MAKALAH PERANCANGAN KEYPAD MESIN FOTOKOPI SISTEM MIKROPROSESOR

dokumen-dokumen yang mirip
2. Unit Praktikum Perhitungan Aritmatika

Timer/Counter. AVR ATMega 8535

PERANCANGAN KEYPAD MESIN FOTOCOPY SEDERHANA MENGGUNAKAN ATMEL AVR ATmega8535

Apa itu timer/counter?

Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB Abstrak

JAM DIGITAL 2.2 REGISTER TCNT, TIMSK, OCR, DAN TIFR 1. PENDAHULUAN 2. STUDI PUSTAKA 2.1 CLOCK DAN PRESCALER 3. METODOLOGI 3.

BAB I AVR ATMega 8535L

Sistem Mikrokontroler FE UDINUS

Materi 9: AVR Interrupt

Timer / Counter. Hendawan Soebhakti. November 2009

Materi 8: AVR Timer Programming

MIKROPENGENDALI C TEMU 4 AVR TIMER AND COUNTER. Oleh : Danny Kurnianto,S.T.,M.Eng Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom

SISTEM INTERUPSI MIKROKONTROLER ATMEL

TERJADI INTERRUPT MELAYANI INTERRUPT KEMBALI MENERUSKAN PROGRAM YANG TERHENTI PROGRAM YANG SEDANG BERJALAN. Gambar 4.1 Interrupt

Materi 5: Architecture and Assembly Language Programming. I Nyoman Kusuma Wardana Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali

Laporan Modul 2, EL3006 Timer/Counter dan Interrupt Jongguran Sondang DN ( )/ Kelompok 48/ Jumat, 14 Maret 2008 Asisten: Virgilius

BAB III PERANCANGAN UIMEGA 8535

OPERATION SYSTEM. Jenis - Jenis Register Berdasarkan Mikroprosesor 8086/8088

Mikrokontroler AVR. Hendawan Soebhakti 2009

PERBANDINGAN KECEPATAN PENCACAHAN ANTARA TIMER 0 (8 BIT) DENGAN TIMER 1 (16 BIT) PADA SISTEM MIKROKONTROLER

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

INSTRUKSI. TTH2D3 Mikroprosesor

MAKALAH. Timer atau Counter 0 dan 1. Oleh : Rizky Dwi N ( ) Satrio Teguh Yulianto ( ) D3 TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

APLIKASI MIKROKONTROLER

BAB IV PEMBAHASAN. waktu tertentu. Dimana alat tersebut dapat dioperasikan melalui komputer serta

TIMER DAN COUNTER MIKROKONTROLER ATMEL

Materi 7: Branch, Call and Time Delay Loop

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

TUGAS AKHIR PERANCANGAN ROTOR TRANSMITER KOMPATIBEL DENGAN MESIN DRAW ROLL RIETER J 7/30

Sistem Mikrokontroler FE UDINUS

DAFTAR ISI Bab 1 Membuat Rangkaian dan PCB... 1 Bab 2 Proyek 1: Lampu Kelap-Kelip Bab 3 Proyek 2: Analog to Digital Converter (ADC)...

Basic AVR Microcontroller Tutorial

TUGAS AKHIR SIMULATOR PENGHITUNG JUMLAH ORANG PADA PINTU MASUK DAN KELUAR GEDUNG

Mata Kuliah : Bahasa Rakitan Materi ke-3

TI2043 Organisasi dan Arsitektur Komputer Tugas 2 Interrupt Driven I/O

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

SINYAL INTERUPSI. 1. Latar Belakang

Percobaan 5 PENGENALAN MIKROKONTROLER 8051

BAB III LANDASAN TEORI. digunakan seperti MCS51 adalah pada AVR tidak perlu menggunakan oscillator

PERANCANGAN ALAT PEMANTAU TEKANAN DAN KONSENTRASI OKSIGEN UDARA PERNAFASAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega32

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

DT-IO Application Note

Perancangan Robot Pemadam Api Gedung Bertingkat Berbasis Mikrokontroler ATMega8535

MONITORING ARUS PLTMH UMM MELALUI JALA-JALA LISTRIK BERBASIS ATMEGA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pulsa = Frekuensi * 60/20 ; atau Pulsa = frekuensi*30;

