Bab 2 LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
PARASITE SINGLE SEBUAH FENOMENA SOSIAL KONTEMPORER DI JEPANG. Oleh : Amaliatun Saleha NIP:

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

PENGARUH PERUBAHAN PERANAN WANITA JEPANG DAN KONDISI SOSIAL MASYARAKAT JEPANG TERHADAP MUNCULNYA SHOUSHIKA

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN

Bab 2. Landasan Teori

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

Bab 2. Landasan Teori. Dalam tradisi masyarakat Jepang hubungan sosial tidak hanya dilatarbelakangi oleh

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

Dikerjakan O L E H SUNITA BR

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori-teori Perkawinan dalam Masyarakat Jepang Sebelum Tahun 1946

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

2015 WAKAMONO KOTOBA DI UNIVERSITAS IBARAKI DAN PANDANGAN MAHASISWA ASING TERHADAP WAKAMONO KOTOBA

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

METODE PENGAJARAN MENULIS Sudjianto (Universitas Pendidikan Indonesia)

ABSTRAK INDONESIA ANALISIS PSIKOLOGIS TOKOH UTAMA DALAM KOMIK YAMATO NADESHIKO SHICHI HENGE KARYA TOMOKO HAYAKAWA

BJ システムについて Mengenai BJ System

UPAYA MEMPERTAHANKAN BASIS EKONOMI OLEH KAUM KAPITALIS DALAM NOVEL KANI KOSEN KARYA KOBAYASHI TAKIJI SKRIPSI OLEH AHMAD JAMALUDIN

Bab 3. Analisis Data. oleh tokoh ibu, yang tercermin melalui drama Freeter, Ie wo Kau. Dalam drama ini

Bab 3. Analisis Data. Penulis telah menyebarkan angket yang berisi 10 pertanyaan seputar aborsi kepada

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN VERBA BAHASA JEPANG YANG BERMAKNA MEMAKAI PADA MAHASISWA TINGKAT II DPBJ FPBS UPI

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

BAB I. Pada perang dunia II tahun 1945 Jepang mengalami kekalahan yang. setelah pasca perang dunia II diantaranya kekurangan pangan yang

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI)

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

FILOSOFI DAN FUNGSI GENKAN DALAM BANGUNAN JEPANG DITINJAU DARI SUDUT PANDANG UCHI-SOTO

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di

BAB 2. Landasan Teori. Pada bab ini, penulis akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan dalam

Bab 2. Landasan Teori. semua yang kita lakukan dalam kehidupan kita berkaitan dengan orang lain (Jones,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

KONFLIK ANTARKLAN DALAM NOVEL TAIRA NO MASAKADO KARYA EIJI YOSHIKAWA (KAJIAN STRUKTURAL) SKRIPSI

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Tinjauan Pustaka

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

PENGGUNAAN SUFIKS KA, SHA, IN DAN SHI YANG BERMAKNA PROFESI DALAM YOMIURI SHINBUN SKRIPSI. Oleh David Setyawan

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

家族構成 Susunan Keluarga 続柄 氏 名 生年月日 性別 国籍 地域 ( 又は常居所を Hubungan Nama Tanggal Lahir きょうだい ( 計 人 ) ( 注 )6 人以上は別紙を提出してください Saudara (Jumlah ) (Catatan) Jika

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.

BAB 2. Landasan Teori

ABSTRAK JUDUL: PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN BUKU. INTERMEDIATE JAPANESE, bahasa adalah alat komunikasi antar anggota

Bab 5. Ringkasan. Bahasa merupakan media untuk menyampaikan ( 伝達 ) suatu makna kepada

ANALISIS PSIKOLOGI TIPE INTROVERT TOKOH YUICHI TANABE DALAM NOVEL KITCHEN

Bab 2. Landasan Teori. 2.1 Definisi Makna Peribahasa Menurut Orang Jepang dan Orang Indonesia Definisi Makna Peribahasa Menurut Orang Jepang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. struktur inilah menjadikan struktur bahasa Jepang menarik. Salah satunya disebabkan

