BAB I PENDAHULUAN. Salah satu materi dalam graf adalah pohon (tree). Pohon didefinisikan

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS JARINGAN LISTRIK DI PERUMAHAN JEMBER PERMAI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA PRIM

Gambar 6. Graf lengkap K n

Pohon. Modul 4 PENDAHULUAN. alam modul-modul sebelumnya Anda telah mempelajari graph terhubung tanpa sikel, misalnya model graph untuk molekul C 4

BAB 2 LANDASAN TEORI

`BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. minimum secara langsung didasarkan pada algoritma MST (Minimum Spanning

PERBANDINGAN ALGORTIMA PRIM DAN KRUSKAL DALAM MENENTUKAN POHON RENTANG MINIMUM

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III MATCHING. Sebelum membahas lebih jauh mengenai optimal assignment problem dan

Termilogi Pada Pohon Berakar 10 Pohon Berakar Terurut

TEOREMA CAYLEY DAN PEMBUKTIANNYA

ALGORITMA GREEDY : MINIMUM SPANNING TREE. Perbandingan Kruskal dan Prim

BAB I. Pendahuluan. Teori graf merupakan ilmu yang lahir pada tahun1763 dengan penyelesaian

APLIKASI TEOREMA MATRIKS-POHON UNTUK MENENTUKAN BANYAKNYA POHON RENTANGAN PADA GRAF BIPARTISI KOMPLIT (K m,n )

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN ALGORITMA KRUSKAL PADA JARINGAN LISTRIK PERUMAHAN KAMPOENG HARMONI DI UNGARAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS JARINGAN LISTRIK DI PERUMAHAN JEMBER PERMAI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA PRIM

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini akan diberikan konsep dasar graf dan bilangan kromatik lokasi pada

TEOREMA POHON MATRIKS UNTUK MENENTUKAN BANYAKNYA POHON RENTANGAN GRAF WHEELS W n

IMPLEMENTASI PENENTUAN MINIMUM SPANNING TREE (MST) DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA PRIM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Permodelan Pohon Merentang Minimum Dengan Menggunakan Algoritma Prim dan Algoritma Kruskal

Teori Dasar Graf (Lanjutan)

STUDI OPTIMALISASI JUMLAH PELABUHAN TERBUKA DALAM RANGKA EFISIENSI PEREKONOMIAN NASIONAL

III. BILANGAN KROMATIK LOKASI GRAF. ini merupakan pengembangan dari konsep dimensi partisi dan pewarnaan graf.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Algoritma dan Pemrograman Pendekatan Pemrograman Modular

Penerapan Teori Graf Pada Algoritma Routing

DIMENSI METRIK, MULTIPLISITAS SIKEL, SERTA RADIUS DAN DIAMETER GRAF KOMUTING DAN NONKOMUTING GRUP DIHEDRAL

TOTAL k-defisiensi TITIK DARI POHON MERENTANG SUATU GRAF TERHUBUNG

TERAPAN POHON BINER 1

DIMENSI METRIK PADA HASIL OPERASI KORONA DUA BUAH GRAF

Graph. Rembang. Kudus. Brebes Tegal. Demak Semarang. Pemalang. Kendal. Pekalongan Blora. Slawi. Purwodadi. Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penerapan Algoritma Steiner Tree dalam Konstruksi Jaringan Pipa Gas

Teori Dasar Graf (Lanjutan)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab kajian pustaka berikut ini akan dibahas beberapa materi yang meliputi

Struktur dan Organisasi Data 2 G R A P H

LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa konsep dasar teori graf dan bilangan. kromatik lokasi sebagai landasan teori pada penelitian ini.

III. BILANGAN KROMATIK LOKASI GRAF. Bilangan kromatik lokasi graf pertama kali dikaji oleh Chartrand dkk.(2002). = ( ) {1,2,3,, } dengan syarat

Mata Kuliah Penelitian Operasional II OPERATIONS RESEARCH AN INTRODUCTION SEVENTH EDITION BY HAMDY A. TAHA BAB 6.

