BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan laba rugi fiskal Sebagai Dasar penghitungan Pajak Penghasilan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan laba rugi fiskal Sebagai Dasar penghitungan Pajak Penghasilan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS. Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Perencanaan Pajak (Tax Planning) Pada PT. Yusonda

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT. EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT

KLASIFIKASI BIAYA DAN KOMPENSASI KERUGIAN. Aris Munandar, SE., M.Si

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT Multi Indocitra Tbk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kewajiban Perpajakan PT.Klinik Sejahtera PT.Klinik Sejahtera adalah salah satu klien dari KKP Adiyanto Consultant

BAB. 1V MANAJEMEN PAJAK SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN PI

EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI. Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. perusahaan perlu mendapat perhatian khusus dalam penetapan kebijakan baik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV EVALUASI PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPH BADAN PT LAM. diwajibkan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Sebagai Wajib Pajak badan, PT

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pajak Penghasilan Dalam Rangka Meminimalkan Beban

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berhubungan dengan penghasilan juga berhubungan dengan Pajak

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang bertujuan untuk menyajikan

BAB IV PEMBAHASAN. IV.I Analisis Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Pada PT.NRI

BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Keuangan Fiskal Sebagai Dasar Penghitungan Penghasilan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Nama : Farah Fadhilah NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Budi Prijanto, SE., MM

BAB IV EVALUASI PERENCANAAN PAJAK UNTUK MENGEFISIENSIKAN BIAYA PAJAK BADAN PADA PT. UB. IV.1. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT.

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung

BAB IV REKONSILIASI FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK TERUTANG PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR PT. MANDIRI CIPTA

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah laporan laba rugi PT XYZ tahun 2009 :

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Setelah pembahasan pada bab sebelumnya dimana dilakukan evaluasi

BAB IV. Analisis Hasil Dan Pembahasan

BAB IV PEMBAHASAN. maksud agar perkembangan usaha pada akhir periode tertentu dapat diketahui.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan Pada PT ABC

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pendapatan dan Beban pada Laporan Laba Rugi PT MMS

Oleh Iwan Sidharta, MM.

RUGI LABA BIAYA FISKAL

BAB IV PEMBAHASAN. Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata

BAB IV EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT. JASA RAHARJA (PERSERO)

BAB IV REKONSILIASI KEUANGAN FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK. TERUTANG PADA PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI. Tbk

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam rangka pemanfaatan Undang-Undang Perpajakan secara optimal untuk

BAB. V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian-uraian yang telah diberikan pada bab-bab sebelumnya,

BAB IV PERENCANAAN PAJAK DALAM RANGKA MENGEFISIENKAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PT PRIMA SINDO

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Ketentuan Formal Perpajakan PT Cipta Sukma Mandiri Nomor Pokok Wajib Pajak

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi pada PT QN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. PT. Masa Manunggal Mandiri yang menjadi subjek dalam penelitian

ANALISIS KOREKSI FISKAL TERHADAP LAPORAN LABA RUGI KOMERSIAL PT TIMUR JAYA NUSANTARA

By Afifudin PSP FE Unisma 2

BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT NANO INFORMATION TECHNOLOGY

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Pada Laporan Laba Rugi PT Anugrah Setia Lestari

BAB IV PERBANDINGAN LABA BERSIH MENURUT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN PENGHASILAN KENA PAJAK SEBELUM PAJAK

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian maka dapat ditarik kesimpulan:

BAB 4 EVALUASI ATAS EFEKTIFITAS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN BADAN DALAM MEMINIMALISASIKAN BEBAN PAJAK UNTUK MENGOPTIMALISASIKAN LABA

MODUL V REKONSILIASI FISKAL

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Tax Planning pada Rumah Sakit Pondok Indah

BAB IV EVALUASI LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL. UNTUK MENGEFISIENSIKAN PPh BADAN PADA PT AIDC

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Laporan Keuangan Perusahaan Tahun 2010, 2011, dan 2012 PT. PAS merupakan perusahaan yang bergerak dibidang distribusi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Laba/Rugi Komersial PT Persada Aman Sentosa. sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

