NUTRIENT, GIZI DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUSAKNYA NILAI GIZI BAHAN PANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

I. PENDAHULUAN. Tempe merupakan produk pangan tradisional Indonesia berbahan dasar kacang

ASPEK MIKROBIOLOGIS PENGEMASAN MAKANAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bukan hidup untuk makan. Hal ini dimaksudkan agar dapat menjaga

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

Pola hidup sehat untuk penderita diabetes

MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi

PENERAPAN FINITE COVERING DALAM PEMILIHAN BAHAN MAKANAN BAGI IBU HAMIL

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan tempe, tahu, kecap, oncom, susu, dan lain-lain. Kacangkacangan

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nurfahmia Azizah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN

7 Manfaat Daun Singkong

Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati

Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.

GIZI. Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Protein merupakan suatu senyawa yang dibutuhkan dalam tubuh. manusia sebagai zat pendukung pertumbuhan dan perkembangan.

PENGARUH PERENDAMAN DALAM LARUTAN GULA TERHADAP PERSENTASE OLIGOSAKARIDA DAN SIFAT SENSORIK TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max)

LOGO VITAMIN DAN MINERAL

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si

Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami?

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai

DIIT GARAM RENDAH TUJUAN DIIT

Uji Makanan dengan Lugol, Benedict, Biuret, Kertas Minyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada

Teknologi pangan adalah teknologi yang mendukung pengembangan industri pangan dan mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya mengimplementasikan

KOMPOSISI PAKAN DAN TUBUH HEWAN

PENDAHULUAN. Masalah pangan: ketersediaan pangan; kerawanan konsumsi pangan oleh pengaruh kemiskinan, pendidikan rendah & pantangan terhadap makanan

PAPER BIOKIMIA PANGAN

kabar yang menyebutkan bahwa seringkali ditemukan bakso daging sapi yang permasalahan ini adalah berinovasi dengan bakso itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan permintaan pasar

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tempe Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa, dll merupakan bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UJI ORGANOLEPTIK FRUITGHURT HASIL FERMENTASI LIMBAH BUAH ANGGUR (Vitis vinifera) OLEH Lactobacillus bulgaricus SKRIPSI

1. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kesumba mempunyai biji yang biasa digunakan anak-anak untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang

KERUSAKAN BAHAN PANGAN TITIS SARI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan merupakan salah satu hasil kekayaan alam yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia untuk dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, menurut World Health Organization (WHO) (2013), prevalensi anemia

POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id

AWAL YANG SEGAR: KIAT-KIAT POLA MAKAN YANG SEHAT

REKOMENDASI GIZI UNTUK ANAK SEKOLAH. YETTI WIRA CITERAWATI SY, S.Gz, M.Pd

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLatihan Soal 16.1

BAB I PENDAHULUAN. Kacang-kacangan merupakan sumber protein nabati dan lemak yang

1 I PENDAHULUAN. Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian, dan (1.7) Waktu

BAB I PENDAHULUAN. penduduk usia lanjut di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. makanan sangat terbatas dan mudah rusak (perishable). Dengan pengawetan,

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar masyarakat. Sampai saat ini produk-produk sumber protein

Lampiran 1. Peta lokasi penelitian Puskesmas Putri Ayu Kecamatan Telanaipura

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Melalui penganekaragaman pangan didapatkan variasi makanan yang

DIIT SERAT TINGGI. Deskripsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sebagian besar penduduknya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan taksonomi kapang Rhizopus oligosporus menurut Lendecker

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak. Menumbuhkan Minat Baca Anak. Mendidik Anak Di Era Digital

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dengan tujuan tertentu pada waktu tertentu. Konsumsi pangan

A P A I T U M C T O I L, S E R T A B E R B A G A I K E G U N A A N N Y A

BAB I PENDAHULUAN. komposisi senyawanya terdiri dari 40% protein, 18% lemak, dan 17%

NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja)

BAB I PENDAHULUAN. bagi konsumennya sehingga tercipta persaingan yang cukup ketat. Produk

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Konsumsi tempe rata-rata per orang per

Penggolongan minyak. Minyak mineral Minyak yang bisa dimakan Minyak atsiri

Vitamin. Dibawah ini merupakan penjelasan jenis jenis vitamin, dan sumber makanan yang mengandung vitamin

BAB 1 PENDAHULUAN. berlanjut hingga dewasa bila tidak diatasi sedari dini.

