BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Penerapan Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Penerapan Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia,"

Transkripsi

1 BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Penerapan Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk menerapkan murabahah pesanan yang bersifat mengikat. PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk hanya akan melakukan pembelian barang apabila telah dipastikan ada nasabah yang akan membeli kembali barang tersebut secara akad murabahah. Dalam menjalankan pembiayaan murabahah, PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk menjual barang dengan menegaskan harga perolehan barang kepada nasabah secara jujur dan nasabah membayar dengan harga lebih sebagai keuntungan (margin) bagi bank selaku penjual sesuai dengan kesepakatan antara pihak PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk dan nasabah. Pembayaran kewajiban dilakukan oleh nasabah secara tangguhan atau cicilan. Namun, PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk terkadang melakukan pembiayaan murabahah dengan memberikan pembiayaan berupa sejumlah uang sesuai dengan pembiayaan yang dibutuhkan kepada nasabah, dimana hal ini disebut dengan akad wakalah, yaitu adanya pemberian kuasa atas dana dan nama bank kepada nasabah untuk melakukan pembelian barang sendiri sesuai spesifikasi yang diinginkan kepada pihak supplier setelah memperoleh pembiayaan dari pihak bank. Hal ini hampir sama dengan pemberian kredit pada bank konvensional, maka penerapan murabahah dengan memberi pembiayaan berupa uang pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk kurang sesuai dalam 80

2 melakukan penerapan pembiayaan murabahah dengan prinsip syariah maupun PSAK No.102, karena pada dasarnya murabahah merupakan akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan bank syariah selaku penjual harus mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli. IV.2 Analisis Kesesuaian Penerapan Pembiayaan Murabahah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk dengan PSAK No.102 Komite Akuntansi Syariah Dewan Standar Akuntasi Keuangan menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.102 tentang akuntansi murabahah (Jual beli) yang mulai berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2008 bagi seluruh Lembaga Keuangan Syariah (LKS). PSAK No.102 tersebut merupakan standar akuntansi yang mengatur tentang pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan atas transaksi pembiayaan akuntansi murabahah dari berbagai Lembaga Keuangan Syariah. Penyusunaan PSAK ini berdasarkan pada Pernyataan Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) Bank Indonesia dan berdasarkan pada sejumlah fatwa akad keuangan syariah yang diterbitkan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI). Pada pembahasan ini, peneliti akan menganalisis kesesuaian antara penerapan pembiayaan akuntansi murabahah oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk yang mencakup pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan dengan PSAK No.102 mengenai akuntansi murabahah. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai penerapan perlakuan akuntansi pembiayaan murabahah, maka akan dibahas dalam bentuk beberapa contoh 81

3 kasus yang terjadi pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk yang didiskusikan oleh peneliti dengan Ibu Diyanti dan Bapak Iman selaku bagian Marketing Pembiayaan pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk, sebagai berikut: 1. Contoh Kasus Pembiayaan Murabahah atas Perangkat Komunikasi a. Pada saat pembelian barang dari supplier Tanggal 1 Mei 2008 dilakukan pembelian barang dari suplier untuk dijual kembali dalam transaksi murabahah, bank membeli perangkat keras komunikasi dengan harga beli Rp ,. Atas transakasi tersebut, jurnal yang dibuat oleh PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, yaitu: Dr. Persediaan Murabahah Rp ,- Cr. Rekening Suplier Rp ,- Menurut PSAK No.102, pada saat perolehan aset murabahah diakui sebagai persediaan sebesar biaya perolehan. Jurnal atas perolehan aset, yaitu: Dr. Aset/Persediaan Murabahah Cr. Kas/Rekening Supplier Hasil analisis: PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk mengakui aset yang diperoleh sebagai persediaan sebesar biaya perolehan yaitu sebesar Rp ,- maka pencatatan tersebut telah sesuai dengan PSAK No.102 (paragraf 18). Pada saat pembelian, bank mendapat potongan pembelian dari supplier sebesar Rp Maka potongan tersebut diakui sebagai pengurang biaya perolehan dan bukan pendapatan bank karena potongan tersebut tidak mengurangi total nilai 82

4 jumlah barang dan merupakan hak nasabah Jurnal untuk mengakui potongan tersebut: Dr. Rekening Pemasok Rp ,- Cr. Persediaan Rp ,- Menurut PSAK No.102, Potongan pembelian dari pemasok atas barang murabahah sebelum akad dilakukan diakui sebagai pengurang biaya perolehan aktiva murabahah. Jurnal yang dicatat atas potongan pembelian tersebut, yaitu: Dr. Rekening Pemasok Cr. Persediaan Hasil analisis: Pada transaksi tersebut, potongan terjadi sebelum akad murabahah dan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk mengakui potongan pembelian aset tersebut sebagai pengurang biaya perolehan aset murabahah dan bukan pendapatan bank karena potongan tersebut tidak mengurangi total nilai jumlah barang dan merupakan hak nasabah. Pencatatan tersebut telah sesuai dengan PSAK No.102 (paragraf 20). Dalam perjanjian yang disepakati oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk dengan nasabah, apabila diperoleh potongan harga setelah akad ditandatangani, maka pembagian akan dilakukan 40% untuk bank dan 60% untuk nasabah. Setelah akad, supplier memberikan potongan harga sebesar Rp ,- Atas potongan tersebut, bank akan membuat jurnal sebagai berikut: a. Potongan yang menjadi hak PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk dicatat sebagai berikut: 83

5 Dr. Kas/Rekening supplier Rp ,- Cr. Diskon murabahah Rp ,- b. Potongan yang menjadi hak nasabah dicatat sebagai berikut: Dr. Kas/Rekening supplier Rp ,- Cr. Hutang diskon murabahah Rp ,- Menurut PSAK No.102, pencatatan potongan harga setelah akad, dicatat sebagai berikut: Apabila sesuai kesepakatan dan diperjanjikan dalam akad menjadi hak penjual Dr. Kas/Rekening pemasok Cr. Diskon murabahah Apabila sesuai kesepakatan dan diperjanjikan dalam akad menjadi hak pembeli Dr. Kas/Rekening pemasok Cr. Hutang Diskon Hasil Analisis: Diskon pembelian aset murabahah diakui sebagai kewajiban kepada pembeli, jika terjadi setelah akad murabahah dan sesuai akad yang disepakati menjadi hak pembeli dan menjadi tambahan keuntungan murabahah, jika terjadi setelah akad murabahah dan sesuai akad menjadi hak penjual. Maka pencatatan tersebut telah sesuai dengan PSAK No.102 (paragraf 20 huruf b dan c) Pada tanggal 31 Mei 2008, pada akhir periode dilakukan penilaian persediaan sebuah perangkat komunikasi yang telah dibeli oleh supplier, sebelum diserahkan kepada nasabah mengalami penurunan nilai sebesar Rp ,- Atas penurunan nilai karena usang (sebelum jual beli) tersebut, jurnal yang dilakukan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk, sebagai berikut: 84

6 Dr. Kerugian penurunan nilai aktiva murabahah Rp ,- Cr. Persediaan aktiva murabahah Rp ,- Menurut PSAK No.102,atas penurunan nilai aset murabahah karena usang sebelum diserahkan kepada nasabah, maka akan dicatat sebagai beban dan mengurangi nilai aset. Jurnal yang dibuat adalah sebagi berikut: Dr. Kerugian penurunan nilai aktiva murabahah Cr. Persediaan aktiva murabahah Hasil Analisis: Dalam murabahah pesanan mengikat, jika terjadi penurunan nilai aset karena usang, rusak atau kondisi lainnyasebelum diserahkan kepada nasabah, penurunan nilai tersebut diakui sebagai beban dan mengurangi nilai aset. Pencatatan tersebut telah sesuai dengan PSAK No.102 (paragraf 19a (ii)). b. Pada saat perjanjian Murabahah Bank menetapkan harga jual Rp ,- ada selisih harga yang merupakan marjin bagi pihak bank sebesar Rp ,-. Jangka waktu murabahah 12 bulan dengan biaya administrasi Rp ,- dan jika terjadi keterlambatan pembayaran angsuran akan dikenakan denda Rp ,- 85

7 Tabel IV.1 Perhitungan Angsuran (dalam Rupiah) Angs Porsi Pokok Porsi Marjin Jumlah Angsuran Jumlah Sumber: PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Adapun jurnal yang dicatat oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk adalah: Dr. Piutang Murabahah Rp ,- Cr. Marjin Murabahah Ditangguhkan Rp ,- Cr. Persediaan Murabahah Rp ,- Menurut PSAK No.102, jurnal atas penyerahan barang murabahah, yaitu: Dr. Piutang Murabahah Cr. Margin Murabahah Ditangguhkan Cr. Persediaan /Aset Murabahah Hasil analisis: Pada saat perjanjian keuntungan bank telah diketahui dan dimasukan dalam marjin murabahah ditangguhkan karena masih belum terealisasi. Dalam pengakuan dan pencatatan piutang murabahah pada saat akad, PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk mengakui piutang murabahah sebesar biaya perolehan aktiva murabahah ditambah keuntungan yang disepakati, maka pencatatan transaksi tersebut telah sesuai dengan PSAK No.102 (paragraf 22, 23a, 24) 86

