ANALISA PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI DENGAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS ( AHP ) STUDI KASUS : KUALA NAMU - MEDAN Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Penyelesaian Sarjana Teknik Sipil Disusun oleh: PATRICA ANITA SIAGIAN 110424028 DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2014
LEMBAR PENGESAHAN ANALISA PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI DENGAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS ( AHP ) STUDI KASUS : KUALA NAMU - MEDAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat untuk Ujian Sarjana Teknik Sipil Dikerjakan oleh: PATRICA ANITA SIAGIAN 110 424 028 Pembimbing Ir. Indra Jaya Pandia, M.T. NIP. 19560618 198601 1 001 Penguji I Penguji II Ir. Joni Harianto Ir. Syahrizal, M.T. NIP. 19591110 198701 1 002 NIP. 19611231 198111 1 001 Mengesahkan Koordinator PPSE Departemen T. Sipil FT. USU Ketua Departemen T. Sipil FT. USU Ir. Zulkarnain A. Muis, M. Eng.Sc Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan NIP. 19560326 198103 1 003 NIP. 19561224 198103 1 002 PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014
ABSTRAK Pemilihan moda transportasi ini bertujuan untuk mendapatkan alasan alasan apa saja yang paling penting yang mempengaruhi penumpang dalam memilih moda transportasi untuk melakukan perjalanan dari Kuala Namu menuju Medan antara angkutan umum atau angkutan pribadi dan mendapatkan moda transportasi terbaik yang menjadi pilihan penumpang berdasarkan kriteria yang ditentukan dalam melakukan perjalanannya. Survei dilakukan dengan menyebarkan 125 quisoner pada pengguna jasa angkutan umum dan angkutan pribadi di bandara ketibaan Kuala Namu mulai dari pukul 08.00 Wib s/d 22.00 Wib. Dengan pembagian waktu pukul 08.00 Wib s/d 13.00 Wib, 13.00 Wib s/d 18.00 Wib, dan 18.00 Wib s/d 22.00 Wib. Parameter dari responden untuk mengisi quisoner adalah penumpang yang sudah pernah menggunakan transportasi bus, kereta api, taksi dan kendaraan pribadi. Hasil survei dianalisis dengan Analytical Hierarchy Process ( AHP ) untuk menentukan urutan faktor pemilihan moda. Hasil analisa menunjukkan faktor utama yang mempengaruhi pemilihan moda untuk perjalanan ke Medan : pukul 08.00 Wib s/d 13.00 Wib adalah faktor waktu ( 25,21 % ) dan faktor keamanan ( 18,04 % ), pukul 13.00 Wib s/d 18.00 Wib adalah faktor biaya ( 24,04 %) dan faktor keamanan ( 18,86 % ) dan pukul 18.00 Wib s/d 22.00 Wib adalah faktor keamanan ( 27,59 % ) dan faktor kenyamanan ( 16,72 % ). Ditinjau dari berbagai faktor, pukul 08.00 Wib s/d 13.00 Wib alternatif menggunakan kendaraan pibadi dan kereta api merupakan alternatif yang terbaik ( 29,86 % dan 29,70 % ), pukul 13.00 Wib s/d 18.00Wib alternatif menggunakan bus merupakan alternatif yang terbaik ( 36,38 % ), dan pukul 18.00 Wib s/d 22.00 Wib alternatif menggunakan kendaraan pribadi merupakan alternatif yang terbaik ( 33,23 % ). Kata Kunci : Pemilihan Moda, angkutan umum, angkutan pribadi, dan Analytic Hierarchy Process
KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya, sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan. Adapun judul dari tugas akhir ini adalah Analisa Pemilihan Moda Transportasi dengan Metode Analytical Hierarcy Process (AHP) Studi Kasus : Kuala Namu - Medan. Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Strata I (S1) di Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Dalam penulisan tugas akhir ini tidak terlepas dari bimbingan, dukungan dan bantuan dari semua pihak. Ungkapan terima kasih atas segala jerih payah, motivasi dan doa yang diberikan sehingga dapat menyelesaikan studi di Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, terutama kepada: Bapak Ir. Indra Jaya Pandia, MT., selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran untuk membantu, membimbing dan mengarahkan penulis hingga selesainya tugas akhir ini. Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan, selaku Kepala Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Bapak Ir. Syahrizal, MT., selaku Sekretaris Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Bapak Ir. Zulkarnain A. Muis, M. Eng Sc, selaku Koordinator PPSE Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara.
