RELASI DAN FUNGSI A. Relasi 1. Pengertian Perhatikan gambar dibawah ini.

dokumen-dokumen yang mirip
MAKALAH RELASI DAN FUNGSI Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Matematika SMP 1 Dosen Pengampu: Koryna Aviory, S.Si.,M.Pd.

LAMPIRAN VIII BAHAN AJAR I

RELASI DAN FUNGSI. 2. Misalkan A = {2,3,4,5} dan B = {2,3,4,5,6}. Buatlah relasi dari A ke B yang

RELASI DAN FUNGSI. b. Diberikan dua himpunan:

TUGAS HIMPUNAN DAN FUNGSI OLEH ARNASARI MERDEKAWATI HADI EKA REZEKI AMALIA DIAH RAHMAWATI HANIYAH MATKOM II A

LEMBAR KERJA SISWA I

BAB 3 FUNGSI. f : x y

K L P Q Gambar 4.10 Gambar 4.11

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 103 JAKARTA

Bab 2. Relasi dan Fungsi. Standar Kompetensi. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus. Kompetensi Dasar

FUNGSI DAN GRAFIKNYA KULIAH-4. Hadi Hermansyah,S.Si., M.Si. Politeknik Negeri Balikpapan PERTIDAKSAMAAN

KISI-KISI SOAL PENALARAN & KOMUNIKASI MATEMATIK

Latihan Soal Persiapan UAS 1 Matematika Kelas 8 SMP 2017/2018 [1]

Oleh: Mega Inayati Rif ah, S.T., M.Sc. Institut Sains dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta

BAB I PEMBAHASAN 1. PENGERTIAN RELASI

Komposisi fungsi dan invers fungsi. Syarat agar suatu fungsi mempunyai invers. Grafik fungsi invers

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrumen. Tugas individu.

fungsi Dan Grafik fungsi

FUNGSI. A. Relasi dan Fungsi Contoh: Manakah yang merupakan fungsi/pemetaan dan manakah yang bukan fungsi? (i) (ii) (iii)

BAB 2 RELASI DAN FUNGSI

Matematika Semester IV

Enrichment Test I (UAS Ganjil) *) Tulisan Warna Biru: Jawaban. Sekolah Menengah Pertama Islam Sistem Full Day School

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : VIII (Delapan) : Menentukan rumus fungsi jika nilainya diketahui

MBS - DTA. Sucipto UNTUK KALANGAN SENDIRI. SMK Muhammadiyah 3 Singosari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sedangkan bilangan real yang tidak dapat dinyatakan sebagai pembagian dua bilangan bulat adalah bilangan irasional, contohnya

Lampiran 1. Daftar Terjemah

1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus Menjelaskan pengertian relasi dengan menggunakan kata-kata

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : VIII (Delapan)

KISI-KISI ULANGAN HARIAN 2 RELASI DAN FUNGSI. Indikator Penilaian Pengertian relasi. kata-kata

KALKULUS (IT 131) Fakultas Teknologi Informasi - Universitas Kristen Satya Wacana. Bagian 3. Fungsi & Model ALZ DANNY WOWOR

5 F U N G S I. 1 Matematika Ekonomi

FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

A. Kajian ulang tentang fungsi Pada gambar di bawah ini diberikan diagram panah suatu relasi dari himpunan

KOMPOSISI FUNGSI DAN FUNGSI INVERS

NAMA : KELAS : SMA TARAKANITA 1 JAKARTA theresiaveni.wordpress.com

MATERI : RELASI DAN FUNGSI KELAS : X. 1. Ada hal penting yang bisa dipetik dari contoh di atas. Misalkan X menyatakan

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN

Semester 1 - Edisi v15

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertianpengertian,

1). Definisi Relasi Relasi dari dua himpunan A dan B adalah pemasangan anggota-anggota A dengan anggota B.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I BILANGAN BULAT dan BILANGAN PECAHAN

A. Kajian ulang tentang fungsi Pada gambar di bawah ini diberikan diagram panah suatu relasi dari himpunan

Rchmd: rls&fngs-smk2004 1

BAB 3 FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS Standar Kompetensi: Menentukan komposisi dua fungsi dan invers suatu fungsi Kompetensi Dasar:

Relasi dan Fungsi. Bab. Relasi Fungsi Daerah asal (domain) Daerah kawan (kodomain) Daerah hasil (range) A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR

BAB V PENUTUP. matematika yang diajarkan dengan modelproblem Based Learning dengan. Fungsi di SMP Negeri 10 Kupang Tahun Ajaran 2014/2015.

