METODE PENELITIAN. Adapun desain yang dipilih adalah pre-experimental designs (nondesign). Desain

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan).

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah true-experimental designs

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental. Di dalam penelitian ini tes

METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen semu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. relibilitas, dalam bab ini dikemukakan hal-hal yang menyangkut identifikasi

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Bangunrejo Lampung Tengah pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Pre-Experimental

III. METODE PENELITIAN. pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri atas 6 kelas dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. a. Model pembelajaran kooperatif teknik Think-Pair-Share menurut Lyman

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan

Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semi pendekatan kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 7

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29

METODE PENELITIAN. Rumbia Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 102 siswa dan tersebar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental design atau sering juga dikenal dengan istilah quasi eksperimen,

METODE PENELITIAN. SMA Persada Bandar Lampung pada semester ganjil Tahun Ajaran 2012/2013

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

METODE PENELITIAN. menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah.

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. digunakan adalah eksperimen semu. Eksperimen semu dilakukan karena keadaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

Tabel 3.1 Desain Eksperimen Pretest-Postest Control Group Design R Q1 X Q2 R Q3 Q4

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan

(Luhut Panggabean, 1996: 31)

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pretest-posttest one

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Al-azhar 3

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data, (6) uji instrumen, (7) teknik analisis data dan pengujian hipotesis. yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

23 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Adapun desain yang dipilih adalah pre-experimental designs (nondesign). Desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen (Sugiyono, 2010:107). Bentuk pre-experimental designs (nondesigns) yang dipilih yaitu model one-group pretest-posttest design, dalam model ini terdapat satu kelompok eksperimen kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal kelompok eksperimen, selanjutnya diberikan perlakuan dan diberikan posttest. desain ini dapat digambarkan sebagai berikut: O 1 X O 2 Gambar 6. Bagan One-Group Pretest-Posttest Design (Sugiyono, 2010:107).

24 keterangan: O 1 = nilai pretest (sebelum diberi perlakuan penggunaan multimedia) O 2 X = nilai posttest (Sesudah diberi perlakuan penggunaan multimedia) = Variabel perlakuan penggunaan multimedia pembelajaran. Berdasarkan rancangan penelitian tersebut, ditetapkan satu kelompok ekperimen yakni VII B. Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan prestasi belajar, hal tersebut bisa dilihat dari pretest dan posttest. B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 1 Way Tenong yang pada kelas yaitu VII B dengan jumlah siswa sebanyak 29. Kelas VII B dipilih sebagai kelas eksperimen sebagai pertimbangan bahwa siswa tersebut memiliki kemampuan dasar dalam pengoperasian komputer. C. Prosedur Penelitian Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu pra penelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari kedua tahap tersebut adalah: 1. Pra Penelitian Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian sebagai berikut: a) Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian, untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan menjadi subjek penelitian.

25 b) Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). c) Membuat instrumen penelitian yaitu soal pretes/posttes dan angket tanggapan siswa. d) Melakukan uji instrumen yaitu validitas dan reliabilitas soal pretes/posttes dengan melakukan uji soal kepada siswa di luar subjek uji coba. e) Membuat multimedia pembelajaran interaktif yang dikemas menjadi CD pembelajaran interaktif. 2. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada hari efektif sebelum ujian akhir semester II dilaksanakan dan dimulai pada tanggal 8 sampai 17 Mei 2013 jadwal pelaksanaan penelitian lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 11. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: Pertemuan I a. Siswa mengerjakan soal tes awal (pretest) untuk materi pokok Lingkungan Kehidupan Manusia. b. Guru menampilkan multimedia pembelajaran yang terhubung dengan proyektor. c. Guru menjelaskan materi pembelajaran menggunakan multimedia pembelajaran yang telah dibuat. d. Setelah proses pembelajaran berakhir, guru memberikan angket tentang multimedia yang telah digunakan. Hasil angket ini digunakan untuk mengetahui tentang kelayakan multimedia sebagai bahan ajar yang akan

