BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Parekraf Provinsi Lampung Tahun Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN 2015 DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVNSI LAMPUNG

: Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung. : Jl. Jenderal Sudirman No. 29 Bamdar Lampung. Alamat. Bandar Lampung, Maret 2015

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR, DAN PENDANAAN INDIKATIF

RENCANA KERJA (RENJA) SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2017

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

Evaluasi Hasil Renja SKPD Provinsi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung Triwulan IV

Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

LAPORAN KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015

GAMBARAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN

KATA PENGANTAR. Demikian Rencana Kinerja Tahunan ini dibuat dan dijadikan pedoman dalam peningkatan kinerja aparatur dimasa mendatang.

LAKIP TAHUN 2013 Page 1

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

PERJANJIAN KINERJA TANUN 2016 DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG. No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

GAMBARAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG

KATA PENGANTAR. Demikian Rencana Kinerja Tahunan ini dibuat dan dijadikan pedoman dalam peningkatan kinerja aparatur dimasa mendatang.

PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN PROVINSI LAMPUNG

RENCANA STRATEGIS TAHUN DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN LAMONGAN

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG

RINGKASAN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH PEMERINTAH ACEH TAHUN ANGGARAN 2016

BAB II. DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Palembang. Wanua di daerah yang sekarang dikenal sebagai Kota Palembang.

PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH

PERJANJIAN KINERJA TANUN 2017 DINAS PARIWISATA PROVINSI LAMPUNG. No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

PROFILE DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013

TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PARIWISATA PROVINSI LAMPUNG

LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN KEADAAN 31 JULI 2015 DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tanah yang subur, yang merupakan sumber daya alam yang sangat berharga bagi

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS PARIWISATA PROVINSI LAMPUNG

B A B 5 PROGRAM. BAB 5 Program Program SKPD

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Presentasi SAKIP. Kabupaten Magetan SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 35 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng

PERJANJIAN KINERJA TANUN 2016 DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG. No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Renja ( Rencana kerja ) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pasaman Barat Tahun Indikator Kegiatan

RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER KEMENTERIAN/LEMBAGA II.L.040.1

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA TANJUNGPINANG

PROGRAM KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA CIREBON TAHUN 2013 GEMAH RIPAH LOH JINAWI

BAB II DESKRIPSI LOKASI OBJEK PENELITIAN. Batang Hari. Candi ini merupakan peninggalan abad ke-11, di mana Kerajaan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

PERJANJIAN KINERJA TANUN 2016 DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG. No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG

U R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 358,000, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 24,813,456, BELANJA LANGSUNG 83,453,407,405.00

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

- 4 - MEMUTUSKAN: Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Daerah Provinsi adalah Pemerintah Daerah

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

TABEL 5.1 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN LAMONGAN

BAB III PROFIL DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA. A. Sejarah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2012 dan Capaian Renstra SKPD

Evaluasi Hasil Renja SKPD Perangkat Daerah : Dinas Kebudayaan dan Priwisata Kota Bima Periode Pelaksanaan: 2016

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

U R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 391,000, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 31,911,581, BELANJA LANGSUNG 91,604,159,680.00

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 30 NOMOR 30 TAHUN 2008

T A Y O G R T A WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dab Pendanaan Indikator Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN KLATEN TAHUN

Rencana Strategis (RENSTRA)

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG,

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

I. PENDAHULUAN. bagi pendapatan suatu negara. Pada tahun 2007, menurut World Tourism

BAB I PENDAHULUAN 1 RENSTRA DISBUDPAR

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PARIWISATA DIY, DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BANTUL DAN EVENT JOGJA AIR SHOW

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif; e. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi seni budaya;

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

Transkripsi:

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan dan penganggaran adalah suatu proses yang melibatkan unit perencana dalam menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan dan memperhatikan sumber daya yang tersedia. Dokumen-dokumen perencanaan dan penganggaran bersifat hierarkis, artinya dokumen yang jangka waktunya lebih panjang menjadi rujukan bagi dokumen yang jangka waktunya lebih pendek dan dokumen yang dikeluarkan oleh pemerintah yang lebih tinggi menjadi rujukan bagi dokumen yang dikeluarkan oleh pemerintah di bawahnya. Perubahan mendasar dalam penganggaran sebagaimana diamanatkan oleh Undang- Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang meliputi tiga aspek penting yaitu: (1) Penerapan pendekatan penganggaran dengan persepektif jangka menengah, memberikan kerangka yang menyeluruh dan meningkatkan keterkaitan antara proses perencanaan dan penganggaran; (2) Penerapan penganggaran secara terpadu, memuat semua kegiatan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang disusun secara terpadu dengan mengintregasikan anggaran belanja rutin dan pembangunan; (3) Penerapan anggaran berdasarkan kinerja, dengan memperjelas tujuan dan indikator sebagai bagian dari pengembangan sistem penganggaran berbasis kinerja akan mendukung perbaikan efisiensi dan efektivitas dalam memanfaatkan sumber daya dan memperkuat proses pengambilan keputusan tentang kebijakan dalam kerangka jangka menengah. Perencanaan menentukan kebijakan, program dan kegiatan melalui tahapan-tahapan yang merupakan siklus tahunan agar pelaksanaannya tepat sasaran, tepat waktu, efisien, efektif, dan akuntabel. Dalam rangka menjembatani dan memfasilitasi pembangunan pariwisata di daerah Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi perlu menyusun Rencana Kerja SKPD. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi III - 1

1.2. Landasan Hukum Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Daerah Provinsi Nomor 13 Tahun 2009 Tentang Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah Provinsi, Tugas Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatifadalah menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan provinsi di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif berdasarkan asas otonomi yang menjadi kewenangan, tugas dekonsentrasi dan pembantuan serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif; b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif; d. Pelaksanaan pengembangan pariwisata, ekonomi kreatif, pembinaan karakter dan pekerti bangsa; e. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi seni budaya; f. Pelaksanaan kebijakan promosidan standarisasi pariwisata; g. Pelaksanaan rencana induk pengembangan pariwisata dan sumber daya manusia; dan h. Pelayanan administratif. Susunan Organisasi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terdiri dari : a. Kepala Dinas; b. Sekretariat; c. Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata; d. Bidang Bidang Pemasaran Pariwisata; e. Bidang Ekonomi Kreatif; f. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD); dan g. Kelompok Jabatan Fungsional. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi III - 2

Bagan Struktur Organisasi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi KEPALA DINAS SEKRETARIAT Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Perencanaan BIDANG Pengembangan Destinasi Pariwisata BIDANG Pemasaran Pariwisata BIDANG Ekonomi Kreatif Seksi Objek Daya Tarik Wisata Seksi Industri Pariwisata Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia Seksi Promosi Pariwisata Seksi Kerjasama dan Hubungan Antar Lembaga Seksi Pengembangan Pasar Pariwisata Seksi Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya Seksi Ekonomi Kreatif Berbasis Media, Desain & IPTEK Seksi Kerjasama dan Fasilitasi Kelompok Jabatan Fungsional UPTD Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi III - 3

