Acak Kelompok Lengkap (Randomized Block Design) Arum H. Primandari, M.Sc.

dokumen-dokumen yang mirip
Bujur Sangkar Latin (Latin Square Design) Arum H. Primandari, M.Sc.

Percobaan Satu Faktor: Rancangan Acak Lengkap (RAL) Oleh: Arum Handini Primandari, M.Sc.

PERCOBAAN SATU FAKTOR: RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) Arum Handini Primandari, M.Sc.

Rancangan Kelompok Tak Lengkap Seimbang (RKTLS) atau Balanced Incompleted Block Design (BIBD) Arum H. Primandari

RANCANGAN KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG (Incomplete Block Design)

Perancangan Percobaan

PERENCANAAN (planning) suatu percobaan untuk memperoleh INFORMASI YANG RELEVAN dengan TUJUAN dari penelitian

Perancangan Percobaan

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 7 ANOVA (1)

Bab II. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completed randomized design (CRD)

Rancangan Petak Terpisah dalam RAL

Percobaan Rancangan Petak Terbagi dalam RAKL

IV. RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP

KERAGAMAN DALAM BLOK PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK TIDAK LENGKAP SEIMBANG DENGAN INTERGRADIEN

Perancangan Percobaan

RANCANGAN ACAK LENGKAP DAN RANCANGAN ACAK KELOMPOK PADA BIBIT IKAN

PERANCANGAN PERCOBAAN

Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completely Randomized Design Atau Fully Randomized Design

SIMULASI RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG DAN EFISIENSINYA

ESTIMASI REGRESI ROBUST M PADA FAKTORIAL RANCANGAN ACAK LENGKAP YANG MENGANDUNG OUTLIER

III. MATERI DAN METODE. Laboratorium Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu tanah, Fakultas Pertanian dan

ANALISIS KOVARIANSI DALAM RANCANGAN BUJURSANGKAR YOUDEN DENGAN DATA HILANG

Percobaan Dua Faktor: Percobaan Faktorial. Arum Handini Primandari, M.Sc.

PENGGUNAAN UJI MULTIVARIAT FRIEDMAN PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP

III. MATERI DAN METODE

Bab V. Rancangan Bujur Sangkar Latin

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Kandang Penelitian Laboratorium UIN. Agriculture Recearch Development Station (UARDS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ESTIMASI DATA HILANG MENGGUNAKAN REGRESI ROBUST S

PERANCANGAN PERCOBAAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk

TINJAUAN PUSTAKA. Rancangan petak teralur (strip plot design) merupakan susunan petak-petak (plotplot)

III. MATERI DAN WAKTU

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. diperoleh dari sawah dengan spesies Pomacea canaliculata Lamarck. Keong mas

PADA KERAGAMAN KELOMPOK FAKTORIAL RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP DENGAN ULANGAN

PERANCANGAN PERCOBAAN

PERANCANGAN PERCOBAAN

Analisis Ragam & Rancangan Acak Lengkap Statistik (MAM 4137)

Tij FK = = = = p.r 3 x 6 18 JK(G) = JK(T) JK(P) = ,50 = ,50

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pengacakan dan Tata Letak

PERANCANGAN PERCOBAAN

Perancangan Percobaan

PENGENDALIAN VARIABEL PENGGANGGU / CONFOUNDING DENGAN ANALISIS KOVARIANS Oleh : Atik Mawarni

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian dilakukan

Contoh RAK Faktorial

II. PERCOBAAN NON FAKTORIAL

B. Rancangan Acak Kelompok (RAK)

III. MATERI DAN METODE

Analisis Ragam & Rancangan Acak Lengkap Statistik (MAM 4137)

Rancangan Blok Terpisah (Split Blok)

ANALISIS VARIAN -YQ-

ANALISIS POLINOMIAL ORTOGONAL BERDERAJAT TIGA PADA RANCANGAN ACAK LENGKAP

MATERI DAN METODE. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 5 minggu dimulai dari bulan

PERCOBAAN FAKTORIAL: RANCANGAN ACAK LENGKAP. Arum Handini Primandari

PENDEKATAN REGRESI POLINOMIAL ORTHOGONAL PADA RANCANGAN DUA FAKTOR (DENGAN APLIKASI SAS DAN MINITAB) Tatik Widiharih Jurusan Matematika FMIPA UNDIP

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan September sampai bulan Oktober

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca (greenhouse) Unit Pelaksana Teknis Dinas

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini bertempat dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

MODUL 1 PRINSIP DASAR PERANCANGAN PERCOBAAN

BAB I PENDAHULUAN RANCANGAN CROSSOVER TIGA PERIODE DENGAN DUA PERLAKUAN DUA PERLAKUAN. Disusun Oleh: Diasnita Putri Larasati Ayunda

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 9 ANOVA (3)

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. minggu dengan bobot badan rata-rata gram dan koefisien variasi 9.05%

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November - Desember 2014 di

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1. Litter Broiler sebanyak 35 kilogram, diperoleh dari CV. ISMAYA PS. Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung.