8 Bila nasabah setuju membayar urbun sebagai uang muka, jumlah yang dibayarkan sama dengan angsuran pertama Rp ,-. Bank akan mencatat urbun pada akun kas, maka piutang murabahah nasabah akan berkurang sebesar urbun yang diterima. Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut: Dr. Kas Rp ,- Cr. Piutang Murabahah Rp ,- Dr. Marjin Murabahah ditangguhkan Rp ,- Cr. Pendapatan Murabahah Rp ,- Menurut PSAK No.102, jurnal yang dibuat atas transaksi tersebut menurut PSAK No.102, yaitu: Dr. Kas/Rekening nasabah Cr. Piutang Murabahah Dr. Margin Murabahah tangguhan Cr. Pendapatan Margin Murabahah Hasil analisis: Atas penerimaan pembayaran pertama secara tunai, PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk mengakui sebesar jumlah yang diterima dan penerimaan uang muka mengurangi piutang murabahah nasabah. Maka, pencatatan yang dibuat oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk telah sesuai dengan PSAK No.102. c. Pada saat pembayaran Angsuran Pada saat penerimaan pembayaran angsuran yang diterima dari nasabah yang dilakukan dengan mendebet rekening nasabah melalui rekening bank nasabah. Jurnal yang dilakukan bank untuk mengakui setoran angsuran pertama: 87

9 Dr. Rekening Nasabah Rp ,- Cr. Piutang Murabahah Rp ,- Dr. Marjin Murabahah Ditangguhkan Rp ,- Cr. Pendapatan Murabahah Rp ,- Angsuran kedua sampai dengan jurnal angsuran kedua belas sama dengan jurnal yang pertama, jika dibayar sesuai jadwal dan tidak menunggak. Menurut PSAK No.102, atas pembayaran angsuran awal yang diterima oleh Bank Syariah, bank maka mendebet rekening nasabah karena dibayarkan melalui rekening nasabah dan mengurangi piutang murabahah. maka dicatat jurnal sebagai berikut: Dr. Kas/Rekening pembeli Dr. Margin murabahah tangguhan Cr. Pendapatan margin murabahah Cr. Piutang murabahah Hasil analisis: Pada pembayaran angsuran pertama, PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk mencatat pembayaran tersebut dengan mendebet rekening nasabah dan mengurangi piutang murabahah sebesar nilai yang diterima oleh bank dari nasabah. Maka, atas pencatatan yang dilakukan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk atas pembayaran angsuran awal yang diterima telah sesuai dengan PSAK No.102. Bila nasabah tidak membayar angsuran kesembilan, maka jurnal pengakuan pendapatan akan dilakukan pada akhir bulan dan sekaligus dikenakan denda kerterlambatan sebesarrp ,-. Jurnal yang dilakukan bank atas keterlambatan: 88

10 Dr. Piutang Murabahah Jatuh Tempo Rp ,- Cr. Piutang Murabahah Rp ,- Dr. Marjin Murabahah Ditangguhkan Rp ,- Cr. Pendapatan Murabahah Rp ,- Menurut PSAK No.102, pencatatan atas angsuran tertunggak yaitu: Dr. Piutang murabahah jatuh tempo Cr. Piutang murabahah Dr. Margin murabahah tangguhan Cr. Pendapatan magin murabahah Hasil analisis: Atas angsuran yang tertunggak, yaitu pada angsuran kesembilan, PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk melakukan jurnal pengakuan pendapatan pada akhir bulan atau pada saat tutup buku atas pengakuan pendapatan yang telah menjadi haknya. Maka, pencatatan yang dilakukan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk telah sesuai dengan PSAK No.102. Sedangkan, jurnal yang dicatat PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk atas penerimaan denda tersebut, yaitu: Dr. Rekening Nasabah Rp ,- Cr. Rekening ZIS Rp ,- Menurut PSAK No.102, Denda dikenakan jika nasabah lalai dalam melakukan kewajibannya sesuai dengan akad, dan denda yang diterima diakui sebagai bagian dana kebajikan. Jurnal yang dibuat, yaitu: Dr. Kas/Rekening pembeli Cr. Rekening dana kebajikan 89

11 Hasil analisis: Atas keterlambatan pembayaran yang dilakukan oleh nasabah, PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk mengenakan denda kepada nasabah dan mengakui denda sebagai rekening ZIS. Namun, jika dapat dibuktikan bahwa nasabah menunda membayar angsuran karena ketidakmampuan, maka bank tidak boleh meminta nasabah untuk membayar denda (PSAK No.102 paragraf 29). Maka, atas pencatatan yang dilakukan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk telah sesuai dengan PSAK No.102. Bila nasabah telah melunasi pembayaran angsuran ke sembilan yang menunggak, maka bank akan mencatat penerimaan angsuran tersebut kedalam jurnal sebagai berikut: Dr. Rekening Nasabah Rp ,- Cr. Piutang Murabahah Jatuh Tempo Rp ,- Menurut PSAK No.102, jurnal untuk membukukan pembayaran angsuran yang tidak dibayarkan pada bulan sebelumnya adalah sebagai berikut: Dr. Rekening Nasabah Cr. Piutang Murabahah Jatuh Tempo Hasil analisis: Pada transaksi tersebut, nilai yang dicatat adalah sebesar nilai angsuran yang tertunggak pada bulan sebelumnya. Dengan adanya pembayaran angsuran yang tertunggak tersebut terdapat aliran kas masuk atas pendapatan walaupun pencatatan pendapatannya telah dilakukan pada saat pengakuan pendapatan pada 90

12 akhir bulan. Maka, PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk telah melakukan pencatatan yang sesuai dengan PSAK No.102. d. Pada saat Pelunasan Awal Bila pembayaran angsuran 10 sampai 12 dibayarkan pada pembayaran angsuran ke 10, yaitu dengan porsi pokok sebesar Rp ,- dan marjin Rp ,- sehingga jumlah seluruh total angsuran yang dibayar nasabah pada saat angsuran kesepuluh adalah Rp ,-. Maka, bank akan memberi potongan pelunasan (muqasah) dini sebesar Rp ,-. Untuk mencatat potongan pelunasan ini bank akan mengakui potongan tersebut sebagai beban muqasah karena dapat mengurangi pendapatan marjin yang diterima bank. Jurnal untuk mencatat kejadian ini adalah: Dr. Kas Rp ,- Dr. Marjin Murabahah Ditangguhkan Rp ,- Cr. Pendapatan Marjin Murabahah Rp ,- Cr. Piutang Murabahah Rp ,- Dr. Beban Muqasah Rp ,- Cr. Rekening Nasabah Rp ,- Menurut PSAK No.102, pencatatan jika setelah penyelesaian, bank terlebih dahulu menerima pelunasan piutang murabahah dari nasabah, kemudian bank membayar potongan pelunasan (muqasah) kepada nasabah dengan mengurangi keuntungan murabahah, maka jurnal yang harus dibuat oleh Bank syariah, yaitu: Dr. Kas Dr. Margin murabahah tangguhan Cr. Pendapatan margin murabahah Cr. Piutang murabahah 91

13 Dr. Beban muqasah Cr. Kas/Rek pembeli Hasil analisis: Atas pencatatan yang dilakukan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk, potongan pelunasan piutang murabahah yang diberikan diakui sebagai pengurang keuntungan murabahah dan potongan pelunasan diberikan setelah pelunasan, yaitu PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk menerima pelunasan piutang dari nasabah dan kemudian bank memberikan potongan pelunasannya kepada nasabah. Maka, berdasarkan PSAK No.102, pencatatan atas pelunasan awal yang dilakukan oleh PT Bank Muamalat Indonesia telah sesuai dengan PSAK No.102 (paragraf 26, 27b). 2. Contoh Kasus Pembiayaan Murabahah atas Mobil Innova Pada kasus ini, Bank Muamalat Indonesia sebagai penjual dengan pengakuan keuntungan secara proporsional. Bank Muamalat Indonesia melakukan transaksi murabahah dengan nasabahnya atas mobil Inova dengan harga perolehan sebesar Rp ,-. Nasabah telah menyerahkan uang muka ke Bank Syariah sebesar Rp ,- dan atas murabahah tersebut disepakati keuntungan setara 21% pa. Pembayaran dilakukan secara angsuran selama 12 bulan. Bank Syariah membayar uang muka kepada pemasok sebesar Rp ,- dan jika dibatalkan hangus. Pada kasus tersebut, PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk akan melakukan perhitungan dan pencatatan sebagai berikut: 92

14 Fasilitas Pembiayan Murabahah Harga pokok ,- Margin ,- (Margin: 21% x = ) Harga jual ,- Uang muka ( ) Sisa kewajiban ,- Perhitungan Bank Syariah Harga pokok ,- Uang muka ( ,-) Porsi bank ,- Jurnal yang dibuat atas pembayaran angsuran, sebagai berikut: Angsuran pertama diterima angsuran tunai Rp ,- Dr. Kas /rek pembeli Rp ,- Cr. Piutang Murabahah Rp ,- Dr. Margin Murabahah tangguhan Rp ,- Cr. Pendapatan Margin Murabahah Rp ,- Angsuran kedua telah jatuh tempo, namun nasabah belum bayar Dr. Piutang Murabahah Jatuh tempo Rp ,- Cr. Piutang Murabahah Rp ,- Dr. Margin Murabahah tangguhan Rp ,- Cr. Pendapatan Magin Murabahah Rp ,- Diterima pembayaran angsuran yang tertunggak Dr. Kas Rp ,- Cr. Piutang Murabahah Jatuh Tempo Rp ,- Pada saat pelunasan awal angsuran, PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk mencatat dengan dua alternatif, yaitu: 93

