METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study dengan metode observasional. Penelitian dilaksanakan di Polres Kota Cimahi. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juli 2011-Agustus 2011. Jumlah dan Cara PenarikanSampel Populasi pada penelitian ini adalah polisi wanita yang berada di wilayah kerja Polres Kota Cimahi yang berjumlah 57 orang.penentuan lokasi penelitian diambil secara purposive dengan alasan Polres Kota Cimahimerupakan kepolisian tertinggi yang berada di daerah pusat kota cimahi dan merupakan polres percontohan se-jawa Barat. Populasi diambil sebagai sampel. Jenis dan Cara Pengambilan Data Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer meliputi karakteristik sampel, pengetahuan gizi, aktivitas fisik, frekuensi konsumsi pangan hewani, sayur dan buah dan keluhan saat sindrom pra menstruasi. Selain itu, data sekunder meliputi gambaran umum Polres Kota Cimahi. Karakteristik sampel meliputi usia sampel, usia menarche, periode menstruasi, lama menstruasi, pengetahuan gizi menggunakan kuesioner. Data mengenai frekuensi konsumsi pangan hewani, sayur dan buah diperoleh dengan cara menggunakan Recall 2x24 jam dan Food Frequency Quesionaire (FFQ) selama dua minggu terakhir. Data aktivitas fisik didapat dengan menggunakan Record Activity dengan menggunakan kuesioner selama satu minggu. Aktivitas yang direcord adalah keseluruhan aktivitas mulai bangun pagi hingga tidur malam. Data, jenis data dan cara pengumpulan data disajikan pada Tabel 1
Tabel 1 Data, Jenis Data dan Cara Pengumpulan Data No Data Jenis Data Cara Pengumpulan dan pengukuran data 1 Nama Primer Kuesioner 2 Tempat, tanggal lahir Primer Kuesioner 3 Pendidikan terakhir Primer Kuesioner 4 Lama Bekerja Primer Kuesioner 5 Unit kerja Primer Kuesioner 6 Jabatan Primer Kuesioner 7 Menstruasi a. Usia menarche Primer Kuesioner dan wawancara b. Lama menstruasi Primer Kuesioner dan wawancara c. Periode menstruasi Primer Kuesioner dan wawancara d. Keluhan saat pre menstruasi Primer Kuesioner dan wawancara 8 Tingkat pengetahuan gizi Primer Kuesioner 9 Aktivitas fisik Primer Kuesioner dan wawancara 10 Tingkat Asupan a. Pangan hewani Primer Wawancara b. Sayur Primer Wawancara c. Buah Primer Wawancara 12 Gambaran Umum Lokasi Sekunder Wawancara Pengolahan dan Analisis Data Sebelum data diolah dilakukan proses editing, coding, dan tabulating (pengumpulan kuisioner, pembuatan master tabel, analisis data) menurut variabel yang ingin diketahui. Data diolah secara deskriptif dan inferensial dengan menggunakan program komputer Microsoft Office Excell dan SPSS 16.0 for windows. Data deskriptif yang diolah dengan tabel frekuensi dan tabulasi silang, data tersebut meliputi data karakteristik sampel, pengetahuan gizi dan mengenai sindrom pra menstruasi, aktivitas fisik, frekuensi konsumsi pangan hewani, sayur dan buah. Menguji pengaruh dari variabel yang berhubungan terhadap sindrom pra menstruasi menggunakan uji regresi berganda. Penelitian ini menggunakan variabel variabel yang dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Jenis Variabel, Kategori