PUBLIK MAKIN KHAWATIR DENGAN KINERJA KABINET DI TAHUN POLITIK

Transkripsi

1 PUBLIK MAKIN KHAWATIR DENGAN KINERJA KABINET DI TAHUN POLITIK Lingkaran Survei Indonesia Januari

2 Kata Pengantar Publik Makin Khawatir dengan Kinerja Kabinet di Tahun Politik Setahun menjelang finish, masyarakat makin khawatir dengan kinerja para menteri nya yang duduk di Kabinet. Sebanyak 86, 35 % publik khawatir bahwa menteri menteri di kabinet sekarang akan tetap fokus bekerja menjalankan tugas kementriannya. Dan hanya 10, 79 % publik yang masih tetap yakin bahwa para menteri akan tetap bekerja maksimal. Publik menyakini bahwa para menteri akan lebih fokus membantu partainya dalam menghadapi pemilu legislatif dan pemilu presiden ketimbang mengurusi tugas dan kewajibannya sebagai pembantu presiden dan bekerja sebagai pelayan publik. Sebanyak 58,23 % publik yang percaya bahwa para menteri akan bekerja untuk kepentingan partai politik. Dan hanya 30,38 % yang tetap percaya bahwa para menteri akan bekerja untuk kepentingan rakyat. Hal ini dikuatkan dengan memori publik pada masa sebelumnya bahwa setahun menjelang pelaksanaan pemilu, para menteri lebih sibuk menghadiri kegiatan partai, cuti kampanye, dan bahkan sebagian menjadi calon anggota legislatif. Demikian salah satu temuan survei Lingkaran Survei Indonesia. LSI mengadakan survei khusus mengenai kinerja kabinet di tahun politik. Survei ini dilakukan melalui quick poll pada tanggal Januari Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan 1200 responden dan margin of error sebesar +/- 2.9 %. Survei dilaksanakan di 33 propinsi di Indonesia. Untuk memperkuat data dan analisa, kami juga menggunakan data survei terkait kabinet pada Oktober Kami juga melengkapi survei dengan penelitian kualitatif dengan metode analisis media, FGD, dan in depth interview. 2 Survey Nasional LSI Januari 2013

3 Survei ini juga menemukan bahwa kepuasaan publik terhadap kinerja kabinet pun makin merosot. Pada survei kali ini, mereka yang puas terhadap kinerja kabinet tinggal 34.32%. Pada Januari 2010, kepuasaan publik pada kinerja kabinet sebesar 52.30%. Pada Oktober 2010, kepuasaan publik terhadap Kabinet masih sebesar 46.50%. Dari tahun ke tahun, kepuasaan publik terhadap kabinet terus menurun. Dibandingkan dengan Januari 2010, maka kepuasaan terhadap kabinet turun 18%. Mereka yang tidak puas dengan kinerja kabinet merata di semua kalangan baik dari sisi wilayah, gender, tingkat pendidikan, dan pendukung partai dan capres pada pemilu Namun demikian, mereka yang tinggal di kota, berpendidikan tinggi, pendukung partai oposisi, dan yang tak memilih SBY di tahun 2009 menunjukan ketidakpuasaan yang lebih tinggi. Tingginya kekhawatiran dan makin merosotnya kepuasaan publik tentunya merupakan warning bagi kabinet Indonesia bersatu jilid II sekaligus Presiden SBY sendiri. Hal ini menunjukan rendahnya kredibilitas dan legitimasi terhadap pemerintahan. LSI melakukan analisa terhadap dua masalah tersebut melalui survei dan data kualitatif. Setidaknya ada tiga alasan penyebab yang dapat diurai yaitu penetapan Andi Mallarangeng sebagai tersangka dugaan korupsi Hambalang, pemilihan menteri oleh presiden yang dinilai publik tidak sesuai kompetensi, dan makin lemahnya leadership Presiden SBY di mata publik. Survey Nasional LSI Januari

