BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya oleh Indarsih (2015 ) dalam penelitiannya yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini keberadaan industri pariwisata The leading

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja Guest Relations di Hard Rock Hotel Bali.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian

BAB II TINJAUAN KONSEP. untuk penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Septarini (2012). Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perkembangan bisnis hotel di Indonesia semakin berkembang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Adi Sopian pada tahun 2004 yang berjudul Analisis Tingkat Kepuasan

Hotel adalah bentuk bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk. menginap para tamu, makanan dan minuman, serta fasilitas-fasilitas lain yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produktivitas Kerja Karyawan Food and Beverage Product di Hotel Melia Bali

BAB III LANDASAN TEORI. yang mendukung dalam pembuatan sistem ini. Teori-teori tersebut antara lain:

PERBEDAAN PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI BERDASARKAN GENDER TENTANG TEKNOLOGI INFORMASI YANG HARUS DIKUASAI OLEH AKUNTAN

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian pertama dari Ni Made Sri Ayu Damayanti (2006) yang

BAB I PENDAHULUAN. dinamis. Perkembangan pariwisata diindonesia tidak bisa dilepaskan dari peran

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Perkembangan Wisatawan Mancanegara di Indonesia. (Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan,

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung termasuk salah satu Kota Pariwisata dimana banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan akomodasi untuk tempat menginap wisatawan yaitu hotel.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional

BAB II LANDASAN TEORI. maka dihubungkan dengan mekanisme control seperti gambar di bawah ini:

PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya Penelitian sebelumnya dilakukan oleh I Nyoman Daniel Adi Putra

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor pariwisata khususnya industri perhotelan di

1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis saat ini tentunya sangat berpengaruh dalam strategi pemasaran sebuah produk.

SISTEM INFORMASI WISMA GRAND KEMALA PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 2007 DAN MICROSOFT SQL SERVER 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pemerintah telah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupannya banyak tergantung pada ada tidaknya lintas wisatawan,

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja telah menjadi permasalahan serius. Salah satu upaya pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dari tahun ke tahun, jumlah. kegiatan wisata semakin mengalami peningkatan.

INFORMASII POWER PRO PADA FRONT DAN FOOD AND BEVERAGE DEPARTMENT DI HOTEL INNA BALI DENPASAR MADE AYU ARIYANTHI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Bangun Sistem Informasi Pelayanan pada Hotel Pondok Asri Surabaya.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan pemerintah daerah (Undang-Undang Kepariwisataan No.10 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pariwisata di Indonesia saat ini berkembang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. orang-orang tersebut berasal dari daerah yang tidak sama dengan tempat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut akan diuraikan secara singkat, yang selajutnya penjelasan tersebut akan

BAB 1 PENDAHULUAN. data yang dibutuhkan, termasuk dalam bidang perhotelan. dimana orang tersebut berasal dari daerah lain.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas

BAB II URAIAN TEORISTIS TENTANG SALES & MARKETING DEPARTMENT. melaksanakan penjualan dan pemasaran kemudian disebut Sales & Marketing Department.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bagianfront office yang menawarkan fasiltas Hotel.Front

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai model untuk mengembangkan industri pariwisata yang merupakan salah satu

BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan dokumen berharga secara fisik ataupun paper ticket.

BAB I PENDAHULUAN. masih bersifat manual yang membuat keterlambatan dalam pekerjaannya. Sistem

Sistem Informasi (Information System)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak munculnya inovasi di bidang informasi. Perkembangan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Dari pengertian diatas, maka hotel juga dapat definisi seperti di bawah ini :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan oleh Astrinia (2013) yang berjudul Faktor-Faktor yang

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. Homestay The Rumah Kita merupakan city hotel di kota Lumajang, strategis dan berada pada pusat kota, Homestay The Rumah Kita sering

BAB I PENDAHULUAN. ketepatan dalam melayani tamu. Kuatnya persaingan di dunia jasa mendorong

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PEMBELIAN MOTOR JENIS YAMAHA

BAB I PENDAHULUAN. saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan. Hotel adalah salah satu badan

BAB I PENDAHULUAN. kepulauan yang terbesar di dunia yang memiliki kira-kira dua puluh delapan ribu

BAB I PENDAHULUAN. memadai bagi para wisatawan. Pertumbuhan pembangunan Hotel hotel baru di. fasilitas bisnis yang ditawarkan oleh hotel.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BILLING PADA HOTEL RINJANI SEMARANG BERBASIS JAVA PROGRAMING ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa Hampir setiap hotel memiliki fasilitas yang sama, yang

SISTEM INFORMASI RESERVASI RESORT WISATA PANTAI GEDAMBAAN KOTABARU. M. Kamil Saukani

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

APLIKASI PENGOLAHAN DATA PEMBERIAN BONUS UNTUK SALES PADA PT. LAUTAN BERLIAN UTAMA MOTOR PRABUMULIH

(Survey di Universitas Muhammadiyah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan perangkat keras maupun lunak. Oleh karena itu perkembangan

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata. Banyaknya objek wisata baru di Yogyakarta ini membuat wisatawan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata dimasa ini telah menjadi sorotan di seluruh penjuru dunia.

