PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM BASIS DATA PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN: STUDI KASUS PADA PT. SPEED GAME

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN, PERSEDIAAN DAN PEMBELIAN PADA PT. XYZ

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik.

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PENJUALAN, DAN PERSEDIAAN PADA PT INTERJAYA SURYA MEGAH

ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA PEMBELIAN, PENJUALAN, DAN PERSEDIAAN PADA CV. DEWI BERSAUDARA

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENJUALAN, PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA PT. SUMBER SEHAT BERBASIS WEB


ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PADA PROSES PEMESANAN, PEMBAYARAN DAN PENGIRIMAN BERBASIS WEB PADA CV. MULTI SURYA MANUNGGAL

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.14 No.4 Tahun 2014

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA UNTUK PENJUALAN PADA PT.TETSIN MOCHI INDONESIA BERBASIS WEB

PENERAPAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PD MASA BARU BAN PONTIANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi kebutuhan penting dalam perusahaan untuk mendukung

Catrine ( ) Binus University, Jakarta, Indonesia, Vania Kartika Utami ( )

ANALISA DAN PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM PENJADWALAN ADMINISTRASI DAN KEUANGAN SEKOLAH MUSIK CITRAS

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA UNTUK PEMESANAN HOTEL PEONY BERBASIS WEB

BAB 1 PENDAHULUAN. hindari lagi bahwa teknologi dan informasi menjadi suatu kebutuhan penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Basis data merupakan kerangka dasar dari sistem informasi dan membuat

APLIKASI PENJUALAN, PEMBELIAN DAN RETUR PADA PT GLORIA CIPTA KARYA

KONSEP SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) PADA PROSES PRODUKSI DALAM PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU ABSTRAK

SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE SEPATU PADA TOKO STARS SHOP MEDAN

Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi Dan Sistem Informasi Perdagangan Alat Berat Multicabang Pada UD X

SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA COFFEE SHOP STUDI KASUS: KRAKATOA COFFEE AND GEMSTONE

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (STUDI KASUS: PT.

3.2.4 Data Flow Diagram Level DFD Level 1 Penjualan. Gambar 3.8 DFD Level 1 Penjualan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mekanikal, peralatan elektrikal, peralatan keselamatan kerja.

SISTEM BASIS DATA APLIKASI PERSEDIAAN BERBASIS WEB PADA PT. DANA PENSIUN BNI

BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT MITRA SINERGI ADHITAMA

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan berlomba - lomba untuk memajukan perusahaan yang dikelolanya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi sekarang ini, perkembangan dunia teknologi

SISTEM BASIS DATA PENJUALAN ALAT INDUSTRI BERBASIS WEB PADA PT. INTER GUNA MANDIRI

PENGEMBANGAN BASIS DATA PENJUALAN, PERSEDIAAN DAN LOGISTIC TRACKING: STUDI KASUS PT ABHIMATA CITRA ABADI

ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN PADA PT. SWARI ANDINI

Perancangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Bangunan (Studi Kasus Pada CV. Radho Jaya)

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

SISTEM PELAYANAN TERPADU PADA PT. SRIKANDI PALEMBANG

BAB 1 PENDAHULUAN. baik sehingga menghasilkan kerja yang baik pula.

BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT HERFINTA FARM AND PLANTATION MEDAN. A. Pengertian Persediaan dan Jenis Persediaan

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN APLIKASI ORDER TRACKING UNTUK BAGIAN PURCHASING BERBASIS WEB PADA PT.ABC

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PADA PETERNAKAN AYAM PETELUR X

Pertemuan 1 : PENGANTAR BASIS DATA

PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA OPERASIONAL PADA SMP STRADA SANTO FRANSISKUS XAVERIUS 2

Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Persediaan Perbekalan Farmasi (Studi Kasus Pada Gudang Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung)

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG DAGANG DI PT DIMARCO MITRA UTAMA CABANG BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap perusahaan adalah dengan memberikan pelayanan yang cepat dan

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DAN TUJUAN SISTEM

BAB 2 LANDASAN TEORI. beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : dari beberapa file dokumen yang terhubung secara logis.

