LEMBAR KERJA SISWA DEWI FATMAWATI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dua, yaitu, bioteknologi konvensional (tradisional) dan bioteknologi

II. Tujuan : Setelah melakukan percobaan ini praktikan dapat mengetahui proses pembuatan dan proses fermentasi pada tape singkong.

LAPORAN BIOINDUSTRI FERMENTASI TAPE CAMPURAN BERAS KETAN HITAM DAN PUTIH

Kata pengantar...2 Daftar isi...3 Bab I pendahuluan A. Latar belakang...4 B. Rumusan masalah...4 C. Tujuan penelitian... 5 D. Manfaat penelitian...

Latihan uji kompetensi bab Jamur: Bagian I

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI

Gambar 1.2: reproduksi Seksual

INTRUMEN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

JAMUR (fungi) Oleh : Firman Jaya,S.Pt.,MP 4/3/2016 1

PRAKTIKUM PENGAMATAN JAMUR TEMPE( Rhizopus orizae ) DENGAN MENGGUNAKAN MIKROSKOP

Fungi/Jamur/Mycota. Perkuliahan Kapita Selekta Biologi SMA 1

By: Aini Maskuro, S.Pd

Mengamati Struktur Tubuh Jamur Tempe dan Jamur Oncom

Ciri-Ciri. 1. Molds (fungi filamentus) 2. Yeast (fungi uniselular) 3. Mushrooms (fungi makroskopik)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

LAPORAN PRAKTIKUM FUNGI MIKROSKOPIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

A. KARAKTERISTIK UMUM FUNGI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

... TAPE. Yuniar Lidyawati ( ) Anita Novalia ( ) Dyan Fitrisari ( )

Fungi pada awal ditemukannya dikelompokkan sebagai tumbuhan. Dalam perkembangannya, fungi dipisahkan dari tumbuhan karena banyak hal yang berbeda.

Bab. Kingdom Fungi. A. Ciri-Ciri Jamur B. Klasifikasi Jamur C. Peranan Jamur bagi Kehidupan

JAMUR (fungi) Oleh : Firman Jaya,S.Pt.,MP 4/3/2016 1

Pendahuluan. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/28/2016. Pohon Kehidupan. Tiga Domain Kehidupan

JAMUR. YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung BAB. 6 :

MODUL XIII KEANEKARAGAMAN ORGANISME

Kerja Enzim Katalase

SUATU MODEL PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SLIDE CULTURE UNTUK PENGAMATAN STRUKTUR MIKROSKOPIS KAPANG PADA MATAKULIAH MYCOLOGI

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I. Morfologi Jamur Benang

KELOMPOK G EUKARYOTA. Yudi Prasetiyo Dony Pratama Akhira Yanti Ningsih Ritonga Mey Laurentya Manalu Ramsiah Diliana Cahaya Mora Siregar

JAMUR MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS

Nama : Novita Purnamasari Hendarmin NIM : Hari, Tanggal : Kamis,10 Desember 2015

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen

KATA PENGANTAR. Biology for Senior High School 1

Bioindustri Minggu 5 Oleh : Sri Kumalaningsih

MODUL MATA PELAJARAN IPA

LAPORAN HASIL OBSERVASI PEMBUATAN TEMPE

Mikroorganisme dalam Industri Fermentasi

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Biotek

RANGKUMAN BIOLOGI JAMUR (FUNGI) Semester 2. kusnul latifah X MIA 8 (ICT) Ifahlatifah7192gmail.com

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bioetanol merupakan salah satu alternatif energi pengganti minyak bumi

TINJAUAN PUSTAKA. bekas tambang, dan pohon peneduh. Beberapa kelebihan tanaman jabon