BAB I PENDAHULUAN. cepat, dikarenakan oleh kunjungan wisatawan yang semakin meningkat untuk datang

BAB I PENDAHULUAN. dilihat perkembangan jumlah wisatawan ke Bali dapat dilihat dari data berikut.

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta dikenal sebagai salah satu kota budaya dan kota pariwisata,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Rancang Bangun Aplikasi Pemesanan Menu Pada Restoran Berbasis Web

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

MODEL DESAIN SISTEM INFORMASI AKADEMIK SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya dibangun biro-biro jasa, hotel-hotel atau penginapan-penginapan,

BAB II URAIAN TEORITIS. pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan usahanya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari manusia dan hanya dapat dikelola dan diselesaikan oleh manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Bali sebagai salah satu daerah tujuan wisata, memiliki kekayaan alam dan seni budaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan oleh Sedhana Yasa,et,al (2012) dengan judul

BAB I PENDAHULUAN. adat istiadatnya, alamnya yang indah, atraksi wisata serta mempunyai keaneka

Departement, tinjauan hotel. data, teknik penentuan sampel dan teknik analisis data. oleh Asisten Manajer Reservasi di Bali Hyatt Hotel.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dekade ke depan. Dengan pertumbuhan wisatawan yang berkisar 4. persen dalam 10 tahun ke depan, diprediksi akan ada sekitar 400 juta

BAB I PENDAHULUAN. dapat memanfaatkan semua kekuatan dan peluang yang ada. Semua dapat

Transkripsi:

11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya Penelitian sebelumnya oleh Indarsih (2015 ) dalam penelitiannya yang berjudul: Pengaruh Teknologi Sistem Informasi Baru dan Kepercayaan Dalam Kinerja Individual mengemukakan bahwa penerapan teknologi sistem informasi dalam suatu organisasi memiliki peranan penting dalam meningkatkan kinerja karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan sistem informasi baru dan kepercayaan atas teknologi sistem informasi baru terhadap kinerja individual. Sampel dalam penelitian ini adalah semua karyawan bagian keuangan yang bekerja di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Berdasarkan metode convenience sampling, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 37 responden. Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden, data yang terkumpul dianalisis menggunakan regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis hipotesis pertama, teknologi sistem informasi baru berpengaruh terhadap kinerja individual yang ditunjukkan dengan nilai thitung (2,285) lebih besar dari pada ttabel (2,035) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000 < = 0,05. Sehingga H1 dalam penelitian ini terdukung secara statistik. Hasil analisis hipotesis yang kedua, kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi baru berpengaruh terhadap kinerja individual yang ditunjukkan dengan nilai thitung (6,752) lebih besar dari pada ttabel (2,035) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000 < = 11

12 0,05. Sehingga H2 dalam penelitian ini terdukung secara statistik. Persamaan dalam penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama tentang sistem informasi terbaru terhadap kinerja individual dan waktu penelitian, sedangkan perbedaan dalam penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah metode analisis data yang digunakan, penelitian sebelumnya menggunakan metode analisis data regresi linier berganda sedangkan penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif dan kualitatif. Fahmiswari (2013) dalam penelitiannya yan g berjudul: Pengaruh Kinerja Individual Karyawan Terhadap Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi, mengemukakan bahwa kinerja individual karyawan sangat berhubungan erat dengan tingkat pendidikan seseorang, program pelatihan yang pernah diterima, pengalaman kerja yang pernah dilakukan dan insentif yang diberikan perusahaan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini akan langsung menjadi sampel dalam penelitian ini yang berjumlah sebanyak 78 karyawan. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner. Hasil analisis regresi linear berganda diperoleh Adjusted R2=0,428, Sig.F=0,000 dapat dilihat bahwa model summary besarnya Adjusted R2 adalah 0,428 berarti variabel efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi dapat dijelaskan oleh variabel tingkat pendidikan, pelatihan, pengalaman kerja dan insentif sebesar 42,8 persen, sedangkan sisanya sebesar 57,2 persen dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang berupa variabel yang tidak digunakan dalam penelitian ini. Hasil Penelitian menunjukkan tingkat pendidikan, pelatihan, pengalaman kerja dan insentif berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas penggunaan sistem informasi

