BAB III METODOLOGI PENELITIAN. labu ukur, gelas ukur, labu erlenmeyer, alat UV-Vis Auto UV-2600,

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

METODE. Materi. Rancangan

BAB III MATERI DAN METODE. putus, derajat kecerahan, kadar serat kasar dan sifat organoleptik dilaksanakan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian melalui eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan

METODE. Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB III METODE PELAKSANAAN

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

METODE. Waktu dan Tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW

BAB III METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian B. Bahan dan Alat

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

METODOLOGI Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Tahap Awal

BAHAN DAN METODE. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. mengsel,larutan NaOH teknis 40%, larutan Na 2 SO 4 5%, petroleum benzen,

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Industri Rumah Tangga Produksi Kelanting MT,

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Produksi dan Nilai Ikan Jangilus per Bulan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu Tahun 2012

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

: Methanol, DPPH, alumunium foil. antioksidan

III. METODE PENELITIAN. laboraturium Nutrisi Peternakan, Fakultas Pertanian Peternakan, Universitas

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di industri rumah tangga terasi sekaligus sebagai

111. BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian,

MATERI DAN METODE PENELITIAN

PEMBUATAN MIE SUKUN (KAJIAN SUBTITUSI SUKUN KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR) SKRIPSI. Oleh : INDARTY WIJIANTI

P FORTIFIKASI KEJU COTTAGE

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

PEMANFAATAN TEPUNG LABU KUNING (CUCURBITA MOSCHATA) SEBAGAI SUMBER KAROTEN DALAM PEMBUATAN MIE BASAH

3.1. Tempat dan Waktu Bahan dan Aiat Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Prosedur pelaksanaan dilakukan dalam 2 (dua) tahap yaitu tahap preparasi dan

BAB III METODE PENELITIAN

III METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan noga kacang hijau adalah

BAB III METODE PENELITIAN

III BAHAN, ALAT DAN METODE PENELITIAN. dan penelitian utama dengan rancangan perlakuan konsentrasi koji Bacillus

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

III. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

= ( ) + + ( ) 10 1

III. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Proses Pembuatan Mie Basah Rasa Sayur Bayam Hijau

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 5-6 bulan di Laboratorium Ilmu dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Riset Kimia, Laboratorium Riset

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mie Berbahan Dasar Gembili

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. 3.1 Tempat dan Waktu. 3.2 Bahan dan Alat. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Perikanan dan

MATERI DAN METOD E Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penelitian Tahap Pertama

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. waktu penelitian ini dimulai pada bulan April 2016 sampai Desember 2016.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan April 2014 sampai Januari 2015.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH FORMULASI PENAMBAHAN TEPUNG SUKUN DALAM PEMBUATAN MIE KERING. Panggung, kec. Pelaihari, kab Tanah Laut, Kalimantan Selatan

PT. Rineka Cipta, 2006), hlm Abdurrahman Fathoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta:

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode

III. BAHAN DAN METODE

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat

3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan Alat

III. METODE PENELITIAN. Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan

HASIL DAN PEMBAHASAN Pembuatan Adonan Kerupuk

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat-alat Pada penelitian ini alat-alat yang digunakan berupa: gelas kimia, labu ukur, gelas ukur, labu erlenmeyer, alat UV-Vis Auto UV-2600, neraca analitik, set alat refluks, corong buchner, penghisap vakum, corong pisah dan lumpang alu. Sedangkan dalam pembuatan mi kering alat-alat yang digunakan adalah : kompor, alat pencetak mi, oven, blender, ayakan, panci pengukus. 3.1.2. Bahan-bahan Untuk pembuatan mi kering, bahan-bahan yang digunakan adalah tepung terigu dengan merek cakra kembar dan segitiga biru (1:1) agar menghasilkan protein yang cukup sehingga adonan memiliki tekstur yang baik, tepung daun singkong, garam dapur, CMC, soda abu, dan air. Untuk analisis kandungan beta-karoten bahan kimia yang digunakan antara lain, etanol, NaOH, petroleum eter, akuades, Na 2 SO 4, dan standar beta-karoten. Gilang Ramadhan, 2013 Fortifikasi Mi Kering Berbasis Daun Singkong Untuk Peningkatan Kandungan Beta-Karoten Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

