STATISTIK DESKRIPTIF. Leni Masnidar Nasution

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan

BAB III METODE PENELITIAN

b. Penyajian data kelompok Contoh: Berat badan 30 orang siswa tercatat sebagai berikut:

PENDAHULUAN. Statistika penyajian DATA untuk memperoleh INFORMASI penafsiran DATA. Data (bentuk tunggal : Datum ) : ukuran suatu nilai

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL)

STATISTIKA DAN PELUANG BAB III STATISTIKA

IV. METODE PENELITIAN

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd

Pendahuluan. Dalam statistika tercakup dua pekerjaan penting, yaitu : penyajian DATA menghasilkan INFORMASI penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

Telp. / Fax (0362) PO.BOX : 236

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB III METODE PENELITIAN

REGRESI LINIER GANDA

PENDAHULUAN. (ingat : STATISTIKA STATISTIK!!! )

DISTRIBUSI SAMPLING (Distribusi Penarikan Sampel)

Kuliah 3.Ukuran Pemusatan Data

Masih ingat beda antara Statistik Sampel Vs Parameter Populasi? Perhatikan tabel berikut: Ukuran/Ciri Statistik Sampel Parameter Populasi.

RESPONSI 2 STK 511 (ANALISIS STATISTIKA) JUMAT, 11 SEPTEMBER 2015

Distribusi Sampling (Distribusi Penarikan Sampel)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

Statistika MAT 2 A. PENDAHULUAN NILAI MATEMATIKA B. PENYAJIAN DATA NILAI MATEMATIKA NILAI MATEMATIKA STATISTIKA. materi78.co.nr

STATISTIKA MAT 2 NILAI MATEMATIKA NILAI MATEMATIKA NILAI MATEMATIKA A. PENDAHULUAN B. PENYAJIAN DATA. Diagram garis

III. METODE PENELITIAN

PENDUGA RASIO UNTUK RATA-RATA POPULASI MENGGUNAKAN KUARTIL VARIABEL BANTU PADA PENGAMBILAN SAMPEL ACAK SEDERHANA DAN PENGATURAN PERINGKAT MEDIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

Mata Kuliah: Statistik Inferensial

Nama : INDRI SUCI RAHMAWATI NIM : ANALISIS REGRESI SESI 01 HAL

Kuliah : Rekayasa Hidrologi II TA : Genap 2015/2016 Dosen : 1. Novrianti.,MT. Novrianti.,MT_Rekayasa Hidrologi II 1

Penyelesaian: Variables Entered/Removed a. a. Dependent Variable: Tulang b. All requested variables entered.

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

BAB 7 MOMEN, KEMIRINGAN DAN KERUNCINGAN

TEORI PENAKSIRAN. Bab 8. A. Pendahuluan. Kompetensi Mampu menjelaskan dan menganalisis teori penaksiran

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

Bab III Metoda Taguchi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu

III. METODE PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

Nama : INDRI SUCI RAHMAWATI NIM : ANALISIS REGRESI SESI 01 HAL

BAB III METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. a. Penelitian ini menggunakan 68 ekor kambing peranakan etawa ( PE) (31. ukur, tongkat ukur dan timbangan.

UKURAN PEMUSATAN UKURAN PENYEBARAN

Pendahuluan. Dalam statistika tercakup dua pekerjaan penting, yaitu : penyajian DATA menghasilkan INFORMASI penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

II. LANDASAN TEORI. dihitung. Nilai setiap statistik sampel akan bervariasi antar sampel.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan pada bulan November - Desember 2013 di

SEBARAN t dan SEBARAN F

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi, (2003:17) Metodologi penelitian adalah cara yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

UKURAN PEMUSATAN DATA

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kuantitatif, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

Distribusi Sampling merupakan distribusi teoritis (distribusi kemungkinan) dari semua hasil sampel yang mungkin, dengan ukuran sampel yang tetap N,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

Statistika Deskriptif Ukuran Pemusatan dan Ukuran Penyebaran

PERTEMUAN 3 CARA MEMBUAT TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI UKURAN PEMUSATAN DATA

REGRESI DAN KORELASI SEDERHANA

JENIS PENDUGAAN STATISTIK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kampar,