26 digunakan untuk mengetahui multimedia ini dapat meningkatkan prestasi belajar. e. Melakukan olah data uji validitas untuk mengetahui kesahihan suatu media. f. Revisi media berdasarkan uji validitas berdasarkan konten yang tidak valid. Pertemuan II Pada pertemuan II ini guru menggunakan multimedia pembelajaran yang telah direvisi berdasarkan hasil dari uji validitas yang dilakukan pada pertemuan pertama. Penggunaan multimedia yang sudah valid diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Pada pertemuan kedua guru melanjutkan kembali materi pembelajaran mengenai proses pembentukan muka bumi. Pada materi ini dalam multimedia pembelajaran lebih banyak animasi (gambar bergerak) yang lebih memudahkan siswa dalam memahami materi Pertemuan III pada pertemuan III ini siswa secara mandiri menggunakan multimedia pembelajaran yang sudah terpasang pada masing-masing laptop. Diharapkan dengan pembelajaran secara mandiri siswa lebih paham, karena kendali berada di tangan siswa sehingga tingkat kecepatan belajar siswa dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaanya. Pada pertemuan ketiga ini juga siswa ditugaskan untuk merangkum materi pembelajaran Diakhir pembelajaran diadakan posttest untuk mengetahui apakah multimedia sebagai bahan ajar dapat meningkatkan prestasi belajar.

27 PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN Pretest Uji Coba Multimedia Penggunaan Multimedia Pengisian Angket Revisi Penggunaan Multimedia Oleh Guru Oleh Siswa Postest Gambar 7. Rancangan Perlakuan Penggunaan Multimedia D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel adalah konsep yang memiliki variasi nilai, sedangkan menurut Hatch dan Farhady dalam Sugiono (2009:58). Variabel didefinisikan atribut seseorang,

28 atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan orang lain atau satu objek dengan objek lain Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yakni prestasi belajar. Perbedaan variasi nilai dilihat dari pretest dan posttest, yang nantinya digunakan untuk menganalisis data. 2. Definisi Operesional Variabel Definisi operasional variabel adalah definisi yang akan dioperasionalkan dan dapat diukur, setiap variabel akan dirumuskan dalam bentuk rumusan tertentu. Hal ini berguna untuk membatasi ruang lingkup yang dimaksud dan memudahkan pengukurannya, agar setiap variabel dalam penelitian ini dapat diukur atau diamati. Untuk mengarahkan peneliti pengambilan data, maka perlu adanya batasan operasional dalam penelitian, yakni: a) Multimedia Pembelajaran Multimedia pembelajaran merupakan gabungan dari teks, gambar, audio, video dan animasi digunakan dalam proses pembelajaran sehingga nanti dapat terjadi perubahan tingkah laku yang relatif tetap. b) Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan pencapaian dalam penguasaan kompetensi atau materi setelah melalui proses belajar mengajar yang berupa skor atau nilai dari suatu tes. Prestasi belajar siswa dapat dilihat dari hasil perbedaan antara pretest dan posttest.

29 E. Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Observasi Langsung Teknik observasi yaitu suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung melalui proses belajar mengajar dengan siswa kelas VII B. 2. Dokumentasi Teknik ini digunakan untuk memperoleh data siswa yang akan menjadi subjek uji coba dalam penelitian ini dan untuk memperoleh data nilai ujian. 3. Teknik Tes Untuk mengetahui adanya peningkatan prestasi belajar maka diperlukannya teknik tes. Teknik tes mengenai prestasi belajar siswa pada kelas VII diperoleh dari nilai pretest dan postest. Jenis soal yang digunakan pada tes adalah soal pilihan jamak. Adapun kebaikan-kebaikan dari soal pilihan jamak adalah sebagai berikut: a. Mengandung lebih banyak segi-segi yang positif, misalnya representatif mewakili isi dan luas bahan, lebih objektif, dapat dihindari campur tangannya unsur-unsur subjektif baik dari segi siswa maupun guru. b. Lebih mudah dan cepat cara memeriksanya karena dapat menggunakan kunci jawaban tes bahkan alat-alat kemajuan teknologi. c. Dalam periksaan tidak ada unsur subyektif yang mempengaruhi. 4. Angket Angket atau kuesioner adalah alat pengumpulan data yang berbentuk pernyataan yang akan diisi atau dijawab responden. (Djali dan P. Muljono,

