BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Produk-poduk Gadai Syariah berdasarkan PSAK 102, 105, dan 107. berdasarkan PSAK 105 : Akuntansi Mudharabah.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Penerapan Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia,

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Pencatatan akuntansi pembiayaan ijarah pada PT. Bank Muamalat

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS AKUNTANSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH WAL IJARAH MUNTAHIYA BITTAMLIK DI BMI CABANG PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Penerapan dan Perhitungan Akad Sewa-Menyewa Ijarah Pada Bank DKI

BAGIAN III AKAD JUAL BELI

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENERAPAN PSAK 102 ATAS MURABAHAH PADA PT. BANK BRI SYARIAH, TBK.

AKUNTANSI MURABAHAH. Materi: 6. Afifudin, SE., M.SA., Ak.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Akuntansi Pembiayaan Ijarah pada Bank Muamalat. 1. Perhitungan Akuntansi Pembiayaan Ijarah

Dealin Mahaputri Leonika

DAFTAR PUSTAKA. Ikatan Akuntan Imdonesia Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN 29 /SEOJK.05/2015 TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 102 AKUNTANSI MURABAHAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah :

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Akuntansi Akad Murabahah pada KJKS BMT Al Fath

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Gadai Secara Umum. Beberapa pendapat mengenai definisi gadai dan pegadaian:

KARAKTERISTIK TRANSAKSI PERBANKAN SYARIAH DIRINGKAS DARI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.59

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian bank menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 19 /PBI/2004 TENTANG PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/24/PBI/2006 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PEMBIAYAAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH ib PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA SYARIAH CABANG SURABAYA

AKUNTANSI MURABAHAH. Materi: 5-6. Afifudin, SE., M.SA., Ak.

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAGIAN V AKAD SEWA V.1. IJARAH ATAS ASET BERWUJUD

AKUNTANSI IJARAH (PSAK 107)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mudharabah pada Unit Usaha Syariah (UUS) PT. Bank DKI. Dilaksanakannya

PSAK No Juni 2007 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI MURABAHAH IKATAN AKUNTAN INDONESIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MODUL LABORATORIUM AKUNTANSI BANK SYARIAH. Oleh: Iman Pirman Hidayat

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1V PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan melakukan evaluasi terhadap pembiayaan

AKUNTANSI MURABAHAH (psak 102)

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia saat ini sudah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Koperasi

ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, DAN MUSYARAKAH PADA BANK KALTIM SYARIAH DI SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. dari sistem perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan

BAB IV ANALISIS DATA. Pegadaian Syariah Cabang Raden Intan Bandar Lampung. mendeskripsikan dan mengilustrasikan rangkaian pelaksaan gadai dari awal

STUDI IMPLEMENTASI AKUNTANSI PRODUK EMAS MENURUT PSAK 107 DAN 102 PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI TBK CABANG JEMBER

BAGIAN XI LAPORAN LABA RUGI

BUKU IV AKUNTANSI SYARI AH BAB I CAKUPAN AKUNTANSI SYARI AH. Pasal 735

PERBANKAN SYARIAH MUDHARABAH AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi.

BAB VI AKUNTANSI IJARAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Prinsip Sistem Keuangan Syariah

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan kerangka teoritis yang telah diuraikan pada BAB II, maka pada bab

membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

AKUNTANSI BANK SYARIAH. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1

ANALISIS PSAK 102 (REVISI 2013) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR (KKB) BRISYARIAH IB

ANALISIS PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH BERDASARKAN PSAK 105 (Studi kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk)

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah. satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

No. 14/ 16 /DPbS Jakarta, 31 Mei 2012 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terciptanya peradaban bisnis dengan wawasan humanis, emansipatoris,

Menurut Antonio (2001) ada beberapa syarat khusus yang mengatur. 1) Penjual memberitahukan modal kepada nasabah

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) NO. 105 TENTANG AKUNTANSI MUDHARABAH DI KJKS BMT HUDATAMA SEMARANG

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penerapan Akad Pembiayaan Musyarakah pada BMT Surya Asa Artha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Wardi dan Putri (2011) tentang Analisis

III.2. ISTISHNA. B. Dasar Pengaturan 01. SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. 02. PSAK 104 tentang Akuntansi Istishna.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

(Studi Kasus Pada Pegadaian Syariah Cabang Gunung Sari Balikpapan) Masita

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/18/PBI/2004 TENTANG GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH KENDAL

ANALISIS PENERAPAN PEMBIAYAAN MURABAHAH BERDASARKAN PESANAN DAN TANPA PESANAN SERTA KESESUAIAN DENGAN PSAK 102

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan jaminan, hal ini demi keamanan pemberian kredit tersebut dalam

AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH

Dasar-Dasar Pembiayaan Bank Syariah

Kartika dan Nur, Analisis Penerapan Akuntansi Gadai Syariah (Rahn) Pada Pegadaian Syariah Cabang Jember

PERBANKAN SYARIAH IJARAH AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi.

A. PILIHALAH JAWABAN YANG PALING BENAR

LAMPIRAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 40/POJK.05/2015 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

BAB III LUMAJANG. berbeda beda untuk jangka waktu cicilan yang berbeda. Penerapan keuntungan transaksi pembiayaan mura>bah{ah ditetapkan

BAGIAN IV AKAD BAGI HASIL

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan atau lembaga keuangan lainnya. Bagi nasabah yang memiliki

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB II LANDASAN TEORI

L2

PENJUALAN ANGSURAN (INSTALLMENT SALES)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Akuntansi Modal Bank K E L O M P O K 4 : H A F I L I A P O N G G O H O N G S U S A N T I A S S A S A R W I N D A S A R I R I K I K U M A U N A N G

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dibidang pembiayaan konsumen (consumer finance), anjak piutang (factoring)

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 108 AKUNTANSI PENYELESAIAN UTANG PIUTANG MURABAHAH BERMASALAH

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

PRODUK PERBANKAN SYARIAH. Imam Subaweh

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Perum Pegadaian Kanwil Bandung merupakan tempat dimana penulis

KODIFIKASI PRODUK PERBANKAN SYARIAH

PERLAKUAN AKUNTANSI PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA Tbk.

MAKALAH SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN PENJUALAN ANGSURAN DOSEN : KASWANDI Z S.E, MM

BAB IV ANALISIS. Ny.Indah yang beralamat di JL. Beruang Raya No. 102 Kecamatan. Gayamsari Semarang Timur ingin membeli sepeda motor Supra X 125 yang

ANALISIS PENERAPAN PSAK 102 ATAS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BNI SYARIAH CABANG BEKASI. Ita Isnaini EB17