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini menggunakan catatan reproduksi sapi FH impor

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : sekitar kebun di Sukabumi Jawa Barat.

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

Lampiran 1. Prosedur Kerja Mesin AAS

r = =

BAB II LANDASAN TEORI

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di Lahan GambutKebun Percobaan

MATERI DAN METODE. Perlakuan P 0 P 1 P 2 P 3 M 1 M 1 P 0 M 1 P 1 M 1 P 2 M 1 P 3 M 2 M 2 P 0 M 2 P 1 M 2 P 2 M 2 P 3

III. MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan Oktober 2013 di lahan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama empat bulan (1 Maret 29 Juni

PERCOBAAN MENGGUNAKAN SPLIT PLOT DENGAN RANCANGAN DASAR RAK RANCANGAN PERCOBAAN

RANCANGAN PERCOBAAN (catatan untuk kuliah MP oleh Bambang Murdiyanto)

Percobaan Faktor Tunggal (RAL, RAKL, RBSL)

ANALISIS VARIANSI. Utriweni Mukhaiyar. 2 November 2011

MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak di jalan

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir,

PENDUGAAN DATA HILANG PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP DENGAN ANALISIS KOVARIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jantan dengan bobot badan rata-rata 29,66 ± 2,74 kg sebanyak 20 ekor dan umur

MATERI DAN METODE. Urea, TSP, KCl dan pestisida. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, parang,

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak dijalan

PERBANDINGAN ANALISIS VARIANSI DENGAN ANALISIS KOVARIANSI DALAM RANCANGAN PETAK-PETAK TERBAGI PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK DENGAN DATA HILANG

III. MATERI DAN METODE. Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

III. BAHAN DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu Tanah dan 2). Laboratorium Ilmu Nutrisi

III. BAHAN DAN METODE

Tabel 7. Data rata-rata kadar air (%) litter yang sudah ditransformasi (Archin)

III. BAHAN DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium. Research and Development Station (UARDS) Universitas Islam Negeri Sultan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai dengan Mei 2012 di areal

II. TINJAUAN PUSTAKA. Untuk menguji kesamaan dari beberapa nilai tengah secara sekaligus diperlukan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di kandang Mutiara Robani Jalan Sekuntum Gang

MATERI DAN METODE. dan Kimia Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau. Analisis Fraksi

Analisis Kovariansi pada Rancangan Faktorial Dua Faktor dengan n Kali Ulangan

Transkripsi:

Percobaan Satu Faktor: Rancangan Acak Kelompok Lengkap (Randomized Block Design) Arum H. Primandari, M.Sc.

Latar belakang Rancangan Acak kelompok adalah suatu rancangan acak yang dilakukan dengan mengelompokkan satuan percobaan ke dalam grup-grup yang homogen yang dinamakan kelompok dan kemudian menentukan perlakuan secara acak di dalam masingmasing kelompok. Melalui pengelompokkan yang tepat atau efektif, maka rancangan ini dapat mengurangi galat percobaan yang mana dengan adanya pengelompokkan, maka dapat membuat keragaman satuan-satuan percobaan di dalam masing-masing kelompok sekecil mungkin sedangkan perbedaan antar kelompok sebesar mungkin

Perhatikan kasus berikut Ingin mengetahui pengaruh jenis obat terhadap kecepatan penyembuhan Faktor : jenis obat Apakah ada faktor lain yang mempengaruhi kecepatan penyembuhan selain jenis obat? Mungkin saja: umur pasien, jenis kelamin (Bila umur pasien sama atau jenis kelamin sama maka gunakan saja RAL) Bila faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi keragaman respon (selain faktor yang diteliti) tidak dapat diseragamkan (dikendalikan) oleh peneliti, maka RAL tidak dapat diterapkan.

