BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pada penelitian ini tempat pengambilan data dilakukan langsung pada perusahaan Tulus Toyland yang beralamat di Komplek Taman Alfa Indah, Blok K 5 no 7, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan 12260. Pengambilan data dilakukan pada kantor perusahaan dan menggunakan penatatan manual dan komputerisasi. Waktu untuk melakukan pengkajian dan pengambilan data ini adalah dalam periode 1 tahun ( tahun 2013 ).untuk pengolahan dan penerapan langkah perbaikan, waktu yang dibutuhkan adalah 6 bulan di tahun 2014. Setiap data yang didapat dicatat secara baik oleh peneliti agar tidak menimbulkan kesalahan analisa yang pada akhirnya bisa berakibat kepada tidak optimalnya profit perusahaan. 3.2 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan studi formal, dimulai dengan perumusan pokok permasalahan, pertanyaan inti, pengumpulan data dan pengolahan data dan analisa mencakup prosedur-prosedur yang cermat dan rincian mengenai sumber data dengan tujuan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian desktiktif dengan menjabarkan data aktual dan perbaikan yang dilakukan mengacu dari analisa TOWS dan uji EFAS IFAS. Adapun penerapana perbaikan itu sendiri tidak bisa dilihat sebagai perbaikan parsial. Perbaikan itu merupakan suatu kesatuan unit peningkatan performansi unit bisnis Tulus Toyland. Untuk lebih jelasnya digambarkan dalam gambar 3.1 yaitu diagram alur penelitian : 15
Gambar 3.1 Diagram alur penelitian Sumber: dikembangkan untuk penelitian ini, 2014. Penjelasan diagram alir penelitian : 1. Start : mulainya penelitian dengan waktu kerja tahun 2013 dan tahun 2014 2. Pengumpulan data : pengumpulan data sales volume, data brand image, peta para pesaing dalamlingkup jabotabek. Untuk pengumpulan data dilakukan dari tahun 2013 sampai 2014. 3. Pengolahan data : dalam proses pengolahan data, yang dilakuka adalah mengumpulkan data tahun 2013 dan membandingkan dengan target yang harus dicapai. 4. Analisa SWOT : metode perencanaan strategis yang digunakan untuk 16
mengevaluasi Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) dalam suatu bisnis atau proyek, sehingga membantu perusahaan dalam mengidentifikasi positif dan negatif di dalam organisasi atau perusahaan (SW) dan di lingkungan eksternal (OT). 5. Analisa TOWS : Matriks TOWS merupakan matching tool yang penting untuk membantu para manajer mengembangkan empat tipe strategi. 6. Penerapan perbaikan : setelah analisa TOWS dilakukan maka langkah selanjutnya adalah menerpakan perbaikan tersebut pada rutin operasional unti bisnis tulus toyland. 7. Pengecekan : untuk melihat apakah actual hasil perbaikan sudah sesuai dengan harapan yang direncanakan, maka perlu dilakukan umpan balik mengacu kepada target yang sudah ditetapkan. 8. Standarisasi : proses ini adalah tahapan agar perbaikan tidak dilakukan dalam periode yang singkat; namun perbaikan senantiasa menjadi suatu prosedur rutin. 9. End : langkah terakhir yang menandakan bahwa penelitian sudah selesai. 3.3 Definisi dan Operasionalisasi Variable Dalam penelitian ini, masalah yang dibahas bersumber dari upaya meningkatkan performansi (sales volume) Tulus Toyland sesuai dengan judul tersebut maka terdapat 2 (dua) jenis variabel yang digunakan, yaitu Variabel Faktor Internal dan Eksternal TOWS. 1. Faktor Eksternal Variabel. Variabel eksternal adalah suatu variabel yang bersumber dari luar perusahaan. Dimana variable ini merupakan variable yang tidak bisa kita kendalikan, variabel ini merupakan faktor yang berasal dari lingkungan perusahaan. 2. Faktor Internal Variabel. Variabel internal adalah suatu variable yang bersumber dari dalam perusahaan. Dimana varaiabel ini merupakan 17
variable yang bisa kita kendalikan.. Untuk lebih jelasnya operasionalisasi variabel dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.1. Variabel Faktor Internal dan Eksternal Variabel Internal Variabel Eksternal SDM (Sumber Daya Manusia) Ekonomi Proses Social Produk atau jasa Budaya Harga Politik Tempat atau saluran distribusi Pasar Promosi Layanan Pelanggan Sumber: dikembangkan untuk penelitian ini, 2014. 3.4 Pengukuran Variable 3.4.1 Validasi TOWS dengan Analisis EFAS - IFAS Analisis EFAS (external Factors Analylis Summary) adalah cara pendekatan analisis berdasarkan faktor lingkungan eksternal sedangkan untuk melihat faktor lingkungan internal menggunakan IFAS ( Internal Factor Analysis Summary ). Berikut adalah cara-cara penentuan EFAS / IFAS sebagai berikut : 1. Penyusunan dalam kolom 1 ( 5 sampai 10 kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman ) 2. Pemberian bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 ( tidak penting), Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis. 3. Penghitungan rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (out standing) sampai dengan 1 ( poor ) berdasarkan pengaruh faktor tersebut. 18
4. Kemudian kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4 5. Jumlahkan skor pembobotan ( pada kolom 4) untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan/ organisasi yang bersangkutan. Table 3.2 Table 3.3 19
Setelah didapatkan analisis EFAS dan IFAS, maka hasilnya kemudian dimasukan ke dalam Matriks TOWS Table 3.4 Matriks TOWS Sumber: Fred R David 2009 1. Quadran survival, organisasi mengalami kelemahan internal signifikan dan ancaman eksternal berada dalam kesulitan. Karena itu harus diupayakan untuk meminimalkan kelemahan ataupun ancaman. 2. Quadran perbaikan internal, manajemen harus meminimalkan kelemahan internal dan memaksimalkan peluang eksternal. Alternatif 20