PERTEMUAN INTERUPSI MIKROKONTROLER 89C51

PERTEMUAN MEMORY DAN REGISTER MIKROKONTROLER

Alarm Pintu, Harap Pintu Tutup Kembali, Jangan Buka Pintu Lama-lama versi 2

BAB 2 LANDASAN TEORI

Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

DASAR INPUT/OUTPUT (1) (PORT PPI DAN PORT 1 SEBAGAI OUTPUT)

Pengukuran Kecepatan Angin untuk Transportasi Darat

BAB IV PENGUJIAN. 4.1 Umum. Untuk dapat menentukan kualitas kerja suatu alat perlu dilakukan satu

Percobaan 5. TIMER/COUNTER Menggunakan DT-51 MinSys

SISTEM MONITORING INFUS BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA 16 ABSTRAK

MODE OPERASI TIMER/COUNTER. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

Perancangan PENGKODEAN NRZ-L DAN MANCHESTER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535. SKRIPSI (Resume)

PERTEMUAN TIMER & COUNTER MIKROKONTROLER 89C51

Mikrokontroler 89C51 Bagian II :

PERCOBAAN 5 STACK DAN SUBROUTINE. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

BAB III METODE PENELITIAN. baik pada perangkat keras maupun pada komputer. Buffer. Latch

BAB II LANDASAN TEORI

PEMBANGKIT DAN PENGHITUNG FREKUENSI

BAB II DASAR TEORI. Current Transformer atau yang biasa disebut Trafo arus adalah tipe instrument

MIKROPENGENDALI C TEMU 2b AVR ARCHITECTURE. Oleh : Danny Kurnianto,S.T.,M.Eng Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom

JOBSHEET VIII MENGGUNAKAN TIMER/COUNTER DALAM MIKROKONTROLER ATMEGA8535

Pengendalian 8 buah Motor oleh DST-51

Pertemuan 6 SPESIFIKASI PERANGKAT KERAS 8086/8088

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGONTROL PARTITUR OTOMATIS

PORT SERIAL MIKROKONTROLER ATMEL AT89C51

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

MIKROKONTROLER AT89S52

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

Pendahuluan Mikrokontroler 8051

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro. Perancangan Robot Penjepit Barang Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... v. ABSTRAKSI...vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI...ix. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR...

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler AVR ATmega32

GAMBARAN UMUM SISTEM KOMPUTER

BAB II PENGENALAN ATMEGA 8535 DAN VHDL

Operasi Transfer Data

4. Port Input/Output Mikrokontroler MCS-51

Laboratorium MIKROKONTROLER 1 AVR ATmega8535

Mikroprosesor. Pertemuan 8. By: Augury

KATA PENGANTAR Sistem Mikroprosesor ( Implementasi Pada Mikrokontroler 8 Bit

Organisasi Komputer & Organisiasi Prosesor

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Seperti yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, pada penelitian ini

REGISTER Register-register yang terdapat pada mikroprosesor, antara lain :

DT-51 Application Note

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51

Blok sistem mikrokontroler MCS-51 adalah sebagai berikut.

Memprogram Interupsi AT89S51

R E G I S T E R. = Code Segment Register = Data Segment Register = Stack Segment Register = Extra Segment Register. 3.

PROGRAMMABLE TIMER DENGAN TAMPILAN M1632 LCD MENGGUNAKAN MODUL DST-51

Transkripsi:

MAKALAH PERANCANGAN KEYPAD MESIN FOTOKOPI SISTEM MIKROPROSESOR DISUSUN OLEH: RIZKY JANUAR (35501) NATHAN SITOHANG (36017) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2010

TUGAS PERANCANGAN KEYPAD MESIN FOTOKOPI SISTEM MIKROPROSESOR Program keypad fotocopy berikut ini diaplikasikan pada ATMEGA16, dengan kriteria sebagai berikut: Pin C bit 4 untuk memberikan input 10 lembar fotocopy. Pin C bit 5 untuk memberikan input 20 lembar fotocopy. Pin C bit 6 untuk memberikan input 40 lembar fotocopy (jumlah maksimum). Pin D bit 2 merupakan interupsi eksternal 0, yang apabila ditekan,proses pengcopyan dihentikan Pind D bit 7 digunakan untuk melanjutkan proses fotocopy setelah mesin diinterupsi. Port A bit 7 untuk menyalakan LED 1 saat jumlah fotocopy mencapai 10 lembar. Port A bit 6 untuk menyalakan LED 2 saat jumlah fotocopy mencapai 20 lembar. Port A bit 5 untuk menyalakan LED 3saat jumlah fotocopy mencapai 30 lembar. Port A bit 4 untuk menyalakan LED 4 saat jumlah fotocopy mencapai 40 lembar. Port B untuk menyalakan layar BCD yang menunjukkan jumlah yang sudah tercopy..include "m16def.inc".org 0x00 rjmp main.org 0x01 rjmp pause rjmp lanjut org 0x0000 digunakan untuk memberitahu bahwa instruksi selanjutnya akan ditempatkan pada alamat 0000. Jadi, pada alamat 0000 akan ditempati oleh instruksi rjmp main. Instruksi ini memberi perintah untuk meloncat ke subrutin main. alamat 0001 ditempati oleh instruksi rjmp pause. Instruksi ini akan memberi perintah untuk meloncat ke subrutin pause.

