Perhitungan Harga Pokok Pesanan Dengan Metode Full Costing (Studi Kasus Bengkel Las Rizki)

Transkripsi

1 Perhitungan Harga Pokok Pesanan Dengan Metode Full Costing (Studi Kasus Bengkel Las Rizki) Nama : Mochamad Ali Dwi saputra NPM : Dosen Pembimbing : Haryono,SE, MMSI

2 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan perusahaan adalah memperoleh laba Perusahaan manufaktur Harga pokok produk & metodenya Penentuan harga jual berdasarkan harga pokok pesanan menurut metode fullcosting 1.2. Rumusan Masalah 1. Bagaimana perhitungan harga pokok produksi pesanan pada perusahaan bengkel las besi Rizki? 2. Bagaimana perhitungan harga pokok produksi pesanan yang diterapkan perusahaan dengan metode ful costing terhadap harga jual? 1.3 Batasan Masalah Dalam Penulisan ilmiah ini permasalahan yang akan dibahas adalah Perhitungan Harga pokok pesanan produk pada bengkel las listrik RIZKI yang selanjutnya dibandingkan dengan metode Fullcosting.

3 BAB I PENDAHULUAN 1.4 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui perhitungan harga pokok produksi Pesanan pagar besi yang diterapkan pada bengkel las Rizki. 2. Mengetahui perbandingan Harga pokok Pesanan Pagar Besi yang diterapkan pada bengkel las Rizki dengan Perhitungan harga pokok produksi pesanan dengan metode fullcosting 1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis 2. Bagi Pembaca 1.6 Metodologi Penelitian Metode Pengumpulan Data 1. Penelitian kepustakaan 2. Penelitian lapangan Alat Analisis Yang Digunakan Metode Fullcosting dan Variable Costing

4 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Data Biaya Jenis Produk : Pagar Besi untuk Sekolah Ukuran : P x T (2x1) meter Jmlah Pesanan : 17Unit Bahan Baku : 1. Biaya Bahan Baku Pipa 17 Behel 80 ml Roda Siku Biaya Bahan Penolong Cat 4 Kawat las 7

5 Keterangan Banyak Harga satuan Jumlah 1. Pipa 17 Batang 75,000 1,275, Behel 80ml 2 Kwintal 10,000 2,000, Kawat las 7 Kg 20, , Cat 4 Kaleng 35, , Roda 1 Set 25,000 25, Siku 10 Kg 7,000 70,000 Keterangan Hari Tarif Jumlah 1. Listrik 14 7, , Telepon 14 1,071 15, Pemeliharaan 14 2,857 40,000 mesin Total BOP 155,000 TOTAL BIAYA BAHAN BAKU 3,664,000 Keterangan Upah/hari Banyak Jumlah Bagian Gurinda Bagian las Bagian Cat 30,000 60,000 25, , ,000 50,000 TOTAL BTKL 1,310,000 Keterangan Jumlah Biaya administrasi dan umum 50,000 Biaya transportasi 100,000 Jumlah 150,000 Biaya Produksi & Non Produksi

6 3. Biaya Tenaga Kerja Langsung Jenis bagian Upah/hari Bagian gurinda Bagian las Bagian cat Perhitungan menurut perusahaan Perhitungan Harga Pokok Produsi BBB BTKL Biaya Overhead Pabrik Harga Pokok Produksi Biaya nonproduksi Total HPP Dengan demikian harga pokok produksi per unit pagar sekolah sebagai berikut: /17 unit = Rp

7 4.2.1 Perhitungan Harga Jual yang akan dibebankan kepada Pemesan BBB BTKL BOP HPP Biaya non produksi Total biaya produksi Laba yang diinginkan 19% Harga jual dibebankan /17unit =

8 4.3 Perhitungan Dengan Metode Full Costing Perhitungan Harga Pokok Produksi BBB BTKL BOP Harga pokok Produksi Biaya nonproduksi Total biaya produksi / 17 unit =

9 3.2 Perhitungan harga jual yang dibebankan kepada pemesan BBB BTKL BOP HPP Biaya non produksi Total biaya produksi Laba yang diinginkan 16% Harga jual yang di bebankan / 17 =

10 Analisis Perbandingan MENURUT PERUSAHAAN MENURUT FULLCOSTING BBB Rp 3,664,000 BBB Rp 3,370,000 BTKL Rp 1,310,000 BTKL Rp 1,310,000 BOP Rp 155,000 BOP Rp 602,000 HPP Rp 5,129,000 HPP Rp 5,282,000 BIAYA NON PRODUKSI Rp 150,000 BIAYA NON PRODUKSI Rp 150,000 Total biaya produksi Rp 5,279,000 Total biaya produksi Rp 5,432,000 Laba bruto 19% Rp 1,221,000 Laba bruto 16% Rp 1,067,200 Harga Jual Rp 6,500,000 Harga Jual Rp 6,500,000

11 Bab V Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan terdapat perbedaan perhitungan menurut perusahaan dengan metode fullcosting karena perusahaan tidak memperhitungkan semua unsur biaya seperti biaya depresiasi mesin dan depresiasi gedung. Perhitungan harga pokok pesanan perusahaan sebesar Rp 5,129,000 dengan laba bruto sebesar Rp 1,221,000. sedangkan metode fullcosting menghasilkan harga pokok sebesar 5,282,000 serta laba bruto sebesar 1,067, Saran Perusahaan sebaiknya memasukan semua unsur biaya depresiasi mesin dan gedung Perusahaan harus memperhatikan lagi perhitungan harga pokok pesanan dengan lebih teliti dan lebih cermat, sehingga harga jual yang di tetapkan oleh perusahaan tidak terlalu tinggi atau tidak terlalu rendah dan dapat bersaing dipasaran. Perusahaan sebaiknya menggunakan harga pokok produksi berdasarkan metode fullcosting, karena dengan menggunakan metode tersebut perusahaan dapat memasukan seluruh aspek yang diperhitungkan secara tepat dan benar.