BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Perencanaan Tindakan BAB IV

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan, maka peneliti mengadakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

H S A I S L I PE P N E E N L E I L T I I T A I N A DA D N A PE P M E B M A B H A A H S A A S N

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MI Miftahul Ulum Kecamatan Tutur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SDN 1 Kayuambon, yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 5 SD Negeri Medayu 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang, dengan jumlah siswa 15 pada mata pelajaran IPA pokok bahasan daur air dan tindakan penghematan air dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning dan memanfaatkan media CD interaktif. 4.1.1.Kondisi awal Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Medayu 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Dalam hal ini siswa kelas V yang berjumlah 15 siswa, 9 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan. Berdasarkan data dokumentasi hasil nilai ulangan siswa memperoleh hasil belajar yang kurang. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil ulangan harian siswa pada tabel berikut: Tabel 4.1 Distribusi Hasil Belajar Siswa Dalam Ulangan Harian Katagori Rentang nilai Frekuensi Persentase (%) Sangat rendah 0-20 0 0 Rendah 21-40 0 0 Sedang 41-60 6 40 Tinggi 61-80 9 60 Sangat tinggi 81-100 0 0 Jumlah 15 100 Nilai Tertinggi 80 Nilai Terendah 50 Rata-rata 64,66 33

34 Dari tabel 4.1 dideskripsikan hasil ulangan siswa dari 15 siswa kelas 5 menunjukkan hasil sebaran nilai sebagai berikut ada 6 siswa memperoleh nilai pada rentang skor 41-60 pada kategori sedang dan ada 9 siswa yang memperoleh nilai pada rentang skor 61-80 pada kategori tinggi. Nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 50 sedangkan nilai tertinggi yaitu 80. Nilai rata-ratanya adalah 64,66 dengan rentang nilai 30. Ketidaktuntasan siswa dalam ulangan harian disebabkan pembelajaran yang disampaikan kurang menarik dan belum kontekstual, sehingga mengakibatkan siswa kurang dapat memahami konsep yang disampaikan oleh guru dan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Bila dituangkan dalam bentuk diagram maka akan tampak pencapaian hasil belajar siswa pada kondisi awal adalah sebagai berikut. Gambar 4.1 Grafik distribusi hasil belajar siswa pada kondisi awal. Gambar 4.1 di atas mendeskripsikan hasil belajar pada siklus I yaitu dari 15 siswa tidak ada siswa yang mendapat nilai pada rentang 0-20 dan 21-40, tetapi pada rentang nilai 41-60 terdapat 6 siswa, kemudian yang pada rentang nilai 61-80 terdapat 9 siswa. Berikut ini disajikan distribusi ketuntasan belajar siswa siklus I pada sub pokok daur air. Tabel 4.2 Distribusi Ketuntasan Belajar Siswa Kondisi Awal Nilai Frekuensi Persentase (%) Ketuntasan < 70 10 66,67 Belum Tuntas 70 5 33,33 Tuntas Jumlah 15 100

35 Dari tabel 4.2 dideskripsikan bahwa ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal dari 15 siswa kelas 5 menunjukkan hasil sebaran sebagai berikut, ada 10 siswa atau sebesar 66,67% yang nilainya di bawah 70 belum tuntas belajar sesuai dengan KKM yang ditentukan. Sedangkan siswa yang tuntas, nilainya lebih besar atau sama dengan 70 ada 5 siswa (33,33%). Jika disajikan dalam bentuk diagram ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal adalah sebagai berikut : Gambar 4.2 Grafik ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal. Gambar 4.2 di atas mendeskripsikan persentase ketuntasan belajar dari 15 siswa pada kondisi awal persentase ketuntasan tersebut adalah sebagai berikut. Siswa yang belum tuntas adalah siswa yang mendapat nilai kurang dari 70 yaitu sebesar 66,67%, sedangkan siswa yang tuntas adalah siswa yang mendapatkan nilai lebih besar sama dengan 70 atau diatas KKM yang ditentukan yaitu sebesar 33,33%. Hal ini disebabkan pada saat proses pembelajaran kurang mengembangkan potensi yang ada pada siswa. Siswa lebih terkesan pasif karena proses pembelajaran yang berlangsung kurang membuat siswa aktif. Pembelajaran tidak membuat siswa untuk terampil dan berpikir kritis terhadap lingkungan sekitar. Cara pembelajarannya pun cenderung konvensional, sehingga pembelajaran hanya terkesan menstranfer ilmu. Berdasarkan hasil belajar yang rendah dari siswa kelas V SD Negeri Medayu 01, peneliti melakukan sebuah penelitian tindakan kelas sesuai dengan rancangan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model pembelajaran problem based learning dan memanfaatkan media CD Interaktif, yang akan diterapkan melalui dua siklus yaitu pada mata pelajaran IPA materi daur air dan

