BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Pada kajian pustaka dicantumkan beberapa penelitian terdahulu yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Berdasarkan data-data yang dikumpulkan baik berupa penelitian, jurnal

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. penelitian ini adalah Yugasmara (2010) dalam tesisnya yang berjudul Analisis

BAB I PENDAHULUAN. yang dirasakannya melalui hasil karya tulisnya kepada para pembacanya. Banyak

PROSEDUR DAN METODE PENERJEMAHAN BAHASA SLANG DALAM KOMIK CRAYON SHINCHAN KARYA YOSHITO USUI

PROSEDUR DAN METODE PENERJEMAHAN LIRIK LAGU DALAM FILM FROZEN

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan pesan yang sama ke dalam TSa. Kesepadanan yang sempurna dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selain musik, drama, anime dan lain-lain, untuk mempelajari dan

TEKNIK PENERJEMAHAN BSu BSa

Contoh: (1) Tsu : A, a kibun onsenyado da ne korya. (CMCJ. Tsa Wah, nikmatnya scpcrti scdang berlibur ke pemandian air paiias saja (CMCI5:42)

STRATEGI DAN PROSEDUR PENERJEMAHAN IDIOM BAHASA JEPANG DALAM KOMIK DORAEMON TEEMA BETSU KESSAKU SEN EDISI 1 17

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. KATA PENGANTAR... ii. ABSTRAK... vi. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR SINGKATAN... xi. DAFTAR TABEL...

BAB I PENDAHULUAN. setidaknya jika itu mengacu pada data yang dirilis oleh UNESCO ditahun 2011.

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini Penulis akan menjabarkan tentang teori yang digunakan Penulis

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa merupakan alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra.

ANALISIS BUDAYA MATERIAL DALAM TERJEMAHAN KUMPULAN CERITA PENDEK MADEMOISELLE FIFI KARYA GUY DE MAUPASSANT

PERGESERAN TERJEMAHAN TEKS BERMUATAN BUDAYA DALAM CERGAM LE PETIT SPIROU KARYA TOME DAN JANRY

BAB I PENDAHULUAN. Hyde mulai dari masa anak-anak hingga dewasa, yang awalnya ingin menjadi. seorang komikus kemudian beralih menjadi seorang pemusik.

Anak Agung Sagung Suryawati Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana. Abstract

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, KERANGKA TEORI. maupun jurnal-jurnal ilmiah, ditemukan data-data yang memiliki keterkaitan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak. kegiatan manusia yang tidak disertai oleh bahasa.

BAB II LANDASAN TEORI. A. Bahasa Mandarin

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat Indonesia terutama para remaja setelah merebaknya

BAB I PENDAHULUAN. Humor merupakan suatu budaya yang bersifat universal. Humor adalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

IDEOLOGI DALAM PENERJEMAHAN (Farida Amalia Universitas Pendidikan Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan pengalihan makna atau pengungkapan

BAB 6 PENUTUP. Terjemahan yang baik memiliki tiga kriteria, yakni ketepatan, kejelasan, dan

EQUIVALENCE STRATEGIES IN TRANSLATING SLANG IN THE NOVEL AKEELAH AND THE BEE BY SAPARDI DJOKO DAMONO

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi dari satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Larson (1984: 3), dalam bukunya Meaning-Based Translation: A

BAB I PENDAHULUAN. seperti fabel yang menceritakan tentang binatang, hikayat yang merupakan cerita

PENINGKATAN PROFESIONALISME WIDYAISWARA MELALUI PENGENALAN TEORI PENERJEMAHAN TEKS BAHASA INGGRIS (SEBUAH KAJIAN TEORITIS)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. melakukan suatu kegiatan dalam sebuah lingkungan berkelompok maupun individu.

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan bisa mencakup beberapa pengertian. Ahli linguistik telah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Silalahi (2009) dalam disertasinya yang berjudul Dampak Teknik, Metode

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali bahasa yang dipelajari untuk mendukung berbagai aspek

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai alat berkomunikasi, manusia menggunakan bahasa sebagai sarananya.