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG NUTRISI BAGI KESEHATAN DI SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 MEDAN TAHUN 2009

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

MENU BERAGAM BERGIZI DAN BERIMBANG UNTUK HIDUP SEHAT. Nur Indrawaty Liputo. Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

BAB I PENDAHULUAN. sangat terkenal dan digemari oleh semua lapisan masyarakat, karena memiliki

PENGAWETAN PANGAN. Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

MANFAAT ZAT BESI UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN ANAK

MAKANAN UTUH (WHOLE FOODS) UNTUK KONSUMEN CERDAS. Fransiska Rungkat Zakaria, PhD, Prof. Anggota Badan Perlindungan Konsumen Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Ubi jalar atau ketela rambat ( Ipomoea batatas ) adalah sejenis tanaman

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia (archipelagic state).

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

CARA PEMINDANGAN DAN KADAR PROTEIN IKAN TONGKOL (Auxis thazard) DI KABUPATEN REMBANG

I. PENDAHULUAN. Produk pangan fungsional (fungtional food) pada beberapa tahun ini telah

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengkonsumsi berbagai jenis pangan sehingga keanekaragaman pola

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Statistik pada tahun 2011 produksi tanaman singkong di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

First things first, the FACTS! 1. Karbohidrat

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai pangan, pakan, maupun bahan baku industri.

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk meningkatkan aktivitas proses komposting. Bioaktivator

I. PENDAHULUAN. Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. dibudidayakan di air tawar dan disukai oleh masyarakat karena rasanya yang

Nutrisi Berbasis Tumbuhan. Pola makan sehat tanpa produk hewani

NARASI KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT PENYULUHAN PENENTUAN STATUS GIZI DAN PERENCANAAN DIET. Oleh : dr. Novita Intan Arovah, MPH

Sistem Pencernaan Manusia

Transkripsi:

NUTRIENT, GIZI DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUSAKNYA NILAI GIZI BAHAN PANGAN Oleh Rizka Apriani Putri, M.Sc Jurdik Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta Email : rizka_apriani@uny.ac.id Makalah ini disampaikan pada kegiatan Program Pengabdian Kepada Masyarakat SD Negeri Krakitan I, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah 20 September 2014 Kebutuhan energi manusia diperoleh dari makanan yang dikonsumsi. Selain sumber energi, makanan juga berfungsi dalam menyediakan materi-materi yang diperlukan oleh tubuh untuk membangun dan mempertahankan kondisi dinamis dalam tubuh agar tubuh selalu sehat. Banyak bukti menunjukkan bahwa konsumsi makanan yang bergizi dan memiliki nutrisi seimbang selain penting untuk kesehatan dan normalitas fungsi tubuh- juga berpengaruh terhadap proses mental dan perilaku yang baik. Oleh karena itu, kecukupun nutrisi dan gizi dalam hidup, terutama dalam masa pertumbuhan, sangat penting dan harus selalu diperhatikan (Gibney, et.al. 2009). Nutrient (zat gizi) yang essensial dalam kehidupan dibagi menjadi lima kelompok besar yaitu : Karbohidrat, Protein, Lemak, Vitamin dan Mineral. Lima Kelompok zat-zat tersebut berperan penting sehingga apabila tubuh manusia kekuarangan zat-zat tersebut maka fungsi metabolisme dapat terganggu. Namun demikian, selain jumlah dan kelengkapan lima nutrient tersebut kualitas bahan pangan yang dikonsumsi juga perlu mendapat perhatian. Mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang besar belum tentu memberikan kontribusi terhadap kecukupan nilai gizi sehari-hari. Pada makalah ini, penulis berusaha menjelaskan secara singkat mengenai lima kelompok nutrient yang penting bagi tubuh, sumber nutrient dan 1

faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan nilai gizi pada nutrient yang umumnya dikonsumsi oleh masyarakat (Flemming, 2010). KARBOHIDRAT Karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam tubuh. Kebutuhan Karbohidrat orang dewasa setiap harinya berkisar antara 200 300 gram perhari atau berkisar antara 55-60% kebutuhan total nutrient essensial perhari. Sumber karbohidrat diperoleh dari makanan yang berasal dari biji-bijian seperti gandum, beras, kentang dan pasta (misal : mie instan, makaroni). Jenis karbohidrat yang diperoleh dari bahan makanan tersebut adalah jenis-jenis karbohidrat kompleks (Gambar 1). Pencernaan karbohidrat kompleks di dalam saluran pencernaan berlangsung secara lambat sehingga dapat menyediakan kebutuhan energi dalam jangka waktu panjang (Otten, et. Al. 2006)., Gambar 1. Jenis bahan pangan sebagai sumber Karbohidrat kompleks (Gambar diambil dari http://kimberlysnyder.net/blog/wpcontent/uploads/2012/03/complexcarbohydrates-1.jpg) Selain jenis karbohidrat kompleks, masyarakat pada umumnya juga mengkonsumsi jenis-jenis karbohidrat sederhana. Jenis-jenis karbohidrat sederhana ini antara lain : Gula, madu dan beberapa jenis buah. Karena struktur kimia yang jauh 2

lebih sederhana, maka kelompok karbohidrat sederhana ini dicerna dalam waktu yang lebih singkat. Konsumsi karbohidrat sederhana dalam jumlah banyak sangat tidak dianjurkan karena selain dapat meningkatkan kadar gula darah dalam waktu singkat, konsumen juga lebih cepat merasa lapar (Flemming, 2010). Pada dasarnya bahan pangan yang berperan sebagai sumber karbohidrat utama memiliki waktu penyimpanan yang relatif lebih lama dan kualitas nutrisi makanan yang disimpan tidak berubah secara signifikan. Beras dan gandum dapat disimpan dalam jangka waktu berbulan-bulan sedangkan roti dan buah sangat dianjurkan untuk segera dikonsumsi. Kerusakan bahan pangan seperti beras dan biji umumnya disebabkan oleh masuknya serangga seperti kutu ke dalam tempat penyimpanan. Roti dan buah memiliki waktu penyimpanan yang relatif lebih singkat. Kerusakan pada dua jenis sumber karbohidrat ini umumnya disebabkan oleh jamur mikroskopi. Konsumsi roti atau buah yang sudah rusak sangat berbahaya bagi tubuh karena beberapa jenis jamur tersebut menghasilkan toksin atau racun yang dapat berbahaya bagi kesehatan manusia (Otten, et. al. 2006 ; Flemming, 2010). Gambar 2. Roti berjamur tidak layak dikonsumsi (Gambar diambil dari http://www.hellawella.com/media-mash-mold-free-bread ) 3

PROTEIN Protein merupakan nutrient yang sangat penting bagi tubuh karena fungsinya dalam pertumbuhan dan regenerasi sel, perbaikan jaringan, pertahanan tubuh dan sebagai material utama dalam pembentukan enzim serta hormon. Cara termudah untuk mencukupi kebutuhan protein sehari-hari adalah dengan mengkonsumsi produk berbahan dasar daging, telur, ikan atau produk-produk hasil olahan susu. Kebutuhan protein orang dewasa perharinya adalah sekitar 150 gram. Selain dari hewan, protein juga diperoleh dari tumbuhan seperti kacang-kacangan. Produk olahan kacang kedelai seperti tempe dan tahu sangat dianjurkan untuk dikonsumsi karena kandungan protein yang tinggi. World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa salah satu bahan pangan yang sehat dan mengandung protein tinggi adalah tempe. Bagi para vegetarian, kecukupan konsumsi protein dapat dipenuhi dengan kombinasi panganan yang dibuat dari bahan dasar kacang-kacangan tersebut (Otten, et. Al. 2006). Protein hewani segar seperti daging dan ikan umumnya dikonsumsi sesaat setelah diperoleh dari sumbernya. Protein hewani tersebut cepat mengalami pembusukan sehingga harus segera diolah untuk dikonsumsi. Pada umumnya kerusakan bahan pangan yang kaya protein disebabkan oleh bakteri pembusuk. Oleh karena itu, penyimpanan daging dan ikan dilakukan dalam suhu dibawah 0º C. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah pertumbuhan bakteri sehingga bahan pangan ini tetap aman untuk dikonsumsi walaupun telah disimpan agak lama. Pengolahan protein hewani juga harus diperhatikan karena apabila tidak dimasak secara benar dan matang, maka ada kemungkinan daging atau ikan tersebut telah terkontaminasi oleh bakteri pembusuk. Selain itu pengolahan daging yang tidak matang akan mempersulit sistem pencernaan untuk mencerna dan menyerap protein yang terkandung dalam daging. Apabila ingin mengkonsumsi daging dengan cara dibakar maka lamanya proses pengolahan juga harus diperhatikan. Hasil pengolahan daging dengan cara dibakar atau dipanggang diatas arang sehingga menghasilkan 4

