BAB I PENDAHULUAN. air besar dan bladder control atau kontrol buang air kecil. Saat. yang tepat melakukan toilet training setelah anak mulai bisa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. air besar dan bladder control atau kontrol buang air kecil. Saat. yang tepat melakukan toilet training setelah anak mulai bisa"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Toilet training terdiri dari bowel control atau kontrol buang air besar dan bladder control atau kontrol buang air kecil. Saat yang tepat melakukan toilet training setelah anak mulai bisa berjalan (sekitar usia 1,5 tahun). Anak mulai bisa dilatih kontrol buang air besar setelah usia bulan dan biasanya lebih cepat dari pada kontrol buang air kecil, tetapi pada umumnya anak benar-benar bisa melakukan kontrol buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK) saat usia 3 tahun (Soetjiningsih, 2012). Toilet training merupakan salah satu tugas utama anak pada usia batita. Anak usia batita harus mampu mengenali rasa untuk mengeluarkan dan menahan eliminasi serta mampu mengomunikasikan sensasi BAB dan BAK kepada orang tua (Wong dkk., 2008). Jika tugas perkembangan di atas belum dapat dilakukan maka anak akan mendapat penilaian yang kurang baik dari lingkungan sekitarnya dan menjadi kendala untuk tugas perkembangan selanjutnya (Hurlock, 1980). Faktor yang mempengaruhi keberhasilan program toilet training antara lain motivasi orang tua dan kesiapan anak 1

2 secara fisik, psikologis maupun intelektual (Hidayat, 2008). Widayatun (dalam Subagyo dkk., 2008) menjelaskan bahwa motivasi orang tua sendiri dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik merupakan dorongan yang berasal dari dalam diri seseorang yaitu berupa pengetahuan, sikap, keadaan mental, dan kematangan usia sedangkan faktor ekstrinsik yaitu berupa sarana, prasarana, dan lingkungan. Keberhasilan pelaksanaan toilet training pada anak di antaranya adalah faktor pengetahuan orang tua mengenai toilet training dan faktor lingkungan. Hasil penelitian Andriyani dkk. (2014) menunjukkan bahwa pentingnya pelaksanaan toilet training pada anak dengan memperhatikan aspek lingkungan baik fisik maupun psikologis anak. Hasil penelitian Rusita (2015) dan Hidayat (2015) menyatakan bahwa pengetahuan dan peran orang tua berpengaruh terhadap keberhasilan dan praktik toilet training dengan baik. Sedangkan Ela dkk. (2015) dan Umami (2011) menemukan bahwa pola asuh orang tua seperti demokratis, otoriter, dan permisif berpengaruh terhadap keberhasilan toilet training. Berbeda dengan hasil penelitian di atas, Irawan & Hasinuddin (2012) menyatakan keberhasilan toilet training dipengaruhi oleh perkembangan anak. 2

3 Selain itu, hasil penelitian Kusumaningrum dkk. (2011) menyatakan kesiapan pada anak untuk melakukan toilet training, pengetahuan orang tua mengenai toilet training, dan pelaksanaan toilet training yang baik dan benar pada anak, merupakan suatu domain penting yang perlu orang tua ketahui. Domain tersebut dapat meningkatkan kemampuan toilet training pada anak usia batita. Proses toilet training dapat mengalami kegagalan. Kegagalan toilet training disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal. Faktor internal dapat berupa abnormalitas kongenital saluran kemih, infeksi saluran kemih, poliuria atau neurogenic bladder (Hull, 2008) sedangkan faktor eksternal dapat berupa faktor keluarga terutama orang tua di mana kurangnya perhatian dan kepedulian orang tua sehingga toilet training ini terabaikan atau pelatihan toilet training terlalu dini (Aziz, 2006). Dampak yang paling umum terjadi dalam kegagalan toilet training di antaranya adalah adanya perlakuan atau aturan yang ketat dari orang tua kepada anaknya dapat mengangu kepribadian anak dan cenderung bersikap keras kepala bahkan kikir, seperti orang tua sering memarahi anak pada saat BAB dan BAK atau bahkan melarang BAB dan BAK saat bepergian (Hidayat, 2008). 3

4 Berdasarkan penjelasan di atas, kemungkinan besar keberhasilan dan kegagalan toilet training berkaitan erat dengan perasaan orang tua terhadap bahaya yang akan terjadi. Perasaan seperti ini akan menimbulkan rasa khawatir dan cemas. Kecemasan adalah suatu keadaan perasaan afektif yang tidak menyenangkan yang disertai dengan sensasi fisik yang memperingati orang terhadap bahaya yang akan datang (Freud, 2009). Kecemasan adalah keadaan suasana hati yang ditandai oleh afek negatif dan gejala-gejala ketegangan jasmaniah di mana seseorang mengantisipasi kemungkinan datangnya bahaya atau kemalangan di masa yang akan datang dengan perasaan khawatir (Durand & Barlow, 2006). Pada tanggal 26 Januari 2015 peneliti melakukan survei di RT 03 RT 06 Dusun Ngelo Desa Getasan Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 176 orang dari total penduduk 551 orang. Terdapat sebanyak 21 orang anak usia 1 3 tahun, 10 orang anak di antaranya dari orang tua yang baru memiliki anak pertama. Peneliti melakukan wawancara kepada ibu D anaknya berusia 2 tahun 1 bulan dan ibu S anaknya berusia 3 tahun 5 bulan yang baru memiliki anak pertama. Ibu D mengatakan belum terlalu paham tentang cara mengajarkan BAB dan BAK yang baik tetapi tidak terlalu khawatir karena ada ibunya yang 4

5 membantu mengajarkan. Sedangkan, ibu S mengatakan merasa khawatir karena anaknya masih suka ngompol walaupun sudah dituntun ke toilet pada waktu malam, ibu S sendiri menyadari bahwa kebiasaan anaknya ngompol sampai sekarang itu karena kesalahannya waktu bekerja di pabrik selalu memakaikan popok untuk itu ibu S berhenti dan memilih bekerja di rumah agar lebih memperhatikan perkembangan anaknya. Berdasarkan latar belakang di atas antara tuntutan seorang ibu dalam keberhasilan tugas tumbuh kembang anak dengan pengalaman dalam tumbuh kembang anak yang masih kurang. Maka peneliti ingin meneliti gambaran kecemasan ibu dalam melakukan toilet training pada anak pertamanya usia 1 3 tahun di RT Dusun Ngelo Desa Getasan Kabupaten Semarang. 1.2 Fokus Penelitian Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kecemasan ibu dalam melakukan toilet training pada anak pertama usia 1 3 tahun di RT Dusun Ngelo Desa Getasan Kabupaten Semarang. 5

6 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran kecemasan ibu dalam melakukan toilet training pada anak pertama usia 1 3 tahun. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis a) Untuk Perkembangan Ilmu Keperawatan Temuan-temuan baru yang diperoleh melalui penelitian diharapkan bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang keperawatan anak. b) Untuk peneliti selanjutnya Penelitian tentang gambaran kecemasan ibu dalam melakukan toilet training pada anak pertamanya diharapkan bermanfaat sebagai sumber referensi atau informasi bagi penelitian selanjutnya Manfaat Praktis a) Untuk Institusi Keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai informasi bagi tenaga kesehatan khususnya perawat agar berperan aktif dalam memberikan informasi terkait pentingnya toilet training dan dampak apa saja yang terjadi kepada 6

7 ibu atau anak jika mengalami kegagalan dalam toilet training. b) Untuk Masyarakat Ngelo Penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat khususnya ibu yang baru memiliki anak pertama yang melakukan toilet training dalam mengontrol kecemasan. 7

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah anugerah dan merupakan titipan serta amanah yang. sesuai dengan tahap pertumbuhan dan perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah anugerah dan merupakan titipan serta amanah yang. sesuai dengan tahap pertumbuhan dan perkembangannya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah anugerah dan merupakan titipan serta amanah yang diberikan oleh Allah SWT dan akan menjadi generasi penerus serta generasi masa depan bangsa. Dalam kehidupannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan anak selanjutnya (Nursalam dkk, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan anak selanjutnya (Nursalam dkk, 2008). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usia toddler merupakan usia emas karena perkembangan anak di usia ini yaitu usia 1-3 tahun mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat. Sehingga apabila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. etika-moral. Perkembangan anak sangat penting untuk diperhatikan karena akan

BAB I PENDAHULUAN. etika-moral. Perkembangan anak sangat penting untuk diperhatikan karena akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa anak adalah masa yang paling penting dalam proses pembentukan dan pengembangan kepribadian baik dalam aspek fisik, psikis, spiritual, maupun etika-moral. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anak yang sudah mulai memasuki fase kemandirian (Wong, 2004). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. anak yang sudah mulai memasuki fase kemandirian (Wong, 2004). Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Toilet training pada anak merupakan suatu usaha untuk melatih anak agar mampu mengontrol dalam melakukan buang air kecil atau buang air besar (BAB). Toilet training

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangannya mengatakan bahwa anak usia toddler (1-3) tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangannya mengatakan bahwa anak usia toddler (1-3) tahun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Toddler merupakan periode perkembangan dalam kehidupan anak antara usia 1 sampai 3 tahun (Nelson, 2000). Sigmun Frued dalam teori perkembangannya mengatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah aktifitas untuk mencapai tugas perkembangan melalui toilet training.

BAB I PENDAHULUAN. adalah aktifitas untuk mencapai tugas perkembangan melalui toilet training. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan karunia Tuhan yang harus disyukuri, dimana seseorang yang sudah berkeluarga sangat berharap mempunyai anak. Jika anak dalam keadaan sehat, orang tuapun

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM TOILET TRAINING PADA ANAK TODDLER DI DESA GLODOGAN KECAMATAN KLATEN SELATAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM TOILET TRAINING PADA ANAK TODDLER DI DESA GLODOGAN KECAMATAN KLATEN SELATAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM TOILET TRAINING PADA ANAK TODDLER DI DESA GLODOGAN KECAMATAN KLATEN SELATAN Yeni Frestina, Chori Elsera, Dian Wahyu A Latar belakang Jumlah balita di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 tahun), usia bermain/toddler (1-2,5 tahun), pra sekolah (2,5-5 tahun), sekolah

BAB I PENDAHULUAN. 1 tahun), usia bermain/toddler (1-2,5 tahun), pra sekolah (2,5-5 tahun), sekolah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan individu yang berada dalam rentan perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja (Hidayat, 2009). Masa anak merupakan waktu anak untuk tumbuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keluarga lain, pengalaman dini belajar anak khususnya sikap sosial yang awal

BAB I PENDAHULUAN. keluarga lain, pengalaman dini belajar anak khususnya sikap sosial yang awal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga sebagai wahana utama dan pertama terjadinya sosialisasi pada anak. Karena anak pertama kali berinteraksi dengan ibunya serta ayahnya dan anggota keluarga lain,

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. pada kehidupan selanjutnya. Perhatian yang diberikan pada masa balita akan

Bab 1 PENDAHULUAN. pada kehidupan selanjutnya. Perhatian yang diberikan pada masa balita akan Bab 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan sejak ia lahir sampai mencapai usia dewasa. Pada masa balita pertumbuhan dan perkembangan anak terjadi sangat cepat. Masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak merupakan karunia Tuhan yang harus disyukuri, dimana setiap keluarga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak merupakan karunia Tuhan yang harus disyukuri, dimana setiap keluarga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan karunia Tuhan yang harus disyukuri, dimana setiap keluarga sangat berharap mempunyai anak. Orangtua dan keluarga adalah lingkungan pertama yang bertanggung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perencanaan atau penataan pembangunan bangsa (Hidayat, 2008 ) Peningkatan dan perbaikan upaya kelangsungan, parkembangan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. perencanaan atau penataan pembangunan bangsa (Hidayat, 2008 ) Peningkatan dan perbaikan upaya kelangsungan, parkembangan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan yang saat ini terjadi di Negara Indonesia. Derajat kesehatan anak merupakan derajat kesehatan

Lebih terperinci

JURNAL ABDIMAS BSI Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 Februari 2018, Hal. 7-13

JURNAL ABDIMAS BSI Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 Februari 2018, Hal. 7-13 Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 Februari 218, Hal. 7-13 Gambaran Pengetahuan Orangtua Tentang Toilet Training pada Anak Usia Toddler di Puskesmas Pasir Kaliki Maidartati, Dhea Dwiyanti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. namun saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. (Hidayat dalam Ernawati

BAB 1 PENDAHULUAN. namun saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. (Hidayat dalam Ernawati BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua peristiwa yang berbeda, namun saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. (Hidayat dalam Ernawati 2008). Setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Orang pada masa mulai lahir sampai masa anak- anak tertentu pasti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Orang pada masa mulai lahir sampai masa anak- anak tertentu pasti 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Orang pada masa mulai lahir sampai masa anak- anak tertentu pasti pernah mengalami ngompol yang dalam bahasa medisnya disebut enuresis. Secara sederhana definisi enuresis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Dusun Ngelo. Tengah dengan luas wilayah ha/m 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Dusun Ngelo. Tengah dengan luas wilayah ha/m 2 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Dusun Ngelo Dusun Ngelo merupakan salah satu dusun yang ada di Desa Getasan Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah dengan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep 2.1.1 Defenisi Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberikan respon / jawaban di dalam acara tertentu terhadap suatu situasi. Penyesuaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Periode penting dalam tumbuh kembang anak terjadi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Periode penting dalam tumbuh kembang anak terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Periode penting dalam tumbuh kembang anak terjadi pada lima tahun pertama anak tersebut. Pertumbuhan dan perkembangan pada masa ini akan mempengaruhi dan menentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang tua yang sudah memiliki anak. Enuresis telah menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. orang tua yang sudah memiliki anak. Enuresis telah menjadi salah satu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Enuresis atau yang lebih kita kenal sehari-hari dengan istilah mengompol, sudah tidak terdengar asing bagi kita khususnya di kalangan orang tua yang sudah memiliki

Lebih terperinci

BAB I. dan perkembangan anak selanjutnya. Salah satu tugas anak toddler ini yaitu

BAB I. dan perkembangan anak selanjutnya. Salah satu tugas anak toddler ini yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia toddler adalah usia 1-3 tahun atau batita, yang merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan anak yang sangat cepat, sehingga apabila mengalami hambatan maka akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluarga dalam hubungannya dengan anak diidentikkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluarga dalam hubungannya dengan anak diidentikkan sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga dalam hubungannya dengan anak diidentikkan sebagai tempat atau lembaga pengasuhan yang dapat memberi kasih sayang. Pemenuhan kebutuhan emosi dan kasih sayang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai perkembangan dan pertumbuhan anak (Wong, 2009). Menurut Kementrian Kesehatan RI (2013), jumlah anak usia toddler

BAB I PENDAHULUAN. mencapai perkembangan dan pertumbuhan anak (Wong, 2009). Menurut Kementrian Kesehatan RI (2013), jumlah anak usia toddler BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa toddler yang berada pada usia 12 sampai 36 bulan merupakan masa eksplorasi lingkungan yang intensif karena anak berusaha mencari tahu bagaimana semua terjadi. Meskipun

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN TOILET TRAINING PADA ANAK

SATUAN ACARA PENYULUHAN TOILET TRAINING PADA ANAK SATUAN ACARA PENYULUHAN TOILET TRAINING PADA ANAK Disusun oleh kelompok 3 1. I Putu Endra Setyawan 2. K. Rani Ardinanthi 3. Lanang Galih Kriswianto 4. Maya Rosita 5. Mei Ratna Sari 6. Muhammad Reza 7.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya, manusia dalam kehidupannya mengalami tahapan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya, manusia dalam kehidupannya mengalami tahapan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya, manusia dalam kehidupannya mengalami tahapan tumbuh kembang dan setiap tahap mempunyai ciri tertentu. Tahapan yang paling memerlukan perhatian adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dini. Salah satu permasalahan yang sering dijumpai adalah mengompol yang

BAB I PENDAHULUAN. dini. Salah satu permasalahan yang sering dijumpai adalah mengompol yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan anugerah dari Tuhan yang mengalami proses perkembangan dan pertumbuhan. Anak dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya mengalami berbagai permasalahan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP SIKAP IBU TENTANG TOILET TRAINING

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP SIKAP IBU TENTANG TOILET TRAINING HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP SIKAP IBU TENTANG TOILET TRAINING PADA ANAK USIA 1-3 TAHUN DI WILAYAH KELURAHAN KAMPUNG SEWU JEBRES SURAKARTA SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP

BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Toilet Training Toilet training pada anak merupakan suatu usaha untuk melatih anak agar mampu mengontrol dalam melakukan buang air kecil dan buang air besar. (Hidayat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. anak mencapai tujuan yang diinginkan. Penerapan pola asuh yang tepat

BAB 1 PENDAHULUAN. anak mencapai tujuan yang diinginkan. Penerapan pola asuh yang tepat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pola asuh merupakan cara yang dilakukan orang tua dalam mendorong anak mencapai tujuan yang diinginkan. Penerapan pola asuh yang tepat diharapkan dapat membentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendapatnya secara terbuka karena takut menyinggung perasaan orang lain. Misalnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendapatnya secara terbuka karena takut menyinggung perasaan orang lain. Misalnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini masih terdapat orang - orang tidak mampu untuk menyatakan pendapatnya secara terbuka karena takut menyinggung perasaan orang lain. Misalnya mengemukakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Toilet Training 1. Pengertian Toilet Training Toilet training adalah suatu usaha untuk melatih anak agar mampu mengontrol buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK) (Hidayat,

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TOILET TRAINING DENGAN PENGGUNAAN DIAPER PADA ANAK USIA TODDLER (Suatu Penelitian Di Taman Kanak-Kanak PAUD Kecamatan Tilong Kabila

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masa sekolah. Masa ini disebut juga masa kanak-kanak awal, terbentang usia 3-6

BAB 1 PENDAHULUAN. masa sekolah. Masa ini disebut juga masa kanak-kanak awal, terbentang usia 3-6 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak prasekolah merupakan anak usia dini dimana anak belum menginjak masa sekolah. Masa ini disebut juga masa kanak-kanak awal, terbentang usia 3-6 tahun. Pada masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anak melakukan kegiatan tersebut disitu anak akan mempelajari anatomi. tubuhnya sendiri serta fungsinya.(hidayat Alimul,2005)

BAB I PENDAHULUAN. anak melakukan kegiatan tersebut disitu anak akan mempelajari anatomi. tubuhnya sendiri serta fungsinya.(hidayat Alimul,2005) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Toilet training pada anak merupakan suatu usaha untuk melatih anak agar mampu mengontrol dalam melakukan buang air kecil dan buang air besar. Pada toilet trainings

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan BAB II LANDASAN TEORI A. KEMANDIRIAN REMAJA 1. Definisi Kemandirian Remaja Kemandirian remaja adalah usaha remaja untuk dapat menjelaskan dan melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginannya sendiri setelah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terlebih dahulu agar orang tua dapat mengarahkan dan membimbing anaknya

BAB 1 PENDAHULUAN. terlebih dahulu agar orang tua dapat mengarahkan dan membimbing anaknya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anticipatory guidance merupakan petunjuk yang perlu diketahui terlebih dahulu agar orang tua dapat mengarahkan dan membimbing anaknya secara bijaksana, sehingga anak

Lebih terperinci

HUBUNGAN TOILET LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK USIA BULAN DALAM MENGONTROL ELIMINASI DI POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN TOILET LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK USIA BULAN DALAM MENGONTROL ELIMINASI DI POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK HUBUNGAN TOILET LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK USIA 18 24 BULAN DALAM MENGONTROL ELIMINASI DI POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG Dede Kendi 1), Atti Yudiernawati 2), Neni Maemunah 3) 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kesehatan jiwa tidak lagi hanya berupa gangguan jiwa yang berat

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kesehatan jiwa tidak lagi hanya berupa gangguan jiwa yang berat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan jiwa tidak lagi hanya berupa gangguan jiwa yang berat termasuk penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif lain (NAPZA), tetapi juga meliputi berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Toilet training yaitu suatu usaha melakukan latihan buang air besar dan buang

BAB I PENDAHULUAN. Toilet training yaitu suatu usaha melakukan latihan buang air besar dan buang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Toilet training yaitu suatu usaha melakukan latihan buang air besar dan buang air kecil. Toilet training dapat dilakukan pada anak usia 1-3 tahun ( Thompson,

Lebih terperinci

Psikologi Terapan UI ini.

Psikologi Terapan UI ini. SERING BUANG AIR BESAR DI CELANA Boleh jadi si kecil enggak sakit perut, tapi semata-mata lantaran ingin membangkang. Penyebabnya, toilet training yang salah. Dibanding si kecil mengompol, buang air besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 54321 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Enuresis adalah inkontinensia urin pada usia dimana seharusnya seorang anak sudah mampu berkemih secara normal namun anak tidak dapat melakukannya sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah makhluk sosial juga seperti orang dewasa. Anak membutuhkan orang lain untuk dapat membantu mengembangkan kemampuannya, karena anak lahir dengan segala kelemahan

Lebih terperinci

Ima Syamrotul M Dosen Kebidanan Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Ima Syamrotul M Dosen Kebidanan Universitas Muhammadiyah Purwokerto GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU SEBELUM DAN SETELAH DIBERIKAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG TOILET TRAINING ANAK USIA 2-5 TAHUN DI DESA BEJI KECAMATAN KEDUNGBANTENG KABUPATEN BANYUMAS Ima Syamrotul M

Lebih terperinci

Oleh : SRI FITDIYAH NINGSIH

Oleh : SRI FITDIYAH NINGSIH HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU DALAM MENERAPKAN TOILET TRAINING DENGAN KEBIASAAN MENGOMPOL PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI RW 02 KELURAHAN BABAKAN KOTA TANGERANG Skripsi Diajukan Sebagai Tugas Akhir

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan adalah suatu keadaan khawatir yang mengeluhkan sesuatu yang buruk

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan adalah suatu keadaan khawatir yang mengeluhkan sesuatu yang buruk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecemasan adalah suatu keadaan khawatir yang mengeluhkan sesuatu yang buruk akan terjadi. Kecemasan ditandai oleh gejala-gejala jasmaniah seperti ketegangan fisik dan

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN KEMANDIRIAN TOILET TRAINING ANAK USIA TODDLER

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN KEMANDIRIAN TOILET TRAINING ANAK USIA TODDLER HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN KEMANDIRIAN TOILET TRAINING ANAK USIA TODDLER (Suatu Studi Di PAUD Kemala Bhayangkari 96 Desa Jetak Kecamatan Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro Tahun 2011) Wiwik Utami Akes

Lebih terperinci

MUHAMMAD ARISY DEKY PRABOWO

MUHAMMAD ARISY DEKY PRABOWO HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG TOILET TRAINING DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN DIAPER ANAK PADA IBU YANG MEMPUNYAI ANAK USIA TODDLER DI KAMPUNG NGADIMULYO PAKUNCEN WIROBRAJAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK NGESTIRINI TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK NGESTIRINI TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK NGESTIRINI TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Ganesthy Megaswara 201410104050 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kecemasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kecemasan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kecemasan 1. Definisi Kecemasan Kecemasan atau anxietas adalah status perasaan tidak menyenangkan yang terdiri atas respon-respon patofisiologis terhadap antisipasi bahaya yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR ANAK DI RA/BA KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010 / 2011 SKRIPSI

HUBUNGAN POLA ASUH TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR ANAK DI RA/BA KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010 / 2011 SKRIPSI HUBUNGAN POLA ASUH TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR ANAK DI RA/BA KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010 / 2011 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada umumnya adalah usaha sadar dan terencana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada umumnya adalah usaha sadar dan terencana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada umumnya adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari tiga ciri utama yaitu derajat kesehatan, pendidikan dan. bertumbuh dan berkembang (Narendra, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari tiga ciri utama yaitu derajat kesehatan, pendidikan dan. bertumbuh dan berkembang (Narendra, 2005). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) mempunyai peran penting dalam suatu tatanan kelompok masyarakat mulai dari yang kompleks sampai pada tingkatan yang lebih

Lebih terperinci

TOILET TRAINING. C. Faktor-Faktor Yang Mendukung Toilet Training Pada Anak

TOILET TRAINING. C. Faktor-Faktor Yang Mendukung Toilet Training Pada Anak 1 TOILET TRAINING A. Pengertian Toilet Training Toilet Training pada anak adalah latihan menanamkan kebiasaan pada anak untuk aktivitas buang air kecil dan buang air besar pada tempatnya (toilet). B. Tanda-Tanda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anak, yang merupakan masa pertumbuhan dasar anak. Pada usia batita

BAB I PENDAHULUAN. anak, yang merupakan masa pertumbuhan dasar anak. Pada usia batita BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia batita merupakan periode penting dalam proses tumbuh kembang anak, yang merupakan masa pertumbuhan dasar anak. Pada usia batita Perkembangan kemampuan berbahasa,

Lebih terperinci

TOILET TRAINING PADA ANAK DOWN SYNDROME

TOILET TRAINING PADA ANAK DOWN SYNDROME TOILET TRAINING PADA ANAK DOWN SYNDROME (Studi Kasus pada Siswa Down Syndrome di SLB-C1 Widya Bhakti Semarang) SKRIPSI disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah pondasi bagi majunya suatu negara. Bahkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah pondasi bagi majunya suatu negara. Bahkan pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah pondasi bagi majunya suatu negara. Bahkan pendidikan dapat dikatakan sebagai tujuan negara Indonesia sesuai dalam undang-undang 1945 telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai

Lebih terperinci

KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN DISPOSIBLE DIAPER. Dadang Kusbiantoro

KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN DISPOSIBLE DIAPER. Dadang Kusbiantoro ARTIKEL PENELITIAN FIKES FIKES Universitas Muhammadiyah Purwokerto KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN DISPOSIBLE DIAPER Dadang Kusbiantoro Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan-perubahan, baik perubahan fisik maupun perubahan psikologis.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan-perubahan, baik perubahan fisik maupun perubahan psikologis. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Seiring berkembangannya kehidupan, manusia selalu dihadapkan pada perubahan-perubahan, baik perubahan fisik maupun perubahan psikologis. Perkembangan hidup manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepercayaan diri tentu saja mengalami pasang surut, seseorang mungkin merasa percaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepercayaan diri tentu saja mengalami pasang surut, seseorang mungkin merasa percaya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepercayaan diri tentu saja mengalami pasang surut, seseorang mungkin merasa percaya diri dalam beberapa situasi, dan ketakutan dalam situasi lainnya, merasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pengembangan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial-emosional,

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pengembangan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa usia dini adalah masa yang sangat menentukan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya karena merupakan masa peka dan masa emas dalam kehidupan anak.

Lebih terperinci

Youstiana Dwi Rusita*, Ikha Ardianti Ilmu Keperawatan STIKES Insan Cendekia Husada Bojonegoro ABSTRAK

Youstiana Dwi Rusita*, Ikha Ardianti Ilmu Keperawatan STIKES Insan Cendekia Husada Bojonegoro ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERAN ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA 5 TAHUN DI TK DESA SUWALOH KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO Youstiana Dwi Rusita*, Ikha Ardianti Ilmu Keperawatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses perkembangan anak memiliki ciri fisik, kognitif, konsep diri, pola

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses perkembangan anak memiliki ciri fisik, kognitif, konsep diri, pola 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Pada anak terdapat rentang perubahan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB II Enuresis Stres Susah buang air besar Alergi TINJAUAN PUSTAKA

BAB II Enuresis Stres Susah buang air besar Alergi TINJAUAN PUSTAKA Faktor psikis A. Enuresis Pada Anak Stres a. Pengertian Psikologi Lingkungan Faktor fisik Genetik/familial Hambatan perkembangan Pola tidur Toilet trainning yang tidak adekuat Infeksi saluran kencing Stres

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penerapan Toilet Training 1. Pengertian Toilet Training Toilet training atau latihan berkemih dan defekasi adalah salah satu tugas perkembangan anak usia toddler (1-3 tahun).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matematika dengan Prestasi Akademik Matematika pada Remaja, Jurnal fakultas Psikologi Universitas Guna Dharma.

BAB I PENDAHULUAN. Matematika dengan Prestasi Akademik Matematika pada Remaja, Jurnal fakultas Psikologi Universitas Guna Dharma. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat, kini menuntut sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga diharapkan mampu mengarahkan suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2005). Pada periode ini anak akan mulai berjalan dan mengekplorasi rumah dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2005). Pada periode ini anak akan mulai berjalan dan mengekplorasi rumah dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Toddler dan Teori Perkembangan 2.1.1 Definisi toddler Toddler merupakan anak anak usia 1-3 tahun yang dapat dilihat peningkatan ukuran tubuh terjadi secara bertahap bukan secara

Lebih terperinci

PENGARUH ANTICIPATORY GUIDANCE TERHADAP PRAKTIK TOILET TRAINING PADA ORANG TUA DENGAN ANAK USIA BULAN DI DESA PANDOWOHARJO SLEMAN YOGYAKARTA

PENGARUH ANTICIPATORY GUIDANCE TERHADAP PRAKTIK TOILET TRAINING PADA ORANG TUA DENGAN ANAK USIA BULAN DI DESA PANDOWOHARJO SLEMAN YOGYAKARTA PENGARUH ANTICIPATORY GUIDANCE TERHADAP PRAKTIK TOILET TRAINING PADA ORANG TUA DENGAN ANAK USIA 24-30 BULAN DI DESA PANDOWOHARJO SLEMAN NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : ARMIA FAJAR WATI 090201011 PROGRAM

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER DI RW 02 DAN RW 06 KELURAHAN TLOGOMAS MALANG

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER DI RW 02 DAN RW 06 KELURAHAN TLOGOMAS MALANG 1 HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER DI RW 02 DAN RW 06 KELURAHAN TLOGOMAS MALANG Ela 1) Roni Yuliwar 2) Novita Dewi 3) 1,3) Program Studi Ilmu Keperawatan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. begitu saja terjadi sendiri secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi

BAB I PENDAHULUAN. begitu saja terjadi sendiri secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa anak merupakan masa yang menyenangkan, karena sebagian besar waktunya untuk bermain. Anak dapat berkembang dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Lingkungan

Lebih terperinci

PERAN IBU DALAM TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER DI KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO

PERAN IBU DALAM TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER DI KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO 260 Media Ilmu Kesehatan Vol. 6, No. 3, Desember 2017 PERAN IBU DALAM TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER DI KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO Veryudha Eka Prameswari 1*, Indah Kusmindarti 2, Linda

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA REMAJA DI JAKARTA BAB 1 PENDAHULUAN

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA REMAJA DI JAKARTA BAB 1 PENDAHULUAN HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA REMAJA DI JAKARTA BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pola asuh merupakan interaksi yang diberikan oleh orang tua dalam berinteraksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di dalam keluarga (pendidikan informal), sekolah (pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di dalam keluarga (pendidikan informal), sekolah (pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan, proses pendidikan dapat terjadi dalam banyak situasi sosial yang menjadi ruang lingkup kehidupan manusia. Secara garis besar proses pendidikan

Lebih terperinci

6 KEBIASAAN BAYI YANG MASIH TERBAWA SAMPAI BATITA

6 KEBIASAAN BAYI YANG MASIH TERBAWA SAMPAI BATITA 6 KEBIASAAN BAYI YANG MASIH TERBAWA SAMPAI BATITA Tiap tahapan perkembangan pastilah ada hal-hal baru yang dipelajari anak. Namun tak jarang kebiasaankebiasaan di tahap perkembangan sebelumnya masih terus

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Bladder Retention Training 1.1. Defenisi Bladder Training Bladder training adalah salah satu upaya untuk mengembalikan fungsi kandung kemih yang mengalami gangguan ke keadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa transisi yang terjadi di kalangan masyarakat, secara khusus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa transisi yang terjadi di kalangan masyarakat, secara khusus 16 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa transisi yang terjadi di kalangan masyarakat, secara khusus remaja seakan-akan merasa terjepit antara norma-norma yang baru dimana secara sosiologis, remaja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. manusia, ditandai dengan perubahan-perubahan biologis, kognitif dan sosial-emosional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. manusia, ditandai dengan perubahan-perubahan biologis, kognitif dan sosial-emosional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa kehidupan yang penting dalam rentang hidup manusia, ditandai dengan perubahan-perubahan biologis, kognitif dan sosial-emosional (Santrock,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pola Asuh Orang Tua 2.1.1 Pengertian Pola Asuh Orang Tua Menurut Hurlock (1999) orang tua adalah orang dewasa yang membawa anak ke dewasa, terutama dalam masa perkembangan. Tugas

Lebih terperinci

15. Lampiran I : Surat Keterangan Bukti Penelitian BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

15. Lampiran I : Surat Keterangan Bukti Penelitian BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 15. Lampiran I : Surat Keterangan Bukti Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja adalah suatu tahap perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa yang ditandai oleh perubahan-perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan orang lain, atau dengan kata lain manusia mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan orang lain, atau dengan kata lain manusia mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial setiap manusia mempunyai dorongan untuk berhubungan dengan orang lain, atau dengan kata lain manusia mempunyai dorongan untuk bersosialisasi.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DENGAN PERILAKU IBU DALAM TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DENGAN PERILAKU IBU DALAM TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DENGAN PERILAKU IBU DALAM TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG Yosefina Peni 1), Ni Luh Putu Eka Sudiwati 2), Neni Maemunah 3) 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA INSOMNIA PADA LANJUT USIA (LANSIA) DI DESA GAYAM KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA INSOMNIA PADA LANJUT USIA (LANSIA) DI DESA GAYAM KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA INSOMNIA PADA LANJUT USIA (LANSIA) DI DESA GAYAM KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam pasal 1, butir 14 bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Keperawatan Oleh: NAMA :Twenty

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu karya ilmiah yaitu skripsi (Hidayat, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu karya ilmiah yaitu skripsi (Hidayat, 2008). BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar belakang Perguruan tinggi merupakan suatu penyelenggara pendidikan yang merupakan lanjutan dari pendidikan menengah dijalur pendidikan sekolah, Sedangkan orang yang belajar di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penerus keturunan keluarga. Kehamilan menurut Manuaba (2010) adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penerus keturunan keluarga. Kehamilan menurut Manuaba (2010) adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehamilan adalah saat-saat yang penuh perjuangan bagi seorang calon ibu dan sesuatu yang paling dinanti-nanti oleh pasangan yang mendambakan memiliki buah hati

Lebih terperinci

2015 PENGAJARAN TOILETTRAINING PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN DI SPLB-C YPLB CIPAGANTI

2015 PENGAJARAN TOILETTRAINING PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN DI SPLB-C YPLB CIPAGANTI 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap individu pasti memiliki potensi tidak terkecuali pada siswa tunagrahita. Siswa tunagrahita memiliki potensi yang dapat dikembangkan, tetapi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Sumber daya manusia yang berkualitas tercipta dari proses pendidikan yang baik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya manusia pasti mengalami proses perkembangan baik dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya manusia pasti mengalami proses perkembangan baik dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya manusia pasti mengalami proses perkembangan baik dari segi fisik maupun psikologis. Manusia mengalami perkembangan sejak bayi, masa kanak- kanak,

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER ABSTRAK HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER Ela 1), Roni Yuliwar 2), Novita Dewi 3) 1) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Pola Asuh Orangtua a. Pengertian Dalam Kamus Bahasa Indonesia pola memiliki arti cara kerja, sistem dan model, dan asuh memiliki arti menjaga atau merawat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Disiplin memiliki arti penting bagi setiap individu yang bertujuan atau ingin mencapai sesuatu. Sebagai contoh, individu yang ingin menjadi juara kelas, juara

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010 PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Hidayat (2008) Skripsi merupakan proses pembelajaran bagi. mahasiswa untuk mengasah kemampuan analisisnya dalam mengkaji,

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Hidayat (2008) Skripsi merupakan proses pembelajaran bagi. mahasiswa untuk mengasah kemampuan analisisnya dalam mengkaji, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Skripsi merupakan karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiawa setingkat strata satu (S1) untuk menyelesaikan tugas akhir atau program studinya. Menurut Hidayat (2008) Skripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah individu unik yang mempunyai kebutuhan sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah individu unik yang mempunyai kebutuhan sesuai dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah individu unik yang mempunyai kebutuhan sesuai dengan tahap perkembangan. Sebagai individu yang unik anak memiliki berbagai kebutuhan yang berbeda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari, BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari, dan lain-lain. Setiap tugas dipelajari secara optimal pada waktu-waktu tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus berkembang. Persaingan semakin ketat dan masyarakat dituntut untuk dapat bersaing dalam menghadapi tantangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lain. Seseorang yang berusia lanjut akan mengalami perubahan-perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. lain. Seseorang yang berusia lanjut akan mengalami perubahan-perubahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses menua (Aging) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Seseorang yang berusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 2014, remaja adalah penduduk dalam rentang usia tahun. Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

BAB 1 PENDAHULUAN. 2014, remaja adalah penduduk dalam rentang usia tahun. Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun. Menurut Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, remaja adalah penduduk dalam rentang

Lebih terperinci