BAB IV PERENCANAAN PAJAK DALAM RANGKA MENGEFISIENKAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PERUM DAMRI. Rekonsiliasi Laporan Fiskal pada PERUM DAMRI

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan yang terdapat pada bab 4,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Evaluasi atas Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT.Cipta Dermato.

bambang kesit, 2010 halaman 1 dari 10 perpajakan, prodi akuntansi-feuii MODUL : TEKNIK REKONSILIASI FISKAL UNTUK MENGHITUNG PPh Badan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pajak merupakan sumber pendapatan pemerintah untuk membiayai pengeluaran pengeluaran negara yang ditujukan

RINGKASAN REKONSILIASI FISKAL

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dengan direktur bernama FENNY PHITOYO yang beralamat di jalan HR.

BAB IV EVALUASI ATAS PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN BADAN (STUDI KASUS PADA PT BANK MAJU) Rekonsiliasi Laporan Keuangan Fiskal pada PT Bank MAJU.

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Alasan Perusahaan dalam Strategi tax planning PPh 21 Lebih. Memilih Menggunakan Natura dan kenikmatan.

BAB IV EVALUASI DAMPAK PERENCANAAN PAJAK TERHADAP OPTIMALISASI BEBAN PAJAK PT ARTHA DAYA COALINDO.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. untuk Tahun 2008, 2009, dan 2010 atas laporan keuangan, Surat Pemberitahuan (SPT)

Daftar Kuesioner. Peranan Perencanaan Pajak. ( Variabel X ) Menerapkan Peraturan Perpajakan. Dengan Benar

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penghasilan badan yang dilakukan oleh PT Bank MAJU, maka dengan hasil penelitian

BAB IV PEMBAHASAN. Perhitungan Laba Kena Pajak Berdasarkan Penerapan Akuntansi

BAB IV EVALUASI PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK ATAS BIAYA KOMERSIAL UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PADA PT. BM

CONTOH SOAL DAN JAWABAN REKONSILIASI FISKAL

HAKIKAT REKONSILIASI. Perbedaan timbul terkait pengakuan pendapatan dan beban di laporan laba rugi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PEMBAHASAN. melakukan perubahan-perubahan pada peraturan perpajakan di Indonesia. Perubahan

BAB III PENYEBAB BEDA AKUNTANSI PAJAK DAN KOMERSIAL

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Mentoring Perpajakan 1. PT ABC memiliki rincian aset tetap pada tahun 2014 sebagai berikut: Biaya Perolehan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka penulis membuat simpulan dari seluruh pembahasan yaitu sebagai

LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL DAN FISKAL. Amanita Novi Yushita

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 138 TAHUN 2000 TENTANG

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Perencanaan Pajak melalui Pajak Penghasilan Pasal 21 yang. diterima karyawan dengan menggunakan Metode Net

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Perbedaan antara Laba Komersial dan Laba Fiskal. Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha diwajibkan untuk menyusun

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian, pembahasan dan evaluasi yang telah dilakukan penulis

ANALISIS KOREKSI FISKAL ATAS LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL PADA CV. SRIDADI PURWOREJO TAHUN PAJAK Oleh : NgestiWahyu S Caecilia Rosma Widiyohening

EVALUASI PERENCANAAN PAJAK DALAM BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PT.APT

kini dan pajak tangguhan yang sajikan telah benar sesuai dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Perencanaan pajak (tax planning) merupakan proses pengorganisasian yang

Transkripsi:

58 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Laporan laba rugi fiskal Sebagai Dasar penghitungan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan pada PT. Nutricircle World Setiap badan usaha diwajibkan menggunakan pembukuan dalam menghitung pajaknya, dimana wajib pajak diharuskan membuat pembukuan dan laporan rugi laba fiskal setiap akhir tahun pajak, dimana tidak semua penghasilan perlu dihitung kembali guna penghitungan pajak yang harus dibayar atas kekurangannya pada akhir tahun. Demikian juga dengan biaya yang tidak semuanya dapat dijadikan sebagai pengurang penghasilan bruto.

