TATA KOORDINAT BENDA LANGIT. Kelompok 6 : 1. Siti Nur Khotimah ( ) 2. Winda Yulia Sari ( ) 3. Yoga Pratama ( )

dokumen-dokumen yang mirip
MENGENAL GERAK LANGIT DAN TATA KOORDINAT BENDA LANGIT BY AMBOINA ASTRONOMY CLUB

5. BOLA LANGIT 5.1. KONSEP DASAR SEGITIGA BOLA

Meridian Greenwich. Bujur

KUMPULAN SOAL & PEMBAHASAN OSK OSP OSN DLL KOORDINAT BENDA LANGIT (By. Mariano N.)

AS Astronomi Bola. Suhardja D. Wiramihardja Endang Soegiartini Yayan Sugianto Program Studi Astronomi FMIPA Institut Teknologi Bandung

Bab 3. Teleskop Bamberg

Sabar Nurohman Prodi Pendidikan IPA FMIPA UNY

BAB I PENDAHULUAN. beraktifitas pada malam hari. Terdapat perbedaan yang menonjol antara siang

: Jarak titik pusat benda langit, sampai dengan Equator langit, di ukur sepanjang lingkaran waktu, dinamakan Deklinasi. Jika benda langit itu

Cladius Ptolemaus (abad 2) Geosentris

SAINS BUMI DAN ANTARIKSA

BOLA LANGIT DAN TATA KOORDINAT

Astronomi Sabar Nurohman, M.Pd

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 3. Mengenal Planet Bumilatihan soal 3.2

Oleh : Kunjaya TPOA, Kunjaya 2014

ROTASI BENDA LANGIT. Chatief Kunjaya. KK Atronomi, ITB. Oleh : TPOA, Kunjaya 2014

Macam-macam Waktu. Universal Time dan Dynamical Time

Menjelaskan posisi benda langit pada bola langit. Memilih sistem koordinat yang tepat untuk menjelaskan sebuah situasi. Koordinat itu berada pada

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN

PROGRAM PERSIAPAN OLIMPIADE SAINS BIDANG ASTRONOMI 2014 SMA 2 CIBINONG TES 20 MEI 2014

Bumi berotasi. Getak Harian - dari timur ke barat. - periodanya 24 jam. - sejajar ekuator langit.

ZAARI BIN MOHAMAD HBSC4203_V2 - EARTH AND SPACE / BUMI DAN ANGKASA BUMI DAN ANGKASA A. PENDAHULUAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH UMUM

GERAK BUMI DAN BULAN

GERAK EDAR BUMI & BULAN

APLIKASI SEGITIGA BOLA DALAM RUMUS-RUMUS HISAB RUKYAT

indahbersamakimia.blogspot.com

Makalah Rotasi dan Revolusi bumi

SOAL PILIHAN GANDA ASTRONOMI 2008/2009 Bobot nilai masing-masing soal : 1

BAB IV ANALISIS FORMULA PENENTUAN ARAH KIBLAT DENGAN THEODOLIT DALAM BUKU EPHEMERIS HISAB RUKYAT 2013

1. Fenomena Alam Akibat Perubahan Kedudukan Bumi, Bulan, terhadap Matahari. Gerhana Matahari

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

JAWABAN DAN PEMBAHASAN

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

BAB I SISTEM KOORDINAT

SOAL DAN JAWAB ILMU PELAYARAN ASTRONOMI AHLI NAUTIKA TINGGKAT III

Draft Marking Scheme. (Berdasarkan Solusi OSP Astronomi 2013)

Kumpulan Soal Astronomi dan Jawabannya

APLIKASI DERET FOURIER UNTUK MENGETAHUI WAKTU TERBIT, KULMINASI, DAN TERBENAM MATAHARI SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

MODUL PRAKTIKUM Perkuliahan Astrofisika (FI567)

Telaah Indikator Arah Kiblat melalui bayang bayang oleh Matahari pada saat di dekat zenith Ka bah

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN HISAB IRTIFA HILAL MENURUT ALMANAK NAUTIKA DAN NEWCOMB

MODEL MATERI PENGETAHUAN SUDUT DALAM PERKULIAHAN IPBA BAGI MAHASISWA FISIKA DAN APLIKASINYA DALAM MEMAHAMI JARAK ANTARBENDA-LANGIT (CELESTIAL BODIES)