APLIKASI DATABASE RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP BERBASIS WEB PADA RSUD SEKADAU

RANCANGAN BASIS DATA UNTUK MENGELOLA DATA PENERIMAAN, PENGIRIMAN BARANG DAN PEMBAYARAN JASA PADA PT. WAHANA KARYA JASA TIRTA

BAB III ANALISA SISTEM

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA INTERNAL MANAJEMEN PROYEK BERBASIS WEB PADA PT. XYZ

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Persediaan Perbekalan Farmasi (Studi Kasus pada Gudang Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN KLAIM BERBASIS WEB DAN APLIKASI BLACKBERRY

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI INVENTORI BERBASISKAN RFID PADA PT. ABC

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. ARTHA JAYA GRAPRINT DENGAN PENDEKATAN UNIFIED PROCESS BERORIENTASI OBJEK

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI BASIS DATA PEMESANAN TIKET, PAKET TUR, DAN VOUCHER HOTEL PADA PT. KARUNIA LESTARI XPRESIF

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. PT. Sinar Jaya Sukses Mandiri merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA UD X. Hendri Susanto Gunawan

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA UNTUK PROSES PEMBELIAN,PERSEDIAAN, DAN PENJUALAN PADA UD KARTIKA LANGGENG

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak dimanfatkan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Banyak sekali perusahaan

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN BAHAN BAKU UNTUK PROYEK

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI JASA REPARASI KAPAL PADA PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI (PERSERO) GALANGAN II

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN PADA PT SELATAN JAYA PRIMA PERKASA

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA TERNAK DI PERUSAHAAN DAGANG PERUSAHAAN PENGENGEMBANGAN USAHA TERNAK INDONESIA (PD.

Sistem Restoran Pada Restoran Cinta Alam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Jakarta oleh Bapak Eddy. CV. Mutiara Electronic terletak di Ruko Taman Permata Buana

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PERSEDIAAN, DAN PENJUALAN BERBASIS WEB PADA PT. INTERJAYA SURYA MEGAH

pada tabel 2. Untuk mengurangi resistance to change serta agar tidak mempersulit

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM. CV. ProPoster Indonesia merupakan sebuah perusahaan production

BAB 1 PENDAHULUAN. menyimpan dan mengontrol data-data yang di perlukan seperti data pembelian,

Perancangan Sistem Informasi Persediaan Penjualan Sparepart Pada PT Duta Umindo Aditya

PENGEMBANGAN SISTEM BASIS DATA UNTUK APLIKASI PEMBUATAN DAN MONITORING TARGET LETTER (Studi Kasus PT. ASURANSI ALLIANZ UTAMA INDONESIA)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN PADA RESTORAN CELIO BISTRO

PERANCANGAN BASIS DATA UNTUK SISTEM ANGGARAN DAN REALISASI BERBASIS WEB PADA PT. XYZ

akan muncul pesan seperti contoh berikut. diterima Berikut adalah tampilan awal dari form Retur Pembelian:

A. Prosedur Pemesanan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar yang efektif.

SISTEM PEMASARAN LAPTOP BERBASIS E-COMMERCE PADA CV. WAHOO COMPUTER MEDAN

SISTEM BASIS DATA PENJUALAN, PEMBELIAN DAN PERGUDANGAN PADA PD. SURYA WIJAYA MOTOR

Pengantar Basis Data

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. Perusahaan ini bergerak di bidang pendistribusian produk Healthcaare berupa

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN TUJUAN BASIS DATA

Aplikasi Perhitungan Jumlah Pesanan Produksi dan Frekuensi Produksi per Tahun dengan Metode Economic Production Quantity

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI SISTEM BASIS DATA PEMBAYARAN DAN PENGADAAN BARANG INVENTARIS DI SMA NEGERI 3 SERANG

RANCANGAN SISTEM BASIS DATA UNTUK MENGELOLA DATA TRANSAKSI PEMBELIAN DAN PENJUALAN SAHAM PADA BAGIAN SETTLEMENT PT.

Aplikasi Perhitungan Jumlah Pesanan Produksi dan Frekuensi Produksi per Tahun dengan Metode Economic Production Quantity

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

Perancangan Basis Data Yang Terintegrasi Melalui Jaringan Komputer

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi sekarang ini, perkembangan teknologi semakin maju

Transkripsi:

PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM BASIS DATA PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN: STUDI KASUS PADA PT. SPEED GAME Honni; Ryan Ferdy Marcelino; Yohanes Radjali Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480. honni@binus.edu ABSTRACT This study aims to to perform database application development system on purchasing, sales and inventory of PT. Speed Game, a company that applies manual database system. The company often faces difficulties in obtaining and processing data information about purchasing, sales and inventory that may affect the employee performance. Therefore, to facilitate the company in processing data and produce information quickly, precisely and accurately, a development of database application system is build using database lifecycle method. The result achieved is a database application system of purchasing, sales and inventory that will facilitate the company in running its business processes. It can be concluded that the development of database application system is necessary to help the company accelerate and simplify the obtaining information process and as well as store and retrieve any information needed. Keywords: development, application database systems, purchasing, sales and inventory ABSTRAK Penulisan artikel ini bertujuan untuk melakukan pengembangan aplikasi sistem basis data pembelian, penjualan dan persediaan pada PT. Speed Game yang masih menggunakan sistem manual. Perusahaan ini sering kesulitan memperoleh dan mengolah informasi data pembelian, penjualan dan persediaan yang berpengaruh pada kinerja karyawan. Untuk mempermudah perusahaan mengolah data dan menghasilkan informasi dengan cepat, tepat, dan akurat, sebuah pengembangan aplikasi sistem basis data dibangun menggunakan metode database lifecycle. Hasil yang dicapai merupakan sebuah aplikasi sistem basis data pembelian, penjualan dan persediaan yang akan mempermudah perusahaan melakukan proses bisnisnya. Simpulan yang diperoleh adalah pengembangan aplikasi sistem basis data perusahaan sangat diperlukan untuk membantu perusahaan mempercepat dan mempermudah pengolahan dan perolehan informasi dan menyimpan serta mengambil kembali informasi yang dibutuhkan. Kata kunci: pengembangan, aplikasi sistem basis data, pembelian, penjualan, dan persediaan Pengembangan Aplikasi Sistem (Honni; dkk) 401

PENDAHULUAN Sistem basis data menjadi salah satu komponen yang penting dalam penerapan teknologi informasi tersebut, khususnya dalam dunia bisnis. Dengan adanya sistem basis data yang handal, perusahaan dapat menyimpan data atau informasi dalam jumlah yang besar serta dapat mengolah dan menampilkan informasi data tersebut dengan cepat, akurat, dan tepat. Di samping itu, dengan adanya sistem basis data, perusahaan dapat mengurangi kesalahan-kesalahan dalam mengelola data. PT. Speed Game merupakan sebuah perusahaan distributor yang bergerak dalam penyaluran console game baik berupa Playstation 2, Playstation 3, Nintendo wii dan Xbox 360. Perusahaan ini juga memiliki beberapa supplier untuk komponen mesin console dan kelengkapannya. Seiring meningkatnya permintaan akan console game yang ada, perusahaan tidak dapat lagi mengandalkan sistem pencatatan lama yang masih manual untuk menunjang setiap transaksinya. Karena itu, di perlukan sebuah sistem baru yang terkomputerisasi. Dalam proses bisnisnya perusahan masih menggunakan sistem pencatatan manual menggunakan bon/nota transaksi sehingga setiap pencatatan data transaksi dan penyimpanannya menjadi sebuah kendala tersendiri. Sampai saat ini metode penyimpanan masih berupa arsip file sehingga rentan terhadap manipulasi dan kejahatan lainya. Perusahaan membutuhkan sebuah sistem yang terintegrasi baik dalam pengolahan data dan penyimpanan data maupun pengolahan terhadap arus transaksi yang berdasarkan pada sistem basis data sehingga dalam melakukan proses bisnisnya dapat cepat, akurat dan dapat diandalkan sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas kerja perusahaan. Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan dan manfaat penulisan ini adalah: (1) menganalisis sistem yang berjalan di perusahaan saat ini; (2) merancang sistem basis data pembelian, penjualan dan persediaan yang tepat bagi perusahaan; (3) merancang aplikasi dan laporan-laporan; (4) mempermudah pengontrolan pembelian, penjualan dan persediaan pada sistem yang berjalan selama ini sehingga menghindari resiko kerugian akibat hilangnya kesempatan untuk memenuhi permintaan pelanggan. Studi Pustaka Sistem Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan (Whitten, 2004). Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu sama lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu (Mulyadi, 2001, p.2). Sistem basis data mempunyai peranan yang sangat penting dalam software engineering dimana database merupakan kerangka dasar sistem informasi (Pressman, 2001). Menurut Connolly & Begg (2002, p.274) definisi sistem menjelaskan cakupan dan batasan dari aplikasi basis data dan user view. User view menjelaskan apa yang dibutuhkan dari suatu aplikasi basis data dari sudut pandang pekerjaan tertentu atau area aplikasi perusahaan atau organisasi. Basis Data Menurut Connoly & Begg (2002, p14), basis data adalah kumpulan data yang berhubungan secara logikal dan merupakan gambaran dari data tersebut, yang dirancang untuk menemukan kebutuhan informasi sebuah organisasi. Basis data adalah rangkaian dari file terstruktur dalam sebuah komputer yang terorganisasi secara efisien. File ini dapat menyimpan banyak sekali informasi yang 402 ComTech Vol.2 No. 1 Juni 2011: 401-409