13 akuntansi pada kantor cabang PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Terbuka). di Provinsi Bali, wilayah Bali Selatan. Berdasarkan telaah penelitian diatas terdapat pebedaan pembahasan, penelitian sebelumnya membahas tentang pengaruh kinerja individual karyawan, sedangkan pembahasan ini membahas tentang kajian perubahan penerapan sistem informasi terbaru dan pada teknik analisis data penelitian sebelumnya menggunakan metode analisis regresi linear berganda, sedangkan penelitian sekarang menggunakan teknik analisis data deskriptif dan kualitatif. Memiliki waktu penelitian yang berbeda, penelitian sebelumnya dilaksanakan pada tahun 2013, sedangkan penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2015. Silviana (2013) dalam penelitiannya yang berjudul: Hubungan Penerapan Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Survey pada 9 Kota di Provinsi Jawa Barat) mengemukakan bahwa penerapan sistem informasi akuntansi berhubungan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah pada pemerintah kota di Jawa Barat. Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa laporan keuangan dihasilkan dari suatu proses yang didasarkan pada input yang baik, proses yang baik, dan output yang baik. Ketiga aspek tersebut haruslah terpadu dan berkesinambungan sebagai pondasi sistem pelaporan keuangan yang baik. Berdasarkan jawaban responden dari entitas yang diteliti, variabel penerapan sistem informasi akuntansi memberikan kontribusi sebesar 47,10 persen terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Kontribusi sebesar 47,10 persen menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi dapat menjelaskan kualitas laporan keuangan sebesar 47,10 persensedangkan sisanya sebesar 52,90 persen

14 disebabkan oleh faktor lain diluar penelitian ini. Hal ini disebabkan oleh sistem informasi akuntansi merupakan sistem terintegrasi dalam menghasilkan laporan keuangan, walaupun terdapat faktor-faktor yang masih kurang optimal diantaranya kompetensi sumber daya manusia yang berlatarbelakang pendidikan akuntansi juga masih minim di bagian keuangan maupun di Satuan Kerja Perangkat Daerah. Berdasarkan telaah penelitian diatas terdapat pebedaan pembahasan, penelitian sebelumnya membahas tentang hubungan penerapan sistem informasi akuntansi sedangkan pembahasan ini membahas tentang kajian perubahan penerapan sistem informasi terbaru dan pada teknik analisis data penelitian sebelumnya menggunakan metode analisis korelasional spearman, sedangkan penelitian sekarang menggunakan teknik analisis data deskriptif dan kualitatif. 2.2.Deskripsi Konsep Adapun konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 2.2.1. Tinjauan Tentang Perubahan Perubahan menurut Atkinson (1987) dan Brooten (1978) dalam Nurhidayah (2003) merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan sebelumnya dan merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku individu. Menurut Harigopal (2006), Perubahan juga bisa berarti ketidakpuasan terhadap keyakinan lama kemudian percaya kepada yang baru. Perubahan adalah pergerakan dari situasi sekarang ke masa depan, dari keadaan yang dikenal ke keadaan yang relatif tidak dikenal.

15 Menurut Wibowo (2006), Perubahan itu sendiri adalah membuat sesuatu menjadi berbeda, perubahan merupakan pergeseran dari keadaan sekarang suatu organisasi menuju pada keadaan yang diinginkan dimasa depan. Perubahan sering terjadi dengan sendirinya, bahkan sering terjadi tanpa kita sadari bahwa perubahan tersebut sedang berlangsung. Perubahan dalam pengelolaan yang meliputi: 1. Kepemimpinan Kepemimpinan berarti kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakan, mengarahkan, dan kalau perlu memaksa orang atau kelompok agar menerima pengaruh tersebut dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu tercapainya suatu tujuan tertentu telah ditetapkan. 2. Komunikasi Komunikasi dalam sebuah organisasi ini merupakan salah satu bentuk tindakan atau perilaku manajerial yang sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi. Tanpa komunikasi organisasi tidak akan berjalan, komunikasi ini sebagai pertunjukan atau pesan dan penafsiran pesan diantara unit unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. 3. Hubungan internal dan eksternal organisasi Tidak ada organisasi yang bisa mencapai sempurna mampu mengumpulkan secara internal semua sumber yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidupnya, Tetapi juga bisa secara eksternal. Strategi eksternal ini merupakan usaha yang

16 dimaksudkan untuk benar benar mengubah lingkungan tersebut. Jadi hubungan internal dan ekternal dalam organisasi ini saling berkaitan. Berdasarkan definisi para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa penerapan merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan sebelumnya, serta ketidakpuasan terhadap keyakinan lama kemudian percaya kepada yang baru menuju pada keadaan yang diinginkan dimasa depan. 2.2.2. Tinjauan Tentang Penerapan Menurut Mulyasa (dalam Suwarno, 2009:28), Implementasi (penerapan) merupakan suatu proses penerapan ide, konsep kebijakan atau inovasi dalam suatu tindakan praktis, sehingga memberi dampak baik perubahan pengetahuan, ketrampilan maupun nilai dan sikap. Menurut Yusuf (2010:1), Implementasi (penerapan) bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. Implementasi sebagai suatu proses penerapan ide, konsep dan kebijakan dalam suatu tindakan praktis akan menjadi aktual melalui proses pembelajaran (Suwarno, 2009:29). Menurut Susilo (2007:174) (dalam Imam Mawardi,2009:1), Implementasi (penerapan) merupakan suatu penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan maupun nilai, dan sikap.