IPA TERPADU KLAS VIII BAB 14 BUMI, BULAN, DAN MATAHARI

Horizon Lokal Dan Jam Matahari

Sabar Nurohman, M.Pd

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Bumi, Berlian biru alam semesta

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE ASTRONOMI INDONESIA 2015

II. TINJUAN PUSTAKA. lim f(x) = L berarti bahwa bilamana x dekat tetapi sebelah kiri c 0 maka f(x)

Pertemuan 3. Penentuan posisi titik horizontal dan vertikal

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA. Soal Tes Olimpiade Sains Nasional 2011

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS

Matematika Astronomi: Bagaimana Matematika Mempelajari Alam 1

PETA KONSEP. Revolu si. Rotasi. Mataha ri TATA SURYA. satelit buata n. satelit. alami. satelit. Bulan. palapa. Kalender Masehi. Revolu si.

BAB I PENDAHULUAN. Satu hal yang menarik ketika kita mengamati bintang-bintang dengan mata

JAGAD RAYA DAN TATA SURYA V

Satuan Besaran dalam Astronomi. Dr. Chatief Kunjaya KK Astronomi ITB

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PEKERJAAN RUMAH SAS PERTEMUAN-1 DAN PERTEMUAN-2 A.Pilihan Ganda

BAB I PENDAHULUAN. bawah interaksi gravitasi bersama dan berasal dari suatu awan gas yang sama

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

STRUKTUR BUMI. Bumi, Tata Surya dan Angkasa Luar

(Fenomena Matahari di Atas Ka bah) Pandapotan Harahap NIM: Abstrak

MODUL OLIMPIADE ASTRONOMI (EDISI I)

BAB IV ANALISIS SISTEM HISAB AWAL BULAN KAMARIAH ALMANAK NAUTIKA DAN ASTRONOMICAL ALGORITHMS JEAN MEEUS

A. Peta 1. Pengertian Peta 2. Syarat Peta

Daftar Isi. Tata Surya. Matahari. Gerak edar bumi dan bulan. Lithosfer. Atmosfer.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

TRANSFORMASI KOORDINAT BOLA LANGIT KE DALAM SEGITIGA BOLA (EQUATORIAL DAN EKLIPTIKA) DALAM PENENTUAN AWAL WAKTU SALAT

Datum Geodetik & Sistem Koordinat Maju terus

Aspek Terrestrial Pada Penentuan Posisi Hilal

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.5

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Self Dryer dengan kolektor terpisah. (sumber : L szl Imre, 2006).

Bintang Ganda DND-2006

3. ORBIT KEPLERIAN. AS 2201 Mekanika Benda Langit. Monday, February 17,

SOAL SELEKSI PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL BIDANG ASTRONOMI

PEMBAHASAN SOAL OLIMPIADE ASTRONOMI SELEKSI KOTA TAHUN

Peraga Bintang, Matahari dan Bulan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BAB IV ANALISIS PENENTUAN ARAH KIBLAT DALAM KITAB. A. Analisis Penentuan Arah Kiblat dengan Bayang- bayang Matahari dalam

TUGAS 1 ASISTENSI GEODESI SATELIT. Sistem Koordinat CIS dan CTS

MATEMATIKA ASTRONOMI: BAGAIMANA MATEMATIKA MEMPELAJARI ALAM

BAB III PENENTUAN ARAH KIBLAT DENGAN THEODOLIT DALAM BUKU EPHEMERIS HISAB RUKYAH 2013

TATA CARA PEMBERIAN KODE NOMOR URUT WILAYAH KERJA PERTAMBANGAN MINYAK BUMI DAN GAS BUMI

UNIT 13: GERAK BENDA LANGIT

SISTEM KOORDINAT SISTEM TRANSFORMASI KOORDINAT RG091521

BAB IV ANALISIS METODE PENGUKURAN ARAH KIBLAT SLAMET HAMBALI. A. Analisis Konsep Pemikiran Slamet Hambali tentang Metode

Materi Bumi dan Antariksa)

BAB IV UJI KOMPARASI DAN EVALUASI QIBLA LASER SEBAGAI ALAT PENENTU ARAH KIBLAT. A. Konsep Penentuan Arah Kiblat Dengan Qibla Laser Setiap Saat Dengan

