1. GERAK LURUS BERATURAN (GLB) 2. GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB) 3. GERAK VERTIKAL 4. GERAK JATUH BEBAS 5. GERAK PARABOLA

dokumen-dokumen yang mirip
TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika.

PETA KONSEP GERAK VERTIKAL KEATAS GERAK VERTIKAL KEBAWAH GERAK VERTIKAL GERAK JATUH BEBAS

Kinematika Dwi Seno K. Sihono, M.Si. - Fisika Mekanika Teknik Metalurgi dan Material Sem. ATA 2006/2007

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 FISIKA

Soal dan Pembahasan GLB dan GLBB

TKS-4101: Fisika. KULIAH 3: Gerakan dua dan tiga dimensi J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA

TKS-4101: Fisika. KULIAH 3: Gerakan dua dan tiga dimensi J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA

soal dan pembahasan : GLBB dan GLB

KINEMATIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

KINEMATIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

MATERI PEMAHAMAN GRAFIK KINEMATIKA

PERTEMUAN III KINEMATIKA. Prepared by Vosco

GLB - GLBB Gerak Lurus

KINEMATIKA. A. Teori Dasar. Besaran besaran dalam kinematika

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

BAB III GERAK LURUS. Gambar 3.1 Sistem koordinat kartesius

Makalah Fisika Dasar tentang Gerak Lurus BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kegiatan Belajar 3 MATERI POKOK : JARAK, KECEPATAN DAN PERCEPATAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Saran Perbaikan Validasi SARAN PERBAIKAN VALIDASI. b. Kalimat soal

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB II KINEMATIKA GERAK LURUS. A. STANDAR KOMPETENSI : Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskrit (partikel).

MATERI gerak lurus GERAK LURUS

Lembar Kegiatan Siswa

Fisika Umum Suyoso Kinematika MEKANIKA

Besaran Dasar Gerak Lurus

KINEM4TIK4 Tim Fisika

HUBUNGAN GERAK PARABOLA DENGAN OLAHRAGA ATLETIK LEMPAR LEMBING

GERAK PARABOLA. Nama Kelompok : Kelas : Anggota Kelompok : Semester/ tahun Ajaran : A. Petunjuk Belajar

Antiremed Kelas 11 FISIKA

BAB III APLIKASI METODE EULER PADA KAJIAN TENTANG GERAK Tujuan Instruksional Setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan dapat: 1.

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA

GERAK LURUS. * Perpindahan dari x 1 ke x 2 = x 2 - x 1 = 7-2 = 5 ( positif ) * Perpindahan dari x 1 ke X 3 = x 3 - x 1 = -2 - ( +2 ) = -4 ( negatif )

Kinematika Gerak KINEMATIKA GERAK. Sumber:

KINEMATIKA GERAK 1 PERSAMAAN GERAK

dari gambar di atas diperoleh AO + BO = 150 km atau 150 km = 30km/jam.t + 45km/jam.t, sehingga diperoleh

KINEMATIKA. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom

Soal Gerak Lurus = 100

Kinematika. Gerak Lurus Beraturan. Gerak Lurus Beraturan

9/26/2011 PENYELESAIAN 1 PENYELESAIAN NO 2

BAB I PENDAHULUAN. hukum newton, baik Hukum Newton ke I,II,ataupun III. materi lebih dalam mata kuliah fisika dasar 1.Oleh karena itu,sangatlah perlu

Doc. Name: XPFIS0201 Version :

Gambar 3.1: Dua batu yang dijatuhkan dari ketinggian yang sama dan dalam waktu yang sama.

SIMULASI MENCARI WAKTU PADA GERAK PARABOLA/ PELURU

PENGERTIAN KINEMATIKA

GERAK BENDA DALAM BIDANG DATAR DENGAN PERCEPATAN TETAP

GERAK LURUS. Posisi Materi Kecepatan Materi Percepatan Materi. Perpindahan titik materi Kecepatan Rata-Rata Percepatan Rata-Rata

Mahasiswa memahami konsep gerak parabola, jenis gerak parabola, emnganalisa dan membuktikan secara matematis gerak parabola

FISIKA KINEMATIKA GERAK LURUS

Fisika Umum (MA301) Gerak dalam satu dimensi. Kecepatan rata-rata sesaat Percepatan Gerak dengan percepatan konstan Gerak dalam dua dimensi

Fisika Dasar 9/1/2016

PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 2016/2017

r = r = xi + yj + zk r = (x 2 - x 1 ) i + (y 2 - y 1 ) j + (z 2 - z 1 ) k atau r = x i + y j + z k