1.3. Maksud dan Tujuan Maksud Penyusunan Rencana Kerja Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi tahun 2016 adalah : 1. Untuk memberikan arah sekaligus menjadi acuan bagi pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, masyarakat, serta dunia usaha dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan daerah sesuai dengan visi, misi dan arah pembangunan bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang telah disepakati bersama, sehingga seluruh upaya yang dilakukan oleh masing-masing pelaku pembangunan bersifat sinergis, koordinatif, dan saling melengkapi di dalam satu pola sikap dan pola tindak; 2. Sebagai acuan bagi seluruh aparatur Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menjalankan tugasnya masing-masing dalam mencapai tujuan dalam 1 (satu) tahun kedepan; 3. Sebagai dasar bagi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam mengkoordinasikan penyelenggaraan program dan kegiatan lembaga pemerintah lain, khususnya bagi lembaga non-pemerintah; 4. Sumber informasi bagi para pelaku kegiatan dalam internal Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta stakeholders, baik di pusat maupun daerah, tentang kegiatan bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Tujuan dari Penyusunan Rencana Kerja Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi tahun 2016 adalah : 1. Mengoptimalkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi; 2. Mempercepat proses dan kualitas pencapaian hasil yang telah direncanakan; 3. Mendinamisasi kegiatan-kegiatan organisasi yang berorientasi kepada visi dan misi Pemerintah Provinsi. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi III - 4

1.4. Sistematika Penulisan BAB I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan tujuan 1.4. Sistematika Penulisan BAB II. Evaluasi Pelaksanaan Renja Skpd Tahun Lalu 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD 2.2. Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD 2.3. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat BAB III. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Dan Prioritas Pembangunan Nasional 3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional dan Prioritas Pembangunan Nasional 3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPD 3.3. Program dan Kegiatan BAB IV. Penutup Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi III - 5

BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU 2.1. Evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu dan capaian Renstra SKPD PROGRAM DAN KEGIATAN 5 TAHUN ( 2010 2014 ) NO PROGRAM / KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PENDANAAN 2010 2011 2012 2013 2014 I PROGRAM PENGEMBANGAN NILAI BUDAYA 1. Promosi pesona seni tradisional dan sejarah 2. Promosi pesona kesenian kreasi 3. Pagelaran seni budaya HUT 4. Pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah 5. Gebyar apresiasi budaya Dikenalnya pagelaran nilai tradisional dan sejarah 500 585 680 765 850 Dikenalnya seni kreasi 240 280 320 360 400 Dikenal dan meningkatnya apresiasi Budaya Meningkatnya pengetahuan masyarakat terhadap nilai budaya daerah Dikenalnya keanekaragaman budaya masyarakat 215 250 280 325 360 215 250 280 325 360 180 210 240 270 300 6. Gelar budaya di TMII Jakarta 7. Temu sastra lisan tingkat nasional dan Provinsi Di kenalnya keanekaragaman budaya Meningkatnya pemahaman sastra lisan seanggota MPU 8. Pagelaran malam tahun baru Dikenalnya keanekaragaman budaya masyarakat 9. Pendukungan event budaya daerah Meningkatnya kualitas event budaya daerah 180 210 240 270 300 215 250 280 325 360 145 165 190 215 240 650 750 750 750 750 10 Pendukungan pemugaran BCB Berkembang dan terlestarinya BCB 300 450 500 550 600 II PROGRAM PENGELOLAAN KERAGAMAN BUDAYA 1. Pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah Meningkat keterampilan, kreatifitas siswa 500 585 680 765 850 2. Pelatihan dan peningkatan seni budaya daerah 3. Bimbingan Teknis Seni Pertunjukan Seni Budaya Daerah 4. Peningkatan fungsi lembaga seni budaya daerah 5. Fasilitas penyelenggaraan Festival Budaya daerah 6. Peningkatan apresiasi dan kreativitas pelaku seni budaya 7. Peningkatan apresiasi dan kereativitas pelaku seni budaya 8. Kerjasama Pengembangan seni budaya daerah Meningkatkan kualitas SDM dan apresiasi seni budaya daerah terhadap masyarakat / seniman muda Meningkatnya SDM tokoh adat dan lembaga seni budaya daerah Meningkatnya kualitas SDM dan kerjasama tokoh adat dan Lembaga seni budaya daerah (seniman dan Masyarakat) Meningkatnya wawasan dan kecintaan masyarakat terhadap seni budaya daerah Meningkatnya apresiasi dan kreativitas pelaku seni budaya daerah Meningkatnya wawasan organi-sasi dibidang managemet kesenian. Meningkatnya koordinasi/kerjasama antar organisasi / instasi / lembaga. 9. Pendataan seni budaya daerah Meningkatnya pendataan pendokumentasian karya seni. 240 280 320 360 400 215 250 280 325 360 215 250 280 325 360 180 210 240 270 300 180 210 240 270 300 215 250 280 325 360 145 165 190 215 240 650 750 750 750 750 Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi III - 6

NO PROGRAM / KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PENDANAAN 2010 2011 2012 2013 2014 10. Peningkatan fungsi lembaga seni budaya daerah 11. Pelatihan dan peningkatan seni budaya daerah 12. Pembinaan & pengembangan seni pertunjukan Meningkatnya pengetahuan / apresiasi bagi peker ja seni, guru kesenian, generasi muda/umum. Meningkatnya keterampilan & kreatifitas pelaku seni/anggota sanggar seni dan pelajar. Meningkatnya mutu / kwalitas karya seni bagi penata karya / seniman. 300 450 500 550 600 200 400 600 800 1,000 300 375 450 525 600 13 Revitalisasi seni budaya daerah Meningkatnya asset seni budya tradisional. 200 275 325 400 450 14. Temu Taman Budaya Se- Indonesia (Event Nasional) 15. Pameran Pergelaran seni se- Sumatera 16. Festival Musik dan Vokal Group / solo song se-prov. Meningkatnya informasi seni budaya nasional bagi kelompok pencipta seni / paguyuban. Meningkatnya informasi / wawasan seni budaya sesumatera bagi kelompok mayarakat pencipta seni. Meningkatnya potensi seni musik bagi masyarakat umum / generasi muda. 300 375 425 525 600 300 375 425 500 550 350 400 450 500 550 17. Parade Kesenian Rakyat Meningkatnya keragaman seni budaya daerah. 350 375 450 500 525 18. Pentas Seni Daerah Meningkatnya karya seni kreasi daerah. 250 300 350 400 450 19. Pameran dalam dan luar daerah Provinsi Meningkatnya kwalitas karya seni rupa. 150 300 450 600 750 III Program Pengelolaan Kekayaan budaya 1. Pelatihan dan Peningkatan pemandu museum 2. Pelatihan dan Peningkatan perawatan BCB museum 3. Promosi pesona kekayaan budaya 4. Pengelolaan& pengembangan pelestarian peninggalan sejarah pubrakala museum dan peninggalan bawah air 5. Promosi pesona kepurbakalaan Meningkatkan kualitas pelayan-an SDM pemandu wisata Meningkatnya kualitas SDM dalam perawatan BCB Dikenalnya pesona kekayaan budaya Meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap benda cagar budaya Dikenalnya peninggalan purba-kala 200 300 400 500 600 150 375 450 525 500 240 600 720 960 1,200 200 400 600 800 1,000 300 375 450 525 600 6. Pelestarian&pengembangan BCB koleksi Museum Terpeliharanya benda cagar budaya 250 375 500 625 750 7. Peningkatan layanan dan publikasi museum 8. Peningkatan fungsi pelayanaan museum 9. Pengembangan nilai dan geografis sejarah 10 Peningkatan SDM pengelola kepurbakalaan Meningkatnya layanan bimbi-ngan edukasi kultural museum Meningkatnya mutu sarana dan tenaga pengelola museum Meningkatnya pengetahuan anak dan guru tentang sejarah Meningkatnya SDM dalam pe-ngelolaan benda kepurbakalaan. 150 150 150 300 450 450 125 250 375 750 200 400 500 600 1,000-125 250 375 750 Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi III - 7

