KHAIRUL MUKMIN LUBIS

dokumen-dokumen yang mirip
Sri Purwaningsih. Modul ke: Fakultas EKONOMI BISNIS. Program Studi Manajemen dan Akuntansi.

MATEMATIKA BISNIS DERET. Muhammad Kahfi, MSM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen

Materi W6b BARISAN DAN DERET. Kelas X, Semester 2. B. Barisan dan Deret Aritmatika.

NAMA : KELAS : LEMBAR AKTIVITAS SISWA BARISAN DAN DERET 1. Beda Barisan Aritmatika. b =.. RUMUS SUKU KE N: King s Learning Be Smart Without Limits

1) Perhatikan bentuk di bawah: U 1 U 2 U 3 U 4 U n 2, 5, 8, 11, dengan: U 3 = suku

BARISAN DAN DERET ARITMETIKA

Barisan dan Deret Aritmetika. U 1, U 2, U 3,...,U n-1, U n. 1. Barisan Bilangan

BAB 5 Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar

BARISAN DAN DERET. Romli Shodikin, M.Pd. Prepared By : LANJUT

BARISAN DAN DERET 1. A. Barisan dan Deret Aritmatika 11/13/2015. Peta Konsep. A. Barisan dan Deret Aritmatika

2. Suku pertama dan suku kedua suatu deret geometri berturut-turut adalah a -4 dan a x. Jika suku kedelapan adalah a 52, maka berapa nilai x?

BARISAN DAN DERET. Drs. CARNOTO, M.Pd. NIP Pola Barisan Bilangan

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Matematika Wajib

Pada barisan bilangan 2, 7, 12, 17,., b = 7 2 = 12 7 = = 5. Pada barisan bilangan 3, 7, 11, 15,., b = 7 3 = 11 7 = = 4

BARISAN DAN DERET Jenis-jenis barisan dan deret yang sering diujikan adalah soal-soal tentang :

BY : DRS. ABD. SALAM, MM

Diusulkan oleh: Nama : Pita Suci Rahayu Nim : Kelas/Semester: C/1

BARISAN DAN DERET. AFLICH YUSNITA F, M.Pd. STKIP SILIWANGI BANDUNG

BILANGAN BERPANGKAT. Jika a bilangan real dan n bilangan bulat positif, maka a n adalah

Hikmah Agustin, SP.,MM

B. POLA BILANGAN 1. Pengertian pola bilangan Pola bilangan adalah aturan terbentuknya sebuah kelompok bilangan.

Matematika Bahan Ajar & LKS

Materi Olimpiade Tingkat Sekolah Dasar BIDANG ALJABAR

Pola dan Barisan Bilangan

POLA, BARISAN DAN DERET BILANGAN SERTA BUNGA. VENY TRIYANA ANDIKA SARI, M.Pd.

tanya-tanya.com Barisan dan Deret Aritmetika Barisan dan Deret Geometri

BARISAN DAN DERET. A. Pola Bilangan

Antiremed Kelas 09 Matematika

KARTU SOAL URAIAN. KOMPETENSI DASAR (KD): 4.1 Menentukan suku ke-n barisan dan jumlah n suku deret aritmatika dan geometri

MATEMATIKA SEKOLAH 2. MENENTUKAN POLA BARISAN BILANGAN & SUKU KE-n. Oleh : Novi Diah Wayuni ( ) Riswoto ( )

BARISAN & DERET GEOMETRI

Pembahasan Soal Barisan dan Deret Geometri UN SMA

LEMBAR AKTIVITAS SISWA INDUKSI MATEMATIKA

Selamat Datang di Media Pembelajaran Berbasis Website. Pada Materi Barisan dan deret aritmatika

CONTOH SOAL UAN BARIS DAN DERET

BARISAN ARITMETIKA DAN DERET ARITMETIKA

Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari bab ini, diharapkan kalian dapat

Bahan Ajar Matematika. Kelas X SMA Semester 1 Barisan dan Deret Waktu : 15 x 45 Menit (5 x Pertemuan) Kelompok :..