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Produk-poduk Gadai Syariah berdasarkan PSAK 102, 105, dan 107 Produk gadai syariah: 1. AMANAH (Pembiayaan Kepemilikan Kendaraan Bermotor Bagi Karyawan) berdasarkan PSAK 102 : Akuntansi Murabahah 2. ARRUM (Pembiayaan Usaha Mikro Kecil Berprinsip Syariah) berdasarkan PSAK 105 : Akuntansi Mudharabah 3. RAHN (Jasa Gadai Berprinsip Syariah) berdasarkan PSAK 107 : Akuntansi Ijarah IV.1.1 AMANAH (Pembiayaan Kepemilikan Kendaraan Bermotor Bagi Karyawan) berdasarkan PSAK 102 : Akuntansi Murabahah Adalah pemberian pinjaman guna kepemilikan kendaraan bermotor kapada para pegawai tetap pada suatu instansi atau perusahaan tertentu atas dasar besarnya penghasilan (gaji) dengan pola perikatan jaminan system fiducia atas obyek, surat kuasa pemotongan gaji amanah tersebut. Skim pemberian pinjaman ini menerapkan sistem syariah dengan akad murabahah. Prosedur: a) Calon nasabah mengajukan kredit melalui bendahawan gaji pada instansi/perusahaan tempat bekerja. 72

b) Mengisi formulir yang telah disediakan dengan menyerahkan persyaratan yang ditentukan. c) Pembiayaan mulai Rp 5.000.000 hingga Rp 150.000.000 d) Jangka waktu kredit 12 bulan, 24 bulan, dan 36 bulan. Persyaratan nasabah: a) Pegawai tetap dalam suatu instansi/perusahaan dengan masa kerja minimal 2 tahun. b) Mempunyai tempat tinggal tetap. c) Jarak tempat tinggal calon nasabah dengan Pegadaian maksimal 25 km. d) Sanggup membayar uang muka yang besarnya ditetapkan berdasarkan jangka waktu kredit dan biaya administrasi. Berdasarkan PSAK 102 : Akuntansi Murabahah Untuk memberikan gambaran yang jelas terhadap perlakuan akuntansi murabahah, akan diberikan dalam bentuk contoh kasus yang berada pada Perum Pegadaian yang didiskusikan dengan Ibu Leny selaku pimpinan Pegadaian Syariah cabang Kramat Raya adalah sebagai berikut: Contoh: 1-1 (Pembelian Barang) Tanggal 1 April 2010 atas pesanan pembelian barang dari Tuan Abdullah, pegadaian Syariah membeli sebuah mobil antik dari PT OTOMOBIL seharga Rp 110.000.000,- (seratus sepuluh juta rupiah). 73

Atas pembelian mobil antik tersebut jurnal yang dilakukan oleh Pegadaian Syariah adalah sebagai berikut: Dr. Aset/ Persediaan Murabahah Rp 110.000.000,- Cr Kas/ Rekening PT OTOMBIL Rp 110.000.000,- Dapat diperlakukan sebagai harga pokok barang, antara lain beban tambahan yang dikeluarkan sampai aset tersebut siap untuk dipergunakan atau dijual. Conton: 1-2 (pengeluaran beban tambahan) Pada tanggal 10 April 2010, sebelum dijual kepada nasabah, Pegadaian Syariah membayar uang balik nama dan biaya uji coba, biaya perbaikan lainnya atas mobil antik tersebut sebesar Rp 5.000.000,-, sehingga mobil dapat dipergunakan atau dijual. Atas pengeluaran biaya balik nama dan biaya perbaikan mobil antik tersebut, jurnal yang dilakukan oleh Pegadaian Syariah adalah sebagai berikut: Dr. Aset/ Persediaan Murabahah Rp 5.000.000,- Cr. Kas Rp 5.000.000,- Dalam murabahah pesanan mengikat, jika terjadi penurunan nilai aktiva tersebut diakui sebagai beban dan mengurangi nilai aktiva. Sedangkan dalam murabahah tanpa pesanan atau murabahah pesanan mengikat dan terdapat indikasi kuat batal maka aktiva murabahah dinilai berdasarkan nilai mana yang lebih rendah, antar biaya perolehan dan nilai bersih yang dapat 74

direalisasi dan apabila nilai bersih yang dapat direalisaikan lebih rendah dari harga perolehan, maka selisihnya diakui sebagai kerugian pegadaian. Hal ini disebabkan karena pada murabahah ini barang adalah milik pegadaian (masih dalam penguasaan pegadaian). Contoh: 1-3 (penurunan nilai barang sebelum diserahkan ke nasabah) Pada tanggal 30 April 2010, pada akhir periode (tanggal pelaporan) dilakukan penilaian persediaan sebuah mobil antik yang telah dibeli dari PT. OTOMOBIL, sebelum diserahkan kepada nasabah mengalami penurunan nilai sebesar Rp 2.000.000,-. Atas penurunan nilai aktiva karena usang (sebelum jual beli) tersebut, jurnal yang dilakukan oleh Pegadaian Syariah adalah sebagai berikut: Dr. Kerugian penurunan nilai aktiva murabahah Rp 2.000.000,- Cr. Persediaan aktiva murabahah Rp 2.000.000,- Catatan: penilaian aktiva Murabahah ini dapat dilakukan pada akhir bulan / akhir periode pelaporan Pegadaian Syariah, atas aktiva Murabahah yang masih menjadi persediaan (belum diserahkan kepada pemesan). Bila terjadi pembatalan akad oleh nasabah dan nilai bersih yang dapat direalisasi lebih kecil dari nilai perolehannya. Dr. Beban selisih penilaian aktiva murabahah xxx Cr. Penyisihan kerugian aktiva murabahah xxx 75

Contoh: 1-4 (potongan harga sebelum akad) Pada tanggal 15 Mei 2010 Pegadaian Syariah menerima potongan harga atas pembelian mobil antik dari PT OTOMOBIL, sebelum dilakukan akad jual beli dengan Tuan Abdullah. Potongan harga mobil antik yang diterima dari PT. OTOMOBIL sebesar Rp 3.000.000,- dan di debet dari rekening PT. OTOMOBIL. Atas transaksi tanggal 15 Mei 2010 tersebut dilakukan jurnal: Dr. Rekening PT. OTOMOBIL Rp 3.000.000,- Cr. Aset/ Persediaan Murabahah Rp 3.000.000,- Akuntansi tentang potongan harga yang diterima setelah akad, sangat tergantung pada perjanjian yang disepakati antar nasabah/pembeli dengan pegadaian syariah tersebut. Contoh: 1-5 (potongan harga setelah akad) Dalam perjanjian yang disepakati antara Tuan abdullah dengan Pegadaian Syariah, apabila diperoleh potongan harga setelah ditandatangani akad ini, pembagian dilakukan 50% untuk Tn Abdullah dan 50% untuk Pegadaian Syariah. Setelah akad PT OTOMOBIL memberikan potongan atas harga mobil antik sebesar Rp 2.000.000,-. 76

Atas potongan tersebut oleh Pegadaian Syariah dilakukan jurnal sebagai berikut: Dr. Rekening PT OTOMOBIL Rp 2.000.000,- Cr. Rekening Tuan Abdullah Rp 1.000.000,- Cr. Pendapatan No. Operasional Lainnya Rp 1.000.000,- Contoh: 1-6 (uang muka dari pembeli/nasabah) Pada tanggal 5 Juni 2010 sebagai tanda keseriusan pemesanan mobil antik kepada Pegadaian Syariah, Tuan Abdullah untuk menyerahkan uang muka sebesar Rp 10.000.000,- sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Pada saat penerimaan uang muka dari pembeli, jurnal yang dilakukan oleh Pegadaian Syariah adalah sebagai berikut: Dr. Kas / rekening pembeli Rp 10.000.000,- Cr. Hutang uang muka Rp 10.000.000,- Uang muka kepada pemasok atau dealer yang dibayarkan oleh pegadaian syariah, juga dimaksudkan sebagai tanda keseriusan pegadaian syariah kepada dalam melakukan pembelian barang tersebut, dan atas uang muka tersebut harus disepakati ketentuan-ketentuan tentang hak dan kewajiban masing-masing yang berkaitan dengan uang muka seperti misalnya bagaimana jika terjadi pembatalan pembeli, bagaimana jika pembelian tersebut jadi dilaksanakan. 77

