Jokowi Pasca Naiknya BBM. LSI DENNY JA November 2014

dokumen-dokumen yang mirip
Tiga Isu Menanti Kabinet Jokowi. LSI DENNY JA Oktober 2014

Mayoritas Publik Ingin DPR Tandingan Segara Bubarkan Diri. LSI DENNY JA November 2014

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD

Paska PAN Gabung Pemerintah LSI DENNY JA SEPTEMBER 2015

GOLKAR PASCA PUTUSAN MENKUMHAM. LSI DENNY JA Desember 2014

PILKADA OLEH DPRD DINILAI PUBLIK SEBAGAI PENGHIANATAN PARTAI

HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK

Legacy SBY Di Bidang Politik dan Demokrasi. LSI DENNY JA Oktober 2014

Matahari Kembar Kapolri? LSI DENNY JA Januari 2015

Publik Cemas dengan Pemerintahan yang Terbelah

Head to Head Dukungan Capres Pasca Penetapan Resmi KPU

Kondisi Hukum SETELAH KASUS BG LSI DENNY JA FEBRUARI 2015

MAYORITAS PUBLIK INGIN CAPRES SIAP TERIMA KEKALAHAN. Konpers LSI Juli 2014

PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016

ENAM REVISI PILKADA USULAN PUBLIK LSI DENNY JA FEBRUARI 2015

100 HARI JOKOWI : 3 RAPOR MERAH, 2 RAPOR BIRU LSI DENNY JA JANUARI 2015

KEPERCAYAAN TERHADAP DPR DI TITIK TERENDAH. LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Desember 2015

Paska Setahun Jokowi JK Dibutuhkan Menteri Utama? LSI DENNY JA Oktober

Mayoritas Publik Khawatir Terorisme Merembet ke Indonesia

AHOK VS DPRD. LSI DENNY JA Maret 2015

MAYORITAS PUBLIK DUKUNG SBY KELUARKAN PERPPU PILKADA LANGSUNG. LSI DENNY JA Oktober 2014

13 HARI YANG MENENTUKAN HEAD TO HEAD PRABOWO HATTA VS JOKOWI - JK. Lingkaran Survei Indonesia Juni 2014

Kebangkitan Seminggu Terakhir. Head to Head Jokowi-JK vs Prabowo-Hatta

Pertarungan Wilayah Strategis Dan Efek Cawapres

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014

ISU AGAMA KALAHKAN AHOK?

PUBLIK MAKIN KHAWATIR DENGAN KINERJA KABINET DI TAHUN POLITIK

PRAHARA PARTAI DEMOKRAT DAN KEKHAWATIRAN PUBLIK TERHADAP KINERJA PRESIDEN SBY

MUNAS GOLKAR DI MATA PUBLIK. LSI DENNY JA Desember 2014

PEROLEHAN KURSI PARTAI DAN PETA KOALISI CAPRES Lingkaran Survei Indonesia Jumat, 11 April 2014

AKANKAH LAJU PRABOWO TERHENTI? KASUS AKTIVIS GATE. Juni 2014

MAYORITAS PUBLIK KHAWATIR PEMERINTAHAN LUMPUH DI TAHUN Lingkaran Survei Indonesia Desember

POLITIK KEBIJAKAN BBM, BLSM & EFEK ELEKTORALNYA. Lingkaran Survei Indonesia Juni 2013

AHOK KEMBALI KE JALUR PARTAI KAH?