17 Berdasarkan definisi para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa penerapan (implementasi) merupakan aktivitas untuk menjalankan suatu program berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. 2.2.3. Tinjauan Tentang Sistem Informasi 1). Pengertian Sistem Menurut Kristanto (2007:1), Suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedurprosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Fathansyah (2002:9) menyatakan, sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi / tugas khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses / pekerjaan tertentu. Sedangkan menurut Kristanto ( 2007:1), sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 2). Pengertian Informasi Menurut Andri Kristanto (2007:7), Informasi juga berarti kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Witarto (2004:9) menyatakan, informasi adalah rangkaian data yang mempunyai sifat sementara, tergantung dengan waktu, mampu memberi kejutan atau surprise pada yang menerimanya. Informasi dapat juga dikatakan sebagai data yang telah diproses, yang mempunyai nilai tentang tindakan atau keputusan.

18 Berdasarkan pemaparan dari beberapa pakar para ahli tersebut maka dapat disimpulkan informasi adalah data yang telah diproses kemudian diolah menjadi bentuk yang lebih berguna, digunakan untuk mengambil keputusan. 3). Pengertian Sistem Informasi Menurut Jogiyanto (2005:11), Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasasi, dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu alat yang membantu dalam menyediakan informasi bagi penerimanya dan untuk membantu dalam pengambilan keputusan bagi manajemen didalam operasi perusahaan sehari-hari dan informasi yang layak untuk pihak luar perusahaan. Di dalam suatu organisasi, informasi merupakan sesuatu yang penting di dalam mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur manual, model manajemen dan basis data. Berdasarkan definisi di atas, terdapat beberapa kata kunci, yaitu: 1. Berbasis komputer: perancang harus memahami pengetahuan komputer dan pemprosesan informasi. 2. Sistem manusia dan mesin: ada interaksi antara manusia sebagai pengelola dan mesin sebagai alat untuk memproses informasi. Ada proses manual yang harus dilakukan manusia dan ada proses yang terotomasi oleh mesin.

19 3. Sistem basis data terintegrasi: adanya penggunaan basis data secara bersama-sama (sharing) dalam sebuah database management system. 4. Mendukung operasi: Informasi yang diolah dan di hasilkan digunakan untuk mendukung operasi organisasi. Karakter dalam sistem informasi bisa terbagi ke dalam 4 bagian, yaitu: 1. Sistem informasi memiliki komponen berupa subsistem yang merupakan elemenelemen yang lebih kecil yang membentuk sistem informasi tersebut misalnya bagian input, proses, output. Contoh input adalah salesman memasukan data penjualan bulan ini, maka disana terdapat manusia yang melakukan pekerjaan input dengan menggunakan hardware keyboard dan menggunakan interface sebuah aplikasi laporan penjualan yang sudah di sediakan oleh sistem informasi tersebut. 2. Ruang lingkup sistem informasi yaitu ruang lingkup yang ditentukan dari awal pembuatan yang merupakan garis batas lingkup kerja sistem tersebut sehingga sistem informasi tersebut tidak bersinggungan dengan sistem informasi lainnya. 3. Tujuan sistem informasi adalah hal pokok yang harus ditentukan dan dicapai dengan menggunakan sistem informasi tersebut, sebuah informasi dianggap berhasil apabila dapat mencapai tujuan tersebut. 4. Lingkungan sistem informasi yaitu sesuatu yang berada diluar ruang lingkup sistemm informasi yang dapat mempengaruhi sistem informasi, hal ini urut dipertimbangkan pada saat perencanaan sistem informasi.

20 Seperti disebut di atas, sistem informasi memiliki komponen input, proses, output. Tanpa ketiga komponen itu sistem informasi tidak dapat berjalan dengan baik. 1. Input : sekumpulan data yang akan kita olah menjadi sebuah informasi yang nantinya akan kita sajikan bagi masyarakat. 2. Proses : suatu kegiatan dimana kita mengolah seluruh data yang ada untuk menghasilkan suatu informasi. 3. Output : informasi-informasi yang dapat dengan mudah diperoleh, dimengerti dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Selain itu, terdapat juga komponen fisik pada Sistem Informasi, yaitu: 1. Perangkat keras komputer: CPU, storage, perangkat input/output, terminal untuk interaksi, media komunikasi data. 2. Perangkat lunak komputer: perangkat lunak sistem ( sistem operasi), perangkat lunak umum aplikasi (bahasa pemrograman), perangkat lunak aplikasi (aplikasi akuntansi). 3. Basis data: penyimpanan data pada media penyimpan komputer. 4. Prosedur: langkah-langkah penggunaan sistem. 5. Personil: yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran dan melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem. Pengembangan sistem dapat berarti menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau untuk memperbaiki sistem yang sudah ada. Sistem yang sudah lama perlu diperbaiki atau bahkan diganti, dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya yaitu :