Bab 1. Pendahuluan. sarana yang dipakai oleh manusia dalam berkomunikasi, sehingga bahasa itu menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga

STRATEGI PENERJEMAHAN ISTILAH-ISTILAH PRAGMATIK DALAM BUKU PRINCIPLES OF PRAGMATICS KARANGAN GEOFREY LEECH

Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas Maret Surakarta

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga

MAKNA PENERJEMAHAN IDIOM BAHASA JEPANG PADA KOMIK DORAEMON EDISI SEBELAS

BAB I PENDAHULUAN. Jepang yang masuk ke Indonesia tidak hanya animasi, komik, dan musik namun juga

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini menarik minat pemerhati bahasa khususnya di bidang penerjemahan untuk

TEKNIK DAN METODE PENERJEMAHAN LIRIK LAGU AKB48 KE JKT48. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Perbedaan bahasa kini sudah tidak menjadi pengahalang lagi

KETIDAKAKURATANNYA MENGANALISA TERJEMAHAN DALAM SUBTITLE BAHASA INDONESIA UNTUK FILM TOY STORY 3

PROSEDUR DAN METODE PENERJEMAHAN BAHASA SLANG DALAM KOMIK CRAYON SHINCHAN KARYA YOSHITO USUI

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai pembelajar bahasa asing pada pendidikan formal, sudah sewajarnya

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah bahan utama kesusastraan. Harus disadari bahwa bahasa

BAB I PENDAHULUAN. penting guna menyimpan uang serta barang-barang berharga yang dianggap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. ringan biasa disebut raito noberu dan disingkat menjadi ranob. Salah satu penulis

BAB I PENDAHULUAN. menjangkau ke berbagai kalangan dan usia. Sebagian orang telah menganggap

Bab I PENDAHULUAN. Penerjemahan teks, buku-buku dan informasi lain ke dalam bahasa Inggris

BAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini meningkat jumlahnya, salah satu buku atau literatur asing yang

BAB I PENDAHULUAN. penerjemah tersebut adalah teks sastra berupa novel dengan judul Madame

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dewasa ini, bahasa semakin berkembang pesat. Oleh karena itu, manusia

BAB I PENDAHULUAN. berbeda. Dalam menghadapi masalah ini, kegiatan penerjemahan memberikan solusi karena

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS TRANSPOSISI DAN MODULASI PADA BUKU TEORI BUDAYA TERJEMAHAN DARI BUKU CULTURE THEORY

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. novel Eomma-reul Buthakhae (2008). Terdapat enam kalimat bermajas metonimia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Jepang maupun luar negeri, mulai dari anak-anak hingga orang tua.

BAB 1 PENDAHULUAN. Novel adalah cerita rekaan yang panjang, yang menonjolkan tokoh-tokoh

BAB I PENDAHULUAN. Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Pada kajian pustaka dicantumkan beberapa penelitian baik berupa skripsi

BAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita

PENGGUNAAN METODE SETIA (FAITHFUL) DALAM MENERJEMAHKAN KARYA SASTRA BERUPA CERITA PENDEK

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa memungkinkan sesama manusia berkomunikasi satu sama lain begitu

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan kalimat pada suatu karya tulis biasanya diterjemahkan secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bab ini terdiri dari dua bagian, yaitu simpulan dan saran. Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan.

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu kerja sama, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, politik maupun kebudayaan.

PENERJEMAHAN SUBTITLE DARI BAHASA INGGRIS KE DALAM BAHASA INDONESIA (PENELITIAN ANALISIS ISI PADA SUBTITLE FILM CONTRABAND)

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan negara yang mempunyai empat musim, yaitu haru

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. pemasalahan yang diteliti, teori yang digunakan dalam menganalisis permasalahan tersebut,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. pada bab ini peneliti mengemukakan beberapa kesimpulan dari pembahasan tersebut.

TEKNIK PENERJEMAHAN DAN TINGKAT KEWAJARAN BUKU BIOLOGY FOR JUNIOR HIGH SCHOOL BILINGUAL: BAHASA INGGRIS INDONESIA TESIS. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERJEMAHAN LABEL PRODUK MAKANAN, OBAT-OBATAN DAN KOSMETIK. Keywords: Cosmetic, Drugs, Food, Label Products, Translation.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dan pertukaran informasi. Akan tetapi, masih ada beberapa kendala

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, penerjemah lebih banyak

BAB I PENDAHULUAN. Hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang,

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera Utara sebagai salah satu provinsi di Indonesia memiliki potensi

PERGESERAN TERJEMAHAN PEMARKAH KOHESI SUBSTITUSI DAN ELIPSIS DALAM NOVEL SISTERS KARYA DANIELLE STEEL DAN TERJEMAHANNYA KE BAHASA INDONESIA