2014 : PEMERINTAHAN GOLKAR ATAU PEMERINTAHAN PDIP? Lingkaran Survei Indonesia Februari 2014

KAMPANYE NEGATIF DAN PREDIKSI HASIL PILEG Lingkaran Survei Indonesia April 2014

KRISIS CAPRES DAN CAWAPRES PARTAI ISLAM : SIAPAKAH PASANGAN CAPRES- CAWAPRES TERKUAT PEMILU 2014? Lingkaran Survei Indonesia Maret 2013

MAKIN SURAMNYA PARTAI & CAPRES ISLAM DI PEMILU Lingkaran Survei Indonesia Oktober 2012

LAPORAN SURVEI DKI JAKARTA AHOK POTENSIAL KALAH? Agus Harimurti Yudhoyono Kuda Hitam? Lingkaran Survei Indonesia, Oktober 2016

TERANCAMNYA KONVENSI DEMOKRAT: DARI HERO KE ZERO-KAH NASIB DEMOKRAT? Lingkaran Survei Indonesia November 2013

ROBOHNYA MK KAMI. Lingkaran Survei Indonesi Oktober

INDEKS CAPRES PEMILU 2014 : CAPRES RIIL VERSUS CAPRES WACANA. Lingkaran Survei Indonesia Oktober 2013

3 Sukses LSI di Pilpres 2014

Massa Mengambang Tentukan Pemenang Pilpres Deklarasi

Merosotnya Leadership SBY di Mata Publik. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Juni 2011

MAYORITAS PUBLIK INGIN TAHU PROGRAM CAPRES 2014

MORALITAS PUBLIK PARA ELITE DI TITIK NADIR. Lingkaran Survei Indonesia Juli 2013

LENGSERKAH DOMINASI DEMOKRAT DARI KEKUASAAN 2014? Lingkaran Survei Indonesia Juni 2012

2014: Momentum Reformasi Jilid Dua. Lingkaran Survei Indonesia MEI

BBM, BLT Dan Efek Elektoralnya. Lingkaran Survei Indonesia Maret

PKB 4,5%, PPP 3,4%, PAN 3,3%, NASDEM 3,3%, PERINDO

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental

SURVEI NASIONAL PEMILIH MUDA: EVALUASI PEMERINTAHAN, CITRA DAN PILIHAN PARPOL DI KALANGAN PEMILIH MUDA JELANG PEMILU 2014

MEDIA SURVEI NASIONAL

SPLIT VOTING DALAM PEMILIHAN PRESIDEN 2009

Skandal Wisma Atlet Dan Tiga Skenario Demokrat. Lingkaran Survei Indonesia Feb

Publik Sangat Kecewa Kiprah Politisi Muda

PEMILIH MENGAMBANG DAN PROSPEK PERUBAHAN KEKUATAN PARTAI POLITIK

Lima Rapor Merah Satu Rapor Biru

Blunder Politik Demokrat???? Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai. Analisis Survei Nasional Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Juni 2011

MAKIN BANYAK ORANGTUA YANG TAK INGIN ANAKNYA JADI ANGGOTA DPR. Lingkaran Survei Indonesia November

Peran Pemerintah Minimal Saja

ISU KEBANGKITAN PKI SEBUAH PENILAIAN PUBLIK NASIONAL. Temuan Survei September 2017

PROSPEK KABINET DAN KOALISI PARPOL

PENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014?

PT. Universal Broker Indonesia 1 MARKET OUTLOOK MEI: PILPRES. Oleh: Satrio Utomo PT. Universal Broker Indonesia. 26 April 2014

HASIL SURVEI NASIONAL PROGRAM PARTAI POLITIK DAN KOMPETENSI CALON PRESIDEN 2014 SURVEI DAN POLING INDONESIA

BAB III DATA RESPONDEN

HASIL EXIT POLL PEMILU LEGISLATIF Rabu, 9 April 2014

BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini

EVALUASI 6 BULAN PEMERINTAHAN JOKOWI-JK: Ini PESAN dari Rakyat untuk JOKOWI - JK. Periode Survei: April /05/ METODOLOGI

Publik Ingin Gubernur Jakarta Yang Bisa Atasi Banjir, Sampah dan Macet. Kerjasama dengan Cikom LSI