4 Pertama, penetapan Andi Mallarangeng sebagai tersangka. Andi Mallarangeng adalah menteri aktif pertama yang ditetapkan menjadi tersangka. Terlepas apakah benar bersalah atau tidak secara hukum namum sebuah ironi yang gamblang dilihat publik bahwa Andi Mallarangeng yang disaat reformasi termasuk tokoh muda yang melawan despotisme Orde Baru serta memperjuangkan good governance akhirnya menjadi tersangka kasus korupsi 14 tahun kemudian. Andi Mallarangeng juga menjadi bintang iklan anti korupsi Partai Demokrat pada Pemilu Namun tak sampai 5 tahun, telah ditetapkan menjadi tersangka korupsi oleh KPK. Publik meyakini bahwa ditetapkannya Andi Mallarangeng sebagai tersangka menggerus citra kabinet SBY. Sebanyak 84,06 % publik meyakini bahwa tersangkanya Andi Mallarangeng merusak kredibilitas kabinet. Kedua, menteri yang tidak sesuai dengan kompotensi juga menurunkan kepercayaan publik terhadap kabinet. Kasus terbaru yang menjadi sorotan media dan juga publik adalah penetapan Roy Suryo sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) menggantikan Andi Mallarangeng. Dalam memori publik, Roy Suryo tidak pernah bersentuhan dengan dunia kepemudaan dan olahraga (bidang kerjanya sebagai menteri). Roy Suryo lebih dikenal sebagai pengamat dan praktisi telematika yang banyak tampil ke publik untuk memberikan pendapat ahli terkait kontroversi video dan foto asli atau rekayasa teknologi. Publik berpendapat Roy Suryo adalah the right man tapi in wrong place. Survey Nasional LSI Januari

5 Oleh karena itu, hanya 40,48 % publik yang menilai pengangkatan Roy Suryo sebagai keputusan yang tepat dan 52.67% publik menilai pengangkatan Roy Suryo sebagai keputusan yang tidak tepat. Ketidaksesuaian kompetensi Roy Suryo di bidang kerjanya membuat publik juga tidak terlalu berharap bahwa Roy Suryo mampu menyelesaikan segudang pekerjaan rumah yang ditinggalkan pendahulunya. Hanya 37,58 % publik yang yakin bahwa dalam setahun ke depan Roy Suryo mampu membenahi persoalan-persoalan di Kemenpora, seperti diketahui, diantaranya kasus dualisme dalam organisasi induk sepakbola nasional, PSSI ada 50.65% publik tidak yakin Roy Suryo mampu membenahi persoalan di Kemenpora. Pemilihan Roy Suryo yang dinilai tidak sesuai kompetensi semakin menguatkan kekhawatiran publik terhadap kabinet. Kepemimpinan SBY pun diragukan. Presiden SBY dinilai lebih mengutamakan kepentingan partai politik dan lainnya dibanding kompetensi dalam memilih pembantu-pembantunya di kabinet. Hanya 32,45 % publik yang menilai pemilihan Roy Suryo sudah sesuai dengan kompetensinya. Sebanyak 41,06 % publik menyakini bahwa dipilihnya Roy Suryo karena pertimbangan kepentingan partai, terutama Partai Demokrat. Dan sebagian publik lainnya berspekulasi bahwa pemilihan Roy Suryo lebih karena kedekatan Roy Suro dengan SBY (14,24 %), dan tekanan pihak lain (9,60 %). 5

6 Ketiga, makin lemahnya leadership SBY di mata publik. Survei ini juga menemukan bahwa kepuasaan publik terhadap kepemimpinan SBY pun menurun. Hanya 35,91 % publik yang menyatakan puas dengan kepemimpinan SBY. Kepuasaan ini menurun jika dibandingkan dengan survei yang sama setahun sebelumnya. Pada Juni 2011, kepuasaan terhadap kepemimpinan SBY sebesar 47.20%. SBY juga dinilai kurang tegas dalam memimpin pemerintahan. Mayoritas publik yaitu sebesar 53,72 % meragukan ketegasan Presiden SBY. Makin pudarnya kepercayaan masyarakat terhadap leadership SBY akhirnya membuat publik tidak lagi menaruh harapan yang besar terhadap SBY di sisa masa pemerintahannya. Sebanyak 66,55 % publik tidak yakin bahwa kondisi Indonesia setahun ke depan menjelang Pemilu 2014 akan semakin baik. Publik berharap dengan tidak fokusnya para menteri di tahun politik dapat dikompensasi dengan leadership SBY yang semakin tegas, tak indah hanya di wacana. Tahun 2013, adalah tahun terakhir SBY membuat legacy yang baik dan kokoh. Jika tidak, maka SBY akan meneruskan tradisi buruk semua presiden Indonesia: menjadi presiden dengan tepuk tangan meriah, namun dicemooh publik ketika selesai masa jabatannya. Survey Nasional LSI Januari