BAB III METOE PENELITIAN. penelitian ini, hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas

BAB II TINJAUAN TEORITIS

STATISTICS. Hanung N. Prasetyo Week 11 TELKOM POLTECH/HANUNG NP

Program Pasca Sarjana Terapan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS. Probability and Random Process. Topik 10. Regresi

A. Pengertian Hipotesis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

Masih ingat beda antara Statistik Sampel Vs Parameter Populasi? Perhatikan tabel berikut: Ukuran/Ciri Statistik Sampel Parameter Populasi

Yang biasa dinamakan test komposit lawan komposit. c. Hipotesis mengandung pengertian minimum. Perumusan H 0 dan H 1 berbentuk :

Pendugaan Parameter. Debrina Puspita Andriani /

Transkripsi:

Jural Hikmah, Volume 14, No. 1, Jauari Jui 17, ISSN :189-8419 STATISTIK DESKRIPTIF Lei Masidar Nasutio Dose Sekolah Tiggi Agama Islam (STAI) Serdag Lubuk Pakam Jl. Negara Km. 7-8 No. 16 Lubuk Pakam e-mail: leimasidarasutio@yahoo.co.id Abstract: Descriptive statistics are part of the statistical data collectio, presetatio, determiatio of the values of statistics, chartig or drawig about somethig. The type of statistical techiques used to test the hypothesis of descriptive must match the type of data or variable based o the measuremet scale, ie omial, ordial, or iterval / ratio. Keywords: : Statistik, Deskriptif. PENDAHULUAN Kata statistik berasal dari bahasa Lati, yaitu status yag artiya egara atau meyataka hal-hal yag berhubuga dega ketataegaraa. Pegertia statistik ii kemudia berkembag sesuai dega perkembaga zama, seperti berikut ii. 1. Statistik adalah sekumpula agka utuk meeragka sesuatu, baik agka yag masih acak maupu agka yag sudah tersusu dalam suatu tabel. Statistik adalah sekumpula cara da atura tetag pegumpula, pegolaha, aalisis, serta peafsira data yag terdiri dari agka-agka. 3. Statistik adalah sekumpula agka yag mejelaska sifat-sifat dari data atau hasil pegamata/peelitia. Utuk lebih jelasya dapat disimpulka bahwa statistik adalah ilmu yag mempelajari tetag seluk beluk data yaitu tetag pegumpula, pegolaha, peafsira da pearika kesimpuladari data yag berbetuk agka-agka. Ada tiga hal pokok yag terkadug dalam statisktik, yaitu : 1). Data, ). Perlakua dari data, berupa pegumpula, pegolaha/aalisis, peafsira da pearika kesimpula; 3). Agka-agka. PEMBAHASAN Hasa (4:185) mejelaska: Aalisis deskriptif adalah merupaka betuk aalisis data peelitia utuk meguji geeralisasi hasil peelitia berdasarka satu sample. Aalisa deskriptif ii dilakuka dega pegujia hipotesis deskriptif. Hasil aalisisya adalah apakah hipotesis peelitia dapat digeeralisasika atau tidak. Jika hipotesis ol (H ) diterima, berarti hasil peelitia dapat digeeralisasika. Aalisis deskriptif ii megguaka satu variabel atau lebih tapi bersifat madiri, oleh karea itu aalisis ii tidak berbetuk perbadiga atau hubuga. Selajutya Hasa (1:7) mejelaska : Statistik deskriptif atau statistik deduktif adalah bagia dari statistik mempelajari cara pegumpula data da peyajia data sehigga muda dipahami. Statistik deskriptif haya berhubuga dega hal meguraika atau memberika keteraga-keteraga megeai suatu data atau keadaa atau feomea. Dega kata statistik deskriptif berfugsi meeragka keadaa, gejala, atau persoala. Pearika kesimpula pada statistik deskriptif (jika ada) haya ditujuka pada kumpula data yag ada. Didasarka pada ruag ligkup bahasaya statistik deskriptif mecakup : 1. Distribusi frekuesi beserta bagiabagiaya seperti : a. Grafik distribusi (histogram, poligo frekuesi, da ogif); b. Ukura ilai pusat (rata-rata, media, modus, kuartil da sebagaiya); 49