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

EVALUASI 13 TAHUN REFORMASI DAN 18 BULAN PEMERINTAHAN SBY - BOEDIONO

Laporan Survei PREFERENSI POLITIK MASYARAKAT Menuju Pemilihan Langsung Gubernur/Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta 2017

I. PENDAHULUAN. basis agama Islam di Indonesia Perolehan suara PKS pada pemilu tahun 2004

Perubahan Politik 2014: Trend Sentimen Pemilih pada Partai Politik

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan

Kekuatan Elektoral Partai-Partai Islam Menjelang Pemilu 2009

Metodologi Quick Count

Optimisme Publik, Konsolidasi Kekuasaan dan Dinamika Elektoral

POLITICAL OUTLOOK 2014: PILIHAN DAN KEMUNGKINAN CAPRES DAN CAWAPRES PEMILU 2014

Pilpres Siapa yang Menang? Bisakah ada dua pemenang di Pilpres? Tidak mungkin. Pemenang Pilpres hanya satu, kalau bukan Prabowo- Hatta ya Jokowi- JK.

PREDIKSI PEROLEHAN SUARA PEMILIH PADA PILKADA DKI JAKARTA 2007

EFEK PENCAPRESAN JOKO WIDODO PADA ELEKTABILITAS PARTAI POLITIK

RILIS SURVEI NASIONAL 24 MARET 6 APRIL 2018

KOMISI PEMILIHAN UMUM

KECENDERUNGAN SENTIMEN EKONOMI- POLITIK 2008

Pemilu 2014, Partai Islam Bakal 'Keok'

DUKUNGAN TERHADAP CALON INDEPENDEN

RASIONALITAS PEMILIH: KONTESTASI PARTAI MENJELANG PEMILU 2009

MARKET OUTLOOK APRIL: MENYAMBUT PEMILU LEGISLATIF

Evaluasi Pemilih atas Kinerja Dua Tahun Partai Politik. Survei Nasional Maret 2006 Lembaga Survei Indonesia (LSI)

Temuan Survei: Januari 2015

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

KAMPANYE DAN PERILAKU PEMILIH DALAM PILKADA GUBERNUR DKI JAKARTA. Temuan Survei Juli 2007

Refleksi dan Harapan Ekonomi-Politik Evaluasi Publik Nasional. Lembaga Survei Indonesia (LSI)

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT. Nomor 11/Kpts/ /III/2014

Transkripsi:

Jokowi Pasca Naiknya BBM LSI DENNY JA November 2014

Jokowi Pasca Naiknya BBM Pemerintahan Jokowi-JK akhirnya memutuskan menaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Jokowi menaikan dua harga BBM bersubsidi yaitu harga premium yang sebelumnya sebesar Rp. 6500/liter menjadi Rp. 8500/liter, dan harga solar yang sebelumnya sebesar Rp. 5500/liter menjadi 7500/liter. Naik turunnya harga BBM ini ternyata berdampak pula pada naik turunya kepuasan publik terhadap pemerintah. Belum genap 100 hari pemerintahannya, pasca kenaikan harga BBM, kepuasaan terhadap Jokowi merosot drastis. Saat ini kepuasaan terhadap kepemimpinan Jokowi hanya sebesar 44.94 %. Belum 100 Hari, kepuasaan terhadap pemerintahan Jokowi dibawah 50 %. Ini merupakan warning bagi pemerintahan Jokowi-JK. Mereka yang tidak puas dengan kepemimpinan Jokowi pun cukup besar yaitu sebesar 43.82 %. Dan sebesar 11. 24 % publik menyatakan tidak tahu/tidak jawab. Demikian salah satu temuan survei Lingkaran Survei Indonesia Denny JA. LSI Denny JA kembali mengadakan survei khusus pasca kenaikan harga BBM oleh pemerintahan Jokowi-JK. Survei ini dilakukan melalui quick poll pada tanggal 18 19 November 2014. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan 1200 responden dan margin of error sebesar +/- 2,9 %. Survei dilaksanakan di 33 propinsi di Indonesia. Kami juga melengkapi survei dengan penelitian kualitatif dengan metode analisis media, FGD, dan in depth interview.