Bapak Yusandi Aswad, ST., MT., dan Bapak Ir. Joni H., selaku Dosen Pembanding/Penguji yang telah memberikan masukan dan kritikan yang membangun dalam menyelesaikan tugas akhir ini serta kepada Bapak/Ibu Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara. Ayahanda Drs. Maladi Siagian, Ibu Mian Raulina Barimbing tercinta, dan abang- kakakku yang selalu mendukung, membimbing, dan memotivasi dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Buat Bang Sinar yang telah memberi semangat, dukungan dan mengajari sampai tugas akhir ini dapat terselesaikan. Buat semua teman-temanku Ekstension 2011, Ekstension 2012 dan Efraim Jurusan Teknik Industri yang telah memberi semangat dan mengajari. Semoga TUHAN YANG MAHA ESA membalas dan melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua, dan atas dukungan yang telah diberikan diucapkan terima kasih. Akhirnya, semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Medan, September 2014 Hormat Saya Patrica Anita Siagian
DAFTAR ISI Abstrak Kata Pengantar. Daftar Isi.. i ii iv Daftar Tabel... viii Daftar Gambar xii BAB I PENDAHULUAN.. 1 1.1 Latar Belakang. 1 1.2 Rumusan Masalah. 1 1.3 Tujuan Penelitian.. 3 1.4 Manfaat Penelitian.. 3 1.5 Batasan Penelitian.. 4 1.6 Studi Pendahuluan 5 1.7 Sistematika Tulisan... 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.. 9 2.1 Proses Hirarki Analitik (Analitycal Hierarchy Process).. 9 2.1.1 Manfaat Analytical Hierarchy Process. 10 2.1.2 Aksioma-aksioma Analytic Hierarchy Process 10 2.1.3 Prinsip-Prinsip Dasar Analytic Hierarchy Process. 12 2.1.4 Penyusunan Prioritas 15 2.1.5 Eigen value dan Eigen vector... 18 2.1.6 Uji Konsistensi Indeks dan Rasio... 23 2.2 Moda Transportasi 25 2.2.1 Pengertian Moda Transportasi.. 25
2.2.2 Tahapan Pemilihan Moda (Moda Choice)... 28 2.2.3 Pemilihan Moda Transportasi.. 29 2.2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Moda 33 2.3 Angkutan Umum Penumpang. 35 2.3.1 Kondisi Angkutan Umum.. 37 2.4 Angkutan Pribadi. 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 3.1 Tahap-Tahap Proses Penelitian.. 41 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. 45 4.1 Pelaksanaan Survei Pengumpulan Data. 45 4.2 Pengumpulan Data. 45 4.3 Langkah-langkah Mewawancarai 46 4.4 Pembuatan Daftar Quisioner 46 4.5 Populasi dan Sampel Penelitian 47 4.6 Struktur Hirarki Pemilihan Alternatif Moda Terbaik 50 4.7 Matriks Perbandingan Berpasangan (Pairwise Comparison) 51 4.7.1 Level 2 (alasan)... 51 4.7.2 Level 3 (Alternatif) 51 4.8 Pengolahan Data.. 53 4. 8.1 Perhitungan Rata-rata Pembobotan untuk Setiap Kriteria dan Alternatif.. 53 4.8.2 Perhitungan Bobot Parsial dan Konsistensi Matriks 56 4.8.2.1 Perhitungan Bobot Parsial dan Konsistensi Matriks untuk Elemen Level 2 ( Kriteria) 57
