Daftar Isi. 4 Kesuburan Biologi Lingkungan Laut Arafura

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

VARIABILITAS SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN PULAU BIAWAK DENGAN PENGUKURAN INSITU DAN CITRA AQUA MODIS

PENGARUH MONSUN MUSIM PANAS LAUT CHINA SELATAN TERHADAP CURAH HUJAN DI BEBERAPA WILAYAH INDONESIA

2. TINJAUAN PUSTAKA. sebaran dan kelimpahan sumberdaya perikanan di Selat Sunda ( Hendiarti et

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Daftar Isi. PERSPEKTlF PENGELOLAAN PERIKANANTANGKAP l.aut ARAFURA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang s

STUDI VARIASI TEMPERATUR DAN SALINITAS DI PERAIRAN DIGUL IRIAN JAYA, OKTOBER 2002

PERTEMUAN KE-5 M.K. DAERAH PENANGKAPAN IKAN SIRKULASI MASSA AIR (Bagian 2) ASEP HAMZAH

Tengah dan Selatan. Rata-rata SPL selama penelitian di Zona Utara yang pengaruh massa air laut Flores kecil diperoleh 30,61 0 C, Zona Tengah yang

DAFTAR PUSTAKA. Aken, H.M. Van.and S. Makarim INSTANT : Observations in Lifamatola Passage. NIOZ.

PENGARUH PERUBAHAN DAN VARIABILITAS IKLIM TERHADAP DINAMIKA FISHING GROUND DI PESISIR SELATAN PULAU JAWA

KARAKTERISTIK DAN VARIABILITAS BULANAN ANGIN PERMUKAAN DI PERAIRAN SAMUDERA HINDIA

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS POLA SEBARAN DAN PERKEMBANGAN AREA UPWELLING DI BAGIAN SELATAN SELAT MAKASSAR

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3. No. 1, Maret 2012: 1-9 ISSN : ANALISIS MASSA AIR DI PERAIRAN MALUKU UTARA

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Daerah Penangkapan Ikan (fishing ground) Oleh: Ririn Irnawati

SIRKULASI ANGIN PERMUKAAN DI PANTAI PAMEUNGPEUK GARUT, JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Plankton merupakan organisme renik yang hidup melayang-layang di air dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sebaran Arus Permukaan Laut Pada Periode Terjadinya Fenomena Penjalaran Gelombang Kelvin Di Perairan Bengkulu

BAB I PENDAHULUAN. memiliki jumlah pulau yang sangat banyak. Secara astronomis, Indonesia terletak

Gambar 1. Diagram TS

Simulasi Pola Arus Dua Dimensi Di Perairan Teluk Pelabuhan Ratu Pada Bulan September 2004

ARLINDO (ARUS LINTAS INDONESIA): KORIDOR PENTING DALAM SISTEM SIRKULASI SAMUDRA RAYA

KATA PENGANTAR. Kepada semua pihak yang telah turut membantu menyusun dokumen ini disampaikan terima kasih. Pangkalan Balai, November 2013

Pemimpin baru dan tantangan krisis ikan era perubahan iklim

TINJAUAN PUSTAKA. Keadaan Umum Perairan Pantai Timur Sumatera Utara. Utara terdiri dari 7 Kabupaten/Kota, yaitu : Kabupaten Langkat, Kota Medan,

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

5 KONDISI PERIKANAN TANGKAP KABUPATEN CIANJUR

2.1. Ikan Kurau. Klasiflkasi ikan kurau (Eleutheronema tetradactylum) menurut. Saanin (1984) termasuk Phylum chordata, Class Actinopterygii, Genus

Kata kunci: Citra satelit, Ikan Pelagis, Klorofil, Suhu, Samudera Hindia.

DAERAH PERAIRAN YANG SUBUR. Riza Rahman Hakim, S.Pi

DIRECTORY PERALATAN PENELITIAN LAUT DALAM PUSAT PENELITIAN LAUT DALAM LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA BIDANG SARANA PENELITIAN

Kajian Elevasi Muka Air Laut di Perairan Indonesia Pada Kondisi El Nino dan La Nina

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan. 1.

