KONTRIBUSI HUKUM TERHADAP PERKEMBANGAN WARALABA Dl INDONESIA Moch Najib Imanullah Abstract 77?e objectives of this research are explore and discribethe role and contribution oflaw to franchise development. To achive this objectives researcher conduct empirical legal research. Primary data col lectedby structuredinterview, andsecondarydata collectedby content identification. Data analysis using editing analysis style (textualanalysis ). The result ofthis research showed thatthe law have significantcontribution to franchise development on legality and bonafidityforeign franchisorand protect small and and medium business as franchisee by determine time of franchise contract, content of franchise contract, disclosure of franchise prospectus, franchise regristation facilities, and support small and medium business joint the intemational franchise expo. The impact ofthis research, the govermentcreateda franchise act. Keywords: contributionoflaw, franchise development. A. Pendahuluan Franchise berasal dari bahasa Perancis yang mengandung arti "bebasdari perhambaan" (Llyod Tarbutton, 1986:2). Pengertian inisampai sekarang masih relevan, karena kedudukan franchisor hamslah sejajardengan kedudukan franchisee, dan hubungan hukum yang mereka lakukan harus bersifat koordinatif. Franchise menurut Lloyd Tarbutton pada dasamyabukanlah suatu bisnis. Jelasnya franchise adalahsuatu metode untukmelakukan bisnis, suatu metode memasarkan produk dan jasa ke masyarakat. la lebih melihat franchise sebagai hubungan usaha yang berkesinambungan bahwa //anc/wsormengijinkan peralihan hak pada franchi see sesuai kesepakatan merek dagang atau jasa franchisor dengan menyediakan bantuan dan bimbingan bagi franchisee dalam organisasi, penjualan, dan pengelolaan usaha tersebut (Lloyd Tarbutton, 1986:2). Charles L Vaughn lebih melihat franchise sebagaisuatu konsep pemasaran, dimanamemang ada hal yang menonjol dari kombinasi pemasaran (kombinasi 4 P; product, price, place/distribution, dan promotion). Kemenonjolan yang spesifik itu terutama tampak pada aspek distribusinya yang dalam operasionalnya melakukan kerjasama dengan pihak lain yang independen, dengan perusahaan (franchisor) memberikan kepada individu atau perusahaan lain yang berskala lebih kecil dan menengah (franchisee), hak-hak istimewa untuk melaksanakan suatu sistem usaha tertentu. (Charles L Vaughn, 1974:11). Bentuk-bentuk distribusi yang diketahui sebagai franchise\e\ahdimulaibeberapaabadsilam di Jerman ketika perusahaan telah memberikan lisensi dan bantuan pengelolaan keuangan pada pemasaran eksklusif pada beberapa merek beer. Namun demikian, franchise mulai mengalami perkembangan yang sangat baik bersamaan dengandinamisnya perekonomianamerikaserikat Pada tahun 1863, perusahaan mesih jahit Singer memperkenalkan untuk pertama kalinya bentuk fran chising modern. Tahun 1890, industri minuman ringan dan industri otomotif mengadopsi franchis ing sebagai metode utama dalam distribusi, yang kemudian diikuti oleh produsen-produsen minyak pada tahun 1930, dan Howard Johnson mengembangkan jaringan restoran franchiseyang pertama kali pada tahun 1935. industri franchise mulaitumbuh pesat padatahun 1950-an, dan boomingpada tahun 1990-an, padabidang usaharestoran fastfood, bisnis jasa, konstruksi, hotel dan motel, pariwisata, hiburan (Donald W. Hackett, 1976:65). Franchise juga masuk dalam bisnis olah raga (D. Todd Donavan, dkk, 2006:126) dan Iain-Iain. Dapat dikatakan bahwa franchising telah mendunia. Usaha-usahadengan sistem franchise dapat ditemukan di tokasi-lokasi strategis di berbagai penjuru dunia, seperti di Afrika '(Afrika Selatan, Rhodesia, Nigeria, Kenya, Ghana), Karibia, Kanada, Eropa (Inggris, Itali, Jerman, Perancis, Spanyol, Skandinavia, Belgia, Swiss,Austria, Por tugal, Yunani), Amerika Latin (Meksiko, Amerika Tengah, Argentina, Brazil, Venezuela) TimurJauh (Jepang, Philipina, Malaysia, India, Guam, 40 Yustlsla EdisiNomor 74 Mei- Agustus2008 Kontribusi Hukum Terhadap Perkembangan...