Jural Hikmah, Volume 14, No. 1, Jauari Jui 17, ISSN :189-8419 c. Ukura dispersi (jagkaua, simpaga rata-rata, variasi, simpaga baku, da sebagiaya); d. Kemecega da keruciga kurva. Agka ideks. 3. Times series/deret waktu atau berkala. 4. Korelasi da regresi sederhaa. Suryoatmoo (4:18) meyataka: Statistika Deskriptif adalah statistika yag megguaka data pada suatu kelompok utuk mejelaska atau mearik kesimpula megeai kelompok itu saja 1. Ukura Lokasi: mode, mea, media, dll. Ukura Variabilitas: varias, deviasi stadar, rage, dll 3. Ukura Betuk: skewess, kurtosis, plot boks Pagestu Subagyo (3:1) meyataka: Yag dimaksud sebagai statistika deskriptif adalah bagia statistika megeai pegumpula data, peyajia, peetua ilai-ilai statistika, pembuata diagram atau gambar megeai sesuatu hal, disii data yag disajika dalam betuk yag lebih mudah dipahami atau dibaca. Sudjaa (1996:7) mejelaska: Fase statistika dimaa haya berusaha melukiska atau megalisa kelompok yag diberika tapa membuat atau mearik kesimpula tetag populasi atau kelompok yag lebih besar diamaka statistika deskriptif. Populasi da Sampel Di dalam statistika selalu berhubuga dega data. Data adalah fakta-fakta yag dapat dipercaya kebearaya. Pegumpula fakta-fakta yag merupaka data ii bisa seluruhya atau sebagia saja. Keseluruha dari semua fakta yag diteliti itu disebut sebagai populasi, sedag kalau dari semua fakta yag diaggap mewakili seluruhya disebut sebagai sampel. Sampel yag diambil harus harus bisa mewakili keseluruha populasi yag diteliti, oleh karea itu pemiliha sampel harus diusahaka sedemikia rupa sehigga sampel itu bisa meujukka gambara keadaa keseluruha populasi, jumlah sampel jaga terlalu sedikit da meetukaya secara radom atau sembarag. Data Statistik Data statistik dapat dikumpulka dega megguaka prosedur yag sistematis. Pegumpula data dapat dibedaka berdasarka karakteristikya, yaitu: 1. Berdasarka jeis cara pegumpulaya, dibedaka mejadi : a. Pegamata (observasi), yaitu cara pegumpula data dega terju da melihat lagsug ke lapaga terhadap objek yag diteliti (populasi). Pegamata ii disebut juga peelitia lapaga. b. Peelusura literatur, yaitu cara pegumpula data dega megguaka sebagia atau seluruh data yag telah ada. Cara ii disebut juga pegamata tidak lagsug. c. Pegguaa kuesioer (agket), yaitu cara pegumpula data dega megguaka daftar pertayaa/agket atau daftar isia terhadap objek yag diteliti (populasi) d. Wawacara (iterviu), yaitu cara pegumpula data dega lagsug megadaka taya-jawab kepada objek yag diteliti atau kepada peratara yag megetahui persoala dari objek yag diteliti.. Berdasarka bayakya data yag diambil, dibedaka mejadi : a. Sesus, yaitu cara pegumpula data dega megambil eleme atau aggota populasi secara keseluruha utuk diselidiki. Data yag diperoleh dari hasil sesus disebut parameter atau data yag sebearya (true value). b. Samplig, yaitu cara pegumpula data dega megambil sebagia dari eleme atau aggota populasi utuk diselidiki. Data yag diperoleh dari samplig disebut statistic atau data perkiraa (estimate value). Data yag telah dikumpulka (data metah) kemudia diolah. Pegolaha data adalah suatu proses utukmemperoleh data rigkasa dari data metah dega megguaka cara atau rumus tertetu. Data rigkasa yag diperoleh dapat berupa 5 Statistik Deskriptif