dapat dimanipulasi dan dipanggil ketika diperlukan (Maslakowski & Butcher, 2000, p10-11). Sedangkan Post (2002, p.10) menyatakan bahwa basis data adalah kumpulan data yang telah disimpan dalam format yang telah terstandarisasi yang dirancang untuk digunakan oleh beberapa pemakai bersama. Dari ketiga teori yang telah dikemukakan, dapat ditarik kesimpulan bahwa basis data adalah kumpulan data atau rangkaian file yang telah terstandarisasi dan dapat dimanipulasi untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu perusahaan. Sebelum mencoba merancang suatu aplikasi basis data, kita perlu mengenali batasan sistem dan bagaimana antarmuka dengan bagian sistem informasi lainnya dalam organisasi. Hal penting yang harus diperhatikan bahwa ini tidak hanya pada batasan sistem pemakai sekarang dan batasan bidang aplikasi sekarang, tetapi juga pemakai dan aplikasi mendatang. Sebuah aplikasi basis data mungkin memiliki satu atau lebih pandangan pemakai. Karena itu, mengidentifikasi pandangan pemakai sangatlah penting agar dapat memastikan tidak ada pemakai utama yang terlupakan ketika mengembangkan keperluan untuk aplikasi baru. Menurut Connoly & Begg (2002), pada umumnya DBMS menyediakan fasilitas berikut ini: (1) memungkinkan pemakai untuk mendefinisikan basis data, biasanya melalui Data Definition Language (DDL). Pemakai bisa memasukkan data, memperbaharui data, menghapus data, dan mengambil data dari basis data, dan biasanya dilakukan memalui Data Manipulation Language (DML); (2) Sebagai tempat penampungan untuk semua data dan deskripsi data memungkinkan DML untuk menyediakan sebuah fasilitas untuk mengambil keterangan dari data yang disebut dengan query language. Keberadaan query language ini akan mengatasi masalah yang terjadi pada basis data yang dibuat secara tradisional. Query language yang paling umum adalah Structured Query Language (SQL, biasanya dibaca S-Q-L atau Seequel ) dimana sekarang secara tak langsung telah menjadi bahasa formal dan terstandarisasi untuk DBMS. Berikut ini adalah lifecycle database (Gambar 1): Gambar 1. Lifecycle database. Pengembangan Aplikasi Sistem (Honni; dkk) 403