59 Tabel 4.1 LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 Keterangan Laporan Keuangan Komersial Koreksi Fiskal Laporan laba rugi fiskal Pendapatan Pendapatan Jasa Konstruksi 19,853,055,062 19,853,055,062 Pendapatan Bunga Bank 14,027,645 1) 14,027,645 - Laba/Rugi tahun 2013 19,867,082,707 14,027,645 19,853,055,062 Dikurangi Harga Pokok Penjualan Persediaan Awal Material per 01/01/2013 15,439,039,000 15,439,039,000 Pembelian Material 534,132,888 534,132,888 Persediaan Material Siap Pakai / Jual 15,973,171,888 15,973,171,888 Persediaan Akhir Material per 31/12/2013 9,412,547,379 9,412,547,379 HPP & Pemakaian Material Tahun 2013 : 6,560,624,509 6,560,624,509 Penghasilan Bruto Per 31/12/2013 13,306,458,198 13,306,458,198 Biaya Penjualan : Biaya Gaji dan Upah 1,075,416,200 1,075,416,200 Biaya Entertainment 39,775,580 2) 10,136,658 29,638,922 Biaya Komisi 6,050,000 6,050,000 Total Biaya Penjualan 1,121,241,780 1,111,105,122 Biaya Umum dan Administrasi: Biaya Perlengkapan Kantor 93,230,260 93,230,260 Biaya Perjalanan Dinas 434,590,164 3) 46,615,130 387,975,034 Biaya Pengiriman 159,581,854 159,581,854 Biaya Pemeliharaan Kendaraan 94,058,248 94,058,248 Biaya Air, Listrik dan Telepon 80,583,500 80,583,500 Biaya Perawatan dan Perbaikan Mesin 111,226,080 111,226,080 Biaya Pemakaian Spare Part 785,163,696 785,163,696 Biaya Keperluan Proyek 1,745,159,578 1,745,159,578 Biaya Infrastruktur Tanah 2,183,671,492 2,183,671,492 Biaya Penyusutan 811,765,750 811,765,750 Biaya Mobilisasi dan Demobilisasi 733,923,916 733,923,916 Biaya Rekreasi Pegawai 23,730,000 4) 23,730,000 - Biaya Representasi dan Jamuan 30,310,185 5) 6,578,910 23,731,275 Biaya Publisitas 15,643,050 6) 2,751,000 12,892,050 Biaya Bunga Bank 2,771,018,617 2,771,018,617 Biaya Pemakaian Material Pembantu 1,871,038,207 1,871,038,207 Total Biaya Umum dan Administrasi 11,958,722,242 11,865,019,557 Total Biaya Usaha 13,079,964,022 12,976,124,679 Laba Sebelum Pajak 226,494,176 316,305,874 Pajak Penghasilan 69,517,067 69,517,067 Laba Setelah Pajak Penghasilan 137,928,531 227,740,229 Sumber : Laporan Laba Rugi PT. Nutricircle World

60 Adapun penjelasan dari koreksi fiskal menurut Perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Pendapatan Bunga Bank Sejumlah Rp. 14.027.745,- merupakan penghasilan bunga selama 1 tahun. 2. Biaya Entertainment a. Daftar nominatif Rp. 29.638.922 b. Tidak ada daftar nominatif Rp. 10.136.658 Total Rp. 39.775.580 3. Biaya Dinas dan Perjalanan Pada beban perjalanan dinas terdapat pengeluaran yaitu : a. Uang BBM Rp. 8.500.000 b. Untuk Kepentingan Dinas Direksi a. Tiket Pesawat Rp. 13.560.000 b. Penginapan Hotel Rp. 16.755.130 c. Makan dan Minum Rp. 7.800.000 Total Rp. 46.615.130 4. Biaya Rekreasi Pegawai a. Biaya seragam kaos Rp. 4.980.000 b. Biaya rekreasi Dufan Rp. 18.750.000 Total Rp. 23.730.000 5. Biaya Representasi dan Jamuan Atas biaya representasi dan jamuan di dalamnya terdapat sumbangan sejumlah Rp. 6.578.910,-

