Resensi Buku. Melia Dewi Judiasri *)

dokumen-dokumen yang mirip
Model Pemelajaran Puzzles dalam Pengajaran Huruf Hiragana ; Japanese for Young People oleh Sachiko Adachi dkk., diterbitkan oleh three AJALT 1998

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan data-data yang diperoleh dari hasil

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

Penerapan Linear Congruent Method Pada Game Edukasi Tebak Huruf Hiragana Dan Katakana Berbasis Android

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : X MIA 6 (kelas Eksperimen)

Konversi Romaji ke Hiragana dengan Algoritma Pencocokan String

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Bahasa Jepang b. Semester : 1 c. Kompetensi Dasar : 3.3 dan 4.3

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : BAHASA JEPANG PEMINATAN b. Semester : Genap c. KompetensiDasar : 3.5 dan 4.5

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Proses Perancangan dan Pembuatan Video Tutorial Pembelajaran Huruf

KISI KISI SOAL POSTTEST. Kompetensi Dasar 毎日の生活

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mempelajari suatu bahasa ada 4 keterampilan berbahasa, dalam bahasa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

PDF created with FinePrint pdffactory trial version YUK BELAJAR NIHONGO

L. Dewi Indah, S.Pd P. Agama Kristen Katolik Mey Supartini, S.Pd. Drs. Agus S. Martono, S.Pd Biologi / P. Lingkungan Hidup Dra. Hj.

BAB 3 ANALISIS DATA. mencoba untuk menganalisis permasalahan-permasalahan yang telah saya temukan

BAB III PROSES PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasi Eksperiment.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam masyarakat kata bahasa sering digunakan dalam berbagai konteks

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006:160). Sehingga penelitian

BAB II GAMBARAN UMUM ANOMATOPE TENTANG GITAIGO BAHASA JEPANG

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

Pergi kemana? どこへ行きますか

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

BAB I PENDAHULUAN. digunakanlah lambang-lambang atau simbol-simbol yang selanjutnya disebut

BAB 1. Pendahuluan. Bahasa di dalam wacana linguistik diberi pengertian sebagai sistem simbol bunyi

Nurul Laili Nailul Fauziyah. Jurusan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Sastra, Unipdu Jombang Abstrak

BAB 3 PENGGUNAAN KATA HAI DALAM KOMIK KOBO-CHAN

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Kurang lebih 30 mahasiswa dan mahasiswi masuk program studi Jepang

Pengaruh Media Kotoba Gazou (Gambar Kosakata) Terhadap Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Siswa Kelas XI MIA 1 SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik

BAB 4 KESIMPULAN. Universitas Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KOUTOU RENSHUU DALAM PEMBELAJARAN KAIWA (BERBICARA)

BAB I. Pada perang dunia II tahun 1945 Jepang mengalami kekalahan yang. setelah pasca perang dunia II diantaranya kekurangan pangan yang

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

Bab 3. Analisis Data. Analisis tersebut akan penulis jabarkan menjadi dua sub bab, yakni analisis

Bab 1. Pendahuluan. Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm

Bab 1 Mengapa perlu melakukan pekerjaan dengan aman?

Berapa Harganya? いくらですか

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna

BAB I PENDAHULUAN. bangsa asing yang dalam proses pembelajarannya dianggap tidak mudah,

BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN

METODE PENGAJARAN MEMBACA Sudjianto (Universitas Pendidikan Indonesia)

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

BAB I PENDAHULUAN. Angkasa, 1989), hlm.22. Universitas Indonesia. Analisis kesalahan..., Elyan Nadian Zahara, FIB UI, 2009

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

Bab 3. Analisis Data. Bab ini berisikan tentang hasil analisis yang telah penulis lakukan pada bulan Maret

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

BAB II LANDASAN TEORI

Status resmi Bahasa resmi di: Jepang (de facto), Angaur (Palau) Diatur oleh: Pemerintah. Jepang Kode bahasa ISO ja ISO jpn SIL JPN

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

Pengantar Belajar Bahasa Jepangi

MODEL SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH (SMA/MA) MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Atria Ramadhanty Irawan, 2014 Pengaruh evaluasi formatif pop test terhadap penguasaan huruf hiragana

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

No 02 Vol 03 Th 2015 Hal Hikari

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sehubungan dengan aplikasi yang akan dikerjakan memiliki kaitan dengan intelegensia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak

PENGGUNAAN UNGKAPAN BAHASA JEPANG TULIS (Studi kasus pada mahasiswa Jurusan Jepang Univ.Darma Persada)

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

ANALISIS PENGGUNAAN STRATEGI PENOLAKAN TIDAK LANGSUNG DALAM BAHASA JEPANG OLEH MAHASISWA BAHASA JEPANG STBA YAPARI ABA BANDUNG

Bab 5. Ringkasan. Karya sastra, baik puisi, drama, maupun prosa, selalu mengalami perkembangan

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

REVIEW ABOUT THE SUITABILITY JAPANESE TEXTBOOK OF CLASS X SMAN BINAAN KHUSUS DUMAI WITH CURRICULUM 2013

Transkripsi:

Resensi Buku Melia Dewi Judiasri *) Judul Buku : Japanese for Young People Kana Workbook にほんごをかく Penulis : Sachiko Adachi dkk. Penerbit : AJALT (The Association for Japanese Language Teaching) Tebal : 128 halaman Terbit : Tahun 2004 (cetakan ke 9) Ukuran : 18,5 X 25,5 cm. Model pemelajaran yang dikemukakan dalam buku ini merupakan hal-hal yang menarik untuk diterapkan dalam pemelajaran baca tulis hiragana dan katakana berupa berbagai permainan baca tulis yang dapat menggali kemampuan pemelajar, serta memiliki keunggulan berupa ; kemampuan menghapal dengan cepat, dapat memperkuat hapalan, dapat menciptakan lingkungan belajar yang menarik, serta dapat menguasai materi pelajaran dengan mudah. Tulisan ini juga diharapkan dapat memberikan sedikit gambaran tentang manfaat model pemelajaran Puzzles dalam upaya meningkatkan belajar mengajar khususnya dalam pemelajaran huruf bahasa Jepang. Pada umumnya kesulitan yang berkaitan dengan pemelajaran huruf bahasa Jepang, di antaranya disebabkan oleh terdapatnya bunyi panjang pendek dalam kosakata bahasa Jepang yang dapat membedakan makna dari masing-masing kata tersebut, sehingga pemelajar sering kurang memperhatikan dalam penulisannya ke dalam huruf Hiragana. Selain itu terdapat pula kosakata yang memiliki konsonan rangkap yang membutuhkan ketelitian pada saat menulis maupun membacanya. Masalah-masalah ini dapat dipecahkan dengan menggunakan model pemelajaran huruf bahasa Jepang yang efektif sehingga belajar huruf bahasa Jepang terasa lebih mudah, menarik dan menyenangkan. Model pemelajaran yang dikemukakan pada buku ini dimaksudkan untuk memberikan penguatan tentang bagaimana cara membaca dan penulisan fonetis dalam tulisan huruf Jepang Hiragana dan Katakana. Pada kenyataannya kesalahan pemelajaran huruf Jepang berkisar pada hal-hal sebagai berikut:

a. Kesalahan penulisan huruf dalam bunyi panjang dan pendek. b. Kesalahan penulisan huruf dalam bentuk konsonan rangkap. c. Kesalahan penulisan dalam bentuk huruf yang mirip. d. Kesalahan membaca dan menulis huruf. e. Kesalahan pada cara menarik garis untuk membuat sebuah huruf. Pada model pemelajaran ini diupayakan agar kesalahan-kesalahan seperti contoh tersebut di atas dapat terpecahkan. Dalam buku Japanese for Young People yang ditulis oleh Sachiko Adachi dkk. (2004), tersebut dikemukakan tentang paket pemelajaran huruf bahasa Jepang yang meliputi hal-hal seperti berikut. a. Find the Correct Hiragana Dalam model ini, pemelajar diberi sebuah media lembaran kertas yang berisi hurufhuruf Hiragana yang ditulis secara acak. Tugas pemelajar adalah menunjukkan dan memberi tanda pada huruf-huruf yang diminta. Model pemelajaran ini dimaksudkan agar pemelajar jeli dalam mengamati dan menyebutkan huruf tersebut, sehingga pada akhirnya pemelajar dapat secara otomatis mampu membaca dengan tepat dan cepat. b. Reading Dalam model ini, pemelajar dilatih membaca dengan tepat sesuai dengan tulisan yang tertera pada media lembaran kertas yang ditulis dengan huruf Jepang. Tulisan tersebut selain ditulis dengan huruf Jepang juga disertai dengan gambar yang menggambarkan makna dari kosakata yang ditulis tersebut, sehingga pada akhirnya selain mampu membaca dengan tepat juga pemelajar memahami makna kosakata yang disebutkannya. c. Writing Dalam model ini, pemelajar dilatih menulis dengan tarikan dan urutan yang benar dalam media lembaran kertas. Model pemelajaran ini dimaksudkan agar pemelajar dapat menulis huruf Jepang dengan benar, sehingga pada akhirnya pemelajar diharapkan mampu menulis indah shodo sebagai salah satu budaya Jepang yang terkenal yakni menulis indah dengan menggunakan kuas.

