BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sepeda motor adalah alat tranportasi yang memiliki beberapa kelebihan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

METODE ITERASI SEDERHANA

JAWABAN ANALITIK SEBAGAI VALIDASI JAWABAN NUMERIK PADA MATA KULIAH FISIKA KOMPUTASI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Akibatnya model matematika sistem dinamik mengandung derivative biasa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERBANDINGAN SOLUSI MODEL GERAK ROKET DENGAN METODE RUNGE-KUTTA DAN ADAM- BASHFORD

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENYELESAIAN NUMERIK PERSAMAAN DIFERENSIAL LINEAR HOMOGEN DENGAN KOEFISIEN KONSTAN MENGGUNAKAN METODE ADAMS BASHFORTH MOULTON

UNNES Journal of Mathematics

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK

Bab 4 Simulasi Kasus dan Penyelesaian Numerik

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) METODE NUMERIK

HANDOUT PEGAS SUSUNAN SERI DAN PARALEL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA Model Matematika Fenomena Perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya

BAB 1 PENDAHULUAN. perumusan persamaan integral tidak memerlukan syarat awal dan syarat batas.

MODIFIKASI METODE RUNGE-KUTTA ORDE-4 KUTTA BERDASARKAN RATA-RATA HARMONIK TUGAS AKHIR. Oleh : EKA PUTRI ARDIANTI

Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum

MODUL PRAKTIKUM FISIKA KOMPUTASI. Disusun Oleh:

ANALISIS SIMULASI GEJALA CHAOS PADA GERAK PENDULUM NONLINIER. Oleh: Supardi. Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Tahap-tahap memecahkan masalah dengan metode numeric : 1. Pemodelan 2. Penyederhanaan model 3.

Media Pembelajaran Menggunakan Spreadsheet Excel. Materi Osilasi Harmonik Teredam

KAJIAN SEJUMLAH METODE UNTUK MENCARI SOLUSI NUMERIK PERSAMAAN DIFERENSIAL

BAB II LANDASAN TEORI

Persamaan Diferensial

BAB 4 BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN METODE PENELITIAN. 3.2 Peralatan

BANK SOAL METODE KOMPUTASI

Bab 1. Pendahuluan Metode Numerik Secara Umum

MODIFIKASI METODE RUNGE-KUTTA ORDE EMPAT KUNTZMANN BERDASARKAN RATA-RATA KONTRA HARMONIK TUGAS AKHIR

PEMODELAN DAN SIMULASI NUMERIK GERAK OSILASI SISTEM BANDUL PEGAS BERSUSUN ORDE KEDUA DALAM DUA DIMENSI

Menguasai Konsep Elastisitas Bahan. 1. Konsep massa jenis, berat jenis dideskripsikan dan dirumuskan ke dalam bentuk persamaan matematis.

Triyana Muliawati, S.Si., M.Si.

ANALISIS SOLUSI NUMERIK MODEL GERAK ROKET DENGAN METODE RUNGE-KUTTA DAN MILNE

1.1 Latar Belakang dan Identifikasi Masalah

Mata Kuliah :: Matematika Rekayasa Lanjut Kode MK : TKS 8105 Pengampu : Achfas Zacoeb

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III PEMBAHASAN. 3.1 Analisis Metode. dan (2.52) masing-masing merupakan penyelesaian dari persamaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu integral dapat diselesaikan dengan 2 cara, yaitu secara analitik dan


BAB 3 DINAMIKA STRUKTUR

dy dx B. Tujuan Adapun tujuan dari praktikum ini adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Solusi Numerik Persamaan Gelombang Dua Dimensi Menggunakan Metode Alternating Direction Implicit

BUKU RANCANGAN PENGAJARAN MATA AJAR METODE NUMERIK. oleh. Tim Dosen Mata Kuliah Metode Numerik

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

BAB III APLIKASI METODE EULER PADA KAJIAN TENTANG GERAK Tujuan Instruksional Setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan dapat: 1.

III PEMBAHASAN. Berdasarkan persamaan (2.15) dan persamaan (2.16), fungsi kontinu dan masing-masing sebagai berikut : dan = 3

Yogyakarta, Maret 2011 Penulis. Supardi, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Karena penyelesaian partikular tidak diketahui, maka diadakan subtitusi: = = +

INTRODUKSI Dr. Soeharsono FTI Universitas Trisakti F

PENDAHULUAN METODE NUMERIK

TINJAUAN MATA KULIAH... Kegiatan Belajar 2: PD Variabel Terpisah dan PD Homogen Latihan Rangkuman Tes Formatif

Pengkajian Metode Extended Runge Kutta dan Penerapannya pada Persamaan Diferensial Biasa

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi

Studi Komputasi Gerak Bouncing Ball pada Vibrasi Permukaan Pantul

BAB I PENDADULUAN. Suspensi pada mobil adalah kumpullan komponen seperti pegas, peredam

BAB IV HASIL YANG DIPEROLEH

Metode Numerik & Lab. Muhtadin, ST. MT. Metode Numerik & Komputasi. By : Muhtadin