4.8.2.2 Perhitungan Bobot Parsial dan Konsistensi Matriks untuk Alternatif pada Kriteria Biaya 60 4.8.2.3 Perhitungan Bobot Parsial dan Konsistensi Matriks untuk Alternatif pada Kriteria Waktu. 63 4.8.2.4 Perhitungan Bobot Parsial dan Konsistensi Matriks untuk Alternatif pada Kriteria Headway 66 4.8.2.5 Perhitungan Bobot Parsial dan Konsistensi Matriks untuk Alternatif pada Kriteria Kemudahan 70 4.8.2.6 Perhitungan Bobot Parsial dan Konsistensi Matriks untuk Alternatif pada Kriteria Keamanan... 73 4.8.2.7 Perhitungan Bobot Parsial dan Konsistensi Matriks untuk Alternatif pada Kriteria Kenyamanan... 76 4.8.3 Penentuan Bobot Prioritas 83 4.8.3.1 Level 3. 83 4.8.3.2 Level 2.. 84 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 86 5.1 Kesimpulan 86 5.2 Saran. 89 Daftar Pustaka. 90 Lampiran. 91
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Matriks Perbandingan Berpasangan 16 Tabel 2.2 Skala Saaty. 17 Tabel 2.3 Nilai Random Indeks (RI).. 24 Tabel 2.4 Jadual Kereta Api Kuala Namu Medan 39 Tabel 4.1 Jumlah penerbangan dan Jumlah penumpang 47 Tabel 4.2 Data sampel sementara untuk pengambilan sampel yang sebenarnya. 48 Tabel 4.3 Contoh Hasil Kuisoner Matriks Perbandingan Antar Kriteria dari Responden 1 51 Tabel 4.4 Contoh Hasil Kuisoner Matriks Perbandingan Berpasangan Antar Biaya Setiap Alternatif dari Responden 1.. 51 Tabel 4.5 Contoh Hasil Kuisoner Matriks Perbandingan Berpasangan Antar Waktu Setiap Alternatif dari Responden 1. 52 Tabel 4.6 Contoh Hail Kuisoner Matriks Perbandingan Berpasangan Antar Headway Setiap Alternatif dari Responden 1 52 Tabel 4.7 Contoh Hasil KuisonerMatriks Perbandingan Berpasangan Antar Kemudahan Setiap Alternatif dari Responden 1.. 52 Tabel 4.8 Contoh Hsil Kuisoner Matriks Perbandingan Berpasangan Antar Keamanan Setiap Alternatif dari Responden 1. 53 Tabel 4.9 Contoh Hasil Kuisoner Matriks Perbandingan Berpasangan Antar Kenyamanan Setiap Alternatif dari Responden 1. 53 Tabel 4.10 Perhitungan Rata-rata Pembobotan untuk Kriteria 54 Tabel 4.11 Perhitungan Rata-rata Pembobotan Alternatif Moda Kriteria Biaya.. 54
Tabel 4.12 Perhitungan Rata-rata Pembobotan Alternatif Moda Kriteria Waktu... 55 Tabel 4.13 Perhitungan Rata-rata Pembobotan Alternatif Moda Kriteria Headway.. 55 Tabel 4.14 Perhitungan Rata-rata Pembobotan Alternatif Moda Kriteria Kemudahan. 55 Tabel 4.15 Perhitungan Rata-rata Pembobotan Alternatif Moda Kriteria Keamanan 55 Tabel 4.16 Perhitungan Rata-rata Pembobotan Alternatif Moda Kriteria Kenyamanan 56 Tabel 4.17 Penjumlahan Rata-rata Pembobotan untuk Elemen Level 2 57 Tabel 4.18 Matriks Normalisasi dan Bobot Setiap Baris Elemen Level 2.. 58 Tabel 4.19 Rekapitulasi Perhitungan Bobot Parsial dan Konsistensi Matriks untuk Elemen Level 2 ( Kriteria) 60 Tabel 4.20 Penjumlahan Rata-rata Pembobotan untuk Alternatif Kriteria Biaya 60 Tabel 4.21 Matriks Normalisasi dan Bobot untuk Alternatif Moda pada Kriteria Biaya.... 