KOPI DI CANGKIR PELANGI..

dokumen-dokumen yang mirip
DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

Yang Mencinta dalam Diam

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Chapter 1. Baik, selagi kalian mencatat, saya absen.

BATANG BERMANFAAT. Farhan Abdul Aziz M. Kau berjalan diatas kertas Kau menari-nari diatas kertas Kau berjasa bagi kita Kau adalah pahlawanku

Semangat ya kerja kelompok nya. J

Ah sial aku selingkuh!

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

SATU. Plak Srek.. Srek

Oleh: Windra Yuniarsih

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

"Apa begitu sulit untuk memulai hidup dengan seorang fotografer?" tanyanya saat aku

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN

Suara alunan piano terdengar begitu lembut

Belasan kota kudatangi untuk menjadi tempat pelarianku. Kuharap di sana bisa kutemukan kedamaian atau cinta yang lain selainmu.

Musim Semi Merah. Dyaz Afryanto

Ruang Rinduku. Part 1: 1

Juli Milik kita. Aku sudah sampai depan RS Margono. siap. menunggu. engga usah kaget, aku bisa. menit aku sampai, tunggu ya mas

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

RINDU. Puguh Prasetyo ~ 1

LESTARI KARYA TITIS ALYCIA MILDA

Getar Rasa... Ada getar rasa yang hadir entah datang dari mana

BAB IV ANALISIS DATA. data yang diperoleh. Analisis data ini sudah dilakukan sejak awal penelitian

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan -

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan

Belajar Memahami Drama

Dillatiffa. Unfortunate

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~

Angin senja terasa kencang berembus di antara

Mukadimah. Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman

The Coffee Shop Chronicles

Pukul setengah delapan aku mendengar bunyi pintu terbuka. Aku tahu itu pastu Crystal. Segera aku berlari ke depan dan menyambutnya.

SYAIR KERINDUAN. Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA.

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

.satu. yang selalu mengirim surat

Dimana hati? Ia mati ketika itu juga..

WASIAT SEGELAS PASIR. Oleh: Agus Setiawan. Copyright 2013 by Agus Setiawan. Penerbit. Nulis Buku. Desain Sampul: Welly Huang. Diterbitkan melalui:

atas apa yang telah ia lakukan untuk Busuk Webzine dan komunitas musik underground di Indonesia, khususnya di kampung halamannya di Balikpapan, Kalima

P A D A M U E M B U N

Sepasang Sayap Malaikat

semoga hujan turun tepat waktu

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa

Perempuan dan Seekor Penyu dalam Senja

huh, akhirnya hanya mimpi, ucapnya sambil mengusap dada.

Hanya Lima. Penulis: Boy Candra, Dkk Copyright 2012 by Boy Candra. Desain Sampul: (Nuzula Fildzah) Editor: (Nuzula Fildzah)

Alifia atau Alisa (2)

Sore yang indah bergerak memasuki malam. Langit yang bertabur warna keemasan mulai menghitam dengan taburan bintang-bintang. Aku masih duduk di kursi

Tante, please... Saya benar-benar membutuhkan bantuan. Pemuda itu tampak memohon. Tapi... Ini menyangkut hidup mati seseorang, tante!

Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Flower 1. Enam Tahun yang Lalu

Ooo ternyata sungai besarnya pun ada tujuh, aku tahu cuma Thames aja, pikirku dalam hati.

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

Dadan Erlangga. KUPUKUPU-KUPUKUPU DI DALAM PERUTKU Kumpulan cerita kala jatuh dan patah hati Dadan Erlangga, 2011

Yarica Eryana. Destiny. Penerbit HKS

pernah terasa sama lagi setelah kau mengalami hal yang fantastis. Bagiku, pengalaman selama di Vazard adalah hal yang fantastis.

I. Arga ( tentang Dia dan Dia )

Someone! Susi Retno Juwita. Penerbit Nulisbuku.com

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

I PERNYATAAN. Menjebak Hati

Bodoh Sekali. Oleh: Ga Hyun


2. Gadis yang Dijodohkan

Stupid Love. June 21 st, 2013

Kumpulan Cerpen proyek menulis. Kasih tak sampai. Buku 6

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Kaki Langit. Bulan dan Matahari

Berlari. Nurlaeli Umar

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.

Kura-kura dan Sepasang Itik

Sang Pangeran. Kinanti 1

Terkadang ia adalah aku. Terkadang juga kamu. Ya, kamu, Jend!

Bagaimana mungkin bisa Sekarang aku harus terbiasa dengan ketidakhadiranmu di sisiku? Alasan, perlukah alasan?