RINGKASAN EKSEKUTIF. The development of a wave-tide-circulation coupled model and its upwelling simulation application in the Indonesian Seas

BAB I PENDAHULUAN. antara dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik mempunyai

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PENDAHULUAN. Pantai Timur Sumatera Utara merupakan bagian dari Perairan Selat

Gerakan air laut yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan sehari-hari adalah nomor

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pola Sebaran Suhu Permukaan Laut dan Salinitas pada Indomix Cruise

BAB I PENDAHULUAN. transportasi dan komunikasi yang sangat diandalkan dalam mewujudkan

I. PENDAHULUAN. Potensi perikanan laut meliputi perikanan tangkap, budidaya laut dan

Studi Variabilitas Lapisan Atas Perairan Samudera Hindia Berbasis Model Laut

FENOMENA UPWELLING DAN KAITANNYA TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN IKAN LAYANG DELES (Decapterus Macrosoma) DI PERAIRAN TRENGGALEK

PENGARUH DINAMIKA OSEANOGRAFI PERAIRAN INDONESIA TERHADAP PRODUKTIFITAS PRIMER PERIODE EL-NINO (AGUSTUS 2002) DAN LA-NINA (SEPTEMBER 1998)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu hutan mangrove yang berada di perairan pesisir Jawa Barat terletak

b) Bentuk Muara Sungai Cimandiri Tahun 2009

I. PENDAHULUAN. limbah dari pertanian dan industri, serta deforestasi ilegal logging (Nordhaus et al.,

PENGANTAR SUMBERDAYA PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL. SUKANDAR, IR, MP, IPM

Musim Ikan Di Perairan Laut Jawa Kabupaten Jepara dan Prediksi Lokasi Fishing ground-nya

1. PENDAHULUAN. Spesies ikan malalugis atau juga disebut layang biru (Decapterus

KAITAN AKTIVITAS VULKANIK DENGAN DISTRIBUSI SEDIMEN DAN KANDUNGAN SUSPENSI DI PERAIRAN SELAT SUNDA

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Keberadaan sumber daya ikan sangat tergantung pada faktor-faktor. yang sangat berfluktuasi dari tahun ke tahun. Kemungkinan ini disebabkan karena

KELOMPOK SASARAN. 1. Nelayan-nelayan yang telah mempunyai pengalaman dan keterampilan dalam pengoperasian jaring trammel.

Potensi Terumbu Karang Luwu Timur

KONDISI OSEANOGRAFI FISIKA PERAIRAN BARAT SUMATERA (PULAU SIMEULUE DAN SEKITARNYA) PADA BULAN AGUSTUS 2007 PASCA TSUNAMI DESEMBER 2004

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KETERKAITAN KONDISI PARAMETER FISIKA DAN KIMIA PERAIRAN DENGAN DISTRIBUSI KLOROFIL-A DI PERAIRAN BARAT SUMATERA

2. KONDISI OSEANOGRAFI LAUT CINA SELATAN PERAIRAN INDONESIA

Pola dan Karakteristik Sebaran Medan Massa, Medan Tekanan dan Arus Geostropik Perairan Selatan Jawa

BAB I PENDAHULUAN. kepulauan terbesar di dunia, dengan luas laut 5,8 juta km 2 atau 3/4 dari total

1.PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR MARITIM BAGI PENINGKATAN DAYA ADAPTIF MASYARAKAT SUMBA

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAJIAN SEBARAN SPASIAL PARAMETER FISIKA KIMIA PERAIRAN PADA MUSIM TIMUR DI PERAIRAN TELUK SEMARANG

Adaptasi Perikanan Tangkap terhadap Perubahan dan Variabilitas Iklim di Wilayah Pesisir Selatan Pulau Jawa Berbasis Kajian Resiko MODUL TRAINING

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG

PENDAHULUAN Latar Belakang

Hubungan Upwelling dengan Jumlah Tangkapan Ikan Cakalang Pada Musim Timur Di Perairan Tamperan, Pacitan

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di :

KARAKTERISTIK MASSA AIR ARLINDO DI PINTASAN TIMOR PADA MUSIM BARAT DAN MUSIM TIMUR

5. PEMBAHASAN 5.1 Sebaran Suhu Permukaan laut dan Klorofil-a di Laut Banda Secara Spasial dan Temporal

2. TINJAUAN PUSTAKA. Suhu permukaan laut Indonesia secara umum berkisar antara O C

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.4

BAB I PENDAHULU 1.1. Latar Belakang Masalah

HIDROSFER VI. Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. kerupuk udang. Pembuatan kerupuk udang selain menambah lamanya

1. PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN WILAYAH STUDI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

5 PEMBAHASAN 5.1 Sebaran SPL Secara Temporal dan Spasial

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

7. PEMBAHASAN UMUM 7.1 Dinamika Hasil Tangkapan Ikan Pelagis Kecil

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara yang mempunyai potensi besar dalam

