PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA PERUSAHAAN KONVEKSI MAKE YOUR JERSEY Nama : Yudit Suhanda NPM : 25209008
Latar Belakang Banyaknya perusahaan dan industri yang bergerak dalam bidang yang sama membuat suhu persaingan meningkat tinggi. Bagi suatu perusahaan, memperoleh laba adalah merupakan tujuan utama untuk kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan. Untuk memperoleh laba ada tiga faktor utama di dalam perusahaan yang harus diperhatikan, yaitu jumlah barang yang harus diproduksi, biaya perunit untuk memproduksi dan harga jual perunit produk tersebut. Dengan menentukan harga pokok produksi pesanan maka perusahaan dapat mengetahui biaya produksi yang akan dikeluarkan maka perusahaan dalam menentukan harga jual dari suatu pesanan sesuai dengan biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk memproduksi pesanan tersebut. Dalam mendapatkan laba yang diinginkan oleh perusahaan dapat optimal karena harga jual yang dibebankan kepada pemesan ditentukan oleh besarnya biaya produksi yang dikeluarkan untuk memproduksi pesanan tersebut.
RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana perhitungan harga pokok pesanan produk baju bola pada perusahaan konveksi Make Your Jersey?. 2. Bagaimana pembebanan BOP perusahaan?. 3. Bagaimana perhitungan harga pokok pesanan yang diterapkan perusahaan dan metode full costing dl dalam penentuan harga jual?.
TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mengetahui besarnya harga pokok pesanan baju bola yang diterapkan oleh perusahaan konveksi Make Your Jersey. 2. Untuk mengetahui perhitungan BOP yang dibebankan. 3. Untuk membandingkan perhitungan harga pokok kkpesanan baju bola yang diterapkan oleh perusahaan konveksi Make Your Jersey, dengan metode full costing dalam penentuan harga jual pesanan.
Perhitungan & Analisa Perusahaan Perusahaan dalam memperhitungkan harga pokok produksi adalah sebagai berikut: BBB Rp 8.976.000 BTKL Rp 1.950.000 BOP Rp 294.000 + Harga Pokok Produksi Rp 11.220.000 Biaya Nonproduksi Rp 250.000+ Total Harga Pokok Produksi Rp11.470.000 Dengan demikian harga pokok produksi perpotong baju bola adalah sebagai berikut : Rp 11.470.000 000 = Rp 19.117117 600 potong
Perhitungan Harga Jual yang akan dibebankan kepada pemesan Dalam menentukan harga jual perusahaan menetapkan keuntungan sebesar 25 % Biaya produksi : BBB Rp 8.976.000 BTKL Rp 1.950.000 BOP Rp 294.000 + Harga Pokok kproduksi Rp 11.220.000 000 Biaya Nonproduksi Rp 250.000 + Total Biaya Produksi Rp 11.470.000 Lb Labayang diinginkani 25 % Rp 2.867.500 + Harga jual yang dibebankan Rp 14.337.500 Jadi harga jual perpotong baju bola adalah sebagai berikut : Rp 14.337.500 = Rp 23.896 600 potong
Perhitungan Laba/Rugi Bruto Tiap Pesanan Jdilb Jadi laba bruto perpotong Bj Baju bola adalah dlh sebagai berikut : Rp 2.867.500 = Rp 4.779 600 potong
Perhitungan Harga Pokok Produksi Metode Full Costing Perhitungan menurut metode full costing dalam menentukan harga pokok produksi adalah sebagai berikut : BBB Rp 7.500.000 000 BTKL Rp 1.950.000 BOP Rp 1.892.060 + Harga pokok produksi Rp 11.342.060 Biaya Nonproduksi Rp 250.000 + Total Biaya Produksi Rp 11.592.060 Dengan demikian harga pokok produksi perpotong baju bola adalah sebagai berikut : Rp 11.592.060 = Rp 19.320 600 potong
Perhitungan Harga Jual yang akan dibebankan kepada pemesan menurut Full Costing Dalam menentukan harga jual keuntungan yang diharapkan adalah sebesar 25 % dari biaya produksi yang dikeluarkan. Biaya produksi : BBB Rp 7.500.000 BTKL Rp 1.950.000 BOP Rp 1.892.060 + Harga pokok produksi Rp 11.342.060 Biaya Nonproduksi Rp 250.000 + Total Biaya Produksi Rp 11.592.060 Laba yang diinginkan 25 % Rp 2.898.015 + Harga jual yang dibebankan Rp 14.490.075 Jadi harga jual perpotong baju bola adalah sebgai berikut : Rp 14.490.075 = Rp 24.150 600 potong
Perhitungan Laba/Rugi Bruto Tiap Pesanan menurut Full Costing Jadi laba bruto perpotong bajubola adalah sebagai berikut : Rp 2.898.015 = Rp 4.830 600 potong
Perbandingan Harga Pokok Pesanan Dengan memasukkan unsur unsur biaya lainnya kedalam perhitungan biaya overhead pabrik,maka menimbulkan selisih sebagai berikut : Harga pokok kk perpotong menurut perusahaan Rp 19.117117 Harga pokok menurut metode full costing Rp 19.320 selisih perhitungan Rp 203 sedangkan perbandingan laba kotor perpotong adalah : Laba kotor menurut perusahaan Rp 4.779 Laba kotor menurut metode full costing Rp 4.830 selisih perhitungan Rp 51
Penutup Kesimpulan 1. Perhitungan menurut perusahaan menghasilkan harga pokok pesanan sebesar Rp 11.470.000 dengan harga jual perpotong baju bola sebesar Rp 19.117 serta laba bruto yang didapatkan sebesar Rp 2.867.500, sedangkan perhitungan menurut metode full costing menghasilkan harga pokok pesanan sebesar Rp 11.592.060 dengan harga jual perpotong baju bola sebesar Rp 19.320 serta laba bruto yang didapatkan sebesar Rp 2.898.015. 2. Perbedaan perhitungan menurut perusahaan dengan metode full costing disebabkan karena perusahaan dalam memperhitungkan biaya overhead pabrik tidak memasukkan semua unsur biaya yaitu biaya depresiasi mesin dan biaya depresiasi gedung yang berakibat laba bruto yang diperoleh perusahaan lebih kecil dibandingkan dengan menggunakan metode full costing. Saran 1. Memasukkan unsur biaya overhead pabrik berupa biaya depresiasi mesin dan biaya depresiasi gedung yang terjadi pada bulan Maret dalam perhitungan harga pokok pesanannya. 2. Perusahaan sebaiknya melakukan perhitungan harga pokok pesanan dengan menggunakan metode full costing, karena dengan menggunakan metode tersebut perusahaan dapat memasukkan seluruh biaya aspek yang diperhitungkan secara tepat dan benar.