BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar...

2.1. Visi dan Misi...11

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 METODE PENELITIAN

Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus: PT. MCA)

BAB IV DATA DAN ANALISIS

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

4.3.2 Penelitian Lapangan Observasi Wawancara Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Analisis data...

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. perhitungan dan analisa yang telah dilakukan, sehubungan dengan hasil yang didapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk jangka panjang (Setiawan, 2011).

BAB V PENUTUP. Pontianak untuk merancang dan memperkenalkan balanced scorecard sebagai

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. di BUMIDA untuk mengatasi kelemahan financial control system yang selama ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma lama dari manajemen pemerintahan yang berfokus pada

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Hasil Utama dari Penelitian

THE FIPA ( Forum Ilmiah Pendidikan Akuntansi ) IKIP PGRI MADIUN 13 September 2014, ISSN :

Key Performance Indicators Perusahaan

Bandung adalah salah satu kota wisata yang dikunjungi para wisatawan baik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis studi kasus pada PT. XYZ, penelitian ini telah

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya konsep balanced scorecard. Sejarah balanced scorecard dimulai dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen

ABSTRAK. : Balanced Scorecard, Pengukuran kinerja. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

Mengenal Balanced Scorecard

BAB V PENUTUP. Padang dengan pendekatan balanced scorecard. Berdasarkan hasil

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia, ini disebabkan karena penurunan kinerja ekspor-impor. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang

ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mempertahankan eksistensi di dunia bisnis diperlukannya strategi yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan pengukuran dari aspek keuangan, kurang memperhatikan. pengukuran tersebut dengan strategi badan usaha.

I. PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN. dapat diterapkan di PPI dengan rancangan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang pesat. Seiring dengan berjalannya perkembangan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. ketat, kehadiran Teknologi Sistem Informasi merupakan key success factor bagi

BAB V KESIMPULAN. kinerja yang baik akan cendrung memiliki budaya asal bapak senang, dan

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

KUESIO ER PERBA DI GA BERPASA GA SASARA STRATEGIS & KPI

Pengukuran Kinerja Bulog Sub Divre Dumai dengan Konsep Balanced Scorecard

BAB I PENDAHULUAN. dalam industri pupuk, produk kimia dan jasa-jasa teknik melalui

BAB I PENDAHULUAN. terus belajar (learning organization) yang mampu bertahan dan memenangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Persaingan dalam dunia bisnis semakin hari semakin menunjukkan

RANCANGAN KEY PERFORMANCE INDICATORS BERBASIS BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KEBUMEN TESIS

BAB 3 METODE PENELITIAN

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pelayanan kesehatan, serta berfungsi sebagai tempat pendidikan tenaga

ICT STRATEGIC INITIATIVES BERBASIS PENGUKURAN KINERJA TI MENGGUNAKAN METODE IT SCORECARD

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. ANUGERAH TEKINDO SASINAAP. MULIA Jl. Argo Kelud 12 Ponggok - BLITAR Jawa Timur.

E-COMMERCE. Achmad Dwi Saputro S.Kom, MM

Adapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut:

ANALISA KINERJA PENERAPAN ISO 9001 : 2000 DI DINAS PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN SIDOARJO

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI PADA PT XYZ DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

BAB 1 PENDAHULUAN. Serikat, yaitu Robert S. Kaplan dan David P. Norton. Saat itu mereka diberikan tugas yang

BAB III METODE PENELITIAN

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

I. PENDAHULUAN. makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI KELAYAKAN BISNIS PERTEMUAN KETUJUH

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA PT. XYZ. Disusun Oleh : ANGELA CLARA BERNADIA S

Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Manfaat Penggunaan Balanced Scorecard

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB 1 PENDAHULUAN. tidur dan tenaga kerja sebanyak 677 orang. Masalah utama dalam penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. berdampak negatif bagi perusahaan. memilih pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard

BAB I PENDAHULUAN. Tata cara penyelenggaraan pemerintahan yang tidak dikelola dan diatur dengan

PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA RENCANA STRATEGIS SMA KHADIJAH DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Rumah sakit termasuk salah satu BLU (Badan Layanan Umum) yang

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Kata Kunci : Balanced Scorecard, Pengukuran kinerja. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan keripik tempe ABADI yang

Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Menggunakan Balanced Scorecard pada Perusahaan Jasa Konstruksi (Studi Kasus: Perusahaan A)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pendahuluan LabSosio PUSKA Sosiologi telah menetapkan visinya, yaitu menjadi sebuah pusat kajian yang dapat memberi sumbangan secara berarti untuk pengembangan sosiologi sebagai ilmu sosial empirik dan pengembangan kebijakan-kebijakan sosial bagi reformasi dan tranformasi ke arah masyarakat Indonesia yang lebih adil dan demokratis. Sasaran tersebut diturunkan menjadi strategi yang spesifik dan dapat diukur pencapaiannya dalam balanced scorecard untuk mendukung visi dan misi tersebut. Sampai saat ini LabSosio PUSKA Sosiologi dalam mengukur kinerja menggunakan analisis SWOT ( strength, weakness, opportunity, threat ). Baru ditahun 2010 Universitas Indonesia menetapkan KPI (key performance indicator) sebagai indikator pengukurannya. B. Kriteria Pengukuran Key performance indicator menyajikan serangkaian ukuran yang berfokus pada aspek aspek kinerja perusahaan yang sangat penting bagi keberhasilan perusahaan pada saat ini dan sampai waktu yang akan datang. Menurut Freddy Rangkuti ; 2011, indikator yang dipakai dalam pengukuran Key performance indicator meliputi : 33

- Output per tenaga kerja atau setiap karyawan - Kepuasan pelanggan pengguna proyek yang sudah diselesaikan - Kepuasan tenaga kerja - Tingkat turnover karyawan - Pelatihan karyawan - Jumlah outsourcsing - Jumlah proyek yang berhasil diselesaikan - Banyaknya waktu yang digunakan dalam bekerja Tujuan Strategis dan Ukuran KPI (Freddy Rangkuti;2011): 1. Efektifitas misi Tujuan Strategis : menyediakan fasilitas infrastruktur yang mendukung pembangunan secara berkelanjutan. KPI : tersedianya fasilitas infrastruktur yang dapat mendukung pembangunan secara berkelanjutan. 2. Kepuasan Tujuan Strategis: menyediakan fasilitas infrastruktur yang dapat memuaskan masyarakat. KPI : memiliki indeks kepuasan yang sangat baik untuk semua fasilitas infrastruktur. 3. Proses Bisnis Internal Tujuan Strategis : mengembangkan fasilitas infrastruktur yang sesuai dengan anggaran yang tersedia. 34

Key Performance Indicator : Fasilitas infrastruktur yang dapat memuaskan kebutuhan masyarakat sesuai dengan kendala anggaran yang tersedia. 4. Pembelajaran dan dan Pertumbuhan Tujuan Strategis : karyawan diberikan ketrampilan dan insentif sehingga dapat mengelola proyek fasilitas infrastruktur. Key Performance Indicator : tingkat kehadiran dan antusiasme karyawan dalam pelatihan yang diberikan. Dalam penentuan prosentase pencapaian KPI dapat dilakukan dengan rumus : a). Korelasi positif : aktual semakin besar dari target maka akan semakin baik. Rumus : KPI score = 1 + actual target target x 100% b). Korelasi negatif : aktual semakin kecil dari target maka akan semakin baik. Rumus ; KPI score = 1 actual target target x 100% 35

Cascading Balanced Scorecard untuk LabSosio PUSKA Sosiologi FISIP-UI akan disajikan sebagai berikut: 1. Perspektif Keuangan Sasaran strategis yang disusun dengan perspektif keuangan adalah : a. Kesejahteraan Kepuasan stakehorder yang diukur dalam bentuk indeks karyawan untuk peningkatan kesejahteraan karyawan. b. Kesuksesan Peningkatan pendapatan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. c. Kontinuitas Jaminan kelangsungan proses kerja dengan adanya efisiensi penggunaan dana. Adapun tahap-tahap dalam pengukuran perspektif keuangan sebagai berikut: 1) Bobot KPI : 15% 2) Target pencapaian yang ditetapkan dalam periode penilaian : sebesar keseluruhan anggaran. 3) Pencapaian realisasi KPI yang telah ditetapkan : Rp. 1,5 milyar ; dengan anggaran sebesar Rp. 2,5 milyar. 4) Prosentase pencapaian KPI : Korelasi positif : (1+(1,5-2,5)/2,5x100% = 60% 36

Korelasi negatif (1-(1,5-2,5)/2,5x100% = 140% 5) Nilai KPI : bobot KPI x prosentase pencapaian KPI 15% x 140% = 21% 2. Perspektif Pelanggan Key performance indicator menyatakan tingkat kualitas layanan dan peningkatan kepuasan pelanggan, jumlah pelanggan baru, pelanggan yang sudah ada, pelanggan yang bekerjasama kembali. a. Bobot KPI : 10%. b. Target pencapaian yang ditetapkan dalam periode penilaian : 5,5. c. Pencapaian realisasi target KPI yang telah ditetapkan : 5,8. d. Prosentase pencapaian KPI: Korelasi positif: (1+(5,8-5,5)/5,5) x 100% = 105% e. Nilai KPI: bobot KPI x prosentase pencapaian KPI 10% x 105% =11% 1. Perspektif Proses Bisnis Internal a. Key performance indicator yang ingin dicapai peningkatan standar, operasi dan prosedur meningkatkan akurasi prakiraan dan transparansi sistem informasi. 1) Bobot KPI 10%. 37