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

KONDISI OSEANOGRAFI DI SELAT SUNDA DAN SELATAN JAWA BARAT PADA MONSUN BARAT 2012

Transkripsi:

FIRSdEKNF PENGELOI.AAN PERIKANAN TANGKAP LAUT ARAFURA Daftar Isi Kata Sambutan Kata Pengantar 1 Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Tangkap: Perlu Diwui,udkan di Laut Arafura l.l Pendahuluan 1.2 Dasar kebijakan pengelolaan perilonan 1.3 Laut Arafura sebagai pilihan sasaran pengelolaan 1.4 Rencana pengelolaan perikanan 1.4.1 Pengumpulan informasi 1.4.2 Analisis dan perencanaan..'... 1.5 Penutup 2 Kondisi Fisik Oseanografi Laut Arafura 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 3 Kondisi Lingkungan Perairan Laut Arafura darl Hasil Kallan Multi Sensor Satelit 3.1 Pendahuluan 3l 3.2 Data dan metode analisis 33 3.3 Distribusi dan variabilitas parameter lingkungan perairan 35 3.4 Penutup '... 42 4 Kesuburan Biologi Lingkungan Laut Arafura 4.1 Pendahuluan 4.2 Bahan dan metode analisis 48 4.2.L Pengambilan contoh air... 48 4.2.2" Penghitunganplanktondanbentos..'...". 50 4.2.3 Pengukuran produktivitas primer 5l 4.3 Kesuburan biologi perairan Laut Arafura...'... 52 4.3.I Kelimpahan, keanekaragaman' dan keseragaman fitoplanlton 52 4.3.2 Kelimpahan, keanekaragaman, dan keseragaman zooplanlton 53 4.3.3 Kelirnpahan bentos 55 vii j I 2 3 5 6 8 8

tuituki 4.3.4 Kualitas air...,. ;.. i...,. ;;... 4.4 Kesuburan peratranpadakedalaman < l0 m versus > l0 m 4.4.1 Fitoplankton 4.4.2 Zooplankton 4.4.3 Bentos 4.5 Pengaruh kedalaman terhadap kualitas biofsik dan lingkungan... 4.6 Penutup Jenis, Sebaran, dan Keanekaragaman Sumberdaya Ikan Hasil Tangkapan di Tepian Laut Arafura 5.1 Pendahuluan... 5.2 Data dan metode analisis 5.3 Jenis dan komposisi hasil tangkapan pukat udang 5.4 Sebaran juvenil ikan hasil sampling... 5.5 Keanekaragaman ikan hasil sampling... 5.6 Pengaruh lokasi dan kedalaman terhartap biomas ikan... 5.7 Penutup 56 59 62 62 63 64 65 68 69 73 80 82 84 9l 6 Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Budaya Masyarakat pesisir Laut Arafura dan Implikasinya terhadap pengelolaan Sumberdaya Perikanan 6.1 Pendahuluan...,.. 100 6.2 Data dan metode analisis... 100 6.3 Kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat pesisir Laut Arafura. 104 6.3.1 KabupatenKepulauanAru...... 104 6.3.2 Kabupaten Merauke.:...... lo7 6.3.3 KabupatenAsmat......'. 1ll 6.3.4 KabupatenMimika... ll5 6.3.5 Kabupaten Kaimana... l2o 6.4 Persepsipemangku kepentingan (stakcholders)... 123 6.4.1 Potensi konflik... l2g 6.4.2 Pentingnya manfaat ekonomi. Lingkungan, dan sosial... 123 6.4.3 Pentingnya kerugian ekonomi,lingkungan, dan sosial... lz4 6.4.4 Kegiatan yang potensial menghasilkan keuntungan dan kerugian 6.5Prioritaskegiatanpemanfaatansumberdayaperikanan 6.6 Implikasi kondisi sosial, ekonomi dan budaya penduduk terhadap pemanfaatan dan manajemen lingkungan Laut Arafura 6.6.1 Pendidikan dan keterampilan penduduk... 6.6.2 Kesehatan 6.6.3 Sarana dan prasarana... 6.6.4 Pemasaran hasil tangkapan... r25 t26 127 127 128 r28 t28