Mengapa RAKL? Keheterogenan unit percobaan berasal dari satu sumber keragaman Mengatasi kesulitan dalam mempersiapkan unit percobaan dalam jumlah besar Kelompok yang dibentuk harus merupakan kumpulan dari unit-unit percobaan yang relatif homogen sedangkan keragaman antar kelompok diharapkan cukup tinggi

Ciri ciri RAKL Pada satuan percobaan/media/bahan percobaan terdapat faktor yang tidak seragam (heterogen) Terdapat 2 sumber keragaman yaitu perlakuan dan kelompok (plus galat percobaan) Keragaman respons disebabkan oleh Perlakuan, Kelompok dan Galat

Keuntungan / kelebihan RAK Lebih efisien dan akurat dibandingkan dengan RAL - Pengelompokan yang efektif akan menurunkan jumlah kuadrat galat, sehingga akan meningkatkan tingkat ketepatan atau bisa mengurangi jumlah ulangan Lebih fleksibel dalam hal jumlah perlakuan, jumlah ulangan/kelompok Penarikan kesimpulan lebih luas, karena kita juga bisa melihat perbedaan antar kelompok

Kekurangan RAK Memerlukan asumsi tambahan untuk beberapa uji hipotesis Interaksi antara kelompok dan perlakuan sangat sulit Peningkatan ketepatan pengelompokan akan menurun dengan semakin meningkatnya jumlah satuan percobaan dalam kelompok Derajat bebas kelompok akan menurunkan derajat bebas galat, sehingga sensifitasnya akan menurun terutama apabila jumlah perlakuannya sedikit atau keragaman dalam satuan percobaan kecil (homogen) Jika ada data yang hilang memerlukan perhitungan yang rumit

Pengacakan dan bagan percobaan Misalkan ada 6 perlakuan (P1, P2, P3, P4, P5, P6) dan setiap perlakuan diulang dalam 3 kelompok. Ada 6 unit percobaan pada setiap kelompok Total unit percobaan ada 6 3 = 18 unit percobaan Pengacakan dilakukan pada masing-masing kelompok Salah satu bagan percobaan : P1 P3 P2 P4 P6 P5 Kelompok 1 P3 P5 P6 P4 P1 P2 Kelompok 2 P1 P5 P3 P4 P2 P6 Kelompok 3

Tabulasi Data Tabulasi data dapat disajikan sebagai berikut: Kelompok Perlakuan A B C Total Kelompok 1 Y 11 Y 21 Y 31 Y Y 1 2 Y 12 Y 22 Y 32 3 Y 13 Y 23 Y 33 Y 2 Y 2 Total Rata-rata Y1 Y2 Y3 Y1 Y Y 2 3 Y Y

Model linier aditif RAKL Model linier aditif dari RAKL yaitu: Dimana: Y ij : pengamatan pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j μ: rataan umum τ i : pengaruh perlakuan ke-i ß j : pengaruh kelompok ke-j Yij i j ij ε ij : pengaruh acak pada perlakuan ke-i, kelompok ke-j i 1,2,...,t j 1,2,...,r ij iid N 0, 2 Asumsi untuk model tetap adalah Asumsi untuk model acak adalah t 0 dan 0 i i1 j1 i iid r 2 2 j j iid N 0, dan N 0,

Hipotesis model tetap Hipotesis pengaruh perlakuan H :... 0 0 1 2 t H : 0,(i 1,2,...,t) 1 i Perlakuan tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati Hipotesis pengaruh kelompok H :... 0 0 1 2 r H : 0,(j 1,2,...,r) 1 j Kelompok tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati

Hipotesis model acak Hipotesis pengaruh perlakuan 2 H : 0 0 Keragaman perlakuan tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati 2 H 1 : 0 Keragaman perlakuan berpengaruh positif terhadap respon yang diamati Hipotesis pengaruh kelompok 2 H 0 : 0 Keragaman kelompok tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati 2 H 1 : 0 Keragaman kelompok berpengaruh positif terhadap respon yang diamati

Perhitungan analisis variansi FK Y 2 tr t 2 JKT Y FK JKP JKK r i 1 j 1 t i1 r j1 Y 2 i r Y 2 j t ij FK FK JKG JKT JKP JKK

Tabel analisis variansi SV db JK KT F hitung Perlakuan t-1 JKP KTP KTP/KTG Kelompok r-1 JKK KTK KTK/KTG Galat (t-1)(r-1) JKG KTG Total tr-1 JKT Kriteria keputusan : 1. H 0 ditolak jika: (untuk perlakuan) F F hitung,t 1,(t 1)(r 1) 2. H 0 ditolak jika: (untuk kelompok) Fhitung F,r 1,(t 1)(r 1)