7 Temuan Penting Survei : Publik makin khawatir dengan kinerja para menteri di tahun politik Kepuasaan publik terhadap Kabinet makin merosot Publik kecewa dengan penunjukan Roy Suryo sebagai Menpora. SBY dinilai lebih mementingkan kepentingan partai dan faktor lain, daripada kompetensi. Penetapan Andi Mallarangeng sebagai tersangka menurunkan citra Kabinet Publik makin meragukan kepimpinan SBY Pudarnya harapan publik untuk perbaikan bangsa di sisa masa pemerintahan SBY Selasa, 29 Januari 2013 Narasumber : - Moderator : - Lingkaran Survei Indonesia Tim Riset LSI (Arman Salam, Setia Darma, Adjie Alfaraby, Ardian Sopa, Ade Mulyana, Rully Akbar, Fitri Hari, Dewi Arum) Survey Nasional LSI Januari

8 REKOR MURI Survei Paling Akurat dan Presisi 6 Rekor terbaru MURI ( Museum Rekor Indonesia) Paling Presisi 1. Quick Count yang diumumkan tercepat (1 jam setelah TPS ditutup) 2. Quick Count akurat secara berturut-turut sebanyak 100 kali 3. Quick Count dengan selisih terkecil dibandingkan hasil KPUD yaitu 0,00 % (Pilkada Sumbawa, November 2010) Prediksi Paling Akurat 1. Survei prediksi pertama yang akurat mengenai Pilkada yang diiklankan 2. Survei prediksi akurat Pilpres pertama yang diiklankan 3. Survei prediksi akurat Pemilu Legislatif pertama yang diiklankan 8

9 METODOLOGI SURVEI Pengumpulan Data : Januari 2013 Metode sampling : multistage random sampling Jumlah responden awal : 1200 responden Metode Multi Stage Random Sampling Wawancara Handset (Quick Poll) Margin of error : 2.9% Survei dilengkapi dengan Riset Kualitatif FGD di tujuh ibu kota propinsi terbesar In Depth Interview Analsis media nasional 9

10 Mayoritas publik khawatir para menteri dari partai tidak lagi fokus menjalankan tugas kementriannya Q : Menurut Ibu/Bapak dengan semakin dekatnya pemilu 2014, apakah membuat Ibu/Bapak merasa khawatir atau tidak khawatir, terhadap menteri yang berasal dari partai Politik dapat bekerja sungguh sungguh untuk kepentingan masyrakat dan bangsa? Variabel Cukup khawatir/sangat Khawatir Tidak khawatir/tidak khawatir sama sekali Prosentase % % Tidak Tahu/Tidak Jawab % 86.35% Publik Khawatir menteri bekerja tidak sungguh sungguh 10

11 Publik meyakini para menteri akan lebih sibuk mengurusi partainya Q: Pemilu 2014 tinggal satu tahun lagi, menurut Ibu/Bapak apakah para menteri yang berasal dari partai di kabinet saat ini tetap berkerja untuk kepentingan rakyat dan bangsa Indonesia atau bekerja untuk kepentingan Partainya? Variabel Prosentase Bekerja untuk kepentingan partai % Bekerja untuk kepentingan rakyat dan bangsa % Tidak Tahu / Tidak Jawab % Mereka yang meyakini menteri bekerja untuk kepentingan rakyat hanyalah minoritas 30.38% 11

