BAB 1 PENDAHULUAN. perencanaan atau penataan pembangunan bangsa (Hidayat, 2008 ) Peningkatan dan perbaikan upaya kelangsungan, parkembangan dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangannya mengatakan bahwa anak usia toddler (1-3) tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya, manusia dalam kehidupannya mengalami tahapan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak merupakan karunia Tuhan yang harus disyukuri, dimana setiap keluarga

BAB I PENDAHULUAN. etika-moral. Perkembangan anak sangat penting untuk diperhatikan karena akan

BAB 1 PENDAHULUAN. namun saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. (Hidayat dalam Ernawati

BAB I PENDAHULUAN. 1 tahun), usia bermain/toddler (1-2,5 tahun), pra sekolah (2,5-5 tahun), sekolah

BAB I PENDAHULUAN. dini. Salah satu permasalahan yang sering dijumpai adalah mengompol yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluarga dalam hubungannya dengan anak diidentikkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. anak yang sudah mulai memasuki fase kemandirian (Wong, 2004). Dalam

Bab 1 PENDAHULUAN. pada kehidupan selanjutnya. Perhatian yang diberikan pada masa balita akan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TOILET TRAINING DENGAN PERILAKU IBU DALAM MELATIH TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER DI DESA KADOKAN SUKOHARJO

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER DI RW 02 DAN RW 06 KELURAHAN TLOGOMAS MALANG

BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP

BAB I PENDAHULUAN. adalah aktifitas untuk mencapai tugas perkembangan melalui toilet training.

HUBUNGAN TOILET LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK USIA BULAN DALAM MENGONTROL ELIMINASI DI POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DENGAN PERILAKU IBU DALAM TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. anak, yang merupakan masa pertumbuhan dasar anak. Pada usia batita

TOILET TRAINING. 1) Imam Rifa i 2) Rut Aprilia Kartini 3) Sukmo Lelono 4) Sulis Ratnawati

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM TOILET TRAINING PADA ANAK TODDLER DI DESA GLODOGAN KECAMATAN KLATEN SELATAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Periode penting dalam tumbuh kembang anak terjadi

BAB I PENDAHULUAN. anak melakukan kegiatan tersebut disitu anak akan mempelajari anatomi. tubuhnya sendiri serta fungsinya.(hidayat Alimul,2005)

Ima Syamrotul M Dosen Kebidanan Universitas Muhammadiyah Purwokerto

BAB I PENDAHULUAN. Toilet training yaitu suatu usaha melakukan latihan buang air besar dan buang

BAB I PENDAHULUAN. air besar dan bladder control atau kontrol buang air kecil. Saat. yang tepat melakukan toilet training setelah anak mulai bisa

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan anak selanjutnya (Nursalam dkk, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. terlebih dahulu agar orang tua dapat mengarahkan dan membimbing anaknya

BAB I PENDAHULUAN. ukuran dari hal hal yang telah ada, maupun perubahan karena timbulnya unsur

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pengembangan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial-emosional,

JURNAL ABDIMAS BSI Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 Februari 2018, Hal. 7-13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBIASAAN ORANG TUA DALAM MENERAPKAN TOILET TRAINING (TT) PADA ANAK USIA 2-3 TAHUN DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah anugerah dan merupakan titipan serta amanah yang. sesuai dengan tahap pertumbuhan dan perkembangannya.

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 4-5 TAHUN MELALUI TOILET TRAINING DI PAUD AL-AMIN BIMASDA KECAMATAN SETU TANGERANG SELATAN

KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN DISPOSIBLE DIAPER. Dadang Kusbiantoro

BAB I PENDAHULUAN. keluarga lain, pengalaman dini belajar anak khususnya sikap sosial yang awal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses perkembangan anak memiliki ciri fisik, kognitif, konsep diri, pola

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG TOILET TRAINING ANAK USIA 1-3 TAHUN TERHADAP PENGETAHUAN IBU DI DESA SAMBON BANYUDONO BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2005). Pada periode ini anak akan mulai berjalan dan mengekplorasi rumah dan

BAB I PENDAHULUAN. diulang lagi, maka masa balita disebut sebagai masa keemasan (golden period),

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

SATUAN ACARA PENYULUHAN TOILET TRAINING PADA ANAK

Psikologi Terapan UI ini.