Gerakan Bumi Dan Implikasi Terhadap Kehidupan

SISTEM KOORDINAT SISTEM TRANSFORMASI KOORDINAT RG091521

SOAL UJIAN PRAKTEK ASTRONOMI OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 CALON PESERTA INTERNATIONAL EARTH SCIENCE OLYMPIAD (IESO) 2015

HIDROMETEOROLOGI TATAP MUKA KEEMPAT (RADIASI SURYA)

BAB IV ANALISIS TENTANG METODE PENENTUAN AWAL WAKTU SALAT DENGAN JAM BENCET KARYA KIAI MISHBACHUL MUNIR MAGELANG

GERHANA MATAHARI DAN GERHANA BULAN

A. Analisis Fungsi dan Kedudukan Deklinasi Bulan dan Lintang Tempat dalam menghitung Ketinggian Hilal menurut Kitab Sullam an-nayyirain

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL

BAB IV ANALISIS METODE HISAB AWAL WAKTU SALAT AHMAD GHOZALI DALAM KITAB ṠAMARĀT AL-FIKAR

FENOMENA ASTRONOMI SISTEM BUMI, BULAN & MATAHARI

Transkripsi:

TATA KOORDINAT BENDA LANGIT Kelompok 6 : 1. Siti Nur Khotimah (4201412051) 2. Winda Yulia Sari (4201412094) 3. Yoga Pratama (42014120) 1

bintang-bintang nampak beredar dilangit karena bumi berotasi. Jika bumi tidak berotasi terhadap sumbunya, bintang-bintang tidak akan berpindah tempat. para astronom zaman dahulu membuat suatu tata koordinat benda langit sedemikian rupa sehingga koordinat bintang dapat dibuat tidak berubah 2

Untuk menyatakan suatu posisi suatu benda langit dapat digunakan beberapa macam tata koordinat yang semuanya merupakan system koordinat bola tanpa memperhitungkan jarak dari pusat bola lingkaran besar, yaitu lingkaran-lingkaran yang berpusat dipusat bola lingkaran kecil yang pusatnya tidak pada pusat bola 3

sistem koordinat benda langit lintang bujur lingkaran lintang yang membagi bola menjadi dua sama besar SEM UA 4

Tata Koordinat Geografis Suatu garis bujur yang membentuk setengah lingkaran dari kutub utara, melalui kota Greenwich di Inggris hingga kekutub selatan merupakan bujur acuan 0 0 acuan waktu universal yang didunia disebut GMT (Greenwich Mean Time) Titik-titik yang bujurnya sama memiliki waktu local yang sama pula 5

Jarak antara dua kota yang bujur geografisnya sama tetapi lintangnya berbeda dapat dihitung dari beda lintang kedua kota tersebut. Bujur geografis kota Jakarta hampir sama dengan kota Irutsk di Rusia. Lintang Jakarta adalah -6 0 10, 106 0 48 dan irutsk 52 0 18. 104 0 15. Jarak sudut kedua kota itu kurang lebih 58 0 38. Jaraknya adalah 58 0 38 /180 0 ) x π x radius Bumi. Dengan menggunakan data Radius Bumi 6378 km, maka jarak kedua kota itu adalah kurang lebih 6530 km. 6

Cara ini tidak dapat dilakukan untuk dua kota yang lintangnya sama dengan bujur yang berbeda. jarak antara dua kota dapat diperoleh dengan rumus yang dapat diturunkan dari rumus cosinus untuk segitiga bola : D= R + (arc cos (sin a sib b + cos a cos b cos (P 1 -P 2 )) Dengan : D= Jarak dalam kilometer R + = Radius bumi dalam kilometer a = lintang kota pertama b = lintang kota kedua P 1 = Bujur kota pertama P 2 = Bujur kota kedua 7

Tata Koordinat Horizon Titik Zenith adalah suatu titik khayal pada bola langit tepat vertical diatas kepala pengamat. Titik Nadir adalah kebalikan dari titik zenith, berada pada bola langit dibawah pengamat. lingkaran meridian Adalah lingkaran yang membagi langit menjadi dua bagian yang sama Lintang (a= altitude) 8