Model Jaringan. Ahmad Sabri, MSi, Riset Operasional 2, Universitas Gunadarma

Dwiprima Elvanny Myori

CRITICAL PATH. Menggunakan Graph berbobot dan mempunya arah dari Critical Path: simpul asal : 1 simpul tujuan : 5. Graph G. Alternatif

Graf dan Operasi graf

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan efektifitas dan efisiensi dalam setiap aktifitasnya. Secara luas

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dijelaskan beberapa konsep dasar teori graf dan dimensi partisi

MATHunesa (Volume 3 No 3) 2014

SIFAT-SIFAT GRAF KOSET DAN GRAF KONJUGASI DARI GRUP NON KOMUTATIF

HAND OUT MATA KULIAH TEORI GRAF (MT 424) JILID SATU. Oleh: Kartika Yulianti, S.Pd., M.Si.

II. TINJAUAN PUSTAKA. kromatik lokasi pada suatu graf sebagai landasan teori pada penelitian ini

MEMBANDINGKAN KEMANGKUSAN ALGORITMA PRIM DAN ALGORITMA KRUSKAL DALAM PEMECAHAN MASALAH POHON MERENTANG MINIMUM

MA3051 Pengantar Teori Graf. Semester /2014 Pengajar: Hilda Assiyatun

v 3 e 2 e 4 e 6 e 3 v 4

DETOUR ENERGY OF COMPLEMENT OF SUBGROUP GRAPH OF DIHEDRAL GROUP

Penyelesaian Traveling Salesman Problem dengan Algoritma Heuristik

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Jurnal MSA Vol. 3 No. 1 Ed. Juli-Desember Tree) dari graf hasil representasi jaringan listrik.

Penggunaan Algoritma Greedy dalam Membangun Pohon Merentang Minimum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan menyatakan objek dinyatakan dengan sebuah titik (vertex),

BAB 2 LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sampai saat ini terus

Suatu graf G adalah pasangan himpunan (V, E), dimana V adalah himpunan titik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kromatik lokasi sebagai landasan teori dari penelitian ini.

BILANGAN KROMATIK LOKASI UNTUK GRAF POHON n-ary LENGKAP

DIMENSI PARTISI SUBGRAF TERINDUKSI PADA GRAF TOTAL ATAS RING KOMUTATIF

KONSEP DASAR GRAF DAN GRAF POHON. Pada bab ini akan dijabarkan teori graf dan bilangan kromatik lokasi pada suatu graf

HUTAN DAN SIKEL PADA GRAF FUZZY

Graf. Bekerjasama dengan. Rinaldi Munir

BAB II LANDASAN TEORI

GRAF. Graph seperti dimaksud diatas, ditulis sebagai G(E,V).

MENJAWAB TEKA-TEKI LANGKAH KUDA PADA BEBERAPA UKURAN PAPAN CATUR DENGAN TEORI GRAPH. Oleh Abdussakir

ALTERNATIF PEMBUKTIAN DAN PENERAPAN TEOREMA BONDY. Hasmawati Jurusan Matematika, Fakultas Mipa Universitas Hasanuddin

MENENTUKAN HAMBATAN TOTAL PADA RANGKAIAN LISTRIK MENGGUNAKAN SPANNING TREEE

Bilangan Kromatik Graf Hasil Amalgamasi Dua Buah Graf

UJM 2 (1) (2013) UNNES Journal of Mathematics.