dan Kriteria Variabel Penelitian No Jenis Variabel Kategori Kriteria 1 Ringan 1,40 PAL 1,69 Aktivitas fisik (PAL) Sedang 1,70 PAL 1,99 (FAO/WHO/UNU 2001) Berat 2,0 PAL 2,40 Rendah < 60% jawaban benar 2 Pengetahuan Gizi Sedang 60% - 80% jawaban benar Tinggi >80% jawaban benar Tingkat Kecukupan a. Pangan hewani Kurang < 3x dalam sehari Baik 3x dalam sehari 3 Kurang < 1½ x dalam sehari b. Sayur Baik 1½ x dalam sehari c. Buah Kurang < 3 x dalam sehari 4 5 Skor Jumlah Jenis Keluhan Menjelang Menstruasi Skor Keluhan Menjelang Menstruasi Baik Tidak ada keluhan 0 Ringan 1 2 Sedang 3 6 Berat 12 Tidak ada keluhan 0 Ringan 1-4 Sedang 5-12 Berat 12 3x dalam sehari Data menstruasi sampel mencakup usia menarche, lama menstruasi, periode menstruasi dan keluhan sindrom pra menstruasi. Pengkategorian usia menarche Data keluhan sindrom pra menstruasi diolah secara deskriptif kemudian dibuat kategori skor keluhan (nol, ringan, sedang dan berat) berdasarkan jenis keluhan yang dirasakan sebelum menstruasi. Kategori jenis keluhan menstruasi digunakan untuk menghitung skor keluhan menjelang menstruasi. Kategori skor nol (0) diberikan kepada sampel yang tidak memiliki keluhan sebelum menstruasi, kategori skor 1 sampai 2 diberikan pada sampel yang memiliki keluhan sebelum menstruasi yang ringan, kategori skor sedang diberikan kepada sampel dengan skor keluhan menstruasi 3 sampi 6 dan kategori berat diberikan kepada sampel yang memiliki skor keluhan sebelum menstruasi lebih besar dari 6. Kategori jenis keluhan disajikan pada Tabel 3. Tabel 3 Kategori Jenis Keluhan Sindrom Pra Menstruasi Skor Jenis Keluhan Kategori Keluhan 0 Tidak ada keluhan 1 2 Ringan 3 6 Sedang >6 Berat
Kategori keluhan sindrom pra menstruasi didapatkan dari penjumlahan skor masing-masing jenis keluhan yang disajikan pada Tabel 4. Skor untuk masing-masing keluhan menstruasi berdasarkan pada tingkat keparahan keluhan sebelum menstruasi. Jones et al. (1996) menyatakan bahwa dalam bentuk yang berat maka dismenore akan menyebabkan mual, muntah dan pusing, sedangkan jerawat merupakan keluhan pre menstruasi (Shreeve 1989). Skor total jenis keluhan adalah 21 (Jones et al. 1996). Tabel 4 Skor Keluhan Sindrom Pra Menstruasi Jenis Keluhan Skor Sakit kram di bawah perut 3 Sakit kepala/pusing 3 Mual 3 Muntah 3 Sakit pada payudara 2 Sakit pinggang 2 Lesu 2 Jerawat 1 Lebih emosional 1 Lain-lain 1 Total 21 Sumber : Jones et al. (1996) Skor keluhan didapatkan dengan cara menjumlahkan skor keluhan berdasarkan jenis keluhan yang dirasakan oleh sampel. Kategori skor nol (0) diberikan kepada sampel yang tidak memiliki keluhan, kategori skor ringan diberikan kepada sampel dengan skor keluhan menstruasi 1 sampai 4, kategori skor sedang diberikan kepada sampel dengan skor keluhan 5 sampai 12 dan kategori skor berat diberikan kepada sampel dengan skor keluhan lebih besar dari 12 (Tenia 2010). Kategori skor keluhan dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Kategori Skor Keluhan Sindrom Pra Menstruasi Skor Jenis Keluhan Kategori Keluhan 0 Tidak ada keluhan 1 4 Ringan 6 12 Sedang >12 Berat Menurut Khomsan 2004, data pengetahuan gizi diberi skor 1 jika jawaban pertanyaan benar dan skor 0 jika jawaban pertanyaan salah, sehingga total skor adalah 20 pertanyaan yang terdiri dari 10 pertanyaan seputar gizi umum dan 10 pertanyaan seputar sindrom pra menstruasi. Pengetahuan gizi sampel sikategorikan rendah jika kurang dari 60% jawaban benar, sedang jika antara 60-