d. More Writing Dalam model ini, pemelajar dilatih lebih banyak lagi menulis pada media lembaran kertas. Dengan kuantitas latihan yang tinggi diharapkan pemelajar secara otomatis mudah menuliskan huruf-huruf bahasa Jepang dengan benar. Selain itu dalam model ini pun disertai dengan gambar-gambar yang menggambarkan makna kosakata yang ditulis tersebut. Pada akhirnya dengan menggunakan model ini diharapkan pemelajar mampu menuliskan kosakata bahasa Jepang dengan tepat dan cepat, juga secara otomatis mampu membaca huruf-huruf tersebut dengan benar. e. Puzzles Dalam model ini, pemelajar diberikan berbagai macam permainan yang mengasah otak, dimaksudkan agar selain diperoleh ketangkasan dan kecerdikan dalam memainkan permainan ini, juga kemampuan menulis dan membaca dapat lebih ditingkatkan. Melalui model permainan ini diharapkan pemelajaran huruf bahasa Jepang tidak monoton dan membosankan, melainkan menjadi pelajaran yang menyenangkan dan menarik. Permainan-permainan dalam model pemelajaran ini adalah: model せんむすび Dotto-Dot, めいろ Maze, ことばさがし Wordsearch, クロスワード Crossword, エイリアン Odd Man Out, にんじゃ Find the Hiragana, なら びかえ Hiragana Anagrams, むしくい Family Tree dan カードさがし Missing Cards. 1) Model せんむすび Dot-to-Dot Dalam model ini, pemelajar diberi media berupa lembaran kertas yang ditulisi berbagai macam huruf Hiragana yang ditulis secara acak. Di masing-masing huruf tersebut dibubuhi titik-titik tebal. Tugas pemelajar adalah menyambungkan titik-titik tersebut berdasarkan urutan huruf Hiragana yang telah diketahui oleh pemelajar. Hasil dari penyambungan titik-titik yang menyertai huruf Hiragana tersebut akan membentuk sebuah gambar yang akan diketahui bila pemelajar menyambungkan titik-titik tersebut dengan benar. Jika pemelajar salah dalam menyambungkan titik-titik tersebut maka tidak akan diperoleh gambar yang dimaksud. Model ini dimaksudkan agar pemelajar hafal bentuk, hafal baca dan hafal urutan huruf Hiragana secara otomatis.

2) Model めいろ Maze tertera gambar semacam peta disertai dengan petunjuk susunan huruf yang harus diikuti. Pemelajar yang mampu membaca dan hafal bentuk huruf akan segera dapat menyelesaikan permainan ini. Permainan ini memerlukan konsentrasi dan ketangkasan yang tinggi. 3) Model ことばさがし Wordsearch terdapat kumpulan huruf huruf secara acak yang ditulis dalam kotak-kotak. Pemelajar diharuskan menemukan kumpulan huruf yang berderet dalam kotak-kotak tersebut yang membentuk sebuah kata dalam bahasa Jepang dengan cara memberi tanda atau melingkari kotak-kotak huruf yang sesuai. Pemelajar yang tidak mengetahui kosakata dalam bahasa Jepang, tidak akan dapat mengikuti model pemelajaran ini. Sehingga model pemelajaran ini selain dimaksudkan untuk mengetes kemampuan membaca juga dimaksudkan untuk mengetes kemampuan pengetahuan kosakata pemelajar. 4) Model クロスワード Crossword terdapat gambar yang menggambarkan sebuah makna kata, dan pemelajar diharuskan menuliskannya pada susunan kotak-kotak yang tersedia seperti bentuk teka teki silang. Jawaban harus ditulis secara mendatar atau menurun sesuai petunjuk. Jika pemelajar tidak mengetahui kosakata dalam bahasa Jepang seperti yang tertera dalam gambar yang dimaksud, maka pemelajar tidak akan dapat menuliskan huruf-huruf pada kotak-kotak yang tersedia. Model pemelajaran ini dimaksudkan untuk mengetes kemampuan pemelajar untuk menulis dan untuk mengetes kemampuan pengetahuan kosakata. 5) Model エイリアン Odd Man Out Dalam model ini, pemelajar diberi media berupa lembaran kertas yang bertuliskan huruf-huruf Hiragana. Huruf-huruf tersebut tidak ditulis secara berurutan namun merupakan huruf-huruf dari kelompok yang sama dan dalam urutan huruf-huruf tersebut

