Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian. Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus licheniiformis dan Saccharomyces.

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

LAMPIRAN 1. SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Penentuan Jumlah Sel Hidup (AOAC, 2012) Hancurkan 1 gram bibit ragi kering dalam lumping hingga halus, masukkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.

BAB III BAHAN, ALAT DAN METODA

Tata letak percobaan secara acak selama penelitian adalah sebagai berikut : D2 B1 D3 B3 B2 E3 C2 C3 A2 D1 A3 E2

MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Laboratorium Instrumentasi

Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data. kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 12 jam untuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Riset dan Standarisasi Industri Bandar

BABm METODA PENELITIAN

III BAHAN, ALAT, DAN METODE PENELITIAN

APPENDIKS A PROSEDUR KERJA DAN ANALISA

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Bacillus subtilis dan Bacillus cereus yang diperoleh di Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Jurusan Teknologi

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

Lampiran 1. Pembuatan Ekstrak Daun Nangka. (a) (b) (c)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath,

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

III. METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan campuran bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

III. BAHAN DAN METODE. Lampung Timur, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU LAMPIRAN

LAMPIRAN A A.1 Pengujian Total Padatan Terlarut (SNI yang dimodifikasi*) Dengan pengenceran A.2 Pengujian Viskositas (Jacobs, 1958)

LAMPIRAN 1 PROSEDUR ANALISIS

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kimia

LAMPIRAN. Lampiran A: Alur Kerja Isolasi Bakteri Penghasil Biosurfaktan

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

c. Kadar Lemak (AOAC, 1995) Labu lemak yang ukurannya sesuai dengan alat ekstraksi Soxhlet

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan penelitian yang digunakan adalah itik pedaging jantan dengan bobot

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 4. Cacing tanah jenis Eisenia fetida berumur 1 bulan sebanyak 2 kg. a. 1 ml larutan sampel vermicompost

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan September 2010 di

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-November 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Alat dan Bahan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

Lamp iran 1. Data Analisa Gula Reduksi Bahan Baku Nira Siwalan. Ulan_gan Kadar Gula Reduksi (%) I 6,908 II 7,527 III 8,057 IV 8,373.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Mei 2015 di Laboratorium

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2012 di Laboratorium. Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorium jurusan pendidikan biologi Universitas Negeri Gorontalo. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis. 1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat

II. METODOLOGI C. BAHAN DAN ALAT

Lampiran 1. Tatacara karakterisasi limbah tanaman jagung

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

1 atm selama 15 menit

BAB III METODOLOGI. A.2. Bahan yang digunakan : A.2.1 Bahan untuk pembuatan Nata de Citrullus sebagai berikut: 1.

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cheddar digunakan peralatan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Pasca Panen Universitas

Buah asam gelugur, rimpang lengkuas, dan kencur. Persiapan contoh. Serbuk contoh

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Februari 2014.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober sampai Februari 2014, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, faktor pertama terdiri dari 3

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2013 di

Pertanian UMY untuk tahap pembuatan tepung mocaf dan Laboratorium. Biokimia Farmasi UMY untuk uji karateristik tepung mocaf meliputi Analisis

III. BAHAN DAN METODE. Aplikasi pengawet nira dan pembuatan gula semut dilakukan di Desa Lehan Kecamatan

Pengumpulan daun apu-apu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu penggunaan amonium

III. METODE KERJA. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. diambil dari hasil penelitian oleh Balia, dkk. (2017) dengan judul Pemanfaatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Sintesis Protein Mikroba dan Aktivitas Selulolitik Akibat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tambahan. Bahan utama berupa daging sapi bagian sampil (chuck) dari sapi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2013 sampai Agustus 2014 di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium Makanan Ternak, Jurusan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh dari

Keteknikan Pengolahan Pangan, Laboratorium Isolasi, Laboratorium Teknologi. Pengolahan Pangan, Laboratorium Kimia Pangan, Laboratorium Invivo,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juni 2013.