80% jawaban benar dan dikategorikan tinggi apabila jawaban benar lebih dari 80%. Kategori skor pengetahuan gizi disajikan pada Tabel 6. Tabel 6 Skor Pengetahuan Gizi Skor Keluhan Kategori Keluhan 60% jawaban benar Rendah 60%-80% jawaban benar Sedang >80% jawaban benar Tinggi Sumber : Khomsan (2004) Data aktivitas fisik didapatkan dengan metode kuesioner dan wawancara langsung dan hasilnya diolah dengan cara mengalikan bobot nilai per aktivitas dikalikan dengan lamanya waktu yang digunakan untuk beraktivitas. Menurut FAO/WHO/UNU (2001), besarnya aktivitas fisik yang dilakukan seseorang dalam 24 jam dinyatakan dalam PAL ( Physical Activity Level) atau tingkat aktivitas fisik yang didapat dengan menggunakan rumus PAL sebagai berikut : Keterangan : PAL : Physical Activity Level (tingkat aktivitas fisik) PAR : Physical Activity Ratio (jumlah energy yang dikeluarkan untuk jenis aktivitas per satuan waktu tertentu) Jenis aktivitas yang dilakukan sampel dikategorikan menjadi 18 jenis kategori berdasarkan PAR seperti yang disajikan pada Tabel 7. Tabel 7 Kategori Aktivitas Fisik Berdasarkan Nilai PAR Keterangan PAR Perempuan PAR Laki-laki Tidur (tidur siang dan tidur malam) 1 1 Tidur-tiduran (tidak tidur), duduk diam dan membaca 1.2 1.2 Duduk sambil menonton TV 1.72 1.64 Berdiri diam, beribadah, menunggu (berdiri), berhias 1.5 1.4 Makan dan minum 1.6 1.4 Jalan santai 2.5 2.8 Berbelanja (membawa beban) 5 0 Mengendarai kendaraan 2.4 2.7 Menjaga anak 2.5 0 Melakukan pekerjaan rumah (bersih-bersih dan lainlain) 2.75 3 Setrika pakaian (duduk) 1.7 3.5
Kegiatan berkebun 2.7 3.3 Office worker (duduk didepan meja, menulis dan mengetik) 1.3 1.3 Office worker (berjalan mondar-mandir sambil 1.6 1.6 membawa arsip) Olahraga (Bulutangkis) 4.85 5.8 Olahraga (jongging, lari jarak jauh) 6.55 8.21 Olahraga (bersepeda) 3.6 3.8 Olahraga (aerobik, berenang, sepak bola dan lain-lain) 7.5 8.0 Sumber : FAO/WHO/UNU (2001) Physical Activity Level (PAL) selanjutnya dikategorikan menjadi tiga kategori menurut FAO/WHO/UNU (2001), seperti yang tersaji pada Tabel 8. Tabel 8 Kategori Tingkat Aktivitas Fisik Berdasarkan PAL Kategori Nilai PAL Aktivitas ringan (sedentary) 1,40 1,69 Aktivitas sedang (moderate) 1,70 1,99 Aktivitas berat (vigorous) 2,00 2,40 Sumber : Sjostrom (2004) Data frekuensi konsumsi pangan hewani, sayur dan buah didapatkan metode Food Frequency Quesionaire (FFQ) dilengkapi dengan recall 2x24 jam untuk menentukan jumlah pangan yang dikonsumsi. Data yang didapatkan kemudian dihitung frekuensi konsumsinya dalam sehari, kemudian dibandingkan dengan anjuran makanan rata-rata satu hari orang dewasa menurut golongan umur berdasarkan ukuran rumah tangga (URT) (Almatsier 2004). Anjuran makanan rata-rata satu hari untuk orang dewasa menurut golongan umur untuk pangan hewani, sayur dan buah disajikan pada Tabel 9. Tabel 9 Anjuran Makanan Rata-Rata Satu Hari Orang Dewasa Menurut Golongan Umur Pangan Hewani Sayuran Buah Golongan Umur 100 g / 1 ptg (tahun) 50 g/ 1 ptg 100 g/ 1 gls pepaya Perempuan 16 19 3 x 1½ x 3 x 20 45 3 x 1½ x 3 x 46 59 3 x 1½ x 3 x 60 3 x 1½ x 3 x Sumber : Penuntun Diet (Almatsier 2004)