36 tindakan penghematan air untuk meningkatkan hasil belajar siswa.. 4.1.2.Siklus I Praktik pembelajaran pertama dilaksanakan dengan materi daur air. Dalam siklus I terdapat tiga kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1. Perencanaan Persiapan yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan pertemuan pertama ini adalah mempersiapkan alat dan bahan untuk penelitian agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. 2. Tindakan a. Pertemuan pertama Tindakan ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 12 April 2013 melalui beberapa kegiatan sebagai berikut : 1) Kegiatan awal Pertemuan pertama ini berlangsung pada jam ke 3-4, untuk mengawali pembelajaran ini guru bertanya kepada siswa : Tahukah kalian dari mana asal mula air yang setiap hari kita gunakan untuk minum, mandi, mencuci, dan aktivitas lainnya? Air memang dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup di dunia. Air tidak pernah habis. Air senantiasa tersedia di Bumi karena air selalu mengalami daur atau siklus. Namun, walaupun air mengalami daur, negeri kita sering dilanda kekeringan. Salah satu penyebab kekeringan berasal dari kegiatan manusia. Apa saja kegiatan manusia yang memengaruhi daur air?. Setelah kegiatan itu guru menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan. 2) Kegiatan inti Siswa mendengarkan penjelasan materi mengenai daur air melalui CD interaktif. Guru mengulang materi secara singkat, setelah itu guru membagi siswa menjadi 5 kelompok. Setiap kelompok mendiskusikan permasalahan tentang daur air dengan bimbingan guru. Setiap perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas. Kelompok lain menanggapi kelompok yang presentasi didepan. Siswa bersama guru menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

37 3) Kegiatan akhir Kemudian guru mengadakan refleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan. Guru mengapresiasi pembelajaran yang telah dilakukan, setelah itu menyampaikan materi pada pembelajaran selanjutnya. b. Pertemuan kedua Tindakan ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 15 April 2013 melalui beberapa kegiatan sebagai berikut : 1) Kegiatan awal Sebelum masuk pada materi, guru bertanya kepada siswa tentang kegiatan/materi pelajaran sebelumnya. Sebagai apersepsi guru bertanya kepada siswa : Daur air yang telah kalian pelajari pada bagian sebelumnya dapat terganggu dengan adanya kegiatan manusia. Coba perhatikan lingkungan sekitarmu. Pada musim kemarau, di daerah tertentu debit air berkurang. Sungai dan danau kering tidak ada airnya. Sumur penduduk banyak yang kering. Akibatnya kita kekurangan air untuk memenuhi kebutuhan kita. Dan sebaliknya pada musim hujan, debit air tinggi dan terkadang di daerah tertentu timbul banjir. Kekeringan atau banjir tidak hanya dipengaruhi oleh alam tetapi juga dipengaruhi oleh kegiatan manusia.. 2) Kegiatan inti Siswa mendengarkan penjelasan materi mengenai kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air melalui CD interaktif. Guru mengulang materi secara singkat, setelah itu guru membagi siswa menjadi 5 kelompok. Setiap kelompok mendiskusikan permasalahan tentang kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air dengan bimbingan guru. Setiap perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas. Kelompok lain menanggapi kelompok yang presentasi didepan. Siswa bersama guru menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. 3) Kegiatan akhir Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru mengadakan refleksi tentang pembelajaran yang telah

38 dilakukan. Pada akhir pertemuan ini guru memberikan latihan dengan memanfaatkan CD interaktif. c. Pertemuan ketiga Tindakan ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 16 April 2013 melalui beberapa kegiatan sebagai berikut : 1) Kegiatan awal Sebelum masuk pada materi, guru bertanya kepada siswa tentang kegiatan/materi pelajaran sebelumnya. Sebagai apersepsi guru bertanya kepada siswa: Adakah kesulitan dari tugas yang diberikan?. guru bertanya hal-apa saja yang ditemui dalam tugas. 2) Kegiatan inti Guru menjelaskan ulang secara singkat materi dari awal sampai akhir pertemuan. Membahas tugas yang telah diberikan bersama-sama. Setiap perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas. Kelompok lain menanggapi kelompok yang presentasi didepan. Siswa bersama guru menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. 3) Kegiatan akhir Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru mengadakan refleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan. Guru melakukan tes dengan memanfaatkan CD interaktif. Pada akhir pertemuan ini guru memberikan tes tertulis (post tes) 3. Hasil tindakan a. Hasil analisis observasi Hasil analisis observasi kinerja guru siklus I, pada pertemuan ke-1 diperoleh kinerja guru 82,14% terletak pada rentang baik, Pada pertemuan ke-2 diperoleh 89,28% terletak dalam rentang baik, namun menunjukkan kenaikan dibanding pertemuan ke-1. Pada pertemuan ke-3 diperoleh 92, 85% terletak dalam rentang baik sekali. Untuk mengetahui lebih rinci lagi hasil pengamatan pada siklus I, dapat dilihat pada tabel berikut:

39 Sub Aspek Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I Indikator 1. Guru melakukan kegiatan apersepsi. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. A. Penyajian materi 3. Guru meminta siswa mendengarkan penjelasan materi melalui CD Interaktif. 4. Guru mengulang penjelasan materi secara singkat. 5. Guru meminta siswa bertanya apabila ada materi yang kurang dipahami B. Penerapan PBL a. orientasi siswa pada masalah. b. mengorganisasikan siswa untuk belajar. c. membimbing individual maupun kelompok. d. mengembangkan dan menyajikan hasil karya. e. menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. 6. Guru menyajikan masalah yang berkaitan dengan pembelajaran. 7. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok 8. Guru membimbing siswa menganalisis dan mendefinisikan masalah. 9. Guru membantu siswa membuat laporan diskusi dari analisa yang dilakukan. 10. Guru meminta siswa menyajikan hasil diskusi didepan kelas. 11. Guru menganalisa ulang dan mengevaluasi apabila belum tepat. 12. Guru menarik kesimpulan dari pembelajaran yang telah Pertemuan Ke- Rata- 1 2 3 Rata 3 4 3 3,33 3 4 4 3,66 4 3 3 3,33 3 4 4 3,66 3 3 4 3,33 2 4 4 3,33 4 4 4 4 3 4 4 3,66 3 3 4 3,33 4 4 4 4 3 3 3 3 C. Menarik 2 3 4 3 kesimpulan dilakukan D. Evaluasi 13. Guru Melakukan refleksi 3 3 3 3 pembelajaran. 14. Guru Memberikan soal 4 4 4 4 evaluasi kepada siswa Total skor 46 50 52 49,33 Skor keseluruhan 148 Hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan ke- 1 diperoleh 69,64 % berarti dalam kategori cukup. Pada pertemuan ke- 2 diperoleh 78,57% terdapat

40 kenaikan namun masih dalam kategori cukup baik. Pertemuan ke-3 diperoleh 85,71% terjadi kenaikan aktivitas, terletak dalam kategori baik. Berikut tabel pengamatan aktivitas siswa siklus I. 1. Siswa menyiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran. 2. Siswa memperhatikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran. A. Penyajian materi 3. Siswa mendengarkan penjelasan materi melalui CD interaktif. B. Penerapan PBL 1. orientasi siswa pada masalah. 2. mengorganisasikan siswa untuk belajar. 3. membimbing individual maupun kelompok. 4. mengembangkan dan menyajikan hasil karya. 5. menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. C. Menarik kesimpulan 4. Siswa memperhatikan penjelasan guru. 5. Siswa memperhatikan masalah yang disajikan oleh guru. 6. Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru. 7. Siswa membentuk kelompok 8. Siswa menganalisis masalah dan mendifinisikan masalah dengan bimbingan guru 9. Siswa membuat laporan diskusi dari analisa yang dilakukan. 10. Siswa menyajikan hasil diskusi didepan kelas. 11. Siswa Kelompok lain memberikan tanggapan hasil diskusi. 12. Siswa menarik kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan 1 2 3 Tabel 4.4 Tabel Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I Sub Aspek Indikator Pertemuan Ke- Ratarata 3 3 4 3,33 2 3 3 2,66 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3,33 1 2 3 2 3 4 4 3,66 3 3 3 3 3 3 4 3,33 3 4 4 3,66 2 3 3 2,66 3 2 3 2,66 D. Evaluasi 13. Siswa melakukan refleksi pembelajaran. 2 3 3 2,66 14. Siswa mengerjakan soal evaluasi 3 4 4 3,66 Total skor 39 44 48 43,66 Skor keseluruhan 131