olahan dengan bercak kehitaman disarankan untuk tidak dikonsumsi karena pembakaran daging yang berlebihan justru menghasilkan zat carcinogenik atau zatzat yang dapat memicu kanker. LEMAK Banyak orang berpendapat bahwa Lemak buruk bagi kesehatan sehingga memilih untuk tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung jenis nutrient ini. Namun demikian lemak sangat diperlukan bagi tubuh sebagai zat pembangun. Hasil reduksi lemak yaitu asam linoleat merupakan salah satu komponen sel dan hormon yang utama. Di dalam tubuh, lemak juga berfungsi sebagai pelarut yang berperan dalam transpor beberapa jenis vitamin. Bagi orang dewasa, konsumsi lemak yang dianjurkan berkisar antara 25-30% dari total nutrient yang dibutuhkan sehari-hari. Konsumsi yang berlebihan akan disimpan dalam tubuh di dalam sel-sel lemak atau sel adiposa. Penumpukan lemak dalam tubuh dapat memicu berbagai macam penyakit sehingga perlu adanya pembatasan konsumsi lemak dalam diet sehari-hari. Ada beberapa jenis lemak yang umum dikonsumsi oleh masyarakat pada umumnya. Jenis-jenis lemak tersebut antara lain : a. Saturated Fat : merupakan jenis asam lemak yang umum ditemukan pada mentega dan margarin. Konsumsi jenis makanan yang mengandung asam lemak jenuh harus dibatasi karena dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah secara drastis. b. Monounsaturated Fat : merupakan jenis asam lemak tak jenuh dengan satu pasang rantai Hidrogen pada struktur kimianya. Jenis asam lemak ini ditemukan pada minyak zaitun dan merupakan asam lemak yang baik untuk dikonsumsi karena dapat menurunkan kadar senyawa pembawa kholesterol yang berbahaya bagi tubuh. 5

c. Polyunsaturated Fat : asam lemak ini termasuk jenis asam lemak tak jenuh dengan beberapa rantai hidrogen ganda pada struktur kimianya. Jenis asam lemak ini ditemukan pada minyak goreng (minyak sawit), kuning telur dan ikan. d. Hydrogenated fat : jenis lemak/minyak ini tidak dapat diperoleh secara alami. Hydrogenated fat ditemukan pada junk food sehingga sangat dianjurkan untuk membatasi mengkonsumsi jenis-jenis makanan yang mengandung jenis lemak ini. (Flemming, 2010) VITAMIN DAN MINERAL Vitamin merupakan senyawa organik yang berfungsi dalam mempertahankan keseimbangan fungsi tubuh. Vitamin dibutuhkan dalam jumlah sedikit namun kekuarangan jenis-jenis vitamin tertentu dapat langsung dirasakan oleh manusia penderitanya. Vitamin terbagi menjadi dua kelompok yaitu Vitamin terlarut air misalnya Vitamin B dan Vitamin C serta kelompok Vitamin yang terlarut lemak antara lain : Vitamin A, Vitamin D, Vitamin E dan Vitamin K. Vitamin dapat diperoleh dari tumbuhan maupun hewan. Untuk memperoleh vitamin dengan kadar yang mencukupi, pengolahan bahan pangan harus diperhatikan. Beberapa vitamin dapat larut bersama air saat proses pencucian bahan pangan. Vitamin juga dapt rusak akibat pengolahan bahan pangan yang dimasak terlalu matang (Flemming, 2010). Mineral merupakan senyawa inorganik yang esensial dalam pembentukan enzim, hormon maupun sebagai aktivator enzim-enzim dalam tubuh. Beberapa mineral penting yang dibutuhkan oleh tubuh antara lain : Zinc, Calcium, Zat Besi dsb. Zinc sangat dibutuhkan oleh tubuh terutama dalam masa pertumbuhan. Kekurangan elemen ini dapat berpengaruh pada sistem pertahanan tubuh, metabolisme dan kesehatan kulit. Zinc dapat ditemukan pada bahan pangan seperti daging, ikan telur, kerang.umumnya penderita kekurangan zat ini juga menderita defisiensi protein. 6