ANALISIS GETARAN PADA SISTEM SUSPENSI KENDARAAN RODA DUA (YAMAHA JUPITER Z 2004) MENGGUNAKAN SIMULASI SOFTWARE MATLAB 6.5

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MATA KULIAH ANALISIS NUMERIK

BAB I PENDAHULUAN. masalah dan menafsirkan solusi dari permasalahan yang ada. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. analitik, misalnya persamaan berikut sin x 7. = 0, akan tetapi dapat

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO

ANALISIS PENGARUH TINGKAT REDAMAN SHOCK UPSIDE DOWN PADA KENDARAAN BERMOTOR YAMAHA BYSON 150 CC

Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IV 2016 ISBN Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

PENGARUH PERUBAHAN NILAI PARAMETER TERHADAP NILAI ERROR PADA METODE RUNGE-KUTTA ORDE 3

PENERAPAN METODE ADAMS-BASHFORTH-MOULTON ORDE EMPAT UNTUK MENENTUKAN SOLUSI PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER HOMOGEN ORDE TIGA KOEFISIEN KONSTAN

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi getaran yang terjadi pada body kendaraan akibat ketidakrataan dari

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.1, Januari 2015 (1-7) ISSN:

menganalisis suatu gerak periodik tertentu

METODE NUMERIK SEMESTER 3 2 JAM / 2 SKS. Metode Numerik 1

Ilustrasi Persoalan Matematika

Analisa Variable Moment of Inertia (VMI) Flywheel pada Hydro-Shock Absorber Kendaraan

Perbandingan Skema Numerik Metode Finite Difference dan Spectral

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

I. PENDAHULUAN. kemajuan. Salah satunya adalah cabang ilmu matematika yang sampai saat ini

RPP 3 (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Sidang Tugas Akhir - Juli 2013

Hukum gravitasi yang ada di jagad raya ini dijelaskan oleh Newton dengan persamaan sebagai berikut :

Penyelesaian Numerik Model Ayunan Terpaksa Menggunakan Metode Exponential Time Differencing (ETD) dan Karakteristik Dinamika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Laporan Praktikum 9 Analisis Numerik

Redesign Sistem Peredam Sekunder dan Analisis Pengaruh Variasi Nilai Koefisien Redam Terhadap Respon Dinamis Kereta Api Penumpang Ekonomi (K3)

TUJUAN PERCOBAAN II. DASAR TEORI

SIMULASI DINAMIKA SISTEM PARTIKEL PADA KAIN DENGAN ALGORITMA VERLET

Mata Kuliah GELOMBANG OPTIK TOPIK I OSILASI. andhysetiawan

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi

Interpolasi. Metode Numerik POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA DEPARTEMEN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

Perpaduan Metode Newton-Raphson Dan Metode Euler Untuk Menyelesaikan Persamaan Gerak Pada Osilator Magnetik

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Ilmu fisika merupakan ilmu yang mempelajari berbagai macam fenomena alam dan berperan penting dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu peran ilmu fisika adalah mendukung perkembangan teknologi dan industri. Banyak sekali cabangcabang dari ilmu fisika yang diterapkan untuk perkembangan dan kemajuan teknologi dan industri, salah satu contohnya adalah bidang yang mempelajari getaran. Dasardasar dari ilmu getaran dimanfaatkan oleh industri motor untuk pengembangan salah satu produk komponen penting pada motor yaitu shock breaker. Shock breaker dirancang dengan menggunakan prinsip sistem getaran teredam. Shock breaker atau peredam kejut adalah alat yang terbuat dari logam baja yang berfungsi sebagai peredam goncangan agar body kendaraan tidak mengalami guncangan berlebihan saat melewati jalan bergelombang. Shock breaker pada kendaraan dibuat untuk memberikan kenyamanan bagi pengendara. Akan tetapi dalam kenyataannya tidak semua shock breaker sesuai keinginan konsumen. Ketidaksesuaian ini diakibatkan karena tujuan penggunaan shock breaker oleh konsumen berbeda antar satu dengan yang lain, misalnya seorang pembalap menginginkan sebuah shock breaker yang memiliki redaman yang kuat. Berbeda dengan khalayak umum yang tidak terlalu memperhatikan shock breaker yang digunakan karena hanya mementingkan kenyamanan dalam berkendara. Untuk itu diperlukan modifikasi sistem getaran teredam pada shock breaker yang berhubungan dengan koefisien redaman dan koefisien pegas sehingga nantinya didapatkan shock breaker yang baik dan nyaman digunakan. Penyelesaian model matematis sistem getaran teredam bisa menggunakan metode analitik dan metode numerik. Metode analitik membutuhkan waktu yang 1