NO PROGRAM / KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PENDANAAN 2010 2011 2012 2013 2014 11 Pendukungan pembangunan dan peningkatan mutu museum 12 Pendukungan peningkatansarana dan fasilitas Taman Budaya Meningkatnya sarana dan fasilitas Museum Meningktanya sarana & fasilitas Taman Budaya - 75 90 105 235-200 300 400 1,000 13 Peningkatan dan pengenalan musik tradisional pada pelajar. Meningkatnya kemauan dan wawasan pelajar terhadap musik tradisional. 14 Peningkatan mutu sastra lisan Meningkatnya pemahaman sastra lisan pada pelajar 15 Pelatihan managemen produksi sanggar Meningkatnya pengetahuan SDM pada pengelolaan sanggar 16 Lomba cipta lagu Meningkatnya kualitas dan kuantitas lagu hasil lomba cipta. 17 Pelatihan dan peningkatan seni budaya daerah 18 Pendukungan Pelestarian BCB koleksi museum Meningkatnya pengetahuan seni dan budaya daerah - 120 140 160 180 105 125 145 160 180 105 125 145 160 180 90 105 120 135 150 95 115 130 145 160 Meningkatnya koleksi museum 400 450 500 550 600 IV PROGRAM PENGEMBANGAN PEMASARAN PARIWISATA 1 Partisipasi pameran pariwisata dalam negeri 2 Pendukungan partisipasi pameran pariwisata dalam dan luar negeri Meningkatnya informasi pariwi-sata Meningkatnya informasi pariwi-sata 3 Festival Krakatau Meningkatnya kegiatan event pariwisata daerah 4 Pendukungan event pariwisata dalam dan luar negeri Meningkatnya kegiatan event pariwisata dalam dan luar negri 500 600 700 800 900 1,250 1,500 1,750 2,000 2,250 900 1,100 1,250 1,450 1,650 2,000 2,400 2,800 3,000 3,200 5 Famtrip dan travel exchange dalam dan luar negeri 6 Partisipasi event-even pariwisata kabupaten/kota 7 Penyusunan dan pembuatan bahan promosi pariwisata 8 Pendukungan pengadaan sarana / prasarana promosi 9 Partisipasi pameran pembangunan HUT RI Dikenalnya obyek dan daya tarik wisata Meningkatnya kegiatan event-event pariwisata dan dikenalnya Pariwisata Dikenalnya obyek dan daya tarik wisata Meningkatnya sarana dan prasarana pariwisata daerah di Kab./Kota Terinformasinya hasil pemba-ngunan bidang pariwisata 300 325 350 375 400 480 570 660 760 850 300 360 390 450 500 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 70 84 98 110 125 10 Fishing Contest of Bay Meningktanya atraksi wisata bahari (lomba memancing diteluk ) 11 Diving of Shore Meningktanya atraksi wisata bahari (lomba menyelam di selatan) 300 360 420 480 525 300 360 420 480 525 12 Beyond Surfing Club West Meningktanya atraksi wisata bahari (lomba selancar di barat) 500 600 700 800 900 V PROGRAM PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA 1. Pemilihan dan pengiriman duta wisata 2. Penyediaan sarana dan fasilitas obyek dan daya tarik wisata alam, budaya & minat khusus. Meningkatnya promosi pariwisata Meningkatnya kualitas sarana wisata dan pelayanan di bidang pariwisata 200 240 280 320 360-800 850 950 1,000 Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi III - 8

NO PROGRAM / KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PENDANAAN 2010 2011 2012 2013 2014 3. Bimbingan dan penyuluhan sadar wisata Kabupaten / kota. 4. Dukungan pengembangan objek wisata unggulan dan wisata penunjang 5. Pemantauan, pembinaan dan pengendalian usaha sarana dan prasarana pariwisata Tersedianya SDM Pengelolaan ODTW kabupaten / Kota 400 425 450 475 500 Meningkatnya sasaran dan fasilitas ODTW - 1,500 1,750 2,000 2,250 Meningkatnya usaha sarana pariwisata 100 120 140 180 200 6. Study Profile dan Analisa Pasar Tersedianya pangsa pasar untuk wisman dan wisnus 7. Study Jalur dan Paket Wisata Tersedianya jalur dan paket wisata bagi wisatawan 8. Peningkatan Kemampuan dan Ketrampilan SDM Bidang Pariwisata 9. Sosialisasi pengembangan promosi Wisata Konvensi (MICE) di Provinsi 10. Penyelenggaraan Wisata Konvensi (MICE) di Provinsi 11. Penyusunan RIPPDA Provinsi 12. Pengembangan desa wisata /kampung wisata VI 1. Penyusunan Data dan Pengelolaan sistem jaringan 2. Penyusunan Data Kebudayaan dan Pariwisata 3. Penyusunan Data MPU dan Belajasumba Kebudayaan dan Pariwisata 4. Peningkatan mutu SDM IT Bidang Kebudayaan dan Pariwisata 5. Monitoring dan Evaluasi kegiatan Kebudayaan dan Pariwisata Meningkatnya kemampuan SDM Bidang Pariwisata Meningkatnya pengetahuan aparatur, pelaku usaha menge-nai konsep pengembangan Wisata Konvensi (MICE) - 425 450 475 500 200 425 4,550 475 500 160 190 225 255 290-350 - - - Meningkatnya Wisata Konvensi (MICE) - - 400 450 500 Tersedianya acuan pengemba-ngan kebudayaan dan pariwisata provinsi Terwujudnya pengembangan desa/ kampung wisata sebagai daya dukung pengembangan objek dan daya tarik wisata. PENGEMBANGAN KEMITRAAN Tersedianya informasi/data pembangunan kebudayaan dan pariwisata baiak Dalam Angka maupun Situs Internet. Tersusunnya program pembangunaan kebudayaan dan pariwisata secara sinergis,terintegrasi, terpadudan berkelanjutan Tersusunnya program pembangunaan kebudayaan dan pariwisata secara sinergis,terintegrasi, terpadu dan berkelanjutan khusus MPU dan Belaja sumba Meningkatnya pengetahuan Aparatur dan Pengelola Kebudayaan dan Pariwisata dalam bidang IT Termonitornya &meningkatnya kinerja pelaksanaan pemba-ngunan kebudayaan dan pariwisata - - 1,200 - - - 350 400 450 500 220 260 300 345 375 360 425 450 475 500 150 190 210 250 275 160 190 210 240 276 180 200 220 240 260 Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi III - 9

