Connective tissue. Bone 3 % 2 L 4,5 % 3 L. Interstitial Fluid 11,5 % 8 L. Plasma 4,5 % 3 L. Cell water 36 % 25 L. Transceluler water 4,5 % 1 L

dokumen-dokumen yang mirip
Pertukaran cairan tubuh sehari-hari (antar kompartemen) Keseimbangan cairan dan elektrolit:

FARMAKOLOGI SISTEM VASKULER-RENAL (ANTIHYPERTENSION & DIURETICS AGENT)

2

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan

KESEIMBANGAN ASAM BASA Pengertian ph Definisi ph -log (H + ) Untuk menghitung ph larutan : 1.Hitung konsentrasi ion Hidrogen (H + ) 2.Hitung logaritma

FUNGSI SISTEM GINJAL DALAM HOMEOSTASIS ph

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pemberian cairan diperlukan karena gangguan dalam keseimbangan cairan dan

KESEIMBANGAN ASAM- BASA. dr.sudarno

respiratorik adalah alkalosis metabolic, sedangkan kompensasi dari alkalosis respiratorik adalah asidosis metabolic dan demikian juga sebaliknya.

KEBUTUHAN CAIRAN PADA ANAK. ANITA APRILIAWATI, Ns., Sp.Kep.An Pediatric Nursing Department Faculty of Nursing University of Muhammadiyah Jakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. positif dan anion bermuatan negatif. Keseimbangan keduanya disebut sebagai

G R A C I A C I N T I A M A S S I E P E M B I M B I N G : D R. A G U S K O O S H A RT O R O, S P. P D

VII. KESEIMBANGAN ASAM BASA

PATOFISIOLOGI SINDROM NEFROTIK

RESUSITASI CAIRAN. Ery Leksana SMF/Bagian Anestesi dan Terapi Intensif RSUP Dr Kariadi / FK UNDIP Semarang

M.Nuralamsyah,S.Kep.Ns

CAIRAN & ELEKTROLIT. M. NURALAMSYAH, S.Kep, Ns.,M.Kes

JADUAL KULIAH BIOKIMIA KELAS I (KODE MAK 144, 3 (2-1) SKS)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL TAHUN

FARMAKOLOGI dan TOKSIKOLOGI OBAT DIURETIKA. Oleh : MARIANNE

KEBUTUHAN DASAR CAIRAN & ELEKTROLIT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Ema Qurnianingsih, dr., M.Si

Reaksi keseluruhannya :

Reabsorpsi dan eksresi cairan, elektrolit dan non-elektrolit (Biokimia) Prof.dr.H.Fadil Oenzil,PhD.,SpGK Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

DEHIDRASI CAIRAN PADA GANGGUAN GASTROINTESTINAL

Interpretasi Hasil Analisa Gas Darah dan Peranannya Dalam Penilaian Pasien- Pasien Kritis

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rataan volume urin (ml) kumulatif tikus percobaan pada setiap jam

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1

KESEIMBANGAN CAIRAN, ELEKROLIT, ASAM DAN BASA * Kuntarti, S.Kp

ph = log = - log [H + ] ph = - log [0, ] ph = 7,4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Sectio Caesaria (operasi sesar) didefinisikan sebagai proses kelahiran janin

BAB VI CAIRAN TUBUH, ELEKTROLIT DAN KESEIMBANGAN ASAM-BASA A. PENDAHULUAN

Toksikokinetik racun

Easy Way to Interpret

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH RANGSANG EXERCISE TERHADAP HOMEOSTASIS

BAB I PENDAHULUAN. Elektrolit adalah senyawa di dalam larutan yang berdisosiasi menjadi

Kebutuhan cairan rumatan tidak hanya

BAB 6. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa meskipun dalam jumlah. Larutan Penyangga. Kata Kunci. Pengantar

KETOASIDOSIS DIABETIK

KETOASIDOSIS DIABETIK

Kompartemen cairan di dalam tubuh

Sumber air tubuh: 1. Makanan 2. Air minum 3. Air metabolit

Gangguan Keseimbangan Asam dan Basa

AKAN DIBICARAKAN 2 1). ASIDOSIS TUBULUS RENAL (ATR) = RENAL TUBULAR ACIDOSIS (RTA) 2). SIDROMA FANCONI 3). RIKETS DISFOSFATEMIA (VITAMIN D RESISTENT R

Pengertian farmakokinetik Proses farmakokinetik Absorpsi (Bioavaibilitas) Distribusi Metabolisme (Biotransformasi) Ekskresi

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

Hubungan Hipertensi dan Diabetes Melitus terhadap Gagal Ginjal Kronik

Definisi fisiologi / ilmu faal Manusia sistem organ organ sel Sistem organ

KOMPARTEMEN CAIRAN TUBUH. dr. Yandri Naldi Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon

16/04/2012. BY Yetti Wira Citerawati SY

Larutan penyangga dapat terbentuk dari campuran asam lemah dan basa

LARUTAN ASAM-BASA DAN LARUTAN PENYANGGA

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

Buletin Veteriner Udayana Vol. 3 No. 1 : ISSN : Pebruari Homeostasis Cairan Tubuh pada Anjing dan Kucing

Kompetensi Memahami mekanisme kerja fisiologis organ-organ pernafasan

MIKROSIRKULASI. Detty Iryani Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Unand

Struktur Ginjal: nefron. kapsul cortex. medula. arteri renalis vena renalis pelvis renalis. ureter

EDEMA IKA AYU DEWI SATITI

MINERAL DAN HOMEOSTASIS (Keseimbangan Ionik dan Tekanan Osmosis)

Kesetimbangan asam basa tubuh

Struktur bagian dalam ginjal

BAHAN AJAR BAB III. OBAT YANG BEKERJA PADA GINJAL A. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Perlakuan Terhadap Kadar Protein Hati Itik

Created by Mr. E. D, S.Pd, S.Si LOGO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan

VII. EKSKRESI 7.1. KONSEP.

GINJAL KEDUDUKAN GINJAL DI BELAKANG DARI KAVUM ABDOMINALIS DI BELAKANG PERITONEUM PADA KEDUA SISI VERTEBRA LUMBALIS III MELEKAT LANGSUNG PADA DINDING

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini digunakan sampel 52 orang yang terbagi menjadi 2

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa

KESEIMBANGAN ASAM BASA

Analisis asam basa. Cara interpretasi dan contoh kasus. S.P.Edijanto Patologi Klinik RSUD Dr.Soetomo/ FK Unair Surabaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. zat-zat yang dimungkinkan terkandung di dalam urine, dan juga untuk melihat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ginjal adalah sepasang organ berbentuk kacang yang masing-masing

Artikel Kimia tentang Peranan Larutan Penyangga

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada hewan uji yang diinduksi

MEMBRAN BIOLOGIS DAN MEKANISME ABSORPSINYA. Tim Teaching MK Biofarmasetika

PENGENCERAN- PEMEKATAN, ALIGASI

Fisika dari The Urinary System

Kebutuhan cairan dan elektrolit

162 Vol. 3, No. 2, Juli-Desember 2011

Sistem Ekskresi Staf Pengajar Bagian Fisiologi FKH IPB

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem kardiovaskular dalam keadaan optimal yaitu dapat menghasilkan aliran

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN. Setiawan, S.Kp., MNS

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi, tetapi juga dari aktivitas atau latihan fisik yang dilakukan. Efek akut

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian yang berskala cukup besar di Indonesia dilakukan oleh

GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dr.Or. Mansur, M.S. Dr.Or. Mansur, M.S

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Disusun Oleh: Diah Tria Agustina ( ) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Ginjal adalah system organ yang berpasangan yang terletak pada rongga

I. PENDAHULUAN. mempertahankan homeostasis tubuh. Ginjal menjalankan fungsi yang vital

Transkripsi:

Prof. Dr. Burhanuddin Nst, SpPK-KN,FISHKN,FISH

Distribusi air dalam Badan Air dalam badan didistribusikan diantara 3 kompartemen utama yaitu : Intraselluler Interstitium Pembuluh Darah

Lebih dari setengah air badan berada dlm sel Kira-kira 15-20% air yang berada diluar sel berada didalam pembuluh darah dan sisanya pada ruangan antar sel.

Perkiraan volume air pada berbagai ruangan pada seseorang dengan BB = 70 kg (laki- laki) Total air badan : 42 L (60%) Ruangan Intrasel : 24 L Ruangan Extrasel : 18 L - antar sel : 13 L - dlm pembuluh darah : 5 L (volume darah)

Bone 3 % 2 L 4,5 % 3 L Connective tissue Plasma 4,5 % 3 L Interstitial Fluid 11,5 % 8 L Cell water 36 % 25 L 4,5 % 1 L Transceluler water

Gangguan volume cairan Pada orang normal 50-60) dari total berat badan (TBW) terdiri dari air, yg didistribusikan pd ruang intra seluler dan extraceluler. Penyakit berat dpt terjadi karena tidak normalnya volume air dan distribusi air.

Distribusi dari cairan tubuh Air didistribusikan bebas pd seluruh tubuh. Air berdifusi bebas dlm sel dan extra sel, sebagai respon terhadap perbedaan konsentrasi solute. Jumlah air dalam berbagai ruangan dalam tubuh bergantung pd jumlah solute yg ada dlm ruangan tsb.