61 6. Biaya Publisitas Pada akun biaya publisitas didalamnya terdapat biaya pembuatan bingkisan yang diberikan kepada klien-klien berupa : a. Parcel Rp. 1.350.000 b. Kalender Rp. 1.401.000 Total Rp. 2.751.000 B. Analisis Laporan laba rugi fiskal sebagai Dasar Penghitungan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan pada PT. Nutricircle World Untuk menjawab rumusan masalah dalam skripsi ini, penulis akan menganalisis laporan keuangan laba rugi fiskal yang telah disusun oleh perusahaan dengan laporan laba rugi fiskal yang disusun penulis.

62 Tabel 4.2 PT. NUTRICIRCLE WORLD LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 Keterangan Laporan Keuangan Komersial Menurut Perusahaan Koreksi Fiskal Menurut Penulis Laporan laba rugi fiskal Menurut Perusahaan Menurut Penulis Selisih Dasar Huku m Pendapatan Pendapatan Jasa Konstruksi 19,853,055,062 19,853,055,062 19,853,055,062 Pendapatan Bunga Bank 14,027,645 a (14,027,645) a. (14,027,645) - - A Jumlah Pendapatan 2013 19,867,082,707 (14,027,645) (14,027,645) 19,853,055,062 19,853,055,062 Dikurangi Harga Pokok Penjualan Persediaan Awal Material 15,439,039,000 15,439,039,000 15,439,039,000 Pembelian Material 534,132,888 534,132,888 534,132,888 Persediaan Material Siap Pakai / Jual 15,973,171,888 15,973,171,888 15,973,171,888 Persediaan Akhir Material 9,412,547,379 9,412,547,379 9,412,547,379 HPP & Pemakaian Material 6,560,624,509 6,560,624,509 6,560,624,509 Penghasilan Bruto Per 31/12/2013 13,306,458,198 13,292,430,553 13,292,430,553 Biaya Penjualan Biaya gaji & upah 1,075,416,200 1,075,416,200 1,075,416,200 Biaya Entertainment 39,775,580 b 10,136,658 b. 10,136,658 29,638,922 29,638,922 B Biaya Komisi 6,050,000 6,050,000 6,050,000 Total Biaya Penjualan 1,121,241,780 1,111,105,122 1,111,105,122 Biaya Umum dan Admin Biaya Perlengkapan Kantor 93,230,260 2,500,000 93,230,260 90,730,260 2,500,000 Biaya Perjalanan Dinas 434,590,164 c 46,615,130 46,615,130 387,975,034 387,975,034 Biaya Pengiriman 159,581,854 159,581,854 159,581,854 Biaya Pemeliharaan Kendaraan 94,058,248 47,029,124 94,058,248 47,029,124 47,029,124 Biaya Air, Listrik dan Telepon 80,583,500 3,793,750 80,583,500 76,789,750 3,793,750 Biaya Perawatan dan Perbaikan Mesin 111,226,080 15.500.000 111,226,080 95,726,080 15,500,000 Biaya Pemakaian Spare Part 785,163,696 785,163,696 785,163,696 Biaya Keperluan Proyek 1,745,159,578 3,700,000 1,745,159,578 1,741,459,578 3,700,000 C D E F G H Biaya Infrastruktur Tanah 2,183,671,492 2,183,671,492 2,183,671,492 Biaya Penyusutan 811,765,750 811,765,750 811,765,750