21 1. Kesalahan yang tidak sengaja, yang menyebabkan kebenaran data kurang terjamin. 2. Tidak efisiensinya operasi pengolahan data tersebut. 3. Adanya instruksi-instruksi atau kebijaksanaan yang baru baik dari pemimpin atau dari luar organisasi seperti peraturan pemerintah. Dengan sistem informasi masyarakat jadi lebih mudah untuk memperoleh informasi dengan cepat. Perkembangan sistem informasi pun dari tahun ke tahun berkembang semakin cepat, dengan didukung oleh perkembangan teknologi, terutama internet. Internet mungkin media yang lebih efisien dan praktis dari pada media yang lainnya seperti koran, karena di internet orang dapat dengan mudah mencari, merubah ataupun menambahkan informasi yang belum jelas kebenarannya. Berbagai bidang dapat di olah melalui sistem informasi, contohnya, sistem informasi manajemen, sistem informasi akuntansi, sistem informasi perbankan, dan masih banyak lagi yang lainnya. Menurut Sutarman (2009:13), Sistem Informasi adalah suatu sistem mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi). Sistem Informasi memproses input dan menghasilkan output yang dikirim kepada pengguna atau sistem yang lainnya. Mekanisme timbal balik yang mengontrol operasi pun bisa dimasukkan. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi beroperasi di dalam sebuah

22 lingkungan. Dalam mempelajari sistem informasi, perlu diketahui mengenai perbedaan data, informasi, dan pengetahuan. 2.2.4. Tinjauan Tentang Sistem Informasi MYOH MYOH Technology (untuk seterusnya disebut MYOH) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan aplikasi sistem informasi manajemen perhotelan. Beroperasi dan go public pada tahun 2000, MYOH adalah perusahaan Information System pertama di Indonesia yang menempatkan sahamnya di lantai bursa efek nasional. Dalam industri software hotel, MYOH merupakan perusahaan lokal dan menjadi pionir pengembang sistem manajemen hotel baik di dalam negeri maupun luar negeri. Mengawali usaha pada tahun 1988 dengan nama PT.Daccom Anugerah Mulia (terafiliasi menjadi MYOH) dengan produk awal yang dihasilkan adalah ParHIS (Paradise Hotel Information System). ParHIS adalah program aplikasi hotel yang menggunakan platform DOS sebagai sistem operasinya. Pada dekade tahun 1990, perusahaan mengembangkan usahanya dengan menciptakan produk sejenis untuk platform windows yang dikenal dengan nama MYOH Hotel Enterprise. Produk tersebut mendapat sambutan pasar yang cukup baik karena memiliki fitur-fitur lengkap dengan kualitas yang handal. Segmentasi MYOH Hotel Enterprise adalah hotel menengah ke atas karena memiliki modul-modul pendukung yang lengkap yang tentunya sangat diperlukan oleh hotel yang menginginkan integrasi antar departemen secara menyeluruh mulai dari Front Office, Back Office, Point of Sale, PABX dan Key-Lock. Melihat kebutuhan akan sistem aplikasi hotel untuk skala kecil dan menengah yang semakin berkembang pesat, maka

23 perusahaan membuat produk bernama INFOS ( Instant Front Office System) yang merupakan varian dari produk MYOH Hotel Enterprise. Sistem informasi di Hotel Inna Bali Denpasar yang pertama kali digunakan disebut MYOH yang mempunyai jaringan yang terhubung antara jaringan satu dan yang lainnya. Sistem informasi ini berasal dari kantor pusat dan sejak tahun 1994 sistem informasi ini digunakan. Sistem ini berfungsi sebagai program untuk memanage data Front Office, Restaurant, Housekeeping, dan Back Office didalam perhotelan. Semua sistem yang ada pada bagian Front Office, manajemen, dan sebagainya, dikendalikan dan di pantau di satu komputer server yang terletak di bagian EDP (Electronic Data Processing) yang dikendalikan oleh seorang IT, dimana sistem MYOH ini menggunakan jaringan LAN (Local Area Network). Sistem yang ada sudah melakukan pengaksesan tersendiri. Jika salah satu komputer mengalami gangguan, sistem dapat langsung di perbaiki dari komputer server tanpa harus datang ke department tersebut, karena jarak dari satu department ke department lain cukup jauh, tetapi apabila terjadi kerusakan seperti konsleting, kabel putus, kerusakan keyboard, dan sebagainya baru ditangani langsung oleh bagian Information Technology ke department yang mengalami kerusakan (Yahya Fathir, 2014). 2.2.5. Tinjauan Tentang Sistem Informasi Power Pro Informasi adalah darah dari management, agar perusahaan dapat memenangkan persaingan yang dapat membuahkan keputusan-keputusan yang bersifat strategis. Untuk mendapatkan keputusan strategis dibutuhkan informasi yang tepat, cepat, dan dipercaya. Perkembangan teknologi Software Hotel dan Restaurant