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Pada kajian pustaka dicantumkan beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan referensi dalam penelitian ini. Penelitian-penelitian tersebut dapat dijadikan bahan perbandingan dan pertimbangan dalam penelitian ini, Dalam penelitian ini digunakan lagu yang beraliran anak-anak dari sebuah kartun Jepang dengan pembahasan mengenai prosedur penerjemahan dan pergeseran makna. Suryawati (2015) dalam penelitiannya yang berjudul Strategi Penerjemahan dan Pergeseran Makna Kosakata Budaya Material pada Novel Densha Otoko Karya Nakano Hitori Serta Terjemahannya Dalam Bahasa Indonesia. Penelitian tersebut bertujuan untuk meneliti tentang pengetahuan mengenai budaya yang merupakan salah satu hal yang harus dikuasai penerjemah, karena kata atau ungkapan yang mengandung unsur budaya tidak mudah untuk diterjemahkan, karena seringnya menimbulkan masalah saat menerjemahkan kosakata budaya. Data yang telah dikumpulkan dianalisis menggunakan metode deskriptif analisis, langkah-langkah analisis data yang dilakukan oleh Sagung, yaitu mengkategorikan kosakata budaya material berdasarkan strategi penerjemahan yang dikemukakan oleh Baker (1992), kemudian menggunakan teori analisis komponen makna yang dikemukakan oleh Bell (1993) untuk mengetahui pergeseran makna pada kosakata budaya material yang diterjemahkan dengan strategi penggantian budaya. 11

12 Berdasarkan hasil analisis Suryawati, terdapat lima strategi yang dipergunakan, yaitu: penerjemahan dengan kata yang lebih umum, penerjemahan dengan kata yang lebih netral, penerjemahan dengan penggantian budaya, penerjemahan dengan kata pinjaman atau kata pinjaman disertai penjelasan, serta penerjemahan dengan parafrasa menggunakan kata yang berkaitan. Jumlah pergeseran makna pada strategi penggantian budaya, yaitu: tiga kosakata pada kategori makanan, satu kosakata pada kategori pakaian, serta dua kosakata pada kategori rumah dan kota. Hasil dari penelitian Suryawati adalah strategi yang paling banyak digunakan adalah strategi penerjemahan dengan kata pinjaman atau kata pinjaman disertai penjelasan, strategi penggantian budaya dapat menyebabkan pergeseran makna yang mengurangi isi pesan dalam teks. Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sebelumnya adalah pada penelitian sebelumnya memfokuskan pada pembahasan pergeseran makna kosakata budaya material dari sebuah novel Jepang dan terjemahannya sebagai sumber data, sedangkan penelitian yang dibahas kali ini memfokuskan pada pembahasan pergeseran makna pada lirik lagu dari soundtrack Doraemon, Chibi Maruko Chan, dan Hamtaro dengan versi Jepang dengan terjemahannya sebagai sumber data. Kemudian, dalam segi pembahasan juga berbeda, penelitian sebelumnya membahas strategi penerjemahan dari Mona Baker, sedangkan penelitian kali ini membahas mengenai prosedur penerjemahan dari pendapat yang dikemukakan oleh Vinay and Darbelnet (1992). Persamaannya pada penelitian sebelumnya sama-sama membahas mengenai pergeseran makna dengan menggunakan pendapat dari oleh Bell (1993). Pada metode

13 dan teknik pengumpulan data sama-sama menggunakan teknik catat agar data-data yang bersifat penting atau berhubungan dengan penelitian dapat dicatat dan tidak terlupakan dalam proses menganalisis dan mengklasifikasi data, kemudian persamaan lainnya, yaitu sama-sama menganalisis komponen makna. Octaviani (2014) dalam penelitiannya yang berjudul Prosedur dan Metode Penerjemahan Bahasa Slang dalam Komik Crayon Shinchan Karya Yoshito Usui, membahas mengenai kategori dan frekuensi kemunculan bahasa slang serta prosedur dan metode yang terdapat dalam komik Crayon Shinchan berbahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia. Teori yang digunakan adalah teori dari bahasa slang yang dikemukakan oleh Yonekawa (2003) dan teori prosedur penerjemahan dari Vinay and Darbelnet (2000) serta teori metode penerjemahan menurut Newmark (1988). Sumber data yang digunakan berupa komik Crayon Shinchan yang berbahasa Jepang beserta terjemahannya dari volume 1-10. Pada metode dan analisis data menggunakan metode padan dan didukung dengan teknik dasar pilah unsur tertentu. Data tersebut dianalisis melalui dua tahap, yaitu pertama dianalisis mengenai bahasa slang yang terdapat dalam komik Crayon Shinchan yang berbahasa Jepang, kemudian yang kedua dianalisis dengan menentukan prosedur dan metode penerjemahan yang diterapkan dalam menerjemahkan bahasa slang pada komik Crayon Shinchan. Hasil yang didapat dari penelitian Octaviani adalah terdapat 1.548 data dan ditemukan sembilan kategori bahasa slang dan kata ora yang memiliki frekuensi kemunculan tertinggi sebanyak 414 data (26,7%). Pada prosedur penerjemahan terdapat 5 prosedur yaitu prosedur harfiah sebanyak 1.185 data (76,55%), prosedur