63 Biaya Mobilisasi dan Demobilisasi 733,923,916 733,923,916 733,923,916 Biaya Rekreasi pegawai 23,730,000 d 23,730,000 23,730,000 - - Biaya Representasi dan jamuan 30,310,185 e 6,578,910 6,578,910 23,731,275 23,731,275 Biaya Publisitas 15,643,050 f 2,751,000 2,751,000 12,892,050 12,892,050 Biaya Bunga Bank 2,771,018,617 2,771,018,617 2,771,018,617 Biaya Pemakaian Material Pembantu 1,871,038,207 55,000,000 1,871,038,207 1,816,038,207 55,000,000 Total Biaya Umum dan Administrasi 11,944,694,597 11,865,019,557 11,737,496,683 I J K L Total Biaya Usaha 13,065,936,377 12,976,124,679 12,848,601,805 Laba Sebelum Pajak 240,521,821 316,305,874 443,828,748 Pajak Penghasilan 69,517,057 69,517,057 97,543,773 Laba Setelah Pajak 171,004,764 246,788,817 346,284,975 Penghasilan Sumber : Data Diolah KETERANGAN DASAR HUKUM: A. UU No.36 Pasal 4 ayat 2 B.SE27/PJ/86 C.UU No.36 Tahun 2008 Pasal 9 (1) huruf c D.UU No.36 Tahun 2008 Pasal 9 (1) huruf b E.KEP No.220/PJ./ 2002 Tahun 2002 F. KEP No. 220/PJ/2002 Tahun 2002 G UU No.36 Tahun 2008 Pasal 9 (1) huruf b H. UU No.36 Tahun 2008 Pasal 9 (1) huruf b I. UU No.36 Tahun 2008 Pasal 9 (1) huruf e J. UU No.36 Tahun 2008 Pasal 9 (1) huruf g K. UU No.36 Tahun 2008 Pasal 9 (1) huruf e L. UU No.36 Tahun 2008 Pasal 9 (1) huruf b Keterangan koreksi fiskal yang dilakukan Penulis adalah sebagai berikut : 1. Pendapatan a. Pendapatan Jasa Konstruksi

64 Pendapatan jasa konstruksi perusahaan selama tahun 2013 sebesar 19.853.055.062,- diperoleh dari tagihan termin masing proyek sesuai dengan progres di lapangan, yang dilakukan perusahaan sudah benar tidak di koreksi karena sudah sesuai dengan peraturan perundangundangan PP No. 138 Tahun 2000 KEP-170/PJ/2002 b. Pendapatan Bunga Bank Pendapatan bunga bank yang diakui perusahaan sebesar Rp. 14.027.645,- telah dikoreksi oleh perusahaan karena pendapatan bunga bank menurut perundang-undangan perpajakan UU No. 36 Tahun 2008 pasal 4 ayat 2 merupakan pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan bersifat final. Koreksi yang telah dilakukan perusahaan telah sesuai dengan perundang-undangan perpajakan. 2. Harga Pokok Penjualan Undang-undang Pajak Penghasilan dalam penilaian persediaan memperkenankan metode first in first out (FIFO method) dan metode biaya rata-rata (Average Cost Method). Sedangkan kebijakan akuntansi PT. Nutricircle World dalam penilaian persediaan adalah dengan menggunakan metode FIFO. Hal ini telah sesuai dengan Undang-undang PPh, sehingga tidak dilakukan koreksi fiskal.

65 3. Biaya Penjualan a. Biaya Gaji dan Upah Biaya gaji dan upah yang diakui perusahaan sebesar Rp. 1.075.416.200,- berdasarkan UU No. 36 Tahun 2008 Pasal 6 (1) huruf a bahwa penghasilan bruto dapat dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan. PT. Nutricircle World tidak melakukan koreksi fiskal atas biaya ini dan pencatatan atas biaya ini sudah sesuai dengan perundang-undangan perpajakan. b. Biaya Entertainment Dalam biaya entertainment sejumlah Rp. 39.775.580,- berdasarkan data perusahaan didalamnya terdapat sejumlah Rp. 10.136.658,- yang tidak terdapat daftar nominatif nya maka dalam hal ini perusahaan melakukan koreksi dan sudah sesuai dengan peraturan perundangundangan SE 27/PJ/86. c. Biaya Komisi Biaya komisi yang diakui perusahaan sebesar Rp. 6.050.000,- berdasarkan UU No. 36 Tahun 2008 Pasal 6 ayat (1) huruf a bahwa penghasilan bruto dapat dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan. PT. Nutricircle World tidak melakukan koreksi fiskal atau biaya ini dan pencatatan atas biaya ini sudah sesuai dengan perundang-undangan perpajakan.

