BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut.

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

Bab 1. Pendahuluan. semua ahli yang bergerak dalam bidang pengetahuan yang lain semakin memperdalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

BAB I PENDAHULUAN. makna apabila melekat pada kelas kata lain dalam suatu kalimat. Joshi dalam bahasa Jepang

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan mendekripsikan hasil analisis data mengenai kesalahan

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, yaitu

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

2015 ANALISIS MAKNA ASPEKTUAL HOJODOUSHI TE IKU DAN TE KURU

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang

BAB 1. Pendahuluan. Bahasa di dalam wacana linguistik diberi pengertian sebagai sistem simbol bunyi

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Pergi kemana? どこへ行きますか

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bantu, atau postposisi termasuk dalam kelompok fuzokugo. Menurut Sudjianto

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : BAHASA JEPANG PEMINATAN b. Semester : Genap c. KompetensiDasar : 3.5 dan 4.5

KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI)

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, penguasaan terhadap bahasa asing sangat dibutuhkan. Bukan hanya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. responden, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: mitra tutur, ungkapan yang digunakan responden disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

BAB 1. Pendahuluan. Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Indonesia ke bahasa Jepang, kita dapat menerjemahkan suatu teks dari

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sebuah sistem dari simbol vokal yang arbiter yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Jepang sebagai bahasa asing pada tingkat SMA

PENGGUNAAN UNGKAPAN BAHASA JEPANG TULIS (Studi kasus pada mahasiswa Jurusan Jepang Univ.Darma Persada)

BAB I PENDAHULUAN. 話すということは人と人の間で意思を伝えるあう いわゆるコミュニケーションであり その形には 1 人たい 1 人 1 人対多数 多数対 1 人などがある (Ogawa, 1984, hlm. 636)

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya, digunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan keinginan kepada seseorang. Secara garis besar bahasa yang. 日常の言語生活で 実際に話される言葉 (Kindaichi, 1989:1045)

BAB I PENDAHULUAN. asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu)

SOAL PRE TEST. A. Pilihlah jawaban yang tepat untuk melengkapi kalimat di bawah ini! は に を ) やすみですか

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. membedakannya dengan bahasa lain. Sehingga tidaklah mengherankan jika

BAB 1. Pendahuluan. Manusia berinteraksi dengan manusia lain dengan menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer (tidak tetap) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu

KISI KISI SOAL POSTTEST. Kompetensi Dasar 毎日の生活

BAB I PENDAHULUAN. oleh manusia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasikan diri (KBBI, 2001: 85). Sehingga dapat dikatakan bahwa

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan interaksi atau

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meirina Andreany, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Jodoushi dantei terdiri dari dua buah kata yaitu jodoushi dan dantei. Sudjianto

Bab 1. Pendahuluan. Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa yang sulit untuk dipelajari.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mempelajari bahasa kedua terjadi di seluruh dunia karena berbagai sebab seperti imigrasi, kebutuhan perdagangan dan ilmu pengetahuan serta pendidikan. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia setelah menguasai bahasa ibu. Oleh karena itu tidaklah heran bahwa riset di bidang ini menjadi sangat menarik dalam ilmu pengetahuan. Mistakes dan error dalam pembelajaran bahasa, terutama bahasa asing yang menjadi bahasa target, merupakan bagian atau proses yang tidak terpisahkan dari pembelajaran itu sendiri. Hal tersebut sepatutnya tidak dipandang sebagai masukan (input) guna mengkaji dan memformulasi metode atau strategi pembelajaran yang lebih sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Menurut Corder (Brown, H. Douglas, Principles of Language Learning and Teaching (4 th.ed), New York Addison Wesley Longman, Inc., 2000, hal.217 ) bahwa kesalahan yang dilakukan oleh pembelajar bahasa merupakan suatu hal yang sangat signifikan karena dapat menjadi sumber informasi tentang cara suatu bahasa dipelajari dan prosedur atau strategi yang digunakan pembelajar dalam mempelajari bahasa tersebut. Bertolak dari asumsi- asumsi diatas, penelitian ini mencoba mengkaji fenomena mistakes dan error yang terjadi pada ex-peserta magang di Jepang

Program IM yang terdapat di Ds. Garawangi, Kec. Kuningan, Kab. Kuningan- Jawa Barat. Bahasa Jepang juga sama seperti bahasa- bahasa asing lainnya yang memiliki karakteristik tersendiri yang harus diketahui dan dipahami oleh pembelajar bahasa Jepang. Hal ini mutlak diperlukan agar dapat berkomunikasi dengan orang lain menggunakan bahasa yang sedang kita pelajari, dalam arti bahwa kita harus dapat berkomunikasi dengan baik dan benar agar informasi yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik oleh lawan bicara. Salah satu Perbedaan konsep gramatikal bahasa Jepang dengan bahasa Indonesia adalah terletak pada partikel (joshi). Menurut Sudjianto (2000:1) istilah partikel (joshi) ditulis dengan dua bua kanji; pertama yang dibaca Jo dapat dibaca juga tasukeru yang berarti bantu, membantu, atau menolong, sedangkan kedua dibaca shi memiliki makna yang sama dengan istilah kotoba yang berarti kata, perkataan, atau bahasa. Partikel (joshi) adalah jenis kata yang tidak mengalami perubahan, dan tidak bisa berdiri sendiri yang memiliki fungsi membantu, dan menentukan; arti, hubungan, penekanan, pertanyaan, keraguan dan lainnya dalam suatu kalimat bahasa Jepang baik dalam ragam lisan maupun ragam tulisan. Partikel (joshi) dalam Bahasa Jepang memiliki fungsi untuk menghubungkan antara satu kata dengan kata lain di dalam sebuah kalimat, serta untuk menambah arti kata tersebut agar menjadi lebih jelas lagi ( Sudjianto, 2004:181).