Uji Komptensi. 2. Tentukan jumlah semua bilangan-bilangan bulat di antara 100 dan 200 yang habis dibagi 5

TINGKAT SMP KOMET 2018 SE-JAWA TIMUR. c. 6 d. 7 e Jika n memenuhi Jika x = 2

MATEMATIKA SEKOLAH 2

SILABUS. 5. Memahami sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar serta penggunaannya dalam pemecahan masalah sederhana

Matematika Dasar : BARISAN DAN DERET

Barisan dan Deret. Matematika dapat dikatakan sebagai bahasa simbol. Hal ini. A. Barisan dan Deret Aritmetika B. Barisan dan Deret Geometri

Matematika Bahan Ajar & LKS

SILABUS PEMBELAJARAN

Barisan dan Deret. Bab. Pola Bilangan Beda Rasio Suku Jumlah n suku pertama A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR

Modul ke: Matematika Ekonomi. Deret. Bahan Ajar dan E-learning

21. BARISAN DAN DERET

BARISAN DAN DERET. U t = 2 1 (a + U 2k 1 ), U n = ar n 1 U t = a Un

Barisan dan Deret. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Pola Bilangan Beda Rasio Suku Jumlah n suku pertama A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR

MATEMATIKA BISNIS. Model Perkembangan Usaha (Kaidah-Kaidah Deret Hitung) Sitti Rakhman, SP., MM. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

BAB 1 Pola Bilangan, Barisan dan Deret

9. BARISAN DAN DERET

BAB V BARISAN DAN DERET BILANGAN

KONSEP DASAR BARISAN DAN DERET SERTA PENERAPAN

BAHAN AJAR. Bisnis Manajemen dan Parwisata Mata Pelajaran. Menerapkan konsep barisan dan deret dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar

OSK Matematika SMP (Olimpiade Sains Kabupaten Matematika SMP)

MATERI POLA BILANGAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Matematika SMP 1 Dosen Pengampu : Koryna Aviory, S.Si., M.Pd

12. BARISAN DAN DERET

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini akan diberikan konsep dasar graf dan bilangan kromatik lokasi pada

KARTU SOAL PILIHAN GANDA

NILAI MAKSIMUM/MINIMUM PADA FUNGSI DENGAN VARIABEL BERPANGKAT BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN PERTIDAKSAMAAN ARITMETIKA-GEOMETRI

2. Jumlah deret geometri tak hingga adalah 7, sedangkan jumlah suku suku yang bernomor genap adalah 3. Suku pertama deret tersebut adalah

PEMETAAN STANDAR ISI (SK-KD)

BARISAN DAN DERET. Matematika Dasar

KATA PENGANTAR. Puji Syukur atas kehadirat Allah S.W.T, karena atas karunia-nya kami

NOTASI ILMIAH DAN ANGKA PENTING

Nama:... Kelas/Kelompok :... Tanggal:... Pola Bilangan Genap dan Bilangan Ganjil

Program Intensif SBMPTN Matematika Dasar KAJI LATIH 13 (STATISTIKA)

SILABUS PENGALAMAN BELAJAR ALOKASI WAKTU

Penulis Penelaah Materi Penyunting Bahasa Layout

MODUL BARISAN DAN DERET

Barisan dan Deret. Bab. Pola Bilangan Beda Rasio Suku Jumlah n suku pertama A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR

BARIS. tttt. (Winston Chucill)

SPMB 2004 Matematika Dasar Kode Soal

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELEJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

muhammadamien.wordpress.com

Tata dan Dio bermain permainan bola di komputer. Bolabola itu bertuliskan bilangan-bilangan yang disusun seperti gambar berikut.

Antiremed Kelas 09 Matematika

Drs. Slamin, M.Comp.Sc., Ph.D. Program Studi Sistem Informasi Universitas Jember

MODUL MATA PELAJARAN MATEMATIKA

USMSTAN 2013 TPA 03 - Pola Barisan

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMA SESUAI KURIKULUM 2004 disampaikan pada

Barisan dan Deret Bilangan

20. JUMLAH N SUKU PERTAMA DERET ARITMETIKA DINYATAKAN DENGAN 2 4. SUKU KE-9 DARI DERET ARITMETIKA TERSEBUT ADALAH... A. 30 B. 34 C. 38 D.

LANDASAN TEORI. bilangan coprima, bilangan kuadrat sempurna (perfect square), kuadrat bebas

2.4. Struktur Branching

Daftar Isi 5. DERET ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. Dosen FMIPA - ITB September 26, 2011

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

Beberapa Uji Keterbagian Bilangan Bulat

SOAL UN BARISAN DAN DERET

BARISAN DAN DERET. Peta konsep berikut untuk lebih mudah mempelajari materi Barisan dan Deret :

BARIS DAN DERET P R O F I L. Pola dan Barisan Bilangan. Barisan Arimatika dan Barisan Geometri. Deret Aritmetika dan Deret Geometri.