Menurunya kepuasaan terhadap kepemimpinan Jokowi merata di semua segmen masyarakat. Baik mereka yang laki-laki maupun perempuan, tinggal di kota maupun di desa, berpendidikan tinggi maupun rendah, para wong cilik maupun masyarakat kelas menengah atas, hanya minoritas yang puas dengan kepemimpinan Jokowi. Namun publik yang perpendidikan rendah, tinggal di perkotaan, tingkat ekonomi menengah bawah dan perempuan lebih kecil yang puas dengan kepemimpinan Jokowi. Para pemilih partai yang partainya bergabung ke dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pun hanya minoritas yang menyatakan puas dengan kepemimpinan Jokowi pasca kenaikan harga BBM. Rata-rata berkisar antara 46 % sampai dengan 50 % pemilih partai yang tergabung dalam KIH menyatakan puas dengan kepemimpinan Jokowi. Pemilih PDIP misalnya hanya sebesar 50. 90 % yang menyatakan puas dengan kepemimpinan Jokowi. Sedangkan ada sebesar 41. 80 % pemilih PDIP pada Pileg 2014 lalu menyatakan tak puas dengan kinerja Jokowi.

Menurunnya kepuasaan terhadap kepemimpinan Jokowi pun terjadi pada pemilih Jokowi-JK sendiri di pilpres 20014 lalu. Mereka yang mengaku memilih Jokowi-Jk pada pilpres 2014 lalu hanya sebesar 48.59 % yang menyatakan puas dengan kepemimpinan Jokowi. Sedangkan sebesar 42. 58 % menyatakan tak puas dengan kinerja Jokowi. Hal ini mengindikasikan bahwa Jokowi mulai ditinggalkan pendukungnya sendiri pasca kenaikan harga BBM. Pendukung yang mulai meninggalkan Jokowi ini adalah umumnya para wong cilik yang tinggal di pedesaan. ***** Dari hasil riset kualitatif yang dilakukan oleh LSI Denny JA, ada empat alasan yang membuat kepuasaan publik terhadap Jokowi merosot pasca kenaikan harga BBM. Keempat alasan tersebut antara lain : Alasan pertama, kurangnya prakondisi berupa komunikasi dan sosialisasi pemerintah mengenai alasan menaikan harga BBM. Rasionalitas pemerintah mengenai kondisi mendesak menaikan harga BBM belum selaras dengan rasionalitas publik umumnya. Survei LSI Denny JA menemukan bahwa sebesar 58.45 % publik menyatakan tidak bisa menerima alasan pemerintah menaikan harga BBM. Hanya 34.10 % publik yang menyatakan bisa menerima alasan pemerintah menaikan harga BBM. Dan sisanya menyatakan tidak tahu/tidak jawab (7.45 %).

Alasan kedua, bagi publik kenaikan harga BBM akan memicu kenaikan harga kebutuhan pokok dan transportasi. Bagi publik mayoritas naiknya harga BBM akan membuat beban hidup mereka bertambah. Padahal salah satu harapan besar publik terhadap Presiden Jokowi adalah meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. Sebesar 74.38 % publik menyatakan bahwa kehidupan mereka sehari-hari makin sulit pasca kenaikan harga BBM. Hanya 11. 51 % menyatakan bahwa kenaikan harga BBM tidak berdampak signifikan terhadap kehidupan sehari-hari mereka. Alasan ketiga, publik meragukan kompensasi kenaikan harga BBM akan sampai ke rakyat kecil. Salah satu janji dibalik kenaikan harga BBM adalah dana hasil efisiensi subsidi BBM akan dialihkan untuk pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik seperti pendidikan dan kesehatan. Namun publik meragukan bahwa kompensasi itu akan bisa dinikmati oleh mereka. Tingginya korupsi dan budaya birokrasi yang buruk menjadi alasan kekhawatiran publik. Survei LSI Denny JA menunjukan bahwa sebesar 51.63 % publik tak yakin program kompensasi BBM akan sampai ke masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Sedangkan sebesar 37. 25 % menyatakan yakin program kompensasi akan tepat sasaran.