Penjualan, Pembelian, dan Persediaan Penjualan adalah salah satu kegiatan perekonomian yang mengakibatkan berpindahnya hak milik dari penjual kepada pembeli yang menerima imbalan tertentu sesuai dengan yang telah disepakati (Mulyadi, 2001, p.204). Sistem pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan. Fungsi pembelian pada sistem pembelian bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang, dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih (Mulyadi, 2001, p.301). Dari sudut pandang pembeli, retur pembelian adalah barang yang dikembalikan atau penyesuaian atas barang yang cacat (Warren, 2005, p.630). Menurut Mulyadi (2001, p.553), sistem persediaan bertujuan untuk mencatat mutasi tiap jenis persediaan yang tersimpan di gudang. Sistem ini berkaitan erat dengan sistem penjualan, sistem retur penjualan, sistem pembelian, sistem retur pembelian dan sistem akutansi biaya produksi. Dalam perusahaan manufaktur persediaan terdiri dari: persediaan bahan jadi, persediaan produk dalam proses, persediaan bahan baku, persediaan bahan penolong, persediaan bahan habis pakai pabrik, persediaan suku cadang. Dalam perusahaan dagang, yang merupakan barang yang dibeli untuk dijual kembali. Sedangkan untuk metode pencatatan persediaan dibagi menjadi dua yaitu: metode mutasi persediaan dan metode persediaan fisik. Dalam mutasi persediaan, setiap mutasi persediaan dicatat dalam kartu persediaan dari pembelian saja yang dicatat, sedangkan mutasi berkurangnya persediaan karena pemakaian tidak dicatat dalam persediaan. METODE Pengembangan aplikasi sistem basis data penjualan pembelian dan persediaan pada PT. Speed Game ini dilakukan menggunakan metode Lifecycle Database dengan mempelajari dan menganalisis (1) prosedur-prosedur yang berhubungan dengan penjualan pembelian dan persediaan barang pada perusahaan; (2) proses bisnis dan kebutuhan informasi yang berkaitan dengan pembelian barang yang akan dijual kembali; (3) barang yang dibeli seputar alat mesin game dan juga accessoriesnya; (4) penjualan barang berdasarkan pesanan dari para pelanggan; (5) persediaan barang, jumlah stok barang yang ada di dalam persediaan barang. HASIL DAN PEMBAHASAN Sistem kerja PT. Speed Game mencakup kegiatan-kegiatan persediaan, pembelian dan penjualan serta retur (baik penjualan maupun pembelian). Apabila ada pemesanan dari customer maka akan dilakukan penjualan barang. Jika persediaan barang kurang dari stock minimum maka akan dilakukan pembelian barang ke supplier. Sedangkan retur penjualan merupakan penukaran barang rusak dari customer ke perusahaan, dan retur pembelian merupakan penukaran barang rusak dari perusahaan ke supplier. Berikut ini adalah tata laksana prosedur kegiatan pada perusahaan (Gambar 2 dan 3). Pertama, tata laksana penjualan barang, yaitu sebagai berikut: (a) Marketing penjualan menerima pemesanan barang dari customer melalui telepon; (b) Marketing penjualan akan melakukan pengecekan ke bagian inventory melalui telepon; (c) Bagian inventory akan memberikan laporan 404 ComTech Vol.2 No. 1 Juni 2011: 401-409

apabila barang tersedia; (d) Bagian accounting akan membuat invoice penjualan untuk diberikan ke customer. Sebelumnya telah dilakukan kesepakatan mengenai cara pembayarannya, yaitu pembayaran kontan atau hutang sebelum pengiriman barang; (e) Apabila stok barang kurang dari stok minimum, marketing pembelian akan melapor pada direktur untuk melakukan pembelian barang; (f) Setelah bagian accounting membuat invoice penjualan, bagian inventory akan membuat delivery order (DO) serta menyiapkan barang sesuai pesanan marketing penjualan/sales order (SO); (g) Lalu bagian inventory akan meng-update data persediaan barang berdasarkan barang yang dikeluarkan. (h) Apabila penjualan telah selesai dilakukan, dari proses tersebut akan menghasilkan laporan penjualan dan laporan persediaan barang yang akan diberikan kepada direktur. Berikutnya adalah tata laksana pembelian barang: (a) Marketing melakukan pemesanan barang ke supplier. Jika barang yang dipesan ada, marketing pembelian akan membuat purchase order (PO) untuk dipesan kepada supplier atas persetujuan direktur; (b) Bagian accounting menerima invoice pembelian dari supplier bersamaan dengan barang pesanan beserta Supply Delivery Order (SDO) yang diterima oleh bagian inventory; (c) Lalu bagian inventory akan meng-update data persediaan barang berdasarkan barang yang dimasukkan; (d) Apabila proses pembelian telah selesai dilakukan, dari proses tersebut akan menghasilkan laporan pembelian dan laporan persediaan yang akan diberikan kepada direktur. Selanjutnya adalah tata laksana persediaan barang: (a) Bagian inventory melakukan pengecekan terhadap ketersediaan stok di gudang setiap terjadinya transaksi dan setiap akhir bulan. Dan jika ada ketidakcocokan antara jumlah barang yang ada dengan laporan persediaan, pencatatan penyesuaian barang akan dilakukan. (b) Jika stok yang tersedia kurang dari stock minimum, bagian inventory akan menghubungi direktur untuk memerintahkan marketing pembelian melakukan pembelian barang. Tata laksana lainnya adalah mengenai retur barang, yaitu: (a) Marketing penjualan mencatat retur penjualan barang dari customer melalui telepon; (b) Setelah customer mengirimkan retur barang, bagian inventory akan menyesuaikan dengan retur penjualan barang dari marketing penjualan, dan memeriksa serial number barang/mesin apakah sesuai dengan data serial number barang/mesin perusahaan; (c) Bagian inventory menerima surat retur barang rangkap 2 (asli dan copy) dari customer. Surat retur copy diserahkan kepada bagian marketing pembelian sedangkan surat retur asli milik customer; (d) Marketing pembelian mencatat data retur pembelian barang kemudian menghubungi supplier untuk memberitahukan tentang adanya retur pembelian dan mengirim barang retur ke supplier; (e) Setelah supplier mengirimkan barang yang kondisinya sudah baik, bagian inventory akan menyesuaikan dengan retur pembelian barang dari marketing pembelian barang; (f) Setelah itu, marketing penjualan akan memberitahukan customer bahwa barang retur akan dikirim. Jika terdapat pembelian barang, input data akan dimasukkan ke Purchase Order dalam basis data. Jika terdapat penjualan barang, input data barang akan dimasukkan ke Sales Order dalam basis data. Jika terdapat pembayaran barang, input data barang customer dan status pembayaran akan dimasukkan ke dalam basis data. Jika terdapat pembayaran barang, input data supplier dan status pembayaran ke dalam basis data. Jika terdapat terdapat pengiriman barang, persediaan barang akan berkurang; bila terdapat penerimaan barang, persediaan menjadi bertambah. Jika jumlah barang mengalami kekurangan dalam proses penjualan, proses penjualan akan dibatalkan. Jika jumlah barang kurang dari stok minimum, tampilkan data barang yang kurang dari stok minimum. Jika jumlah barang di gudang berbeda dengan jumlah barang yang terdapat dalam database, akan dilakukan stok adjustment. Struktur menu aplikasi basis data penjualan pembelian dan persediaan yang dikembangkan adalah sebagai berikut (Gambar 4): Pengembangan Aplikasi Sistem (Honni; dkk) 405