30 2008:64). Teknik ini digunakan untuk mendapatkan informasi tentang kelayakan multimedia yang akan digunakan. Angket ini ditunjukan kepada siswa sebagai subjek uji coba. Adapun aspek-aspek yang menjadi penilaian oleh siswa sebagai subjek uji coba adalah sebagai berikut. Tabel 3. Aspek yang Menjadi Tanggapan Siswa terhadap Multimedia Pembelajaran. No. Indikator 1. Kemenarikan bahan ajar multimedia interaktif dalam belajar Kriteria 4 3 2 1 2. Kemenarikan desain tampilan (layout) yang digunakan 3. Kemenarikan gambar (ilustrasi) yang disajikan 4. Kejelasan tulisan dalam bahan ajar multimedia interaktif 5. Kesesuaian musik yang digunakan 6. Kemenarikan komposisi warna dalam tampilan 7. Kejelasan siswa dalam memahami materi 8. Motivasi belajar dengan menggunakan bahan ajar multimedia interaktif 9. Kemudahan pengoperasian bahan ajar yang dikembangkan 10. Keefektifan bahan ajar multimedia interaktif dalam belajar

31 F. Instrumen Penelitian Uji instrumen ini dilakukan untuk menghasilkan instrumen tes yang sahih (valid) dan dapat dipercaya (reliable). Uji instrumen ini dilakukan di SMPN 1 Way Tenong dengan jumlah 29 orang di luar subjek penelitian. Soal yang diujikan dalam uji instrumen berjumlah 25 soal, setelah mengalami uji instrumen soal yang gugur diambil keputusan untuk tidak digunakan sehingga soal yang digunakan berjumlah 20 soal (Lampiran 8). Berikut ini rincian hasil instrumen tes. 1. Uji Validitas Menurut (Arikunto, 2003:144) Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen, jadi alat ukur dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur secara tepat sehingga sesuai kriteria tujuan belajar. Validitas alat ukur dilakukan dengan cara validitas isi atau content validity yaitu mengukur dengan tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang telah diberikan atau sesuai dengan kurikulum dan silabus yang berlaku di sekolah tersebut. Pengujian validitas alat ukur menggunakan rumus product-moment (Arikunto, 2010:72): * ( ) ( ) +* ( ) ( ) + Keterangan: Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y X : Skor butir soal

32 y : Skor total xy : Perkalian dari x dan y n : Banyaknya subyek Kriteria pengujian apabila r hitung > r tabel maka alat ukur dinyatakan valid, sebaliknya jika didapat r hitung < r tabel l maka instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Interpretasi besarnya koefisien korelasi validitas soal digambarkan dalam Tabel 4 sebagai berikut: Tabel 4. Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi Validitas Soal Koefisien korelasi Interpretasi 0,800 1,00 Sangat tinggi 0,600 0,799 Tinggi 0,400 0,599 Cukup 0,200 0,399 Rendah 0,00 0,199 Sangat rendah Arikunto(2010:75) Validitas ini digunakan untuk untuk mengetahuai valid atau tidaknya soal-soal tes yang akan digunakan pada subjek uji coba. Berikut ini disajikan hasil uji validitas dengan 25 item soal yang diujikan di luar subjek penelitian.