15 Alternatif pertama untuk mencatat pelunasan awal angsuran Dr. Kas Rp ,- Cr. Piutang Murabahah Rp ,- Dr. Margin Murabahah Tangguhan Rp ,- Cr. Pendapatan Margin Murabahah Rp ,- Dr. Potongan pelunasan Rp ,- Cr. Kas/ Rekening nasabah Rp ,- Alternatif kedua untuk mencatat pelunasan awal angsuran Dr. Kas Rp ,- Dr. Margin Murabahah Tangguhan Rp ,- Cr. Piutang Murabahah Rp ,- Cr. Pendapatan Margin Murabahah Rp ,- Menurut PSAK No.102, pencatatan atas pembayaran angsuran atas transaksi murabahah, diantaranya yaitu: a. Atas pembayaran angsuran awal yang diterima oleh Bank Syariah, maka dicatat jurnal sebagai berikut: Dr. Kas/Rekening pembeli Dr. Margin murabahah tangguhan Cr. Pendapatan margin murabahah Cr. Piutang murabahah b. Pencatatan atas angusuran tertunggak Dr. Piutang murabahah jatuh tempo Cr. Piutang murabahah Dr. Margin murabahah tangguhan Cr. Pendapatan magin murabahah c. Pencatatan atas penerimaan pembayaran angsuran atas angsuran tertunggak Dr. Kas Cr. Pendapatan margin murabahah 94

16 d. Pada saat diterima pelunasan awal dari nasabah kepada Bank Syariah Pencatatan jika pada saat penyelesaian, bank mengurangi piutang murabahah dan keuntungan murabahah Dr. Kas Dr. Margin murabahah tangguhan Cr. Pendapatan margin murabahah Cr. Piutang murabahah Pencatatan jika setelah penyelesaian, bank terlebih dahulu menerima pelunasan piutang murabahah dari nasabah, kemudian bank membayar potongan pelunasan (muqasah) kepada nasabah dengan, mengurangi keuntungan murabahah Dr. Kas Dr. Margin murabahah tangguhan Cr. Pendapatan margin murabahah Cr. Piutang murabahah Dr. Beban muqasah Cr.Kas/Rek pembeli Hasil analisis: Pembayaran murabahah dapat dilakukan secara tunai atau tangguh. Pembayaran tangguh merupakan pembayaran yang dilakukan tidak pada saat barang diserahkan kepada nasabah, namun pembayaran dilakukan secara angsuran atau sekaligus pada waktu tertentu. Berdasarkan pencatatan atas angsuran yang dilakukan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk yang dicatat sesuai dengan kondisi penerimaan angsuran tersebut, maka dapat terlihat bahwa seluruh pencatatan atas pembayaran angsuran tersebut telah sesuai dengan PSAK No.102 (paragraf 8). 95

17 3. Contoh Kasus Pembiayaan Murabahah atas Mesin Giling Bank Muamalat Indonesia menerima pesanan barang Sulaiman seorang pengusaha beras di Kerawang, berupa mesin penggilingan gabah merk Kubota 70 PK. Atas pesanan tersebut Bank Muamalat Indonesia pada tanggal 5 April 2009 membeli barang kebutuhan Sulaiman dari dealer Kubota Permai dengan data-data sebagai berikut: Nama Barang Harga barang Uang muka Penyerahan Pembayaran Diskon Lainnya : Mesin Giling Kubota 70 PK : Rp ,- (seratus dua puluh juta rupiah). : Rp ,- ( dua puluh juta rupiah) : Gudang dealer Kubota Permai : dilakukan setelah barang diterima di kantor Bank : 5% dari harga barang : dibayar ongkos pengiriman dari gudang dealer sampai kantor Bank Muamalat Indonesia beban lainnya sebesar Rp ,- (lima juta rupiah) Pada tanggal 5 April 2009 Bank Muamalat Indonesia menyetujui permohonan Sualiman dengan kesepakatan sebagai berikut: Nama barang : Mesin Giling Kubota 70 PK Harga pokok : Bank Muamalat Indonesia menyampaikan sesuai perhitungan yang dilakukan dan Sulaiman memahami Keuntungan : setara dengan 20% pa (sesuai keputusan ALCO) Uang muka : Rp ,- (sembilan belas juta rupiah) Penyerahan : Bank Muamalat Indonesia Pembayaran : diangsur secara merata selama 5 kali angsuran Biaya administrasi : Rp ,- (sepuluh juta) Biaya notaris : Rp ,- (lima juta rupiah) Denda keterlambatan: Rp ,- (seratus ribu) setiap hari keterlambatan Atas contoh kasus tersebut, dapat dilakukan perhitungan dan beberapa pencatatan atas transaksi tersebut, yaitu: a. Pembayaran uang muka kepada dealer b. Penerimaan mesin giling dari dealer dan pembayaran ongkos angkut barang sampai kantor c. Penerimaan uang muka dari Sualiman d. Persetujuan akad dan penyerahan barang ke Sualiman e. Penerimaan fee adm dan biaya notaris f. Penerimaan pembayaran angsuran sampai dengan angsuran ke tiga 96

18 g. Penerimaan angusuran ke empat yang telah jatuh tempo tetapi belum dibayar dan dibayar bersama-sama angsuran kelima (saat pelunasan kewajibannnya) h. Penerimaan pelunasan angsuran yang tertunggak dan bank memberikan potongan sebesar 50% dari margin yang belum jatuh tempo dan belum diterima Berikut ini perhitungan dan pencatatan yang dilakukan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk selaku penjual atas transaksi tersebut: Perhitungan pembiayaan murabahah Harga barang Rp ,- Diskon 5% x ,- (Rp ,-) Harga barang setelah diskon Rp ,- Ongkos angkut s/d Kantor Bank Rp ,- Harga pokok barang Rp ,- Uang Muka Nasabah (Rp ,-) Rp ,- Keuntungan: 20% x Rp = Rp ,- Pembiayaan Murabahah Harga pokok barang Rp ,- Keuntungan disepakati Rp ,- Harga jual disepakati Rp ,- Uang muka nasabah (Rp ,-) Sisa kewajiban nasabah Rp ,- Angsuran : Rp / 5 = Rp ,- Porsi angsuran Pokok = Rp ,- Margin = Rp ,- Jurnal sehubungan transaksi tersebut sebagai berikut: a. Pembayaran uang muka kepada dealer Dr. Piutang Uang Muka Rp ,- Cr. Kas Rp ,- 97

19 Menurut PSAK No.102, pembayaran uang muka oleh bank syariah kepada pemasok dimaksudkan sebagai tanda keseriusan untuk melakukan pembelian atas barang tersebut. Nilai yang diakui sebesar jumlah yang dibayarkan. Atas pembayaran uang muka yang dilakukan Bank Syariah kepada pemasok, jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut: Dr. Piutang Uang Muka Cr. Kas Hasil analisis: PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk mengakui nilai sebesar jumlah yang dibayarkan kepada pemasok, yaitu sebesar Rp ,-. Maka, pencatatan yang dilakukan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk telah sesuai dengan PSAK No.102 (paragraf 30). b. Penerimaan mesin giling dari dealer dan pembayaran ongkos angkut barang sampai kantor. 1. Penerimaan barang Dr. Persediaan Rp ,- Cr. Piutang Uang Muka Rp ,- Cr. Rekening dealer/kas Rp ,- 2. Pembayaran ongkos angkut barang sampai kantor bank Dr. Persediaan Rp ,- Cr. Kas Rp ,- Hasil analisis: Menurut PSAK No.102, dapat diperlakukan sebagai harga pokok barang, antara lain beban tambahan yang dikeluarkan sampai aset tersebut siap untuk dipergunakan untuk dijual dan dicatat dengan jurnal sebagai berikut: 98

20 Dr. Aset/Persediaan Murabahah Cr. Kas Maka, pencatatan atas biaya tambahan yang dilakukan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk telah sesuai dengan PSAK No.102 c. Penerimaan uang muka dari Sualiman Dr. Kas Rp ,- Cr. Hutang Uang Muka Rp ,- Menurut PSAK No.102, penerimaan uang muka dari nasabah merupakan tanda keseriusan nasabah untuk membeli barang dari bank syariah. Uang muka diakui sebesar jumlah yang diterima. Jurnal yang dibuat oleh bank syariah, yaitu: Dr. Kas/Rekening nasabah Cr. Hutang Uang Muka Hasil analisis: PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk mengakui uang muka sebesar jumlah yang diterima, yaitu sebesar Rp ,- Maka, pencatatan atas uang muka dari nasabah yang dilakukan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk telah sesuai dengan PSAK.102 (paragraf 30). d. Persetujuan akad dan penyerahan barang ke Sualiman 1. Penyerahan barang (akad murabahah) Dr. Piutang Murabahah Rp ,- Cr. Margin Murabahah Ditangguhkan Rp ,- Cr. Persediaan Rp ,- 2. Uang muka dari nasabah Dr. Hutang Uang muka Rp ,- Cr. Piutang Murabahah Rp ,- 99