Rentang azimut: 0 0 A 360 0 Rentang ketinggian: -90 0 h +90 0 h = 0 0 benda berada di horison h = -90 0 benda di titik nadir h = +90 0 benda di titik zenit Kelemahan sistem koordinat horison: 1. Tergantung tempat di muka bumi. Tempat berbeda, horisonnya pun berbeda. 2. Tergantung waktu, terpengaruh oleh gerak harian. 3. Bila pengamatan dilakukan dengan bantuan teleskop, kedua sumbu teleskop harus bergerak mengikuti gerak semu harian benda langitnya. Kelebihan sistem koordinat horison: 1. Praktis, sederhana, langsung mudah dibayangkan letak bendanya di bola langit. 9

Z MERIDIAN LANGIT Bintang * T U h S B A VERTIKAL UTAMA N Koordinat benda langit: (A, h) 10

Tata Koordinat Ekuatorial No. Istilah Pengertian 1. Posisi benda langit (Asensioreta (α), deklinasi (δ)) (sudut jam bintang (h), deklinasi (δ) ) 2. Asensioreta (α) busur sepanjang ekuator langit diukur dari titik acuan (titik bintang aries) kearah yang berlawanan dengan peredaran semu harian benda-benda langit sampai lingkaran jam bintang 3. Titik aries (γ) titik potong antara ekuator langit dan ekliptika 4. Deklinasi (δ)bintang busur sepanjang lingkaran jam yang diukur dari equator langit sampai kedudukan bintang 5. Deklinasi (δ) bintang bernilai (+) 6. Deklinasi (δ) bintang bernilai (-) 7. Sudut jam bintang (h) untuk bintang-bintang yang berada disebelah utara bola langit (dari 00 s.d. +900) untuk bintang-bintang yang berada disebelah utara bola langit (dari 00 s.d. -900) sudut antara meridian dan lingkungan jam bintang 11

Diperoleh dengan memproyeksikan garis-garis bujur dan lintang di permukaan bola Bumi ke permukaan bagian dalam bola langit. * bujur geografis bujur langit (asensio rekta, ) * lintang geografis lintang langit (deklinasi, ) Sistem koordinat ekuatorial: * bidang fundamental bidang ekuator langit * titik acuan/referensi titik Aries 12

Rentang asensio rekta: 0 0 a 360 0 atau Rentang asensio rekta: 0 jam a 24 jam Rentang deklinasi: -90 0 d +90 0 d = 0 0 benda berada di ekuator langit d = -90 0 benda di kutub selatan langit d = +90 0 benda di kutub utara langit Dalam kegiatan observasi, digunakan sudut jam (HA Hour Angle) sebagai pengganti asensio rekta. Hubungan Waktu antara Bintang asensio rekta HA dan sudut jam: 13

Bagaimana Memperoleh Waktu Bintang? Benda langit berkulminasi atas Sudut jam (HA) = 0 Waktu Matahari Menengah (WMM) = Sudut jam Matahari + 12 jam Jam 0 waktu Matahari Matahari menengah sedang berkulminasi bawah. Satu hari Matahari menengah = 24 jam waktu Matahari. Waktu Bintang (Waktu Sideris) = Sudut jam titik Aries. Jam 0 waktu bintang titik Aries sedang 14

Waktu Bintang pada Saat Jam 0 Waktu Matahari Menengah g. S 23/9; Jam 0 Waktu Bintang KLS T. g. B g 22/12; Jam 6 Waktu Bintang 22/6; Jam 18 Waktu Bintang KLU. 21/3; Jam 12 Waktu Bintang g * * * Mth. 22/12 Mth. 22/6 Jam 0 WMM Mth. 21/3 & Jam 0 WMM 23/9 Jam 0 WMM 15

Z KLS A Sudut jam Bintang (HA*) * Bintang T f U S LINGKARAN HORISON B g Q KLU N LETAK BINTANG DI LANGIT BELAHAN SELATAN DARI PENGAMAT DI BUMI BELAHAN SELATAN 16