33 Tabel 5. Hasil Uji Validitas Instrumen Soal ITEM R hitung R tabel Keterangan Interpretasi 1 0.962 0.367 Valid Sangat Tinggi 2 0.729 0.367 Valid Tinggi 3 0.494 0.367 Valid Cukup 4 0.387 0.367 Valid Rendah 5 0.314 0.367 Tidak Valid Rendah 6 0.597 0.367 Valid Cukup 7 0.584 0.367 Valid Cukup 8 0.569 0.367 Valid Cukup 9 0.521 0.367 Valid Cukup 10 0.348 0.367 Tidak Valid Rendah 11 0.518 0.367 Valid Cukup 12 0.430 0.367 Valid Cukup 13 0.598 0.367 Valid Cukup 14 0.660 0.367 Valid Tinggi 15 0.483 0.367 Valid Cukup 16 0.624 0.367 Valid Tinggi 17 0.485 0.367 Valid Cukup 18 0.211 0.367 Tidak Valid Rendah 19 0.559 0.367 Valid Cukup 20 0.272 0.367 Tidak Valid Rendah 21 0.571 0.367 Valid Cukup 22 0.396 0.367 Valid Rendah 23 0.345 0.367 Ttidak Vaild Rendah 24 0.461 0.367 Valid Cukup 25 0.627 0.367 Valid Tinggi Sumber: Hasil pengolahan data tahun 2013 Berdasarkan tabel dari uji validitas terhadap item soal instrumen yang berjumlah 25 soal yang diujikan terdapat lima item soal yang tidak valid. Item soal yang tidak valid ialah: item soal nomor 5, 10, 18, 20 dan 23. Untuk item soal yang tidak valid, maka peneliti membuang soal-soal tersebut.

34 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap (Arikunto, 2008:86). Sehubungan dengan reliabilitas, Anderson (Arikunto, 2008:87) menyatakan validitas dan reliabilitas penting. Sebuah tes mungkin reliabel tetapi tidak valid. Sebaliknya, sebuah tes yang valid biasanya reliabel. Untuk menguji reliabilitas item digunakan program SPSS 17. Setelah diuji validitasnya maka item-item yang gugur dibuang dan item yang tidak gugur dimasukkan ke dalam uji reliabilitas. Kriteria pengambilan keputusan: 1. r Alpha < 0,6 berarti tidak reliabel. 2. r Alpha 0,6-0,8 berarti reliabel dan dapat diterima. 3. r Alpha > 0,8 berarti baik dan reliabel dan baik. (Duwi Priyatno, 2010:98).. Berdasarkan uji reliabilitas menggunakan SPSS 17 maka didapat hasil sebagai berikut. Tabel 6. Hasil Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items,881 20 Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian Menggunakan SPPS tahun 2013 Berdasarkan hasil perhitungan maka dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian dinyatakan reliabel. Berdasarkan kriteria kualitas butir soal, soal

35 tersebut mempunyai reliabilitas yang baik dan merupakan instrument yang dapat dipercaya. G. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Paired Sample t test. Analisis ini digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan rata-rata antara dua kelompok yang berpasangan (berhubungan), dalam artian, ini berarti sebuah kelompok tetapi mengalami dua perlakuan berbeda (Duwi Priyatno, 2010:37). Adapun subjek penelitian dalam penelitian ini adalah kelas VII B. Data tersebut dianalisis menggunakan program SPSS 17 For Windows. H. Uji Hipotesis Hipotesis yang digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata nilai antara sebelum menggunakan multimedia pembelajaran dengan sesudah menggunakan multimedia pembelajaran dinyatakan sebagai berikut. H 0 = Tidak ada perbedaan antara rata-rata prestasi belajar sebelum menggunakan multimedia pembelajaran dengan sesudah menggunakan multimedia pembelajaran. H 1 = Ada perbedaan antara rata-rata prestasi belajar sebelum menggunakan multimedia pembelajaran dengan sesudah menggunakan multimedia pembelajaran.

36 Pengujian hipotesis memiliki kriteria sebagai berikut. a) Jika probabilitas (Sig.) > 0,05, maka H 0 diterima dan sebaliknya jika probabilitas (Sig.) < 0,05 maka H 0 ditolak. b) Pembelajaran dikatakan efektif jika memenuhi syarat ketuntasan belajar (ketuntasan klasikal), yaitu jika dalam suatu kelas terdapat > 85% siswa yang telah tuntas belajarnya. c) Nilai rerata hasil belajar Untuk memenuhi nilai rerata prestasi belajar digunakan rumus berikut: χ = Keterangan: χ : Rata-rata (mean) : Jumlah Seluruh Skor : Banyak Subjek (Sudjana, 2011:109) d) Efektivitas Pembelajaran Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran digunakan rumus: % = x 100% Keterangan: % : Presentase n N : Jumlah siswa yang tuntas belajar :Jumlah seluruh siswa dalam satu kelas