Dalam berkomunikasi yang baik memahami partikel (joshi) adalah hal yang penting. Kurangnya pemahaman akan partikel (joshi), dapat menimbulkan kesulitan dalam menggunakan pola kalimat yang benar, sehingga dapat timbul kerancuan makna bagi yang pihak yang menerima informasi. Hal ini dikarenakan karena jumlah partikel (joshi) dalam bahasa Jepang banyak, satu kata bisa memiliki banyak cara pemakaian dan fungsi, ada juga yang maknanya hampir sama dengan Partikel (joshi) lainnya. Berikut merupakan contoh penggunaan partikel (joshi) ni dan de yang pemakaiannya berbeda namun memiliki arti yang sama : 1. 山田さんはあのベッドに寝ている Yamada san wa ano beddo ni nete iru Yamada sedang tidur di tempat tidur itu 2. 山田さんはあのベッドで寝ている Yamada san wa ano beddo de nete iru Yamada sedang tidur di tempat tidur itu Kedua kalimat di atas memiliki arti yang sama, perbedaan partikel (joshi ) ni dan de pada kalimat di atas dititik beratkan pada cara-cara kita mendeskripsikan kalimat tersebut. Pada kalimat (1) terdapat kesalahan pada penggunaan partikel (joshi) ni yang ditempatkan setelah kata beddo (tempat tidur). Partikel (joshi) ni pada

kalimat (1) dan partikel (joshi) de pada kalimat (2) pada konteks kalimat di atas memiliki fungsi menunjukan keterangan tempat yang dalam kalimat tersebut adalah kata beddo (tempat tidur). Partikel (joshi) ni dan partikel (joshi) de sama- sama memiliki arti di dalam bahasa Indonesia, tetapi partikel (joshi) de digunakan untuk menunjukan keterangan tempat dengan syarat terdapat aktivitas verba di dalamnya yang dalam kasus ini adalah neteiru, dari kata dasar neru (tidur). Sehingga kalimat (2) adalah benar sesuai kaidah bahasa Jepang. Hal tersebut merupakan salah satu dari sekian banyak fungsi dan perbedaan yang ada dalam partikel (joshi). Bagi pembelajar yang mempelajari bahasa Jepang sebagai bahasa kedua seperti peserta magang yang bukan pembelajar formal, hal ini adalah menjadi hal yang tidak mudah. Ini mungkin merujuk pada konsep bahasa ibu sebagai bahasa pertama yang sudah tertanam pada diri mereka. Khususnya partikel (joshi), walaupun fonologi dan kosa kata juga mungkin harus menerima perhatian. Mempelajari peran pengajaran formal dalam pemerolehan bahasa kedua adalah penting dalam hal membangun pemahaman teoritis tentang pemerolehan bahasa kedua. Pelatihan tata bahasa dan intensitas latihan yang diberikan sebelum pemberangkatan selama kurang lebih tiga bulan bagi peserta magang (kenshuusei) dimaksudkan untuk membentuk konsep awal tentang bahasa kedua yang akan mereka terima setibanya di Jepang. Tetapi perbedaan di kondisi dan lingkungan sebenarnya sangat mempengaruhi perolehan bahasa kedua.

Berkenaan dengan masalah di atas, pada penelitian ini penulis mencoba untuk menganalisis kesalahan penggunaan partikel (joshi) pada peserta magang di Jepang yang akan disajikan dalam penelitian dengan judul ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PARTIKEL PADA PESERTA MAGANG DI PERUSAHAAN JEPANG DI JEPANG 1.2.Rumusan dan Batasan Masalah Penelitian ini bertitik tolak pada masalah kesalahan partikel (joshi) yang kurang dikuasai oleh peserta magang sebagai pembelajar bahasa kedua, maka penulis perlu mengangkat masalah yaitu : 1. Adakah kesalahan peserta magang dalam menggunakan partikel (joshi)? 2. Apakah kesalahan tersebut temasuk ke dalam kategori error atau mistake? 3. Apa yang menjadi penyebab terjadinya kesalahan tersebut? Untuk membatasi luasnya permasalahan dan untuk memudahkan ruang lingkup yang akan dijadikan sasaran penelitian, maka pembatasan masalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini hanya menganalisis kesalahan partikel (joshi) dalam hasil interview 2. Penelitian ini hanya akan mengkategorisasikan kesalahan tersebut termasuk ke dalam kategori error atau mistake 3. Penelitian ini hanya meneliti penyebab terjadi kesalahan dalam penggunaan partikel yang terdapat dalam hasil interview.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis kesalahan penggunaan partikel (joshi) oleh peserta magang yang telah menerima perolehan bahasa dari lingkungannya dan bukan mempelajari bahasa Jepang di pendidikan formal dengan membagi kesalahan tersebut kedalam kategori error atau mistake. Selain hal tersebut penelitian ini bertujuan mengetahui penyebab terjadinya kesalahan penggunaan partikel (joshi) tersebut. Berdasarkan tujuan di atas, manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah untuk lebih memperdalam pengetahuan mengenai penggunaan partikel (joshi) bahasa Jepang sehingga diharapkan dapat menghindari kesalahpahaman dalam berkomunikasi, dan sekaligus dapat menjadi referensi penelitian selanjutnya. 1.4 Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dan ketidakjelasan makna dari kata- kata atau istilah- istilah yang digunakan dalam penelitian ini, penulis akan mendefinisikan istilah- istilah tersebut sebagai berikut : 1. Analisis kesalahan adalah suatu prosedur kerja, yang biasa digunakan oleh para peneliti dan guru bahasa, yang meliputi pengumpulan sampel,