Jural Hikmah, Volume 14, No. 1, Jauari Jui 17, ISSN :189-8419 jumlah (total), rata-rata (average), persetase (percetage) da sebagaiya. Agar data yag telah diolah gampag dibaca da dimegerti oleh orag lai, perlu disajika dalam betuk tertetu. Fugsi peyajia data atara lai: 1. Meujukka perkembaga suatu keadaa.. Megadaka perbadiga pada suatu waktu. Peyajia data dapat dilakuka dalam betuk : 1. Tabel data, yaitu peyajia data dalam betuk kumpula agka yag disusu meurut kategori tertetu dalam suatu daftar. Dalam tabel, data disusu secara alfabetis, geografis, meurut besarya agka, historis atau meurut kelas-kelas yag lazim. Berdasarka pegatura dataya, tabel dibedaka atas beberapa jeis, yaitu : a. Tabel frekuesi, yaitu tabel yag meujukka atau memuat bayakya kejadia atau frekuesi suatu kejadia. b. Tabel klasifikasi, yaitu tabel yag meujukka atau memuat pegelompoka data. Jeis ii dapat dibagi lagi mejadi dua, yaitu tabel klasifikasi tuggal da tabel klasifikasi gada. c. Tabel kotigesi, yaitu tabel yag meujukka atau memuat data sesuai dega riciaya. Apabila bagia baris tabel berisika m baris da bagia kolom tabel berisika baris maka didapatka tabel kotigesi berukura m x. d. Tabel korelasi, yaitu tabel yag meujukka atau memuat adaya korelasi (hubuga) atara data yag disajika.. Grafik data atau diagram data, yaitu peyajia data dalam betuk gambargambar. Grafik data sebearya merupaka peyajia data secara visual dari tabel. Grafik data dibedaka atas beberapa jeis, yaitu : a. Piktogram, yaitu grafik data yag megguaka gambar atau lambag dari data itu sediri dega skala tertetu. b. Grafik batag atau balok, yaitu grafik data berbetuk persegi pajag yag lebarya sama da dilegkapi dega skala atau ukura sesuai dega data yag bersagkuta. Grafik batag dapat berupa grafik tuggal, bergada atau kompoe bergada. c. Grafik garis, yaitu grafik data berupa garis, diperoleh dari beberapa ruas garis yag meghubugka titik-titik pada bilaga. Diguaka dua garis yag salig berpotoga da salig tegak lurus (sistem salib sumbu). Pada garis horizotal (sumbu X) ditempatka bilaga yag sifatya tetap (seperti tahu da ukuraukura). Pada garis tegak(sumbu Y) ditempatka bilaga yag sifatya berubah-ubah (seperti harga, biaya da jumlah). d. Grafik ligkara, yaitu grafik data berupa ligkara yag telah dibagi mejadi jurig-jurig sesuai dega data tersebut. Bagia dari keseluruha data diyataka dalam perse. Ada dua cara utuk membuat grafik ligkara, yaitu : 1) Membagi kelilig ligkara meurut data-data yag ada. ) Membagi ligkara meurut dara yag ada dega megguaka busur derajat. e. Kartogram atau peta statistik, yaitu grafik data berupa peta yag meujukka kepadata peduduk, curah huja, hasil pertaia, hasil pertambaga, da sebagaiya. Lei Masidar Nasutio 51