Alasan keempat, BBM sudah naik sebelum ada program Jokowi yang terasa manfaatnya. Sebesar 62.41 % publik menyatakan bahwa sejak dilantik belum ada program Jokowi yang dirasakan langsung manfaatnya oleh mereka. Hanya 26. 85 % publik yang menyatakan sudah merasakan manfaat dari kepemimpinan Jokowi. Pasca pelantikan sebagai presiden, Jokowi masih disibukan dengan berbagai kegiatan dan kunjungan luar negeri yang padat. Sampai detik sebelum BBM diumumkan naik, belum ada program yang sudah terasa manfaatnya oleh masyarakat. Jokowi memang pernah meluncurkan tiga kartu sakti yaitu Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Indonesia Sehat (KIS), sebelum menaikan harga BBM. Namun peluncuran tiga kartu sakti ini belum dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Masyarakat luas pun belum tersosialisasi dengan baik manfaat dan cara penggunaan ketiga kartu sakti tersebut. ***** LSI Denny JA menilai, Jokowi terancam menjadi presiden terlemah dalam sejarah Indonesia. Ada 3 alasan yang mendasari penilaian ini; Pertama, Jokowi dan koalisinya tidak mengontrol parlemen. Sampai saat ini parlemen masih dikuasai oleh Koalisi Merah Putih (KMP) karena gabungan partai-partai yang tergabung dalam KMP menguasai kursi mayoritas. Bahkan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) telah mengalami 5 kali kekalahan dalam voting di parlemen.

Hal ini berbeda dengan dua kali pemerintahan SBY sebelumnya dimana partai koalisi pemerintah pun menguasai mayoritas di parlemen. Meski menguasai parlemen, tak semua kebijakan SBY berjalan mulus, karena seringkali harus menghadapi tantangan dari DPR. Bahkan penantangan tersebut datang dari partaipartai yang berkoalisi dengan SBY di pemerintahan. Bisa dibayangkan bahwa pemerintahan Jokowi akan menghadapi dinamika di parlemen yang lebih rumit dibandingkan SBY karena tak mayoritas di DPR. Kedua, Jokowi tidak mengontrol satu pun partai politik. Dalam sejarah politik Indonesia, presiden selalu memiliki satu partai politik yang bisa dikontrol langsung. Jokowi tak punya partai politik yang menempatkan dirinya sebagai figur sentral. Meski dicalonkan oleh PDIP, namun Jokowi tak bisa mengontrol PDIP karena masih kuatnya pengaruh Megawati dalam partai. Ketiga, Jokowi potensial ditinggal pendukungnya karena kekecewaan publik terhadap Jokowi yang telah menaikan harga BBM. Dengan menaikan harga BBM, kepuasaan publik terhadap kepemimpinan Jokowi merosot dibawah 50%. Padahal Jokowi sangat membutuhkan dukungan publik ditengah ketidakberdayaan dirinya dan koalisi pendukungnya menguasai parlemen.