Program dan Kegiatan Tahun 2014 SASARAN STRATEGIS Meningkatnya tata kelola pemerintahan dan pelayanan masyarakat dengan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance) INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN (RP) Jumlah surat keluar dan surat masuk Jumlah paket pembayaran listrik, air, dan telefon Jumlah pembayaran pajak kendaraan, pemeliharaan kendaraan R4 dan R2 Jumlah pegawai penyedia jasa administrasi keuangan Jumlah paket pembayaran jasa kebersihan kantor. SK=1.150 SM=1.950 12 paket (listrik, air, dan telefon) Pajak = 1 thn Pemeliharaan = 1 thn 56 orang 12 paket Pelayanan Administrasi Perkantoran. Penyediaan jasa surat menyurat. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas / operasional. Penyediaan jasa administrasi keuangan. Penyediaan jasa kebersihan kantor 18.432.000,- 562.200.000,- 124.168.000,- 194.900.000,- 144.000.000,- Jumlah alat tulis kantor 1.719 atk Penyediaan alat tulis kantor 31.311.750,- Jumlah barang cetakan dan penggandaan. 868 barang cetakan 13.998 lembar Penyediaan barang cetakan dan penggandaan. 45.166.750,- Jumlah komponen listrik 1.115 komponen listrik Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan kantor 30.030.000,- Jumlah peralatan rumah tangga. 2.329 peralatan rumah tangga Penyediaan peralatan rumah tangga 45.098.250,- Jumlah bahan bacaan 6.132 eksemplar Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundangundangan. 22.725.000,- Jumlah pegawai yang mengikuti rapat 160 orang 12 paket Penyediaan makanan dan minuman 56.994.500,- Jumlah rapat koordinasi ke luar daerah 17 kali Rapat - rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah. 281.898.750,- Jumlah jasa pendukung administrasi perkantoran 42 orang Penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi / teknis perkantoran 491.400.000,- Jumlah rapat koordinasi ke dalam daerah 10 kali Rapat - rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah. 48.592.000,- Jumlah akses keuangan SIPKD 1 jaringan akses Pengembangan pengelolaan keuangan SKPD 100.000.000,- Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi III - 10

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN (RP) Jumlah dokumen aset SKPD 1 dokumen Kegiatan penatausahaan Aset Daerah 44.333.000,- Jumlah dukungan keamanan even-even 3 paket Dukungan keamanan eveneven kebudyaan dan pariwisata 250.000.000,- Jumlah sarana kantor yang dipelihara 109 unit Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pemeliharaan rutin / berkala perlengkapan gedung kantor 60.000.000,- Program Peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur Jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan pelatihan formal 9 orang Pendidikan dan pelatihan formal 50.000.000,- Program Pengembangan Nilai Budaya Meningkatnya kesejahteraan masyarakat melalui pengenalan kesenian dan kekayaan budaya. Jumlah exhibisi seni kreasi Jumlah peserta festival tari kreasi 20 kali 30 orang Promosi pesona exhibisi seni kreasi Promosi pesona festival tari kreasi 80.000.000,- 140.000.000,- Jumlah peserta pesona lomba cipta lagu pop 30 orang Promosi pesona lomba cipta lagu pop daerah 100.000.000,- Jumlah seniman/seniwati yang berpartisifasi pada promosi pesona seni budaya di luar negeri 20 Orang Promosi pesona seni budaya ke luar negeri 1000.000.000,- Meningkatnya kesejahteraan masyarakat melalui pengenalan kesenian dan kekayaan budaya. Jumlah peserta gita bahana nusantara Jumlah even belangiran Jumlah seniman /seniawati yang berpartisifasi pada pagelaran seni tradisi daerah Jumlah seniman/seniwati yang berpartisifasi pada promosi pesona seni budaya di luar negeri Jumlah mobil hias dalam rangka promosi pesona kekayaan budaya Jumlah peserta promosi pesona kekayaan budaya Program Pengelolaan Kekayaan Budaya 60 orang Gita bahana nusantara 49.600.000,- 500 orang 30 orang 100 Orang 1 unit 50 orang Penyelenggaraan even belangiran 2014 105.400.000,- Pagelaran seni tradisi daerah 90.500.000,- Karnaval budaya dalam rangka promosi pesona kekayaan budaya Mobil hias dalam rangka promosi pesona kekayaan budaya Promosi pesona kekayaan budaya 330.000.000,- 50.000.000,- 75.000.000,- Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi III - 11

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN (RP) Jumlah peserta festival musik bambu 400 orang Festival musik bambu nasional di Provinsi 500.000.000,- Jumlah benda cagar budaya koleksi museum yang dilestarikan 150 jenis koleksi Pelestarian dan pengembangan BCB koleksi museum 23.000.000,- Jumlah koleksi islam yang dipublikasikan 10 jenis koleksi Publikasi koleksi Islam 43.625.000,- Jumlah koleksi yang diexpose di dalam 25 Jenis koleksi Ekspose koleksi museum di dalam 82.962.500,- Jumlah koleksi yang diexpose di luar 25 Jenis koleksi Ekspose koleksi museum di luar 100.412.500,- Jumlah peningkatan layanan dan publikasi museum 2.000 eksemplar buku 2.000 eksemplar brosur Peningkatan layanan dan publikasi museum 80.400.000,- Jumlah pengunjung pameran kain nusantara 7.000 pengunjung Pameran kain nusantara 49.992.500,- Jumlah pengunjung Pameran alat musik nusantara 7.000 pengunjung Pameran alat musik nusantara 74.432.500,- Jumlah pengunjung pameran temporer museum 7.000 pengunjung Pameran temporer museum 45.245.000,- Hasil peningkatan fungsi penyelenggaraan museum 2 Gedung, 4853 M3, 7440 M4 Peningkatan fungsi penyelenggaraan museum 175.000.000,- Jumlah pengunjung pameran regional se-sumatera 2.0000 pengunjung Peningkatan dukungan pameran regional se- Sumatera 100.000.000,- Meningkatnya pelestarian dan pengembangan serta apresiasi seni, budaya masyarakat untuk menunjang pembangunan pariwisata dan mendorong pembangunaan daerah. Jumlah peserta pelatihan seni pertunjukan Jumlah peserta bimbingan dan peningkatan seni budaya daerah Jumlah peserta yang difasilitasi penyelenggaran festival budaya Jumlah Peserta Peningkatan fungsi karya seni Jumlah peserta temu karya seni pertunjukan 50 orang Program Pengelolaan Keragaman Budaya Pelatihan seni pertunjukan 102.700.000,- 40 orang Bimbingan dan peningkatan seni budaya 40 orang Fasilitasi penyelenggaraan festival budaya 20 orang Peningkatan fungsi lembaga seni budaya 47.300.000,- 227.500.000,- 75.000.000,- 20 orang Temu karya seni pertunjukan 60.000.000,- Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi III - 12