12 Publik tak puas dengan kinerja kabinet Q: Secara umum apakah Ibu/Bapak puas atau tidak puas dengan kinerja menteri-menteri pada Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II saat ini? Kategori Kurang puas/tidak Puas sama sekali Prosentase 57.78% Cukup Puas/Sangat Puas 34.32% Tidak Tahu / Tidak Jawab 7.90% Hanya 34.32% yang puas dengan kinerja Kabinet dan 57.78% publik tidak puas dengan kinerja kabinet 12

13 Kepuasaan Publik cenderung menurun dari tahun ke tahun Q: Secara umum apakah Ibu/Bapak puas atau tidak puas dengan kinerja menteri-menteri pada Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II? Kepuasaan Publik Januari 2010 Oktober 2010 September 2011 Januari 2013 Puas/sangat Puas 52.3% 46.5% 37.7% 34.3% Dibanding Januari 2010, kurang lebih 100 hari pemerintahan, kepuasaan terhadap kinerja kabinet turun 18% 13

14 Publik laki-laki dan mereka yang tinggal di kota lebih tak puas Q: Secara umum apakah Ibu/Bapak puas atau tidak puas dengan kinerja menteri-menteri pada Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II saat ini? Kategori Puas Tidak Puas TT/TJ Desa 39.52% 52.87% 7.61% Kota 27.89% 66.70% 5.41% Kategori Puas Tidak Puas TT/TJ Laki - Laki 31.81% 64.98% 3.21% Perempuan 35.75% 58.23% 6.02% 14

15 Publik makin berpendidikan, makin tak puas Q: Secara umum apakah Ibu/Bapak puas atau tidak puas dengan kinerja menteri-menteri pada Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II saat ini? Kategori Puas Tidak Puas TT/TJ Tamat SD/Dibawahnya 37.08% 53.07% 9.85% Tamat SLTP/Dibawahnya 38.01% 50.79% 11.20% Tamat SLTA/Dibawahnya 31.65% 60.9% 7.45% Tamat Kuliah/Pernah Kuliah 28.87% 65.18% 5.95% 15

16 Pemilih Partai Oposisi lebih Tak Puas Q: Secara umum apakah Ibu/Bapak puas atau tidak puas dengan kinerja menteri-menteri pada Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II saat ini? Partai Politik Puas Kinerja Kabinet Partai Koalisi Pemerintah Partai Demokrat 42.56% Partai Golkar 35.81% PPP 40.06% PKB 39.65% PAN 38.21% PKS 32.56% Partai Oposisi PDIP 27.69% Hanura 28.88% Gerindra 27.33% Partai Baru Partai Nasdem 31.79% Rata-rata < 30 % kepuasaan pemilih partai oposisi terhadap kinerja kabinet 16

17 Pemilih SBY Pada Pemilu 2009 Juga Tak Puas Q: Secara umum apakah Ibu/Bapak puas atau tidak puas dengan kinerja menteri-menteri pada Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II saat ini? Pemilih Capres Susilo Bambang Yudhoyono Boediono Puas Kinerja Kabinet Tidak Puas Kinerja Kabinet TT/TJ 41.62% 43.18% 15.20% Megawati Prabowo 27.95% 62.53% 9.52% Jusuf Kalla - Wiranto 31.60% 58.17% 10.23% TT/TJ 29.64% 56.80% 13.56% 17

18 Apa yang menjadi penyebab makin merosotnya kepuasaan publik terhadap kabinet? Dari riset kualitatif & Tracking Survei sebelumnya, ada Empat alasan 18

19 Menteri Yang Berasal Dari Parpol Dinilai Akan Lebih Fokus Mengurusi Partai 19

20 Menteri Merangkap Jabatan Sebagai Ketua Umum Partai No NAMA MENTERI JABATAN PARTAI 1 Hatta Rajasa Menko Perekonomian PAN 2 Muhaimin Iskandar Menakertrans PKB 3 Suryadarma Ali Menteri Agama PPP Menteri Berlatar Belakang Partai Politik Mempunyai Kecenderungan Sibuk Mengurusi Parpol di Tahun Politik 20