Contoh: 1-7 (uang muka kepada pemasok) Pada tanggal 10 Juni 2010 Pegadaian Syariah membayar uang muka pembelian mobil antik kepada PT OTOMOBIL sebesar Rp 15.000.000,- dan kekurangannya dibayar pada saat penyerahan barang. Disepakati bahwa apabila pesanan dibatalkan maka uang muka tersebut dipotong sebesar 50%. Atas pembayaran uang muka tersebut Pegadaian Syariah melakukan jurnal: Dr. Piutang uang muka (uang muka ke pemasok) Rp 15.000.000,- Cr. Kas Rp 15.000.000,- Oleh karena pada umumnya murabahah yang dilaksanakan oleh pegadaian syariah adalah murabahah berdasarkan pesanan, maka pegadaian syariah baru akan mencari barang jika ada nasabah yang membutuhkan. Dalam pengadaan barang yang dilakukan oleh pegadaian syariah dapat terjadi kerugian sebagai akibat dibatalkannya pesanan barang yang dilakukan. Jika pembatalan tersebut sebagai akibat pembatalan pesanan nasabah maka kerugian dapat diganti dari uang muka yang diterima nasabah. Contoh: 1-8 (kerugian pegadaian) Karena pembeli membatalkan pesanan pembelian mobil maka pegadaian syariah terpaksa membatalkan pemesanan mobil antik kepada PT OTOMOBIL. Atas pembatalan tersebut PT OTOMOBIL mengenakan pemotongan uang muka sebesar 50% dari uang muka yaitu sebesar Rp 78

7.500.000,- sehingga pegadaian syariah mengalami kerugian sebesar jumlah tersebut. Atas pembatalan pesanan, urbun diterima dari pemasok sebagian, dilakukan jurnal sebagai berikut: Dr. Kas Rp 7.500.000,- Dr. Kerugian Pemesanan murabahah Rp 7.500.000,- Cr. Piutang uang muka Rp 15.000.000,- Contoh: 1-9 (penggantian kerugian pegadaian) Atas pembatalan pesanan pembelian mobil antik oleh Tuan Abdullah pegadaian syariah membatalkan pesanannya kepada PT OTOMOBIL dan atas pembatalan tersebut Peagadaian Syariah mengalami kerugian sebesar Rp 7.500.000,-. Oleh karena transaksi murabahah tersebut merupakan murabahah berdasarkan pesanan dan sifatnya mengikat, maka kerugian tersebut dapat dimintakan kepada Tuan Abdullah (nasabah), sehingga jurnal yang dilakukan oleh pegadaian syariah adalah sebagai berikut: Dr. Hutang uang muka Rp 10.000.000,- Cr. Kerugian pemesanan murabahah Rp 7.500.000,- Cr. Kas/rekening pembeli (Tn Abdullah) Rp 2.500.000,- 79

Kerugian yang dialami oleh pegadaian syariah dapat saja terjadi lebih besar dari uang muka yang diterima dari nasabah. Jika terjadi demikian maka pegadaian syariah meminta tambahan kekurangannya. Contoh: 1-10 (kerugian pegadaian lebih besar dari uang muka) Misalnya selain kerugian atas pemotongan uang muka oleh PT OTOMOBIL sebesar Rp 7.500.000,- tersebut, atas pemesanan mobil antik oleh Tuan Abndullah tersebut Pegadaian Syariah juga telah mengeluarkan beban atas survey kelayakan mobil antik dan sebagainya sebesar Rp 5.000.000,- sehingga jumlah kerugian yang ditanggung oleh Pegadaian Syariah sebesar Rp 12.500.000,-. Sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional tersebut di atas bahwa apabila kerugian atas pembatalan pesanan yang dialami oleh Pegadaian Syariah lebih besar dari uang muka yang diberikan oleh pembeli maka pegadaian syariah dapat meminta tambahan kekurangan tersebut kepada nasabah, sehingga atas contoh di atas jurnal yang dilakukan oleh pegadaian syariah adalah sebagai berikut: Dr. Hutang uang muka Rp 10.000.000,- Dr. Piutang nasabah (Tn. Abdullah) Rp 2.500.000,- Cr. Kerugian pemesanan murabahah Rp 7.500.000,- Cr. Beban survey murabahah Rp 5.000.000,- 80

Tidak menutup kemungkinan bahwa kerugian atas pembatalan pemesanan barang tersebut atas kesalahan pegadaian syaraiah sendiri, bukan akibat kesalahan dari pembeli atau pemesan. Apabila kerugian yang dialami pegadaian syariah tersebut akibat kelalaian pegadaian syariah sendiri, maka kerugian tersebut harus ditanggung sendiri oleh bank syariah dan tidak dapat dimintakan ganti kepada nasabah. Contoh: 1-11 (kerugian karena kesalahan pegadaian syariah) Karena mendapat penawaran yang lebih menjanjikan pegadaian syariah membatalkan pemesanan mobil antik kepada PT OTOMOBIL (bukan atas kesalahan atau permintaan Tuan Abdullah), sehingga pegadaian syariah mengalami kerugian sebesar Rp 7.500.000,-. Atas pembatalan mobil antik tersebut, kerugian sebesar Rp 7.500.000,- ditanggung sendiri oleh pegadaian syariah dan tidak dapat dimintakan ganti rugi kepada Tuan Abdullah, sehingga jurnal yang dilakukan oleh pegadaian syariah adalah sebagai berikut: Dr. Rekening PT OTOMOBIL Rp 7.500.000,- Dr. Beban kerugian pemesanan murabahah Rp 7.500.000,- Cr. Piutang uang muka Rp 15.000.000,- Yang bertanggung jawab untuk mengadakan barang adalah pegadaian syariah sebagai penjual dan atas pengadaan tersebut pembayaran yang dilakukan oleh pegadaian syariah kepada pemasok sesuai yang disepakati kedua pihak. 81

Contoh: 1-12 (pembayaran pada saat penyerahan) Atas pesanan yang dilakukan Pegadaian Syariah kepada PT OTOMOBIL, diterima mobil antik yang dipesan dengan harga beli sebesar Rp 110.000.000,-. Pembayaran sisa harga mobil dibayarkan pada saat penyerahan tersebut dengan mengkredit rekening suplier. Atas transaksi tersebut dilakukan jurnal: Dr. Persediaan/asset murabahah Rp 110.000.000,- Cr. Piutang uang muka (uang muka pemasok) Rp 15.000.000,- Cr. Rekening supplier (PT OTOMOBIL) Rp 95.000.000,- Contoh: 1-13 (harga jual dan keuntungan murabahah) Pada tanggal 15 Juni 2010 dilakukan dan disepakati transaksi jual beli antara Pegadaian Syariah dengan Tuan Abdullah, dengan harga jual sebesar Rp 130.000.000,- dengan keuntungan yang disepakati sebesar Rp 120.000.000,-. Sesuai dengan catatan yang ada pada Pegadaian Syariah nilai persedian (harga perolehan) mobil antik yang dipesan oleh Tuan Abdullah sebesar Rp 100.000.000,-. Pembayaran jual beli tersebut dilakukan dengan cara tangguh selama jangka waktu 10 bulan dan dilakukan setiap tanggal 15 sebesar Rp 12.000.000,- (dalam administrasi Pegadaian Syariah setiap angsuran dilakukan pembagian untuk angsuran pokok sebesar Rp 10.000.000,- dan untuk pembayaran margin sebesar Rp 2.000.000,-) 82