PENERAPAN IPTEKS APLIKASI BIOMEKANIK DAN PENERAPAN RUMUS-RUMUS DALAM AKTIVITAS OLAHRAGA. Andarias Ginting Dewi Endriani

LEMBAR PENILAIAN Teknik Penilaian dan bentuk instrumen Bentuk Instrumen. Portofolio (laporan percobaan) Panduan Penyusunan Portofolio

GLBB & GLB. Contoh 1 : Besar percepatan konstan (kelajuan benda. bertambah secara konstan)

BAB KINEMATIKA GERAK LURUS

Mahasiswa memahami konsep tentang gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan

BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR

Xpedia Fisika. Kinematika 01

Fisika Dasar I (FI-321)

GERAK LURUS Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik.

ANALISA KESALAHAN KONSEP PADA FILM KARTUN

PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/ Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume

MEKANIKA. Oleh WORO SRI HASTUTI DIBERIKAN PADA PERKULIAHAN KONSEP DASAR IPA. Pertemuan 5

CHAPTER 2. Dik : t = 0,5 s V = 90 km/h = 25 m/s Dit : s =? Jawab : s = V x t = 25 x 0,5 = 12,5 m. hogasaragih.wordpress.com Grup 1

Percepatan rata-rata didefinisikan sebagai perubahan kecepatan dibagi waktu yang diperlukan untuk perubahan tersebut.

Gerak Jatuh Bebas. Sehingga secara sederhana persaman GLBB sebelumya dapat diubah menjadi sbb:

Fisika Umum (MA-301) Gerak Linier (satu dimensi) Posisi dan Perpindahan. Percepatan Gerak Non-Linier (dua dimensi)

Gerak Parabola Gerak Peluru

2.2 kinematika Translasi

KINEMATIKA GERAK LURUS 1

Fisika Dasar I (FI-321)

KISI KISI UJI COBA SOAL

S M A 10 P A D A N G

[KINEMATIKA GERAK LURUS]

BAB 2 MENERAPKAN HUKUM GERAK DAN GAYA

GURUMUDA.COM. KONSEP, RUMUS DAN KUNCI JAWABAN ---> ALEXANDER SAN LOHAT 1

GERAK PELURU (GERAK PARABOLA)

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN

Antiremed Kelas 11 FISIKA

LEMBAR PENILAIAN Teknik Penilaian dan bentuk instrumen Bentuk Instrumen. Portofolio (laporan percobaan) Panduan Penyusunan Portofolio

SMP kelas 8 - FISIKA BAB 1. GERAKLatihan Soal m. 50 m. 100 m. 150 m

GERAK PADA GARIS LURUS

Kinematika. Hoga saragih. hogasaragih.wordpress.com 1

KINEMATIKA. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika

Antiremed Kelas 10 FISIKA

GERAK PELURU PENGERTIAN PERSAMAAN GERAK PELURU. Kecepatan awal pada sumbu x. v 0x = v 0 cos α. Kecepatan awal pada sumbu y.

BAB KINEMATIKA GERAK LURUS

ANTIREMED KELAS 10 FISIKA

FISIKA GERAK PARABOLA

STRUKTURISASI MATERI Gerak lurus

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini (minggu 2) Gerak Linier (satu dimensi) Gerak Non-Linier (dua dimensi)

Soal Pembahasan Dinamika Gerak Fisika Kelas XI SMA Rumus Rumus Minimal

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

dengan lintasan melingkar dan kecepatan sudut (ω) di setiap titik pada benda tersebut besarnya


FIsika KTSP & K-13 MOMENTUM DAN IMPULS. K e l a s A. PENGERTIAN GERAK PARABOLA

Pembahasan a. Kecepatan partikel saat t = 2 sekon (kecepatan sesaat) b. Kecepatan rata-rata partikel saat t = 0 sekon hingga t = 2 sekon

Transkripsi:

1. GERAK LURUS BERATURAN (GLB) 2. GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB) 3. GERAK VERTIKAL 4. GERAK JATUH BEBAS 5. GERAK PARABOLA 1. GERAK LURUS BERATURAN Salah satu jenis gerak yang dipelajari dalam fisika adalah gerak dalam lintasan lurus dengan kecepatan atau laju tetap. Gerak yang demikian di sebut dengan gerak lurus beraturan. Sebuah benda yang bergerak lurus beraturan akan menempuh jarak yang sama dalam selang waktu yang sama. Meskipun konsep gerak lurus beraturan ini hanya sebuah konsep ideal. Tetapi asumsi-asums dari konsep ini sangat bermanfaat. Benda yang bergerak lurus beraturan mempunyai kecepatan (laju) tetap. maka kecepatan benda setiap saat dapat di nyatakan dengan persamaan sebagai berikut : V = v0 sehingga, benda yang bergerak lurus beraturan tidak mempunyai percepatan, hal ini karena sesuai dengan persmaan berikut. a = /\v / /\t = v0 v0 / /\t = 0 dengan : a = percepatan (m/s²) /\v = perunahan kecepatan (m/s) /\t = selang waktu (s) Dan gerak lurus beraturan memounya beberpa rumus yaitu ; v = s / t t = s / v s = v x t S = jarak (m) v = laju atau kecepatan (m/s) t = waktu

CONTOH : SEBUAH MOOBIL BERGERAK DENGAN KECEPATAN 20 m/s selama 5 detik ditanyakan : tentukan perpindahanya jawab : dik v = 20 m/s dan t = 5 detik dit S????/ s = v.t s = 20.5 s = 100 meter 2. GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN Selain gerak lurus beraturan,dalam fisika juga terdapat jenis gerak lurus yang lain, yaitu gerak dengan lintasan lurus dan prcepatanya tetap. Gerak demikian di sebut gerak lurus beruahberaturan. Benda yang bergerak lurus berubah bertauran memunyai perubahan kecepatan yang sama dalam selang waktu yang sama, yaitu a = /\v / /\t = v² - v¹ / t² - t¹ = cnstant dengan : a = percepatan (m/s²) /\v = perunahan kecepatan (m/s) /\t = selang waktu (s) Kecepatan benda dapat ditentukan jika dengan menggunakan grafik sebagai berikkut : V = luas persegi panjang ABCD = Panjang x lebar = t¹ 0 x a0 0 Denngan mengambil nilai t¹ 0 = t dan a0 0 = a, maka V = a.t V = laju (m/s) a = percepatan (m/s²) t = waktu (s)

Rumus nya sebagai berikut : Syaratnya: a = konstan v = 0 dan rumusbya sebagai berikut : S = v0.t (+/-) ½ at² Vt = v0 (+/-) a.t Vt² = v0² (+/-) 2a.s S = jarak / perpindahan (m) v0 = kecepatan awal / kelajuan awal (m/s) vt = kecepatan akhir (m/s) a = perepatan / pertambahan (m/s²) t = waktu (s) Persamaan di atas berlaku jika, v0 = 0 ( v0 = laju awal ) tetapi pada umumnya v0 tidak sama dengan 0 (v0 0), sehingga untuk kasus umum berlaku persamaan berikut: V = v0 + a.t Dan hubungan kecepatan, percepatan dan jara dari benda yang bergerak lurus beruah beraturan dapat ditemukan persamaan berikut; v = v0 + a.t dan s = v0.t + ½ a.t² yaitu, v2 v0² = 2a.s Contoh : sebuah benda bergerak lurus berubah beraturan dengan kecepatan awal 200 m/s, stelah 3 detik kecepatan berubah menjadi 140 m/s tentukan percepatan benda tersebut ; Dik, v0 = 200 m/s v = 140 m/s t = 3 detik maka, 140 m/s = 200 m/s + a (3 detik) jawab : a = (140 200) m/s : 3 sekon = -60 : 3 = -20 jadi, percepatanya adalah -20 m/s2

3. GERAK VERTIKAL Gerakan vertical merupakan contoh kasus gerak lurus beruah beraturan. Ha ini karena benda yang bergerak vertical akan dipercepat dengan percepatan tetap kira-kira 9,8 m/s dan disebut dengan percepatan gravitasi. Sebagai contoh bola yang dilempar tegak lurus ke atas otomatis akan jatuh kembali ke pusat bumi. Pada dasarnya gerak vertical terdri dari tiga jenis gerak, yaitu gerak vertical ke bawah, ke atas dan gerak jatuh bebas. Jika sebuah benda dijatuhkan dari suatu tempat yang tinggi dengan kecepata awal tidak sama dengan nol (v0 0), maka benda tersebut akan bergerak keawah, dan disebut dengan gerak vertical ke bawah. Jika gesekan udara dan faktor-faktor lain di abaikan, maka persamaan gerak lurus beraturan berlaku pada gerak vertikal ke bawah, yaitu dengan mengganti kecepatan linear (a), dengan percepatan gravitas (g), dan jarak (s) dengan ketingian (h). Persamaan jarak ketinggin gerak vertical ke bawah adalah sebagai berikt : h = v0.t + ½ g.t² h = ketinggian (m) v0 = kecepatan awal (m/s) g = grafitasi (m/s²) t = waktu (s) jika sebuah benda dilemparkan secara tegak lurus keatas, maka benda akan bergerak dan mempunyai percepatan sekitar -9,8 m/s2. gerakan benda yang demikian di sebut dengan gerak vertical ke atas. Jika gesekan udara dan faktor-faktor lain di abaikan, maka persamaan gerak vetikal ke bawah berlaku pada gerak vertical ke atas ini, yaitu dengan mengamil nilai percepatan grafitasi yang negative (-g).