21 Menurut PSAK No.102, pada saat akad murabahah, piutang murabahah diakui sebesar nilai perolehan ditambah dengan keuntungan yang disepakati. Pada akhir periode, piutang murabahah disajikan sebesar nilai bersih yang direalisasikan sedangkan keuntungan tangguhan disajikan sebagai pos lawan piutang murabahah. Jurnal yang diatur dalam PSAK No.102 atas penyerahan barang murabahah, yaitu: Dr. Piutang Murabahah Cr. Margin Murabahah Ditangguhkan Cr. Persediaan /Aset Murabahah Dan jurnal atas uang muka yang dibayarkan oleh nasabah ke Bank Syariah pada saat penyerahan mengurangi piutang murabahah, yaitu: Dr. Hutang Uang Muka Cr. Piutang Murabahah Hasil analisis: PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk mengakui piutang murabahah sebesar nilai perolehan ditambah dengan keuntungan yang disepakati dan atas penerimaan uang muka dari nasabah pada saat penyerahan mengurangi piutang murabahah dengan mendebit hutang uang muka. Maka, pencatatan atas uang muka yang dilakukan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk telah sesuai dengan PSAK No. 102 (paragraf 22). e. Penerimaan fee administrasi dan biaya notaris 1. Penerimaan fee administrasi murabahah Dr. Kas/ Rekening nasabah Rp ,- Cr. Pendapatan fee admin murabahah Rp ,- 100

22 2. Biaya notaris Dr. Kas / Rekening nasabah Rp ,- Cr. Rekening notaris Rp ,- Menurut PSAK No.102, biaya-biaya yang dibebankan kepada nasabah diperlakukan dengan mendebit rekening nasabah dan mengkredit semua biaya yang dibebankan kepada nasabah tersebut ke dalam rekening pendapatan. Dr. Rekening Nasabah Cr. Pendapatan Sedangkan untuk biaya yang dikeluarkan oleh nasabah sebagai biaya notaris, dibuat jurnal berikut: Dr. Kas / Rekening nasabah Cr. Rekening notaris Hasil analisis: Atas penerimaan fee administrasi yang dibebankan kepada nasabah, PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk melakukan pencatatan dengan mendebit kas/rekening nasabah dan mengkredit biaya administrasi tersebut ke dalam rekening pendapatan fee administrasi. Sedangkan biaya atas biaya notaris yang dibebankan kepada nasabah dicatat dengan mendebit kas/rekening nasabah sebagai lawan rekening notaris, karena biaya tersebut menjadi biaya yang akan dibayarkan kepada notaris. Maka, pencatatan yang dilakukan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk telah sesuai dengan PSAK No.102. f. Penerimaan pembayaran angsuran sampai dengan angsuran ke tiga 1. Dr. Kas Rp ,- Cr. Piutang Murabahah Rp ,- 101

23 2. Dr. Margin Murabahah Ditangguhkan Rp ,- Cr. Pendapatan Margin Murabahah Rp ,- g. Penerimaan angusuran ke empat yang telah jatuh tempo tetapi belum dibayar dan dibayar bersama-sama angsuran kelima (saat pelunasan kewajibannnya) 1. Tunggakan angsuran ke-4 (jatuh tempo tetapi belum dibayar) (a) Dr. Piutang Murabahah Jatuh Tempo Rp ,- Cr. Piutang Murabahah Rp ,- (b) Dr. Margin Murabahah Ditangguhkan Rp ,- Cr. Pendapatan Margin Murabahah Rp ,- 2. Penerimaan denda Dr. Kas/Rekening nasabah Rp ,- Cr. Rekening Dana Kebajikan Rp ,- Perhitungan : 30 x Rp ,- = Rp ,- h. Penerimaan pelunasan angsuran yang tertunggak dan bank memberikan potongan sebesar 50% dari margin yang belum jatuh tempo dan belum diterima. 1. Pembayaran anguran ke empat Dr. Kas Rp ,- Cr. Piutang Murabahah Rp ,- 2. Pembayaran angsuran ke lima (a) Dr. Kas Rp ,- Cr. Piutang Murabahah Rp ,- (b) Dr. Margin Murabahah Ditangguhkan Rp ,- Cr. Pendapatan Margin Murabahah Rp ,- (c) Dr.Beban Potongan (Muqasah) Rp ,- Cr. Kas / Rekening nasabah Rp ,- Perhitungan : 50% dari margin yang belum diterima: 50% x Rp = Rp

24 Setelah membahas pengakuan dan pengukuran atas transaksi pembiayaan murabahah yang diterapkan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk sehubungan dengan akuntansi pembiayaan murabahah, maka yang perlu dibahas dalam penyesuaian terhadap PSAK No.102 adalah penyajian dan pengungkapan atas akuntansi pembiayaan murabahah yang diterapkan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Penyajian atas pembiayaan murabahah disajikan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk dalam laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi dan dilakukan dengan mengungkapkan harga perolehan aset murabahah, janji pemesanan dengan murabahah pesanan bersifat mengikat, pencatatan dilakukan dengan cash basis, serta pengungkapan disesuaikan dengan PSAK No.101 mengenai penyajian laporan keuangan syariah. Neraca dan laporan laba rugi periode 2011 yang disusun oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk berkaitan dengan transaksi pembiayaan murabahah yang dilaksanakan, sebagai berikut: 103

25 Tabel IV.2 Neraca Per 31 Desember 2011 Aktiva Kewajiban Piutang Murabahah a. Rupiah Hutan Uang Muka a.1. Terkait dengan bank 1. Piutang murabahah 2. Pendapatan margin murabahah () yang ditangguhkan -/- a.2. Tidak terkait dengan bank 1. Piutang murabahah 2. Pendapatan margin murabahah () yang ditangguhkan -/- PPAP -/- () b. Valuta Asing b.1 Terkait dengan bank 1. Piutang murabahah 2. Pendapatan margin murabahah () yang ditangguhkan -/- b.2. Tidak terkait dengan bank 1. Piutang murabahah 2. Pendapatan margin murabahah () yang ditangguhkan -/- PPAP -/- () Persediaan Piutang Uang Muka Sumber: PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Tabel IV.3 Laporan Laba Rugi Per 1 Jan s/d 31 Desember 2011 Pos-Pos Pendapatan dan Beban Operasional A. Pendapatan dari penyaluran dana 1. Dari pihak ketiga bukan bank a. Pendapatan margin murabahah Beban Opeasional Lainnya a. Beban administrasi dan umum (beban muqasah) () Sumber: PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk 104

26 Menurut PSAK No.102, pengungkapan saldo transaksi murabahah berdasarkan sifatnya, baik murabahah pesanan mengikat maupun tidak mengikat. Piutang murabahah disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan, yaitu saldo piutang murabahah dikurangi penyisihan kerugian piutang. Margin murabahah tangguhan disajikan sebagai pengurang piutang murabahah. Beban murabahah tangguhan disajikan sebagai pengurang hutang murabahah. Hal-hal yang terkait dengan transaksi murabahah harus diungkapkan dan pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK No.101 mengenai penyajian laporan keuangan syariah. Berdasarkan PSAK No. 101, perkiraan-perkiraan yang dimasukkan dalam laporan keuangan syariah berupa neraca terlihat pada tabel IV.4 berikut ini: 105

27 Tabel IV.4 Neraca Per 31 Desember x Aktiva Pasiva Aset Kewajiban segera Kas Bagi hasil yang belum dibagi Penempatan pada BI Simpanan Xxx Giro pada bank lain Simpanan dari bank Penempatan pada bank lain Hutang: Investasi surat berharga Salam Piutang: Istishna Murabahah Jumlah hutang Salam Kewajiban kepada bank lain Istishna Pembiayaan yang diterima Ijarah Hutang pajak Jumlah piutang Estimasi kerugian Pembiayaan: Pinjaman yang diterima Mudharabah Pinjaman subordinasi Musyarakah Jumlah kewajiban Jumlah pembiayaan Persediaan Dana Syirkah Temporer Tagihan dan kewajiban akseptasi Dana Syirkah Temporer (DST) dari bukan bank: Aset Ijarah Tabungan mudharabah Aset istishna dalam penyelesaian Deposito mudharabah Penyertaan pada entitas lain Jumlah DST Aset tetap dan akun penyusutan Dana syirkah temporer (DST) dari bank: Aset lainnya Tabungan mudharabah Deposito mudharabah Jumlah DST dari bank Musyarakah Jumlah DST Ekuitas Modal disetor Tambahan modal disetor Saldo laba (rugi) Jumlah ekuitas Jumlah aset Sumber: PSAK No.101 Jumlah kewajiban, dana syirkah temporer dan ekuitas Sedangkan perkiraan-perkiraan yang dimasukkan dalam laporan keuangan syariah berupa laporan laba rugi berdasarkan PSAK No.102 terlihat pada tabel IV.4 berikut ini: 106

28 Tabel IV.5 Laporan Laba Rugi Per 1 jan s/d 31 Des Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib Pendapatan dari jual beli: Pendapatan margin Murabahah Pendapatan bersih Istishna Pendapatan bersih Salam Jumlah pendapatan jual beli Pendapatan dari sewa: Pendapatan bersih Ijarah Pendapatan dari bagi hasil: Pendapatan bagi hasil Mudharabah Pendapatan bagi hasil Musyarakah Jumlah pendapatan bagi hasil Pendapatan usaha utama lainnya Jumlah pendapatan pengelolaan dana oleh bank sebagai mudharib Hak pihak ketiga atas bagi hasil Hak bagi hasil milik bank Pendapatan Usaha Lainnya: Pendapatan imbalan jasa perbankan Pendapatan imbalan investasi terikat Jumlah pendapatan usaha lainnya Beban usaha Beban kepegawaian Beban administrasi Beban penyusutan dan amortisasi Beban usaha lain Jumlah Beban Usaha Laba (rugi) usaha Pendapatan dan beban non usaha Pendapatan non usaha Beban non usaha Jumlah pendapatan (bebab) non usaha Laba (rugi) sebelum pajak Beban pajak Laba (rugi) bersih periode berjalan Sumber: PSAK No.101 () () () () () () () 107