III. METODE PENELITIAN

Khamir. Karakteristik Khamir

III. METODE PENELITIAN. dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari sampai

Kuliah Kapang. Nur Hidayat Materi Kuliah Minggu 3 Bioindustri Kapang

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

Ditulis pada Jumat, 20 November :15 WIB oleh fatima dalam katergori Biology tag

MORFOLOGI DAN STRUKTUR MIKROORGANISME. Dyah Ayu Widyastuti

PRAKTIKUM PRAKARYA KIMIA PEMBUATAN TEMPE

Mengenal Jamur (Fungi)

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI

KUALITAS TEPUNG BERAS SEBAGAI BAHAN BAKU CAMPURAN RAGI TEMPE (Rhizopus oligosporus) DILIHAT DARI HASIL PRODUKSI TEMPE KEDELAI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

PENGARUH KONSENTRASI RAGI TERHADAP UJI ORGANOLEPTIK TAPE UBI JALAR

Peranan teknologi pangan

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan

CENDAWAN PATOGEN TUMBUHAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sejak beberapa tahun terakhir ini Indonesia mengalami penurunan

Laboratorium Budidaya Tanaman Anggrek DD Orchids Nursery Kota. mahasiswa dan dosen, termasuk bidang kultur jaringan tanaman.

BAB II KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan merupakan hasil olahan dari kacang kedelai yang kaya akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ketela pohon merupakan tanaman yang sudah tidak asing lagi bagi

KADAR BIOETANOL LIMBAH PADAT BASAH TAPIOKA (DIENDAPKAN 5 HARI) DENGAN DOSIS RAGI DAN WAKTU FERMENTASI YANG BERBEDA

Khamir Lebih sering dikenal sebagai ragi/yeast Termasuk kapang, namun berbentuk sel tunggal/uniseluler. Dari kelompok Ascomycetes dan Basidiomycetes T

Nimas Mayang Sabrina S, STP, MP, MSc Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya

BAB I PENDAHULUAN. Beras adalah salah satu bagian paling penting di dunia untuk konsumsi

FUNGI (JAMUR) by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta

FERMENTASI TAPE KETAN

FUNGI (JAMUR) by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta. november

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa yang dapat membentuk

BAB III METODE PELAKSANAAN

BAB II KAJIAN TEORITIS. sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan-keterampilan. Merujuk. pemikiran Gagne (Suprijono, 2011 : 5-7), hasil belajar berupa:

BAB I PENDAHULUAN. tropis terutama di Indonesia, tanaman nangka menghasilkan buah yang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat. Sedangkan ketersediaan

Struktur dan Fungsi Tubuh. Organisme eukariotik Dinding sel mengandung kitin Tidak punya khlorofil Heterotrof

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dicampurkan dengan bahan-bahan lain seperti gula, garam, dan bumbu,

KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2009/2010

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Biologi SMA kelas X 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Respirasi Anaerob (Fermentasi Alkohol)

- Pertama kali dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang insinyur Hongaria (1917)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mikrobiologi adalah suatu kajian tentang mikroorganisme.

PEMANFAATAN PUPUK KANDANG SAPI UNTUK PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus)

22. Zat aditif pemanis yang sering digunakan sebagai campuran minuman ringan adalah. A. siklamat C. tetrazine B. formalin D.

I PENDAHULUAN. (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian, dan (1.7) Waktu dan

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 9. Ciri-Ciri Makhluk Hidup Latihan Soal 9.1

PERBEDAAN KADAR PROTEIN TAPE SINGKONG (Manihot utilisima) BIASA DENGAN YANG DIBERI PENAMBAHAN SARI BUAH NANAS (Ananas comosus) Jurnal Publikasi

PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK BONGGOL DAN KULIT NANAS PADA PROSES FERMENTASI TEMPE

BAB I PENDAHULUAN. yang kini mulai ditanam di beberapa daerah dataran tinggi di Indonesia.