Jural Hikmah, Volume 14, No. 1, Jauari Jui 17, ISSN :189-8419 Diagram Alur Statistik Deskriptif Diagram Alur Statistik Deskriptif dapat dilihat sebagai berikut: Tekik Aalisis Deskriptif Aalisis deskriptif adalah betuk aalisis data peelitia utuk meguji geeralisasi hasil peelitia yag didasarka atas satu sampel. Aalisis deskriptif ii dilakuka melalui pegujia hipotesis deskriptif. Hasil aalisisya adalah apakah hipotesis peelitia dapat digeeralisasika atau tidak. Jika hipotesis ol (H ) diterima, berarti hasil peelitia dapat digeeralisasika. Aalisis deskriptif ii megguaka satu variabel atau lebih tapi bersifat madiri, karea itu aalisis ii tidak berbetuk perbadiga atau hubuga. Jeis tekik statistik yag diguaka utuk meguji hipotesis deskriptif harus sesuai dega jeis data atau variabel berdasarka skala pegukuraya, yaitu omial, ordial, atau iterval/rasio. Utuk meguji data omial, diguaka dua cara yaitu : 1. Uji biomial. Distribusi biomial adalah suatu distribusi yag terdiri dari dua kelas (dua peristiwa yag biasaya salig berkompleme). Jadi jika dalam suatu populasi dega jumlah terdapat 1 kelas yag berkategori x maka kelas yag lai adalah yag berkategori x. Probabilitas utuk memperoleh ilai x dirumuska : x x P( x) = P Q x Keteraga : P x : Proporsi kasus yag diharapka dalam salah satu kategori da kategori laiya adalah Q dimaa Q = 1 P : Jumlah aggota populasi : kombiasi x dalam! = x!( x)!! : faktorial yag ilaiya = (- 1)(-) Uji ii diguaka utuk meguji hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua kelompok kelas, dataya berbetuk omial da jumlah sampelya kecil (kurag dari 3). Dalam praktekya, tes biomial dapat dilakuka dega cara yag lebih sederhaa, dimaa utuk membuktika H dilakuka dega cara membadigka ilai P dalam tabel (yag berdasarka ilai da ilai yag terkecil dalam tabel tersebut) dega taraf yata tertetu. Prosedur uji statistikya adalah a. Meetuka formulasi hipotesis H : Tidak ada perbedaa atara data populasi dega data sampel. H 1 : Ada perbedaa atara data populasi dega data sampel. 5 Statistik Deskriptif

Jural Hikmah, Volume 14, No. 1, Jauari Jui 17, ISSN :189-8419 b. Meetuka taraf yata (α) da ilai P tabel. Taraf yata yag diguaka biasaya 5% (,5) atau 1% (,1). Nilai P didasarka pada da ilai (frekuesi) terkecil dalam tabel. c. Meetuka kriteria pegujia: H diterima (H 1 ditolak) apabila P α H ditolak (H 1 diterima) apabila P α d. Meetuka ilai uji statistik Uji statitikya adalah membadigka ilai P dega ilai α e. Membuat kesimpula Meyimpulka H diterima atau tidak. Uji kai kuadrat satu sampel Uji kai kuadrat ii diguaka apabila populasiya terdiri atas duakelas atau lebih da sampelya besar. ( f fh) χ = Σ fh Keteraga : χ : kai kuadrat f : frekuesi yag diobservasi f h : frekuesi yag diharapka Prosedur uji statistikya adalah a. Meetuka formulasi hipotesis H : kategori pertama sama dega kategori kedua H 1 : kategori pertama tidak sama dega kategori kedua b. Meetuka taraf yata (α) da χ (kai kuadrat) tabel Taraf yata yag diguaka biasaya 5% (,5) atau1% (,1) Nilai χ memiliki derajat bebas (db) = 1 χ α ( db) =... c. Meetuka kriteria pegujia H diterima (H 1 ditolak) apabila χ χ α ( db) H ditolak (H 1 diterima) apabila χ > χ α ( db) d. Meetuka ilai uji statistik (ilai χ ) ( f fh) χ = Σ fh Kategori I a b II b Jumlah a + b m + e. Membuat kesimpula Meyimpulka H diterima atau ditolak Utuk meguji data ordial, diguaka uji Ru. Uji ru yag diguaka dalam meguji hipotesis deskriptif adalah utuk uruta suatu kejadia. Pegujia dilakuka dega cara megukur keradoma populasi yag berdasarka data hasil pegamata melalui data sampel. Pegamata terhadap data dilakuka dega megukur bayakya ru dalam suatu kejadia. Prosedur uji statistikya adalah sebagai berikut : 1. Meetuka formulasi hipotesis H : proses pegambila sampel merupaka proses radom H 1 : proses pegambila sampel buka merupaka proses radom. Meetuka taraf yata (α) da ilai r tabel Taraf yata yag diguaka biasaya 5% (,5) atau 1% (,1) Nilai r tabel terdiri atas r batas bawah da r batas atas utuk 1 da tertetu 3. Meetuka kriteria pegujia H diterima (H 1 ditolak) apabila r hitug terletak atara r tabel batas bawah da r tabel batas atas. H ditolak (H 1 diterima) apabila r hitug lebih kecil dari r tabel batas bawah atau lebih besar dari r tabel batas atas. Utuk 1 da tertetu 4. Meetuka ilai uji statistik(ilai r) Uji statistik ditetuka dega tahaptahap a. Data sampel tidak berubah urutaya b. Meetuka ilai media data c. Memberi - utuk data di bawah (lebih kecil) dari ilai media da tada + utuk data di atas (lebih besar dari ilai media Lei Masidar Nasutio 53