Bimbingan Belajar FunMath LATIHAN -1

PEMBAHASAN. Fungsi adalah relasi khusus yang memasangkan setiap anggota suatu himpunan dengan tepat satu anggota himpunan lain.

KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN & PARIWISATA SMK NEGERI 1 SURABAYA. BY : Drs. Abd. Salam, MM

FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS

PERSAMAAN, FUNGSI DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT

2) Drs. Mustafa, M.Pd., selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota Langsa.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sanggup dalam melakukan sesuatu. Menurut Robbins (dalam Suratno, 2009),

INFORMASI PENTING. No 1 Bilangan Bulat. 2 Pecahan Bentuk pecahan campuran p dapat diubah menjadi pecahan biasa Invers perkalian pecahan adalah

FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS

Fungsi, Persamaaan, Pertidaksamaan

BAB 6 FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS Standar Kompetensi: Menentukan komposisi dua fungsi dan invers suatu fungsi

RELASI DAN FUNGSI. A. Pengertian Relasi dan Fungsi

BEBERAPA FUNGSI KHUSUS

Relasi dan Fungsi. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Relasi Fungsi Daerah asal (domain) Daerah kawan (kodomain) Daerah hasil (range)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL 2009 MMC 252. Hasbas Hakim. Math Club 252 Jakarta Timur

KALKULUS 1 HADI SUTRISNO. Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan. Hadi Sutrisno/P.Matematika/STKIP PGRI Bangkalan

3. FUNGSI DAN GRAFIKNYA

MATEMATIKA DASAR PENDIDIKAN BIOLOGI UPI 0LEH: UPI 0716

FERRY FERDIANTO, S.T., M.Pd. PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrume n. - Menentukan nilai. Tugas individu. (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan

FUNGSI. 1. Definisi Fungsi 2. Jenis-jenis Fungsi 3. Pembatasan dan Perluasan Fungsi 4. Operasi yang Merupakan Fungsi. Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Logika, Himpunan, dan Fungsi

UJIAN NASIONAL TAHUN 2009/2010 MATEMATIKA (E-4.2) SMK

PENDAHULUAN. 1. Himpunan

SILABUS PEMBELAJARAN

B. 26 September 1996 D. 28 September 1996

PEMBAHASAN SOAL UN MATEMATIKA SMK Kelompok Pariwisata, Seni, dan Kerajinan, Teknologi Kerumahtanggaan, Pekerjaan Sosial, dan Administrasi Perkantoran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01 (RPP 01)

Faktorisasi Bentuk Aljabar

Wahyu Hidayat, S.Pd., M.Pd.

LAMPIRAN A : SILABUS KTSP KLS VII SEMESTER GANJIL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) ANALISIS MATERI KOMPETENSI SISWA SMP (SILABUS)

BAB. VI. FUNGSI. Contoh 2. Dari diagram panah diatas tentukan: a. Domain b.kodomain. d.himpunan pasangan berurutan jawab:

*Tambahan Grafik Fungsi Kuadrat

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

FUNGSI. Modul 3. A. Definisi Fungsi

Silabus. Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas / Program : X / UMUM Semester : GANJIL

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrumen

Sumber: Dokumen Kemdikbud

A B A B A B a 1 a 1 a 1 b 2 b 2 b 2 c 3 c 3 c 3 d d d. Gambar 1. Gambar 2. Gambar 3. Relasi Fungsi Relasi Bukan Fungsi Relasi Bukan Fungsi

Mendeskripsikan Himpunan

MATEMATIKA EKONOMI 1 HIMPUNAN BILANGAN. Dosen : Fitri Yulianti, SP. MSi

1. Hasi dari ( ) : ( 3 1) adalah... A. 12 B. 3 C. 3 D. 12 Jawab : ( ) : ( 3 1) = 12 : 4 = 3 Jadi jawabannya : B

Mendeskripsikan Himpunan

BAB 1 FAKTORISASI SUKU ALJABAR SOAL LATIHAN 1.1

KONSEP DASAR FUNGSI DAN GRAFIK. Oleh : Agus Arwani, SE, M.Ag

Produk Cartesius Relasi Relasi Khusus RELASI

MODUL MATA PELAJARAN MATEMATIKA

DAFTAR SISWA KELAS VIII A

BAB MATRIKS. Tujuan Pembelajaran. Pengantar

1 P E N D A H U L U A N

Transkripsi:

RELASI DAN FUNGSI A. Relasi 1. Pengertian Perhatikan gambar dibawah ini. Gambar 1.1 Gambar 1.1 menunjukkan suatu kumpulan anak yang terdiri atas Tino, Atu, Togar, dan Nia berada di sebuah toko alat tulis. Mereka berencana membeli buku dan alat tulis. Tino berencana membeli buku tulis dan pensil, Ayu membeli penggaris dan penghapus, Togar membeli bolpoin, buku tulis, dan tempat pensil, sedangkan Nia membeli pensil dan penggaris. Perhatikan bahwa ada hubungan antara himpunan anak = {Tino, Ayu, Togar, Nia} dengan himpunan alat tulis = {buku tulis, pensil, penggaris, penghapus, bolpoin, tempat pensil}. Himpunan anak dengan himpunan alat tulis dihubungkan oleh kata membeli. Dalam hal ini, kata membeli merupakan relasi yang menghubungkan himpunan anak dengan himpunan alat tulis. Jadi, relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah hubungan yang memasangkan anggota-anggota himpunan A dengan anggotaanggota himpunan B. Relasi (hubungan) dari suatu himpunan ke himpunan lain adalah pasangan anggota-anggota suatu himpunan dengan anggota-anggota himpunan. 2. Menyatakan Relasi

Suatu relasi dapat dinyatakan dengan tiga cara, yaitu dengan diagram panah, diagram Cartesisus, dan himpunan pasangan berurutan. Perhatikan uraian berikut! Tabel 1.1 Nama Siswa Pelajaran yang Disukai Buyung Doni Vita Putri IPS, Kesenian Keterampilan, Olahraga IPA Matematika, Bahasa Inggris Tabel 1.1 di atas dapat dinyatakan dengan diagram panah, diagram Cartesius, dan himpunan pasangan berurutan seperti di bawah ini. Misalkan A = {Buyung, Doni, Vita, Putri}, B = {IPS, kesenian, keterampilan, olahraga, matematika, IPA, bahasa Inggris}, dan pelajaran ynag disukai adalah relasi yang menghubungkan himpunan A ke himpunan B. a. Dengan Diagram Panah Gambar 1.2 di bawah ini menunjukkan relasi pelajaran yang disukai dari himpunan A ke himpunan B. Arah panah menunjukkan anggota-anggota himpunan A yang berelasi dengan anggota-anggota tertentu pada himpunan B. Gambar 1.2

b. Dengan Diagram Cartesius Relasi antara himpunan A ke himpunan B dapat dinyatakan dengan diagaram Cartesius. Anggota-anggota himpunan berada pada sumbu mendatar dan anggota-anggota himpunan B berada pada sumbu tegak. Setiap pasangan anggota himpunan A yang berelasi dengan anggota himpunan B dinyatakan dengan titik atau noktah. Gambar 1.3 menunjukkan diagram Cartesius dari relasi pelajaran yang disukai dari data pada Tabel 1.1. Gambar 1.3 c. Dengan Himpunan Pasangan Berurutan Himpunan pasangan berurutan dari data pada Tabel 1.1 sebagai berikut. {(Buyung, IPS), (Buyung, kesenian), (Doni, keterampilan), (Doni, olahraga), (Vita, IPA), (Putri, Matematika), (Putri, bahasa Inggris)}. B. Fungsi/Pemetaan 1. Pengertian Fungsi Perhatikan uraian berikut.

Pengambilan data mengenai berat badan dari enam siswa kelas VIII disajikan pada tabel berikut: ` Tabel 1.2 Nama Siswa Berat Badan (kg) Anik 35 Andre 34 Gita 30 Bayu 35 Asep 33 Dewi 32 Gambar 1.4 Gambar 1.4 merupakan diagram panah yang menunjukkan relasi berat badan dari data pada Tabel 1.2. Dari diagram panah pada Gambar 1.4 dapat diketahui hal-hal sebagai berikut: a. Setiap siswa memiliki berat badan. Hal ini berarti setiap anggota A mempunyai kawan atau pasangan dengan anggota B. b. Setiap siswa memiliki tepat satu berat badan.

