Yarica Eryana. Destiny. Penerbit HKS

Transkripsi

1 Yarica Eryana Destiny Penerbit HKS

2 Destiny Oleh: Yarica Eryana Copyright 2013 by Yarica Eryana Penerbit HKS gaemgyuchokyuhyun.wordpress.com Desain Sampul: Erlina Essen Diterbitkan melalui: 2

3 Thanks to Allah SWT. My family. Someone special. IOF. HKS. Loyal readers. Super Junior and Infinite. And... two men who became my biggest inspiration, Cho Kyu Hyun and Kim Myung Soo. I love you all. 3

4 Saat membuka mata di pagi hari, yang pertama kali aku ingat adalah kau. Saat berdoa kepada Tuhan, yang selalu kusebut dalam doaku itu adalah kau. Dan apakah kau tahu siapa orang yang paling ingin kulihat terakhir kali sebelum pergi tidur dan menutup mata? Ya, hanya kau. Aku tak dapat hidup tanpa sosokmu di sekitarku. -Destiny- 4

5 BAB 1 Destiny Dengarkan ini baik-baik, pria bernama Kim Myung Soo itu akan jatuh cinta padaku. Kau dengar? Dia akan jatuh cinta padaku, ucap seorang gadis berkulit putih susu yang membuat gadis manis di sampingnya itu sontak menoleh dan menatapnya aneh. Hei! Kau sudah gila? Jelas-jelas kalau Kim Myung Soo itu bagaikan seorang pangeran yang tidak akan menoleh sedikit pun pada makhluk tak kasat mata seperti kita. Kau pikir perkara mudah membuatnya jatuh cinta padamu, begitu? Kau pakai untuk apa saja otakmu itu, Yeon Hyo-ya 1? Kenapa suka sekali berpikir yang tidaktidak, balas Eu Hyun tak setuju. Yeon Hyo tertawa. Memangnya kenapa? Selama dia masih berada dalam jangkauanku, aku masih punya kesempatan untuk mendekatinya. Lagi pula Myung Soo sama sekali belum mempunyai pacar, jadi peluang untuk menjadi kekasihnya itu benar-benar terbuka lebar, sahut Yeon Hyo keras kepala. Eu Hyun masih saja menggeleng. 1 -ya atau ah = akhiran setelah nama (akrab) 5

6 Kau pikir mudah membuatnya jatuh cinta padamu, hm? Dia bahkan menolak semua cokelat pemberian gadis-gadis pada hari valentine kemarin. Dia tidak pernah mau memberikan nomor ponselnya kepada siapa pun, hingga pada akhirnya gadis-gadis di kampus ini mencari tahu sendiri dan mendapatkan nomor ponsel si pangeran sempurna itu. Tapi apakah kau tahu? Keesokan harinya Myung Soo mengganti nomor ponsel itu dan mengancam kalau mereka berani mencari tahu lagi, ia akan pindah dari negara ini. Gila, bukan? bantah Eu Hyun sambil menghela napas berat. Yeon Hyo tersenyum tipis. Tidak masalah buatku. Aku tidak akan menyerah semudah itu. Kau sepertinya benar-benar tidak waras, huh? Jangan panggil aku Yoon Yeon Hyo, jika aku tidak berhasil mendapatkan hati Kim Myung Soo. Oh ya, kau mau bertaruh? tantang Eu Hyun yang sontak membuat Yeon Hyo membulatkan matanya dengan sempurna. Apa? Ya, bertaruh. Kalau kau berhasil mendapatkan Myung Soo, aku akan membuatkan tugas mata kuliah statistik milikmu. Dan jika kau gagal mendapatkannya, kau harus menyelesaikan tugas akhir mata kuliah 6

7 sastraku. Bagaimana? tawar Eu Hyun sambil tersenyum penuh kemenangan. Yeon Hyo mendengus. Okay, aku terima tantanganmu, Nona Lee. Astaga! Kau lihat itu, Kyu Hyun-ah? Kenapa dia terlihat tampan sekali?! tanya Yeon Hyo setengah berteriak. Kyu Hyun melirik gadis itu dengan sebal tanpa bermaksud menanggapi pertanyaannya yang menurut Kyu Hyun sangat tidak penting. Bagaimana mungkin Yeon Hyo menanyakan soal ketampanan seorang pria padanya? Hei, kau tuli? Kenapa sejak tadi diam saja? celoteh Yeon Hyo lagi. Pria itu tidak menjawab, hanya menghembuskan napas kesal dan pada akhirnya menoleh dengan malas. Yak! Kau tidak bisa menghentikan teriakan bodohmu itu, huh? Lama-lama aku bisa gila, Yeon Hyoya! Ck! Begitu saja marah. Aku kan hanya meminta pendapatmu, cibir Yeon Hyo sebal. Kyu Hyun mendengus. Pria itu lantas kembali mengalihkan pandangannya dari raut wajah Yeon Hyo yang terbilang sangat cantik, ia terlihat enggan menatap wajah polos itu 7