terpilihnya meliputi penyusutan, penguatan, pengembangan produk integrasi vertikal dan diversifikasi terkait. 3. Quadran perbaikan eksternal, organisasi memiliki kekuatan signifikan tetapi harus menghadapi ancaman lingkungan eksternal. Manajer harus berupaya memaksimalkan kekuatan organisasi dan meminimalkan ancaman eksternal. Strategi yang sering dipakai adalah diversifikasi terkait dan tak terkait, pengembangan pasar atau produk, penguatan dan status quo. 4. Quadran masa depan adalah situasi yang terbaik bagi suatu organisasi, dimana kekuatannya dimaksimalkan dan mengambil peluang eksternal. Alternatif strategi yang dipilih adalah diversifikasi terkait, integrasi vertikal serta pengembangan pasar produk dan penetrasi. 3.4.2 Matriks Internal Eksternal ( IE ) Analisis untuk menentukan posisi organisasi dengan memperhatikan nilai total EFAS dan IFAS ( parameter kekuatan internal dan pengaruh eksternal yang dihadapi ) pada matriks IE ini dapat diidentifikasi 9 sel strategi, tetapi pada prinsipnya ke sembilan sel tersebut dapat dikelompokan menjadi tiga strategi utama yaitu : 1. Growth Strategy yang merupakan upaya pertumbuhan organisasi itu sendiri (sel 1,2,5) atau upaya diversifikasi (sel 7 dan 8) 2. Stability strategi adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang telah ditetapkan (sel 4) 3. Retrenchment strategy (sel 3,6,9) adalah usaha memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan 21
Table 3.5 Sumber: Fred R David 2009 3.5 Populasi dan Sampel Penelitian 3.5.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi atau studi populasi atau study sensus (Sabar, 2007). Sedangkan menurut Sugiyono pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2011). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wilayah Indonesia yang memiliki akses internet dan konsumen sewa mainan wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Tangerang Selatan yang masih dalam radius 15 KM dari lokasi Tulus Toyland. 22
3.5.2 Sampel Pengertian dari sampel adalah sebagian dari subyek dalam populasi yang diteliti, yang sudah tentu mampu secara representative dapat mewakili populasinya (Sabar,2007). Menurut Sugiyono sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteritik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, missal karena keterbatan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti akan mengambil sampel dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (Sugiyono,2011). Sampel Kouta (Arikunto, 2010) adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan jumlah yang telah ditentukan. Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen toko online Tulus Toyland yang dipilih berdasarkan quota sample berjumlah 30 orang. 3.6 Teknik Pengumpulan Data Proses pengumpulan data dikemukakan dalam penyusunana skripsi, menggunakan teknik : a. Wawancara Adalah teknik pengumpulan data yang dilaksanakan untuk memperoleh keterangan melalui interaksi dan komunikasi secara langsung (tanya jawab) (Sugiyono, 2011) dengan beberapa konsumen yang terkait dengan penelitian ini. Wawancara dilakukan kepada konsumen yang datang langsung ke lokasi toko, wawancara melalui telepon dan wawancara melalui email. b. Dokumen/Arsip Metode atau teknik dokumenter adalah teknik pengumpulan data dan informasi melalui pencarian dan penemuan bukti-bukti. Metode dokumenter ini merupakan metode pengumpulan data yang berasal dari sumber non manusia (Arikunto, 2010). Dokumen berguna karena dapat memberikan latar belakang yang lebih luas mengenai pokok penelitian. Dokumen dan arsip mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan fokus penelitian merupakan salah satu 23
sumber data yang paling penting dalam penelitian. Dokumen yang dimaksud adalah dokumen tertulis, gambar/foto. Dalam penelitian ini menggunakan data penjualan dan sewa mainan dari tahun 2013 2014, data testimoni konsumen, data stok barang dll. 3.7 Metode Analisis Metode analisis yang dugunakan dalam penelitian ini adalah metoda deskriptif kuantitatif. Menurut Nawawi (2003 ), metode deskriptif kuantitatif yaitu metode- metode penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah - masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat penelitian dilakukan, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interprestasi yang rasional dan akurat. Dengan demikian penelitian ini akan menggambarkan fakta-fakta dan menjelaskan keadaan dari objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang ada dan mencoba menganalisis kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh. Data yang diperoleh adalah data actual penjualan Tulus Toyland selama kurun waktu 1 tahun. Target yang ditetapkan perusahaan diperbandingkan dengan data actual 1 tahun tersebut. Perbedaan yang terjadi akan menjadi analisa dari peneliti sehingga bias dlakukan saran perbaikan yang sesuai dengan konsep metoda TOWS. Adapun langkah-langkah analisis adalah sebagai berikut : 1. Mengkombinasikan variable kelemahan ( Weakness ) dengan variable peluang ( Opportunities ). 2. Mengkombinasikan variable ancaman ( Thread ) dengan variabel kelemahan ( Weakness ). 3. Mengkombinasikan variable kekuatan ( Strength ) dengan variabel peluang ( Opportunities ) 4. Mengkombinasikan variable kekuatan ( Strength ) dengan variable kelemahan ( Weakness ). Simulasi matriks TOWS yang dikembangkan dan diterapkan perusahaan; diuji kembali dengan analisa pengukuran variable EFAS dan IFAS. 24