66 4. Biaya Umum dan Administrasi a. Beban Perlengkapan Kantor Biaya perlengkapan kantor diakui perusahaan sebesar Rp. 93.230.260,- Didalam biaya perlengkapan kantor terdapat pembelian sembako sebesar Rp. 2.500.000,- karena biaya tersebut tidak berhubungan dengan kegiatan usaha perusahaan seharusnya perusahaan melakukan koreksi fiskal menjadi Rp. 90.730.260,-. Hal ini sesuai dengan UU Pajak No. 36 Tahun 2008 Pasal 9 ayat (1) huruf e yaitu kenikmatan dalam bentuk natura tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto. Perusahaan tidak melakukan koreksi terhadap biaya perlengkapan kantor, hal ini tidak sesuai dengan perundang-undangan perpajakan. b. Biaya Perjalanan Dinas Atas biaya perjalanan dinas sejumlah Rp. 434.590.164,- terdapat sejumlah Rp. 46.615.130,- yang merupakan biaya yang digunakan untuk kepentingan direksi, maka perusahaan melakukan koreksi fiskal positif, menurut penulis koreksi yang dilakukan oleh perusahaan sudah sesuai, karena berdasarkan Undang-undang perpajakan Tahun 2008 Pasal 9 ayat (1) huruf b, biaya yang dibebankan atas dikeluarkan untuk kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu atau anggota, merupakan biaya yang tidak boleh dibebankan sebagai biaya. c. Biaya Pengiriman Biaya pengiriman barang yang diakui oleh perusahaan sebesar Rp. 159.581.854,- sesuai dengan pasal 6 ayat (1) UU No. 36 Tahun

67 2008 termasuk biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sehingga dapat dikurangkan seluruhnya untuk menentukan Penghasilan Kena Pajak. Perusahaan tidak melakukan koreksi fiskal atas biaya ini dan telah dilakukan perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan. d. Biaya Pemeliharaan Kendaraan Biaya yang diakui perusahaan sebesar Rp. 94.058.248,- biaya ini adalah biaya pemeliharaan kendaraan 2 unit mobil Xenia & 1 unit Mobil Camry. Mobil tersebut juga digunakan kepentingan pribadi direksi. Dalam hal ini perusahaan tidak melakukan koreksi fiskal, dengan demikian apa yang dilakukan perusahaan tidak sesuai dengan perundang-undangan perpajakan. Biaya ini tidak dapat dikurangkan seluruhnya karena menurut KEP 220 tahun 2002 fasilitas kantor yang digunakan untuk kepentingan pribadi biayanya hanya boleh diakui 50%. Jadi perusahaan seharusnya mengkoreksi sebesar Rp. 47.029.124 atas biaya ini. e. Biaya Air, Listrik dan Telepon Pada akun biaya air, listrik dan telepon didalamnya terdapat : a. Air Rp. 18.856.987 b. Listrik Rp. 28.946.342 c. Telepon Rp. 32.780.171 Total Rp. 80.583.500 Atas biaya ini PT. Nutricircle World tidak melakukan koreksi, namun