Pengategorian data frekuensi konsumsi pangan hewani dalam satu kali konsumsi setara dengan 50 gram, sayuran setara 100 gram dan buah setara 100 gram. Pengkategorian data frekuensi konsumsipangan hewani, sayur dan buah disajikan dalam Tabel 10. Tabel 10 Kategori Frekuensi Konsumsi Pangan Hewani, Sayur dan Buah Jenis Konsumsi Rendah Baik Pangan hewani < 3x dalam sehari 3x dalam sehari Sayuran < 1½ x dalam sehari 1½ x dalam sehari Buah < 3x dalam sehari 3x dalam sehari Sumber : Almatsier (2004) Definisi Operasional Aktivitas Fisik yaitu kegiatan fisik yang dilakukan sampel dalam satu hari dari waktu bangun tidur hingga tidur kembali. Lama Menstruasi yaitu jumlah hari menstruasi pada satu siklus menstruasi. Menarche yaitu usia sampel ketika pertama kali mendapatkan menstruasi. Keluhan ringan yaitu kondisi sampel mengalami tingkat keluhan menstruasi ringan dengan skor total keluhan menjelang menstruasi 1 sampai 4. Keluhan sedang adalah kondisi sampel mengalami tingkat keluhan menstruasi sedang dengan skor total keluhan menjelang menstruasi 5 sampai 12. Keluhan berat adalah kondisi sampel ketika mengalami tingkat keluhan menstruasi berat dengan skor total keluhan menjelang menstruasi lebih besar dari 12. Konsumsi pangan hewani yaitu asupan pangan hewani dalam sehari ke dalam tubuh berdasarkan ukuran rumah tangga (URT). Konsumsisayur dan buah yaitu asupan sayur dan buah dalam sehari yang diukur dengan ukuran rumah tangga (URT). Tidak ada keluhan adalah kondisi sampel tidak mengalami keluhan menstruasi menjelang menstruasi. Lama Menstruasi yaitu lamanya menstruasi pada satu periode (hari). PengetahuanPMS adalah informasi yang diketahui sampel mengenai pre menstruasi sindrom Periode Menstruasi yaitu jarak antara dua masa haid (jarak hari pertama haid ke 1 ke hari pertama haid berikutnya).
Sindrom Pra Menstruasi adalah kumpulan gejala akibat perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus saat ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium). Sampel/POLWAN yaitu populasi personil polisi wanita (POLWAN) yang berada di wilayah kerja Polres Cimahi. Skor keluhan menstruasi adalah nilai keluhan menstruasi berdasarkan jenis keluhan menstruasi yang dirasakan sampel. Status Gizi adalah keadaan kesehatan tubuh seseorang sebagai hasil dari konsumsi, penyerapan (absorpsi) dan utilisasi zat gizi yang terdapat pada pangan yang dikonsumsi dan dapat ditentukan berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT). Total keluhan menstruasi adalah jumlah skor keluhan menjelang menstruasi. Usia Menarche yaitu haid yang pertama terjadi yang merupakan ciri khas kedewasaan seorang wanita yang sehat dan tidak hamil.