Pada ruang exstraseluler solute utama ialah Natrium dan berbagai anion lain Sedangkan pd ruang intra seluler solute utama ialah Kalium dan berbagai anion lain Sodium akan bergerak ke dalam sel dan Kalium bergerak keluar sel secara pasif bergantung pd perubahan konsentrasi solute. Pergerakan aktif Natrium dan Kalium keluar masuk sel diatur oleh Na + - K + ATP pump

Distribusi air pd ruang extraseluler ditentukan oleh Natrium sedangkan pd ruang intra seluler oleh Kalium. Penambahan solute kesalah satu ruang akan menambah volume cairan ke ruangan itu dgn cara menarik air dari ruangan dgn rendah solute (lebih banyak air) Hipovolemia : Menurunnya volume intravaskular (extraselular), disebabkan gangguan keseimbangan Natrium

Faktor mempengaruhi Keseimbangan Natrium Incrased Sodium Content (extraceluler volume) disebabkan oleh : 1. Pemasukan Na + bertambah, pengeluaran tdk bertambah 2. Decrease Sodium excretion by kidneys - Decreased GFR - Increased Renal tubular sodium reabsorption - Increased renin angiotensin, aldosteron - Excessive corticosteroids activity.

Decreased body sodium content (extra celuler volume) 1. Decreased sodium intake (normal sodium excretion) 2. Increased sodium excretion Renal : - Renal failure - Salt losing nephropathy - osmotic diuresis - diuretic drugs - decrease renin, angiotension, aldosteron Extrarenal : - Diarrhea - Vomitting - Sweating - Surgical drainage

Menghitung kelebihan cairan (water excess) Rumus : TBW (L) = Normal TBW (L) x Contoh : Pria, 70 kg 140 Na Normal TBW = 42 L, Bila Natrium = 110 meq/l TBW = 42 x (140 : 110) = 53,5 L Water Excess = 53,5 42 = 11,5 L

Menghitung kekurangan cairan (water deficit) - Pria : 70 kg. Na + = 170 Meq/L. TBW normal : 42 L - TBW : 42 x 140 : 170 = 35 L - Water deficit = 42 L 35 L = 7 L

Contoh Kasus : Seorang laki 2 70 kg ditemukan tidak sadarkan diri dan dibawa ke ICU. Pada pemeriksaan laboratorium didapat Na serum 160 meq/l. Pada Foley Cateter terdapat 500 ml urin per jam. Elektrolit urin : Na Urin 60 meq/l. K urin 20 meq/l. Berapa banyak air harus diberikan untuk mengkoreksi Na serum menjadi normal (140 meq/l)

Air dibutuhkan : Kadar Na didapat 0.6 X BB(Kg) X -1 Kadar Na normal = (0.6 X 70 ) X 160-1 140 = 42 X 0.14 6L

Pengaturan volume intraselluler adalah penting utk berfungsinya sel secara normal. Hal ini dicapai dengan pengaturan osmolalitas plasma melalui perubahan keseimbangan air. Mempertahankan volume plasma penting utk terjadinya perfusi jaringan yang adekuat dan ini berhubungan erat dengan pengaturan keseimbangan Natrium

Pengaturan Air antara Sel dan Ekstraselluler Tekanan osmotik adalah faktor-faktor utama untuk distribusi air dalam badan. Air dapat dengan bebas melewati hampir semua dinding sel, sehingga cairan badan berada dalam keseimbangan osmotik. Osmolalitas cairan intraselluler dan ekstraselluler adalah sama.

Tekanan osmotik yang terjadi adalah sejajar dengan jumlah partikel per unit volume of solvent, bukan pada tipe, valensi atau berat daripada partikel. Solute harus tidak dapat melewati membrane

Kita lihat apa yang akan terjadi pada beaker, seperti gambar 1 bila lipid soluble dan freely diffusible solute seperti urea ditambah pada satu kompartemen. Urea yang ditambahkan akan bergerak ke solute free kompartemen. Akan terjadi keseimbangan pada tiap kompartemen, bukan karena gerakan H 2 O ke urea kompartemen

Sebagai akibatnya tidak ada osmotic pressure terjadi oleh urea pada waktu keseimbangan, urea ini dianggap sebagai in effective osmole. Osmotic pressure penting in vivo karena menentukan distribusi air antara extra dan intra seluler

Na + salts merupakan extra seluler osmol dan bekerja mempertahankan air di ruangan extraseluler. K + salts adalah intraseluler osmol (bersama Mg + ) bekerja mempertahankan air dalam sel

Walaupun membran sel permiable terhadap kedua elektrolit ini, tetapi tetap sebagai efektif osmol, karena dibatasi untuk tetap dalam kompartemennya oleh kerja Na + - K + ATP ase pump dalam dinding sel. Volume cairan intra dan extraseluler ditentukan oleh jumlah air yang ada dan ratio dari exchangeable Na + dan exchangeable K +

Dalam keadaan normal : Air dan elektrolit dalam badan dipertahankan dalam batas sempit, sebagai variasi dalam pemasukan, dan pengaturan pengeluaran oleh ginjal.