Atas transaksi murabahah dan penyerahan mobil antik kepada Tuan Abdullah, Pegadaian Syariah melakukan jurnal: Dr. Piutang murabahah Rp 130.000.000,- Cr. Persediaan/aset murabahah Rp 110.000.000,- Cr. Margin murabahah tangguhan Rp 20.000.000,- Atas uang muka yang diserahkan Tuan Abdullah kepada Pegadaian Syariah sebesar Rp 10.000.000,- dilakukan jurnal sebagai berikut: Dr. Hutang uang muka Rp 10.000.000 Cr. Piutang murabahah Rp 10.000.000 Contoh: 1-14 (pegadaian syariah memberi kuasa ke nasabah) Dalam contoh di atas, Pegadaian Syariah memberi kuasa kepada Tuan Abdullah untuk membeli mobil antik kebutuhannya dan Pegadaian Syariah menyerahkan uang tunai sebesar Rp 100.000.000,- (sebesar harga mobil yang dibiayai oleh Tuan Abdullah sendiri). Atas transaksi tersebut Pegadaian Syariah melakukan jurnal sebagai berikut: Dr. Piutang wakalah Rp 100.000.000,- Cr. Rekening Tuan Abdullah Rp 100.000.000,- Pada saat Tuan Abdullah menyerahkan barang atau menyampaikan bukti pembelian barang (barang berada di tempat Tuan Abdullah), dan kemudian 83

menyerahkan barang tersebut kepada Tuan Abdullah, maka Pegadaian Syariah melakukan jurnal: Pada saat penerimaan barang: Dr. Persediaan/aset murabahah Rp 100.000.000,- Cr. Piutang wakalah Rp 100.000.000,- Saat penyerahan barang ke Tuan Abdullah: Dr. Piutang murabahah Rp 120.000.000,- Cr. Persediaan/aset murabahah Rp 100.000.000,- Cr. Margin murabahah tangguhan Rp 20.000.000,- Contoh: 1-15 (pembayaran angsuran murabahah) Pada tanggal 15 Juli 2010, tanggal jatuh tempo angsuran diterima pembayaran secara tunai angsuran murabahah atas nama Tuan Abdullah sebesar Rp 12.000.000,- (dalam catatan pegadaian angsuran tersebut dikandung unsur pokok sebesar Rp 10.000.000,- dan unsur margin atau keuntungan sebesar Rp 2.000.000,-). 84

Atas pembayaran angsuran tersebut dilakukan jurnal sebagai berikut: Dr. Kas/rekening Tuan Abdullah Rp 12.000.000,- Dr. Margin murabahah tangguhan Rp 2.000.000,- Cr. Pendapatan margin murabahah Rp 2.000.000,- Cr. Piutang murabahah Rp 12.000.000,- Contoh: 1-16 (tunggakan pembayaran angsuran) Pada tanggal 15 Agustus 2010, karena sesuatu hal Tuan Abdullah tidak dapat melakukan pembayaran angsuran mobil antik pada Pegadaian Syariah, sebesar Rp 12.000.000,-. Atas angsuran yang tertunggak tersebut pada akhir bulan atau pada saat tutup buku Pegadaian Syariah melakukan jurnal atas pengakuan pendapatan yang telah menjadi haknya sebagai berikut: Dr. Piutang murabahah jatuh tempo Rp 12.000.000,- Cr. Piutang murabahah Rp 12.000.000,- Dr. Margin murabahah tangguhan Rp 2.000.000,- Cr. Pendapatan margin murabahah Rp 2.000.000,- 85

Contoh: 1-17 (pembayaran angsuran) Pada tanggal 5 September 2010 Tuan Badullah membayar angsuran sebesar Rp 12.000.000,- yaitu untuk angsuran bulan kedua (bulan agustus 2010). Pada tanggal 5 September 2010 atas pembayaran angsuran Tuan Abdullah dilakukan jurnal untuk membukukan pembayaran angsuran yang tidak dibayar pada bulan Agustus 2010, yaitu: Dr. Rekening Nasabah (Tuan Abdullah) Rp 12.000.000,- Cr. Piutang murabahah jatuh tempo Rp 12.000.000,- Dengan adanya pembayaran angsuran yang tertunggak tersebut terdapat aliran kas masuk atas pendapatan walaupun pencatatan pendapatannya telah dilakukan pada saat pengakuan pendapatan pada akhir bulan. Contoh: 1-18 (angsuran setengah) Karena sesuatu hal Tuan Abdullah hanya mampu melakukan pembayaran angsuran pembelian mobil pada Pegadaian Syariah sebesar Rp 6.000.000,- dari angsuran yang seharusnya dilakukan sebesar Rp 12.000.000,-. Pada saat jatuh tempo angsuran Pegadaian Syariah dapat mengakui pendapatan angsuran untuk kepentingan Penyusunan Laporan Laba Rugi, sehingga jurnal yang dilakukan pada saat angsuran adalah: Dr. Piutang murabahah jatuh tempo Rp 12.000.000,- Cr. Piutang murabahah Rp 12.000.000,- 86

Dr. Pendapatan margin murabahah Rp 2.000.000,- Cr. Margin murabahah tangguhan Rp 2.000.000,- Contoh: 1-19 (pembayaran tertunggak selama 3 bulan) Selama tiga bulan berturut-turut Tuan Abdullah tidak dapat memenuhi kewajibannya untuk melakukan pembayaran angsuran bulan September, Oktober dan November 2010 sebesar Rp 36.000.000,-. Pada setiap akhir bulan (pada saat tutup buku bulanan) atas angsuran yang tertunggak Pegadaian Syariah melakukan jurnal atas pengakuan pendapatan yang telah menjadi haknya sebagai berikut: Dr. Piutang murabahah jatuh tempo Rp 12.000.000,- Cr. Piutang Murabahah Rp 12.000.000,- Dr. Margin murabahah tangguhan Rp 2.000.000,- Cr. Pendapatan margin murabahah Rp 2.000.000,- Contoh: 1-20 (pada saat pelunasan piutang) Dalam administrasi Pegadaian Syariah, tercatat piutang murabahah atas nama Tuan Abdullah sebesar Rp 6.000.000,- jatuh tempo tanggal 15 Mei 2010, 87

yang mana piutang tersebut terdiri angsuran pokok barang sebesar Rp 5.000.000,- dan margin murabahah yang belum direalisasi Rp 1.000.000,-. Pada tanggal 20 September 2010 Tuan Abdullah melunasi hutangnya kepada pegadaian syariah dan atas pelunasan tersebut telah disepakati pemberian potongan sebesar Rp 750.000,-. A. Jika pada saat penyelesaian pegadaian mengurangi piutang murabahah dan keuntungan murabahah. Dr. Kas Rp 5.250.000,- Dr. Margin murabahah tangguhan Rp 1.000.000,- Cr. Pendapatan margin murabahah Rp 250.000,- Cr. Piutang murabahah Rp 6.000.000,- B. Jika setelah penyelesaian, pegadaian terlebih dahulu menerima pelunasan piutang murabahah dari nasabah, kemudian pegadaian membayar muqasah kepada nasabah dengan mengurangi keuntungan murabahah. Dr. Kas Rp 6.000.000,- Dr. Margin murabahah tangguhan Rp 1.000.000,- Cr. Pendapatan margin murabahah Rp 1.000.000,- Cr. Piutang murabahah Rp 6.000.000,- 88