Naiknya harga BBM berdampak pada turunnya pamor kepemimpinan Jokowi. Jokowi harus bertindak cepat untuk mengerem laju turunya pamor kepemimpinannya. Jokowi sangat membutuhkan dukungan publik di tengah ketidakberdayaanya menguasai parlemen dan menjadi komando tertinggi dalam koalisi pemerintahan. Pamor kepemimpinan Jokowi akan semakin merosot jika tak ada gebrakan baru dari Jokowi. Akhirnya masyarakat menunggu gebrakan program yang bisa dirasakan langsung manfaatnya. Hanya gebrakan program yang luar biasa yang membuat Jokowi dapat populer kembali. Jumat, 21 November 2014 Lingkaran Survei Indonesia - Denny JA Narasumber : Ade Mulyana (0811.880.30.80 / 0812.8379.7506) Moderator : Rully Akbar (0856.8049.040) Tim Riset LSI : Adjie Alfaraby, Ardian Sopa, Ade Mulyana, Rully Akbar, Fitri Hari, Dewi Arum.

Track Record LSI Prediksi Survei Yang Diiklankan Sebelum PILEG 2014 NAMA PARTAI PREDIKSI LSI* HASIL KPU TERBUKTI/TIDAK TERBUKTI PDIP DIATAS 16% 18.95% TERBUKTI GOLKAR DIATAS 16% 14.75% *Selisih 1,3% GERINDRA 8-16% 11.81% TERBUKTI DEMOKRAT 8-16% 10.19% TERBUKTI PKB 3,5%-8% 9.04% * Selisih 1.05% PAN 3,5%-8% 7.59% TERBUKTI PKS 3,5%-8% 6.79% TERBUKTI NASDEM 3,5%-8% 6.72% TERBUKTI PPP 3,5%-8% 6.53% TERBUKTI HANURA 3,5%-8% 5.26% TERBUKTI PBB TIDAK LOLOS PT 1.46% TERBUKTI PKPI TIDAK LOLOS PT 0.91% TERBUKTI Dimuat, antara lain di Rakyat Merdeka 8 April 2014, hal 12 Sehari Sebelum PILEG Hanya 2 partai dari 12 partai yang selisih 1.3% 9

Track Record LSI Prediksi Survei Yang Diiklankan Sebelum PILPRES 2009 DUKUNGAN PEMILIH SURVEI LSI AWAL JUNI 2009 SURVEI LSI AKHIR JUNI 2009 PREDIKSI PEMENANG PILPRES 2009 HASIL KPU DI ATAS 50% SBY- BOEDIONO SBY- BOEDIONO SBY-BOEDIONO TERBUKTI 30%-50% - - - - DI BAWAH 30% MEGA- PRABOWO JK-WIRANTO MEGA- PRABOWO JK-WIRANTO - TERBUKTI Dimuat di KOMPAS pada tanggal 3 Juli 2009 halaman 3. Tepat 5 hari sebelum Pemilihan Presiden 2009. 10

Track Record LSI Quick Count Paling Akurat Pasangan Capres- Cawapres Quick Count LSI (Data 100 %) Hasil Resmi KPU 22 Juli 2014 Prabowo-Hatta 46. 70 % 46. 85 % Jokowi-JK 53. 30 % 53. 15 % *Simpangan baku antara hasil KPU vs LSI hanya 0. 15 %

METODOLOGI SURVEI Pengumpulan Data : 18 19 November 2014 Quickpoll (smartphone LSI) Metode sampling : multistage random sampling Jumlah responden : 1200 responden Margin of error : ± 2.9 % Survei dilengkapi dengan Riset Kualitatif FGD di tujuh ibu kota propinsi terbesar In Depth Interview Analsis media nasional Semua pemilih di Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi responden 12

BBM Naik, Pamor Jokowi Turun Q : Jokowi dilantik menjadi Presiden pada 20 Oktober lalu. Secara umum, apakah Anda puas atau tidak dengan kerja Jokowi sebagai Presiden? Belum 100 hari pemerintahan, hanya dibawah 50 % yang menyatakan puas dengan kerja Jokowi sebagai presiden.