TINJAUAN PUSTAKA. Istilah jamur atau fungi berasal dari bahasa Yunani, yaitu fungus/hifa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mikrobioloigi berasal dari kata Yunani: mikros = renik, bio = hidup atau

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Jumlah Jamur yang Terdapat pada Dendeng Daging Sapi Giling dengan Perlakuan dan Tanpa Perlakuan

KAPANG. (By. Yetti Wira Citerawati SY) Kapang adalah sekelompok mikroba yang tergolong dalam fungi dengan ciri khas memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

METODE PENELITIAN. Kehutanan dan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman Program Studi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Taman Nasional Berbak merupakan kawasan konservasi hutan rawa terluas di Asia

Transkripsi:

2015 LEMBAR KERJA SISWA DEWI FATMAWATI 4401413046

Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan, percobaan, dan kajian literatur, serta peranannya bagi kehidupan. Indikator 1. Menjelaskan ciri-ciri umum phillum dalam kingdom fungi 2. Membandingkan reproduksi pada jamur pada masing-masing kelas 3. Menjelaskan pengelompokan jamur 4. Membedakan berbagai golongan jamur berdasarkan ciri morfologinya. 5. Menunjukkan contoh jenis-jenis jamur 6. menjelaskan peranan jamur dalam kehidupan 7. Membuat laporan tertulis hasil pengamatan jenis-jenis jamur di lingkungan sekitar Tujuan Pembelajaran: Siswa mampu menggambarkan struktur tubuh jamur dari beberapa jenis jamur di lingkungan sekitar berdasarkan pengamatan secara langsung. Siswa dapat membedakan beberapa jenis jamur yang berdasarkan ciri-ciri morfologinya melalui pengamatan langsung. Siswa mampu mengkomunikasikan hasil pengamatan melalui laporan hasil praktikum dan presentasi di depan kelas. 1

A. Landasan Teori Jamur (Fungi) merupakan organisme bersel satu dan bersel banyak. Jamur merupakan organisme eukariotik, tidak berklorofil dan dinding selnya tersusun atas kitin. Karena sifatsifatnya tersebut sehingga jamur dipisahkan dari Kingdom Protista dan membentuk Kingdom tersendiri yaitu Kingdom Fungi. Karena tidak berklorofil maka jamur hidup secara heterotrof yaitu menguraikan bahan-bahan organik yang ada di lingkungannya. Umumnya jamur hidup secara saprofit yaitu menguraikan sampah-sampah organik seperti bangkai, sisa tumbuhan, makanan dan kayu lapuk menjadi bahan anorganik. Jamur dengan sifat ini berperan sebagai dekomposer (pengurai) sehingga bumi terhindar dari tumpukan sampah materi organik. Adapula yang hidup parasit yaitu mendapatkan bahan organik dari inangnya dan bersimbion membentuk lichen (lumut kerak). Beberapa jamur makroskopis struktur tubuh terdiri atas tudung dan badan buah, sedangkan pada jamur yang mikroskopis struktur tubuh umumnya memiliki sporangium, sporangiosfor, rizoid dan stolon. Aspek safety :Jas Praktikum, Sarung tangan B. Alat dan Bahan: 1. kaca pembesar (lup) 2. Buku / kertas untuk mencatat hasil pengamatan 3. Pensil, mista 4. kamera 2

C. Cara Kerja: 1. Pada pagi hari jelajahi halaman sekolah atau lingkungan rumahmu, perhatiakan tempat-tempat yang lembab seperti tanah yang terlindung, pohon, kayu lapuk, sampah, atau serasah. 2. Untuk setiap spesies jamur yang kamu temukan, amati ciri tubuhnya dengan cermat, seperi ada tidaknya tubuh buah, bentuk tubuh buah, warna, ada tidaknya tangkai. 3. Amati pula bentuk bagian bawah tudung tubuh buahnya. 4. Ukur tinggi jamur dan diameter tudun buahnya dengan menggunakan mistar. Perhatian : jika kamu menyentuh jamur, cucilah segera tanganmu setelah pengamatan. 2. Gambar setiap jenis jamur berdasarkan pengamatanmu, bukan imajinasimu. Beri keterangan gambar yang menunjukkan bagian- bagian tubuh jamur. 3. Perhatiakan lingkungan tempat hidup jamur tersebut. Catat habitat jamur. 4. Dokumentasikan jenis jamur yang kamu temukan. Buatlah minimal dua foto untuk masing-masing jamur, yaitu: a. Foto jamur dan habitatnya b. Foto jamur dari jarak dekat (close up) Selain hasil jelajah lingkungan sekitar juga amatilah preparat awetan jamur yang ada di laboratorium 1. Ambil preparat jenis awetan jamur yang sudah ditentukan 2. Amati preparat tersebut dan menggambarnya jenis awetan tersebut. 3. Klasifikasikan jamur yang telah di gambar 3