diselipkan huruf yang bukan dari kelompok huruf-huruf tersebut. Tugas pemelajar adalah menemukan huruf yang tidak termasuk pada kelompok huruf-huruf tersebut. Model pemelajaran ini dimaksudkan agar pemelajar mampu membedakan kumpulan huruf yang sekelompok dan yang tidak. 6) Model にんじゃ Find the Hiragana Dalam model ini, pemelajar diberi media berupa lembaran kertas bergambar abstrak yang cukup rumit, namun bila pemelajar jeli mengamati gambar abstrak tersebut maka di dalamnya akan diperoleh bentuk gambar yang menyerupai huruf Hiragana. Tugas pemelajar adalah menebalkan gambar yang menyerupai huruf tersebut. Model pemelajaran ini dimaksudkan untuk menggali kreatifitas dan kecermatan pemelajar. 7) Model ならびかえ Hiragana Anagrams berisi huruf-huruf Hiragana yang ditulis tidak berurutan. Tugas pemelajar adalah menyusun huruf-huruf yang tersedia tersebut menjadi kata-kata dalam bahasa Jepang. Jika pemelajar tidak dapat membaca huruf tersebut atau tidak mengetahui kosakata dalam bahasa Jepang, maka pemelajar tersebut tidak akan dapat mengikuti permainan ini. Dengan demikian model pemelajaran ini dimaksudkan untuk mengetes kemampuan membaca dan kemampuan pengetahuan kosakata bahasa Jepang melalui kemampuan menuliskan huruf bahasa Jepang dengan benar. 8) Model むしくい Family Tree Dalam model ini, pemelajar diberi media berupa lembaran kertas yang bergambar pohon dengan gambar daun-daun yang di dalamnya tertera nama-nama atau sebutan nama dalam lingkungan keluarga. Dalam gambar lain yang terpisah dijelaskan susunan keluarga. Tugas pemelajar adalah mencocokkan gambar dalam susunan keluarga pada gambar daun yang telah ditulisi nama atau sebutan keluarga. Jika pemelajar tidak mengetahui kosakata yang berkaitan dengan penyebutan nama anggota keluarga maka pemelajar tersebut akan mengalami kesulitan dalam model pemelajaran ini. Dengan

demikian model pemelajaran ini dimaksudkan untuk menguji kemampuan penguasaan kosakata yang berkaitan dengan tema-tema tertentu. 9) Model カードさがし Missing Cards Dalam model ini, pemelajar diberi media berupa lembaran kertas yang berisi modelmodel gambar permainan tertentu misalnya tentang permainan Tanabata Tanabata Game, permainan kereta api Train Game dan lain-lain. Pemelajar diharuskan mencocokkan kata-kata yang tertera pada kelompok kata A dengan kelompok kata B, sehingga hasilnya akan membentuk sebuah kosakata dalam bahasa Jepang. Model pemelajaran ini dimaksudkan untuk menguji kemampuan pengetahuan pemelajar terhadap berbagai kosakata bahasa Jepang yang ditulis dalam huruf Hiragana. Untuk dapat menggunakan model-model pemelajaran huruf bahasa Jepang seperti dalam buku ini diperlukan kreatifitas tinggi dari para pengajar untuk mempersiapkan kartu bergambar dan lain sebagainya, namun buku ini sangat bervariasi dan menarik, sehingga diharapkan dapat mengatasi permasalahan dalam pemelajaran huruf bahasa Jepang hiragana dan katakana. *) Penulis adalah dosen pada Program Pendidikan Bahasa Jepang JPBA FPBS Universitas Pendidikan Indonesia.