POLA ASUH DAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK TODDLER. Triani Yuliastanti Novita Nurhidayati INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. kurang dalam perilaku adaptif dan memiliki intelektual di bawah rata-rata. yang muncul dalam masa perkembangan (Depkes, 2010).

PERSEPSI IBU TENTANG TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGMUNDU KOTA SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP SIKAP IBU TENTANG TOILET TRAINING

PERBEDAAN KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA BULAN PADA TIPE NUCLEAR FAMILY DENGAN EXTENDED FAMILY DI KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. orang tua yang sudah memiliki anak. Enuresis telah menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Orang pada masa mulai lahir sampai masa anak- anak tertentu pasti

BAB 1 PENDAHULUAN. anak mencapai tujuan yang diinginkan. Penerapan pola asuh yang tepat

BAB 1 PENDAHULUAN. organisme menuju tingkat kedewasaan atau kematangan (maturation) yang

Peran Guru dalam Melatih Kemandirian Anak Usia Dini Vanya Maulitha Carissa

GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. masa sekolah. Masa ini disebut juga masa kanak-kanak awal, terbentang usia 3-6

JKA.2016;3(1): ARTIKEL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan. fisik, kognitif, emosi maupun psikososial (Soetjiningsih, 2002).

LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN KESIAPAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER YANG MEMAKAI PAMPERS PAMPERS DI LINGKUNGAN 1WILAYAH PUSKESMAS PADANG

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL. Hubungan Peran Ibu dalam Stimulasi Dini dengan Perkembangan Anak Usia Toddler di Desa Hutabohu Kecamatan Limboto Barat

MUHAMMAD ARISY DEKY PRABOWO

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2007 sebesar 18,96 juta dan pada tahun 2009 mengalami peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. yang dimulai dari bayi hingga remaja (Departemen Kesehatan RI, 2008). Derajat

BAB I PENDAHULUAN. mencapai perkembangan dan pertumbuhan anak (Wong, 2009). Menurut Kementrian Kesehatan RI (2013), jumlah anak usia toddler

PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH (PLAYGROUP)

KESIAPAN TOILET TRAINING PADA ANAK TODDLER DI BANDA ACEH COMPARISON OF TOILET TRAINING READINESS IN BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang

BAB I PENDAHULUAN. (Wong, 2009). Usia pra sekolah disebut juga masa emas (golden age) karena pada

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahanperubahan

HUBUNGAN KEMANDIRIAN ANAK DENGAN KEMAMPUAN TOILET TRAINING ANAK USIA TODDLER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

BAB I PENDAHULUAN. dari 400 gr di waktu lahir menjadi 3 kali lipatnya seteleh akhir tahun ketiga

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN KEMANDIRIAN TOILET TRAINING ANAK USIA TODDLER

I. PENDAHULUAN. Keluarga adalah satuan sosial yang paling mendasar, dan terkecil dalam

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya

: RIZKA RATNA NURVITASARI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah satu atap dalam keadaan saling bergantung. Keluarga mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia 0-6 tahun disebut juga sebagi usia kritis dalam rentang perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. begitu saja terjadi sendiri secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. balita adalah masa emas atau golden age dalam rentang perkembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. karena menentukan dasar kehidupan selanjutnya (Susilaningrum, 2013).