Jural Hikmah, Volume 14, No. 1, Jauari Jui 17, ISSN :189-8419 d. Bayakya tada - diberi otasi 1 da bayakya tada + diberi otasi e. Meetuka jumlah ru merupaka ilai r hitug Catata : Jika dataya sudah diketahui tada - da tada + maka ilai r lagsug bisa dihitug (lagsug masuk ke o. 5) 5. Membuat kesimpula Meyimpulka H diterima atau ditolak. Utuk data iterval/rasio, uji statistikya megguaka uji Z utuk sampel besar > 3) da uji t utuk sampel kecil ( 3). f. Uji Z dirumuska X µ Z = s 6. Uji t dirumuska X µ t = s Keteraga : Z : Nilai Z hitug t : Nilai t hitug X : Rata-rata x µ : Nilai yag dihipotesiska s : Simpaga baku : Jumlah aggota sampel Prosedur uji statistik utuk uji Z da uji t pada prisipya sama, yag berbeda haya rumus uji statistikya. Prosedur uji statistikya haya diberika utuk uji t, yaitu 1. Meetuka formulasi hipotesis a) H : µ = µ o H 1 : µ > µ o b) H : µ = µ o H 1 : µ < µ o c) H : µ = µ o H 1 : µ µ o. Meetuka taraf yata (α) dari t tabel a. Taraf yata yag diguaka biasaya 5% (,5) atau 1% (,1) utuk uji satu arah da,5% (,5) atau,5 (,5) utuk uji dua arah b. Nilai t tabel memiliki derajat bebas (db) = 1 t α... atau... ; 1 = t α / ; 1 = 3. Meetuka kriteria pegujia a) Utuk H : µ = µ da H 1 : µ > µ H diterima (H 1 ditolak) apabila t t α H ditolak (H 1 diterima) apabila t > t α b) Utuk H : µ = µ da H 1 : µ < µ H diterima (H 1 ditolak) apabila t - t α H ditolak (H 1 diterima) apabila t < - t α c) Utuk H : µ = µ da H 1 : µ µ H diterima (H 1 ditolak) apabila -t α/ t t α/ H ditolak (H 1 diterima) apabila t > t α/ atau t < -t α/ 4. Meetuka ilai uji statistik (ilai t ) X µ t = s 5. Membuat kesimpula Meyimpulka H diterima atau ditolak SIMPULAN Statistika deskriptif adalah bagia statistika megeai pegumpula data, peyajia, peetua ilai-ilai statistika, pembuata diagram atau gambar megeai sesuatu hal, disii data yag disajika dalam betuk yag lebih mudah dipahami atau dibaca. Jeis tekik statistik yag diguaka utuk meguji hipotesis deskriptif harus sesuai dega jeis data atau variabel berdasarka skala pegukuraya, yaitu omial, ordial, atau iterval/rasio. 54 Statistik Deskriptif

Jural Hikmah, Volume 14, No. 1, Jauari Jui 17, ISSN :189-8419 DAFTAR PUSTAKA Hasa, Iqbal, (1). Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif). Jakarta : PT Bumi Aksara Hasa, Iqbal, (4). Aalisa Data Peelitia dega Statistik. Jakarta : PT Bumi Aksara Subagyo, Pagestu, (3). Statistik Deskriptif. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta Sudjaa, (1996). Metode Statistika. Badug: Peerbit Tarsito Badug Suryoatmoo, Bambag, (7). Kursus Statistika Dasar. (olie): http://home.upar.ac.id/~ suryoatm/kursus%statistika%dasar.pdf Lei Masidar Nasutio 55