Hal ini berarti setiap anggota A mempunyai tepat satu kawan atau pasangan dengan anggota B. Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah relasi khusus yang memasangkan setiap anggota A dengan tepat satu anggota B. Relasi yang demikian dinamakan fungsi (pemetaan). Jadi, fungsi (pemetaan) dari himpunan A ke himpunan B adalah relasi khusus yang memasangkan setiap anggota A dengan tepat satu anggota B. Syarat suatu relasi merupakan pemetaan atau fungsi adalah: a. Setiap anggota A mempunyai pasangan di B. b. Setiap anggota A dipasangkan dengan tepat satu anggota B. 2. Notasi dan Nilai Fungsi Gambar 1.5 Diagram di atas menggambarkan fungsi yang memetakkan anggota himpunan A ke anggota himpunan B. Notasi fungsinya dapat ditulis sebagai berikut: y atau dibaca: fungsi f memetakkan x anggota A ke y anggota B Himpunan A disebut domain (daerah asal) Himpunan B disebut kodomain (daerah kawan) Himpunan C B yang memuat disebut range (daerah hasil) Dalam hal ini, disebut bayangan (peta) oleh fungsi. Variabel dapat diganti dengan sebarang anggota himpunan A dan disebut variabel bebas. Adapun variabel anggota himpunan B yang merupakan bayangan oleh fungsi ditentukan

(bergantung pada) oleh aturan yang didefinisikan, dan disebut variabel bergantung. Misalkan bentuk fungsi. untuk menentukan nilai fungsi untuk tertentu, dengan cara mengganti (mensubstitusi) nilai pada bentuk fungsi. Contoh: Gambar 1.6 a. Perhatikan diagram panah pada Gambar 1.6. Tentukan: i. Domain ii. Kodomain iii. Range iv. Bayangan dari 1, 2, 3, 4 dan 5 oleh fungsi. b. Diketahui fungsi didefinisikan sebagai. Tentukan nilai fungsi untuk: i. = 2 ii. = -3 Penyelesaian: a. Berdasarkan Gambar 1.6 i. Domain = A = {1, 2, 3, 4, 5} ii. Kodomain = B = iii. Range = iv. Bayangan 1 oleh fungsi adalah Bayangan 2 oleh fungsi adalah Bayangan 3 oleh fungsi adalah Bayangan 4 oleh fungsi adalah Bayangan 5 oleh fungsi adalah b. Diketahui fungsi = 2 2 3 + 1.

i. Substitusi nilai = 2 ke fungsi = 2 2 3 + 1. Sehingga = 2 2 3 + 1. (2)= 2 2 3 + 1 = 8 6 + 1 = 3 ii. Substitusi nilai = -3 ke fungsi, Sehingga = 2 2 3 + 1 (-3)= 2(-3) 2 3(-3) + 1 = 18 + 9 + 1 = 28 3. Cara Menyatakan Fungsi Suatu fungsi dapat dinyatakan dalam 3 cara yaitu: diagram panah, diagram Cartesius, dan himpunan pasangan berurutan. Misalkan A = {1, 3, 5} dan B = {-2, -1, 0, 1, 2, 3}. Jika fungsi : A B ditentukan dengan 2 maka: Diagram panah yang menggambarkan fungsi berikut: A B -2 tersebut sebagai 5-1 0 1 2 3 Gambar 1.7 a. Diagram Cartesius dari fungsi sebagai berikut:

Gambar 1.8 b. Himpunan pasangan berurutan dari fungsi tersebut adalah {(1, - 1), (3, 1), (5, 3)). Perhatikan bahwa setiap anggota A muncul tepat satu kali pada komponen pertama pada pasangan berurutan. 4. Menentukan Banyaknya Pemetaan yang Mungkin dari Dua Himpunan Untuk menentukan banyaknya pemetaan yang mungkin dari dua himpunan, perhatikan uraian berikut: a. Jika A = {1} dan B = {a} maka n(a) = 1 dan n(b) =1. Satu-satunya pemetaan yang mungkin dari A ke B mempunyai diagram panah seperti tampak pada Gambar 1.9 A B 1 a Gambar 1.9 b. Jika A ={1,2} dan B = {a} maka n(a) = 2 dan n(b) = 1. Pemetaan yang mungkin dari himpunan A ke B tampak seperti diagram panah pada Gambar 1.10 A B 1 2 a Gambar 1.10

c. Jika A = {1} dan B ={a, b} maka n(a) = 1 dan n(b) = 2. Banyaknya pemetaan yang mungkin dari A ke B ada 2, seperti tampak pada diagram panah pada Gambar 1.11 A B A B Gambar 1.11 d. Jika A = {1,2,3} dan B = {a} maka n(a) = 3 dan n(b) = 1. Banyaknya pemetaan yang mungkin dari A ke B ada satu, seperti tampak pada diagram panah pada Gambar 1.12 A B a Gambar 1.12 e. Jika A = {1} dan B ={a,b,c} maka n(a) =1 dan n(b) = 3. Banyaknya pemetaan yang mungkin dari A ke B ada tiga, seperti tampak pada diagram panah berikut ini. A B A B A B 1 1 1 c c c Gambar 1.13 f. Jika A = {1,2} dan B = {a,b} maka n(a) = 2 dan n(b) = 2. Banyaknya pemetaan yang mungkin dari A ke B ada empat, seperti tampak pada diagram panah pada Gambar 1.14

A B A B 1 2 A B A B Gambar 1.14 g. Jika A = {1,2,3}dan B ={a,b} maka n(a) = 3 dan n(b) = 2. Banyaknya pemetaan yang mungkin dari A ke B ada 8, seperti tampak pada diagram panah pada Gambar 1.15 A B A B A B A B A B A B A B A B Gambar 1.15

Dengan mengamati uraian tersebut, untuk menentukan banyaknya pemetaan dari suatu himpunan A ke himpunan B dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.3 Banyaknya Anggota Banyaknya Pemetaan yang Banyaknya Pemetaan yang Himpunan A Himpunan B Mungkin dari A ke B Mungkin dari B ke A 1 1 1 = 1 1 1 = 1 1 2 1 1 = 1 2 2 = 2 1 1 2 2 = 2 1 1 = 1 2 3 1 1 = 1 3 3 = 3 1 1 3 3 = 3 1 1 = 1 3 2 2 4 = 2 2 4 = 2 2 3 2 8 = 2 3 9 = 3 2 Berdasarkan pengamatan pada tabel di atas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Jika banyaknya anggota himpunan A adalah n(a) = a dan banyaknya anggota himpunan B adalah n(b) = b maka: 1) Banyaknya pemetaan yang mungkin dari A ke B adalah b a. 2) Banyaknya pemetaan yang mungkin dari B ke A adalah a b. Contoh: Jika A = {bilangan prima kurang dari 5} dan B = {huruf vokal, hitunglah banyaknya pemetaan: a. dari A ke B; b. dari B ke A, tanpa menggambar diagram panahnya. Penyelesaian : a. A= {2,3}, n(a) = 2 B = {a, e, i, o, u}, n(b) = 5 Banyaknya pemetaan yang mungkin dari A ke B = b a = 5 2 = 25 b. A= {2,3}, n(a) = 2

B = {a, e, i, o, u}, n(b) = 5 Banyaknya pemetaan yang mungkin dari B ke A = a b = 2 5 = 32 5. Merumuskan Bentuk Fungsi Pada pembahasan ini yang dipelajari hanyalah fungsi linear, yaitu, dengan dan konstanta dan variabel maka rumus fungsinya adalah. Jika nilai variabel maka nilai. Dengan demikian, dapat ditentukan bentuk fungsi jika diketahui nilai-nilai fungsinya. Selanjutnya, nilai konstanta dan ditentukan berdasarkan nilai-nilai fungsi yang diketahui. Contoh: Diketahui fungsi linear dengan dan. Tentukan: a. Nilai dan, b. Bentuk fungsinya c. Bayangan dari 3 Penyelesaian: a. Karena fungsi linear, maka Dengan demikian diperoleh untuk menentukan nilai, perhatikan langkah berikut.