lama. Untuk itu dibutuhkan metode numerik dalam penyelesaian sistem getaran teredam. Metode analitik yaitu metode yang dapat memberikan hasil sesungguhnya (eksak). Metode ini memang akurat tetapi memiliki kelemahan. Metode ini hanya terbatas menyelesaikan masalah matematis tertentu saja. Oleh karena itu dibutuhkan metode numerik. Metode numerik adalah pendekatan dari hasil eksak suatu masalah matematika. Meskipun begitu kesalahan (galat) metode numerik dapat diminimalisasi sehingga mendekati hasil eksak. Sistem getaran teredam merupakan salah satu permasalahan kompleks dalam fisika. Persamaan sistem getaran teredam merupakan Persamaan Differensial Biasa (PDB), dapat diselesaikan menggunakan metode analitik namun membutuhkan waktu yang lama dan proses penyelesaian yang panjang. Untuk itu dibutuhkan metode numerik untuk mendapatkan solusi PDB yang lebih baik dan lebih efisien untuk menyelesaikan masalah dalam sistem getaran teredam. Metode numerik dipilih untuk mempercepat proses perhitungan. Beberapa metode numerik yang digunakan dalam penyelesaian PDB diantaranya adalah metode Euler, metode Heun, metode Deret Taylor, metode Runge-Kutta. Metode-metode tersebut memiliki cara pendekatan yang sama tapi memiliki tingkat ketelitian yang berbeda. Metode Euler memiliki tingkat ketelitian yang lebih rendah dibandingkan dengan metode Runge-Kutta. Dalam proses penyelesaian suatu persamaan metode Runge-Kutta memiliki langkah uraian matematis yang lebih panjang dibandingkan metode Euler, tapi memiliki tingkat ketelitian yang lebih baik daripada metode Euler. Pada sistem getaran teredam variabel-variabel yang akan dicari adalah simpangan, kecepatan, dan percepatan. Simpangan, kecepatan, dan percepatan benda pada sistem tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan variasi waktu. Metode Runge-Kutta merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Metode Runge-Kutta yang dipilih adalah metode Runge-Kutta orde empat. Apabila diberikan suatu nilai untuk kondisi awal maka nilai-nilai kondisi 2

berikutnya akan diperoleh. Komputasi numerik untuk menyelesaikan sistem tersebut menggunakan Microsoft Office Excel. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana memperoleh variabel-variabel sistem getaran teredam dengan menggunakan metode Runge-Kutta orde empat? 2. Variabel-variabel tersebut adalah simpangan (x), kecepatan (x ), dan percepatan (x ). 1.3 Batasan Masalah Masalah yang akan diteliti adalah penyelesaian numerik sistem getaran teredam dari sebuah massa m yang terhubung pada suatu benda tegar yang keduanya terhubung pegas linier yang konstanta pegasnya k dan peredam getar yang koefisien redamannya k. Variabel-variabel getaran yaitu simpangan (x), kecepatan (x ) dan percepatan (x ) kemudian dicari menggunakan metode Runge-Kutta orde empat. Dari variabel-variabel yang diperoleh digambarkan grafik sebagai fungsi waktu (t). 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan solusi numerik dari sistem getaran teredam menggunakan lembar kerja Microsoft Office Excel dengan metode Runge-Kutta orde empat. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini yaitu : 1. Memperoleh solusi numerik untuk menyelesaikan sistem getaran teredam. 3

2. Menghasilkan program komputasi untuk menghitung nilai gaya dan gerak dalam sistem getaran teredam. 3. Menghasilkan suatu simulasi sederhana untuk melakukan rekayasa teknologi yang memiliki prinsip sistem getaran teredam. 4. Sebagai sumbangan ide untuk memecahkan masalah numerik pada sistem getaran teredam. 5. Melatih kemampuan dalam meyelesaikan suatu permasalahan fisika secara numerik. 1.6 Sistematika Penulisan Penyajian skripsi ini telah mengikuti aturan baku dalam susunan penulisan skripsi. Skripsi ini disusun menjadi lima bab. Masing-masing bab terdiri dari beberapa sub-bab. Adapun susunan bab secara rinci adalah sebagai berikut: a. Bab I Pendahuluan: berupa penjelasan dari latar belakang dan permasalahan yang mendasari penelitian ini. Pada latar belakang disampaikan penelitian-penelitian yang sudah ada sebelumnya dan beberapa aplikasi ilmu yang sudah ada menggunakan metode penelitian ini. Batasan masalah dari penelitian dan apa saja yang dirumuskan dalam penelitian ini. Di bab ini juga dibahas tujuan dan manfaat dari penelitian. b. Bab II Tinjauan Pustaka: berisi rujukan dan referensi serta penelitian-penelitian yang telah dilakukan yang berhubungan dengan penelitian ini. c. Bab III Landasan Teori: berisi teori-teori yang menunjang penelitian ini diantaranya adalah sistem getaran pegas teredam, persamaan differensial biasa, metode Excel komputasi, dan metode numerik dengan menggunakan Runge-Kutta orde empat. 4

d. Bab IV Metode Penelitian: berisi tentang metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode Runge-Kutta orde empat dan algoritma komputasi Excel. e. Bab V Hasil Penelitian dan Pembahasan: merupakan hasil komputasi berupa plotting grafik dari metode analisis dan data-data referensi dengan menggunakan komputasi Excel. f. Bab VI Kesimpulan dan Saran: pada bab ini akan disimpulkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan serta menyampaikan saran terkait dengan penelitian untuk menunjang penelitian-penelitian berikutnya. 5