14 peminjaman sebanyak 11 data (0,7%), prosedur modulasi sebanyak 279 data (18,02%), prosedur adaptasi sebanyak 47 data (3,03%), dan prosedur transposisi sebanyak 26 data (1,7%). Metode penerjemahan yang diterapkan cenderung berorientasi pada BSu. Perbedaan yang terdapat pada data yang digunakan, penelitian kali ini menggunakan data berupa lirik lagu sebagai data untuk dianalisis sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan data berupa komik Crayon Shinchan dari volume 1-10 dan membahas mengenai bahasa slang sebagai bahan untuk dianalisis. Penelitian yang sebelumnya juga menambahkan metode penerjemahan serta frekuensi kemunculan bahasa slang sebagai pembahasan, sedangkan penelitian kali ini menambahkan pergeseran makna pada lirik lagu sebagai tambahan pembahasan. Selain perbedaan, terdapat juga beberapa persamaan dari kedua penelitian. Pada penelitian yang sebelumnya juga menggunakan teori prosedur penerjemahan yang dikemukakan oleh Vinay and Darbelnet untuk menentukan prosedur yang diterapkan pada sebuah data yang dianalisis. Metode analisis data yang digunakan juga sama yaitu, menggunakan metode padan yang merupakan metode analisis yang penentunya adalah bahasa lain yaitu bahasa Indonesia. Rizhal (2015) dalam penelitiannya yang berjudul Teknik dan Metode Penerjemahan pada lagu AKB48 dengan JKT48 yang memfokuskan penelitiannya pada kedua hal tersebut dan sumber data yang digunakan adalah sebuah lirik lagu yang berbahasa Jepang dan bahasa Indonesia sebagai terjemahannya. Metode yang digunakan adalah metode formal dan informal dalam penyajian hasil analisis data, metode agih sebagai metode dan teknik analisis data, dan yang terakhir digunakan

15 metode simak dan teknik catat sebagai metode dan teknik pengumpulan data. Dari penelitian sebelumnya jika dibandingkan dengan penelitian kali ini, memiliki beberapa persamaan dan perbedaan. Penelitian sebelumnya menggunakan bahasa Jepang yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia sebagai penentu bahasa lain, hal itu juga digunakan pada penelitian kali ini, dan data yang digunakan juga sama yaitu menggunakan lirik lagu sebagai bahan untuk dianalisis. Metode yang digunakan juga hampir sama yaitu metode formal dan informal, metode simak dan teknik catat, dan teknik glossing namun yang menjadi perbedaan adalah topik yang dianalisis dan genre lirik lagu yang digunakan. Perbedaan dari penelitian sebelumnya, menggunakan lagu yang bergenre Jpop dari AKB48 dan JKT48, sedangkan penelitian ini menggunakan lagu dari serial anime Jepang sebagai data untuk dianalisis, kemudian topik yang dibahas pada penelitian yang sebelumnya membahas tentang metode dan teknik penerjemahan, sedangkan kali ini membahas tentang prosedur penerjemahan dan pergeseran makna, dasar analisis yang digunakan tentu saja berbeda, penelitian sebelumnya menggunakan pendapat Newmark dan Molina dan Albir, sedangkan penelitian kali ini menggunakan pendapat Vinay and Darbelnet serta Bell. Hasil dari penelitian Rizhal didapatkan 89 unit terjemahan (UT) pada TSu yang meliputi kalimat, frase, dan kata. Judul lagu Heavy Rotation dengan UT sebanyak 17 kalimat dan 3 frase, Koi suru Fortune Cookie dengan UT sebanyak 21 kalimat dan 6 farse, serta RIVER dengan UT sebanyak 32 kalimat, 6 frase, dan 4 kata.