Dr. Beban musaqah Rp 750.000,- Cr. Kas/rekening pembeli Rp 750.000,- Contoh: 1-21 Tuan Abdullah salah satu nasabah Pegadaian Syariah tidak melakukan pembayaran angsuran piutangnya tepat pada waktu dan dari pengamatan yang dilakukan yang bersangkutan tergolong mampu, karena adanya saldo rekeningnya yang cukup banyak. Atas kelalaian tersebut, sesuai kesepakatan pada akad pegadaian mengenakan denda sebesar Rp 1.000.000,-. Atas denda tersebut dilakukan jurnal: Dr. Kas/rekening pembeli Rp 1.000.000,- Cr. Rekening ZIS Rp 1.000.000,- IV.1.2 ARRUM (Pembiayaan Usaha Mikro Kecil Berprinsip Syariah) berdasarkan PSAK 105 : Akuntansi Mudharabah Melayani skim pinjaman berprinsip syariah bagi para pengusaha mikro dan kecil untuk keperluan pengembangan usaha melalui sistem pengembalian secara angsuran. Keunggulan: a) Persyaratan yang mudah, proses yang cepat (+ 3 hari) tanpa bunga hanya dikenakan biaya ijaroh (sebagaimana dalam lampiran). 89

b) Jangka waktu pembiayaan yang fleksibel, mulai dari 12 bulan, 18 bulan, 24 bulan, hingga 36 bulan. c) Jaminan berupa BPKB kendaraan bermotor (mobil ataupun motor) sehingga fisik kendaraan tetap berada di tangan nasabah untuk kebutuhan operasional usaha. d) Pinjaman mulai dari Rp 3.000.000 hinga Rp 100.000.000. e) Nilai pembiayaan dapat mencapai hingga 70% dari nilai taksiran agunan. f) Pelunasan dilakukan secara angsuran tiap bulan dengan jumlah tetap. g) Pelunasan sekaligus dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan pemberian diskon. Berdasarkan PSAK 105 : Akuntansi Mudharabah Untuk memberikan gambaran yang jelas terhadap perlakuan akuntansi mudharabah, akan diberikan dalam bentuk contoh kasus yang berada pada Perum Pegadaian yang didiskusikan dengan Ibu Leny selaku pimpinan Pegadaian Syariah cabang Kramat Raya adalah sebagai berikut: Contoh: 2-1 (pengakuan dan pengukuran biaya mudharabah) Pada tanggal 10 Januari 2010 pegadaian syariah memberikan modal pembiayaan mudharabah kepada Tuan Anhar sebesar Rp 1.000.000,- dengan nisbah yang disepakati 60 untuk pegadaian dan 40 untuk mudharib. Pada tanggal 15 Januari 2010 dilakukan pembayaran tunai modal mudharabah tahap pertama sebesar Rp 600.000,- dan pada tanggal 20 Januari 90

2010 dilakukan pembayaran modal mudharabah tahap kedua sebesar Rp 400.000,-. Pada saat pembiayaan mudharabah disetujui, dicatat sebagai komitmen pegadaian syariah sebesar pembiayaan yang disetujui dengan jurnal: Dr. Kontra komitmen investasi mudharabah Rp 1.000.000,- Cr. Kewajiban komitmen investasi mudharabah Rp 1.000.000,- Pada tanggal 15 Januari 2010 dilakukan jurnal pembayaran tahap pertama adalah: Dr. Investasi mudharabah Rp 600.000,- Cr. Rekening mudharib Rp 600.000,- Dr. Kewajiban komitmen investasi mudharabah Rp 600.000,- Cr. Kontra komitmen investasi mudharabah Rp 600.000,- Pada tanggal 20 Januari 2010 dilakukan jurnal pembayaran tahap kedua sebesar Rp 400.000,- maka oleh pegadaian syariah dilakukan jurnal sebagai berikut: Dr. Investasi mudharab Rp 400.000,- Cr. Rekening mudharib Rp 400.000,- 91

Dr. Rekening komitmen investasi mudharabah Rp 400.000,- Cr. Kontra komitmen investasi mudharabah Rp 400.000,- Contoh: 2-2 (pembiayaan mudharabah) Pada tanggal 15 Januari 2010 pegadaian syariah menyetujui untuk memberikan pembiayaan mudharabah kepada Tuan Anhar seorang pengusaha pengangkutan di kota Tegal, sebesar Rp 50.000.000,- dalam bentuk modal kas dan modal non-kas, dengan nisbah yang disepakati 70 untuk pegadaian dan 30 untuk Tuan Anhar. Penyerahan modal mudharabah kepada mudharib dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: Tanggal 25 Januari diserahkan kepada Tuan Anhar modal pembiayaan dalam bentuk uang tunai sebesar Rp 10.000.000,-. Tanggal 27 Januari diserahkan alat pengangkutan berupa 3 buah bus ukuran besar dengan nilai pasar sebesar Rp 20.000.000,-. Bus tersebut dibeli dengan harga Rp 25.000.000,-. Tanggal 28 Januari diserahkan alat pengangkutan berupa 5 buah bus ukuran sedang dengan nilai pasar sebesar Rp 20.000.000,-. Bus tersebut dibeli dengan harga Rp 17.500.000,-. Pada saat pembelian kendaraan bus (misalnya dilakukan pada tanggal 5 Januari) dilakukan jurnal sebagai berikut: 92

Dr. Persediaan Rp 25.000.000,- Dr. Persediaan (bus sedang) Rp 17.500.000,- Cr. Rekening supplier Rp 42.500.000,- Pada tanggal 15 Januari yaitu saat pembiayaan mudharabah disetuji, dicatat sebagai komitment pegadaian syariah sebesar pembiayaan yang disetujui dengan jurnal: Dr. Kontra komitmen investasi mudharabah Rp 50.000.000,- Cr. Kewajiban komitmen investasi mudharabah Rp 50.000.000,- Pada tanggal 25 Januari 2010, atas persetujuan pembiayaan mudharabah tersebut dilakukan penyerahan modal dalam bentuk uang tunai sebesar Rp 10.000.000,-. Atas penyerahan uang tunai tersebut oleh pegadaian dilakukan jurnal: Dr. Investasi mudharabah Rp 10.000.000,- Cr. Rekening mudharib Rp 10.000.000,- Pada tanggal 27 Januari 2010 dilakukan penyerahan bus ukuran besar kepada Tuan Anhar (mudharib) dengan nilai pasar sebesar Rp 20.000.000,- yang 93

sebelumnya dibeli dengan harga sebesar Rp 25.000.000,-. Atas transaksi tersebut oleh pegadaian syariah dilakukan jurnal sebagai berikut: Dr. Investasi mudharabah Rp 20.000.000,- Dr. Kerugian penyerahan aset mudharabah Rp 5.000.000,- Cr. Persediaan atau aset mudharabah Rp 25.000.000,- Pada tanggal 28 Januari 2010 oleh pegadaian syariah dilakukan penyerahan tahap ketiga atas bus ukuran sedang kepada Tuan Anhar (mudharib) dengan harga pasar sebesar Rp 20.000.000,-. Bus tersebut sebelumnya dibeli dengan harga Rp 17.500.000,-. Atas transaksi itu oleh pegadaian syariah dilakukan jurnal sebagai berikut: Dr. Investasi mudharabah Rp 20.000.000,- Cr. Persediaan aktiva Rp 17.500.000,- Cr. Keuntungan tangguhan aset mudharabah Rp 2.500.000,- Keuntungan tangguhan penyerahan aktiva tersebut diamortisasi selama jangka waktu akad mudharabah, sehingga dilakukan jurnal sebagai berikut: Dr. Keuntungan tangguhan aset mudharabah xxx Cr. Pendapatan penyerahan aktiva xxx 94