32 3.2. Analisis Sampel Analisis kandungan beta-karoten dalam sampel mengacu pada prosedur baku AOAC 1995 di dalam Widhiastuti (2011), Ramadhani (2012), dan Purnamasari, et al. (2013). 3.3. Preparasi Sampel Prosedur kerja yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari 3 tahapan kerja yaitu, pembuatan tepung daun singkong, pembuatan mi kering sampai didapat produk yang memenuhi syarat organoleptik, dan analisis kandungan betakaroten dalam produk mi kering tersebut. Langkah awal yang dilakukan sebelum analisis sampel dilakukan adalah menghomogenkan sampel dengan cara digerus menggunakan lumpang dan alu. 3.4. Prosedur Penelitian 3.4.1. Pembuatan Tepung Daun Singkong a. Daun singkong dikeringkan dengan menggunakan oven. b. Daun singkong yang sudah kering diblender sampai hancur. c. Daun singkong yang sudah hancur diayak agar didapat tepung daun singkong yang benar-benar halus.

33 3.4.2. Pembuatan Mi Kering a. Tepung terigu dan tepung daun singkong dicampur dengan perbandingan 90:10, 80:20, dan 70:30. Dibuat tiga campuran yang berbeda dengan total masing-masing 100 gram. b. Ditambahkan 50 ml air, 0,6 gram garam dapur, 1 gram CMC, dan 0,334 soda abu ke dalam campuran tepung. c. Campuran tepung diuleni sampai homogen dan memiliki tekstur yang sama. d. Adonan mi kemudian dicetak dengan alat pencetak mi, adonan sebelumnya dipress dahulu sampai memiliki ketipisan yang sesuai. e. Mi dikukus hingga matang yang ditandai dengan adonan berubah warna menjadi kuning. f. Mi dikeringkan dengan oven sampai kering pada suhu sekitar 100 102 o C dan didinginkan. 3.4.3. Uji Organoleptik Uji organoleptik produk mi kering yang dihasilkan menggunakan parameter tampilan, aroma, rasa, dan tekstur. tampilan didasarkan pada penilaian panelis terhadap warna dan bentuk mi kering. aroma didasarkan pada apakah tercium aroma daun singkong atau aroma lain yang mengganggu. rasa didasarkan pada apakah produk memiliki rasa daun singkong yang kuat atau tidak. Dan parameter

34 tekstur dinilai berdasarkan tingkat kekerasan (mudah digigit atau tidak) dan kekompakan (saling menempel atau tidak). Penilaian produk dilakukan dengan memberikan nilai 1 untuk tidak enak, 2 untuk biasa saja dan 3 untuk enak. Tampilan Aroma Rasa Tekstur Uji organoleptik ini diujikan pada 20 orang yaitu kalangan mahasiswa, konsumen warung kopi, anak-anak umur 9 12 tahun, karyawan, dan ibu-ibu yang masing-masing berjumlah 4 orang. Kriteria panelis dipilih berdasarkan tingkat pengetahuan rasa dari berbagai merek mi kering yang beredar dipasaran. Uji organoleptik yang dilakukan dalam penelitian ini memiliki keterbatasan seperti tidak melakukan tes sensitivitas lidah dan lokasi uji

35 yang tidak sama. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu dan tempat yang dimiliki. 3.4.4. Analisis Kandungan Beta-Karoten Mi Kering Analisis kandungan beta-karoten dilakukan dengan prosedur AOAC 1995 di dalam Widhiastuti (2011), Ramadhani (2012), dan Purnamasari, et al. (2013) untuk Total Karoten. Analisis dilakukan di Puslitbang Sumber Daya Air, dikarenakan keterbatasan waktu. Laboratorium sudah terakreditasi KAN Pada 4 Juni 2010.

36 Daun Singkong - Dikeringkan dengan oven - Diblender - Diayak Tepung Daun Singkong Tepung Terigu Cakra Kembar + Segitiga Biru 1:1 - Dicampur dengan perbandingan tepung terigu:tepung daun singkong 9:1, 8:2, 7:3 - Ditambah 50 ml air; 0,6 gram garam dapur; 1 gram CMC; 0,334 gram soda abu - Diuleni Adonan 90:10 Adonan 80:20 Adonan 70:30 - Dicetak - Dikukus sampai matang - Didinginkan dalam suhu ruangan - Dikeringkan dengan oven Mi Kering 90:10 Mi Kering 80:20 Mi Kering 70:30 Tidak Terbentuk - Diuji Organoleptik Mi Kering 80:20 (Terbaik) - Analisis Kandungan Beta-Karoten Metode AOAC 1995 Kadar Beta-Karoten Teranalisis Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian