EKSTRAKSI INHIBITOR PROTEASE DARI SPONGE DAN POTENSI DAYA HAMBATNYA TERHADAP PROTEASE BAKTERI PATOGEN

dokumen-dokumen yang mirip
PENAPISAN INHIBITOR PROTEASE YANG DIHASILKAN OLEH SPONGE ASAL KEPULAUAN SERIBU

PENAPISAN INHffiiTOR PROTEASE YANG DIHASILKAN OLEH SPONGE ASAL KEPULAUAN SERffiU

TERHADAP PRODUKSI INHIBITOR PROTEASE YANG DIHASILKAN OLEH

PENGARUH WAKTU FRAGMENTASI KOLONI SPONS Petrosia sp. TERHADAP KANDUNGAN SENYAWA BIOAKTIF

I. PENDAHULUAN. berbagai makhluk hidup terus dilakukan. Hal ini disebabkan penyalahgunaan

PENGARUH CAHAYA TERHADAP SENYAWA ANTIBAKTERI DARI Chaetoceros gracilis

AKTIVITAS ANTIBAKTERI KARANG LUNAK HASIL TRANSPLANTASI

UJI EFEK ANTIBAKTERI JAMUR ENDOSIMBION SPONS LAUT Callyspongia sp. TERHADAP BAKTERI Pseudomonas aeruginosa dan Eschericia coli

I. PENDAHULUAN. Bentuk jeruk purut bulat dengan tonjolan-tonjolan, permukaan kulitnya kasar

PEMANFAATAN KITOSAN DARI CANGKANG UDANG SEBAGAI MATRIKS PENYANGGA PADA IMOBILISASI ENZIM PROTEASE. Skripsi

PENGARUH ph DAN NaCl TERHADAP PRODUKSI DIEIBITOR PROTEASE Eschericlzin coli DARI Acinetobncfer baurnnnii (bakteri yang bersimbiosis dengan sponge)

B~#NAPIS~#COMPONEN ANTIBAKTERI DARI SPONS ASAL PULAU BONERATE SULAWESI SELATAN. Oleh : Wizza Wirastyo Pramadhany C

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI KEONG MATAH MERAH (Cerithidea obtusa)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme di Indonesia masih mengkhawatirkan kehidupan masyarakat.

KANDUNGAN SENYAWA FITOKIMIA, TOTAL FENOL DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN LAMUN Syringodium isoetifolium NABILA UKHTY

PRODUKSI DAN KARAKTERISASI HIDROLISAT PROTEIN DARI KERANG MAS NGUR (Atactodea striata) Oleh : DIAN PURBASARI C

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. lumut. Tumbuhan lumut merupakan sekelompok tumbuhan non vascular yang

BAB III METODE PENELITIAN. D. Alat dan bahan Daftar alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 2.

Kata kunci: Acinetobacter, inhibitor protease, produksi, simbiosis sponge,

KANDUNGAN FENOL, SENYAWA FITOKIMIA, DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN RUMPUT LAUT Padina australis FITRIANY PODUNGGE C

3. METODOLOGI PENELITIAN

EKSTRAKSI ASAM LEMAK OMEGA-3 DARI MINYAK IKAN HASIL SAMPING PENGALENGAN IKAN LEMURU DENGAN TEKNOLOGI FLUIDA CO 2 SUPERKRITIK SUMISIH C

PENGARUH METODE PENGOLAHAN TERHADAP KANDUNGAN MINERAL REMIS (Corbicula javanica) RIKA KURNIA

EKSTRAKSI SENYAWA AKTIF ANTIOKSIDAN DARI LINTAH LAUT (Discodoris sp.) ASAL PERAIRAN KEPULAUAN BELITUNG

I. PENDAHULUAN. maupun yang berasal dari alam (Karadi dkk., 2011). dibandingkan obat modern (Hastari, 2012).

IDENTIFIKASI GOLONGAN SENYAWA ANTIBAKTERI GLYCYRRHIZAE RADIX

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan obat-obatan tradisional khususnya tumbuh-tumbuhan untuk

dapat dimanfaatkan sebagai obat berbagai macam penyakit. Beberapa yang dilakukan untuk menemukan senyawa-senyawa bioaktif yang

Analisis Hayati KEPEKAAN TERHADAP ANTIBIOTIKA. Oleh : Dr. Harmita

PENGEMBANGAN PRODUK MARSHMALLOW DARI GELATIN KULIT IKAN KAKAP MERAH (Lutjanus sp.)

KARAKTERISTIK SERBUK MINUMAN SARI BUAH JERUK LEMON

AKTIVITAS ANTIMIKROBA PADA PUTIH TELUR DARI BEBERAPA JENIS UNGGAS TERHADAP BAKTERI GRAM POSITIF DAN GRAM NEGATIF SKRIPSI CHAIRUL

AKTIVITAS ENZIM KATEPSIN DAN KOLAGENASE DARI DAGING IKAN BANDENG (Chanos chanos Forskall) SELAMA PERIODE KEMUNDURAN MUTU IKAN.

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. baik bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan maupun pedesaan. Tanaman obat

UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SAWO (Manilkara zapota) TERHADAP BAKTERI Eschericia coli, dan Staphylococcus aureus SKRIPSI

SKRIPSI. Disusun oleh: YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang kaya dengan berbagai tumbuhan, terdapat

Y ij = µ + B i + ε ij

I. PENDAHULUAN. diramu sendiri dan memiliki efek samping merugikan yang lebih kecil

BAB III METODE PENELITIAN

Efektifitas Ekstrak Bakteri yang Berasosiasi dengan Spons dan Karang Lunak sebagai Antibakteri dari Perairan Pulau Tegal Lampung

PENDAHULUAN. semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan dilakukan pengembangan

PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. beberapa manfaat salah satunya adalah sebagai probiotik. Hal ini

PENGGUNAAN BAKTERI Bacillus sp. dan Chromobacterium sp. UNTUK MENURUNKAN KADAR MINYAK NABATI DALAM AIR YEYEN EFRILIA

mampu menghambat pertumbuhan bakteri.

SKRIPSI. PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK METANOL Sinularia, Sarcophyton DAN Lobophytum DARI PERAIRAN TULAMBEN, BALI

Lampiran 2. Tumbuhan dan daun ketepeng. Universitas Sumatera Utara

KARAKTERISTIK ASAM AMINO DAN KOMPONEN BIOAKTIF SOTONG (Sepia recurvirostra) SUHANA SULASTRI

KAJIAN AWAL KANDUNGAN GIZI DAN ANTIBAKTERI BEBERAPA IKAN LAUT DALAM DI PERAIRAN SELATAN JAWA. Oleh : Fanni Al Fanany C

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. maupun tujuan lain atau yang dikenal dengan istilah back to nature. Bahan

PEMANFAATAN GELATIN DARI KULIT IKAN PATIN (Pangasius sp) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN EDIBLE FILM. Oleh : Melly Dianti C

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN ASAP CAIR TERHADAP MUTU BELUT (Monopterus albus) ASAP YANG DISIMPAN PADA SUHU KAMAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KAYU SECANG

DETEKSI ANTIBODI BAKTERI GRAM NEGATIF (Escherichia coli dan Salmonella sp.) PADA TELUR AYAM KAMPUNG DENGAN Agar Gel Precipitation Test (AGPT)

I. PENDAHULUAN. Dua pertiga dari luas negara Indonesia terdiri dari laut dan dilalui garis

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KARANG LUNAK Sarcophyton sp. YANG DIFRAGMENTASI DAN TIDAK DIFRAGMENTASI DI PERAIRAN PULAU PRAMUKA, KEPULAUAN SERIBU

BAB 1 PENDAHULUAN. dari saluran napas bagian atas manusia sekitar 5-40% (Abdat,2010).

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Ekstraksi, Fraksinasi dan Uji Bioaktivitas (Skrining Senyawa Bioaktif)

xo-ak 8Fv ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI HALOTOLERAN PADA PEDA IKAN KEMBUNG (Rastreffiger ssp.) Oleh : Suci Dwi Novi Savitri C

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan keanekaragaman hayati dengan bermacam jenis spesies

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kadar Air Ekstraksi dan Rendemen Hasil Ekstraksi

Minyak Atsiri dari Tanaman Baru cina (Artemisia vulgaris) Sebagai Obat Antibakteri dengan Spektrum Spesifik

bahan-bahan alami (Nascimento dkk., 2000).

BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Untuk mengetahui efek pemberian ekstrak mengkudu terhadap daya

PENGARUH JENIS ALAT PENGGILING TERHADAP KARAKTERISTIK KITIN DAN KULIT RAJUNGAN. Oleh : Metty Susianthy C

PEMANFAATAN TEPUNG TULANG IKAN MADIDIHANG (Thunnus albacares) SEBAGAI SUPLEMEN DALAM PEMBUATAN BISKUIT (CRACKERS) Oleh : Nurul Maulida C

MUHAMMAD FIKRI C

I. PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5)

DISTRIBUSI DAN PREFERENSI HABITAT SPONS KELAS DEMOSPONGIAE DI KEPULAUAN SERIBU PROVINSI DKI JAKARTA KARJO KARDONO HANDOJO

ANALISIS INPUT-OUTPUT PERANAN INDUSTRI MINYAK GORENG DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA OLEH: NURLAELA WIJAYANTI H

Uji antibakteri komponen bioaktif daun lobak (Raphanus sativus L.) terhadap Escherichia coli dan profil kandungan kimianya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak kulit buah dan

PRODUKSI DAN KARAKTERISASI BAKTERIOSIN ASAL Lactobacillus plantarum 1A5 SERTA AKTIVITAS ANTIMIKROBANYA TERHADAP BAKTERI PATOGEN

Uji Saponin Uji Triterpenoid dan Steroid Uji Tanin Analisis Statistik Uji Minyak Atsiri Penentuan Konsentrasi Hambat Tumbuh Minimum (KHTM)

PEMANFAATAN CANGKANG RAJUNGAN (Portunus sp.) SEBAGAI FLAVOR. Oleh : Ismiwarti C

KARAKTERISASI MUTU FISIKA KIMIA GELATIN KULIT IKAN KAKAP MERAH (Lutjanus sp.) HASIL PROSES PERLAKUAN ASAM. Oleh : Ima Hani Setiawati C

BAB I PENDAHULUAN. folikel rambut dan pori-pori kulit sehingga terjadi peradangan pada kulit.

PENDAHULUAN. terdiri atas penyakit bakterial dan mikotik. Contoh penyakit bakterial yaitu

LAPORAN AKHIR PENELITIAN DIPA FAKULTAS MIPA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya dengan tumbuhan berkhasiat, sehingga banyak dimanfaatkan dalam bidang

ANALISIS PERTUMBUHAN KESEMPATAN KERJA PASCA KEBIJAKAN UPAH MINIMUM DI KABUPATEN BOGOR OLEH ERNI YULIARTI H

ANALISIS KERAGAMAN PROTEIN DAN FITOKIMIA TANAMAN PEGAGAN (Centella asiatica) HASIL PERBANYAKAN IN VITRO PUTRI KARINA LAILANI

UJI EKSTRAK DAUN BELUNTAS

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah dalam bidang kesehatan

III. METODE PENELITIAN

Daya Antibakteri Ekstrak Tumbuhan Majapahit (Crescentia cujete L.)Terhadap Bakteri Aeromonas hydrophila

Uji Potensi Bakteri dan Resistensi terhadap Antibiotik

I. PENDAHULUAN. Bidang perikanan memegang peranan penting dalam penyediaan protein

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar tidak saja

Lampiran 1.Identifikasi tumbuhan

Lampiran 1. Hasil identifikasi dari jenis rumput laut Kappaphycus alvarezii (Doty)

VIVI DESFITA BIOLOGI/MIKROBIOLOGI

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mikroorganisme dapat menyebabkan infeksi terhadap manusia. Infeksi

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN DAN KULIT BATANG JAMBU MAWAR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Metabolit sekunder Alkaloid Terpenoid Steroid Fenolik Flavonoid Saponin

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu bagian tanaman pepaya yang dapat dimanfaatkan sebagai obat

Transkripsi:

EKSTRAKSI INHIBITOR PROTEASE DARI SPONGE DAN POTENSI DAYA HAMBATNYA TERHADAP PROTEASE BAKTERI PATOGEN Oleh : IRMAN FEBRIAN C03499025 SKRIPSI DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN PAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2004

EKSTRAKSI INHIBITOR PROTEASE DARI SPONGE DAN POTENSI DAYA HAMBATNYA TERHADAP PROTEASE BAKTERI PATOGEN OIeh : IRMAN FEBRIAN C03499025 SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor DEPARTEMEN TEKNOLOGI HqSIL PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN HOGOR 2004

RINGKASAN IRMAN FEBRIAN. C03499025. Ekstraksi Inhibitor Protease dari Sponge dan Potensi Daya Hamhatnya terhadap Protease Bakteri Patogen. Dibawah bimbingan PIPIH SUPTIJAH dan TAT1 NURHAYATI. Semakin jelasnya keterlibatan enzim protease di dalam mekanisme molekular penyakit asal bakteri, virus, malaria, kanker, tumor, dan penyakit yang muncul barubaru ini seperti SARS, bahkan penyakit degeneratif seperti Alzheimer menyebabkan meningkatnya perhatian terhadap protease sebagai target senyawa obat bagi penyakitpenyakit tersebut. Desain atau pencarian inhibitor spesifik atau senyawa anti protease target tersebut dapat dilakukan, untuk selanjutnya dikembangkan sebagai obat. Pencarian sumber inhibitor alamiah enzim protease kmi sudah merambah ke arah organisme laut. Diantara berbagai jenis organisme yang hidup di laut, sponge merupakan sumber yang paling produktif menghasilkan komponen bioaktif. Metabolit sekunder seperti terpenoid, alkaloid, peptida, bioaktif asam lemak dan steroid merupakan komponen yang umum terdapat di dalam sponge. Di pasaran, saat ini senyawa-senyawa potensial yang berasal dari sponge seperti Bastadin 5, Bastadin 19 dan Manoalide dihargai sangat mahal. Maka dari itu perlu dilakukan penelitian untuk mencari sponge laut yang potensial dan mengisolasi komponen inhibitor protease potensial yang salah satunya terhadap protease yang diproduksi oleh bakteri patogen penyebab penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan ekstrak sponge yang potensial mempunyai aktivitas penghambatan (inhibitor) terhadap enzim protease bakteri patogen dan mengetahui Minimum Inhibitory Concentration (MIC) dari inhibitor protease tersebut. Sampel sponge dikoleksi dari perairan Pulau Panggang, Kep. Seribu. Sampel terdiri dari 10 jenis yang hidup pada kedalaman antara * 4-12 m, jenis-jenis tersebut antara lain Jaspis stellifera, Xetospongia exigua, Gelliodes sp., Callyspongia muricana, Callyspongia sp., Xetospongia testudinaria, Aplysina sp., Reniochalina stalagmitis, Plakortis nigra dan Jaspis sp. Bakteri uji diambil dari rumah sakit Pertamina, Jakarta. Bakteri tersebut terdiri dari Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Staphylococcus epidermidis, Klebsiella sp., Aeromonas hydrophyli. Ekstraksi komponen inhibitor sponge menggunakan 2 pelarut yaitu pelarut akuades untuk sampel yang ditransportasikan dengan pelamt air laut steril dan pelqrut metanol 80% untuk sampel yang ditransportasikan dengan pelarut metanol 80%. Ekstraksi dilakukan sebanyak 2 kali sehingga diharapkan zat ekstraktif yang didapatkan akan lebih banyak. Penapisan bakteri patogen yang potensial memproduksi enzim protease dengan cara mengiinokulasi satu ose dari enam jenis bakteri uji ke dalam satu cawan petri yang berisi 10 ml media LA skim 2%. Pengamatan dilakukan dengan mengukur diameter koloni dan zona bening yang

dibentuk oleh masing-masing jenis bakteri uji sebagai akibat dari aktivitas protease bakteri uji yang mendegradasi skim dalam media LA. Semakin besar indeks proteolitik yang merupakan rasio dari diameter zona bening dan diameter koloni, akan semakin besar aktivitas proteasenya. Penapisan terhadap ekstrak sponge dilakukan dengan cara menambahkan larutan ekstrak sponge konsentrasi 10% (blv) kedalam 10 ml media LA skim 2% sehingga konsentrasi ekstrak menjadi 0,2%, Penambahan ekstrak sponge diharapkan akan menghambat aktivitas protease bakteri uji yang ditandai dengan mengecilnya zona bening atau tidak sama sekali. Potensi daya hambat dihitung dengan membandingkan indeks proteolitik bakteri uji yang ditumbuhkan dalam media mengandung ekstrak dengan indeks proteolitik bakteri uji yang ditumbuhkan pada media kontrol. Ekstrak sponge yang dapat menghambat protease bakteri uji lebih besar dari 50% dilakukan penentuan MIC (Minimum Inhibitory Concentration) dari masing-masing ekstrak dengan konsentrasi 0,2%, 0,16%, 0,12%, 0,08%, 0,04%, 0% sebagai kontrol. Sebagai pembanding digunakan inhibitor spesifk EDTA dengan konsentrasi yang sama. Berdasarkan hasil penapisan protease dari bakteri Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Staphylococcus epidermidis, Klebsiella sp., Aeromonas hydrophyli didapatkan tiga jenis bakteri patogen yang memproduksi enzim protease ekstraseluler yang cukup tinggi yaitu P. aeruginosa, S. aureus dan E. coli dengan indeks proteolitik dari masing-masing tersebut berturut-turut 2,5; 2,O; 2,2. Untuk tahapan penapisan ekstrak sponge sebagai inhibitor protease, bakteri uji yang digunakan adalah ketiga bakteri tersebut. Hasil penapisan ekstrak sponge menggunakan pelarut akuades dan metanol 80% dengan konsentrasi 0,2% didapatkan bahwa ekstrak sponge dalam pelarut metanol 80% tidak didapatkan satupun ekstrak sponge yang dapat menghambat protease bakteri P. aeruginosa, S. aureus dan E. coli lebih dari 50%. Hasil penapisan ekstrak sponge dalam pelarut akuades didapatkan tiga jenis sponge yang potensial mengandung komponen inhibitor protease yaitu sponge Jaspis stellifera, Aplysina sp., Plakortis nigra. Sponge Jaspis stellifera menghambat sempurna protease E. coli dan Staphylococcus aureus. Sponge Aplysina sp. menghambat protease Pseudomonas aeruginosa sebesar 55,28%. Sponge Plakortis nigra menghambat protease P. aeruginosa sebesar 56,17% dan menghambat sempurna protease S. aureus. Hasil perhitungan MIC (Minimum Inhibitory Concentration) menunjukkan ekstrak sponge ApIysina sp. dan Plakortis nigra dalam pelarut akuades maupun inhibitor spesifk EDTA sebagai pembanding, menghambat protease P. aeruginosa tetapi tidak dapat ditentukan konsentrasi hambatan minimumnya. Ekstrak sponge Jaspis stellifera dalam pelarut akuades dapat menghambat protease E. coli dengan konsentrasi minimum 0,08%, sedangkan EDTA 0,16%. Ekstrak -sponge Jaspis stellifera dan Plakortis nigra dalam pelarut akuades dapat menghambat protease S. aureus masing-masing dengan konsentrasi minimum 0,08% dq 0,12% sedangkan EDTA 0,16%. Perhitungan MIC (Minimum Inhibitory Concentration) menunjukkan bahwa ekstrak sponge Aplysina sp. dan Plakortis nigra dalam pelarut akuades kurang potensial mengandung inhibitor alamiah protease P. aeruginosa. Ekstrak sponge

Jhspis stellifera dalam pelarut akuades memiliki dosis penghambatan yang lebih kecil daripada inhibitor spesifik EDTA dalam menghambat protease E. coli dan S. aureus, sehingga dapat disimpukan sponge Jaspis stellifera potensial mengandung inhibitor alamiah protease E. coli dan S. aureus. Ekstrak sponge Plakortis nigra dalam pelarut akuades memiliki dosis penghambatan yang lebih kecil dibanding inhibitor spesifik EDTA dalam menghambat protease S. aureus, sehiigga dapat disimpukan sponge Plakortis nigra potensial mengandung inhibitor alamiah protease S. aureus.

SKRIPSI Judul Skripsi Nama NRP Program Studi : Ekstraksi Inhibitor Protease dari Sponge dan Potensi Daya Hambatnya terhadap Protease Bakteri Patogen. : Irman Febrian : C03499025 : Teknologi Hasil Perikanan Menyetujui, I. Komisi Pembimbing -. Dra. Pipih Suptiiah. M.BA Ketua Tati Nurhavati. S.Pi M.Si. Anggota 11. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Ir.Ruddv Suwandi, M.S., M.Phil. Ketua Program Studi Tanggal lulus : 8 April 2004

RIWAYAT HIDUP ~l~elanjutkan Sekolah pada tahun Penulis dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 3 Februari 1981. Penulis adalah anak ke- 2 dari 4 bersaudara dari Bapak Moh. Dja'far dan Ibu Nuryani. Penulis memulai jenjang formal pada pendidikan Sekolah Dasar Negeri 01 Semper T i, Jakarta Utara dan lulus pada tahun 1993. Kemudian penulis Menengall Pertanla di SLTP Negeri 143 Jakarta Utara 1~11~s 1996, dan melanjutkan Pendidikan Tingkat Menengah Atas SMU Negeri 72 Jakarta Utara dan lulus pada tahun 1999. Penulis masuk IPB melalui jalur USMI pada tahun 1999 dan diterima sebagai mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan pada Departemen Teknologi Hasil Perikanan. Selama menjalani pendidikan akadernik penulis pernah mengikuti organisasi Himpunan Mahasiswa Pengolahan Hasil Perikanan pada tahun 200012001. Penulis juga aktif di organisasi Fisheries Diving Club-IPB yang bergerak dibidang selam ilmiah sebagai anggota dan pengurus bidang Peralatan dan Logistik pada tahun 200012001, sebagai koordiiator bidang Kesekretariatan pada tahun 200112002, dan sebagai koordinator bidang Penelitian dan Pengembangan pada tahun 200212003, Akhirnya penulis menjadi Ketua Umum Organisasi Fisheries Diving Club-IPB pada tahun 200312004. Untuk menyelesaikan studi di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, penulis melakukan penelitian dengan judul "Ekstraksi Inhibitor Protease dari Sponge dan Potensi Daya Hambatnya terhadap Protease Bakteri Patogen" sebagai salah syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

KATA PENGANTAR Bismillaahirrah?naanirrahiim Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia- Nya sehiigga penulis dapat menyelesaikan penelitian serta penyusunan skripsi yang berjudul EKSTRAKSI INHIBITOR PROTEASE DARI SPONGE DAN POTENSI DAYA HAMBATNYA TERHADAP PROTEASE BAKTERI PATOGEN. Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Jurusan Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini didanai oleh dana Hibah Bersaing XI tahun anggaran 2003 yang diketuai Ibu Tati Nurhayati, S.Pi, M.Si. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dra. Pipih Suptijah, MBA dan Ibu Tati Nwhayati, S.Pi, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, masukan, dan saran sehiigga penulis dapat menyelesaikan tulisan ini. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tulisan ini. Penulis menyadari mash terdapat kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, namun penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya di bidang perikanan serta pembaca lainnya dan semoga menjadi suatu amal ibadah bagi penulis. Bogor, Maret 2004 Penulis

DAFTAR IS1 Hal DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi 1. PENDAHULUAN... I 1.1 Latar Belakang... 1 1.3 Waktu dan Tempat Penelitian... 3 2. TINJAUAN PUSTAKA... 4 2.1 Enzim Protease... 4 2.2 Keterlibatan Protease dalam Mekanisme Penyebab Penyakit... 6 2.3 Bakteri Patogen Penghasil protease... 7 2.3.1 Pseudomonas aeruginosa... 7.. 2.3.2 Escherzchra coli... 8 2.3.3 Staphylococcus aureus... 10 2.4 Sponge... 10 2.5 Inhibitor Protease dari Sponge... 12 2.6 Ekstraksi... 13 2.7 Metode Ekstraksi Komponen Bioaktif Sponge... 15 2.8 Minimum Inhibitory Concentration (MIC)... 16 3. METODOLOGI... 18 3.1 Alat dan Bahan... 18.. 3.2 Metode Penelltian... 19 3.2.1 Koleksi sampel sponge... 19 3.2.2 Ekstraksi komponen inhibitor protease sponge... 20 3.2.3 Pembuatan media perturnbuhan bakteri... 21 3.2.3.1 Pembuatan media luria agar (LA) skim 2%... 21 3.2.3.2 Pembuatan media luria bertani (LB) broth... 21

3.2.4 Penapisan bakteri patogen penghasil protease... 21 3.2.5 Penapisan potensi sponge sebagai inhibitor protease... 22 3.2.6 MIC (Minimum Inhibitory Concentration)... 23 3.3 Analisis Data... 24 4. HASIL DAN PEMBAHASAN... 26 4.1 Penapisan Bakteri Patogen Penghasil Protease... 26 4.2 Ekstraksi Komponen Inhibitor Sponge... 27 4.3 Penapisan Potensi Sponge sebagai Inhibitor Sponge... 30 4.4 Minimum Inhibitory Concentration (MIC)... 33 5. KESIMPULAN DAN SARAN... 39 5.1 Kesimpulan... 39 5.2 Saran... 39 DAFTAR PUSTAKA... 41 LAMPIRAN... 45 iii