8 lama-lama. Ada perasaan yang berbeda saat menatap wajah itu. Menurutmu dia tampan sekali? tanya Kyu Hyun hati-hati. Pria itu menyipitkan matanya dan berusaha untuk memperhatikan setiap inci lekuk wajah sempurna yang hanya duduk beberapa meter darinya itu. Wajah seorang Kim Myung Soo. Dalam waktu beberapa detik, tidak ada yang bisa Kyu Hyun temukan dari wajah itu. Terlalu sempurna. Tanpa cacat sedikit pun. Senyuman miring milik pria itu juga terlihat menawan sekali, jadi pantas kalau Yeon Hyo tergila-gila padanya. Tentu saja. Kau baru tahu? sahut Yeon Hyo sambil tersenyum penuh kemenangan. Gadis itu lalu beranjak dari tempatnya duduk dan berdiri tepat di hadapan Kyu Hyun, menghalangi pandangan mata pria itu. Aku tidak mengakui kalau dia tampan. Aku hanya bertanya. Memangnya kau taruh di mana otak bodohmu itu? Sampai-sampai kalimat pertanyaanku saja terdengar seperti pernyataan bagimu, cibir Kyu Hyun seraya membalas tatapan tajam Yeon Hyo. Gadis itu mendecak. Bilang saja kalau kau iri. Iri? Yak! Memangnya siapa yang iri? Aku juga tidak kalah tampan! 8

9 Hahaha! Kau kesal karena aku lebih memperhatikannya, kan? Mengaku saja. Kesal? Mengapa aku harus kesal padamu? sahut Kyu Hyun dingin. Pria itu mengatupkan rahangnya keras-keras dan menahan nada suaranya agar tidak semakin naik lagi. Yeon Hyo sudah bersiap untuk membalas, tapi gadis itu tiba-tiba saja mengurungkan niatnya saat bola mata kecokelatan milik Yeon Hyo menangkap sesosok pria yang berjalan melewatinya. Pria itu tampan. Terlalu tampan hingga membuat Yeon Hyo terpana. Sampaisampai Yeon Hyo lupa kalau pria yang masih duduk di hadapannya kini menggeram marah. Ah ya, aku masih ada kelas setelah ini. Kau pulang duluan saja, ucap Kyu Hyun ketus. Yeon Hyo terkesiap dan menggigit bibir bawahnya saat Kyu Hyun bangkit dari tempat duduknya dan berlalu meninggalkan gadis itu. Entah kenapa, Kyu Hyun terlihat marah sekali siang ini. Kau mau ke mana?! teriak Yeon Hyo berusaha menahan Kyu Hyun. Pria itu menghentikan langkahnya dan menoleh sebentar. Sebuah senyuman miring menghiasi wajahnya yang tampan. Tentu saja ke kelas. Memangnya ke mana lagi? Aku tidak mungkin mengumbar ketampanan untuk 9

10 menarik perhatian gadis, bukan? Itu sama sekali bukan gayaku. Yeon Hyo terdiam saat Kyu Hyun kembali berbalik dan meneruskan langkahnya. Pergi meninggalkan gadis itu dengan ekspresi wajah yang sangat tidak bersahabat. Mereka memang teman dekat, tapi baru kali Yeon Hyo melihat Kyu Hyun seperti itu. Seperti kesal terhadap sesuatu? Entahlah. Yeon Hyo berjalan pelan sambil menendangnendang kerikil dengan ujung sepatunya. Gadis itu menggerutu sebal saat ia ingat soal percakapan antara dirinya dan Kyu Hyun tadi siang, percakapan yang membahas soal Myung Soo dan berujung pada pertengkaran mereka. Lebih sialnya lagi, Kyu Hyun mengatakan kalau dia ada kelas setelah ini. Menyebalkan sekali, bukan? Itu sama saja dengan menolak mengantar Yeon Hyo pulang. Padahal Kyu Hyun tahu kalau Yeon Hyo tidak membawa mobil hari ini karena gadis itu menumpang mobil Kyu Hyun tadi pagi. Yoon Yeon Hyo adalah gadis yang menjadi teman semasa kecil Kyu Hyun. Pria bernama Cho Kyu Hyun itu 10