2) Target pencapaian yang ditetapkan dalam periode penilaiaan : 25. 3) Pencapaian realisasi atas target KPI yang telah ditetapkan: rata rata penilaian dari 18 proyek yang diperoleh sebesar 85. 4) Prosentase pencapaian KPI : Korelasi positif: (1+(85-25)/25) x 100% = 340%. 5) Nilai KPI: bobot KPI x prosentase pencapaian KPI 10% x 340% = 34%. b. Peningkatan variasi produk, Key performance indicator jumlah produk baru yang meningkat. 1) Bobot KPI:10%. 2) Target pencapaian yang ditetapkan dalam periode penilaian : 3. 3) Pencapaian realisasi target KPI yang telah ditetapkan:4. 4) Prosentase pencapaian KPI: Korelasi positif: (1+(4-3)/3) x 100% = 133% 5) Nilai KPI; bobot KPIxprodentase pencapaian KPI 10% x 133% = 13%. c. Meyakinkan Pelanggan Tentang Kualitas Pelayanan, Key performance indicator jumlah keluhan (gap) antara target dan realisasi. 38

1) Bobot KPI: 5%. 2) Target pencapaian yang ditetapkan dalam periode penilaian: menurun 5%. 3) Pencapaian realisasi atas target KPI yang telah ditetapkan: 3%. 4) Prosentase pencapaian KPI: Korelasi negatif : (1-(3%-5%)/5%)x100% = -125% 5) Nilai KPI : bobot KPI x prosentase pencapaian KPI 5% x (-125%) = -6% d. Rasio perbandingan antara jumlah proyek yang berhasil diselesaikan sampai dengan jadwal yang ditetapkan dengan jumlah proyek internal yang direncanakan. a. Bobot KPI : 45% Fokus perusahaan pada tahun 2010 penyelesaian proyek yang berhubungan dengan pihak luar negeri. b. Target pencapaian yang ditetapkan dalam periode penilaian : 100%. c. Pencapaian atas realsisasi target KPI yang telah ditetapkan : - Proyek yang terkait dengan penyelesaian pekerjaan yang bekerjasama denga pihak luar negeri, realisasi maksimal yaitu 125% dengan bobot 36%. 39

125% x 36% = 45%. - Proyek yang tidak terkait dengan penyelesaian pekerjaan yang tidak berhubungan dengan pihak luar negeri. Target penyelesaiannya semakin cepat waktu penyelesaiannya target semakin baik. Realisasi 100% dengan bobot 64%. 100% x 64% = 64% Total pencapaian realisasi : 45% + 64% = 110% d. Prosentase pencapaian KPI: Korelasi positif : (1+(110-100)/100) x 100% = 110% e. Nilai KPI : bobot KPI x prosentase pencapaian KPI 110% x 45% = 50% 2. Perspektif Pembelajaran dan pertumbuhan Key Performance Indicator peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki lembaga untuk mendukung perspektif bisnis internal agar tercapai hasil yang diharapkan, dan sejauh mana motivasi serta tanggung jawab sumber daya manusia terhadap pengembangan institusi. a. Bobot KPI : 5% b. Target pencapaian yang ditetapkan dalam periode penilaian : 75. c. Pencapaian realisasi atas target KPI yang ditetapkan 86. d. Prosentase pencapaian KPI: Korelasi positif : (1+86-75)/75 x 100% = 16% 40

e. Nilai KPI : bobot KPI x prosentase pencapaian KPI 5% x 16% = 0,8% C. Hasil Pengukuran Hasil pengukuran balanced scorecard LabSosio PUSKA Sosiologi dapat dilihat pada table 4.1 sebagai berikut : No KPI Bobot KPI(%) Target Realisasi Kinerja (%) Nilai KPI (%) 1 Financial Realisasi vs anggaran 15% 2,5M 1,5M 140% 21% 2 Customer 3 Internal Proces Tingkat layanan dan kepuasan pelanggan Peningkatan standar operasi Meningkatkan variasi produk Meyakinkan Pelanggan Tentang Kualitas 10% 5,5 5,8 105% 11% 10% 25 85 340% 34% 10% 3 4 133% 13% 5% 4% 3% -125% -6% 4 Learing&growt Perbandingan jumlah proyek 45% 100% 110% 110% 50% yg selesai dengan yang direncanakan Situasi kerja yang kondusif 5% 75 86 16% 0,8% TOTAL 100% 124% Tabel 4.1 : Pengukuran balanced scorecard LabSosio PUSKA Sosiologi 41