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian,

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

Lampiran 1. Prosedur Analisis

Lampiran 1 Formulir organoleptik

Transkripsi:

43 Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian Limbah Udang Pengecilan Ukuran Sterilisasi suhu 121 c, tekanan 1 atm Dianalisis kadar air dan bahan keringnya Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus licheniiformis dan Saccharomyces cereviseae 1. Pembuatan Media 2. Pembuatan Larutan Mineral 3. Perbanyakan Mikroba 4. Pembuatan Inokulum Fementasi oleh Bacillus licheniformis 20 Sampel diinokulasi B. licheniformis dosis 3% suhu 45 o C Lama fermentasi : P1= 1 hari, P2= 2 hari, P3= 3 hari, P4= 4 hari, P5= 5 hari Fermentasi oleh Saccharomyces cereviseae Limbah udang produk fermentasi B. licheniformis diinokulasi S.cereviseae dosis 3% suhu 35 o C Lama fermentasi: P1= 5 hari, P2= 4 hari, P3= 3 hari, P4= 2 hari, P5= 1 hari

Lampiran 2. Cara Perhitungan Jumlah Koloni Bakteri dengan Metode Total Plate Count (TPC) Perhitungan jumlah koloni yang tumbuh ditentukan dengan metode Total Plate Count (TPC). Prinsip dari metode ini adalah jika sel mikroba yang masih hidup ditumbuhkan pada media agar, maka mikroba tersebut akan berkembang biak dan membentuk koloni. Koloni tersebut dapat dilihat langsung dan dihitung tanpa menggunakan mikroskop. Tahapannya adalah sebagai berikut: 1. Sebanyak 1 ml sampel diencerkan dengan NaCl fisiologis sampai 10-9 dan 10-10, dengan cara menyiapkan 10 deret tabung reaksi steril. Masingmasing tabung reaksi diisi 9 ml NaCl fisilogis. 2. Sebanyak 1 ml sampel dimasukkan kedalam tabung reaksi No. 1 kemudian digoyang-goyang. Dari tabung tersebut diambil sampel sebanyak 1 ml kemudian dimasukkan kedalam tabung reaksi No. 2, goyang-goyangkan. 3. Selanjutnya dilakukan cara yang sama sampai dengan tabung No. 10. Dari tabung No. 9 dan No. 10 diambil sampel 1 ml untuk dimasukkan kedalam cawan petri steril yang sudah berisi Nutrient broth Agar (NBA). 4. Selanjutnya digoyang-goyangkan sampai merata dan diinkubasi pada suhu 45 o C selama 48 jam. Koloni-koloni yang tumbuh dapat dihitung dengan memberi tanda pada dasar cawan petri. Perhitungannya adalah sebagai berikut: CFU/ml = Jumlah koloni per cawan x 44

Lampiran 3. Cara Perhitungan Jumlah Koloni Khamir dengan Metode Total Plate Count (TPC) Prinsip dari metode Total Plate Count (TPC) ini adalah jika sel mikroba yang masih hidup ditumbuhkan pada media agar, maka mikroba tersebut akan berkembang biak dan membentuk koloni. Koloni tersebut dapat dilihat langsung dan dihitung tanpa menggunakan mikroskop. Tahapannya adalah sebagai berikut: 1. Sebanyak 1 ml sampel diencerkan dengan NaCl fisiologis sampai 10-6 dan 10-7, dengan cara menyiapkan 7 deret tabung reaksi steril. Masing-masing tabung reaksi diisi 9 ml NaCl fisilogis. 2. Sebanyak 1 ml sampel dimasukkan kedalam tabung reaksi No. 1 kemudian digoyang-goyang. Dari tabung tersebut diambil sampel sebanyak 1 ml kemudian dimasukkan kedalam tabung reaksi No. 2, goyang-goyangkan. 3. Selanjutnya dilakukan cara yang sama sampai dengan tabung No. 7. Dari tabung No. 6 dan No. 7 diambil sampel 1 ml untuk dimasukkan kedalam cawan petri steril yang sudah berisi Ekstrak Toge Agar (ETA). 4. Selanjutnya digoyang-goyangkan sampai merata dan diinkubasi pada suhu 35 o C selama 48 jam. Koloni-koloni yang tumbuh dapat dihitung dengan memberi tanda pada dasar cawan petri. Perhitungan yang dilakukan sama seperti perhitungan jumlah koloni bakteri. 45