pengidentifikasian kesalahan yang terdapat dalam sampel, penjelasan kesalahan tersebut, pengklasifikasian kesalahan itu berdasarkan penyebabnya, serta pengevaluasian atau penilaian taraf keseluruhan kesalahan tersebut. Ellis (1986:296) dalam Tarigan (1995:68). 2. Partikel (joshi) adalah kata bantu yang tidak bisa berdiri sendiri, dan tidak mengalami perubahan bentuk (Sutedi, 2003:43). Sedangkan Chino (2002:vii) mengemukakan bahwa partikel (joshi) tidak bisa berdiri sendiri sebab sebagai suatu kesatuan yang berdiri sendiri, partikel (joshi) tidak memiliki arti, partikel (joshi) mungkin dapat didefinisikan dalam sebuah percakapan, memiliki kemutlakan arti tersendiri yang bebas ikatan, melengkapi dirinya dalam sebuah konteks. 3. "IM Japan" adalah singkatan dari (Yayasan) International Manpower Development Organization, Japan yang bekerja sama dengan Disnaker (Dinas Tenaga Kerja) RI. Tujuan program tersebut adalah pembinaan sumber daya manusia, serta pertukaran tenaga teknik, terampil dalam menghadapi internasionalisasi perusahaan kecil dan menengah dengan tujuan mengembangkan perusahaan kecil dan menengah Jepang serta ikut berperan dalam masyarakat internasional. Lamanya magang adalah tiga tahun di Jepang bertempat di perusahaan Jepang yang telah ditetapkan. (http://www.imm.or.jp/)

1.5 Metode dan Teknik Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama, untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Sedangkan teknik pengumpulan datanya melalui interview. Interview adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui bercakap- cakap dan berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan kepada peneliti. Kemudian pengolahan datanya dilakukan berdasarkan alur berikut : 1. Mentranskripsikan hasil interview 2. Menganalisis hasil interview 3. Mengumpulkan data hasil tes interview 1.6 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini berjumlah empat orang warga Ds. Garawangi, Kec. Kuningan, Kab. Kuningan Jawa Barat yang telah mengikuti Program IM JAPAN selama tiga tahun yang diselenggarakan Disnaker RI.

1.7 Teknik Pengumpulan Data Penelitian dilakukan selama satu bulan sekitar bulan Januari 2011 dan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah analisis kesalahan penggunaan partikel oleh peserta magang. Pertanyaan yang diajukan dalam interview adalah sebagai berikut : 1. 日本にどのぐらいいましたか 2. 日本へきてからどう思いますか たとえば 日本人のことや 日本に ある建物や 技術などはどう思いますか 3. 日本で働いたきっかけは何ですか 4. 職場で何をしましたか 5. 日本で働いた時楽しかったことと困ったことがありますか 6. 日本人の友達がいますか 7. 暇な時どう過ごしていましたか 8. 日本のどんなところへ行きましたか 9. どんな感想をもっていますか 10. もう一度日本へ行きたいんですか なぜですか

1.8 Sistematika Penulisan BAB I, tentang pendahuluan. Di dalamnya terdapat latar belakang penelitian, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat, definisi operasional, subjek penelitian, sekilas mengenai metode penelitian, teknik pengolahan data, dan sistematika pembahasan. BAB II, tentang Landasan Teori. Di dalamnya berisi penjelasan teoritis mengenai objek yang dikaji, beserta jawaban teoritis atas rumusan masalah pada Bab I. BAB III, tentang Metode Penelitian. Di dalamnya berisikan uraian mengenai metode penelitian, dan uraian mengenai langkah-langkah penelitian yang dikaji BAB IV, tentang Analisis Data. Di dalamnya berisikan Analisis terhadap objek BAB V, tentang Kesimpulan dan Saran. Di dalamnya berisikan kesimpulan yang didapat oleh penulis setelah melakukan penelitian, serta saran untuk penelitian selanjutnya.