24 yang berhubungan dengan sistem transaksi pemesanan hingga pembayaran yang pada akhirnya tersusun dalam suatu laporan transaksi yang terstruktur. Sekitar 10 tahun telah berkonsentrasi membuat produk-produk Power Pro dalam bidang jasa Hotel dan Restaurant. Power Pro Hotel Sistem dalam versi windows adalah pengembangan dari beberapa versi sebelumnya yang telah disempurnakan sesuai dengan kebutuhan informasi dari dunia perhotelan dan perkembangan teknologi. Ketakutan dalam penerapan sistem informasi berbasis windows adalah lambatnya sistem kerja karena harus dilakukan dengan alat bantu mouse dan keyboard. Pada Front Office Department langsung login ke Power Pro Hotel Sistem, sedangkan pada Food and Beverage Department digunakan sistem informasi Power Pro Point Of Sales (MyPos) dan Power Pro My Manager (MyMgr). Kedua aplikasi software ini memiliki perbedaan fungsi masing-masing, tetapi saling berhubungan dalam pelaksanaannya yaitu MyPos adalah aplikasi operasional dan MyMgr adalah aplikasi untuk setup awal dan report. Jadi MyPos di install di operasional dan MyMgr di install di Office. Power Pro Point Of Sales adalah salah satu software yang telah menggunakan teknologi touch screen dalam melakukan proses transaksi pada Front Line. Pada bulan Maret 2014 sistem informasi di hotel Inna Bali mengalami perubahan dari sistem informasi MYOH ke sistem informasi Power Pro. Di lihat dari sisi kontrol sistem informasi Power Pro lebih bagus dari MYOH. Topologi jaringan menggunakan model star topologi standar yang bisa menghubungkan dari server pusat ke server-server lainnya. Sistem informasi Power Pro ini bisa diperbaiki lewat jaringan internet dan berjalan di windows server 2003. Database sistem informasi

25 Power Pro ini menggunakan database firebeat. Sistem Informasi Power Pro ini dikelola oleh PT.Infotek Jaya Makmur (Yahya Fathir, 2014). 2.2.6. Tinjauan Tentang Persepsi Notoadmojo (2003:133 ), menyebutkan bahwa persepsi biasanya juga diartikan mengenal dan memilih berbagai obyek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil. Menurut Sunaryo (2004:94), persepsi dapat diartikan sebagai proses diterimanya rangsang melalui pancaindra yang didahului oleh perhatian sehingga individu mampu mengetahui, mengartikan, dan menghayati tentang hal yang diamati, baik yang ada di luar maupun dalam diri individu. Menurut Philip Kotler (1993:219), Persepsi ada lah proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti. Persepsi dapat diartikan sebagai suatu proses kategorisasi dan interpretasi yang bersifat selektif. Adapun faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang adalah karakteristik orang yang dipersepsi dan faktor situasional. Proses pembentukan persepsi diawali dengan masuknya sumber melalui suara, penglihatan, rasa, aroma atau sentuhan manusia, diterima oleh indera manusia (sensory receptor) sebagai bentuk sensation. Sejumlah besar sensation yang diperoleh dari proses pertama diatas kemudian diseleksi dan diterima. Fungsi penyaringan ini dijalankan oleh faktor seperti harapan individu, motivasi, dan sikap. Sensation yang diperoleh dari hasil penyaringan pada tahap kedua itu merupakan input bagi tahap ketiga, tahap pengorganisasian sensation. Dari

26 tahap ini akan diperoleh sensation yang merupakan satu kesatuan yang lebih teratur dibandingkan dengan sensation yang sebelumnya. Tahap keempat merupakan tahap penginterpretasian seperti pengalaman, proses belajar, dan kepribadian. Apabila proses ini selesai dilalui, maka akan diperoleh hasil akhir berupa persepsi. Menurut Adler & Rodman (2009), di dalam proses individu dituntut untuk memberikan penilaian terhadap suatu objek yang dapat bersifat positif atau negatif, senang atau tidak senang dan sebagainya. Dengan adanya persepsi maka akan terbentuk sikap, yaitu suatu kecenderungan yang stabil untuk bertindak secara tertentu di dalam situasi yang tertentu pula. Indikator persepsi ada tiga: 1. Seleksi (selection) Seleksi adalah tindakan memperhatikan rangsangan tertentu dalam lingkungan. 2. Organisasi (organization) Setelah menyeleksi informasi dari lingkungan, kita mengorganisasikannya dengan merangkai sehingga menjadi bermakna. 3. Interpretasi (interpretation) Interpretasi adalah proses subjektif dari menjelaskan persepsi ke dalam cara yang kita mengerti. Berdasarkan definisi para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan yang diawali oleh proses pengindraan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh alat indra, kemudian individu ada perhatian, lalu diteruskan ke otak, dan baru kemudian individu menyadari tentang sesuatu yang dinamakan persepsi. Dengan persepsi individu menyadari tentang keadaan