41 b. Hasil post tes Berdasarkan proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajran problem based learning dan memanfaatkan media CD interaktif pada siklus I diperoleh hasil post tes dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 52. Nilai rata rata 76,85. Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar 11 siswa atau 73,33%. Jumlah siswa yang belum tuntas 4 siswa atau 26,67%. Data hasil belajar yang dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut: Tabel 4.5 Distribusi Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I Katagori Rentang nilai Frekuensi Persentase (%) Sangat rendah 0-20 0 0 Rendah 21-40 0 0 Sedang 41-60 2 13,33 Tinggi 61-80 7 46,67 Sangat tinggi 81-100 6 40 Jumlah 15 100 Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 52 Rata-rata 76,85 Tabel 4.5 mendeskripsikan hasil ulangan siswa dari 15 siswa kelas V menunjukkan hasil sebaran nilai sebagai berikut ada 2 siswa memperoleh nilai pada rentang skor 41-60 pada kategori sedang, ada 7 siswa yang memperoleh nilai pada rentang skor 61-80 pada kategori tinggi dan ada 6 siswa yang memperoleh nilai pada rentang 81-100 pada kategori sangat tinggi. Nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 52 sedangkan nilai tertinggi yaitu 100. Nilai rata-ratanya adalah 76,85 dengan rentang nilai 48. Hasil belajar pada siklus I mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasi ulangan harian tetapi masih ada 4 siswa yang nilainya masih dibawah KKM yang telah ditentukan. Jika disajikan dalam bentuk diagram ketuntasan belajar siswa pada siklus I adalah sebagai berikut:

42 Gambar 4.3 Grafik distribusi hasil belajar siswa siklus I Gambar 4.3 di atas mendeskripsikan hasil belajar pada siklus I yaitu dari 15 siswa tidak ada siswa yang mendapat nilai pada rentang 0-20 dan 21-40, tetapi pada rentang nilai 41-60 terdapat 2 siswa, kemudian yang pada rentang nilai 61-80 terdapat 7 siswa. Pada rentang nilai 81-100 terdapat 6. Berikut disajikan tabel distribusi ketuntasan belajar siswa siklus I pada sub pokok daur air. Tabel 4.6 Distribusi Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I Nilai Frekuensi Persentase (%) Ketuntasan < 70 4 26,67 Belum Tuntas 70 11 73,33 Tuntas Jumlah 15 100 Tabel 4.4 mendeskripsikan ketuntasan belajar siswa siklus I dari 15 siswa kelas V menunjukkan hasil sebaran sebagai berikut, ada 4 siswa (26,67%) nilainya di bawah 70 belum tuntas belajar sesuai dengan KKM yang ditentukan dan 11 siswa yang nilainya lebih besar atau sama dengan KKM yaitu 70 atau sebesar 73,33% tuntas belajar. Penyebab ketidaktuntasan siswa belajar yaitu siswa kurang memperhatikan materi dan kurang konsentras sehingga perhatian mudah beralih. Jika disajikan dalam bentuk diagram ketuntasan belajar siswa pada siklus I adalah sebagai berikut :

43 Gambar 4.4 Grafik ketuntasan belajar siswa siklus I Gambar 4.4 di atas mendeskripsikan persentase ketuntasan belajar dari 15 siswa pada siklus I. Persentase ketuntasan tersebut adalah sebagai berikut, siswa yang tuntas adalah siswa yang mendapatkan nilai lebih besar sama dengan 70 atau diatas KKM yang ditentukan yaitu sebesar 73,33%, sedangkan siswa yang belum tuntas adalah siswa yang mendapat nilai kurang dari 70 yaitu sebesar 26,67%. 4. Hasil belajar peserta didik aspek kognitif Hasil belajar siswa pada aspek kognitif setelah kegiatan pembelajaran mengalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi awal yang dilihat dari hasil ulangan harian siswa, tetapi tidak semua siswa mencapai KKM yang di tentukan, ini terjadi karena siswa kurang memahami materi dan kurang konsentrasi yang disampaikan melalui CD interaktif, sehingga siswa kurang memahami konsep yang disampaikan oleh guru. 5. Hasil belajar peserta didik aspek keterampilan sosial Dalam kegiatan pembelajaran ini terdapat peningkatan ketrampilan sosial siswa, hal itu dapat dilihat dari keberanian siswa jika diminta untuk mengungkapkan pendapat dalam kelompok. Kemudian cara siswa menanggapi masalah yang disajikan oleh guru dan cara menyelesaikannya. Selain itu keberanian siswa bertanya mengenai hal-hal dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan materi. 6. Efektifitas cara pembelajaran menurut peserta didik Berdasarkan hasil wawancara guru/ peneliti dengan siswa dalam refleksi akhir pembelajaran diketahui kegiatan pembelajaran menarik dan cukup efektif