Kelemahan sistem koordinat ekuator: 1. Sulit dibayangkan letak bendanya di bola langit. 2. Sudut jam benda langit tergantung waktu Kelebihan pengamatan. sistem koordinat ekuator: 1. Bila pengamatan dilakukan dengan bantuan teleskop, hanya satu sumbu teleskop saja yang bergerak mengikuti gerak semu harian benda langitnya. Latihan 1. Asensio rekta sebuah bintang adalah 17 h 40 m. Andaikan bintang ini diamati pada pukul 16 h 45 m waktu bintang, berapakah sudut jam bintang tersebut? Apakah bintang tersebut berada di timur atau barat meridian? 2. Saat pengamatan, sudut jam sebuah bintang diketahui 2 h 15 m, sedangkan asensio rektanya 7 h 19 m. Pukul berapakah waktu bintang pengamatan dilakukan? 17

Astronomi 1. Deklinasi Dan Sudut Jam 2. Deklinasi dan Asensiorekta 3. Terbit dan Terbenam 3.1 Terbit dan Terbenamnya Bintang 3.2 Terbit dan Terbenam Matahari 4. Jarak Sudut Antara Dua Bintang

Deklinasi Dan Sudut Jam

Menyatakan bujur suatu bintang biasanya dinyatakan dalam satuan jam Sudut jam diukur dari titik kulminasi atas bintang (A) ke arah barat (positif, yang berarti bintang telah lewat kulminasi sekian jam) ataupun ke arah timur (negatif, yang berarti tinggal sekian jam lagi bintang akan berkulminasi) atau 0 360 dari titik A ke arah barat. Sudut jam suatu bintang berubah tiap jam akibat rotasi Bumi dan tiap hari akibat revolusi Bumi Winda Yulia Sari

Deklinasi Dan Sudut Jam

Hubungan Antara Koordinat Horizon Dan Khatulistiwa Gambar -8. Hubungan tata koordinat horizon dan khatulistiwa,titik busur dari zenith, tegak lurus terhadap horizon dan melalui benda langit, segitiga bola yang dipakai adalah KLU * Z.

Deklinasi dan Asensiorekta posisi Matahari ketika terbit tepat dari titik Timur pada sekitar tanggal 21 Maret.

Dalam sehari selisih waktu bintang dan waktu Matahari kira-kira empat menit Setiap hari matahari terlambat terbit 4 menit dibandingkan dengan hari sebelumnya jika kita menggunakan Waktu bintang untuk mengukur waktu

Dinyatakan dalam satuan sudut (jam, menit, detik)

Hubungan Antara Asensiorekta, Sudut Jam, Dan Waktu Bintang Adalah Sebagai Berikut : Jika seorang pengamat berada dilintang geografis yang cukup tinggi, maka pengamat tersebut dapat mengamati bintang-bintang yang tidak pernah terbenam. Bintang-bintang yang tidak pernah terbenam itu disebut bintang Sirkum Polar. Di Indonesia mungkin bintang yang tidak pernah terbenam ini karena Indonesia berada disekitar khatulistiwa.

Terbit jika beda langit itu berubah keadaan dari posisi dibawah horizon menjadi diatas horizon Terbenam jika berubah dari posisi diatas horizon menjadi dibawah horizon

Bintang

Bintang Gambar -11. Bintang terbenam dititik F, untuk menghitung waktu terbenam dibuat lingkaran besar yang melalui Z dan F serta sebuah lingkaran besar lain yang menghubungkan KLU dan F. Perhitungan dilakukan dengan meninjau segitiga bola Z KLU F.

Bintang

Matahari Terbit Matahari Terbenam

Winda Yulia Sari

Cara Mengukur secara kasar : 1. membuat garis berbentuk setengah lingkaran dari kayu 2. memberi skala 0 hingga 180 3. mengarahkan bagian cembung penggaris itu ke arah kedua bintang yang akan diukur jaraknya hingga kedua bintang terhubung oleh permukaan penggaris. 4. metakkan mata kita di pusat lingkaran penggaris 5. membaca skala pada penggaris antara kedua bintang.

Jika koordinat khatulistiwa kedua bintang di ketahui.

Salah satu contoh penerapan praktis pada saat pengamatan adalah untuk memperkirakan apakah dua buah bintang yang berdekatan bisa masuk ke dalam salah satu citra atau tidak.