Lebih Sedikit Perempuan Yang Puas Kerja Jokowi Q : Jokowi dilantik menjadi Presiden pada 20 Oktober lalu. Secara umum, apakah Anda puas atau tidak dengan kerja Jokowi sebagai Presiden? Gender Base Ya Puas Tidak Puas TT/TJ Laki-laki 50 % 48. 39 % 44. 09 % 7. 52 % Perempuan 50 % 41. 84 % 42. 86 % 15. 30 % Hanya dibawah 50 % baik laki-laki maupun perempuan yang puas dengan kerja Jokowi sebagai Presiden Publik perempuan lebih banyak merasakan dampak kenaikan BBM.

Publik Kota Lebih Tak Puas Kerja Jokowi Q : Jokowi dilantik menjadi Presiden pada 20 Oktober lalu. Secara umum, apakah Anda puas atau tidak dengan kerja Jokowi sebagai Presiden? Wilayah Base Ya Puas Tidak Puas TT/TJ Desa 75.89 % 47. 95 % 44. 52 % 7. 53 % Kota 24.11 % 35. 56 % 40. 00 % 24. 44 % Baik publik di kota maupun di desa hanya dibawah 50 % yang menyatakan puas dengan kerja Jokowi.

BBM Naik, Wong Cilik Tak Puas Kerja Jokowi Q : Jokowi dilantik menjadi Presiden pada 20 Oktober lalu. Secara umum, apakah Anda puas atau tidak dengan kerja Jokowi sebagai Presiden? Tingkat Pendapatan Menengah Bawah Base Ya Puas Tidak Puas TT/TJ 45.89 % 39. 60 % 48. 52 % 11. 88 % Menengah 29.11 % 60. 00 % 40.00 % 0. 00 % Menengah Atas 24.63 % 48. 44 % 37. 50 % 14. 06 % Dari ketiga segmen ekonomi, para wong cilik yang paling sedikit menyatakan puas atas kerja Jokowi. Wong cilik paling merasakan dampak kenaikan BBM.

Publik Berpendidikan Rendah Paling Sedikit Yang Puas Kerja Jokowi Q : Jokowi dilantik menjadi Presiden pada 20 Oktober lalu. Secara umum, apakah Anda puas atau tidak dengan kerja Jokowi sebagai Presiden? Tingkat Pendidikan Tamat SLTP ke bawah Tamat SLTA ke bawah Tamat D3/S1/diatasnya Base Ya Puas Tidak Puas TT/TJ 48.13 % 33. 33 % 55. 56 % 11. 11 % 38.43 % 57. 14 % 28. 57 % 14. 29 % 13.44 % 50. 00 % 39. 58 % 10. 42 % Publik berpendidikan rendah pun yang paling tak puas dengan kerja Jokowi.

Hanya Minoritas Konstituen KIH Yang Puas Kerja Jokowi Q : Jokowi dilantik menjadi Presiden pada 20 Oktober lalu. Secara umum, apakah Anda puas atau tidak dengan kerja Jokowi sebagai Presiden? Pilihan Partai Pileg 2014 Ya Puas Tidak Puas TT / TJ PDIP 50. 90 % 41. 80 % 7. 30 % PKB 46. 99 % 42. 21 % 10. 80 % HANURA 49. 31 % 39. 51 % 11. 18 % PPP 48. 68 % 41. 58 % 9. 74 % NASDEM 48. 53 % 42. 12 % 9. 35 % Kecuali pemilih PDIP, rata-rata hanya dibawah 50 % pemilih partai yang tergabung dalam KIH yang menyatakan puas dengan kinerja Jokowi

Konstituen KMP Tak Puas Kinerja Jokowi Q : Jokowi dilantik menjadi Presiden pada 20 Oktober lalu. Secara umum, apakah Anda puas atau tidak dengan kerja Jokowi sebagai Presiden? Pilihan Partai Pileg 2014 Ya Puas Tidak Puas TT / TJ Golkar 41. 78 % 48. 85 % 9. 37 % Demokrat 36. 73 % 55. 39 % 7. 88 % Gerindra 45. 58 % 46. 64 % 7. 78 % PAN 49. 34 % 40. 24 % 10. 42 % PKS 44. 39 % 48. 14 % 7. 47 % Kecuali pemilih PAN, umumnya pemilih yang partainya tergabung dalam KMP, lebih banyak yang tak puas dengan kinerja Jokowi.