29 Hasil analisis: PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk mengungkapkan hal-hal yang terkait dengan transaksi murabahah yang dijalankannya. Piutang murabahah disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan, yaitu saldo piutang murabahah dikurangi penyisihan kerugian piutang. Margin murabahah tangguhan disajikan sebagai pengurang piutang murabahah. Dari keterangan tersebut, maka penyajian dan pengungkapan yang dilakukan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk atas akun-akun pembiayaan murabahah telah sesuai dengan penyajian dan pengungkapan yang diatur dalam PSAK No.102 dan sesuai dengan PSAK No.101 tentang penyajian laporan keuangan syariah. IV.3 Kendala-Kendala Yang Dihadapi oleh PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Dalam Penerapan Pembiayaan Murabahah Berdasarkan PSAK No.102 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk, peneliti menemukan beberapa hal yang menjadi permasalahan atau kendala dalam penerapan pembiayaan murabahah sesuai PSAK No.102, diantaranya: 1. Terkait dengan barang murabahah, bank syariah membeli barang-barang yang diminta oleh nasabah dan otomatis pihak bank menanggung resiko kehilangan atau kerusakan pada barang-barang tersebut dari saat pembelian sampai diserahkan kepada nasabah. Menurut fiqh, nasabah berhak menolak barang-barang yang rusak, yang kurang jumlahnya, atau tidak sesuai dengan spesifikasinya dan apabila perjanjian nasabah dalam akad murabahah adalah membeli barang yang dipesan dengan sifat yang tidak mengikat, maka nasabah berhak menolak untuk membeli barang tersebut ketika ditawari oleh pihak bank. 108

30 2. Terkait dengan pembayaran nasabah secara tangguhan, terdapat resiko penunggakan nasabah untuk membayar kewajibannya. Diantaranya yang disebabkan karena tidak adanya pembayaran atau ketidak mampuan nasabah dalam membayar yang diakibatkan oleh adanya faktor-faktor diluar kemampuan nasabah untuk mengontrolnya, nasabah memiliki kemampuan untuk membayar tepat waktu namun tidak melakukannya, serta pelunasan pinjaman tidak mungkin dilakukan dikarenakan nasabah benar-benar tidak mampu untuk membayar. 3. Menurut PSAK 102 paragraf 23, bank mengakui keuntungan murabahah berdasarkan pembagian waktu dan resiko, sebagai berikut: 1) Kurang dari satu tahun diakui pada saat terjadinya. 2) Lebih dari satu tahun diakui berdasarkan tingkat risiko: Apabila resiko relatif kecil, diakui pada saat penyerahan aset murabahah; apabila resiko relatif besar, diakui proporsional; dan apabila resiko cukup besar, diakui pada saat seluruh piutang tertagih. Sedangkan dalam prakteknya, pengakuan keuntungan berbasis tingkat resiko dan jangka waktu tidak equal treatment dengan praktek industri perbankan secara umum, karena praktek bank tidak membedakan pengakuan keuntungan murabahah kurang dari satu tahun dan lebih dari satu tahun. Selain itu, PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk tidak mengakui keuntungan pada saat terjadinya untuk murabahah dengan tingkat risiko relatif kecil,bank konservatif melakukan pengakuan keuntungan sepanjang periode akad sesuai praktek perbankan yang berlaku umum. 4. PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk bukanlah sebagai penjual murni yang memang memiliki persediaan barang sebelum melakukan akad murabahah dengan nasabah. 109

31 PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk hanya akan melakukan pembelian barang sebagai syarat untuk melakukan murabahah kepada nasabah apabila sudah dapat dipastikan ada nasabah yang akan membeli kembali barang tersebut secara akad murabahah. Hal ini dilakukan karena kendala tidak memiliki gudang untuk menyimpan barang tersebut dan antisipasi apabila barang tersebut tidak terjual. 110

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)  BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Praktek Pembiayaan Murabahah Praktek pembiayaan Murabahah di Bank Muamalat Indonesia berpanduan pada DSN-MUI dan PSAK. 1. Akuntansi Syariah Murabahah (PSAK 102)

Lebih terperinci

MODUL LABORATORIUM AKUNTANSI BANK SYARIAH. Oleh: Iman Pirman Hidayat

MODUL LABORATORIUM AKUNTANSI BANK SYARIAH. Oleh: Iman Pirman Hidayat MODUL LABORATORIUM AKUNTANSI BANK SYARIAH Oleh: Iman Pirman Hidayat Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tahun 2017 Kata Pengantar Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Alloh SWT, karena telah memberikan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN PSAK 102 ATAS MURABAHAH PADA PT. BANK BRI SYARIAH, TBK.

ANALISIS PENERAPAN PSAK 102 ATAS MURABAHAH PADA PT. BANK BRI SYARIAH, TBK. ANALISIS PENERAPAN PSAK 102 ATAS MURABAHAH PADA PT. BANK BRI SYARIAH, TBK. Nama : Nurdiani Sabila NPM : 25210157 Jurusan : Akuntansi Pembimbing: Dr. Ambo Sakka Hadmar,SE.,MSi LATAR BELAKANG PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Produk-poduk Gadai Syariah berdasarkan PSAK 102, 105, dan 107. berdasarkan PSAK 105 : Akuntansi Mudharabah.

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Produk-poduk Gadai Syariah berdasarkan PSAK 102, 105, dan 107. berdasarkan PSAK 105 : Akuntansi Mudharabah. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Produk-poduk Gadai Syariah berdasarkan PSAK 102, 105, dan 107 Produk gadai syariah: 1. AMANAH (Pembiayaan Kepemilikan Kendaraan Bermotor Bagi Karyawan) berdasarkan PSAK 102 : Akuntansi

Lebih terperinci

BAGIAN XI LAPORAN LABA RUGI

BAGIAN XI LAPORAN LABA RUGI BAGIAN XI LAPORAN LABA RUGI XI.1. PENGERTIAN 01. Laporan Laba Rugi adalah laporan yang menyajikan seluruh pos penghasilan dan beban yang diakui dalam suatu periode yang menunjukkan komponen laba rugi.

Lebih terperinci

BAGIAN III AKAD JUAL BELI

BAGIAN III AKAD JUAL BELI - 19 - BAGIAN III AKAD JUAL BELI III.1. MURABAHAH A. Definisi 1. Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar beban perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data Berdasarkan landasan teori yang telah dijelaskan pada BAB II, maka dalam hal ini penulis akan membahas penerapan akuntansi untuk pembiayaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah diuraikan pada Bab II, maka bab ini peneliti akan membahas mengenai Perlakuan Akuntansi Pendapatan atas Pembiayaan Murabahah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 72 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Penerapan PSAK No. 105 Tentang Sistem Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. 1. Penerapan sesuai dengan PSAK No. 105 Tabel

Lebih terperinci

AKUNTANSI MURABAHAH (psak 102)

AKUNTANSI MURABAHAH (psak 102) Disampaikan oleh Wiroso AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH AKUNTANSI MURABAHAH (psak 102) This training material is solely for the use of training participants. No part of it may be circulated, quoted, or reproduced

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian bank menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian bank menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang BAB II LANDASAN TEORI II.1 Kerangka Teori dan Literatur II.1.1 Pengertian Bank Syariah Pengertian bank menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang perbankan yang merupakan perubahan dari Undang-Undang

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Antonio, Muhammad Syafi i, 2002, Bank Syariah, Dari Teori ke Praktek, Gema Insani Press, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Antonio, Muhammad Syafi i, 2002, Bank Syariah, Dari Teori ke Praktek, Gema Insani Press, Jakarta. 70 DAFTAR PUSTAKA Antonio, Muhammad Syafi i, 2002, Bank Syariah, Dari Teori ke Praktek, Gema Insani Press, Jakarta. Baiquni, M. S, 2010, Akuntansi Istishna Paralel Perbankan. http://ekonomipolitikislam.blogspot.com/2010/08/akuntansi-istishnaparalel-perbankan.html,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS AKUNTANSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH WAL IJARAH MUNTAHIYA BITTAMLIK DI BMI CABANG PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS AKUNTANSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH WAL IJARAH MUNTAHIYA BITTAMLIK DI BMI CABANG PEKALONGAN BAB IV ANALISIS AKUNTANSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH WAL IJARAH MUNTAHIYA BITTAMLIK DI BMI CABANG PEKALONGAN 4.1 Pengakunan Pembiayaan Musyarakah Wal Ijarah Muntahiya Bittamlik di Bank Muamalat Indonesia Cabang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian a) Implementasi Akad Murabahah Di Indonesia, aplikasi jual beli murabahah pada perbankan syariah di dasarkan pada Keputusan Fatwa Dewan Syariah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan landasan teori yang telah dijelaskan pada bab II, maka dalam bab ini penulis akan membahas penerapan akuntansi untuk pembiayaan ijarah pada Bank DKI Syariah.