27 lingkungan yang ada di sekitarnya maupun tentang hal yang ada disekitarnya maupun tentang hal yang ada dalam diri individu yang bersangkutan. 2.2.7. Tinjauan Tentang Hotel Pitana dan Diarta (2009:6 7-68), menyebutkan bahwa usaha perhotelan meliputi kegiatan penyediaan kamar menginap, pelayanan makanan dan minuman, pelayanan binatu atau pencucian pakaian dan fasilitas akomodasi dan lainnya yang diperlukan bagi penyelenggaraan kegiatan usaha hotel tersebut. Hotel diklasifikasikan berdasarkan bintang menjadi lima kategori yaitu hotel bintang satu sampai bintang lima. Selain hotel bintang terdapat hotel melati yang dahulu disebut losmen. Menurut Sulastiyono (2011:5), hotel adalah suatu perusahaan yang dik elola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus. Pengertian Hotel menurut Darminto dan Suryo ( 2002:11) adalah penginapan yang diwajibkan memenuhi aturan yang berlaku dalam menawarkan penginapan, makanan dan perlindungan atas barang bawaan pada tamunya. Secara fisik, hotel adalah sebuah bangunan yang terdiri dari beberapa ruangan yang digunakan oleh tamu untuk beberapa saat serta menyediakan jasa serta fasilitas yang dibutuhkan oleh tamunya. Berdasarkan definisi para ahli diatas menyimpulkan bahwa hotel adalah sebagai suatu usaha jasa yang merupakan sarana pendukung kegiatan pariwisata,

28 pengelolaannya dilakukan secara professional dan didukung oleh tenaga kerja yang memiliki keterampilan baik dalam bidang perhotelan. Jenis Hotel Penentuan jenis hotel tidak terlepas dari kebutuhan pelanggan dan ciri atau sifat khas yang dimiliki wisatawan (Tarmoezi, 2000). Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat dari lokasi dimana hotel tersebut dibangun, sehingga dikelompokkan menjadi: 1. City Hotel Hotel yang berlokasi di perkotaan, biasanya diperuntukkan bagi masyarakat yang bermaksud untuk tinggal sementara (dalam jangka waktu pendek). City Hotel disebut juga sebagai transit hotel karena biasanya dihuni oleh para pelaku bisnis yang memanfaatkan fasilitas dan pelayanan bisnis yang disediakan oleh hotel tersebut. 2. Residential Hotel Hotel yang berlokasi di daerah pinngiran kota besar yang jauh dari keramaian kota, tetapi mudah mencapai tempat-tempat kegiatan usaha. Hotel ini berlokasi di daerah-daerah tenang, terutama karena diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin tinggal dalam jangka waktu lama. Dengan sendirinya hotel ini diperlengkapi dengan fasilitas tempat tinggal yang lengkap untuk seluruh anggota keluarga. 3. Resort Hotel Hotel yang berlokasi di daerah pengunungan (mountain hotel) atau di tepi pantai (beach hotel), di tepi danau atau di tepi aliran sungai. Hotel seperti ini terutama

29 diperuntukkan bagi keluarga yang ingin beristirahat pada hari-hari libur atau bagi mereka yang ingin berekreasi. 4. Motel (Motor Hotel) Hotel yang berlokasi di pinggiran atau di sepanjang jalan raya yang menghubungan satu kota dengan kota besar lainnya, atau di pinggiran jalan raya dekat dengan pintu gerbang atau batas kota besar. Hotel ini diperuntukkan sebagai tempat istirahat sementara bagi mereka yang melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan umum atau mobil sendiri. Oleh karena itu hotel ini menyediakan fasilitas garasi untuk mobil. Segi Jumlah Kamar Hotel Menurut Tarmoezi (Tarmoezi,200 0:3), dari banyaknya kamar yang disediakan, hotel dapat dibedakan menjadi : 1. Small Hotel Jumlah kamar yang tersedia maksimal sebanyak 28 kamar. 2. Medium Hotel Jumlah kamar yang disediakan antara 28-299 kamar. 3. Large Hotel Jumlah kamar yang disediakan sebanyak lebih dari 300 kamar. Klasifikasi Hotel Berdasarkan Kelas: 1. Hotel Bintang Satu (*) 1) Jumlah kamar standar minimum 20 kamar. 2) Kamar mandi di dalam.