main: ldi r16, low(ramend) out spl, r16 ldi r16, high(ramend) out sph, r16 kelima baris ini digunakan sebagai stack pointer SRAM. ldi r20,0b01000000 out GICR,r20 sei R20 yang berisi bit seperti di atas, masing-masing digunakan sebagai untuk membuat intterrupt int0,sedangkan perintah sei untuk mengenablekannya. awal1: ldi r16,255 out ddra,r16; porta output ldi r17,0 out ddrc,r17;portc input out ddrd,r17 out ddrb,r16 out pinc,r17 out portd,r16 Baris di atas digunakan untuk menentukan fungsi p in ATMEGA yakni sebagai input atau output. awal: clr r16 out porta,r16 sbic pinc,4 rjmp kopi10 sbic pinc,5 rjmp kopi20 sbic pinc,6 rjmp kopi40 rjmp awal

Program di atas mengecek keadaan pin C bit 4, 5 dan 6 secara berurutan. Jika bit 4 pin C ditekan ( logic 0 ) maka program akan mengisi register dengan nilai 10 kemudian meloncat ke subrutin kopi10 untuk melakukan proses fotocopy. Tetapi, bila pin C bit 4 tidak ditekan maka program akan melanjutkan pengecekan terhadap bit 5 pin C. Jika bit ini ditekan maka program akan mengisi register dengan nilai 20 kemudian meloncat ke subrutin kopi20 untuk melakukan proses fotocopy. Dan seandainya tidak ditekan, maka program akan melanjutkan pengecekan terhadap bit 6 pin C. Seperti sebelumnya, jika bit ini ditekan maka program akan mengisi register dengan nilai 40 kemudian meloncat ke subrutin kopi40 untuk melakukan proses fotocopy. Jika tidak ditekan maka program akan kembali mengulang pengecekan terhadap bit 4 pin C. kopi10: rcall waktu cpi r16,10 breq led1 rjmp kopi10 Program di atas merupakan proses pengcopyan 10 lembar.r16 akan diincrementkan hingga 10 desimal, sehingga melompat ke subrutin led1. Port B akan menghidupkan BCD,sesuai isi dari register R16. Pengcopyan akan dijalankan sesuai pewaktuan dari subrutin waktu. kopi20: cpi r16,10 breq led2 rjmp kopi20 Program di atas merupakan proses pengcopyan 10 lembar pertama dari fotocopy 20. Proses ini berjalan setelah led2r16 akan diincrementkan hingga 10 desimal, sehingga melompat ke subrutin led2. Port B akan menghidupkan BCD,sesuai isi dari register R16. Pengcopyan akan dijalankan sesuai pewaktuan dari subrutin waktu.

kopi20b: cpi r16,20 breq led2b rjmp kopi20b Program di atas merupakan proses pengcopyan 11-20 lembar dari fotocopy 20.Proses ini berjalan setelah subrutin led2 dijalankan.r16 akan diincrementkan hingga 20 desimal. Port B akan menghidupkan BCD,sesuai isi dari register R16. Pengcopyan akan dijalankan sesuai pewaktuan dari subrutin waktu. Setelah itu akan kembali ke fungsi awal untuk pengecekan kembali. kopi40: cpi r16,10 breq led3 rjmp kopi40 Program di atas merupakan proses pengcopyan 1-10 lembar dari fotocopy 40. R16 akan di-increment hingga 10 dan akan melompat ke subrutin led3. kopi40b: cpi r16,20 breq led3b rjmp kopi40b Program diatas adalah lanjutan dari proses pengcopyan 40 lembar. Yakni dari 11 20 lembar. Proses ini berjalan setelah subrutin led 3 selesai dijalankan. kopi40c:

cpi r16,30 breq led3c rjmp kopi40c Program diatas adalah lanjutan dari proses pengcopyan 40 lembar. Yakni dari 21 30 lembar. Proses ini berjalan setelah subrutin led 3b selesai dijalankan. kopi40d: cpi r16,40 breq led4 rjmp kopi40d Program diatas adalah lanjutan dari proses pengcopyan 40 lembar. Yakni dari 31 40 lembar. Proses ini berjalan setelah subrutin led 3c selesai dijalankan. led1: ldi r17,1 rcall waktu rjmp awal Merupakan subrutin ketika r16 pada kopi10 telah mencapai 10 desimal. Dan akan menghidupkan led1 pada port a1. Kemudian akan kembali ke proses subrutin awal untuk melakukan pengecekan kembali. led2: ldi r17,1 rjmp kopi20b

Program diatas merupakan program untuk menghidupkan led pada port a1, yakni setelah pengcopyan mencapai 10 lembar pada kopi20. Kemudian akan dilanjutkan ke subrutin kopi20b. led2b: ldi r17,3 rjmp awal Merupakan subrutin ketika r16 pada kopi20 telah mencapai 20 desimal. Dan akan menghidupkan led1 pada port a1 dan led2 pada porta2. Kemudian akan kembali ke proses subrutin awal untuk melakukan pengecekan kembali. led3: ldi r17,1 rjmp kopi40b Program diatas merupakan program untuk menghidupkan led pada port a1, yakni setelah pengcopyan mencapai 10 lembar pada kopi40. Kemudian akan dilanjutkan ke subrutin kopi40b. led3b: ldi r17,3 rjmp kopi40c Program diatas merupakan program untuk menghidupkan led pada port a1 dan led pada port a2, yakni setelah pengcopyan mencapai 20 lembar pada kopi40. Kemudian akan dilanjutkan ke subrutin kopi40b. led3c: ldi r17,7 rjmp kopi40d

Program diatas merupakan program untuk menghidupkan led pada port a1, led pada port a2, dan led pada port a3, yakni setelah pengcopyan mencapai 30 lembar pada kopi40. Kemudian akan dilanjutkan ke subrutin kopi40c. led4: ldi r17,0x0f rjmp awal Merupakan subrutin ketika r16 pada kopi40 telah mencapai 40 desimal. Dan akan menghidupkan semua led. Kemudian akan kembali ke proses subrutin awal untuk melakukan pengecekan kembali. waktu : ldi r21, 0x00 out TIMSK, r16 ldi r16, high(0xeae8) out TCNT1H, r16 ldi r16, low(0xeae8) out TCNT1L, r16 ldi r16, 0b00000101 out TCCR1B, r16 Pada program di atas overflow interupt dari Timer1 di-disable dengan memberikan logic 0 pada register TIMSK bit TOIE1. Overflow interupt di-disable agar program tidak meloncat ke vektor interupsi ketika terjadi overflow dan program dapat berjalan terus. Register Timer Interrupt Mask Register (TIMSK) digunakan untuk mengontrol interupsi yang valid dengan cara mengeset (memberi logic 1) pada bit-bit register tersebut. ulangwaktu: in r16, TIFR sbrs r16, TOV1 rjmp ulangwaktu

ldi r16, 0b00000100 out TIFR, r16 ldi r16,0x00 out TCCR1B, r16 ret Sambil menunggu overflow, program akan terus mengulang loop dari subrutin ulangwaktu. Ketika terjadi overflow, maka bit TOV1 (Timer/Counter 1 Overflow Flag) pada register TIFR ( Timer Interrupt Flag ) akan berlogic 1. Sebagaimana TIMSK, TIFR juga digunakan untuk mengontrol interupsi. Keterangan: Frekunsi clock yang digunakan sebesar 11.0592 MHz. Presecaller yang digunakan 1024. Dimana timer tersebut bekerja selama 0.5 s. Maka sesuai rumus : Diperoleh nilai TCNT dalam heksadesimal sebesar 0xeae8. lanjut: sbic pind,7 rjmp lanjut reti interupsi eksternal 0 dapat terjadi kapanpun. Ketika button pause pada pin D bit 2 ditekan maka program akan meloncat ke vektor interupsi kedua dengan alamat 0001 yang kemudian akan melakukan subrutin interupsi, yaitu subrutin lanjut. Program akan terus melakukan loop sampai pin D bit 7 ditekan. Ketika pin ini ditekan maka program akan keluar dari subrutin pelayanan interupsi dan kembali melanjutkan ke proses selanjutnya.