PENGARUH POLA ASUH IBU TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-6 TAHUN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kenyataan merupakan sesuatu yang akan menjadi pengalaman individu masingmasing.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN LINGKUNGAN BIOLOGIS DAN PSIKOSOSIAL DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI TIGA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I. dan perkembangan anak selanjutnya. Salah satu tugas anak toddler ini yaitu

Youstiana Dwi Rusita*, Ikha Ardianti Ilmu Keperawatan STIKES Insan Cendekia Husada Bojonegoro ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah individu unik yang mempunyai kebutuhan sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MODUL BERGAMBAR TERHADAP PENINGKATAN KEBERHASILAN TOILET TRAINING ANAK TODDLER DI PUSKESMAS SIBELA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu upaya untuk merangsang

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama dalam pembangunan suatu bangsa adalah membangun

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan yang saat ini terjadi di Negara Indonesia. Derajat kesehatan anak merupakan derajat kesehatan bangsa, sebab anak sebagai generasi penerus bangsa memiliki kemampuan yang dapat di kembangkan dalam meneruskan pembangunan bangsa. Berdasarakan alasan tersebut masalah kesehatan anak diprioritaskan dalam perencanaan atau penataan pembangunan bangsa (Hidayat, 2008 ) Peningkatan dan perbaikan upaya kelangsungan, parkembangan dan peningkatan kualitas hidup anak merupakan upaya penting untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. Upaya kelangsungan hidup perkembangan dan peningkatan kualitas anak berperan penting sejak masa dini kehidupan, yaitu masa dalam kandungan, bayi dan anak balita ( Anik, 2010 ). Salah satu upaya untuk penentuan anak dapat siap toilet training Menurut (Gardner, 2000), bila sudah mampu berjalan dengan baik, mampu duduk dan asyik bermain kurang lebih lima menit, mampu melepaskan dan memakai pakaian sendiri, menunjukkan keinginan untuk meniru orang yang lebih tua dari dirinya. Mampu memahami dan mengikuti perintah sederhana, memiliki istilah untuk Buang air besar dan Buang air kecil, serta mampu mengenali tanda tubuh saat ingin buang air kecil. Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa 1

2 balita,dimana pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa balita ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya (Soetjiningsih, 1999), Di indonesia diperkirakan jumlah balita mencapai 30 % dari 250 juta jiwa penduduk Indonesia, dan menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga(SKRT) nasional diperkirakan jumlah balita yang susah mengontrol buang air besar dan buang air kecil (ngompol) di usia sampai prasekolah mencapai 75 juta anak. Fenomena ini dipicu karna banyak hal, pengetahuan ibu yang kurang tentang cara melatih buang air besar dan buang air kecil, pemakaian (PAMPRES) popok sekali pakai, hadirnya saudara baru dan masih banyak lainnya ( Riblat, 2003). Kebiasaan yang salah dalam mengontrol buang air besar dan buang air kecil akan menimbulkan hal-hal yang buruk pada anak dimasa mendatang. Dapat menyebabkan anak tidak disiplin, manja, dan yang terpenting adalah dimana nanti pada saatnya anak akan mengalami masalah psikologi, anak akan merasa berbeda dan tidak dapat secara mandiri mengontrol buang aiar besar dan buang air kecil (Anggara, 2006). Toilet training memang belum banyak dipahami dikalangan masyarakat, hal ini disebabkan karena informasi terkait tentang toilet training tidak dikenalkan secara umum dimasyarakat sedangkan fenomena yang terjadi di masyarakat akibat dari konsep toilet training yang tidak diajarkan secara benar atau kurang tepat sangatlah tidak sedikit hal ini karena dampak negative yang ditimbulkan tidaklah