D. Tabel Hasil Pengamatan Gambar: Ciri-ciri a. Nama jamur: b. Ukuran: c. Bentuk: d. Warna: e. Tekstur: f. Lain-lain: Gambar: Ciri-ciri a. Nama jamur: b. Ukuran: c. Bentuk: d. Warna: e. Tekstur: f. Lain-lain E. Analisa Data.................. F. Kesimpulan...... 4

.................. G. Daftar Pustaka............ Jawablah pertanyaan di bawah ini! 1. Termasuk ke dalam divisi apa sajakah jamur yang kalian amati di atas? 2. Bagaimana cara berkembang biak dari jamur tersebut? 3. Buatlah siklus hidupnya! 4. Buatlah saran, pesan dan kesan pada pelajaran Biologi 5

Jamur atau fungi diklasifikasikan terpisah dari tumbuhan oleh Robert H. Whittaker, karena jamur memiliki karakteristik yang berbeda dengan tumbuhan. Karakteristik jamur, antara lain Eukariotik Uniseluler atau multiseluler Mikroskopis dan makroskopis Tidak memiliki klorofil, sehingga hidupnya secara heterotrof (saprofit atau parasit) Dinding sel tersusun dari zat kitin. Tubuhnya terdiri dari filamen yang menyusun menjadi hifa dan misellium. Habitatnya adalah di tempat yang lembap. Klasifikasi jamur berdasarkan reproduksi seksualnya dibedakan menjadi empat filum yaitu : Divisi Ciri-ciri Zygomycota Hifa tak bersekat. Tubuh tersusun dari stolon, rizoid, dan sporangiofor. Tidak memiliki tubuh buah. Reproduksi aseksual dengan fragmentasi, reproduksi seksual dengan zigospora. Sebagai saprofit makanan sisa /tumbuhan sisa /hewan, sebagai parasit pada manusia dan tumbuhan, menguntungkan bagi lumut kerak. Ascomycota Hifa bersekat. Sebagian membentuk tubuh buah seperti mangkuk, bulat, atau lonjong, ada pula yang tidak membentuk tubuh buah (Neurospora crassa). Reproduksi aseksual dengan cara konidiaspora, reproduksi seksual dengan cara askospora. Habitat di tanah lembap, sisa-sisa 6

Basidiomycota Deuteromycota organisme, sebagai parasit tumbuhan dan hewan laut, bersimbiosis dengan ganggang membentuk lumut kerak. Hifa bersekat. Makroskopik. Memiliki tubuh buah berbentuk payung atau kuping dan memiliki bilah-bilah yang menghasilkan spora basidium. Ada yang meimiliki struktur seperti batang. Reproduksi aseksual dengan cara konidiaspora, reproduksi seksual dengan cara basidiospora. Sebagai saprofit pada sisa-sisa makhluk hidup, bersimbiosis dengan akar tumbuhan tingkat tinggi membentuk mikoriza. Hifa tak bersekat. Anggotanya belum diketahui cara reproduksi seksualnya. Pengubahan pengelompokan jamur tersebut akan mengubah nama spesies. Contoh : jamur oncom sebelum diketahui cara reproduksi seksualnya bernama Monila sitophila, setelah diketahui bahwa jamur oncom berreproduksi seksual dengan cara menghasilkan askospora, maka dikelompokan menjadi filum Ascomycota dan diubah namanya menjadi Neurospora crassa. Alat dan bahan : Aspek safety :Jas Praktikum, Sarung tangan 1. Mikroskop 2. Kaca objek dan kaca penutup 3. Pipet 4. Jarum pentul 5. Air / Aquades 6. Tempe dan roti yang busuk 7