Contoh : Bila osmolality suatu cairan dalam satu kompartemen berubah, air akan bergerak melewati dinding sel untuk menyesuaikan kembali keseimbangan osmotik. Osmolality body fluids 280 mosmol/kg, dan terdiri dari 140 meq/l Na + salts dalam ECF dan 140 meq/l K + salts dalam sel. Laki-laki : 70 kg TBW = 42 L (42 kg) 25 L dalam sel (60%), 17 L Extraceluler (40%) Ditambahkan 420 meq NaCl (420 mosmol) tanpa air ke ECF, apa yang terjadi? ECF osmolality meningkat air bergerak keluar sel untuk menyamakan tekanan osmotik

Perhitungan 1. Total body solute permulaan : 280 x 42 kg = 11760 m.osmol. 2. EC Solute permulaan : 280 m.osmol/kg x 17 kg = 4760 mosmol. 3. Total body solute baru : 11760 + 420 = 12180 mosmol. 4. Body water osmolality baru : 12180 m.osmol : 42 = 290 mosmol/kg 5. EC solute baru : 4760 + 420 = 5180 m.osmol 6. EC volume baru : 5180 mosmol : 290 mosmol/kg = 17,9 kg 7. Intraceluler volume baru : 42-17,9 = 24,1 kg 8. EC baru/plasma (Na + ) = osmolality : 2 = 145 meq/l Peningkatan jumlah EC solute mengakibatkan bergeraknya 900 ml air dari sel ke ECF

IC EC 290 m.osmol/kg H 2 O K + = 140 meq/l 280 m.osmol/kg H 2 O Na + = 140 meq/l 25 L 17 L Volume a

IC EC 290 m.osmol/kg H 2 O K + = 145 meq/l 24,1 L 290 m.osmol/kg H 2 O Na + = 145 meq/l 17,9 L b

Pengaturan Keseimbangan Asam Basa Keseimbangan asam basa dapat diketahui dengan melihat reaksi-reaksi ini ; = H + + HCO 3- H 2 CO 3 H 2 O + CO 2 = [H + ] = 24 x PCO 2 [HCO 3 ] = ph = 6,10 + Log [HCO 3 ] 0,03 PCO 2 (Henderson Hasselbach equation) Sistem ini memainkan peranan penting dalam mempertahankan keseimbangan sam basa, karena; HCO 3- dan PCO 2 dapat diatur terpisah = HCO 3- diatur dengan ekskresi H + oleh ginjal = PCO 2 oleh ventilasi alveolar

Pada keadaan normal ekskresi H + melalui ginjal, berubah sejajar dengan produksi H + yang ada.

Plasma H + dan ph dipertahankan dalam batas yang sempit Nilai normal dari parameter ini adalah sebagai berikut : ph H + PCO 2 (nanoeq/l) (mmhg) [HC 3+ ] Meq/L Arterial 7,37 7,43 37 43 36 44 22 26 Venous 7,32 7,38 42 48 42 50 23 27

Characteristics of the primary acid base disorders Disorders ph (H + ) Primary disturbance Compensasory response Metabolic Acedosis (HCO - 3- ) PCO 2 Metabolic Alkalosis (HCO 3- ) Respiratory Acidosis PCO 2 Respiratory Alkalosis PCO 2 PCO 2 (HCO 3- ) (HCO 3- )

Ringkasan Ginjal harus mengekskresikan 50-100 meq non carbonic acid yang dibentuk tiap hari Ini dicapai dengan mengeluarkan H + melalui tubulus proximal dan Loop of Henle (Na + - H + exchange) dan collecting tubule (active H + - ATP ase Pump) Produksi asam harian tidak dapat dikeluarkan, kecuali jika semua bikarbonat yang difiltrasi telah diabsorbsi, karena bikarbonat yang terbuang di urin equivalen dengan penambahan H + dalam tubuh

Produksi asam harian tidak dapat diekresikan sebagai free H +, kecuali konsentrasi free H + dalam urin sangat rendah (< 0.05 meq) H + yang diskresikan akan dikeluarkan dengan cara mengikatkan dengan buffer yang difiltrasi misalnya HPO = + 4= dan creatinine, atau NH 3 NH 4+, NH + 4 dibentuk metabolisme glutamine di tubuli proximal Ekstraseluler, ph merupakan regulator fisiologis dari ekskresi asam. Dalam keadaan patofisiologi, hal ini dipengaruhi oleh effective circulating volume, aldosteron dan konsentrasi K +