PERSPEKTIF PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP LAUT ARAFURA I 6.6.5 Budaya masyarakat... 129 6.6.6 Potensi konflik... 129 6.7 Penutup... 132 Kajian Usaha Perikanan Demersal di Laut Arafura 7.l Pendahuluan... 136 7.2 Data dan metode analisis... 138 7.3 Potensi, armada dan pemanfaatan sumberdaya ikan demersal... 140 7.3.1 Potensi ikan demersallaut Arafura... 140 7.3.2 Armada perikanan demersal... 142 7.3.3 Pemanfaatan sumberdaya ikan demersal... 145 7.4 Karakteristik usaha unit-unit penangkapan...... 153 7.4.1 Pukat udang... 153 7.4.2 Rawaidasar...... 159 7.4.3 Pukat ikan... 162 7.4.4 Pukat ikan laut dalam... 165 7.5 Penutup... 168 Konsep Pengelolaan Perikanan dengan Pendekatan Terpadu di Laut Arafura 8.1 Pendahuluan... 173 8.2 Model pengelolaan dengan pendekatan terpadu... 175 8.3 Modelbioekonomi... 176 8.4 Model Biososioekonomi...... 179 8.5 Aplikasi model pengelolaan perikanan di Laut Arafura... 185 8.6 Penutup... 198 Zonasi Wilayah Perikanan Tepian Laut Arafura: Upaya Mewujudkan Pengelolaan Perikanan yang Efektif 9.1 Pendahuluan... 201 9.2 Data dan metode analisis... 2M 9.3 Zonaperikanan menurut peraturan yangada... 205 9.4 Usulan penetapan batas-batas kawasan pengelolaan perikanan tangkap... 210 1O Rencana Pengelolaan Perikanan Demersal di Laut Arafura : Suatu Perspektif 10.1 Pendahuluan...... 2I3 10.2 Kerangka rencana pengelolaan... 214 10.3 Beberapa informasi yang telah tersedia... 215 10.3.1 Keadaan sumberdaya biofisik lingkungan... 215 10.3.2 Keadaan sosial-ekonomi... 217 10.3.3 Keadaanperikanan...... 218 10.3.4 Permasalahanyangdihadapi......220 10.4 Penutup... 220 xl

PERSPEKTIF PENGELOI..AAN PERIKANAN'TANGKAP LAUT ARAFURA KONDISI FISIK OSEANOGRAFI LAUT ARAFURA I Wayan Nurjaya Abstrak Laut Arafura terletak di bagian timur Indonesia dan memiliki tingkat keuniknn yang tinggi, salah mtu diantaranya adalah menjadi basis deri kegiatan peikanan udang. Letabtya yang berbatasan langsung dmgan Iaut Banda (dengan proses upwellingnye) dan paparan pantai luos di bagian barat-barat daya Papua serta betmuaranya sejumlah sungai besar atau iver discharge (sumber nutim tingi) mmyebabken kesuburan perairan tinggi. Dalam upaya memahami lebih dalam tentang hzginnn perikanan tangkap di Laut Arafura, maka pemahaman tentang sifat -frnk Hnghungan Inut Arafura (batimeti, sebaran suhu, salinitas, arus, pasut dan gelombeng) m*hk diperlukan. Meskipun kurangnya penelitian di wilayah Laut Arafura, di dahm tulisan ini dibahas berbagai aspek oseanografi yang datanya dikompilasi dan hasil pengukuran di lapangan dan sumber ptstaka lainnya, Keta kunci : Laut Arafura, sifat/isik oseanogra/i, upwelling, paparan pantai 2,L Pendahuluan Posisi geografis Laut Arafura memberikan keunikan tersendiri, di bagian barat berbatasan langsung dengan Laut Banda, di bagian selatan dengan Teluk Carpentaria, di utara-timur dikelilingi pantai dengan hutan bakau dan bermuara sungai-sungai besar. Diketahui secara baik bahwa massa ar dari Pasifik Barat secara rutin mengalir ke Samudera Hindia melalui perairan Indonesia bagian timur (ARLINDO). Secara musiman juga terjadi pergantian massa air di Laut Banda ll

Oseanograf Laut Arafuru Padabaran Juni awal musim timur tinggi gelombang signifikan cukup tinggi dapat mencapai 2.0 m. Penyebaran gelombang tinggi terlihat cukup luas terutama di p er air an lattt y angb erb atas an dengan Laut B anda. 2.8 Penutup Daftar pustaka Aldrian E. -2005. why anti-monsoonar climate over Maruku: An ocean atmosphere model approach. Disampaikan dalam on-board R.v. Baruna Jaya g seminar. http: //www. metoc. gov. au wvrtki-k. 1961. physical-oce_anography of the southeast Asian waters. Report. Naga vol.?'!\, _universitv of Californi;-#il; rnstitution Oceanography, of La Jolla, California. 30