BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara pariwisata dengan industri perhotelanmemiliki kaitan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan,

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan akomodasi untuk tempat menginap wisatawan yaitu hotel.

PERANAN RECEIVING DALAM MENINGKATKAN KELANCARAN OPERASIONAL BARANG DI HOTEL SAHlD KUSUMA RAYA. Oleh

BAB I PENGANTAR. pemandu wisata, dan lain-lain. Oleh karena itu, industri pariwisata memegang

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG ACCOUNTING

DAFTAR ISI. i KATA PENGANTAR. v DAFTAR TABEL. ix DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Sektor ini akan menciptakan banyak peluang kerja terkait

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupannya banyak tergantung pada ada tidaknya lintas wisatawan,

BAB I PENDAHULUAN. nyaman, serta mendapatkan kepuasan di dalam menerima pelayanan (service) selama

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam memenuhi kebutuhan pokok tamu yang menginap dihotel.

Adapun bagian dari Accounting Departement yang berperan penting dalam pengadaan makanan di hotel yaitu : 1. Cost Control

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional

PENGARUH EFEKTIVITAS PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN FOOD & BEVERAGE DEPARTMENT DI ASTON BRAGA HOTEL & RESIDENCE BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 27 Februari 2002 No.KM 3/HK.001/MKP-02, hotel adalah suatu jenis akomodasi

Dari pengertian diatas, maka hotel juga dapat definisi seperti di bawah ini :

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata kini memegang peran yang cukup penting dalam pembangunan ekonomi,

BAB 1 PENDAHULUAN. Department, Purchasing Department, dan Security Department.

BABI PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Desain standard..., Fakhrina 1 Kurnianti, FE UI, 2009 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kearah pemenuhan kebutuhan lainnya seperti makan, minum, rekreasi, olahraga,

potensi kepariwisataan yang bisa dikembangkan dan ditingkatkan, mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. misalnya, Front Office, Housekeeping, Accounting, Enginering, Food and

BAB I PENDAHULUAN. berbagai belahan dunia, salah satunya yaitu pariwisata di Indonesia. Pariwisata

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hotel memegang peranan penting dalam industri pariwisata karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan perekonomian khususnya untuk perekonomian Indonesia. Hal tersebut

Berikut digambarkan siklus kegiatan AK Hotel:

BAB I PENDAHULUAN. sarana akomodasi, objek wisata, biro perjalanan usaha, restaurant, dan lain

BAB I PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan sebagai salah satu penunjang kebutuhan masyarakat, untuk. tamu agar merasa nyaman seperti dirumah sendiri.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Untuk menjadi bagian dalam pembangunan Kecamatan Kandis, maka

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai model untuk mengembangkan industri pariwisata yang merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta dikenal sebagai salah satu kota budaya dan kota pariwisata,

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya dibangun biro-biro jasa, hotel-hotel atau penginapan-penginapan,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai belahan dunia, salah satunya yaitu pariwisata di Indonesia. Pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata. Banyaknya objek wisata baru di Yogyakarta ini membuat wisatawan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disebut penginapan. Hotel berasal dari kata hostel diambil dari bahasa Perancis

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas yang tersedia. Linen merupakan salah satu departemen yang menangani

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan ekonomi dan dunia pariwisata di Indonesia. Seperti yang kita

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSTITAS UDAYANA

BAB I PENDAHULUAN. dinamis. Perkembangan pariwisata diindonesia tidak bisa dilepaskan dari peran

BAB I PENDAHULUAN. cepat, dikarenakan oleh kunjungan wisatawan yang semakin meningkat untuk datang

BAB I PENDAHULUAN. dalam perkembangan ekonomi dan dunia pariwisata di Indonesia. Seperti. rekreasi yang dikelola dengan tujuan komersial.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

PERAN PURCHASING DEPARTMENT DALAM PENGADAAN BARANG MELALUI DAILY MARKET LIST DI SYARIAH HOTEL SOLO

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Kunjungan Wisatawan Ke Kota Bandung. Sumber : Disbudpar Kota Bandung 2015