30 3) Luas kamar standar minimum 20 m2. 2. Hotel Bintang Dua (**) 1) Jumlah kamar standar minimum 25 kamar. 2) Kamar suite minimum 1 kamar. 3) Kamar mandi di dalam. 4) Luas kamar standar minimum 22 m2. 5) Luas kamar suite minimum 44 m2. 3. Hotel Bintang Tiga (***) 1) Jumlah kamar standar minimum 50 kamar. 2) Kamar suite minimum 2 kamar. 3) Kamar mandi di dalam. 4) Luas kamar standar minimum 24 m2. 5) Luas kamar suite minimum 48 m2. 4. Hotel Bintang Empat (****) 1) Jumlah kamar standar minimum 100 kamar. 2) Kamar suite minimum 3 kamar. 3) Kamar mandi di dalam. 4) Luas kamar standar minimum 24 m2. 5) Luas kamar suite minimum 48 m2. 5. Hotel Bintang Lima (*****) 1) Jumlah kamar standar minimum 300 kamar. 2) Kamar suite minimum 4 kamar.

31 3) Kamar mandi di dalam. 4) Luas kamar standar minimum 26 m2. 5) Luas kamar suite minimum 52 m2. 2.2.8. Tinjauan Tentang Front Office Front Office berasal dari bahasa Inggris Front yang artinya depan, dan Office berarti kantor. Jadi Front Office adalah Kantor Depan dan fungsi utama dari bagian kantor depan hotel adalah menjual (dalam arti meny ewakan) kamar kepada para tamu. Dalam konteks pengertian hotel, kantor depan merupakaan sebuah department di hotel yang letaknya dibagian depan. Tepatnya tidak begitu jauh dari pintu depan hotel atau lobby. Area ini merupakan tempat yang paling sibuk di hotel. Dengan lokasi dibagian depan maka Front Office termasuk departement yang paling mudah dicari dan dilihat oleh tamu (Bagyono,2006:21). Untuk menyebut Front Office, sebagian hotel menggunakan istilah yang lain yaitu Guest Service Area (area pelayan tamu). Oleh karena itu kepala departementnya disebut Guest Service Manager. Sedangkan petugasnya disebut Guest Service Agent. Sedangkan kata front liner adalah sebutan untuk petugas kantor depan yang langsung berhubungan dengan tamu ( direct guest contact), seperti: reception, cashier, guest relation officer, doorman dan bellboy (Bagyono, 2006:21). Menurut Sulastiyono (2011:63-186), Peranan dan fungsi utama dari bagian kantor depan hotel adalah menjual (dalam arti menyewakan) kamar kepada para tamu. Oleh karena fungsinya itu, maka lokasi atau letak kantor depan hotel seharusnya berada di tempat yang mudah dilihat atau diketahui oleh tamu.

32 Menurut Tarmoezi (2000:18), Kantor depan merupakan department yang bertanggung jawab atas penjualan kamar hotel berdasarkan cara yang sistematik melalui reservasi hingga penyerahan kamar kepada tamu hotel dan memberikan pelayanan informasi kepada para tamu hotel selama mereka berada dan menginap dihotel. Berdasarkan definisi para ahli diatas maka penulis menyimpulkan bahwa Front Office merupakankantor depan dan fungsi utama dari bagian kantor depan yaitu menjual (dalam arti menyewakan) kamar hotel kepada tamu. 2.2.9. Tinjauan Tentang Food and Beverage Menurut Agusnawar (Operasional Tata Graha Hotel, 2002:15), food and beverage adalah department yang bertugas menyediakan dan menyajikan makanan dan minuman di hotel, yang mempunyai fungsi melaksanakan penjualan makanan dan minuman, dan prosedur serta peralatan yang benar. Dengan demikian dapat menjamin kualitas pelayanan yang sesuai dengan keinginan tamu. Sekalipun melakukan fungsi menjual makanan dan minuman, tetapi dibalik itu semuanya terdapat kegiatan-kegiatan yang sangat komplek. Kegiatan itu adalah melaksanakan usaha pengembangan produk makanan dan minuman, merencanakan kegiatankegiatan yang dapat menarik tamu untuk makan dan minum direstoran hotel, melakukan pembelian bahan-bahan makanan dan minuman, penyimpanan bahanbahan makanan dan minuman, melakukan pengolahan, penyajian makanan dan minuman serta penghitungan produk.

33 Menurut Rachman Arief, Abd (2005:113) menyebutkan bahwa food and beverage department yaitu bagian yang bertugas mengolah, memproduksi dan menyajikan makanan dan minuman untuk keperluan tamu hotel, baik dalam kamar, restoran/coffee-shop, banquet (resepsi pertemuan), makanan karyawan, dan sebagainya. Menurut Soekresno dan Pendit (1998:4), menyebutkan bahwa food and beverage department adalah bagian dari hotel yang mengurus dan bertanggung jawab terhadap kebutuhan pelayanan makanan dan minuman serta kebutuhan lain yang terkait, dari para tamu yang tinggal maupun yang tidak tinggal di hotel tersebut dan dikelola secara komersial serta professional. Berdasarkan definisi para ahli diatas menyimpulkan bahwa Food and Beverage department adalah bagian dari hotel yang bertugas menyediakan dan menyajikan makanan dan minuman di hotel.