Selain Zinc, contoh mineral yang sangat penting dalam tubuh adalah Zat Besi. Zat besi dibutuhkan oleh tubuh sebagai bahan dasar senyawa hemoglobin dalam darah. Hemoglobin berperan dalam pengangkutan oksigen dan karbondioksida. Kekurangan zat besi merupakan salah satu penyebab terjadinya anemia. Zat besi dapat ditemukan pada hati, daging, kacang-kacangan, serealia (Gibney, et. al., 2010). KERUSAKAN BAHAN PANGAN Bahan pangan mengalami proses kerusakan sejak bahan tersebut diperoleh dari sumbernya. Bahan pangan yang telah mengalami kerusakan dapat terdeteksi dari penampakan visual, rasa dan bau. Bahan pangan yang telah rusak tidak layak lagi untuk dikonsumsi karena selain terjadi perubahan rasa, warna, bau dan konsistensi, bahan pangan tersebut juga telah kehilangan nilai nutrisinya dan bahkan dapat berbahaya bagi kesehatan. Kerusakan bahan pangan umumnya dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain : a. Perubahan fisik b. Faktor biologis c. Perubahan akibat proses kimia a. Perubahan Fisik Perubahan fisik bahan pangan umumnya disebabkan karena danya pengaruh dari perubahan lingkungan tempat bahan pangan tersebut disimpan. Perubahan fisik bahan pangan ditandai dengan adanya perubahan kandungan air dan/atau ph bahan pangan serta cacat pada bahan pangan tersebut. Perubahan fisik bahan pangan dapat disebabkan oleh perubahan suhu dan ph lingkungan tempat bahan pangan disimpan. Selain itu mekanisme penyimpanan, distribusi/pengangkutan dan penanganan yang tidak benar juga dapat menyebabkan perubahan terhadap fisik bahan pangan tersebut. b. Perubahan Biologis Perubahan biologis dapat disebabkan oleh organisme-organisme makroskopis seperti serangga dan tikus atau mikroorganisme seperti bakteri, jamur atau yeast. 7

Mikroorganisme yang menkontaminasi bahan pangan dapat bersumber dari habitat natural tempat bahan pangan diproduksi (air, tanah, udara) atau kontaminasi akibat metode penyimpanan dan penanganan yang tidak sesuai. c. Perubahan Kimia Perubahan Kimia dapat terjadi akibat aktivitas alami yang terjadi bahan pangan alami. Perubahan kimia dapat bersifat enzimatis dan non-enzimatis. Perubahan kimia tipe enzimatis umum dijumpai pada buah dan sayuran. Perubahan ini ditandai dengan berubahnya warna buah dan sayuran hingga akhirnya buah dan sayuran tersebut membusuk. Perubahan kimia tidak dapat dihindari namun dapat dihambat dengan cara menyimpan bahan pangan pada suhu yang lebih rendah dari suhu lingkungan atau dengan cara mengawetkan makanan. (Otten, et.al., 2006; Gibney, et.al., 2009) Referensi : Fleming, K. 2010. Nutrients for Health. http://www.cci.health.wa.gov.au Gibney, M.J., S.A. Lanham-New, A. Cassidy and H.H Vorster.2009. Introduction to Human Nutrition 2nd Edition, Wiley-Blackwell.USA Otten, J.J., J.P Hellwig, L.D Meyers. 2006. DRI Reference Intakes : The Essential Guide to Nutrients Requirements. The National Academic Press. Washington 8