Efisiensi relatif (ER) dari RAK terhadap RAL Ukuran kebaikan RAK dengan RAL ER db 3db 1 db 1 db 3 ˆ 2 b r r 2 b ˆ r b Ragam galat dari RAK dan RAL diduga dengaan rumus: 2 ˆ KTG b ˆ 2 r r 1 KTK r t 1 KTG tr 1 Nilai ER = 2, maka untuk memperoleh sensitifitas RAL sama dengan RAK maka ulangan yang digunakan dengan RAL harus 2 kali dari ulangan (kelompok) RAK.

Contoh penerapan Dalam suatu percobaan di bidang peternakan terdapat suatu pengaruh tentang berbagai campuran ransum (makanan), katakanlah campuran A, B, C, D terhadap pertambahan bobot badan selama masa percobaan (diukur dalam kg). Hewan percobaan yang digunakan adalah domba jantan yang terdiri dari umur yang berbeda. Karena berbeda umur, maka dilakukan pengelompokkan dan terdapat empat kelompok berdasarkan tingkat umur domba tersebut.

Data pertambahan bobot badan (kg)dari 16 domba jantan yang memperoleh makanan yang berbeda Kelompok umur Perlakuan A B C D 1 2 5 8 6 2 3 4 7 5 3 3 5 10 5 4 5 5 9 2

Penyelesaian 1. Model Dimana : Y ij i j ij;i 1,2,3,4; j 1,2,3,4 Y ij : pertambahan bobot badan dari domba ke-j yang memperoleh campuran makanan ke-i μ: nilai tengah umum (rata rata) pertambahan bobot badan τ i : pengaruh perlakuan makanan ke-i βj: pengaruh kelompok domba (kelompok umur) ke-j ε ij : pengaruh galat percobaan pada domba ke-j yang memperoleh perlakuan makanan ke-i

2. Asumsi Komponen-komponen µ, τi, βj, dan εij bersifat aditif Nilai-nilai τi (i= 1,2,3,4) tetap, 0 dan E i i i Nilai-nilai βj (j = 1,2,3,4) tetap, j 0 dan E j j εij i j timbul secara acak, menyebar normal dengan nilai tengah sama dengan nol dan ragam σ².

3. Hipotesis H : 0 0 1 2 3 4 H : 0,(i 1,2,3,4) 1 i Yang berarti tidak ada pengaruh perlakuan makanan terhadap pertambahan bobot badan domba jantan. H :... 0 Yang berarti tidak ada pengaruh kelompok 0 1 2 r H : 0,(j 1,2,...,r) 1 j umur terhadap pertambahan bobot badan domba jantan.

4. Taraf signifikasi 5. Statistik uji 6. (Kriteria keputusan) 7. Perhitungan perhitungan FK, JKP, JKK, JKT, dan JKG tabel analisis variansi 8. Kesimpulan Hitung pula: 1. Koefisien Keragaman (KK) 2. Sensifitas RAK terhadap RAL (ER)

Data Hilang dalam RAK Terkadang data dalam satuan percobaan tertentu hilang atau tidak dapat dipergunakan, misalkan pada kasus percobaan pemberian ransum pada domba jantan, ada domba yang sakit atau mati. Suatu metode yang dikemukakan oleh Yates (1933) memungkinkan kita untuk menduga data yang hilang tersebut. Suatu dugaan terhadap data yang hilang tidak akan memberikan tambahan informasi kepada peneliti, tetapi hanya sebagai fasilitas untuk analisis dari data yang tersisa tersebut.

Kehilangan Data tunggal (Single value) Untuk data tunggal dalam RAK yang hilang, maka dugaannya dihitung dengan formula: Y rb tt G r 1t 1 Dimana: r dan t: jumlah kelompok dan perlakuan B dan T: total nilai pengamatan dalam kelompok dan perlakuan yang kehilangan satuan percobaannya. G: total seluruh nilai pengamatan. Kemudian nilai dugaan tersebut dimasukkan dalam tabel pengamatan dan dilakukan analisis variansi.