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN (RP) Jumlah peserta temu karya seni rupa 30 orang Temu karya seni rupa 40.000.000,- Jumlah peserta experimentasi seni pertunjukan Jumlah peserta kolaborasi karya seni 30 orang Experimentasi seni pertunjukan 50 orang Kolaborasi karya seni 44.600.000,- 105.400.000,- Meningkatnya bahan promosi serta kegiatan promosi, pemasaran pariwisata di dalam dan di luar negeri yang mampu meningkatkan arus kunjungan wisatawan ke daerah Meningkatnya sarana, prasarana pariwisata dan meningkatnya SDM pariwisata untuk menunjang pembangunan pariwisata dan mendorong pembangunaan daerah Jumlah dukungan atraksi dan daya tarik wisata menara siger Jumlah even Promosi dan pengunjung pameran promosi pariwisata di dalam dan di luar daerah Jumlah tamu pada penyelenggaraan festival Krakatau XXIV tahun 2014 Pertemuan dan hasil guna meningkatkan kapasitas kerjasama antar lembaga kepariwisatan Pembuatan bahan-bahan promosi pariwisata Dukungan promosi pariwisata (atraksi paramotor) Pembuatan bahan-bahan promosi pariwisata di menara siger Jumlah SDM pariwisata yang dikembangkan SDM pariwisata yang telah terbina Peningkatan sarana dan fasilitas kepariwisataan KWU Provinsi 5 paket atraksi wisata 3 kali, 1.500 pengunjung 22 Duta besar 15 Kab/kota 7 kali rapat 7 Dokumen 250 bh topi 300 bh pin 3 unit touch screen 2 kali atraksi 500 bookler 500 Flayer 500 leafleat Dukungan atraksi dan daya tarik wisata menara siger Program Pengembangan Pemasaran Promosi pariwisata dalam dan luar daerah Penyelenggaraan festival krakatau XXIV Peningkatan kapasitas kerjasama antar lembaga dibidang kepariwisataan Penyusunan dan pembuatan bahan-bahan promosi pariwisata Dukungan promosi atraksi paramotor Pengembangan promosi pariwisata di menara siger 75.000.000,- 300.000.000,- 875.000.000,- 75.000.000,- 250.000.000,- 72.500.000,- 100.000.000,- Program Pengembangan Destinasi Pariwisata 50 peserta Pengembangan SDM pariwisata 3 orang duta pariwisata 1 Menara pandang 20 sepeda gunung 12 set snorkling 20 buah life jacket 20 bh tenda camping 20 bh sleeping bag 300.000.000,- Pembinaan SDM pariwisata 100.000.000,- Peningkatan sarana dan fasilitas kepariwisataan KWU Provinsi 450.000.000,- Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi III - 13

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN (RP) Penyusunan master plan di KWU Provinsi 1 Dokumen master plan Penyusunan master plan di KWU Provinsi 200.000.000,- Penyusunan neraca satelit pariwisata daerah Provinsi 150 buku 150 CD Penyusunan neraca satelit pariwisata daerah Provinsi 100.000.000,- Peserta Tour Krakatau 400 orang Tour krakatau 250.000.000,- Dukungan daya tarik even pariwisata 4 even Dukungan daya tarik even pariwisata 1.250.000.000,- Pengembangan sarana dan prasarana wisata menara siger 1 paket kelengkapan outbound 1 paket souvenir unggulan 1 paket pemeliharaan Pengembangan sarana dan prasarana wisata menara siger 200.000.000,- Program Pengembangan Kemitraan Meningkatnya sinkronisasi program, penataan dan pengembangan kebudayaan dan pariwisata antar sektor dan berbagai pelaku bidang kebudayaan dan pariwisata, baik tingkat pusat dan daerah Hasil Penyusunan data dan pengelolaan sistem jaringan Penyusunan program kebudayaan dan pariwisata Penyusunan program MPU dan Rakor Gub se-sumatera 1 Dok. Parekraf dalam angka 1 kali updating website Penyusunan data dan pengelolaan sistem jaringan 4 dokumen Penyusunan program Kebudayaan dan Pariwisata 2 Dokumen Penyusunan program MPU dan rakor gub se-sumatera 150.000.000,- 200.000.000,- 100.000.000,- Monitoring dan evaluasi kegiatan kebudayaan dan pariwisata 4 dokumen Monitoring dan evaluasi kegiatan Kebudayaan dan Pariwisata 50.000.000,- 2.2. Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencapai tujuan dan sasaran dengan efektif dan efisien. Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran. Strategi yang harus dijalankan untuk mencapai tujuan dan sasaran adalah sebagai berikut : Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi III - 14

1. Mempersiapkan SDM sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang mampu memberikan pelayanan dan informasi kepariwisataan bagi wisatawan; 2. Meningkatkan sinergitas dengan para pemangku kepentingan seni dan budaya dan mendorong berkembangnya pariwisata kebudayaan; 3. Mengembangkan potensi lokal untuk penguatan nilai destinasi pariwisata daerah; 4. Mengembangkan dan mendorong Kabupaten/Kota untuk membangun Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) unggulan, diversifikasi produk pariwisata, sertapenunjang yang siap jual sehingga mampu menarik kunjungan wisatawan; 5. Melakukan berbagai kerjasama baik dengan Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Pusat, Pihak swasta, maupun luar negeri Kebijakan yang harus dijalankan untuk mencapai tujuan dan sasaran adalah sebagai berikut : 1. Penyiapan/peningkatan SDM berkualitas yang memiliki tingkat competitiveness tinggi pada tataran nasional dan internasional dengan tetap memiliki identitas lokal; 2. Pengembangan nilai-nilai budaya lokal melalui upaya pelestarian,pemberdayaan, pengembangan dan pemanfaatan; 3. Mengembangkan obyek wisata yang didukung sarana dan fasilitas memadai untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan; 4. Pengembangan produk wisata secata kreatif dan inovatif yang berbasiskan potensi lokal dengan selalu memperlihatkan terlaksananya pesona pariwisata ; 5. Pengembangan pemasaran yang berbasis pada nilai beda destinasi dan kualitas perjalanan wisatawan Dalam dokumen RPJMD Provinsi Tahun 2014 2019, visi pembangunan Provinsi adalah : LAMPUNG MAJU DAN SEJAHTERA 2019. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menjalankan tugas dan fungsi pemerintahan di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif harus mendukung terwujudnya visi tersebut. Untuk mewujudkan Visi Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Tahun 2015-2019, dirumuskan 5 (lima) misi sebagai berikut : 1. Meningkatkan pembangunan ekonomi dan memperkuat kemandirian daerah. 2. Meningkatkan infrastruktur untuk pengembangan ekonomi dan pelayanan sosial. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi III - 15

3. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, iptek dan inovasi, budaya masyarakat, dan kehidupan beragama yang toleran. 4. Meningkatkan pelestarian SDA dan kualitas lingkungan hidup yang berkelanjutan. 5. Menegakkan supremasi hukum, mengembangkan demokrasi berbasis kearifan lokal, dan memantapkan kepemerintahan yang baik dan antisipatif. Sesuai dengan Visi dan Misi Provinsi, maka Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi akan berpedoman pada Misi ke 1 (satu) dari 5 misi yang telah dijabarkan pada RPJMD Provinsi Tahun 2015-2019, yaitu Meningkatkan pembangunan ekonomi dan memperkuat kemandirain daerah. Misi ini adalah upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi (pro growth) melalui pengembangan potensi dan keunggulan yang dimiliki provinsi dengan memperkuat investasi (pro investment) diberbagai sektor dan ekonomi yang berbasis kerakyatan dengan kemitraan. Pertumbuhan ekonomi yang kuat ditandai juga oleh upaya pemerataan dengan trickledown effect yang tinggi. Upaya memperkuat ekonomi dengan mengembangkan potensi dan keunggulan yang dimiliki dengan orientasi ekonomi nasional dan global. Ekonomi berbasis agro terus dimantapkan dan diperkuat, kemudian ditransformasikan ke ekonomi berbasis industri, perdagangan, dan jasa berbasis teknologi. Investasi baru (dalam dan luar negeri) harus dipacu untuk memperluas kesempatan kerja. Pembangunan ekonomi dan pemerataannya harus diorientasikan untuk mengurangi penggangguran, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan menurunkan jumlah penduduk miskin. Pembangunan ekonomi tidak mengeksploitasi sumber daya alam dan tidak merusak lingkungan. Perkuatan ekonomi merupakan penciptaan daya saing berkelanjutan atau sustainable competitive advantage sebagai hasil dari pengelolaan sumber daya didukung kompetensi yang tinggi (core competence). Produktivitas barang dan jasa yang dihasilkan dengan kualitas tinggi dan berdaya saing sehingga meningkatkan nilai tambah produk dan kemandirian daerah. Penguatan kemandirian daerah diidentifikasikan oleh kapasitas fiskal yang tinggi terutama dicirikan oleh pendapatan asli daerah (PAD) yang tinggi. Dampak akhir dari pembangunan ekonomi adalah kesejahteraan sosial yang berkeadilan. Kesejahteraan dicapai melalui pemberdayaan dan partisipasi masyarakat, pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi III - 16

Tujuan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif Provinsi adalah : 1. Meningkatkan kualitas produk/odtw yang nyaman bagi wisatawan dan mampu meningkatkan lama tinggal dan kualitas pengeluaran wisatawan 2. Meningkatkan sarana dan prasarana promosi serta kegiatan promosi pemasaran pariwisata ekonomi kreatif dalam dan luar negeri dalam rangka meningkatkan arus kunjungan wisatawan ke daerah ; 3. Meningkatkan kompetensi SDM, aparatur, dan stakeholders kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif yang mampu memberikan pelayanan bermutu bagi wisatawan 4. Mendayagunakan Kekayaan seni budaya Daerah dalam pengembangan kepariwisataan; 5. Mengembangkan kemitraan dan kerjasama kepariwisataandan ekonomi kreatif regional, nasional dan internasional. Sasaran dari tujuan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatifprovinsi adalah : 1. Meningkatnya diversifikasi produk pariwisata yang menarik minat kunjungan wisata serta berkembangnya kelompok-kelompok sadar wisata 2. Meningkatnya sarana, Prasarana dan pemanfaatan TIK dalam promosi kepariwisataan daerah serta bertambahnya jumlah kegiatan promosi kepariwisataan dalam dan luar negeri; 3. Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia dan penataan organisasi yang menunjang pelaksanaan good governance di bidang kepariwisataan. 4. Meningkatnya promosi kekayaan ekonomi kreatif dalam kerangka kepariwisataan daerah; 5. Terbangunnya jaringan kemitraan dengan pemangku kepentingan dan Kabupaten/Kota di bidang kepariwisataan dan ekonomi kreatif. 2.3. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat Provinsi memiliki areal seluas 35.288,35 Km 2 termasuk 160 pulau yang terletak pada bagian paling ujung Tenggara Pulau Sumatera. Secara geografis Provinsi terletak pada : 1030 40 1050 50 Bujur Timur; serta antara : 60 45 30 45 Lintang Selatan. Sebagian besar lahan di Provinsi merupakan kawasan hutan yaitu Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi III - 17

mencapai 833.847 Ha atau 25,26%. Selain itu merupakan daerah perkebunan (20,92%); tegalan/ladang (20,50%); daerah pertanian, dan perumahan. Topografi dapat dibagi dalam 5 (lima) unit topografi, yakni : 1) daerah berbukit sampai bergunung dengan kemiringan berkisar 25%, dan ketinggian rata-rata 300m di atas permukaan laut;2) daerah berombak sampai bergelombang dengan kemiringannya antara 8% sampai 15% dan ketinggian antara 300 m sampai 500 m dari permukaan laut;3) daerah dataran alluvial dengan kemiringan 0% sampai 3%; 4) daerah dataran rawa pasang surut dengan ketinggian ½ m sampai 1 m; serta 5) serta daerah river basin.secara administratif Provinsi terdiri dari 15 Kabupaten/Kota. Berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2010, penduduk Provinsi berjumlah 7.596.115 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk Provinsi tahun 1990-2000 mencapai 0,98% dan tahun 2000-2010 meningkat menjadi 1,23%. Jumlah Penduduk Provinsi pada Tahun 2012 menurut BPS Provinsi adalah sebesar 35.288,35 jiwa, dengan kepadatan sebesar 220 jiwa/km 2. Dilihat dari distribusi antar Kabupaten/Kota, tiga Kabupaten yang wilayahnya saling berdampingan yaitu Kabupaten Tengah, Kabupaten Timur dan Kabupaten Selatan tercatat sebagai daerah dengan penduduk terbanyak yang masing-masing berjumlah 1.170.048 orang, 950.574 orang, dan 909.989 orang. Ini berarti hampir 40 persen dari total penduduk Provinsi bermukim di tiga kabupaten tersebut. Provinsi sering disebut sebagai miniatur Indonesia, karena banyak bermukimnya transmigran dan para pendatang, dari berbagai suku, agama dan ras.provinsi memiliki posisi yang strategis karena wilayahnya terletak di ujung Pulau Sumatera bagian Selatan, yang merupakan pintu gerbang menuju Pulau Sumatera dari arah Pulau Jawa. Provinsi memang tidak masuk dalam 10 tujuan (destinasi) wisata unggulan yang ditetapkan pemerintah. Namun, sebagai gerbang Sumatera, Provinsi menjadi daerah alternatif terdekat bagi mereka yang ingin menghilangkan kejenuhan dan keluar dari 'kebisingan' akibat padatnya Pulau Jawa. Mengingat tingginya mobilitas warga yang datang dan pergi melewati Selat Sunda yang menjadi penghubung di Sumatera dan Banten di Pulau Jawa, sebenarnya potensi wisata Provinsi tak kalah menarik dibandingkan dengan daerah tujuan wisata lainnya di Indonesia, termasuk Bali dan Lombok. Potensi pariwisata lengkap Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi III - 18

mulai dari wisata alam, wisata bahari, wisata budaya, wisata sejarah, wisata religi hingga agrowisata yang tersebar di 15 Kabupaten/Kota. Keterangan : Peta Pariwisata Provinsi 1. Kota Bandar 2. Pantai Pasir Putih 3. Pantai Mutun dan Pulau Tangkil 4. Balai Budidaya Laut 5. Wisata Pulau Teluk (Kelagian, Pahawang, Tanjung Putus, Balak, Loh) 6. Teluk Kiluan 7. Pantai Pegadung 8. Grand Elty Krakatoa 9. Way Belerang 10. Makam Radin Intan II 11. Pantai Wartawan (Mata Air Panas Bumi) 12. Pulau Sebesi (Pulau berpenduduk terdekat dengan Krakatau dan fasilitas wisata) 13. Kepulauan Gunung Berapi Krakatau 14. Menara Siger 15. Desa Wana Melinting (arsitektur dan budaya tradisional) 16. Taman Purbakala Pugung Raharjo 17. Pusat Konservasi Gajah Way Kambas 18. Resort Way Kanan, Suaka Badak Sumatera 19. Balai Benih Induk Holtikultura 20. Museum Transmigrasi 21. Goa Maria 22. Dataran Tinggi Gisting Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi III - 19