Jadi, nilai dan b. Nilai dan Jadi, bentuk fungsinya adalah c. d. e. f. g. Jadi, bayangan dari 3 adalah 1. 6. Menggambar Grafik Fungsi dalam Koordinat Cartesius Misalkan peubah pada himpunan M = {0, 1, 2, 3, 4}, dan fungsi dari himpunan M ke himpunan bilangan cacah. Untuk memudahkan cara menulis maupun membaca fungsi dari setiap, maka dibuat dalam bentuk tabel berikut ini. Tabel 1.4 Pemetaan Pasangan berurutan 0 2(0) + 1 = 1 (0, 1) 1 2(1) +1 = 3 (1, 3) 2 2(2) + 1 = 5 (2, 5) 3 2(3) + 1 = 7 (3, 7) 4 2(4) + 1 = 9 (4, 9) Dengan menggunakan pasangan berurutan pada Tabel 1.4, maka dapat di gambar grafik Cartesius untuk fungsi, sebagai berikut:

(a) (b) Gambar 1.16 Gambar 1.16(a) adalah grafik fungsi dengan x peubah pada {0, 1, 2, 3, 4}, yang ditunjukkan dengan titik-titik pada gambar. Gambar 1.16(b) adalah grafik fungsi dengan x peubah pada himpunan semua bilangan positif dan nol, yang ditunjukkan dengan garis yang melalui titik-titik pada grafik 1.16(a) Contoh: 1. Buatlah tabel pemetaan dari himpunan {1, 2, 3, 4, 5} ke himpunan bilangan cacah, dan gambarkan grafiknya. 2. Gambarlah grafik pemetaan pada himpunan semua bilangan positif dan nol.

Penyelesaian: 1. Tabel pemetaan dan grafik Tabel 1.5 1 2 3 4 5 2 3 4 5 6 Pasangan berurutan (1, 2) (2, 3) (3, 4) (4, 5) (5, 6) Gambar 1.17 2. Grafik pemetaan

7. Korespondensi Satu-satu Perhatikan gambar berikut! Gambar 1.18 Gambar 1.19 Perhatikan deretan rumah di suatu kompleks rumah (perumahan). Setiap rumah memiliki nomor rumah tertentu yang berbeda dengan nomor rumah yang lain. Mungkinkah satu rumah memiliki dua nomor rumah? Atau mungkinkah dua rumah memiliki nomor rumah yang sama? Tentu saja jawabannya tidak. Keadaan sebuah rumah memiliki satu nomor rumah atau satu nomor rumah dimiliki oleh sebuah rumah dikatakan sebagai korespondensi satu-satu. Contoh lain yang menggambarkan korespondensi satu-satu sebagai berikut. Enam orang siswa bermain bola voli dengan nomor punggung 301-306. Ternyata Bonar bernomor punggung 301; Asti bernomor punggung 302; Reni bernomor punggung 303; Asep bernomor punggung 304; Buyung bernomor punggung 305; Beta bernomor punggung 306;

Selanjutnya, jika kita misalkan A = {Bonar, Reni, Asep, Buyung, Beta} dan B = {301, 302, 303, 304, 305, 306} maka bernomor punggung adalah relasi A ke B. Relasi bernomor punggung dari himpunan A ke himpunan B pada kasus di atas dapat digambarkan dalam bentuk diagram panah berikut: Gambar 1.20 Perhatikan bahwa setiap anggota A mempunyai tepat satu kawan di B. Dengan demikian, relasi bernomor punggung dari himpunan A ke himpunan B merupakan suatu pemetaan. Selanjutnya, amati bahwa setiap anggota B yang merupakan peta (bayangan) dari anggota A di kawankan dengan tepat satu anggota A. Pemetaan dua arah seperti contoh di atas disebut korespondensi satu-satu atau perkawanan satu-satu. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut: Korespondensi satu-satu adalah fungsi yang memetakan anggota dari himpunan A dan B, dimana semua anggota A dan B dapat dipasangkan sedemikian sehingga setiap anggota A berpasangan dengan tepat satu anggota B dan setiap anggota B berpasangan dengan tepat satu anggota A. Jadi, banyak anggota himpunan A dan B harus sama atau n(a) = n(b).