Hari ini kesunyian ku bertambah parah, tiada lagi yang bisa ku lakukan, tak ada lagi yang bisa ku harapkan,

CERITA, INGATAN, DAN KENANGAN. By MID A.K.A ICHISAN A.K.A NEKOVA LIGHT NOVEL SERIES BAB II UNTUK SEMUA YANG MENDUKUNGKU AKU UCAPKAN TERIMAKASIH

BAB I MANUSIA BISA TUMBUH SAYAP

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu

9A SMPN 26 BATAM TUGAS BAHASA INDONESIA MEREVISI TEKS EKSEMPLUM CINDERELA GADIS PENYABAR D I S U S U N

Alkemis itu mengambil buku yang dibawa seseorang dalam karavan. Membuka-buka halamannya, dia menemukan sebuah kisah tentang Narcissus.

IQBAL AR. Nyanyian. Sebuah Kumpulan Puisi. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com NYANYIAN. Oleh: IQBAL AR. Copyright 2018 by IQBAL AR

Ya sudah aku mau makan mie saja deh hari ini, kebetulan aku lagi pengen makan mie pakai telur ceplok.

"INSECT POLITICS" By Anju Based on a Short Story "RANDEVU" Draft 2

BUKAN KISAH RAMA SINTA. Oleh: Irahayuni

Claresta Vania. The Things Left Unsaid

KERANGKA INERSIA. Philip Kierkegaard

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

Mr Knight, tadi Mr. Boyd menelepon untuk membuat janji temu di hari Jumat jam 2 siang. Apakah saya ada janji di hari itu?

CERITA, INGATAN, DAN KENANGAN. By MID A.K.A ICHISAN A.K.A NEKOVA LIGHT NOVEL SERIES BAB I UNTUK SEMUA YANG MENDUKUNGKU AKU UCAPKAN TERIMAKASIH

MUNGKIN KU SALAH MENGARTIKAN

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan

Ini tepat tengah malam, Tepat saat aku merasa sendiri, Hanya aku dan hening, Tenggelam bersama aksara-aksara yang kutulisakan,

1. Aku Ingin ke Bandung

Butterfly in the Winter

Pemilik jiwa yang sepi

Transkripsi:

KOPI DI CANGKIR PELANGI.. Irama detik menuju menit yang semakin jelas terdengar, menandakan sunyi telah memonopoli malam. Malam memang selalu berdampingan dengan sunyi, dan kemudian memadu kasih untuk melahirkan sebuah sepi. Ah... datang lagi kau malam Aku masih di istana terindah ini, sebuah lemari kaca persegi panjang yang terletak di sudut sebuah ruang. Berjejer dan berdampingan rapi dengan beberapa para sahabat. Namun, dari sekian banyak sahabat yang berjejer rapi di lemari itu, hanyalah aku yang berbeda. Corak badan kudipenuhi akan warna, ada merah, hijau, biru, kuning, dan ungu. Dulu saat aku dilahirkan, seorang peri kecil datang dan memberikanku sebuah nama CANGKIR PELANGI. Entah kenapa dia menyebutku dengan kata PELANGI, tampaknya pelangi adalah sebuah nama dengan berbagai lapisan warna yang menyelimuti dirinya, seperti tubuhku ini. Entahlah, yang pasti, aku menyukai nama ini, dan merindukan peri kecil itu. Aku adalah penghuni terlama di lemari kaca persegi yang cantik ini. Kusebut diriku sebagai penghuni lama lantaran akulah yang pertama kali masuk dan menghiasi sang lemari kaca persegi. Namun, aku tak dapat memastikan sudah berapa lama aku di sini, karena sejujurnya aku tak 1

begitu paham dengan waktu, aku tak paham apa itu bulan, tahun, atau apa pun yang dapat menggambarkan sebuah keadaan yang sudah lama atau masih baru, dan yang aku tahu hanya MALAM. Saat malam datang, para manusia akan ramai mengunjungi ruang ini, sibuk memesan berbagai macam makan serta minuman. Awalnya aku juga tak paham tentang definisi sebuah kata malam. Tapi, semua orang di sini selalu membicarakan tentangnya, membicarakan bahwa tempat ini hanya dapat dikunjungi saat malam datang. Ada juga kata-kata yang tertulis rapi di sebuah papan kecil di depan pintu bercorak hitam itu, OPEN, kata yang hanya terpajang saat malam datang, mengumumkan kepada manusia bahwa tempat ini sudah bisa dikunjungi. Di hadapan lemari kaca persegi kami, terlihat para pelayan mulai sibuk dengan peralatan canggih yang dapat mengeluarkan cairan hitam pekat, kemudian mereka mengambil beberapa sahabatku dan menuangkan cairan itu memenuhi tubuh sahabat-sahabatku. Awalnya aku tak mengerti cairan apa itu, namun setiap kali kulihat wajah mereka yang meminum cairan itu dari tubuh sahabatku, terlihat rona bahagia yang mereka pancarkan dari wajahwajah yang beraneka ragam, tua dan muda. Itulah kenapa aku sebut cairan itu dengan nama Cairan Kebahagian. Pesan kopi satu! teriak seorang gadis berjilbab dengan kemeja usang. Baik, ada lagi? tanya seorang pelayan sembari tersenyum. 2