68 berdasarkan penelitian penulis atas biaya telepon sebesar Rp. 32.780.171,- didalamnya terdapat biaya pulsa ponsel sebesar Rp. 7.587.500,- berdasarkan KEP No. 220/PJ/2002 biaya tersebut hanya boleh dikurangkan sebanyak 50% dari penghasilan broto sehingga perlu dikoreksi positif beda tetap sebesar Rp. 3.793.750,- f. Biaya Perawatan dan Perbaikan Mesin Biaya perbaikan dan pemeliharaan yang diakui perusahaan sebesar Rp. 111.226.080,- biaya ini merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sehingga dapat dikurangkan untuk menentukan Penghasilan Kena Pajak PT. Nutricircle World tidak melakukan koreksi fiskal atas biaya ini tetapi setelah penulis melakukan penelitian ternyata pencatatan atas biaya ini terdapat biaya untuk perbaikan mobil milik pribadi direktur sebesar Rp.15.500.000,- maka penulis melakukan koreksi sesuai dengan UU No.36 Tahun 2008 Pasal 9 (1) huruf b bahwa biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan pribadi harus dikeluarkan dari pengurang penghasilan. g. Biaya Pemakaian Spare Part Didalam biaya spare part yang diakui perusahaan sebesar Rp. 785.163.696,- biaya ini merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sehingga dapat dikurangkan untuk menentukan penghasilan kena pajak. PT. Nutricircle World tidak melakukan koreksi fiskal atas biaya ini dan pencatatan atas biaya ini sudah sesuai dengan perundang-undangan perpajakan.

69 h. Biaya Keperluan Proyek Biaya keperluan proyek yang diakui perusahaan sebesar Rp. 1.745.159.578,- PT. Nutricircle World tidak melakukan koreksi fiskal atas biaya ini tetapi setelah penulis melakukan penelitian ternyata pencatatan atas biaya ini terdapat biaya NOP (Nota Ongkos Perjalanan) yang digunakan oleh pemegang saham tetapi bukan untuk perjalanan dinas melainkan untuk kepentingan pribadi sebesar 3.700.000,- dalam hal ini perusahaan tidak melakukan koreksi seharusnya perusahaan melakukan koreksi karena sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan No. 36 Tahun 2008 Pasal 9 ayat 1 huruf b yaitu tentang biaya yang dikurangkan untuk kepentingan pribadi pemegang saham. i. Biaya Infrastruktur Tanah Biaya yang diakui perusahaan sebesar Rp. 2.183.671.492,- Biaya ini merupakan biaya atas pembelian tanah timbunan dan kepentingankepentingan lain sehubungan dengan bangunan struktur tanah, biaya ini merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sehingga dapat dikurangkan untuk menentukan penghasilan kena pajak. PT. Nutricircle World tidak melakukan koreksi fiskal atas biaya ini dan pencatatan atas biaya ini sudah sesuai dengan perundang-undangan perpajakan.

70 j. Biaya Penyusutan Biaya penyusutan yang diakui perusahaan sebesar Rp. 811.765.750,- biaya ini sudah sesuai dengan Undang-undang perpajakan Tahun 2008 Pasal 11 ayat (6) mengenai penyusutan, menyatakan bahwa pada dasarnya metode penyusutan yang diperbolehkan untuk dipakai adalah metode garis lurus dan metode saldo menurun dan penggunaan metode yang dipilih harus taat azas, menurut penulis yang dilakukan perusahaan sudah benar. k. Biaya Mobilisasi dan Demobilisasi Biaya ini merupakan biaya untuk transpor alat-alat berat sebesar Rp. 733,923,916,- biaya ini merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sehingga dapat dikurangkan untuk menentukan penghasilan kena pajak. PT. Nutricircle World tidak melakukan koreksi fiskal atas biaya ini dan pencatatan atas biaya ini sudah sesuai dengan perundang-undangan perpajakan. l. Biaya Rekreasi dan Piknik Pegawai Biaya yang diakui perusahaan sebesar Rp. 23.730.000,- biaya ini merupakan biaya rekreasi dan piknik karyawan yang diadakan setiap tahun, yang dilakukan perusahaan sudah sesuai dengan Peraturan Perpajakan Undang-undang PPh Tahun 2008 Pasal 9 ayat 1 huruf e dan sudah sesuai yaitu harus dikoreksi. m. Biaya Representasi dan Jamuan