Lampiran 4. Perbanyakan dan Perhitungan Total Plate Count (TPC) Bakteri Bacillus licheniformis Pada Media Nutrient Broth Agar 46 10-1 10-2 10-3 10-4 10-5 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml 9 ml NaCl 9 ml NaCl 9 ml NaCl 9 ml NaCl 9 ml NaCl +1 ml Inokulum + 1ml 10-1 + 1ml 10-2 + 1ml 10-3 + 1ml 10-4 10-10 10-9 10-8 10-7 10-6 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml 9 ml NaCl 9 ml NaCl 9 ml NaCl 9 ml NaCl 9 ml NaCl + 1ml 10-9 + 1ml 10-8 + 1ml 10-7 + 1ml 10-6 + 1ml 10-5 NBA+1 ml 10-10 NBA+1 ml 10-9 (Diinkubasi selama 48 jam) Perhitungan : CFU/ml = Jumlah koloni per cawan X

Lampiran 5. Perbanyakan dan Perhitungan Total Plate Count (TPC) Khamir Saccharomyces cerevisiae Pada Media Ekstrak Toge Agar 47 10-3 10-2 10-1 1 ml 1 ml 9 ml NaCl+1 ml inokulum 9 ml NaCl+1 ml 10-1 9 ml NaCl+1 ml 10-2 10-4 10-5 10-6 1 ml 1 ml 9 ml NaCl+1 ml 10-5 9 ml NaCl+1 ml 10-4 9 ml NaCl+1 ml 10-3 10-7 ETA+1 ml 10-7 ETA+1 ml 10-6 (Diinkubasi selama 48 jam) 9 ml NaCl+1 ml 10-6 Perhitungan : CFU/ml = Jumlah koloni per cawan X

48 Lampiran 6. Prosedur Penentuan Protein Metode Lowry A. Penyiapan Kurva Standar Larutan Protein 1. Menyiapkan larutan protein sekitar 300 µ g/ml. 2. Menyiapkan larutan protein tersebut dalam tabung reaksi sehingga kadarnya bertingkat dari 30-300 µ g/ml. 3. Menambahkan kedalam masing-masing tabung 8 ml reagen lowry B dan biarkan paling sedikit 10 menit. 4. Menambahkan kemudian 1 ml reagen lowry A, gojog dan biarkan 20 menit. 5. Membaca OD (absorbance) pada panjang gelombang 600 nm dengan spektrofotometer. 6. Membuat kurva standar pada kertas grafik yang menunjukkan hubungan antara OD (pada ordinat) dan konsentrasi (pada absis). B. Penyiapan Sampel 1. Mengendapkan larutan protein sampel (contoh, cuplikan) yang terlarut misalnya enzim, albumin dan lain-lain terlebih dahulu dengan amonium sulfat krsital (jumlahnya sampai mendekati kejenuhan amonium-sulfat dalam larutan). 2. Memisahkan protein yang mengendap dengan sentrifus 11.000 rpm selama 10 menit, pisahkan supernatannya. 3. mempresipitat yang merupakan protein kemudian perlu dilarutkan kembali dengan bufer asam asetat ph 5 misalnya sampai 10 ml. 4. Mengambil volume tertentu dari larutan protein sampel dan melakukan prosedur seperti pada A mulai dengan penambahan reagen lowry B dan seterusnya.

49 5. Membaca kadar protein dari OD yang didapat dari larutan sampel dengan menggunakan kurva standar diatas.