BAB I PENDAHULUAN. Hotel merupakan sebuah bangunan yang dibangun dalam. kebutuhan orang orang yang melakukan perjalanan dengan bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. yang dibangun dari berbagai segmen industri, seperti: akomodasi, transportasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Perkembangan Wisatawan Mancanegara di Indonesia. (Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kedudukan sektor pariwisata di dunia perekonomian Indonesia semakin

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. di berbagai aktivitas bisnis. Munculnya berbagai jenis operasi memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi Industri pariwisata berkembang sangat cepat. Industri

PENGADAAN BARANG KEBUTUHAN KAMAR DEPARTEMEN HOUSEKEEPING DI HOTEL HW PADANG. Oleh : IMAM ALI SATRIA /2011

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian atau definisi hotel secara umum adalah suatu bentuk bangunan,

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 7. Bonus (Departemen Khusus) 2. Tunjangan transportasi. 8. Service charge 3. Tunjangan kesehatan(bpjs) 9. Kantin 4.

BAB I PENDAHULUAN. kepulauan yang terbesar di dunia yang memiliki kira-kira dua puluh delapan ribu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan sebuah industri yang bergerak di bidang jasa dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Alasan Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini tidak dapat dipungkiri lagi jika dunia pariwisata Indonesia

Hotel adalah bentuk bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk. menginap para tamu, makanan dan minuman, serta fasilitas-fasilitas lain yang

BAB I PENDAHULUAN. serius terhadap bidang ini telah melahirkan beberapa kebijakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Nasional merupakan sarana yang efektif untuk memajukan. bangsa, sebagaimana tercantum pada Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. yang didirikan diseluruh wilayah Indonesia pada umumnya. meliputi : Front Office Department, Housekeeping Department dan Food and

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung termasuk salah satu Kota Pariwisata dimana banyak


BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB IV ANALISIS DATA

BAB 1 PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang paling menguntungkan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri perhotelan tidak terlepas dari tumbuh dan

AKUNTANSI HOTEL RMK SAP 3 (Ruang Lingkup Akuntansi Perhotelan dan Menerapkan Akuntansi Perhotelan)

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan pemerintah daerah (Undang-Undang Kepariwisataan No.10 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata dimasa ini telah menjadi sorotan di seluruh penjuru dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu bisnis yang tumbuh sangat cepat, dengan

BAB I PENDAHULUAN. memadai bagi para wisatawan. Pertumbuhan pembangunan Hotel hotel baru di. fasilitas bisnis yang ditawarkan oleh hotel.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (seperti meeting room, business centre, exhibition room dan sebagainya), yang

BAB I PENDAHULUAN. hotel tersebut meminta adanya keahlian dan keterampilan di dalam. yang akan mengakibatkan kehancuran hotel tersebut.

MENERIMA DAN MEMROSES RESERVASI PADA HOTEL DANAU TOBA INTERNATIONAL MEDAN KERTAS KARYA DISUSUN : O L E H IRMA YULIDA PUTRI POHAN NIM :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini belum memenuhi harapan. Salah satu penyebabnya adalah karena masalah

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata juga dapat menjadi pemasukan devisa negara, memperluas

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Untuk menunjang kelancaran arus pariwisata tersebut disadari perlu adanya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini keberadaan industri pariwisata The leading

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Wisatawan Jumlah Presentase. Sumber : Dinas Pariwisata Kota Bandung dalam Data Badan Pusat Statistik Kota Bandung Tahun 2013.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA

BAB I PENDAHULUAN. internet kita bisa melakukan bisnis secara online, mencari berbagai informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. minuman ( Food and Beverage ). Selain menginap tamu juga memerlukan makanan. dan minuman dalam pemenuhan kebutuhan pokoknya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hubungan antara pariwisata dengan industri perhotelanmemiliki kaitan yang erat. Bisa dikatakan bahwa industri perhotelan menjadi salah satu pondasi pendukungpembangunan sektor pariwisata. Wisatawan yang berkunjung ke suatu daerah wisata akan membutuhkan tempat untuk beristirahat atau hanya sekedar transit untuk melepas lelah, maka disinilah peran industri perhotelan akan diperlukan dalam sektor pariwisata. Hotel menjadi salah satu kebutuhan yang dibutuhkan wisatawan dalam mendukung perjalanannya dalam melakukan perjalanan wisata. Oleh karena itu perkembangan hotel berkembang sangat maju dan pesat. Banyak hotel-hotel baru yang sedang dan akan segera dibangun di berbagai kota-kota besar di Indonesia, salah satunya adalah kota Yogyakarta. Pertumbuhan pembangunan hotel di Yogyakarta saat ini sangat berkembang. Semua pihak hotel berlombalomba membangun hotel dengan berbagai jenis. Jenis hotelnya beragam mulai dari kelas melati hingga hotel berbintang dengan beragam fasilitas yang memenuhi kriteria penggolongan hotel. Dengan keberadaan hotel maka akan terjadi transaksi ekonomi dimana pihak hotel akan memerlukan bahan makanan dan minuman dan berbagai keperluan operasional lainnya dengan banyak rekan kerja dari luar yang akan

membentuk suatu kerjasama antara pihak hotel dengan pihak-pihak lain yang akan membantu berjalannya operasional hotel. Salah satu hotel di Yogyakarta berbintang empat yang termasuk dalam grup Archipelago adalah Hotel Harper Mangkubumi Yogyakarta. Hotel Harper Mangkubumi bergerak di bidang jasa yang menjual akomodasi kamar, makanan dan minuman, meeting room,dan lain sebagainya. Ada beberapa department dalam Hotel Harper Mangkubumi Yogyakarta yaitu Sales and Marketing, Front Office, Housekeeping, Food and Beverages Product,Food and Beverages Service, Human Resources Department,Engineering Department dan Accounting. Accounting terdiri dari berbagai bagian yaitu Financial Controller,Income Audit, Account Receivable, Account Payable, General Cashier, Cost Control, Purchasing,Receivingdan Storekeeper. Dalam dunia perhotelan khususnya di Hotel Harper sendiri setelah Purchasing melakukan pemesanan atau pembelian barang melalui Supplier atau pembelian barang secara langsung keluar hotel, maka semua barang yang masuk ke hotel harus melalui suatu bagian department dari Accounting yang bertugas menerima semua barang yang masuk ke dalam hotel dengan berbagai prosedur yang tercantum dalam Golden Rules Receiving Archipelago Internasional.Staff receivingharus melakukan semua prosedur penerimaan barang di Hotel Harper Mangkubumi sesuai dengan Golden Rules Receiving Archipelago Internasional.Alasan penulis memilih judul penelitian diatasadalah untuk lebih mengetahui bagaimana Golden Rules Archipelago Internasionaldi Hotel Harper sudah diterapkan dan dijalankan sebagaimana mestinya, maka

disusunlah laporan Tugas Akhir ini yang berkenaan denganpemesanan barang oleh purchasing dan penerimaan barang olehstaffreceiving. 1.2. Rumusan Masalah Rumusan masalah berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas dengan judul: Proses Receivingdan Purchasing di Hotel Harper Mangkubumi Yogyakarta Berdasarkan Golden Rules Archipelago Internasional. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka pertanyaan penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah proses receiving di Hotel Harper Mangkubumi Yogyakarta berdasarkan dengan Golden Rules Archipelago International? 2. Bagaimanakah proses purchasing di Hotel Harper Mangkubumi Yogyakarta berdasarkan dengan Golden Rules Archipelago International? 1.3. Tujuan Penelitian Sesuai dengan pokok permasalahan yang ditulis, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui proses receiving barang berdasarkan Golden Rules- ArchipelagoInternational. 2. Mengetahui proses purchasing berdasarkan Golden Rules- ArchipelagoInternational.