44 karena pembelajaran diangkat dari masalah di lingkungan sekitar (problem based learning), selain itu keterlibatan siswa dalam penggunaan CD interaktif menjadi daya tarik bagi siswa karena membuat semangat dan memberi pengalaman serta pengetahuan baru bagi siswa. Pada kegiatan inti dalam pembelajaran siswa merasa tertantang, karena hal yang biasanya tidak dihiraukan dalam kehidupan sehari-hari dapat menjadi sumber belajar. Namun siswa merasa kesulitan dalam berdiskusi karena bedanya pendapat dalam anggota kelompok, akan tetapi hal itu tidak terlalu menjadi masalah karena siswa merasa dibantu dengan bimbingan guru. 7. Refleksi Berdasarkan observasi dan analisis hasil tes pada siklus I terdapat 11 siswa yang tuntas dan 4 siswa belum tuntas belajar, sehingga perlu diadakan perbaikan pembelajaran. Dari hasil pelaksanaan pembelajaran siklus I, diketahui bahwa masih terdapat beberapa siswa yang belum bisa mengikuti penjelasan dari CD interaktif pada saat proses pembelajaran berlangsung serta siswa kurang konsentrasi dalam mengikuti proses pembelajaran. Akan tetapi pada siklus I telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa yaitu pada kondisi awal yang dapat dilihat dari rata-rata nilai ulangan harian 64,66 naik menjadi 76,85 pada hasil post tes siklus I. Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I, ada 4 siswa yang nilainya belum mencapai KKM yang ditentukan, maka akan peneliti perbaiki dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II agar prestasi belajar siswa tercapai secara optimal. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus II antara lain dengan cara : a. Dalam menyampaikan materi menggunakan media CD interaktif diulang 2-3 kali disertai penjelaskan ulang secara singkat. b. Pada permasalahan yang ditampilkan dibuat bantuan dengan gambar melalui slide terpisah. c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif bertanya tentang materi pembelajaran, ini dilakukan untuk melatih keberanian dan keterampilan siswa dalam menyampaikan pertanyaan atau menyampaikan pendapat.

45 4.1.3.Siklus II Praktik pembelajaran dilaksanakan dengan materi tindakan penghemtan air. Dalam siklus II terdapat dua kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 1. Perencanaan Persiapan yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan pertemuan pada siklus II ini adalah mempersiapkan alat dan bahan untuk penelitian agar tujuan pembelajaran tercapai secara optimal dan efektifitas pembelajaran dapat meningkat dibandingkan pada siklus I. Dalam siklus II peneliti memperbaiki apa yang menjadi kekurangan pada siklus I. 2. Tindakan a. Pertemuan pertama Tindakan ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 19 April 2013 melalui beberapa kegiatan sebagai berikut : 1) Kegiatan awal Pertemuan pertama ini berlangsung pada jam ke 3-4, untuk mengawali pembelajaran ini guru bertanya kepada siswa : Air digunakan manusia untuk berbagai keperluan, misalnya untuk mandi, mencuci, memasak, dan minum. Air tidak akan habis karena memiliki daur walaupun tidak akan habis, dalam memakainya harus tetap hemat menggunakannya sesuai dengan kebutuhan. Bagaimana caramu memanfaatkan air agar sesuai kebutuhan hidup?. Setelah kegiatan itu guru menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan. 2) Kegiatan inti Siswa mendengarkan penjelasan materi mengenai tindakan penghematan air melalui CD interaktif. Guru mengulang materi secara singkat dan menampilkan slide tambahan pendukung materi, setelah itu guru membagi siswa menjadi 5 kelompok. Setiap kelompok mendiskusikan permasalahan tentang daur air dengan bimbingan guru. Setiap perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas. Kelompok lain menanggapi kelompok yang presentasi didepan. Siswa bersama guru menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. 3) Kegiatan akhir

46 Kemudian guru mengadakan refleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan. Guru mengapresiasi pembelajaran yang telah dilakukan, setelah itu menyampaikan materi pada pembelajaran selanjutnya. b. Pertemuan kedua Tindakan ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 22 April 2013 melalui beberapa kegiatan sebagai berikut : 1) Kegiatan awal Pada pertemuan kemarin, apa yang telah kalian pelajari? Tindakantindakan penghematan air, setelah kalian mengetahui tindakan tersebut tentunya kalian dapat menjelaskan cara penghematan air. 2) Kegiatan inti Guru menjelaskan ulang secara singkat. Guru bertanya kepada siswa bagaimana cara kamu menghemat air dalam kegiatan sehari-hari. Guru menampilkan gambar orang menggosok gigi, setelah itu guru membagi siswa menjadi 5 kelompok. Setiap kelompok mendiskusikan permasalahan tentang daur air dengan bimbingan guru. Setiap perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas. Kelompok lain menanggapi kelompok yang presentasi didepan. Siswa bersama guru menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. 3) Kegiatan akhir Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru mengadakan refleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan. Pada akhir pertemuan ini guru memberikan tes tertulis (post tes) 3. Hasil tindakan a. Hasil analisis observasi Hasil analisis observasi kinerja guru siklus II, pada pertemuan ke-1 diperoleh kinerja guru 89,28% terletak pada rentang baik. Pada pertemuan ke-2 diperoleh kinerja guru 91,07% terletak pada rentang baik sekali. Kinerja guru pada siklus II mengalami peningkatan dibanding siklus I. Data hasil observasi dapat diamati pada tabel berikut:

47 Sub Aspek Tabel 4.7. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II Indikator 1. Guru melakukan kegiatan apersepsi. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. A. Penyajian materi 3. Guru meminta siswa mendengarkan penjelasan materi melalui CD Interaktif. 4. Guru mengulang penjelasan materi secara singkat. 5. Guru meminta siswa bertanya apabila ada materi yang kurang dipahami B. Penerapan PBL a. orientasi siswa pada masalah. b. mengorganisasikan siswa untuk belajar. c. membimbing individual maupun kelompok. d. mengembangkan dan menyajikan hasil karya. e. menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. 6. Guru menyajikan masalah yang berkaitan dengan pembelajaran. 7. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok 8. Guru membimbing siswa menganalisis dan mendefinisikan masalah. 9. Guru membantu siswa membuat laporan diskusi dari analisa yang dilakukan. 10. Guru meminta siswa menyajikan hasil diskusi didepan kelas. 11. Guru menganalisa ulang dan mengevaluasi apabila belum tepat. C. Menarik kesimpulan 12. Guru menarik kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan Pertemuan Ke- Rata- 1 2 Rata 4 4 4 4 3 3,5 3 4 3,5 4 4 4 3 4 3,5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 D. Evaluasi 13. Guru Melakukan refleksi 3 3 3 pembelajaran. 14. Guru Memberikan soal 4 4 4 evaluasi kepada siswa Total skor 50 51 50,5 Skor keseluruhan 101

48 Hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan ke- 1 diperoleh 83,92 % yang berarti dalam rentang baik cukup. Pada pertemuan ke- 2 diperoleh 89,28% terdapat kenaikan, namun masih dalam kategori baik. Tabel 4.8 Tabel Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II Sub Aspek Indikator Pertemuan Ke- Rata 1 2 -rata 1. Siswa menyiapkan diri untuk mengikuti 4 4 4 pembelajaran. 2. Siswa memperhatikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran. 3 3 3 A. Penyajian materi 3. Siswa mendengarkan penjelasan materi melalui 4 4 4 B. Penerapan PBL 1. orientasi siswa pada masalah. 2. mengorganisasikan siswa untuk belajar. 3. membimbing individual maupun kelompok. 4. mengembangkan dan menyajikan hasil karya. 5. menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. C. Menarik kesimpulan CD interaktif. 4. Siswa memperhatikan penjelasan guru. 5. Siswa memperhatikan masalah yang disajikan oleh guru. 6. Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru. 7. Siswa membentuk kelompok 8. Siswa menganalisis masalah dan mendifinisikan masalah dengan bimbingan guru 9. Siswa membuat laporan diskusi dari analisa yang dilakukan. 10. Siswa menyajikan hasil diskusi didepan kelas. 11. Siswa Kelompok lain memberikan tanggapan hasil diskusi. 12. Siswa menarik kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan 4 3 3,5 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3,5 3 4 3,5 3 4 3,5 3 3 3 3 3 3 D. Evaluasi 13. Siswa melakukan refleksi pembelajaran. 3 3 3 14. Siswa mengerjakan soal evaluasi 4 4 4 Total skor 47 50 48 Skor keseluruhan 97

49 b. Hasil post tes Hasil post tes siklus II nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60. Nilai rata rata 84,33. Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar 14 siswa atau 93,33%. Jumlah siswa yang belum tuntas 1 siswa atau 6,67%. Tabel 4.9 Distribusi Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II Katagori Rentang nilai Frekuensi Persentase (%) Sangat rendah 0-20 0 0 Rendah 21-40 0 0 Sedang 41-60 1 6,66 Tinggi 61-80 1 6,66 Sangat tinggi 81-100 13 86,68 Jumlah 15 100 Nilai Tertinggi 90 Nilai Terendah 60 Rata-rata 84,66 Dari tabel 4.9 di atas dideskripsikan hasil belajar siswa siklus II dari 15 siswa menunjukkan hasil sebaran nilai adalah sebagai berikut. Terdapat 1 siswa memperoleh nilai pada rentang 41-60 termasuk dalam kategori sedang, kemudian terdapat 1 siswa memperoleh nilai pada rentang skor 61-80 termasuk dalam kategori tinggi, ada 13 siswa memperoleh nilai pada rentang skor 81-100 termasuk dalam kategori sangat tinggi. Nilai terendah yang didapat siswa adalah 60 sedangkan nilai tertinggi adalah 90 dengan rata-rata yaitu 84,33 dengan rentang nilai yaitu 30. Dilihat dari hasil belajar siswa diperoleh nilai terendah yaitu 60 dan nilai tertingggi 90 dapat dikatakan bahwa hasil belajar pada pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar pada siklus I. Pada nilai tertinggi mengalami penurunan yaitu 90. Akan tetapi rentang nilai hasil bejalar siswa lebih merata di antara 81 dan 100. Berdasarkan sebaran hasil belajar