23. Air Terjun Way Lalaan 24. Pantai Terbaya 25. Bendungan Batu Tegi 26. Rhino Camp Sukaraja Atas 27. Ekowisata Pemerihan 28. TNWC Tambling (Suaka Harimau Sumatera) 29. Muara Tembulih (Penangkaran Penyu) 30. Pantai Tanjung Setia (surfing camp) 31. Pantai Labuhan Jukung 32. Pulau Pisang 33. Pugung Tampak (surfing) 34. Lembah Suoh Geothermal 35. Kubu Perahu 36. Air Terjun Sepapa 37. Danau Ranau 38. Desa Wana (arsitektur dan budaya tradisional) 39. Way Besai (rafting) 40. Rest Area 41. Situs Purbakala Kebon Tebu Purawiwitan 42. Bendungan Way Rarem 43. Air Terjun Putri Malu 44. Air Terjun Curup Gangsa 45. Danau Tirta Gangga 46. Menggala Kota Budaya 47. Bekri (Pabrik pengolahan sawit tertua di Indonesia) 48. Pabrik dan Perkebunan Nanas terbesar di Asia Tenggara 49. Cakat Nyenyek (sungai dan sentra produk olahan ikan) 50. Way Panas Bumi Natar Daya tarik wisata ada yang bersifat tangible (berwujud), seperti daya tarik wisata pantai, museum, maupun intangible (tidak berwujud), seperti sejarah, budaya masyarakat tradisional, maupunevents (peristiwa pariwisata).berikut disajikan potensi daya tarik wisata dilihat dari aspek sejarah, aspek sosial budaya masyarakat, sektor-sektor lain yang terkait, serta potensi daya tarik wisata Kabupaten/Kota di Provinsi. Beberapa masalah dan tantangan yang dihadapi oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi antara lain : 1. Komitmen dan kebijakan politik dari berbagai pihak terkait dengan pariwisata ekonomi kreatif belum terlaksana dengan maksimal 2. Keterbatasan dana pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif 3. Kualitas sumberdaya manusia pariwisata dan ekonomi kreatif yang relatif masih rendah sehingga kurang mendukung program Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi III - 20

4. Belum ada program yang terstruktur untuk mengembangkan ekonomi kreatif 5. Sarana dan prasarana penunjang pariwisata masih relatif belum lengkap dan tidak tersebar merata serta belum dimanfaatkan secara optimal 6. Aksesibilitas menuju obyek dan daya tarik wisata kurang mendukung, terutama di Kawasan Wisata Unggulan yang telah ditetapkan 7. Sistem promosi dan pemasaran pariwisata tidak dilakukan secara terpadu. Sedangkan beberapa peluang yang dapat menunjang pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif antara lain : 1. Provinsi memiliki posisi yang strategis karena wilayahnya terletak di ujung Pulau Sumatera bagian Selatan, yang merupakan pintu gerbang menuju Pulau Sumatera dari arah Pulau Jawa 2. Produk wisata memiliki keragaman dan daya tarik yang tinggi 3. Provinsi masuk dalam wilayah B dalam struktur perwilayahan perencanaan pariwisata nasional yang artinya diarahkan untuk menjadi tujuan wisata dunia 4. Jumlah kunjungan wisatawan ke Provinsi terus mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukan dengan data wisatawan yang menginap di hotel (396.034 orang pada tahun 2010 meningkat menjadi 955.001 orang pada tahun 2014). Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi III - 21

BAB III. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional dan Prioritas Pembangunan Nasional Posisi pariwisata dapat dilihat dari dua sisi, yaitu posisi pariwisata terhadap pariwisata nasional dan posisi sektor pariwisata di antara sektor-sektor pembangunan lainnya di Provinsi, kedua hal ini berkaitan dan saling memberikan pengaruh. 1. Pariwisata Lingkup Nasional Bila dilihat dari sudut pandang posisi pariwisata terhadap pariwisata nasional, maka hal-hal yang dipertimbangkan adalah posisi dan peran Provinsi dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional (RIPPNAS) untuk periode 2010-2025. Dalam hal ini, meskipun Provinsi bukan sebagai salah satu daerah tujuan wisata utama di Indonesia, namun potensi pasar wisata dan kontribusi pariwisata terhadap perekonomian nasional cukup besar. 1) Posisi Provinsi dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional (RIPPNAS) Dalam struktur perwilayahan perencanaan pariwisata nasional yang tercantum dalam RIPPNAS, Provinsi termasuk dalam Wilayah B bersama-sama dengan Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.K.I. Jakarta dan D.I. Yogyakarta.Provinsi-provinsi tersebut sudah sangat maju dan berkembang dalam berbagai aspek pembangunan, termasuk pariwisata. Pengembangan pariwisata di provinsi-provinsi yang termasuk dalam Wilayah B diharapkan mampu mengurangi kesenjangan regional, sektoral, maupun antar golongan. Kualitas sektor pariwisata yang baik melalui konsolidasi produk-produk wisata yang ada dan pemberian nilai tambah merupakan visi yang akan dicapai dalam pembangunan pariwisata di Wilayah B. Provinsi-provinsi yang termasuk dalam Wilayah B diarahkan untuk menjadi tujuan wisata dunia. Berdasarkan arahan kebijakan pengembangan pariwisata nasional di atas, maka peran dan kedudukan dalam pengembangan pariwisata nasional sangat penting dan strategis. Penting, karena pengembangan pariwisata harus turut mengurangi kesenjangan pembangunan yang ada, terutama antara wilayah Barat dan Timur Indonesia. Strategis, karena penetapan Wilayah B sebagai tujuan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi III - 22

wisata dunia diharapkan dapat memacu perkembangan pariwisata sehingga dapat menjadi mitra terdepan bagi D.K.I. Jakarta, Provinsi Bali, dan D.I. Yogyakarta yang sudah maju dan berkembang lebih dulu, serta sangat dikenal oleh wisatawan dari negara-negara lain. 2) Sebagai Daerah Tujuan Wisata di Indonesia Berdasarkan data tamu yang menginap di hotel non-bintang dan bintang, Provinsi termasuk daerah yang banyak dikunjungi tamu yang menginap di hotel non-bintang dan hotel bintang. Perkembangan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Provinsi pada hotel berbintang dan non-bintang selama periode lima Tahun yaitu dari Tahun 2010 sampai 2014 disajikan pada Tabel. Tabel : Perkembangan Jumlah Wisatawan yang Berkunjung ke Provinsi pada Hotel Berbintang, WISATAWAN TAHUN NUSANTARA MANCANEGARA TOTAL 2010 100.198 2.104 102.929 2011 168.252 5.003 170.356 2012 172.691 14.833 187.524 2013 144.506 13.060 157.566 2014 167.974 15.181 183.155 Sumberdata : Pariwisata & Ekonomi Kreatif Dalam Angka Th 2014 Tabel Perkembangan Jumlah Wisatawan yang Berkunjung ke Provinsi pada Hotel Non-Bintang, WISATAWAN TAHUN TOTAL NUSANTARA MANCANEGARA 2010 292.967 123 293.105 2011 366.502 534 367.036 2012 389.844 525 390.369 2013 666.454 4.325 670.779 2014 767.089 4.757 771.846 Sumberdata : Pariwisata & Ekonomi Kreatif Dalam Angka Th 2014 Gambaran jumlah kunjungan pada Tabel diatas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kunjungan wisatawan ke Provinsi hal ini memberikan gambaran bahwa Provinsi memiliki daya tarik wisata yang cukup tinggi bagi wisatawan.data pada kedua tabel ini sekaligus menunjukkan adanya Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi III - 23