persamaan jarak ketinggian gerak vertical ke atas adalah : a. h = v0.t ½ g.t² b. vt2 = v0 gt 0 = v0 - gt v0 = gt t = v0 : g ini di gunakan utuk mencari waktu maksimum. c. vt² = v02-2g.h 0 = v02 2g.h -v02 = -2g.h V0 = 2g.h ini digunakan untuk mencari kecepatan awal maksimum. Sedangkan, persamaan kecepatan laju gerak vertical ke atas adalah : V = v0.t g.t 4. GERAK JATUH BEBAS Gerak jatuh bebas merupakan gerak vertical ke bawah,tetapi kecepatan awal benda sama dengan nol (v0 = 0), sehingga persamaan gerak jatuh bebas adalah sebagai berikut: Persamaan jarak ketinggian gerak jatuh bebas adalah : a. h = v0.t + ½ g.t² h = 0 + ½ g.t2 h = ½ g.t2 persamaan jarak ketinggian gerak jatuh bebas. b. v = gt persamaan kecepatan gerak jatuh bebas. c. Vt2 = v0 + 2.g.h Vt2 = 0 + 2.g.h Vt2 = 2g.h Vt2 = 2g.h kecepatan benda gerak jatuh bebas.

5. GERAK PARABOLA Jika seuah benda dilempar dengan kecepatan awal (v0) dan membentuk sudut sebesar α terhadap sumbu mendatar (x), maka lintasan gerak benda tersebut berupa lintasan parabola. Gerak benda yang demikian diseut gerak parabola. Sebagai contoh, sebuah rudal ditembakan denngan sudutb α terhadap sumbu mendatar (x), maka intasan rudal tersebut dapat ditunjukan pada gambar berikut. Y v0 x Gambar 2.9 lintasan gerak parabola Gerak parabola dianggap sebagai perpaduan gerak lurus beraturan dan gera lurus berubah beraturan. Gerak lurus beraturan. Gerak lurus beraturan terjadi dalam arah mendatar sumbu (x), sedangka gerak lurus berubah beraturan terjadi daam arah vertical sumbu (y). A. Persamaan Persamaan Pada Sumbu Medatar Karena gerak pada arah mendatar merupakan gerak lurus beraturan, maka persamaan-persamaan yang di gunakan adalah : X = Vx. t x = jarak mendatar yang ditempu oleh benda (m) Vx = kecepatan benda dalam arah mendatar (m/s) t = waktu untuk mencapai x (s) karena pada gerak lurus beraturan v = Vo, maka Vx = Vox dan berdasarkan gambar 2.9, maka

Vx = Vox = Vo cos α Sehingga x = Vo cos α. t Dengan, Vo = kecepatan awal benda (m/s) α = sedut elevansi (sudut anatara Vo dengan sumbu x ) t = waktu untuk mencapai x (s) x = jarak yang ditempuh oleh benda (m) B. Persamaan-Persamaan Pada Sumu vertical Karena gerak pada arah vertical merupaka gerak lurus beruah beraturan, maka persamaan-persamaan yang di gunakan adalah: y = Voy.t ½ g.t Persamaan jarak ketinggian Dengan ; y = jarak vertical atau tinggi benda (m) Voy = kecepatan awal ke sumbu y (m/s) t = waktu utuk mencapai sumbu y (s) berdasarkan pada gambar 2.9, maka Voy = Vo sin α, sehingga y = (Vo sin α ).t ½ gt² Dengan ; y = jarak vertical atau tinggi benda (m) Vo = kecepatan awal (m/s) α = sudut elevansi (sudut antara Vo dengan sumbu y) t = waktu utuk mencapai sumbu y (s) g = gravitasi (m/s²)

sehinga persamaan kecepatanya : Vy = Voy gt Vy = Vo sin α - gt Sumber : fisika bilingual ( yrama widya ) Karya : SUNARDI DAN ETSA INDRA IRAWAN Oleh : ARIEF NURRAHMAN Kelas : X5