SPECTRUM PADA GRAF STAR ( ) DAN GRAF BIPARTISI KOMPLIT ( ) DENGAN

2. TINJAUAN PUSTAKA. Chartrand dan Zhang (2005) yaitu sebagai berikut: himpunan tak kosong dan berhingga dari objek-objek yang disebut titik

Penerapan Algoritma Prim dan Kruskal Acak dalam Pembuatan Labirin

BAB II LANDASAN TEORI

KOMBINATORIKA. Erwin Harahap

LOGIKA DAN ALGORITMA

ALGORITMA RUTE FUZZY TERPENDEK UNTUK KONEKSI SALURAN TELEPON

Pengaplikasian Graf Planar pada Analisis Mesh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Matematika Diskret (Graf II) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

BAB 2 LANDASAN TEORI

DIMENSI METRIK PENGEMBANGAN GRAF KINCIR POLA K 1 + mk 3

Sebuah graf sederhana G adalah pasangan terurut G = (V, E) dengan V adalah

Dimensi Metrik Graf Pohon Bentuk Tertentu

BAB I. MASALAH TRANSPORTASI KHUSUS

Pohon (Tree) Contoh :

MateMatika Diskrit Aplikasi TI. Sirait, MT 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MAKALAH ALJABAR LINIER

Course Note Graph Hamilton

BAB 2. Konsep Dasar. 2.1 Definisi graf

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu materi dalam graf adalah pohon (tree). Pohon didefinisikan sebagai graf terhubung yang tidak memuat sikel (Chartrand dan Lesniak, 1996:57). Teori tentang pohon telah banyak dikembangkan dalam mendukung penerapan graf dalam berbagai bidang ilmu. Kirchoff (1824 1887) mengembangkan teori-teori pohon untuk diterapkan dalam jaringan listrik. Selanjutnya Arthur Cayley (1821-1895) mengembangkan sebuah graf sewaktu mencacah isomer hidrokarbon jenuh. Teori tentang pohon yang telah banyak diterapkan dalam permasalahan nyata yaitu pohon perentang (Spanning Tree). Menurut Chatrand dan Lesniak (1996: 4), pohon perentang adalah subgraf dari sebuah graf yang berupa pohon dan memuat semua simpul pada graf, sedangkan suatu graf disebut subgraf dari graf jika dan. Penerapan pohon perentang pada permasalahan nyata contohnya adalah pada jaringan listrik. Pada permasalahan pemasangan jaringan listrik pada suatu kota yang pertama kali dilakukan adalah memodelkan masalah tersebut dalam bentuk graf. Selanjutnya yaitu menentukan lintasan kabel terpendek dengan menentukan pohon perentang minimum pada graf yang menggambarkan jaringan listrik tersebut. Selain menentukan lintasan terpendek pada jaringan kabel, permasalahan lain yaitu berapa banyak bentuk 1

jaringan listrik yang dapat dilakukan maka caranya yaitu dengan menghitung banyaknya pohon perentang pada graf tersebut. Model graf tripartisi dapat digunakan dalam menggambarkan bentuk jaringan listrik pada suatu kota. Menurut Stepanie Bowles (2004:12) Graf tripartisi adalah graf yang memuat tiga himpunan simpul, simpul-simpul dalam suatu himpunan terhubung hanya ke simpul-simpul pada himpunanhimpunan yang lain. Graf tripartisi lengkap adalah adalah graf tripartisi yang semua simpul-simpul dari suatu himpunan terhubung ke semua simpulsimpul yang ada pada dua himpunan yang lain. Pada jaringan listrik yang berbentuk graf tripartisi lengkap simpulsimpul menunjukkan rumah-rumah pada kota tersebut, sedangkan rusukrusuknya menunjukkan kabel yang menghubungkan listrik pada setiap rumah di kota tersebut. Misalkan dalam kota terdapat 7 rumah yaitu,,,,,, dan. Rumah,, dan tidak dapat dihubungkan oleh kabel karena antar rumah tersebut sangat berbahaya jika terdapat kabel listrik yang melintas, begitupun dengan rumah dan serta rumah dan. Berikut adalah graf yang menggambarkan jaringan listrik di kota tersebut. Gambar 1.1 Jaringan Listrik kota 2