BARIS. tttt. (Winston Chucill)

Matematika Semester IV

MATEMATIKA untuk SD dan MI Kelas III

BAB IV ALOGARITMA DALAM OPERASI ARITMATIKA PENDAHULUAN

BAB V HIMPUNAN. Himpunan adalah kumpulan benda-benda atau obyek yang mempunyai definisi yang jelas.

Transkripsi:

Barisan dan Deret Eni Sumarminingsih, SSi, MM Elizal

A. Barisan Aritmetika Definisi Barisan aritmetik adalah suatu barisan bilangan yang selisih setiap dua suku berturutan selalu merupakan bilangan tetap (konstan). Bilangan yang tetap tersebut disebut beda dan dilambangkan dengan b. Perhatikan juga barisan-barisan bilangan berikut ini. a. 1, 4, 7, 10, 13,... b. 2, 8, 14, 20,... Barisan Aritmetika c. 30, 25, 20, 15,...

Contoh : a. 1, 4, 7, 10, 13,... +3 +3 +3 +3 Pada barisan ini, suku berikutnya diperoleh dari suku sebelumnya ditambah 3. Dapat dikatakan bahwa beda sukunya 3 atau b =3. b. 2, 8, 14, 20,... +6 +6 +6 Pada barisan ini, suku berikutnya diperoleh dari suku sebelumnya ditambah 6. Dapat dikatakan bahwa beda sukunya 6 atau b = 6.

c. 30, 25, 20, 15,... 5 5 5 Pada barisan ini, suku berikutnya diperoleh dari suku sebelumnya ditambah 5. Dapat dikatakan bahwa beda sukunya 5 atau b = 5. Secara umum dapat dikatakan sebagai berikut. Jika U n adalah suku ke-n dari suatu barisan aritmetika maka berlaku b = U n U n 1. Rumus umum suku ke-n barisan aritmetika dengan suku pertama (U 1) dilambangkan dengan a dan beda dengan b dapat ditentukan seperti berikut.

U 1 = a U 2 = U 1 + b = a + b U 3 = U 2 + b = (a + b) + b = a + 2b U 4 = U 3 + b = (a + 2b) + b = a + 3b U 5 = U 4 + b = (a + 3b) + b = a + 4b... U n = U n-1 + b = a + (n 1)b Jadi, rumus suku ke-n dari barisan aritmetika adalah U n = a + (n 1)b Keterangan: U n = suku ke-n a = suku pertama b = beda n = banyak suku

Contoh 1 : Tentukan suku ke-8 dan ke-20 dari barisan 3, 2, 7, 12,... Jawab: 3, 2, 7, 12, Suku pertama adalah a = 3 dan bedanya b = 2 ( 3) = 5. Dengan menyubstitusikan a dan b, diperoleh : U n = 3 + (n 1)5. Suku ke-8 : U 8 = 3 + (8 1)5 = 32. Suku ke-20 : U 20 = 3 + (20 1)5 = 92.

Contoh 2 : Diketahui barisan aritmetika 2, 1, 4, 7,..., 40. Tentukan banyak suku barisan tersebut. Jawab: Diketahui barisan aritmetika 2, 1, 4, 7,..., 40. Dari barisan tersebut, diperoleh a = 2, b = 1 ( 2) = 3,dan U n = 40. Rumus suku ke-n adalah U n = a + (n 1)b sehingga; 40 = 2 + (n 1)3 40 = 3n 5 3n = 45 Karena 3n = 45, diperoleh n = 15. Jadi, banyaknya suku dari barisan di atas adalah 15.