Lebih terperinci

Menurut Antonio (2001) ada beberapa syarat khusus yang mengatur. 1) Penjual memberitahukan modal kepada nasabah

Menurut Antonio (2001) ada beberapa syarat khusus yang mengatur. 1) Penjual memberitahukan modal kepada nasabah Menurut Antonio (2001) ada beberapa syarat khusus yang mengatur dalam pembiyaan murabahah, yaitu : 1) Penjual memberitahukan modal kepada nasabah 2) Kontrak yang pertama harus sah sesuai dengan rukun yag

Lebih terperinci

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PEMBIAYAAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH ib PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA SYARIAH CABANG SURABAYA

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PEMBIAYAAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH ib PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA SYARIAH CABANG SURABAYA ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PEMBIAYAAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH ib PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA SYARIAH CABANG SURABAYA Tysa Dhara Noor Febrina Universitas Negeri Surabaya Email: tysadhara@yahoo.com

Lebih terperinci

Dr. Iwan P. Pontjowinoto 1

Dr. Iwan P. Pontjowinoto 1 Dr. Iwan P. Pontjowinoto RISIKO PADA ASSET & LIABILITIES PRODUK SYARIAH Laporan Aktiva Bank Syariah Aktiva Bank Syariah setidaknya menyajikan pos-pos sbb.: Aset Setara Kas, terdiri dari: Kas, Penempatan

Lebih terperinci

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH SESI 4: Akuntansi Murabahah Achmad Zaky,MSA.,Ak.,SAS.,CMA.,CA Ruang Lingkup 1. Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dan Koperasi Syariah yang melakukan transaksi murabahah baik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Akuntansi Akad Murabahah pada KJKS BMT Al Fath

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Akuntansi Akad Murabahah pada KJKS BMT Al Fath BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Akuntansi Akad Murabahah pada KJKS BMT Al Fath Pencatatan akuntansi yang dilakukan oleh KJKS BMT Al Fath dilakukan dengan cara komputerisasi dengan program IT

Lebih terperinci

BUKU IV AKUNTANSI SYARI AH BAB I CAKUPAN AKUNTANSI SYARI AH. Pasal 735

BUKU IV AKUNTANSI SYARI AH BAB I CAKUPAN AKUNTANSI SYARI AH. Pasal 735 205 BUKU IV AKUNTANSI SYARI AH BAB I CAKUPAN AKUNTANSI SYARI AH Pasal 735 (1) Akuntansi syari ah harus dilakukan dengan mencatat, mengelompokkan, dan menyimpulkan transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan landasan teori yang telah dijelaskan pada bab II, maka dalam bab ini penulis akan membahas penerapan pembiayaan istishna pada PT. Bank Muamalat Indonesia.

Lebih terperinci

AKUNTANSI MURABAHAH. Materi: 6. Afifudin, SE., M.SA., Ak.

AKUNTANSI MURABAHAH. Materi: 6. Afifudin, SE., M.SA., Ak. Materi: 6 AKUNTANSI MURABAHAH Afifudin, SE., M.SA., Ak. E-mail: afifudin_aftariz@yahoo.co.id atau afifudin26@gmail.comm (Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang) Jl. MT. Haryono 193

Lebih terperinci

PSAK No Juni 2007 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI MURABAHAH IKATAN AKUNTAN INDONESIA

PSAK No Juni 2007 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI MURABAHAH IKATAN AKUNTAN INDONESIA PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK No. 0 Juni 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI MURABAHAH IKATAN AKUNTAN INDONESIA PSAK No. 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN AKUNT UNTANSI

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Indonesia Cabang Malang di Jl. Balai Kota 10 D-E Malang Jawa Timur.

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Indonesia Cabang Malang di Jl. Balai Kota 10 D-E Malang Jawa Timur. BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Paparan Data Hasil Penelitian 4.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perbankan Syariah yaitu Bank Muamalat Indonesia Cabang Malang di

Lebih terperinci

KERANGKA DASAR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH. Budi Asmita, SE Ak, Msi Akuntansi Syariah Indonusa Esa Unggul, 2008

KERANGKA DASAR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH. Budi Asmita, SE Ak, Msi Akuntansi Syariah Indonusa Esa Unggul, 2008 KERANGKA DASAR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH Budi Asmita, SE Ak, Msi Akuntansi Syariah Indonusa Esa Unggul, 2008 1 FUNGSI BANK SYARIAH Manajer Investasi Mudharabah Agen investasi Investor Penyedia jasa keuangan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kelangsungan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kelangsungan

Lebih terperinci

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 102 AKUNTANSI MURABAHAH

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 102 AKUNTANSI MURABAHAH Akuntansi Murabahah ED PSAK (Revisi 00) 0 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. AKUNTANSI MURABAHAH Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring adalah paragraf standar. Paragraf Standar harus

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mudharabah pada Unit Usaha Syariah (UUS) PT. Bank DKI. Dilaksanakannya

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mudharabah pada Unit Usaha Syariah (UUS) PT. Bank DKI. Dilaksanakannya 36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis melakukan evaluasi terhadap bagi hasil pembiayaan mudharabah pada Unit Usaha Syariah (UUS) PT. Bank DKI. Dilaksanakannya evaluasi ini untuk

Lebih terperinci

Soal UTS Semester Gasal 2015/2016 Mata Kuliah : Akuntansi Syariah

Soal UTS Semester Gasal 2015/2016 Mata Kuliah : Akuntansi Syariah Soal UTS Semester Gasal 2015/2016 Mata Kuliah : Akuntansi Syariah 1. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari revenue sharing,gross profit sharing dan profit sharing dalam mudharabah! Buatlah contoh perhitungannya!

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bank Syariah 1. Prinsip Akutansi Bank Islam Laporan akuntansi Bank Islam menurut Pardede dan Gayo (2005) terdiri dari : Laporan posisi keuangan / neraca Laporan laba-rugi Laporan

Lebih terperinci

Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si. Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si. Syarat Transaksi sesuai Syariah a.l : Tidak Mengandung unsur kedzaliman Bukan Riba Tidak membahayakan pihak sendiri atau pihak lain.

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, DAN MUSYARAKAH PADA BANK KALTIM SYARIAH DI SAMARINDA

ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, DAN MUSYARAKAH PADA BANK KALTIM SYARIAH DI SAMARINDA ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, DAN MUSYARAKAH PADA BANK KALTIM SYARIAH DI SAMARINDA Jati Satria Pratama Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Email : Order.circlehope@gmail.com

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK TRANSAKSI PERBANKAN SYARIAH DIRINGKAS DARI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.59

KARAKTERISTIK TRANSAKSI PERBANKAN SYARIAH DIRINGKAS DARI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.59 KARAKTERISTIK TRANSAKSI PERBANKAN SYARIAH DIRINGKAS DARI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.59 by KarimSyah Law Firm Level 11, Sudirman Square Office Tower B Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46, Jakarta

Lebih terperinci

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN 29 /SEOJK.05/2015 TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN 29 /SEOJK.05/2015 TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 29 /SEOJK.05/2015 TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO -2- PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO YANG MENJALANKAN KEGIATAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Pencatatan akuntansi pembiayaan ijarah pada PT. Bank Muamalat

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Pencatatan akuntansi pembiayaan ijarah pada PT. Bank Muamalat BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Pencatatan akuntansi pembiayaan ijarah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk dilakukan seperti dibawah ini, pencatatan didasarkan pada bank sebagai pemilik obyek Ijarah:

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ascarya Akad dan produk banjk syariah, PT. Raja Grafindo Persada,

DAFTAR PUSTAKA. Ascarya Akad dan produk banjk syariah, PT. Raja Grafindo Persada, DAFTAR PUSTAKA Ascarya. 2006. Akad dan produk banjk syariah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Ghozali, I. Analisis Multi Variete Dengan Program SPSS, Universitas Diponegoro Semarang. Ikatan Akuntan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 19 /PBI/2004 TENTANG PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 19 /PBI/2004 TENTANG PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 19 /PBI/2004 TENTANG PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kelangsungan usaha Bank

Lebih terperinci

BAB 1V PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan melakukan evaluasi terhadap pembiayaan

BAB 1V PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan melakukan evaluasi terhadap pembiayaan BAB 1V PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan melakukan evaluasi terhadap pembiayaan mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Evaluasi ini dilaksanakan untuk menganalisis apakah seluruh rangkaian

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Penerapan dan Perhitungan Akad Sewa-Menyewa Ijarah Pada Bank DKI

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Penerapan dan Perhitungan Akad Sewa-Menyewa Ijarah Pada Bank DKI BAB IV PEMBAHASAN IV. 1 Penerapan dan Perhitungan Akad Sewa-Menyewa Ijarah Pada Bank DKI Syariah Ijarah adalah akad sewa menyewa atau akad penyediaan dana dalam rangka memindahkan manfaat atau hak guna

Lebih terperinci

AKUNTANSI MURABAHAH. Materi: 5-6. Afifudin, SE., M.SA., Ak.