Oleh : Yoga Prata

TATA KOORDINAT EKLIPTIKA Bidang orbit bumi mengelilingi maatahari disebut bidang ekliptika. Perpotongan antara Bidang Ekliptika dan bola langit disebut Lingkaran Ekliptika.

Lintang ekliptika Matahari selalu nol karena selalu berada di lingkaran ekliptika. Bujur ekliptikanya bertambah hampir satu derajat setiap hari. Lintang ekliptika planet-planet biasanya tidak bisa terlalu besar karena planet-planet mengorbit Matahari hampir sebidang dengan orbit bumi.

bahwa pusat koordinasi galaksi adalah Matahari. TATA KOORDINAT GALAKSI Awan memanjang di langit adalah bidang galaksi, yang merupakan kumpulan bintang-bintang. Di dalam sistem koordinat galaksi, yang juga merupakan sistem koordinat bola, bidang galaksi itu yang menjadi lingkaran lintang terbesarnya. Bidang ini membentuk sudut sekitar 62,9 dengan lingkar khatulistiwa. Untuk sistem koordinat galaksi, karena jarak Bumi-Matahari jauh lebih kecil dari ukuran galaksi maka dapat juga dikatakan

Untuk menentukan bujur galaksi, arah acuannya adalah arah pusat galaksi yang bertepatan dengan sumber gelombang radio yang kuat Sagitarius A, yang diduga kuat berisi lubang hitam bermassa sangat besar. Arah bujur galaksi 90 adalah di rasi Cygnus, bujur 270 adalah di rasi Vela. Bujur galaksi / diukur pada bidang galaksi dari arah pusat galaksi, kearah yang sama dengan revolusi Matahari mengelilingi pusat Galaksi ( berlawanan dengan arah rotasi galaksi ).

Lintang galaksi sebuah benda langit memberikan indikasi benda itu dari bidang galaksi. Bintang-bintang yang jauh dan lintang galaksinya besar, letaknya jauh dari bidang galaksi, sehingga cahayanya tidak terlalu banyak diserap oleh gas yang banyak terdapat di sekitar bidang galaksi. Lintang galaksi b diukur dari bidang galaksi ke arah kutub sampai benda langit yang dimaksud, positif ke Utara, negatif ke Selatan.

PRESESI Presesi adalah pergeseran orientasi sumbu rotasi Bumi secara perlahan-lahan setiap satu kali putaran. Orientasi sumbu rotasi akan kembali pada keadaan semula dalam tempo sekitar 26000 tahun. Presesi Bumi disebut juga dengan presesi equinox. Titik equinox bergerak ke arah barat sepanjang ekliptika relatif terhadap bintang latar belakang (bintang acuan), dengan gerak yang berlawanan dengan gerak Matahari.

Gambar 5-1 Gerak presesi, meyebabkan arah kutub utara terhadap langit berubah seiring waktu

EFEK PRESESI osisi kutub langit utara dan kutub langit selatan tampak bergerak dalam arah yang berlawanan dengan gerak latar belakang langit yang dipenuhi oleh bintang. Mencapai satu putaran Bumi setelah mengelilingi Matahari sebanyak 25.771,5 kali atau setara dengan 25.771,5 tahun. Posisi Bumi dalam orbitnya ketika mengitari Matahari pada titik solstice dan titik equinox akan berubah secara perlahan.

Contohnya, misalkan posisi orbit Bumi pada saat itu berada pada summer solstice, ketika kemiringan sumbu rotasi Bumi tepat mengarah ke Matahari, satu kali orbit penuh kemudian, Matahari terlihat kembali pada posisi relatifnya terhadap bintang-bintang latar belakang, kemiringan sumbu rotasi bumi yang sekarang tidak akan tepat mengarah ke Matahari. Ini dikarenakan efek presesi, dengan kata lain solstice terjadi lebih cepat. Dengan demikian, tahun tropis yang digunakan untuk menghitung musim (dari solstice ke solstice atau equinox ke equinox) menjadi lebih pendek sekitar 20 menit dibandingkan tahun sideris. Beda waktu sebesar 20 menit per tahun berarti ekivalen dengan satu tahun setiap 25.771,5 kali putaran Bumi mengitari Matahari (atau 25.771,5 tahun), maka setelah satu putaran selama 25.771,5 tahun posisi perubahan musim akan