Jokowi Potensial Ditinggal Pendukungnya Q : Jokowi dilantik menjadi Presiden pada 20 Oktober lalu. Secara umum, apakah Anda puas atau tidak dengan kerja Jokowi sebagai Presiden? Pilihan Presiden 2014 Prabowo Hatta Ya Puas Tidak Puas TT / TJ 41. 53 % 47. 03 % 11. 44 % Jokowi -JK 48. 59 % 42. 58 % 8. 83 % Hanya dibawah 50 % pendukung Jokowi yang menyatakan puas dengan kinerja Jokowi.

4 Alasan Kepuasaan terhadap Jokowi Merosot Pasca Naiknya BBM 21

1. Kurangnya Sosialisasi Alasan Naiknya BBM Sebesar 58. 45 % publik menyatakan bahwa mereka tidak bisa menerima alasan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi.

2. BBM Naik, Beban Hidup Makin Bertambah Publik menilai naiknya harga BBM akan memicu kenaikan harga kebutuhan pokok dan transportasi. Artinya beban hidup mereka makin bertambah. Sebesar 74.38 % publik menyatakan bahwa kehidupan mereka sehari-hari makin sulit pasca naiknya BBM.

3. Publik Ragu Program Kompensasi BBM Sampai ke Bawah Salah satu alasan naiknya BBM adalah dana hasil efisiensi subsidi BBM dialihkan ke bidang infrastruktur dan pelayanan publik seperti pendidikan dan kesehatan. Namun publik ragu program ini sampai ke bawah karena tingginya korupsi dan buruknya pelayanan publik birokrasi. Sebesar 51. 63 % publik tak yakin program kompensasi BBM bisa sampai ke bawah.

4. BBM Naik Sebelum Adanya Program Jokowi Yang Dirasakan Langsung Manfaatnya Oleh Masyarakat Sampai detik sebelum BBM diumumkan naik, belum ada program yang sudah terasa manfaatnya oleh masyarakat. Sebesar 62. 41 % publik menyatakan bahwa sejak dilantik belum ada program Jokowi yang telah mereka rasakan manfaatnya.

3 Alasan Jokowi Terancam Menjadi Presiden Terlemah

1.Tak Mengontrol Parlemen Sampai saat ini, parlemen masih dikuasai oleh KMP. Bahkan KMP telah 5 kali menang voting menghadapi koalisi Jokowi. Ini kali pertama ketika koalisi partai yang berkuasa tidak menguasai legislatif. Proses ini mengancam jalanya pemerintahan Jokowi secara efektif.

2. Tak Menguasai Satu Pun Partai Politik Tak ada satupun partai politik dibawah komando Jokowi. Koalisi partai pendukung pemerintah pun tak dibawah komando Jokowi. Jokowi masih hanya menjadi petugas partai yang kapan pun bisa dicabut mandatnya.

3. Kini Mulai Ditinggal Pendukungnya Salah satu alasan kemenangan Jokowi pada pilpres lalu adalah karena people power. Kekuatan rakyat yang luar biasa bisa menghantarkan Jokowi dari nobody menjadi somebody. Kini dukungan publik itu terancam melemah karena publik kecewa dengan kenaikan harga BBM.

Jokowi Butuh Gebrakan Baru Yang Populer Naiknya harga BBM berdampak pada turunnya pamor Jokowi. Jokowi butuh dukungan publik di tengah ketidakberdayaanya menguasai parlemen dan menjadi komando tertinggi dalam koalisi pemerintahan Hanya gebrakan program yang luar biasa yang membuat Jokowi dapat populer kembali.