PENUTUP Berdasarkan pengembangan aplikasi sistem basis data penjualan pembelian dan persediaan pada PT. Speed Game yang telah dibuat, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: (1) Melalui aplikasi sistem basis data ini user dapat mengetahui laporan pembelian, penjualan, persediaan, status pembayaran, retur pembelian dan retur penjualan barang secara lebih cepat; (2) Perancangan basis data yang sudah dilakukan telah disesuaikan dengan prosedur penjualan, pembelian dan persediaan yang berlaku diperusahaan serta mempertimbangkan kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh pimpinan perusahaan; (3) sistem basis data yang cocok digunakan adalah SQL Server berdasarkan analisis pemilihan teknologi basis data yang sudah dilakukan. Adapun beberapa saran yang perlu diperhatikan dan sebagai masukan yaitu perusahaan perlu: (1) menyediakan semua infrastruktur yang diperlukan untuk keberlangsungan sistem basis data berjalan dengan baik dan cepat; (2) menyediakan tenaga database administrator (DBA) untuk mengelola sistem basis data yang telah diimplementasikan; (3) melakukan monitoring, maintenance dan back-up secara berkala. DAFTAR PUSTAKA Connolly, Thomas M., Begg, Carolyn E. (2002). Database Systems: A Practical Approach to Design, Implementation, and Management (3rd ed.). Boston: Addison Wesley. Maslakowski, Mark & Butcher, Tony. (2000). SAMS Teach Yourself MySQL in 21 Days (2nd ed.). Indianapolis: Sams Publishing. Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi (edisi 3). Jakarta: Salemba Empat. Post, Gerald V. (2002). Database Management System: Designing and Building Business Application (2 nd ed.). Singapore: McGraw-Hill Companies. Pressman, Roger S. (2001). Software Engineering: A Practitioner s Approach (5th ed.). new York: McGraw-Hill International Editions. Warren, Carl S. (2005). Pengantar Akuntansi (edisi ke-21). Jakarta: Salemba Empat. Whitten, Jeffrey L. (2004). System Analysis and Design Methods (6 th ed.). New York: McGraw-Hill International. 406 ComTech Vol.2 No. 1 Juni 2011: 401-409

LAMPIRAN Gambar 2. Diagram konteks. Pengembangan Aplikasi Sistem (Honni; dkk) 407

Gambar 3. DFD level nol. 408 ComTech Vol.2 No. 1 Juni 2011: 401-409

Gambar 4. Struktur menu. Pengembangan Aplikasi Sistem (Honni; dkk) 409