Skor atau nilai kinerja (Freddy Rangkuti;2011): A=. 125% : pencapaian kinerja jauh diatas yang diharapkan B= 100% - 125% : pencapaian kinerja diatas yang diharapkan C= 80% - 99% : pencapaian kinerja sesuai yang diharapkan D=50% - 98% : pencapaian kinerja dibawah yang diharapkan E= <50% : pencapaian jauh dibawah yang diharapkan Sesuai dengan hasil perhitungan diatas, pencapaian kinerja KPI adalah sebesar 124%, yang berarti pencapaian kinerjanya diatas yang diharapkan (B). D. Evaluasi Hasil Pengukuran 1. Perspektif Keuangan Realisasi dibanding anggaran Pencapaian realisasi anggaran sejumlah Rp. 1,5 milyar lebih dari setengah dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 2,5 milyar. Berdasarkan laporan tersebut menjelaskan bahwa penggunaan anggaran operasional LabSosio PUSKA Sosiologi FISIP-UI masih tergolong efisien, sesuai dengan program dari lembaga penghematan anggaran untuk saving. 2. Perspektif Pelanggan Peningkatan pelayanan dan kepuasan pelanggan. 42

Perspektif ini merupakan tingkat kepuasan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan. Pencapaian realisasinya adalah 5,8 sedikit diatas target yang ditetapkan yaitu 5,5. Walaupun pencapaiannya sudah berada diatas target, namun masih diperlukan perbaikan demi peningkatan kualitas hasil sehingga kepuasan pelanggan dapat dicapai dengan maksimal. 3. Perspektif Bisnis Internal Perbandingan jumlah proyek yang selesai dengan yang direncanakan Peningkatan standar operasi, peningkatan variasi produk, peningkatan kualitas pelayanan. a. Peningkatan standar operasi Pencapaian realisasi peningkatan standar operasi merupakan rata-rata penilaian yang ditetapkan atas 18 proyek yang dilaksanakan, yaitu 85 jauh melebihi target yang ditetapkan sebesar 25. Hal ini memberikan gambaran bahwa tingkat ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan telah sesuai dengan aturan yang ditetapkan, bahkan lebih baik. b. Peningkatan variasi produk Pencapaian realisasinya meningkat satu tingkat yaitu 4 (empat) dari target sebesar 3 (tiga). Hal ini dapat dilihat dari bertambahnya kegiatan-kegiatan baru atau inovasi kegiatan-kegiatan yang telah ada sebelumnya. Pada tahun 2010 banyak terdapat kegiatan kegiatan 43

baru yang sangat bermanfaat bagi pengembangan LabSosio PUSKA Sosiologi FISIP-UI. Seperti contohnya pembentukan Research Cluster baru, mereka melakukan kajian kajian untuk mendapatkan kebijakan baru yang nantinya akan berguna bagi masyarakat umumnya. c. Meyakinkan Pelanggan Tentang Kualitas Pelayanan Pencapaian realisasinya dibawah target yaitu 3% dari target yang ditetapkan penurunan gap sebesar 5%. Hal ini disebabkan belum adanya mekanisme evaluasi dari setiap pelaksanaan pekerjaan, sehinggayang terjadi gap masih terhitung tinggi. d. Rasio perbandingan antara jumlah proyek yang berhasil diselesaikan sampai dengan jadwal yang ditetapkan dengan jumlah proyek internal yang direncanakan. Proses ini menjadi komponen yang sangat penting agar proses bisnis lebih efektif dan efisien, maka dari itu dalam pengembangannya termasuk didalamnya komponen KPI.. Waktu pencapaian realisasi sehubungan dengan bertambahnya kegiatan baru, secara keseluruhan realiasai proyek yang dicapai adalah 110 dengan target yang telah ditetapkan sebesar 100. Hal ini menggambarkan kerja keras team work 44

yang baik dari seluruh karyawan atau seluruh elemen yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan. 4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Survei yang dilakukan menggambarkan hubungan antara elemen dari masing masing kegiatan, namun belum meliputi kegiatan peningkatan kemampuan bekerja atau peningkatan kualitas karyawan (kursus atau pelatihan) dari seluruh bagian LabSosio PUSKA Sosiologi FISIP-UI sebagai proses pembelajaran dan pertumbuhan. Dalam hal ini pencapaian realisasi dari LabSosio PUSKA Sosiologi FISIP-UI sesuai dengan perhitungan sebesar 86 melebihi target yang ditetapkan sebesar 75. Hal ini dapat diartikan bahwa situasi kerja yang kondusif sudah tercipta. Namun yang perlu diperhatikan item item yang mendapatkan nilai rendah untuk lebih meningkatkan kembali atau melakukan perbaikan, sehingga dikemudian hari akan lebih baik. Diharapkan motivasi dan tanggung jawab dari seluruh elemen LabSosio PUSKA Sosiologi FISIP-UI akan lebih meningkat untuk peningkatan citra lembaga dan perbaikan kinerja secara keseluruhan. 45