Contoh: 2-3 (dana cadangan) Misalkan salah satu kendaraan bus ukuran sedang, seharga Rp 5.000.000,- dalam perjalanan dari Jakarta ke Tegal, sebelum diserahkan kepada Tuan Anhar mengalami kecelakaan. Atas transaksi tersebut pegadaian syariah melakukan jurnal: a. Pada saat pegadaian membentuk cadangan kerugian Dr. Beban penyisihan kerugian investasi mudharabahrp 5.000.000,- Cr. Cadangan penyisihan kerugian investasi mudharabah Rp 5.000.000,- b. Pada saat penghapus bukuan Dr. Cadangan penyisihan kerugian investasi mudharabah Rp 5.000.000,- Cr. Investasi mudharabah Rp 5.000.000,- Contoh: 2-4 (pembiayaan mudharabah) Tuan Tono sesuai kesepakatan membayar pembiayaan mudharabah atas namanya sebesar Rp 5.000.000,-. Atas pembayaran tersebut jurnal yang dilakukan adalah: Dr. Rekening mudharib Rp 5.000.000,- Cr. Investasi mudharabah Rp 5.000.000,- 95

Contoh: 2-5 Atas laporan dari Tuan Tono atas pengelolaan pembiayaan mudharabah diperoleh hasil bersih pengelolaan dana mudharabah sebesar Rp 1.000.000,- dan dibagi sesuai nisbah yang telah disepakati yaitu 70 untuk pegadaian dan 30 untuk nasabah. Hasil untuk pegadaian telah dibayar oleh mudharib sebelum tutup buku pegadaian dilakukan. Pembagian porsi masing-masing dengan perhitungan yang sangat sederhana adalah: Pegadaian : 70/100 x Rp 1.000.000,- = Rp 700.000,- Nasabah : 30/100 x Rp 1.000.000,- = Rp 300.000,- Jurnal sehubungan dengan penerimaan hasil tersebut adalah: Dr. Kas/rekening nasabah Rp 700.000,- Cr. Pendapatan bagi hasil mudharabah Rp 700.000,- Contoh: 2-6 (pembiayaan mudharabah) Lain halnya dengan pembiayaan mudharabah yang diberikan kepada Tuan Gito, dari hasil laporan yang diterima pengelolaan dana mudharabah tersebut mengalami kerugian sebesar Rp 500.000,- dana berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, kerugian tersebut sebagai akibat huru hara, sehingga tidak dapat dikategorikan sebagai kelalaian atau kesalahan mudharib. 96

Atas kejadian tersebut dilakukan jurnal sebagai berikut: a. Pada saat pegadaian membentuk cadangan kerugian Dr. Beban penyisihan kerugian investasi mudharabahrp 500.000,- Cr. Penyisihan kerugian investasi mudharabah Rp 500.000,- b. Pada saat penghapus bukuan Dr. Penyisihan kerugian investasi mudharabah Rp 500.000,- Cr. Investasi mudharabah Rp 500.000,- Pengakuan pendapatan dapat dilakukan apabila diperoleh laporan yang dapat dipercaya dari mudharib atas pengelolaan dana mudharabah. Tetapi ada juga bagian laba pegadaian yang tidak dibayarkan oleh pengelola dana (mudharib) pada saat mudharabah selesai atau dihentikan sebelum masanya berakhir diakui sebagai piutang jatuh tempo kepada pengelola dana (mudharib). Contoh: 2-7 (pengelolaan dana mudharabah) Dari laporan yang diterima dari Tuan Gito atas pengelolaan dana mudharabah diketahui bagian bagi hasil yang menjadi milik pegadaian sebesar Rp 1.000.000,- sampai dengan tanggal yang ditentukan tidak dilakukan pembayaran oleh Tuan Gito. 97

Atas transaksi tersebut dilakukan jurnal sebagai berikut: Dr. Piutang kepada mudharib Rp 1.000.000,- Cr. Pendapatan bagi hasil mudharabah Rp 1.000.000,- Contoh: 2-8 (penghentian pembiyaan mudharabah) Karena sesuatu hal pembiayaan mudharabah pada Tuan Gito terpaksa harus dihentikan sebelum berakhirnya akad, berdasarkan catatan pegadaian saldo pembiayaan mudharabah pada Tuan Gito masih sebesar Rp 450.000.000,- dan atas penghentian diperoleh laporan kerugian sebesar Rp 25.000.000,-. Sisa pembiayaan tersebut tidak dapat dikembalikan oleh Tuan Gito. Atas transaksi tersebut dilakukan jurnal: Dr. Piutang mudharib (Tuan Gito) Rp 425.000.000,- Dr. Penyisihan kerugian investasi mudharabah Rp 25.000.000,- Cr. Investasi mudharabah Rp 450.000.000,- Pada saat pembentukan penyisihan pembiayaan mudharabah Dr. Beban penyisihan investasi mudharabah xxx Cr. Akumulasi penyisihan investasi mudharabah xxx 98

IV.1.3 RAHN (Jasa Gadai Berprinsip Syariah) berdasarkan PSAK 107 : Akuntansi Ijarah Melayani skim pinjaman untuk memenuhi kebutuhan dana bagi masyarakat dengan sistem gadai sesuai syariah. Prosedur: a) Rahin cukup membawa jaminan berupa: emas, berlian, elektronik, kendaraan, atau barang bergerak lainnya. b) Tanpa bunga hanya dibebani biaya ijaroh (jasa simpan) dengan besaran sebagaimana dalam lampiran. c) Pinjaman mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 200.000.000 (per SBR). Tujuan: Meningkatkan dan menguatkan perekonomian dengan sistem syariat Islam (karena sebagaian besar masyarakat Indonesia beragama Islam). Berdasarkan PSAK 107 : Akuntansi Ijarah Untuk memberikan gambaran yang jelas terhadap perlakuan akuntansi ijarah dan ijarah muntahiyah bittamlik, akan diberikan dalam bentuk contoh kasus yang berada pada Perum Pegadaian yang didiskusikan dengan Ibu Leny selaku pimpinan Pegadaian Syariah cabang Kramat Raya adalah sebagai berikut: Contoh: 3-1 (pembelian obyek sewa) Pada tanggal 1 maret 2008, pegadaian syariah membeli mobil Inova, dengan harga dan biaya-biaya lain (harga perolehan) sebesar Rp 120.000.000,- 99