AKUNTANSI MURABAHAH. Materi: 5-6. Afifudin, SE., M.SA., Ak. Materi: 5-6 AKUNTANSI MURABAHAH Afifudin, SE., M.SA., Ak. E-mail: afifudin_aftariz@yahoo.co.id atau afifudin26@gmail.comm (Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang) Jl. MT. Haryono 193

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Akuntansi Pembiayaan Ijarah pada Bank Muamalat. 1. Perhitungan Akuntansi Pembiayaan Ijarah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Akuntansi Pembiayaan Ijarah pada Bank Muamalat. 1. Perhitungan Akuntansi Pembiayaan Ijarah BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Akuntansi Pembiayaan Ijarah pada Bank Muamalat Indonesia, Tbk 1. Perhitungan Akuntansi Pembiayaan Ijarah Pencatatan akuntansi pembiayaan ijarah pada Bank

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALSIS DATA. Sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan bahwa setiap bank wajib

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALSIS DATA. Sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan bahwa setiap bank wajib BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALSIS DATA A. Penyajian Data Sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan bahwa setiap bank wajib dalam mencatat dan mempublikasikan laporan keuangan sebagai bentuk transparansi

Lebih terperinci

Ruang Lingkup PSAK SYARIAH

Ruang Lingkup PSAK SYARIAH M. Gunawan Yasni 1 Ruang Lingkup PSAK SYARIAH Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah PSAK 101: Penyajian Laporan Keuangan Syariah PSAK 102: Akuntansi Murabahah PSAK 103: Akuntansi

Lebih terperinci

ANALISIS PSAK 102 (REVISI 2013) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR (KKB) BRISYARIAH IB

ANALISIS PSAK 102 (REVISI 2013) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR (KKB) BRISYARIAH IB Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN: 2460-2159 ANALISIS PSAK 102 (REVISI 2013) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR (KKB) BRISYARIAH IB 1 Renka Suka Alamsyah,

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/18/PBI/2004 TENTANG GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/18/PBI/2004 TENTANG GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/18/PBI/2004 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kinerja dan kelangsungan usaha Bank Perkreditan

Lebih terperinci

AKUNTANSI BANK SYARIAH. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

AKUNTANSI BANK SYARIAH. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si. AKUNTANSI BANK SYARIAH Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si. AKUNTANSI PENGHIMPUNAN DANA Akuntansi Wadiah Dana wadiah diakui: sebesar jumlah dana yang dititipkan pada saat terjadinya; Penerimaan yang diperoleh

Lebih terperinci

AKUNTANSI BANK SYARIAH. Imam Subaweh

AKUNTANSI BANK SYARIAH. Imam Subaweh AKUNTANSI BANK SYARIAH Imam Subaweh Akuntansi Perbankan Syariah Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah (KDPPLK Bank Syariah) landasan konseptual jika tidak diatur, berlaku

Lebih terperinci

Formulir 2 NERACA MINGGUAN PADA TANGGAL AKHIR PERIODE DATA LAPORAN

Formulir 2 NERACA MINGGUAN PADA TANGGAL AKHIR PERIODE DATA LAPORAN II-1 Formulir 1 Formulir 2 Formulir 2 NERACA MINGGUAN PADA TANGGAL AKHIR PERIODE DATA LAPORAN (Dalam jutaan rupiah) Penduduk Jumlah Bukan Penduduk No. Pos-pos Sandi Pemerintah Pusat Lainnya seluruh Rupiah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat PT Bank Mega Syariah Indonesia Sejarah kelahiran Bank Mega Syariah Indonesia berawal dari akuisisi PT Bank Umum Tugu oleh

Lebih terperinci

AKUNTANSI BANK SYARIAH

AKUNTANSI BANK SYARIAH AKUNTANSI BANK SYARIAH Akuntansi Perbankan Syariah Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah (KDPPLK Bank Syariah) landasan konseptual jika tidak diatur, berlaku KDPPLK umum,

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN BANK MEGA SYARIAH

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN BANK MEGA SYARIAH LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN BANK MEGA SYARIAH ( dalam jutaan rupiah ) No. P O S - P O S A S E T 1 Kas 41,584 2 Penempatan pada Bank Indonesia 422,578 3 Penempatan Pada Bank Lain 11,908 4 Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, TBK PERIODE : March-2016 (dalam Jutaan Rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, TBK PERIODE : March-2016 (dalam Jutaan Rupiah) LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, TBK PERIODE : March-2016 (dalam Jutaan Rupiah) POS - POS NOMINAL ASET 1.Kas 963,586 2.Penempatan pada Bank Indonesia 3,334,641 3.Penempatan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, TBK PERIODE : Januari s/d January-2017 (dalam Jutaan Rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, TBK PERIODE : Januari s/d January-2017 (dalam Jutaan Rupiah) LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, TBK PERIODE : Januari s/d January-2017 (dalam Jutaan Rupiah) POS - POS NOMINAL ASET 1.Kas 686,276 2.Penempatan pada Bank Indonesia

Lebih terperinci

Prinsip Sistem Keuangan Syariah

Prinsip Sistem Keuangan Syariah TRANSAKSI SYARIAH 1 Prinsip Sistem Keuangan Syariah 1. Pelarangan Riba 2. Pembagian Risiko 3. Tidak menganggap Uang sebagai modal potensial 4. Larangan melakukan kegiatan spekulatif 5. Kesucian Kontrak

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, TBK PERIODE : July-2016 (dalam Jutaan Rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, TBK PERIODE : July-2016 (dalam Jutaan Rupiah) LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, TBK PERIODE : July-2016 (dalam Jutaan Rupiah) POS - POS NOMINAL ASET 1.Kas 1,196,501 2.Penempatan pada Bank Indonesia 2,906,118 3.Penempatan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, TBK PERIODE : January-2015 (dalam Jutaan Rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, TBK PERIODE : January-2015 (dalam Jutaan Rupiah) LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, TBK PERIODE : January-2015 (dalam Jutaan Rupiah) POS - POS NOMINAL ASET 1.Kas 1,207,521 2.Penempatan pada Bank Indonesia 2,279,196

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, TBK PERIODE : August-2016 (dalam Jutaan Rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, TBK PERIODE : August-2016 (dalam Jutaan Rupiah) LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, TBK PERIODE : August-2016 (dalam Jutaan Rupiah) POS - POS NOMINAL ASET 1.Kas 984,684 2.Penempatan pada Bank Indonesia 3,406,124 3.Penempatan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN BANK MEGA SYARIAH

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN BANK MEGA SYARIAH ( dalam jutaan rupiah ) No. P O S - P O S A S E T 1 Kas 39,973 2 Penempatan pada Bank Indonesia 406,000 3 Penempatan Pada Bank Lain 17,105 4 Tagihan Spot dan Forward - 5 Surat Berharga Dimiliki 791,573

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.102 Akuntansi untuk penjual 1. Pengakuan dan Pengukuran a. Pada saat perolehan, asset murabahah diakui sebagai persediaan sebesar biaya

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN BANK MEGA SYARIAH

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN BANK MEGA SYARIAH LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN BANK MEGA SYARIAH ( dalam jutaan rupiah ) No. P O S - P O S A S E T 1 Kas 42,728 2 Penempatan pada Bank Indonesia 278,397 3 Penempatan Pada Bank Lain 8,137 4 Tagihan

Lebih terperinci

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1 BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1 5.1. Dewan Pengawas Syariah Dewan Pengawas Syariah (DPS) adalah dewan yang melakukan pengawasan terhadap prinsip syariah dalam kegiatan usaha lembaga

Lebih terperinci

AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM

AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM SESI 6: Akuntansi Akad Salam Achmad Zaky,MSA.,Ak.,SAS.,CMA.,CA 2 DEFINISI Dari kata As salaf : pendahuluan karena pemesan barang menyerahkan uangnya di muka. jual beli

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Secara umum sistem ekonomi yang melakukan kegiatan perekonomian akan berakhir dengan transaksi. BNI Syariah sebagai bank yang menjalankan kegiatan perbankannya berdasarkan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/24/PBI/2006 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/24/PBI/2006 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/24/PBI/2006 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kelangsungan usaha

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN UNIT SYARIAH PT AJB BUMIPUTERA 1912 PER 31 DESEMBER 2012 (dalam jutaan rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN UNIT SYARIAH PT AJB BUMIPUTERA 1912 PER 31 DESEMBER 2012 (dalam jutaan rupiah) L1 LAPORAN POSISI KEUANGAN UNIT SYARIAH PT AJB BUMIPUTERA 1912 PER 31 DESEMBER 2012 (dalam jutaan rupiah) ASET Kas dan setara kas 19,808.11 Tagihan kontribusi 0.00 Tagihan investasi 0.00 Tagihan hasil

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN BANK MEGA SYARIAH

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN BANK MEGA SYARIAH ( dalam jutaan rupiah ) No. P O S P O S A S E T 1 Kas 41,706 2 Penempatan pada Bank Indonesia 347,754 3 Penempatan Pada Bank Lain 10,700 4 Tagihan Spot dan Forward 5 Surat Berharga Dimiliki 1,117,687 6

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Metode Bagi Hasil Mudharabah dalam PT. Bank Muamalat Indonesia Berdasarkan IAI No. 59 Tentang Akuntansi Perbankan Syariah bahwa metode bagi hasil mudharabah

Lebih terperinci

Pembandingan PSAK No. 102 Dengan Fatwa MUI No. 04/DSN-MUI/IV/2000 1

Pembandingan PSAK No. 102 Dengan Fatwa MUI No. 04/DSN-MUI/IV/2000 1 EKBISI, Vol. VII, No. 2, Juni 2013, hal. 150 163. ISSN:1907-9109 Pembandingan PSAK No. 102 Dengan Fatwa MUI No. 04/DSN-MUI/IV/2000 1 Aninda Adhaninggar, Fakultas Ekonomi UII Syamsul Hadi, Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN BANK MEGA SYARIAH