Nilai dugaan yang digunakan harus sedemikian rupa sehingga jumlah kuadrat galat dalam analisis variansi menjadi minimum. Jumlah kuadrat perlakuan akan berbias ke atas sebesar: Bias B t 1 Y 2 t t 1

Contoh Kelompok umur Perlakuan A B C D Total kelompok 1 2 5 8 6 21 2 3 4 7 5 19 3 3-10 5 18 4 5 5 9 2 21 Total perlakuan 13 14 34 18 79 rb tt G 418 414 79 Y 5.4 r 1 t 1 (4 1)(4 1)

Nilai dugaan 5.4 ini kemudian dicoba sebagai suatu nilai pengamatan untuk analisis variansi. Dengan demikian total kelompok ketiga yang tadinya 18 menjadi 23.4 dan total perlakuan B menjadi 19.4 dan total keseluruhan 84.4. Biasnya: Dengan demikian penduga tak bias bagi JKP yaitu: JKP (hasil perhitungan) bias 2 2 B t 1 Y 18 (4 1)5.4 Bias 0.27 t t 1 4(4 1)

Hasil analisis variansi dengan data hilang SV db JK KT F Kelompok 3 2.43 0.81 Perlakuan 3 61.13 + 20.38 9.39 Galat 9 1 = 8 17.39 2.17 Total 15 1 = 14 80.95 Keterangan: +bias = 0.27 sehingga JKP tak bias = 61.13 0.27 = 60.86 Analisis variansi alternatif SV db JK KT F Kelompok 3 2.43 0.81 Perlakuan 3 60.86 20.38 9.35 Galat 8 17.39 2.17 Total 14 80.65

Kehilangan Data Lebih dari Satu Data Pertambahan Bobot Badan (kg) dari Domba Jantan yang Memperoleh Makanan Berbeda Kelompok umur Perlakuan A B C D Total kelompok 1 2 5 8 6 21 2 3 4 7 h 1 14 3 3 h 2 10 5 18 4 5 5 9 2 21 Total perlakuan 13 14 34 13 74 Prosedur pendugaan dilakukan dengan cara iterasi.

Prosedur iterasinya: 1. Pendugaan h 1 melalui: Y Y 13 314 3 i j h1 4.5 2 2 2. Pendugaan h 2 (iterasi pertama) dengan menggunakan rumus hilang data tunggal sebelumnya. rb tt G 418 414 (74 4.5) h2 5.5 r 1 t 1 (4 1)(4 1)

3. Pendugaan h 1 (iterasi pertama) dengan rumus sama. rb tt G 414 413 (74 5.5) h1 3.2 r 1 t 1 (4 1)(4 1) 4. Pendugaan h 2 (iterasi kedua) dengan cara sama. rb tt G 418 414 (74 3.2) h2 5.6 r 1 t 1 (4 1)(4 1)

5. Pendugaan h 1 (iterasi kedua) rb tt G 414 413 (74 5.6) h1 3.2 r 1 t 1 (4 1)(4 1) 6. Pendugaan h 2 (iterasi kedua) rb tt G 418 414 (74 3.2) h2 5.6 r 1 t 1 (4 1)(4 1) Dari proses iterasi terlihat bahwa nilai h 1 dan h 2 telah konstan di nilai h 1 = 3.2 dan h 2 = 5.6

Datanya menjadi: Kelompok umur Perlakuan A B C D Total kelompok 1 2 5 8 6 21 2 3 4 7 3.2 17.2 3 3 5.6 10 5 23.6 4 5 5 9 2 21 Total perlakuan 13 19.6 34 16.2 82.8

Besarnya bias untuk dua data hilang Bias tt 1 2 2 B t 1 Y B t 1 Y 1 1 2 2

Tabel analisis variansi SV db JK KT F Kelompok 3 5.21 1.74 Perlakuan 3 64.41 21.47 9.71 Galat 9 2 = 7 15.49 2.21 Total 15 2 = 13 85.11 14 (4 1)3.2 18 (4 1)5.6 2 2 Bias 1.73 4(4 1)

Tabel analisis variansi alternatif SV db JK KT F Kelompok 3 5.21 1.74 Perlakuan 3 62.68 20.89 9.49 Galat 7 15.49 2.21 Total 13 83.38

Referensi Gaspersz, Vincent, 1991, Teknik Analisis Dalam Penelitian Percobaan, Tarsito, Bandung. Mattjik, Ahmad Anshori., dan Sumertajaya, Made I, Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan Minitab, IPB Press, Bandung. Montgomery, Douglas C., 2001, Design and Analysis of Experiments 5 th Ed, John Wiley & Sons, Inc., USA.

Thank You