Atas pembelian mobil tersebut oleh Pegadaian Syariah dilakukan jurnal sebagai berikut: Dr. Asset Ijarah Rp.120.000.000,- Cr. Kas / Rekening pemilik asset Rp.120.000.000,- Contoh: 3-2 (transaksi ijarah) Pada tanggal 10 maret 2008, Pegadaian syariah melakukan transaksi Ijarah dengan data-data sebagai berikut: Jenis barang yang disewa : Kijang Inova Harga barang perolehan : Rp 120.000.000,- Uang muka sewa : Rp 12.000.000,- Total pembayaran sewa : Rp 157.981.360,- Nilai sisa / residual value : Rp 12.000.000,- Harga sewa per bulan : Rp 4.170.896,- / bulan Jangka waktu sewa : 36 bulan (3 tahun) Waktu pembelian barang : Bulan ke 36 Biaya administrasi : Rp 300.000,- Pengikatan : Notariil 100

Atas transaksi Ijarah tersebut, pegadaian syariah pada tanggal 10 maret 2008 melakukan jurnal sebagai berikut : Dr. Aktiva diperoleh untuk Ijarah Rp 120.000.000,- Cr. Persediaan Ijarah Rp 120.000.000,- Dalam transaksi Ijarah penyewa dapat membayar sewa lebih dahulu untuk beberapa bulan kedepan. Sewa diterima dimuka oleh pemilik obyek ijarah (lessor) tidak dapat diperlakukan sebagai uang muka seperti dalam murabahah. Sewa yang dibayar oleh penyewa lebih dahulu tidak berbeda dengan sewa diterima dimuka pada umumnya. Contoh: 3-3 (penerimaan uang sewa) Atas transaksi sewa kijang inova tersebut, pada tanggal 10 Maret 2008 pegadaian syariah menerima uang muka sewa (sewa dibayar dimuka oleh penyewa) sebesar Rp 12.000.000,- dari penyewa Atas penerimaan uang sewa tersebut, pada tanggal 10 maret 2008 melakukan jurnal sebagai berikut: Dr. Kas/Rekening penyewa Rp 12.000.000,- Cr. Titipan uang muka sewa Ijarah Rp 12.000.000,- Uang muka sewa tidak dapat mengurangi harga perolehan aktiva Ijarah, karena aktiva ijarah tersebut milik pegadaian sedangkan uang muka tersebut milik penyewa yang diserahkan lebih dahulu. 101

Pada umumnya dalam transaksi Ijarah penyewa (lesse) dibebankan biaya administrasi sehubungan dengan tranasksi ijarah tersebut. Biaya administrasi yang diterima dari nasabah diakui sebagai pendapatan fee ijarah. Contoh: 3-4 (biaya administrasi) Pada tanggal 10 Maret 2008, nasabah membayar biaya administrasi atas transaksi Ijarah sebesar Rp 300.000,-. Atas penerimaan biaya administrasi, pegadaian syariah melakukan jurnal sebagai berikut: Dr. Kas/rekening penyewa Rp 300.000,- Cr. Pendapatan fee Ijarah Rp 300.000,- Contoh: 3-5 (penyusutan aktiva Ijarah dengan akad Ijarah biasa) Dari contoh tersebut di atas, inova dengan harga perolehan Rp 120.000.000,- disewakan dengan akad Ijarah (tanpa opsi pemidahan kepemilikan) dan pegadaian menetapkan kebijakan penyusutan aktiva (kijang) selama 5 tahun dan tidak ada nilai residu. 1. Perhitungan penyusutan dengan metode garis lurus: Rumus = (Harga perolehan nilai residu) : jangka waktu penyusutan/sewa Besar penyusutan per bulan = (120.000.000 0) : 60 = Rp 2.000.000,- 102

2. Atas penyusutan aktiva ijarah, pegadaian syariah melakukan jurnal sebagai berikut: Dr. Biaya penyusutan Rp 2.000.000,- Cr. Akumulasi penyusutan aktiva ijarah Rp 2.000.000,- Perhitungan penyusutan dengan masa penyusutan berbeda jika aset tersebut disewakan dengan akad Ijarah Muntahia Bittamlik (dengan opsi pemindahan kepemilikan). Jika disewakan dengan akad Ijarah Muntahia Bittamlik (IMBT) maka masa penyusutan sama dengan masa sewa. Contoh: 3-6 (penyusutan aktiva ijarah dengan akad IMBT) Dari contoh diatas, jika Inova tersebut oleh Pegadaian Syariah disewakan dengan akad Ijarah Muntahia Bittamlik (opsi pemindahan kepemilikan) untuk masa sewa selama 3 tahun dengan nilai residu Rp 12.000.000,-. 1. Perhitungan penyusutan dengan metode garis lurus: Rumus = (Harga perolehan nilai residu) : jangka waktu Besar penyusutan per bulan = (120.000.000 12.000.000) : 36 = Rp 3.000.000,- 2. Atas penyusutan aktiva ijarah pegadaian syariah melakukan jurnal sebagai berikut: Dr. Biaya penyusutan Rp 3.000.000,- Cr. Akumulasi penyusutan aktiva ijarah Rp 3.000.000,- 103

Contoh: 3-7 Diterima dari penyewa harga sewa obyek ijarah untuk bulan tersebut sebesar Rp 4.170.896,- Dari contoh tersebut diatas jurnal yang dilakukan sehubungan dengan pendapatan ijarah adalah sebagai berikut 1. Penerimaan / pengakuan pendapatan sewa (dari uang muka) Dr. Titipan uang sewa ijarah Rp 4.170.896,- Cr. Pendapatan sewa Rp 4.170.896,- Tidak semua pendapatan sewa ijarah tersebut merupakan unsur pendapatan pada profit distribusi (setelah dikurangi dengan beban-beban yang dikeluarkan oleh atas aktiva ijarah tersebut). 2. Penerimaan / pengakuan pendapatan sewa langsung (tidak dari uang muka) Dr. Kas / rekening penyewa Rp 4.170.896,- Cr. Pendapatan sewa Rp 4.170.896,- Untuk tujuan penghitungan dasar distribusi bagi hasil, pendapatan ijarah yang dibagikan adalah hasil sewa setelah dikurangi biaya depresiasi dan perbaikan. 104

Contoh: 3-8 (beban perbaikan dan pemeliharaan) Untuk memberikan gambaran yang jelas beban pemeliharaan dan perbaikan aktiva ijarah ini dapat diberikan contoh sebagai berikut: 1. Berdasarkan penelitan dan pengalaman dari pegadaian syariah biaya perbaikan rutin dan pemeliharaan aktiva ijarah tersebut di atas diperkirakan sebesar Rp 2.000.000,- yang harus dicadangkan. Jurnal cadangan: Dr. Biaya perbaikan aktiva ijarah Rp2.000.000,- Cr. Cadangan beban perbaikan aktiva ijarah Rp 2.000.000,- 2. Apabila bulan yang bersangkutan dilakukan perbaikan aktiva ijarah sebesar Rp 500.000,-. a) Dengan sistem pencadangan Dr. Cadangan biaya perbaikan aktiva ijarah Rp 500.000,- Cr. Kas/rekening Rp 500.000,- b) Dengan sistem langsung tanpa pencadangan Dr. Biaya perbaikan aktiva ijarah Rp 500.000,- Cr. Kas/rekening Rp 500.000,- 105