50 Lampiran 7. Prosedur Penentuan Gula Pereduksi Metode Luff Schoorl 1. Menimbang bahan padat yang sudah dihaluskan sebanyak 2,5-25 g dan pindahkan kedalam labu takar 100 ml, tambahkan 50 ml aquades. Tambahkan bubur AI (OH) 3 atau larutan Pb-asetat. Penambahan bahan penjernih ini diberikan tetes demi tetes sampai penetesan dari reagensia tidak menimbulkan pengeruhan lagi. Kemudian tambahkan aquades sampai tanda dan disaring. 2. Menampung filtrat dalam labu takar 200 ml. Menghilangkan kelebihan Pb tambahkan Na 2 CO 3 anhidrat atau K atau Na-oksalat atau larutan Na-fosfat 8% secukupnya, kemudian ditambah aquades sampai tanda, digojog dan disaring. Filtrat bebas Pb bila ditambah K atau Na oksalat atau Na-fosfat atau Na 2 CO 3 tetap jernih. 3. Mengambil 25 ml filtrat bebas Pb dan tambahkan 25 ml larutan luff schoorl dalam erlenmeyer. 4. Membuat pula perlakuan blanko yaitu 25 ml larutan luff schoorl dengan 25 ml aquades. 5. Menambahkan beberapa buir batu didih, kemudian erlenmeyer dihubungkan dengan pendingin balik dan didihkan. Pendidihan larutan dipertahankan selama 10 menit. 6. Mendinginkan larutan dan menambahkan 15 ml KI 20% dan dengan hatihati menambahkan 25 ml H 2 SO 4 26,5%. 7. Menitrasi yodium yang dibebaskan dengan larutan Na-thiosulfat 0,1N memakai indikator pati sebanyak 2-3 ml untuk memperjelas perubahan warna pada akhir titrasi maka sebaiknya pati diberikan pada saat titrasi hampir berakhir.

51 8. Melakukan perhitungan dengan mengetahui selisih antara titrasi blanko dan titrasi contoh kadar gula reduksi dalam bahan.

Lampiran 8. Perubahan Jumlah Mikroba (CFU/ml) pada Limbah Udang yang Difermentasi oleh Bacillus licheniformis dilanjutkan oleh Saccharomyces cereviseae 52 Jumlah Sel Bacillus licheniformis Perlakuan Ulangan 1 2 3 4 Rataan... (x 10 9 CFU/ml)... P1 4,60 4,30 3,30 4,30 4,12 P2 4,30 5,20 4,60 4,00 4,52 P3 3,60 6,40 5,40 5,70 5,27 P4 6,50 7,00 7,20 6,90 6,90 P5 6,60 8,10 6,10 8,90 7,42 Jumlah Sel Saccharomyces cereviseae Perlakuan Ulangan 1 2 3 4 Rataan... (x 10 7 CFU/ml)... P1 3,70 2,80 3,40 2,90 3,20 P2 3,70 3,90 3,10 3,50 3,55 P3 4,40 4,60 4,10 3,90 4,25 P4 4,70 5,10 5,60 5,40 5,25 P5 4,60 4,90 4,00 5,30 4,70

53 Lampiran 9. Analisis Statistik Pengaruh Lama Fermentasi oleh Bacillus licheniformis dilanjutkan oleh Saccharomyces cereviseae pada Limbah Udang terhadap Kandungan Protein Produk Ulangan Perlakuan P 1 P 2 P 3 P 4 P 5...... %... 1 37,96 40,02 41,68 46,03 48,49 2 37,51 40,09 41,77 46,41 47,03 3 37,32 40,18 41,60 46,20 46,44 4 38,43 39,63 41,49 46,36 47,06 Jumlah 151,22 159,92 166,54 185,00 189,02 Rata-rata 37,80 39,98 41,63 46,25 47,25 Perhitungan: FK = = = = 36269,64 JKT = (Y 2 )- FK = (37,96) 2 +(37,51) 2 +(37,32) 2 +(38,43) 2 +...+(47,06) 2 36269,64 = 36536,079-36269,64 = 266,439 JKP = - FK = -36269,64 = 263,116 JKG = JKT- JKP = 266,439 263,116 = 3,323 KTP = = = 65,779 KTG = = = 0,221 Fhit = = 297,64