50 siswa pada siklus II, bila dituangkan dalam bentuk diagram maka akan tampak pencapaian hasil belajar siswa pada siklus II adalah sebagai berikut. Gambar 4.5 Grafik distribusi hasil belajar siswa siklus II Gambar 4.5 di atas dideskripsikan hasil belajar siswa pada siklus II yaitu dari 15 siswa. Pada rentang nilai 41-60 terdapat 1 siswa, 61-80 terdapat 1 siswa dan pada rentang nilai 81-100 terdapat 13 siswa. Berikut ini disajikan distribusi ketuntasan belajar siswa. Tabel 4.10 Distribusi Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II Nilai Frekuensi Persentase (%) Ketuntasan < 70 1 6,67 Tidak Tuntas 70 14 93,33 Tuntas Jumlah 15 100 Dari tabel 4.6 dideskripsikan ketuntasan belajar siswa siklus II dari 15 siswa kelas 5 menunjukkan hasil sebaran sebagai berikut, ada 14 siswa yang nilainya diatas nilai KKM yaitu 70 atau sebesar 93,33% tuntas belajar sesuai dengan KKM yang ditentukan. Ada 1 siswa yang nilainya dibawah KKM yaitu 70 atau sebesar 6,67%. Jika disajikan dalam bentuk diagram adalah sebagai berikut :

51 Gambar 4.6 Grafik persentase ketuntasan belajar siswa Gambar 4.6 di atas mendeskripsikan persentase ketuntasan belajar dari 15 siswa pada siklus II prosentase kelulusan tersebut adalah sebagai berikut. Terdapat 1 siswa yang kurang dari KKM atau tidak tuntas sebesar 6,67%, sedangkan siswa yang tuntas mendapatkan nilai lebih besar sama dengan KKM yang telah di tentukan sebanyak 14 siswa atau 93,33%. 4. Hasil belajar peserta didik aspek kognitif Hasil belajar siswa pada aspek kognitif setelah kegiatan pembelajaran menggunakan model problem based learning dan memanfaatkan CD interaktif mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus I sebesar 73,33% atau 11 siswa yang mencapai KKM, peningkatan pada siklus II sebesar 93,33 % atau 14 siswa sudah mencapai KKM yang ditentukan. Kenaikan ini terjadi karena dalam proses pembelajaran menggunakan model problem based learning dan memanfaatkan CD interaktif yang dibantu tampilan slide. Tampilan slide bertujuan lebih menguatkan pemahaman konsep. Sehingga siswa dapat memahami konsep dan materi yang disampaikan dalam pembelajaran. 5. Hasil belajar peserta didik aspek keterampilan sosial Pembelajaran IPA dengan menggunakan problem based learning dan memanfaatkan CD interaktif dapat meningkatkan ketrampilan sosial siswa. Hal itu dapat dilihat dari keaktifan siswa, yaitu ketika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami siswa mempunyai keberanian untuk mengajukan pertanyaan. Selain itu dapat dilihat dari

52 intensitas interaksi siswa dalam diskusi kelompok, berani mengungkapkan pendapat dan mempertahankannya. 6. Efektifitas cara pembelajaran menurut peserta didik Berdasarkan hasil wawancara guru/ peneliti dengan siswa dalam refleksi akhir pembelajaran diketahui kegiatan pembelajaran menarik dan cukup efektif karena pembelajaran diangkat dari masalah di lingkungan sekitar, selain itu keterlibatan siswa dalam penggunaan CD interaktif baik keterlibatan individu atau kelompok menjadi daya tarik bagi siswa karena membuat semangat dan memberi pengalaman serta pengetahuan baru bagi siswa. Tampilan materi yang juga dibentuk slide lebih memberi kemudahan dalam memahami konsep yang disampaikan. 7. Refleksi Berdasarkan observasi dari pelaksanaan siklus II dalam proses pembelajaran siswa sangat antusias dibanding siklus I, hal ini terjadi karena siswa sudah mengerti cara pembelajarannya yaitu dengan mengangkat masalah dalam kehidupan sehari-hari dan keterlibatan siswa dalam memanfaatkan CD interaktif. Berdasarkan analisis hasil tes pada siklus II terdapat 14 siswa yang tuntas dan 1 siswa belum tuntas belajar. Hasil tes pada siklus II rata-rata nilai siswa adalah 84,33 dengan kata lain bahwa nilai rata-rata tersebut sudah diatas KKM (70) yang ditentukan. Pembelajaran pada siklus II dikatakan berhasil karena indikator keberhasilan minimal 80% sedangkan keberhasilan tercapai hingga 93,33%. sehingga tidak perlu diadakan tindakan siklus berikutnya. 4.2.Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan paparan hasil penelitian di atas maka dapat diketahui peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning dan memanfaatkan media CD interaktif. Hasil belajar siswa berdasarkan ulangan harian, postes dari siklus I dan siklus II selalu mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat dari tabel berikut:

53 Tabel 4.11 Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Pembelajaran Rata-rata Nilai Kondisi Awal/ UH 64,66 Siklus I 76,85 Siklus II 84,66 Berdasarkan tabel 4.11 di atas tampak bahwa nilai rata-rata siswa pada kondisi awal yang dapat dilihat dari hasil ulangan harian adalah 64,66 dan siklus I 76,85 kemudian pada siklus II sebesar 84,66, sehingga dapat diketahui bahwa telah terjadi peningkatan nilai rata-rata. Yang berarti pula telah terjadi peningkatan hasil belajar. Bila dituangkan dalam bentuk grafik maka akan tampak perbandingan hasil belajar siswa sebagai berikut. Gambar 4.7 Grafik Distribusi Perbandingan Hasil Belajar Siswa Gambar 4.7 di atas memaparkan perbandingan hasil belajar siswa mulai dari nilai rata-rata hasil ulangan harian yaitu 64,66. Pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 76,85 kemudian siklus II mengalami peningkatan menjadi 84,66. Terjadinya peningkatan hasil belajar siswa karena dalam proses pembelajaran problem based learning dan media CD interaktif karena siswa merasa terlibatkan dalam pembelajaran, hal ini dimaksudkan siswa tidak hanya menerima apa yang disampaikan guru tetapi siswa bisa lebih aktif, kreatif dan proses pembelajaran lebih menyenangkan dan menarik. Selain itu keterampilan

54 siswa juga meningkat hal ini dipengaruhi oleh kemampuan berpikir kritis siswa yang juga mengalami peningkatan karena dipermudah oleh penggunaan media. Berdasarkan data penelitian dapat dilihat perbandingan ketuntasan siswa pada tabel berikut. Tabel 4.12 Tabel Perbandingan Ketuntasan Siswa Pembelajaran Nilai Kondisi Awal Siklus I Siklus II Ketuntasan Frek Persen Frek Persen Frek Persen < 70 10 66,67 4 26,67 1 6,67 Tidak tuntas 70 5 33,33 11 73,33 14 93,33 Tuntas Jumlah 15 100 15 100 15 100 Dari tabel 4.12 dideskripsikan kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat dideskripsikan ketuntasan belajar dari 15 siswa pada kondisi awal terdapat 10 siswa yang tidak tuntas, sedangkan siswa yang tuntas ada 5. Pada siklus 1 terdapat 4 siswa yang tidak tuntas, yang tuntas ada 11 siswa. Selanjutnya pada siklus II terdapat 1 siswa yang tidak tuntas, sedangkan yang tuntas mencapai 14 siswa. Bila disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut. Gambar 4.8 Grafik Distribusi Perbandingan Hasil Belajar Siswa

55 Gambar 4.8 di atas memaparkan perbandingan ketuntasan belajar siswa mulai dari kondisi awal, siklus I dan siklus II. Pada kondisi awal terdapat 10 siswa yang tidak tuntas dan 5 siswa yang tuntas. Pada siklus I terdapat 4 siswa yang tidak tuntas dan 11 siswa yang tuntas. Pada siklus II terdapat 1 siswa yang tidak tuntas dan 14 siswa yang tuntas. Sedangkan dalam bentuk persentase ketuntasan pada kondisi awal 66.67% tidak tuntas dan 33,33% tuntas. Pada siklus I, 26,67% tidak tuntas dan 73,33% tuntas. Pada siklus II, 6,67% tidak tuntas dan tuntas 93,33%. Hal ini mengandung arti bahwa penggunaan model pembelajaran problem based learning dan memanfaatkan media CD interaktif dapat meningkatkan hasil belajar. Dari uraian penelitian yang telah disajikan, maka penggunaan model pembelajaran problem based learning selaras dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Mahardika, Linda. 2011. Dengan judul Penerapan Pendekatan Problem-Based Learning pada Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Energi Bunyi untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Kranggan Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung Tahun 2010/2011. Skripsi. Salatiga: UKSW.