Jaringan listrik kota tersebut belum optimum oleh karena itu perlu dicari pohon perentang minimum. Kemudian dari hasil pencarian pohon perentang minimum didapatkan suatu jaringan listrik optimum. Selain mencari jaringan listrik optimum, permasalahan lain dalam jaringan listrik ini yang muncul adalah berapa banyak jaringan listrik yang dapat diterapkan, untuk mengetahuinya maka dicarilah banyaknya pohon perentang pada jaringan listrik kota tersebut. Untuk menentukan banyaknya pohon perentang dari suatu graf terhubung, biasanya dilakukan dengan cara mendaftarkan semua pohon perentang yang mungkin bisa dibentuk dari graf tersebut. Namun hal ini akan memakan banyak waktu jika graf tersebut memiliki banyak simpul dan rusuk, sehingga perlu suatu metode yang lebih praktis untuk menghitung banyaknya pohon perentang pada suatu graf. Salah satu caranya yaitu dengan merepresentasikan graf tersebut dalam bentuk matriks. Metode dalam menghitung banyaknya pohon perentang pada suatu graf yang berhubungan dengan matriks adalah dengan menentukan matriks Lapalcian dari graf, kemudian menghitung kofaktor dari matriks Laplacian tersebut. Cara ini terdapat dalam suatu teorema yang disebut dengan Teorema Matriks Pohon yang diperkenalkan oleh Khirchhoff. Selain dengan menghitung kofaktor matriks Laplacian, cara yang lain yaitu dengan menggunakan nilai eigen dari matriks Laplacian. Dalam skripsi ini yang dibahas hanya dengan menggunakan kofaktor matriks Laplacian saja. 3

Dalam beberapa graf khusus banyaknya pohon perentang dapat dibentuk dalam suatu rumus tergantung dari banyaknya simpul ataupun banyaknya rusuk. Dalam perhitungan banyaknya pohon perentang pada suatu graf sebelumnya telah dilakukan oleh Novia Dwi Rahmwati. Dalam skripsinya Novia Dwi Rahmawati (2010) membahas tentang perhitungan banyaknya pohon perentang pada graf bipartisi lengkap dengan menghitung nilai kofaktor dari matriks Laplacian dari beberapa graf bipartisi lengkap, kemudian dirumuskan dalam bentuk umum. Dalam skripsi ini akan di bahas cara menghitung banyaknya pohon perentang pada graf tripartisi lengkap sesuai dengan menghitung kofaktor matriks Laplacian. B. Batasan Masalah Perhitungan banyaknya pohon perentang suatu graf dengan menggunakan matriks Laplacian terdapat dua cara yaitu dengan menggunakan kofaktor matriks Laplacian dan nilai eigen matriks Laplacian. Kemudian yang dibahas dalam skripsi ini adalah dengan menggunakan kofaktor matriks Laplacian. C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana cara menghitung banyaknya pohon perentang pada graf tripartisi lengkap dengan matriks Laplacian? 2. Bagaimana hasil perhitungan banyaknya pohon perentang pada graf tripartisi lengkap menggunakan matriks Laplacian? 4

D. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui cara menghitung banyaknya pohon perentang pada graf tripartisi lengkap menggunakan matriks Lapalcian 2. Mengetahui banyaknya pohon perentang pada graf tripartisi lengkap. E. Manfaat Penulisan 1. Bagi Penulis Dengan mengetahui cara menghitung banyaknya pohon perentang pada graf Tripartisi lengkap menggunakan matriks Laplacian maka diharapkan dapat menambah referensi pengetahuan teori dan aplikasinya di bidang teori graf dan aljabar. 2. Bagi Ilmu Pengetahuan Penulisan ini diharapkan dapat memberikan konstribusi bagi pengembangan Teori Graf dan aljabar. 3. Bagi Instansi Penulisan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu referensi informasi bagi pihak yang berkepentingan. 5