tantangan besar dalam pengembangan kepariwisataan di Provinsi, yaitu masih sangat sedikit wisatawan yang melakukan kunjungan yang kurang dari dari satu persen dari total wisatawan. Padahal, bila dilakukan penilaian terhadap potensi pariwisata yang ada, terutama wisata alam, maka selayaknya Provinsi lampung lebih banyak lagi dikunjungi wisatawan mancanegara. Namun demikian, di sisi lain kunjungan wisatawan nusantara ke Provinsi bahkan dapat mengungguli daerah-daerah tujuan wisata yang lebih populer. 3) Kontribusi Pariwisata Terhadap Perekonomian Prospek pertumbuhan perekonomian pada Tahun 2012 akan terdorong oleh peningkatan output di beberapa sektor, diantaranya, sektor pertanian, sektor pariwisata, sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor keuangan. Adapun komponen konsumsi rumahtangga dan kegiatan ekspor akan mengakselerasi pertumbuhan output di sisi permintaan. Informasi kenaikan aktivitas investasi terkonfirmasi dari hasil liaisson, yaitu sebagian besar pelaku usaha menyatakan kegiatan usaha selama Tahun 2012 membaik sehingga banyak pelaku usaha melakukan investasi fisik baru. di samping itu menurut data Bappeda Provinsi disebutkan bahwa beberapa kegiatan investasi dilakukan Pemerintah Provinsi, antara lain, pengembangan Bandara Radin Inten II sebagai bandara internasional dan Berbagai kegiatan investasi tersebut masih akan berlanjut pada Tahun 2014. 2. Posisi Sektor Pariwisata di Provinsi Deskripsi mengenai posisi sektor pariwisata di Provinsi dibahas dengan mempertimbangkan penetapan pariwisata sebagai salah satu bisnis inti Provinsi, tujuan pembangunan dan pengembangan pariwisata dan peraturan perundangan yang mendukung pengembangan kepariwisataan. Dalam hal ini penetapaan pariwisata sebagai salah satu bisnis inti merupakan hal utama untuk mencapai tujuan pembangunan dan pengembangan pariwisata yang didukung dengan segenap peraturan yang ada. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi III - 24

3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPD Tujuan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif Provinsi adalah : 1. Meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara; 2. Meningkatkan rata-rata lama tinggal wisatawan mancanegara dan nusantara; 3. Meningkatkan rata-rata pengeluaran wisatawan mancanegara dan nusantara; 4. Meningkatkan jumlah pelaksanaan event ekonomi kreatif. Sasaran dari tujuan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif Provinsi adalah : 1. Meningkatknya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara; 2. Meningkatknya rata-rata lama tinggal wisatawan mancanegara dan nusantara; 3. Meningkatknya rata-rata pengeluaran wisatawan mancanegara dan nusantara; 4. Meningkatknya jumlah pelaksanaan event ekonomi kreatif. 3.3. Program dan Kegiatan Untuk merealisasikan Misi dan Kebijakan tersebut di atas Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi telah menjabarkan dalam bentuk Prioritas Pembangunan, Program dan Kegiatan. 1. Peningkatan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif daerah melalui kerjasama antar pemangku kepentingan. 1. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata 2. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata 3. Program Pengembangan Kemitraan 4. Program Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya 5. Program Ekonomi Kreatif Berbasis Media Desain dan Iptek 6. Program Pengembangan Kreatifitas Sumber Daya Manusia 2. Perwujudan sinergi pembangunan melalui kerjasama, tata kelola pemerintahan yang baik dan reformasi birokrasi inter antar Kabupaten/Kota. 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur. 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi III - 25

Permasalahan dan Solusi 1. Permasalahan Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bidang Pariwisata a. Prasarana dan Sarana yang tersebar di Kabupaten/Kota belum memadai. b. Keamanan sering memicu kekhawatiran bagi wisatawan untuk berkunjung ke. c. Dukungan sektor terkait masih sangat kurang. d. Bandara Raden Intan II saat ini hanya melayani penerbangan domestik sehingga perlu ditingkatkan menjadi penerbangan internasional. e. Tingkat Sadar Wisata masyarakat masih kurang. f. Sarana promosi masih terbatas. Bidang Ekonomi Kreatif Dalam hal yang mencakup Ekonomi Kreatif Berbasi Seni dan Budaya, Media Desain dan Iptek, dan Pengembangan Kreatifitas Sumber Daya Manusia permasalahan yang timbul adalah : a. Kegiatan yang diadakan oleh Provinsi Lain dan bersifat nasional di informasikan ke Provinsi setelah DPA Provinsi di syahkan pada tahun anggaran berjalan. b. Dana untuk pembinaan, pengembangan dan kegiatan promosi belum memadai. c. Tidak tersedianya dana pembinaan dan pengembangan di daerah. d. Pembinaan Kabupaten/Kota tentang nilai-nilai tradisi khususnya kepada generasi muda belum di laksanakan secara jelas. e. Pengembangan Pariwisata seringkali melupakan nilai-nilai tradisi budaya. f. Masih kurangnya pemeliharaan situs-situs atau benda purbakala yang ada pada masyarakat. 2. Strategi Pemecahan Masalah / Hambatan ( Solusi ) Bidang Pariwisata a. Peningkatan Prasarana dan Sarana baik melalui Kabupaten/Kota, swasta dan provinsi. b. Peningkatan keamanan melalui koordinasi semua pihak terutama dengan pihak keamanan dan di Kabupaten/Kota. c. Koordinasi antar sektor terkait (perhubungan, pertanian, PU, Perdagangan dan Industri, dll). Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi III - 26

d. Ditingkatkan status Bandara Raden Inten II menjadi penerbangan Internasional, dengan demikian akan memudahkan bagi wisatawan untuk berkunjung ke bahkan bisa dijadikan pintu gerbang kedatangan wisatawan. e. Peningkatan Sadar Wisata masyarakat terutama sekitar obyek wisata, agar sesuai pelayanan tercipta rasa aman dan nyaman, bagi wisatawan. f. Peningkatan bahan dan kegiatan promosi baik dalam maupun luar negeri. Bidang Ekonomi Kreatif a. Diharapkan dana untuk promosi dapat dipenuhi sesuai dengan kebutuhan. b. Perlu kiranya disediakan dana pembinaaan dan bantuan untuk pengembangan bagi Kabupaten/Kota. c. Perlunya disediakan dana untuk pelatihan (Tari, Musik, Fasion, dll) dan nilai-nilai tradisi khususnya ke Kabupaten/Kota dan generasi muda. d. Dana untuk pengembangan dan pelestarian seperti cagar budaya untuk ditingkatkan mengingat daerah cagar budaya tersebar di Kabupaten/Kota. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi III - 27