1.4. Manfaat Penelitian 1. Manfaat praktis dari penulisan tugas akhir ini adalah memberikan informasi hasil evaluasi penerapan sistem penerimaan barang di Hotel Harper Mangkubumi sesuai dengan Golden Rules-Receiving dan purchasing. 2. Manfaat teoritis dari penulisan tugas akhir ini adalah penulis dapat mengetahui sistem sistem penerimaan barang di Hotel Harper Mangkubumi sesuai dengan Golden Rules-Receiving dan purchasing. 1.5. Tinjauan Pustaka Beberapa penelitian yang mendahului penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tugas Akhir milik Yudhi Ardhianto Program Keahlian Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi, Direktorat Program Diploma, Institut Pertanian Bogor 2010 yang berjudul Pengadaan dan Penyimpanan Bahan Tepung-Tepungan di Hotel Kartika Chandra. Dalam referensi ini disebutkan bahwa:permintaan pemesanan tepung-tepungan dilakukan bersamaan dengan bahan makanan kering melalui storeroom, kemudian mengajukan purchase requisition ke bagian purchasing untuk memproses pembelian barangnya melalui purchase order. Berdasarkan PO tersebut, supplierakan mengirimkan barangnya ke hotel melalui receiving section atau cost control dengan melampirkan invoice.

2. Referensi tugas akhir milik Olivia A. Hutabarat mahasiswi Universitas Sumatra Utara, Fakultas Sastra Program Pendidikan Non Gelar Bidang Keahlian Perhotelan Medan 2009 yang berjudul Analisis Tentang Food Quality Control di Hotel Grand Antares Indonesia, dalam laporan tersebut disebutkan bahwa bagian ini bertugas menerima semua jenis barang yang telah dipesan sebelumnya oleh bagianpurchasing, barangbarang tersebut dipusatkan pada satu tempat yang disebut dengan area penerimaan barang atau lebih dikenal dengan sebutan receiving area. Sebagai tempat menerima segala jenis barang keperluan operasional hotel, seorang penerima barang (receiving clerk) harus betul-betul menguasai pekerjaannya terutama yang berhubungan dengan kualitas barang (quality), jenis dan spesifikasi barang (spesification) ukuran barang atau bahan makanan tertentu (size), berat dari bahan makanan tertentu (weight), harga (prize) dari segala jenis barang yang akan diterimanya setiap hari. 3. Tugas Akhir atas nama Wahyunis Agung Riwayati dengan judul Analisis Peran Accounting The Sahid Rich Jogja Hotel Dalam Upaya Pemenuhan Barang-Barang Kebutuhan Tamu Hotel, mahasiswi Diploma Kepariwisataan UGM tahun 2010, dipaparkan bahwa sebagai salah satu bagian dari Accounting Department, receiving memiliki tugas dan tanggung jawab dalam penerimaan barang-barang hotel yang dipesan oleh bagian purchasing.

Berdasarkan berbagai tinjauan pustaka yang disebutkan, laporan tugas akhir yang dibuat ini belum pernah disusun sebelumnya oleh peneliti lain. 1.6. Landasan Teori Pada Tugas Akhir ini mejelaskan mengenai pengertian akomodasi wisata,pengertian hotel,pengertian akutansi perhotelan, danpengertian receiving. 1. Akomodasi Wisata Pengertian Akomodasi menurut Marsono (2008) adalah tempat untuk menginap atau untuk tinggal sementara bagi wisatawan yang bepergian atau sedang dalam perjalanan jauh. Salah satu bentuk akomodasi adalah hotel. 2. Hotel Menurut Marsono (2008) Hotel adalah: a) Bangunan tempat untuk bermalam dan menyediakan makan bagi tamu hotel. b) Perusahaan yang menyediakan jasa dalam bentuk akomodasi atau penginapan dan menyediakan hidangan makanan yang didukung fasilitas yang memadai. Pengertian Hotel menurut Denis L. \Foster (2000: 194) adalah istilah hotel merujuk pada semua jenis penginapan dalam arti luas.

Hotel adalah sebuah bangunan yang berfungsi sebagai penginapan bagi yang membutuhkan dengan fasilitas pendukung seperti restoran. Hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan keseluruhan fungsi untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil. Menurut Sulasiyono (2011 : 6), hotel adalah bangunan yang dikelola secara komersil dengan memberikan fasilitas penginapan untuk masyarakat umum dengan fasilitas sebagai berikut: 1. Jasa penginapan 2. Pelayanan makanan dan minuman 3. Pelayanan barang bawaan 4. Pencucian pakaian 5. Penggunaan fasilitas perabot dan hiasan-hiasan yang ada di dalamnya. Menurut Yahya (2015) menyatakan hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang yang memperoleh pelayanan penginapan berikut makan dan minum. Jadi dapat disimpulkan bahwa definisi hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu.