Ah.. yah, bolehkah saya menggunakan cangkir itu? katanya lagi sambil menunjuk ke arahku. Aku pun terkejut, Aku? tanyaku heran. Dari sekian banyak manusia yang datang ke tempat ini, hanya dialah manusia pertama yang memilihku. Manusia yang mengarahkan jari telunjuknya tepat di hadapanku, memilih untuk dapat ia gunakan. Selama ini, aku hanya ada sebagai hiasan belaka, mendampingi para sahabat yang lalu-lalang, kadang pergi dan datang kembali dengan badan yang bersih dan wangi. Kami adalah sebuah cangkir, yah, sebuah cangkir, memang selayaknya kami terlahir sebagai wadah benda cair, sebagai alat manusia untuk dapat meminum sesuatu, bukan terbiar usang dalam lemari kaca seperti ini. Seperti seekor burung, yang hanya diam membisu di sebuah kandang, tanpa dapat terbang, padahal semua orang tahu bahwa burung memiliki sebuah sayap yang diciptakan untuk terbang. Namun, sebagian manusia yang egois dan berdalil kata sayang, malah merenggut kebebasan dari sang burung. Begitu juga denganku, pemilikku berdalil bahwa dia sangat sayang padaku, dan membiarkanku menjadi hiasan sebuah lemari kaca persegi. Ah pada siapa aku harus menyampaikan rasa ketidakadilan sebuah benda mati seperti kami ini? Aku sadar betul bahwa aku hanyalah benda yang tak bisa bicara. Maaf, tapi cangkir itu hanya hiasan, jelas salah satu pelayan dengan baju seragam hitam khas yang bertuliskan CAFÉ KOPI KITA. Gadis itu menatap tajam pegawai kafé. Hayolah, bukan berarti cangkir itu tak bisa digunakan bukan? katanya lagi dengan nada memaksa. 3

Aku hanya terus memperhatikan perdebatan antara pelayan dan sang gadis dari balik kaca lemari. Dan akhirnya, dengan wajah terpaksa, pelayan itu pun tetap mengambil dan mengeluarkanku dari istana ini. Bahagia. Itulah rasa yang aku dapati. Untuk pertama kalinya aku keluar dari istana yang telah membuatku iri dengan para sahabat, iri dengan mereka-mereka yang telah lebih dulu merasakan bagimana rasanya keluar dan berdampingan dengan para manusia. Aku memang bahagia tinggal di istana ini, lemari kaca persegi yang indah, menjadi sosok yang paling berbeda. Namun, tekadang aku juga lebih ingin dapat merasakan kebebasan, mendekat dan berdampingan dengan para manusia, ikut merasakan apa yang manusia itu rasakan, menggenggam kami dan menikmati cairan hitam itu dari tubuh kami. Dan hari ini, akhirnya aku pun akan merasakan apa itu kebebasan. Dan yang terpenting, aku juga dapat merasakan cairan kebahagian itu, cairan yang mereka sebut dengan nama KOPI. Oh, siapa gerangan sang gadis, yang telah memaksa untuk memilihku, dan kenapa harus aku? **** Jam sudah menunjukkan pukul 7.00. malam, gadis berjilbab ini masih setia memegang hangat tubuhku, sambil sesekali ia menyedu kopi dari dalam tubuhku. Berbeda dengan orang-orang di sekitar kami yang menghabiskan malam bersama teman-temannya, menikmati celotehan malam yang mengundang tawa, bergosip tentang teman 4

sekelas atau rekan kerja yang mereka tak suka, atau sekadar berdiskusi tentang sebuah kasus yang sedang hangat diperbincangkan baik di media cetak maupun media online. Gadis berjilbab merah muda ini lebih memilih duduk termangu di sebuah meja panjang yang berhadapan langsung dengan pelayan yang sedang asyik dengan racikan kopi di depannya, meja panjang itu memang didesain khusus bagi pengunjung yang ingin melihat langsung cara pembuatan kopi dengan mesin otomatis. Sesekali tampak mata gadis itu melirik jam dinding bulat yang berada tepat di samping lemari kaca persegi ini. Biasanya, para manusia akan merasa bahagia ketika meminum cairan hitam ini, lantas kenapa si gadis tampak bersedih? tanyaku. Dan, keraguanku pun mulai datang, kenapa cairan yang kusebut kebahagian ini malah membuat sang gadis muram. Entahlah, tiba-tiba rasa ketidakadilan datang menyelimutiku lagi. Harusnya aku merasakan rona bahagia yang sama dengan para sahabat, mendengar tawa dan celoteh manusia, bukan memperhatikan manusia muram seperti gadis ini. Ah, aku seakan bosan memperhatikan wajah sendunya. Hayolah kawan, ini kali pertama aku di sini, kenapa kau muram, teriakku. Namun gadis ini tetap dalam lamunan panjangnya. Ah, sekali lagi aku lupa, bukankah aku benda mati, mana mungkin gadis ini mendengar keluh kesahku. **** 5