71 Pada biaya representasi dan jamuan tersebut didalamnya terdapat sumbangan sejumlah Rp. 6.578.910,- yang dalam ketentuan perpajakan hal ini tidak dapat dimasukkan sebagai biaya pengurang laba kena pajak, oleh karena itu perusahaan melakukan koreksi menurut beda tetap atas biaya tersebut. Menurut penulis koreksi yang dilakukan oleh perusahaan sudah sesuai dengan Undang-undang Perpajakan Tahun 2008 Pasal 9 ayat (1) huruf g. n. Biaya Publisitas Atas biaya publisitas sejumlah Rp. 15.643.050,- terdapat sejumlah Rp. 2.751.000,- yang merupakan biaya pembuatan bingkisan, karena menurut perusahan hal tersebut merupakan natura yang biasanya akan diberikan kepada klien-klien maka perusahaan melakukan koreksi. Menurut penulis koreksi yang dilakukan perusahaan sudah sesuai, karena berdasarkan Undang-undang perpajakan Tahun 2008 Pasal 9 ayat (1) huruf e, natura yang diberikan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa tidak dapat dikurangkan dalam menghitung besarnya laba kena pajak. o. Biaya Bunga Bank Biaya bunga bank yang diakui perusahaan sebesar Rp. 2.771.018.617, biaya ini merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sehingga yang dilakukan perusahaan sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan.

72 p. Biaya Pemakaian Mateial Pembantu Biaya ini merupakan biaya seperti paku, kawat dll, atas biaya ini yang diakui perusahaan sebesar Rp. 1.871.038.207,- biaya ini merupakan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sehingga dapat dikurangkan untuk menentukan penghasilan kena pajak. PT. Nutricircle World tidak melakukan koreksi fiskal atas biaya ini, berdasarkan penelitian dalam pemakaian material ternyata ada material yang digunakan untuk renovasi rumah pemilik sejumlah Rp.55.000.000,- oleh karena itu penulis melakukan koreksi sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2008 pasal 9 ayat (1) huruf b yaitu biaya yang digunakan untuk keperluan pribadi harus dikeluarkan dari pengurang penghasilan.

73 C. Perhitungan Pajak Penghasilan Terutang Dari hasil analisis yang telah diuraikan oleh penulis diatas, perhitungan Pajak Penghasilan Terutang pada PT. Nutricircle World adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 PT NUTRICIRCLE WORLD PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN TERUTANG Untuk Periode yang berakhir 31 Desember 2013 Menurut Perusahaan Menurut UU No.36 Tahun 2008 Pasal 31E Penghasilan Kena Pajak 316,305,874 Penghasilan Kena Pajak 443,828,748 Jml PKP yg memperoleh fasilitas: Jml PKP yg memperoleh fasilitas: 4.800.000000:19.853.055.062 x 316.305.874,- 76,475,293 4.800.000.000 : 19.853.055.062 x 443.828.748 107,307,313 Yg tdk memperoleh fasilitas 239,830,581 Yg tdk memperoleh fasilitas 336,521,435 Pajak Penghasilan terutang Pajak Penghasilan terutang Tarif: Tarif : 50% x 25% x Rp. 76.475.293,- 9,559,412 50% x 25% x Rp. 107.307.313,- 13,413,414 25% x Rp. 239.830.581,- 59,957,645 25% x Rp. 336.521.435,- 84,130,359 PPh Terutang 69,517,057 PPh Terutang 97,543,773 Perusahaan melaporkan Penghasilan Kena Pajak sebesar Rp. 316.305.874,- jumlah ini lebih kecil dari perhitungan menurut penulis yaitu Rp. 443.828.748,- dengan demikian PPh terutang yang dihitung oleh perusahaan lebih kecil dari yang dihitung oleh penulis, dimana menurut perusahaan Rp.69.517.057,- sedangkan menurut penulis berdasarkan UU No. 36 tahun 2008 Pasal 31 E sebesar Rp. 97.543.773,- sehingga untuk tahun 2013 Perusahaan kurang melaporkan PPh terutang nya sebesar Rp. 28.026.716,-.