Langkah kegiatan : 1. Sediakan sekerat tempe yang telah jadi yakni yang diliputi oleh miselium jamur seperti serabut kapas. Juga Sediakan tempe yang jamurnya telah berwarna kehitaman 2. Ambillah hifa jamur menggunakan jarum pentul kemudian letakkan di atas kaca objek. 3. 3. Beri setetes air dan tutuplah dengan kaca penutup. Usahakan tidak ada gelembung udara terperangkap di bawah kaca penutup 4. Amatilah di bawah mikroskop mulai dari perbesaran lemah dan gambarlah hasil pengamatannmu dan beri keterangan. Hasil Pengamatan 1. Pengamatan pada tempe busuk Gambar Jamur Keterangan 8

2. Pengamatan pada roti yeng sudah busuk Gambar Jamur Keterangan 9

Tujuan 1. Melakukan fermentasi kacang kedelai untuk membuat tempe. 2. Melakukan fermentasi beras ketan untuk membuat tape ketan. Landasan Teori Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi. Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi. Tape dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda dengan makananmakanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi tape adalah kapang Amylomyces rouxii, Mucor sp, dan Rhizopus sp.; khamir Saccharomycopsifibuligera,Saccharomycopsis\malanga, Pichiaburtonii, Saccharo ces cerevisiae, dan Candida utilis; serta bakteri Pediococcus sp. dan Bacillus sp. Kedua kelompok mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam menghasilkan tape. Mikroorganisme dari kelompok kapang akan menghasilkan enzim-enzim amilolitik yang akan memecahkan amilum pada bahan dasar menjadi gula-gula yang lebih sederhana (disakarida dan monosakarida). Proses tersebut sering dinamakan sakarifikasi 10

(saccharification). Kemudian khamir akan merubah sebagian gula-gula sederhana tersebut menjadi alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma alkoholis pada tape. Semakin lama tape tersebut dibuat, semakin kuat alkoholnya. Aspek safety : Jas Praktikum, Sarung tangan Alat dan Bahan A. Cara Kerja 1. Pembuatan tape ketan a. Cuci beras ketan, buang beras ketan yang terapung b. Rendam ketan selama dua jam c. Kukus ketan seperti memasak nasi selama kurang lebih 10 menit. Hingga masak. Jika ingin tape ketan berwarna hijau pada air untuk memasak. d. Letakkan ketan masak pada tampah yang dialasi plastik bersih atau daun bersih atau daun pisang. Biarkan ketan ditampah hinggah benar-benar dingin. e. Tumbuh halus ragi tape f. Taburi katan dengan ragi tape dan aduk hingga rata g. Pindahkan ketan ke dalam panci/baskom plastik kemudian tutup panci/ daun pisang hingga cahaya tidak dapat masuk h. Letakkan panci ditempat yang tidak kena cahaya selama tiga hingga empat hari. Tabel hasil pengamatan Kematangan Rasa Aroma Sebelum diberi ragi Sesudah di beri ragi Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Warna Kadar air 11

Pertanyaan. a. Jelaskan proses fermentasi alkohol pada pembuatan tape. b. Berdasarkan hasil pengamatan, tuliskan rasa, warna dan aroma dari tape dan tentukan apa nama jamur yang berperan dalam proses ini. c. Mengapa dalam proses pembuatan tape harus ditutup rapat. d. Apa gunanya peragian dengan ragi tape. e. Buat kesimpulan. 12