Contoh: 3-9 (perpindahan hak ijarah hanya untuk Ijarah Muntahiyah Bittamlik) 1. Pada saat pengalihan obyek sewa dalam ijarah muntahiyah bittamlik melalui hibah pada saat seluruh pendapatan sewa telah diterima dan obyek sewa tidak memiliki nilai sisa. Dr. Akumulasi penyusutan aktiva ijarah Rp 108.000.000,- Dr. Beban hibah ijarah Rp 12.000.000,- (residu) Cr. Aktiva Ijarah Rp 120.000.000,- 2. Pada saat pengalihan obyek sewa dalam ijarah muntahiyah bittamlik melalui penjualan obyek sewa sebelum berakhirnya masa sewa dengan harga jual sebesar sisa cicilan sewa. a. Jika harga jual lebih besar dari nilai buku, misalnya dalam contoh diatas penyewa membeli obyek sewa seharga Rp 20.000.000,-. Dr. Kas/rekening penyewa Rp 20.000.000,- Dr. Akumulasi penyusutan aktiva ijarah Rp 108.000.000,- Cr. Aktiva ijarah Rp 120.000.000,- Cr. Keuntungan penjulan aktiva ijarah Rp 8.000.000,- 106

b. Jika harga jual sama dengan nilai buku, misalnya dalam contoh diatas penyewa membeli obyek sewa seharga Rp 12.000.000,- (nilai residu). Dr. Kas/rekening penyewa Rp 12.000.000,- Dr. Akumulasi penyusutan aktiva ijarah Rp 108.000.000,- Cr. Aktiva ijarah Rp 120.000.000,- c. Jika harga jual lebih kecil dari nilai buku, misalnya dalam contoh diatas penyewa membeli obyek sewa seharga Rp 10.000.000,-. Dr. Kas/rekening penyewa Rp 10.000.000,- Dr. Akumulasi Penyusutan aktiva ijarah Rp108.000.000,- Dr. Kerugian penjualan aktiva ijarah Rp 2.000.000,- Cr. Aktiva ijarah Rp 120.000.000,- 3. Pada saat pengalihan obyek sewa dalam ijarah muntahiyah bittamlik melalui penjualan obyek sewa dengan harga sekadarnya setelah seluruh penerimaan sewa diterima dan obyek sewa tidak memiliki nilai sisa. Dr. Kas/rekening penyewa xxx Dr. Akumulasi penyusutan aktiva ijarah xxx Cr. Keuntungan penjualan aktiva ijarah xxx Cr. Aktiva ijarah xxx 107

a. Jika penyewa berjanji untuk membeli tetapi kemudian membatalkan dan nilai wajar obyek sewa lebih rendah dari nilai buku dengan dibebankan kepada penyewa/lessor: Dr. Piutang kepada penyewa xxx Cr. Akumulasi penyusutan aktiva ijarah xxx (catatan: jumlah yang dicatat sebesar porsi penurunan nilai aktiva ijarah) b. Jika penyewa tidak berjanji untuk membeli dan kemudian memutuskan untuk tidak membeli, dan nilai wajar obyek sewa lebih rendah dari nilai buku maka penurunan nilai buku tersebut diakui sebagai kerugian: Dr. Kas/rekening penyewa xxx Dr. Beban penyusutan aktiva ijarah xxx Cr. Akumulasi penyusutan aktiva ijarah xxx Contoh: 3-10 (beban ijarah) Beberapa jurnal yang berkaitan dengan akuntansi penyewa yang dilakukan oleh pegadaian syariah sebagai pihak penyewa obyek ijarah antara lain sebagai berikut: 108

1. Pada saat pembayaran sewa a. Jika dalam satu periode Dr. Biaya sewa aktiva ijarah xxx Cr. Kas/rekening pemilik obyek sewa xxx b. Jika lebih dari satu periode Dr. Sewa dibayar di muka aktiva ijarah xxx Cr. Kas/rekening pemilik obyek sewa xxx 2. Pada saat amortisasi sewa dibayar dimuka Dr. Biaya sewa aktiva ijarah xxx Cr. Sewa dibayar dimuka aktiva ijarah xxx 3. Pada saat perbaikan aktiva ijarah atas beban pemilik obyek sewa Dr. Piutang kepada pemilik sewa xxx Cr. Kas/rekening xxx Contoh: 3-11 (perpindahan hak milik obyek sewan) Jurnal-jurnal yang dilakukan oleh Pegadaian Syariah sebagai penyewa, jika terjadi pemindahan kepemilikan dalam akad Ijarah Muntahia Bittamlik antara lain: 109

1. Pada saat penerimaan penagihan obyek sewa dalam ijarah muntahiyah bittamlik: a. Melalui hibah pada saat seluruh pendapatan sewa telah dibayar dan obyek sewa tidak memiliki nilai sisa 1) Jika sumber pembayaran sewa aktiva ijarah berasal dari modal pegadaian: Dr. Aktiva xxx Cr. Pendapatan operasi lainnya xxx 2) Jika sumber pembayaran sewa aktiva ijarah berasal dari dana investasi tidak terikat: Dr. Aktiva xxx Cr. Pendapatan operasi utama lainya xxx 3) Jika sumber pembayaran sewa aktiva ijarah berasal dari dana investasi tidak terikat dan modal pegadaian: Dr. Aktiva xxx Cr. Pendapatan operasi utama lainnya xxx Cr. Pendapatan operasi lainnya xxx 110

b. Melalui pembelian obyek sewa sebelum berakhirnya masa sewa dengan harga beli sebesar sisa cicilan sewa/sekadarnya: Dr. Aktiva xxx Cr. Kas/rekening pemilik obyek sewa xxx 2. Jika penyewa berjanji untuk membeli tetapi kemudian membatalkan, dan nilai wajar obyek sewa lebih rendah dari nilai buku dan dibebankan kepada penyewa/lessor: Dr. Beban pembatalan pembelian xxx Cr. Kas/hutang kepada pemilik obyek sewa xxx (catatan: jumlah yang di catat sebesar porsi penurunan nilai aktiva ijarah) Contoh: 3-12 (penurunan nilai sebelum perpindahan hak) Apabila dalam masa sewa diketahui terjadinya terjadi penurunan kualitas obyek sewa yang bukan disebabkan tindakan/kelalaian bank sebagai penyewa (musta jir/lessee) yang mengakibatkan jumlah cicilan yang telah dibayar lebih besar dari nilai sewa wajar. Dr. Kas/Rek/Piutang kepada pemilik obyek sewa xxx Cr. Pendapatan kelebihan pembayaran sewa xxx (catatan: pendapatan kelebihan pembayaran sewa merupakan offsetting account dari beban sewa) 111

Contoh: 3-13 (sewa dan penyewaan kembali) Beberapa jurnal yang berkaitan dengan sewa lanjutan adalah sebagai berikut: 1. Jurnal pada sewa kepada pemilik obyek sewa Dr. Uang muka sewa (sewa dibayar dimuka) xxx Cr. Kas xxx 2. Pada menerima pendapatan sewa (pembayaran sewa dari nasabah) dilakukan jurnal: Dr. Kas xxx Cr. Pendapatan sewa xxx 3. Amortisasi dari uang muka sewa (sewa dibayar dimuka) dilakukan jurnal: Dr. Beban sewa xxx Cr. Uang muka sewa (sewa dibayar dimuka) xxx 112