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN BANK MEGA SYARIAH ( dalam jutaan rupiah ) No. P O S P O S A S E T 1 Kas 48,333 2 Penempatan pada Bank Indonesia 764,263 3 Penempatan Pada Bank Lain 14,967 4 Tagihan Spot dan Forward 5 Surat Berharga Dimiliki 1,038,431 6

Lebih terperinci

AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM

AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM SESI 7: Akuntansi Akad Istishna Achmad Zaky,MSA.,Ak.,SAS.,CMA.,CA 2 DEFINISI Akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan yang

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN BANK MEGA SYARIAH

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN BANK MEGA SYARIAH ( dalam jutaan rupiah ) No. P O S P O S A S E T 1 Kas 35,855 2 Penempatan pada Bank Indonesia 291,612 3 Penempatan Pada Bank Lain 9,621 4 Tagihan Spot dan Forward 5 Surat Berharga Dimiliki 963,028 6 Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN BANK MEGA SYARIAH

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN BANK MEGA SYARIAH LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN BANK MEGA SYARIAH ( dalam jutaan rupiah ) No. P O S A S E T 1 Kas 39,019 2 Penempatan pada Bank Indonesia 249,762 3 Penempatan Pada Bank Lain 7,898 4 Tagihan Spot

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk 31-Jan-2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk 31-Jan-2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk 31Jan2017 (dalam jutaan rupiah) NO. ASET 31 Januari 2017 1 Kas 18,103 2 Penempatan Pada Bank Indonesia 966,004 3 Penempatan Pada Bank Lain

Lebih terperinci

III.2. ISTISHNA. B. Dasar Pengaturan 01. SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. 02. PSAK 104 tentang Akuntansi Istishna.

III.2. ISTISHNA. B. Dasar Pengaturan 01. SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. 02. PSAK 104 tentang Akuntansi Istishna. III.2. ISTISHNA A. Definisi 01. Istishna adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan (pembeli/ mustashni')

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN BANK MEGA SYARIAH 30/06/2016 ( dalam jutaan rupiah ) 30 June 2016 A S E T 1 Kas 42,019 2 Penempatan pada

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN BANK MEGA SYARIAH 30/06/2016 ( dalam jutaan rupiah ) 30 June 2016 A S E T 1 Kas 42,019 2 Penempatan pada LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN BANK MEGA SYARIAH 30/06/2016 ( dalam jutaan rupiah ) No. P O S 30 June 2016 A S E T 1 Kas 42,019 2 Penempatan pada Bank Indonesia 356,327 3 Penempatan Pada Bank

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN BANK MEGA SYARIAH

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN BANK MEGA SYARIAH LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN No. P O S - P O S A S E T 1 Kas 41,695 2 Penempatan pada Bank Indonesia 292,775 3 Penempatan Pada Bank Lain 8,291 4 Tagihan Spot dan Forward - 5 Surat Berharga

Lebih terperinci

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN Lampiran 2a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN Bank : JTRUST INDONESIA Periode : 31-Jan-17 POS-POS (dalam

Lebih terperinci

TOTAL ASET ,708,580

TOTAL ASET ,708,580 Lampiran 1a Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Bank Tanggal : JTRUST INDONESIA, Tbk. : 31-Jan-2018 (dalam jutaan rupiah) POS

Lebih terperinci

Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Bulanan Bank Panin Syariah Tanggal : 31 Juli 2015

Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Bulanan Bank Panin Syariah Tanggal : 31 Juli 2015 Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Bulanan Bank Panin Syariah Tanggal : 31 Juli 2015 (dalam jutaan rupiah) NO. ASET 31 Juli 2015 1 Kas 15.083 2 Penempatan Pada Bank Indonesia 1.152.160 3 Penempatan Pada

Lebih terperinci

KODIFIKASI PRODUK PERBANKAN SYARIAH

KODIFIKASI PRODUK PERBANKAN SYARIAH KODIFIKASI PRODUK PERBANKAN SYARIAH Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia 2008 DAFTAR ISI A. Penghimpunan Dana I. Giro Syariah... A-1 II. Tabungan Syariah... A-3 III. Deposito Syariah... A-5 B. Penyaluran

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN BANK MEGA SYARIAH

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN BANK MEGA SYARIAH No. P O S - P O S A S E T 1 Kas 41,082 2 Penempatan pada Bank Indonesia 345,788 3 Penempatan Pada Bank Lain 16,465 4 Tagihan Spot dan Forward - 5 Surat Berharga Dimiliki 516,288 6 Tagihan atas Surat Berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN BANK MEGA SYARIAH

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN BANK MEGA SYARIAH LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN No. P O S P O S A S E T 1 Kas 46,488 2 Penempatan pada Bank Indonesia 293,339 3 Penempatan Pada Bank Lain 9,763 4 Tagihan Spot dan Forward 5 Surat Berharga Dimiliki

Lebih terperinci

No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA

No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret 2008 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA Perihal : Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana serta Pelayanan

Lebih terperinci

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain) NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 AKTIVA LANCAR K E T E R A N G A N 2003 2002 Kas dan setara kas 5,048,154 5,040,625 Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 19,943,324 21,928,185 Pihak ketiga-setelah

Lebih terperinci

Lampiran 8 Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001

Lampiran 8 Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 Lampiran 8 Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 PEDOMAN PENYUSUNAN NERACA Lampiran 8 No. AKTIVA 1 Kas Kas 100 2 Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada Bank Indonesia

Lebih terperinci

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB II LANDASAN TEORI

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)  BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Akuntansi 1. Pengertian Akuntansi Dari segi istilah, kata akuntansi berasal dari kata bahasa Inggris to account yang berarti memperhitungkan atau mempertanggungjawabkan akuntansi

Lebih terperinci

II. LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASURANSI SYARIAH

II. LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASURANSI SYARIAH Lampiran merupakan bagian tidak terpisahkan dari PSAK 101 Laporan keuangan entitas syariah yang lengkap terdiri atas: neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, laporan sumber

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per 30 Juni 2017 (Dalam Jutaan Rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per 30 Juni 2017 (Dalam Jutaan Rupiah) No. POS-POS ASET 1. Kas 483,495 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,209,075 3. Penempatan pada bank lain 492,741 4. Tagihan spot dan forward - 5. Surat berharga dimiliki 5,762,395 6. Tagihan atas surat

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN /NERACA BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN /NERACA BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN /NERACA BULANAN BANKMEGA SYARIAH 31 Desember 2015 ( dalam jutaan rupiah ) No. P O S 31 Desember 2015 ASET 1. Kas 43,444 2. Penempatan pada Bank Indonesia 460,426 3. Penempatan Pada

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per 30 September 2016 (Dalam Jutaan Rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per 30 September 2016 (Dalam Jutaan Rupiah) No. POS-POS ASET 1. Kas 313,560 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,481,105 3. Penempatan pada bank lain 188,547 4. Tagihan spot dan forward - 5. Surat berharga dimiliki 2,676,764 6. Tagihan atas surat

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per 30 November 2016 (Dalam Jutaan Rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per 30 November 2016 (Dalam Jutaan Rupiah) No. POS-POS ASET 1. Kas 305,164 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3,912,206 3. Penempatan pada bank lain 150,117 4. Tagihan spot dan forward - 5. Surat berharga dimiliki 4,638,292 6. Tagihan atas surat

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per 31 Januari 2016 (Dalam Jutaan Rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per 31 Januari 2016 (Dalam Jutaan Rupiah) No. POS-POS ASET 1. Kas 257,925 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3,648,638 3. Penempatan pada bank lain 146,191 4. Tagihan spot dan forward - 5. Surat berharga dimiliki 2,240,254 6. Tagihan atas surat

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per 31 Januari 2017 (Dalam Jutaan Rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per 31 Januari 2017 (Dalam Jutaan Rupiah) No. POS-POS ASET 1. Kas 338,473 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,585,212 3. Penempatan pada bank lain 179,570 4. Tagihan spot dan forward - 5. Surat berharga dimiliki 4,356,593 6. Tagihan atas surat

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per 31 Juli 2016 (Dalam Jutaan Rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per 31 Juli 2016 (Dalam Jutaan Rupiah) No. POS-POS ASET 1. Kas 350,433 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,502,524 3. Penempatan pada bank lain 183,265 4. Tagihan spot dan forward - 5. Surat berharga dimiliki 2,027,408 6. Tagihan atas surat

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per 31 Mei 2017 (Dalam Jutaan Rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per 31 Mei 2017 (Dalam Jutaan Rupiah) No. POS-POS ASET 1. Kas 333,301 2. Penempatan pada Bank Indonesia 5,039,654 3. Penempatan pada bank lain 313,211 4. Tagihan spot dan forward - 5. Surat berharga dimiliki 5,086,845 6. Tagihan atas surat

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per 31 Juli 2017 (Dalam Jutaan Rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per 31 Juli 2017 (Dalam Jutaan Rupiah) No. POS-POS ASET 1. Kas 423,058 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3,808,697 3. Penempatan pada bank lain 268,331 4. Tagihan spot dan forward - 5. Surat berharga dimiliki 6,024,713 6. Tagihan atas surat

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN)

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per ASET 1. Kas 262,761 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,315,425 3. Penempatan pada bank lain 294,323 4. Tagihan spot dan forward - 5. Surat berharga dimiliki

Lebih terperinci