21 Menteri Tersandung Kasus Korupsi 21

22 Penetapan Andi Mallarangeng sebagai tersangka diyakini publik merusak kredibilitas kabinet Q. Ada yang berpendapat dengan tersangkanya menteri aktif Andi Malaranggeng terkait kasus korupsi menambah citra buruk atas kepuasan kinerja kabinet saat ini, apakah Ibu/Bapak setuju dengan pendapat tersebut? Kategori % Merusak citra Kabinet % Tidak berpengaruh terhadap citra kabinet % Tidak Tahu/Tidak Jawab % AM adalah menteri aktif pertama yang ditetapkan tersangka. AM adalah icon iklan anti korupsi Partai Demokrat di tahun

23 Pemilihan Menteri Tidak Sesuai Kompetensi 23

24 Hanya % publik yang menilai penetapan Roy Suryo sebagai Menpora adalah keputusan yang tepat Q: Roy Suryo diangkat menjadi Menpora sebagai pengganti Andi Malarangeng, menurut Ibu/Bapak apakah sudah tepat atau tidak tepat dengan pengangkatan Roy Suryo sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga? Kategori % Keputusan yang tepat % Bukan keputusan yang tepat % Tidak Tahu/Tidak Jawab 6.85 % Memori publik, Roy Suryo tak punya pengalaman di bidang kerjanya 24

25 Publik tak yakin Roy Suryo mampu Membenahi Kemenpora Q: Apakah Ibu/Bapak yakin atau tidak yakin jika Roy Suryo mampu membenahi persoalan yang ada di kementerian pemuda dan olahraga? Kategori Prosentase Yakin % Tidak Yakin % Tidak Tahu / Tidak Jawab % Publik berpendapat Roy Suryo adalah the right man tapi in wrong place 25

26 SBY dinilai lebih mementingkan kepentingan partai dan faktor lain ketimbang kompetensi Q: Dari beberapa pernyataan berikut ini, pernyataan manakah yang dapat menggambarkan pendapat pribadi Ibu/Bapak mengenai pengangkatan Roy Suryo sebagai Menpora? Pendapat % Karena mewakili kepentingan partai % Karena kompetensinya % Karena kedekatan dengan SBY % Karena tekanan pihak lain 6.38 % Lainnya 3.22% Tidak tahu/tidak jawab % Hanya % yang menilai karena pertimbangan kompetensi 26

27 Makin Lemahnya Leadership SBY di Mata Publik 27

28 Banyak yang tak puas dengan kepemimpinan SBY Q: Secara umum apakah Ibu/Bapak Puas atau tidak puas dengan Kepemimpinan SBY hingga saat ini? Kategori Prosentase Tidak Puas % Puas % Tidak Tahu/Tidak Jawab % Kepuasan Terhadap kepemimpinan SBY < 40 % 28

29 Kepuasaan terhadap kepemimpinan SBY makin merosot Q: Secara umum apakah Ibu/Bapak Puas atau tidak puas dengan Kepemimpinan SBY? Waktu Survei Puas terhadap Kepemimpinan SBY Juni % Januari % Kepuasan terhadap kepemimpinan SBY turun 11.29% 29

30 Pudarnya harapan terhadap SBY Q: Menjelang Pemilu 2014, Menurut Ibu/Bapak apakah kondisi umum Indoneisa setahun kedepan, dibawah kepemimpinan SBY akan menjadi lebih Baik, sama saja atau menjadi lebih Buruk dibandingkan saat ini? Variabel Prosentase Menjadi lebih baik % Sama Saja % Menjadi lebih buruk % Hanya % publik yang yakin kondisi Indonesia akan menjadi lebih baik. 30

31 Tahun 2013, adalah tahun terakhir SBY membuat legacy yang baik dan kokoh. Jika tidak, maka SBY akan meneruskan tradisi buruk semua presiden Indonesia: menjadi presiden dengan tepuk tangan meriah, namun dicemooh publik ketika selesai masa jabatannya. 31