3 dapat dilihat secara langsung, ini yang menyebabkan konsep toilet training dipandang tidaklah penting dalam tahap perkembangan anak usia toddler. Perkembangan pada usia toddler merupakan perubahan dari fase percaya tidak percaya menjadi fase otonomi ditunjukkan dengan sikap kemandirian yang semakin meluas pada masa ini anak dapat mengontrol bagian tubuhnya, kemampuan dalam berbahasa meningkat, dan pada fase ini juga berada pada fase anal dimana anak mulai mampu untuk mengontrol buang air besar dan buang air kecil (Singgih, 2001). Lima tahun pertama kehidupan anak merupakan letak dasar bagi terpenuhinya segala kebutuhan fisik, maupun psikis di awal perkembangannya, diramalkan akan dapat melaksanakan tugas-tugas perkembangan selanjutnya. Pada masa ini juga disebut-sebut sebagai masa keemasan (golden age) dalam perkembangan seorang anak, sebab diusia ini anak mengalami lompatan kemajuan yang menakjubkan (Hurlock, 2003). Sunaryo (2004) mengatakan bahwa anak usia toddler (1-3) tahun termasuk dalam fase anal yaitu ditandai dengan berkembangnya kepuasan (kateksis) dan ketidak puasan (anti kateksisi) disekitar fungsi eliminasi. Dengan mengeluarkan feses (buangair besar) timbul perasaan lega, nyaman dan puas.kepuasan tersebut bersifat egosentrik yaitu anak mampu mengendalikan sendiri fungsi tubuhnya. Menurut Wong (2009), sejalan anak mampu berjalan, kemampuan sfingter anal dan uretra tersebut semakin mampu mengontrol rasa ingin berkemih dan defekasi. Walaupun demikian dari satu anak ke anak yang lain berbeda

4 kemampuan dalam pencapaian tersebut, tergantung dari beberapa faktor, fisik maupun psikologis yang biasanya sampai usia 2 tahun pun kedua faktor tersebut belum siap.walaupun demikian sfingter ani untuk mengontrol rasa ingin defekasi biasanya lebih dahulu tercapai dibandingkan kemampuan sfingter uretra dalam mengontrol rasa ingin berkemih. Sensasi untuk defekasi lebih besar dirasakan oleh anak, dan kemampuan untuk mengkomunikasikannya lebih dahulu dicapai anak. Beradasarkan hasil survey awal yang di laksanakan di puskesmas padang bulan medan jumlah anak balita Di Wilayah Padang Bulan 100 anak usia toddler. Berdasarkan uraian diatas,maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul kemampuan kesiapan toilet training pada anak usia toddler yang memakai pampers diwilayah Puskemas Padang Bulan. 1.2. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang diatas dapat di rumuskan masalah penelitianyaitu bagaimana kemampuankesiapan fisik, mental dan psikologis toilet training pada anak usia toddler yang memakai pampers di lingkungan 1 Wilayah Puskemas Padang Bulan Medan.

5 1.3. Tujuan penelitian 1.3.1. Ttujuan Umum Mengetahuikemampuan kesiapan toilet training pada anak usia toddler yang memakai pampers Di Wilayah Puskesmas Padang Bulan Medan. 1.3.2.Tujuan khusus 1.3.2.1 Mengetahui Karakteristik responden terhadap kemampuan toilet training pada anak usia toddler yang pernah memakai pampers Di Wilayah Puskesmas Padang Bulan. 1.3.2.2 Mengetahui kemampuan kesiapan toilet training pada anak usia toddler yang memakai pampers berdasarkan kesiapan fisik, mental dan psikologis Di Wilayah Puskesmas Padang Bulan 1.4. Manfaat penelitian 1.4.1. Bagi praktik keperawatan Hasil penelitian di harapkan dapat menjadi masukan untuk peningkatan asuhan keperawatan anak, dalam melihat tingkat kemampuankesiapan toilet training pada anak usia toddler yang memakai pampers Di Wilayah Puskesmas Padang Bulan Medan. 1.4.2. Bagi pendidikan keperawatan Hasil penelitian ini memberikan informasi tentang kemampuan kesiapan toilet training pada anak usia toddler yang memakai pampers

6 1.4.3 Bagi masyarakat Hasil penelitian ini di harapkan pada masyarakat khususnya pada seorang ibu, dapat digunakan sebagai tambahan informasi, tentang bagaimana kemampuan toilet training pada anak usia toddler yang memakai pampers.