16 2.2 Konsep Penelitian ini menggunakan beberapa konsep, berikut adalah beberapa konsep: 2.2.1 Lirik Lagu Lirik lagu merupakan suatu ungkapan perasaan manusia yang dituangkan dalam sebuah tulisan yang memiliki irama jika dipadupadankan dengan musik yang juga mendukung, bisa juga ekspresi seseorang tentang suatu hal yang sudah dilihat, didengar, maupun dialaminya. Dalam mengekspresikan pengalamannya, penyair atau pencipta lagu melakukan permainan kata-kata dan bahasa untuk menciptakan daya tarik dan kekhasan terhadap lirik atau syairnya. (Daewoo, 2012) 2.2.2 Penerjemahan Newmark (dalam Machali, 2009:25) memandang penerjemahan sebagai rendering the meaning of a text into another language in the way the author intended the text atau menerjemahkan makna suatu teks ke dalam bahasa lain yang dimaksudkan penulis pada TSu. Penerjemahan merupakan upaya mengganti teks bahasa sumber (BSu) dengan teks yang sesuai dalam bahasa sasaran (BSa) dan yang diterjemahkan adalah makna sebagaimana yang dimaksudkan penulis TSu.

17 2.2.3 Penerjemahan Lagu Penerjemahan lagu adalah penerjemahan syair pada lagu atau nyanyian yang memerlukan pertimbangan tersendiri dalam pemilihan kata-kata terjemahan untuk dicocokkan dengan irama lagu tersebut. Penerjemahan lagu termasuk dalam penerjemahan tertulis (Tjandra, 2005:7). 2.3 Kerangka Teori Pada penelitian ini digunakan teori prosedur penerjemahan dari Vinay and Darbelnet (1995:30) dan teori analisis komponen makna dari Bell (1993:87-88). Berikut penjelasan mengenai teori tersebut. 2.3.1 Prosedur Penerjemahan Prosedur penerjemahan berlaku untuk kalimat dan satuan-satuan Bahasa yang lebih kecil seperti klausa, frase, dan kata. (Newmark, 1988:37), sedangkan Teknik penerjemahan merupakan suatu metode, keahlian, atau seni praktis yang diterapkan pada suatu tugas tertentu. Sesuai dengan sifatnya teknik penerjemahan merupakan teknik yang secara langsung berkaitan dengan permasalahan praktis penerjemahan dan pemecahannya daripada norma maupun pedoman penerjemahan tertentu. Teknik penerjemahan akan lebih banyak berkaitan dengan langkah praktis dan pemecahan masalah (Machali, 2009:48). Dalam beberapa tugas terjemahan memungkinkan untuk mengubah elemen BSu ke dalam elemen BSa, karena terjemahan didasarkan pada keduanya (Vinay and

18 Darbelnet, 1995:31). Vinay and Darbelnet, mengemukakan tujuh prosedur penerjemahan, yaitu : (1) Prosedur Peminjaman (Borrowing) Prosedur peminjaman (borrowing) merupakan prosedur penerjemahan yang termudah dari semua prosedur yang ada. Dapat memperkenalkan rasa dari budaya BSu ke dalam terjemahan, penerjemah hanya perlu menuliskan kembali istilah dari BSu tanpa mengubah apapun ke dalam BSa. Sebagai contohnya : pada nama makanan Mexico Spanyol tequila dan tortilas, istilah tersebut hanya dituliskan kembali ke dalam BSa tanpa harus menerjemahkan kembali istilah tersebut. Kemudian juga pada judul dari sebuah cerita bahasa Inggris the coroner spoke judul tersebut dipinjam ke dalam terjemahan bahasa Perancis menjadi coroner. (2) Prosedur Kalke (Calque) Calque adalah jenis khusus dari borrowing yakni bentuk ungkapan lain dari bahasa meminjam (borrowing), tapi kemudian masing-masing unsurnya diterjemahkan secara harfiah. Sebagai contohnya : penerjemahan calque French-English BSu (Perancis) BSa (Inggris) Le Premier Français The French Premier Perdana Menteri Perancis Perancis Perdana Menteri Perdana Menteri Perancis Perdana Menteri Perancis