54 Daftat Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan terhadap Kandungan Protein Produk Sumber Db JK KT F hit F 0,05 Keragaman Perlakuan 4 263,116 65,779 297,64 3,06 Galat 15 3,323 0,221 Total 19 266,439 Keterangan: F hit > F 0,05 yang berarti berbeda nyata

Lampiran 10. Uji Jarak Berganda Duncan Pengaruh Lama Fermentasi oleh Bacillus licheniformis dilanjutkan oleh Saccharomyces cereviseae pada Limbah Udang terhadap Kandungan Protein Produk 55 Uji jarak berganda Duncan S x = = = 0,235 LSR = SSR x S x P SSR (0,05) S x LSR 2 3,01 0,235 0,707 3 3,16 0,235 0,742 4 3,25 0,235 0,764 5 3,31 0,235 0,778 Uji Jarak Berganda Duncan LSR 0,05 Signifikansi Perlakuan Rataan Selisih Rataan P 1 37,805 a P 2 39,980 2,175 0,707 b P 3 41,635 3,830 1,655 0,742 c P 4 46,250 8,445 6,270 4,615 0,764 d P 5 47,255 9,450 7,275 5,620 1,050 0,778 e Keterangan : Huruf yang berbeda dalam kolom signifikansi menunjukan pengaruh perlakuan berbeda nyata (P<0,05)

Lampiran 11. Analisis Statistik Pengaruh Lama Fermentasi oleh Bacillus licheniformis dilanjutkan oleh Saccharomyces cereviseae pada Limbah Udang terhadap Kandungan Glukosa Produk Ulangan Perlakuan P 1 P 2 P 3 P 4 P 5... %... 1 2,36 4,72 6,70 7,08 9,00 2 3,54 2,36 7,08 7,73 9,44 3 2,50 4,72 7,08 8,26 7,08 4 4,72 3,93 6,00 9,44 8,50 Jumlah 13,12 15,73 26,86 32,51 34,02 Rata-rata 3,280 3,932 6,715 8,127 8,505 56 Perhitungan: FK = = = = 747,13 JKT = (Y 2 )- FK = (2,36) 2 +(3,54) 2 +(2,50) 2 +(4,72) 2 +...+(8,50) 2 747,13 = 853,05-747,13 = 105,92 JKP = - FK = -747,13= 91,69 JKG = JKT- JKP = 105,92-91,69 = 14,23 KTP = = = 22,92 KTG = = = 0,948 Fhit = = 24,177

57 Daftar Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan terhadap Kandungan Glukosa Produk Sumber Db JK KT F hit F 0,05 Keragaman Perlakuan 4 91,69 22,92 24,177 3,06 Galat 15 14,23 0,948 Total 19 105,92 Keterangan: F hit > F 0,05 yang berarti berbeda nyata

Lampiran 12. Uji Jarak Berganda Duncan Pengaruh Lama Fermentasi oleh Bacillus licheniformis dilanjutkan oleh Saccharomyces cereviseae pada Limbah Udang terhadap Kandungan Glukosa Produk 58 S x = = = 0,487 LSR = SSR x S x P SSR (0,05) S x LSR 2 3,01 0,487 1,466 3 3,16 0,487 1,539 4 3,25 0,487 1,583 5 3,31 0,487 1,612 Uji Jarak Berganda Duncan LSR 0,05 Signifikansi Perlakuan Rataan Selisih Rataan P 1 3,280 a P 2 3,932 0,652 1,466 a P 3 6,715 3,435 2,783 1,539 b P 4 8,127 4,847 4,195 1,412 1,583 bc P 5 8,505 5,225 4,573 1,790 0,378 1,612 c Keterangan : Huruf yang berbeda dalam kolom signifikansi menunjukan pengaruh perlakuan berbeda nyata (P<0,05)