3. Akutansi Hotel Pengertian Hotel Accounting menurut Neuner (dalam Riwayati, 2010) yaitu: a) Akutansi Kantor Depan, bertugas menerima uang kas dan piutang, membuat bill sewa kamar hotel, biaya makan di restoran, biaya laundry (jika ada), dan lainnya. b) Akutansi bagian Belakang, meliputi pengendalian mengenai pengeluaran biaya operasional hotel dan persediaan yang bersangkutan dengan bahan makanan, minuman, gaji, dan lain-lain. 4. Receiving Receiving merupakan salah satu bagian dari Accounting Department yang bertanggung jawab terhadap penerimaan barang di hotel. Menurut Bartono (dalam Riwayati, 2010) staff receiving berkewajiban untuk menerima, memeriksa barang, atau bahan olahan yang datang dan diberikan oleh supplier berdasarkan pesanan purchasing. Pada dasarnya semua barang yang masuk ke hotel untuk keperluan operational harus melalui bagian receiving. Tujuan utama receiving adalah mendapatkan barang-barang yang bagus dan berkualitas dengan jumlah yang sama dengan permintaan dan sesuai dengan harga yang disepakati.

1.7. Metode Penelitian 1. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata bukan data yang berbentuk angka. Data kualitatif ini diperoleh dari beberapa jenis cara pengambilan data dan pengambilan gambar yaituobservasi,wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka yang dilakukan di Hotel HarperMangkubumi Yogyakarta. 2. Jenis Data a. Data Primer Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa interview, observasi langsung kepada manajemen Hotel Harper. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh/dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain. Biasanya sumber tidak langsung berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi. 3. Tehnik Pengumpulan Data a. Observasi Observasi adalah peninjauan secara cermat. Observasi ini menjadi salah satu dari teknik pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan penelitian, yang direncanakan dan dicatat secara sistematis, serta dapat

dikontrol keandalan (reliabilitas) dan kesahihannya (validitasnya). Pengamatan yang dilakukan dalam Hotel Harper secara langsung di bagianreceiving, yaitu denganmengamati proses penerimaan barang di Hotel Harper yang sesuai dengan Golden Rules-Receiving Archipelago Internasionaldan hasilnya akan disusun secara sistematis sebagai laporan. b. Wawancara Wawancara adalah aktivitas tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal.wawancara dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan kepada staff Accounting khususnya di bagian receiving Hotel Harper. c. Dokumentasi Dokumentasi adalah mengumpulkan informasi, atau bukti seperti gambar, kliping, bahan referensi dan lainnya. Dokumentasi diambil oleh penulis menggunakan kamera handphone atas seizin staff receiving. d. Studi Pustaka Studi Pustaka adalah cara pengumpulan data dengan membaca dan mengambil intisari dari literature dari buku-buku, internet danbrosur mengenai Hotel Harper yang ada hubungannya denganmasalah yang akan dibahas dalam laporan Tugas Akhir. 4. Analisa Data Data berkaitan dengan proses receiving di hotel Harper dianalisis secara deskriptif. Penelitian deskriptif adalah mencari suatu fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif ini digunakan untuk meneliti

suatu masalah di Hotel Harper yaitu dengan menggambarkan atau mengaanilisareceiving dan purchasingsesuai dengan Golden Rules Receiving. 1.8. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dari laporan tugas akhir ini terdiri atas 4 bab yaitu: 1. Bab I : Pendahuluan Bab ini berisi tentang latar belakang,rumusan masalah,tujuan, manfaat, tinjauan pustaka, landasanteori, metode penelitian, dan sistematika penulisan. 2. Bab II : Gambaran Umum Bab ini membahas mengenai lokasi hotel sampai dengan profil lengkap dan berbagai fasilitas Hotel Harper Mangkubumi Yogyakarta. 3. Bab III : Pembahasan Bab ini berisi tentang pembahasan proses berdasarkan Golden Rules-Receiving dan Purchasing Archipelago International 4. Bab IV : Kesimpulan dan Saran Bab ini membahas mengenai kesimpulan dan saran yang ditujukan kepada pihak hotel.