61 Tabel 4.22 Rekapitulasi Perhitungan Bobot Parsial dan Konsistensi Matriks untuk Alternatif pada Kriteria Biaya... 63 Tabel 4.23 Penjumlahan Rata-rata Pembobotan untuk Alternatif Moda pada Kriteria Waktu.. 64 Tabel 4.24 Matriks Normalisasi dan Bobot untuk Alternatif pada Kriteria Waktu 65 Tabel 4.25 Rekapitulasi Perhitungan Bobot Parsial dan
Konsistensi Matriks untuk Alternatif pada Kriteria Waktu 66 Tabel 4.26 Penjumlahan Rata-rata Pembobotan untuk Alternatif pada Kriteria Headway 67 Tabel 4.27 Matriks Normalisasi dan Bobot untuk Alternatif pada Kriteria Headway. 68 Tabel 4.28 Rekapitulasi Perhitungan Bobot Parsial dan Konsistensi Matriks untuk Alternatif pada Kriteria Headway 69 Tabel 4.29 Penjumlahan Rata-rata Pembobotan untuk Alternatif pada Kriteria Kemudahan.. 70 Tabel 4.30 Matriks Normalisasi dan Bobot untuk Alternatif pada Kriteria Kemudahan. 71 Tabel 4.31 Rekapitulasi Perhitungan Bobot Parsial dan Konsistensi Matriks untuk Alternatif pada Kriteria Kemudahan. 73 Tabel 4.32 Penjumlahan Rata-rata Pembobotan untuk Alternatif pada Kriteria Keamanan.. 73 Tabel 4.33 Matriks Normalisasi dan Bobot untuk Alternatif pada Kriteria Keamanan 74 Tabel 4.34 Rekapitulasi Perhitungan Bobot Parsial dan Konsistensi Matriks untuk Alternatif pada Kriteria Keamanan. 76 Tabel 4.35 Penjumlahan Rata-rata Pembobotan untuk Alternatif pada Kriteria Kenyamanan.. 76 Tabel 4.36 Matriks Normalisasi dan Bobot untuk Alternatif pada Kriteria Kenyamanan.. 77 Tabel 4.37 Rekapitulasi Perhitungan Bobot Parsial dan Konsistensi
Matriks untuk Alternatif pada Kriteria Kenyamanan 79 Tabel 4.38 Rekapitulasi Bobot Parsial Setiap Level Pukul 08.00 Wib s/d 13.00 Wib.. 80 Tabel 4.39 Rekapitulasi Bobot Parsial Setiap Level Pukul 13.00 Wib s/d 18.00 Wib. 81 Tabel 4.40 Rekapitulasi Bobot Parsial Setiap Level Pukul 18.00 Wib s/d 22.00 Wib. 82 Tabel 4.41 Bobot Prioritas Level 3 Pukul 08.00 Wib s/d 13.00 Wib... 83 Tabel 4.42 Bobot Prioritas Level 3 Pukul 13.00 Wib s/d 18.00 Wib.. 84 Tabel 4.43 Bobot Prioritas Level 3 Pukul 18.00 Wib s/d 22.00 Wib.. 84 Tabel 4.44 Bobot Prioritas Level 2 Pukul 08.00 Wib s/d 13.00 Wib.. 85 Tabel 4.45 Bobot Prioritas Level 2 Pukul 13.00 Wib s/d 18.00 Wib.. 86 Tabel 4.46 Bobot Prioritas Level 2 Pukul 18.00 Wib s/d 22.00 Wib... 86 Tabel 4.50 Analisa Pencapaian SPM untuk Indeks Kondisi Jalan. 91
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Struktur Hirarki yang complete. 13 Gambar 2.2 Struktur Hirarki yang Incomplete.. 14 Gambar 2.3 Proses pilihan lebih dari 2 moda yang dipilih... 32 Gambar 3.1 Diagram alir (Flow Chart) Penelitian 44 Gambar 4.1 Struktur Hierarki Pemilihan Moda Terbaik 50