19 (3) Prosedur Penerjemahan Harfiah (Literal Translation) Terjemahan harfiah atau kata demi kata, penerjemahan yang memindahkan langsung teks BSu ke dalam teks BSa secara tata bahasa dan secara idiomatik dengan tepat. Seperti pada penerjemahan harfiah dari bahasa Inggris ke bahasa Perancis: Inggris (BSu) Perancis (BSa) Where are you? Où êtes vous? Di mana ada kamu? Di mana ada kamu? Kamu ada di mana? Kamu ada di mana? (4) Prosedur Transposisi (Transposition) Transposisi adalah prosedur yang melibatkan penggantian satu kelas kata dengan yang lainnya tanpa mengubah makna dari pesan tersebut. Seperti pada contoh penerjemahan transposisi dari bahasa Perancis ke bahasa Inggris: Perancis (BSu) Inggris (BSa) Après qu il sera revenue After he comesback Setelah dia akan kembali-n Setelah dia kembali-v Setelah dia kembali Setelah dia kembali (5) Prosedur Modulasi (Modulation) Modulasi adalah variasi dari bentuk pesan, yang menghasilkan perubahan sudut pandang. Perubahan ini dapat dibenarkan ketika hasil terjemahan dalam ucapan atau ungkapan secara tata bahasa yang benar. Inggris (BSu) The time when. saat Perancis (BSa) Le moment où... ketika

20 Modulasi juga dapat mengubah ungkapan negatif pada teks BSu menjadi positif pada teks BSa. Inggris (BSu) It is not difficult to show PRO ada tidak sulit untuk menunjukkan Tidak sulit untuk menunjukkan Perancis (BSa) Il est facile de démontrer PRO ada mudah dari menunjukkan Mudah untuk menunjukkan (6) Prosedur Kesepadanan (Equivalence) Pada prosedur penerjemahan kesepadanan bahwa situasi yang sama dapat disebabkan oleh kedua teks dengan menggunakan metode gaya dan struktural yang benar-benar berbeda. Perancis (BSu) Aïe! Aduh Inggris (BSa) Ouch! aduh Pada prosedur kesepadanan juga yang berhubungan pada idiom, frase, peribahasa, nominal, kata sifat, dll. Perancis (BSu) Comme un chien dans un jeu de quilles Sebagai sebuah anjing di permainan bowling Seperti anjing di sebuah bowling Inggris (BSa) Like a bull in China shop Seperti seekor banteng di China took seperti banteng di tembok China

21 (7) Prosedur Adaptasi (Adaptation) Prosedur ini digunakan dimana situasi pesan budaya pada teks BSu tidak diketahui pada teks BSa, dalam kasus ini penerjemah harus membuat situasi baru yang dapat dipertimbangkan kesamaannya. Seperti pada contoh berikut: Inggris (BSu) He kissed his daughter on the mouth Dia mencium putrinya di bibir Dia (ayahnya) mencium bibir putrinya Perancis (BSa) Il sera tendrement sa fille dans ses bras PRO dia lembut putrinya dalam pelukannya Dia dengan lembut memeluk putrinya Prosedur adaptasi biasanya sering digunakan untuk penerjemahan judul buku dan film, seperti pada contoh berikut: Perancis (BSu) Trois hommes et un couffin Tiga laki-laki dan sebuah keranjang bayi Tiga laki-laki dan sebuah keranjang bayi Inggris (BSa) Three man and a baby Tiga laki-laki dan seorang bayi Tiga laki-laki dan seorang bayi 2.3.2 Analisis Komponen Makna Analisis komponen makna (componential analysis) merupakan teknik yang bermanfaat untuk mendeskripsikan tentang komponen dari arti kata pada bahasa

22 tertentu serta berfungsi sebagai suatu alat untuk memperoleh pengertian yang mendalam dengan menganalisis kata berdasarkan persamaan dan perbedaan sehingga bermanfaat bagi penerjemah dan pembelajar bahasa. Bell (1993:87-88) menyatakan asumsi penting dari analisis komponen makna yaitu dari sebuah kata merupakan jumlah dari beberapa elemen makna yang dimiliki (ciri khusus yang membedakan makna) misalnya, Man + manusia boy + manusia + dewasa - dewasa + laki-laki + laki-laki Woman + manusia girl + manusia + dewasa - dewasa - laki-laki - laki-laki Berdasarkan hal tersebut, ketiga ciri yang disebutkan cukup untuk menciptakan definisi masing-masing yang dapat membedakan keempat kata dengan jelas dan diberikan tanda (+) jika definisi tersebut ada, namun jika tidak ada ada ditandai dengan (-).