B. Deret Aritmetika Definisi Misalkan U 1, U 2, U 3,..., U n merupakan suku-suku dari suatu barisan aritmetika. D n = U 1 + U 2 + U 3 +... + U n disebut deret aritmetika, dengan U n = a + (n 1)b. Deret aritmetika adalah jumlah n suku pertama barisan aritmetika. Jumlah n suku pertama dari suatu barisan bilangan dinotasikan D. Dengan demikian, D n = U 1 + U 2 + U 3 +... + U n. Untuk memahami langkah-langkah menentukan rumus D n, perhatikan contoh berikut :

Contoh 1 : Diketahui suatu barisan aritmetika 2, 5, 8, 11, 14. Tentukan jumlah kelima suku barisan tersebut. Jawab: Jumlah kelima suku 2, 5, 8, 11, 14 dapat dituliskansebagai berikut. D 5 = 2 + 5 + 8 + 11 + 14 D 5 = 14 + 11 + 8 + 5 + 2 2D 5 = 16 + 16 + 16 + 16 + 16 2D 5 = 5 x 16 5 16 D 5 = D 5 = 40 2 Jadi, jumlah kelima suku barisan tersebut adalah 40.

Menentukan rumus umum untuk D sebagai berikut. Diketahui rumus umum suku ke-n dari barisan aritmetika adalah D n = U 1 + U 2 + U 3 + +U n-2 + U n-1 + U n. Dapat dinyatakan bahwa besar setiap suku adalah b kurang dari suku berikutnya. U n-1 = U n b U n-2 = U n-1 b = U n 2b U n-3 = U n-2 b = U n 3b Demikian seterusnya sehingga D n dapat dituliskan D n = a + (a + b ) + (a + 2b ) + + (U n -2b) + (U n -b) + U n (1)

Persamaan 1 dapat ditulis dengan urutan terbalik sebagai berikut: D n = U n + (U n b)+(u n 2b)+... +(a+2b)+(a+b)+a (2) Jumlahkan Persamaan (1) dan (2) didapatkan D n = a + (a + b ) + (a + 2b ) + + (U n -2b) + (U n -b) + U n D n = U n + (U n b)+(u n 2b)+... +(a+2b)+(a+b)+a 2D n = (a + U n ) + (a + U n )+ (a + U n ) +... + (a + U n ) n suku Dengan demikian, 2D n = n(a + U n ) D n = (1/2) n(a + U n ) D n = (1/2) n(a + (a + (n 1)b)) D n = (1/2) n(2a + (n 1)b)

Jadi, rumus umum jumlah n suku pertama deret aritmetika adalah D n = (1/2) n(a + U n ) D n = (1/2) n(2a + (n 1)b) Keterangan: D n = jumlah n suku pertama a = suku pertama b = beda U n = suku ke-n n = banyak suku

Contoh 2: Carilah jumlah 100 suku pertama dari deret 2 + 4 + 6 + 8 +... Jawab: Diketahui bahwa a = 2, b = 4 2 = 2, dan n = 100. 1 D 100 = x 100 {2(2) + (100 1)2} 2 = 50 {4 + 198} = 50 (202) = 10.100 Jadi, jumlah 100 suku pertama dari deret tersebut adalah 10.100.

Contoh 3: Hitunglah jumlah semua bilangan asli kelipatan 3 yang kurang dari 100. Jawab: Bilangan asli kelipatan 3 yang kurang dari 100 adalah 3, 6, 9, 12,..., 99 sehingga diperoleh a = 3, b = 3, dan U n = 99. Terlebih dahulu kita cari n sebagai berikut ; U n = a + (n 1)b 99 = 3 + (n 1)3 3n = 99 n = 33 Jumlah dari deret tersebut adalah

D n = 1 2 n (a + U ) n D 33 = 1 2 x 33(3 + 99) = 1.683 Jadi, jumlah bilangan asli kelipatan 3 yang kurang dari 100 adalah 1.683

Soal soal 1. Carilah suku ke 20 dari barisan aritmatika, 3, 8, 13, 18, 2. Carilah suku ke 27 pada setiap barisan aritmatika berikut ini : a. 3, 7, 11, b. 15, 13, 11, 9, c. -8, -4, 0, 4, d. -6, -1, 4, 9, 3. Suku ke -3 dan suku ke -16 dari barisan aritmatika adalah 13 dan 78. Tentukanlah suku pertama dan bedanya. Berapakah U n dan D n 4. Terdapat 60 suku dalam barisan aritmatika yang mana suku pertama adalah 9 dan suku terakhir adalah 27. Tentukan U n dan D n

5. Carilah jumlah dari a. 40 bilangan bulat positif ganjil yang pertama b. 25 bilangan bulat positif genap yang pertama c. 60 bilangan bulat positif yang pertama