2015 ANALISIS MAKNA ASPEKTUAL HOJODOUSHI TE IKU DAN TE KURU

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

WAKAMONO KOTOBA DALAM DRAMA MY BOSS MY HERO SKRIPSI OLEH AGENG GINANJAR SASMITO NIM

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

BAB 3. Analisis Data. Pada bab ini, peneliti akan melakukan analisis dalam kalimat yang menggunakan verba bantu

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

難民認定申請書 ( 再申請用 ) Permohonan Untuk Memperoleh Status Pengungsi (Untuk Permohonan Ulang)

ANALISIS PENGGUNAAN WAKAMONO KOTOBA OLEH ANAK MUDA JEPANG DALAM MEDIA SOSIAL TWITTER SKRIPSI

GAIRAIGO DI KALANGAN BAHASA ANAK MUDA JEPANG DALAM FILM KAMEN RIDER GAIM EPISODE 01-12

BAB II KEHIDUPAN PARASITE SINGLE DI JEPANG

Bab 2. Landasan Teori. dimaksud dengan kelompok disini merupakan keluarga, teman dan kerabat-kerabat

Bab 2. Landasan Teori

PENGGUNAAN UNGKAPAN BAHASA JEPANG TULIS (Studi kasus pada mahasiswa Jurusan Jepang Univ.Darma Persada)

sosial pada masa Edo yang terdiri dari samurai ataushi ( 士 ), petani atau nō ( 農 ), buruh

Bab 3. Analisis Data. remaja yang dilakukan oleh dua tokoh dalam drama Hanmaa Sesshon. Tokoh

Pengaruh Media Kotoba Gazou (Gambar Kosakata) Terhadap Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Siswa Kelas XI MIA 1 SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DAN TOKOH KEDUA NOVEL 500G DE UMARETA MUSUME E KARYA MICHIYO INOUE

KONDISI PEKERJA SENIOR PASCA PENSIUN SETELAH DIKARYAKAN KEMBALI DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR JEPANG

KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOSHITE ( そして ), SOREKARA ( それから ), DAN SORENI ( それに ) PADA

BAB 3. Analisis penulis akan didasari oleh landasan teori yang terdapat dalam bab 2.

ANALISIS ALIH KODE CAMPUR KODE DALAM ANIME " DANSEI KOUKOUSEI NO NICHIJOU Ep.1 dan 3. Carla Amelia Iarr

PERSEPSI REMAJA USIA TAHUN TERHADAP KEKERASAN DALAM ANIME NARUTO DI SMP 47 DAN SMP DIPONEGORO JAKARTA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Salah satu tradisi Jepang yang menjadi ciri khas dalam kehidupan masyarakatnya

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Bab 1. Pendahuluan. Jepang dikenal dan diakui oleh banyak negara sebagai salah satu negara maju dan

Bab 2. Landasan Teori

BAB 2 LANDASAN TEORI

LAMPIRAN 1. Yoshimura Akemi

Bab 2. Landasan Teori. Dalam penelitian ini, penulis akan menganalisis kosakata huruf kanji dalam buku

PENGGUNAAN MEDIA FOTO SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGINGAT KOSAKATA NOMINA BAHASA JEPANG

PERGESERAN MAKNA GAIRAIGO DALAM BAHASA IKLAN MAJALAH Q TO JAPON VOLUME 13 TAHUN 2012 SKRIPSI OLEH: ENNIS FAUZIA

Transkripsi:

Bab 2 LANDASAN TEORI Di dalam bab 2 ini penulis akan membagi menjadi beberapa sub bab sesuai dengan teori yang akan penulis gunakan untuk menganalisis data pada bab selanjutnya. 2.1 Konsep Pernikahan di Jepang Menurut Watanabe (2010: 4) menjelaskan bahwa dua tipe mula-mula keluarga Jepang terbentuk, yaitu: 1. Keluarga yang tidak dapat kita pilih (orang tua) 定位家族 原家族 (family of orientation) 2. Keluarga yang terbentuk dengan keinginan individu (menikah) 生殖家族 (family of procreation) Mula-mulanya dalam masyarakat Jepang, menikah dan mempunyai anak adalah 1 set pernikahan, tetapi seiring dengan perkembangan jaman, makna menikah bagi orang Jepang-pun berubah. Walaupun menikah, tidak selalu setiap keluarga mempunyai anak. Watanabe (2010: 4) menjelaskan bahwa ada tiga tipe keluarga, yaitu keluarga yang menunda menikah, keluarga yang terbentuk diluar nikah, dan tidak menikah. 1. Penundaan Pernikahan [ 晩婚化 ] (bankonka) 晩婚化 Menurut Watanabe (2010: 5) keterangan bankonka sekarang ini adalah sebagai berikut: 年代を経るにつれて 20~24 歳間での初婚が減って 30~34 歳間での初婚が増え 平成 21 年にはどちらも 3 割近くと均衡してきている Tingkat pernikahan pada usia 20 hingga 24 tahun mengalami penurunan, dilanjutkan tingkat pernikahan pertama pada usia 30 sampai 34 tahun mengalami kenaikan, yang keduanya memiliki presentase hampir 30% pada tahun 2009. 2. Tidak Menikah Menurut Watanabe (2010: 4) keterangan bankonka sekarang ini adalah sebagai berikut: 6

7 子どもが出来ても正式な結婚はせず事実婚のままでいるカップルもいれば 結婚しても子どもは持たない夫婦のかたちもあるという具合に 結婚 と 子どもをもつこと が順序だったものともセットとも限らなくなってきた Ada beberapa pasangan yang tidak terikat pernikahan tetapi mempunyai anak, ada juga pasangan suami istri yang menikah tanpa memiliki anak format keluarga tidak lagi terbatas pada (pernikahan) & (memiliki anak) 2.1.1 Ideologi Pernikahan Jepang Konsep keluarga di Jepang disebut system ie. Sistem ie ini tumbuh dan bertahan sangat kuat pada masyarakat Jepang, Sistem ie merupakan salah satu kebudayaan Jepang. Sistem keluarga Jepang yang dipandang ideal sepanjang abad ke-20 adalah keluarga berdasarkan sistem ie, Ronald dan Alexy (2011: 1-20) mengungkapkan bahwa ada dua macam penyebutan sistem keluarga di Jepang: 1. Sistem ie Ciri-ciri anggota keluarga Jepang dalam sistem ie adalah Patrilineal 1. Laki-laki sebagai kepala keluarga a. Mempunyai hak atas property dan nama keluarga b. Bertanggung jawab terhadap anggota keluarga 2. Wanita sebagai ibu rumah tangga seutuhnya a. Mengurus suami dan anak b. Melakukan pekerjaan rumah 2. Sistem kazoku Dalam sistem keluarga modern, banyak dari keluarga-keluarga yang menyebut kazoku dibandingkan katei. Sebagai kebudayaan yang khas, konsep ie tidak hanya mengatur sistem keluarga Jepang, tetapi juga mengatur interaksi sosial masyarakat. Hal ini terlihat dengan mendapatnya pengakuan sistem ie dalam UUD Meiji (1899) Penerapan sistem ie dihapuskan ketika Jepang mengalami kekalahan dan berada dibawah kekuasaan Amerika Serikat. Akan tetapi karena sistem ie itu sudah tertanam dalam diri orang Jepang dalam kurun waktu yang panjang, walaupun sudah dihapusnya sistem tersebut mereka masih menerapkan sistem ie dalam berbagai aspek kehidupan.

Torioge Hiroyuki (1985) menjelaskan bahwa ie merupakan suatu unit dasar bagi kehidupan orang Jepang yang mempunyai ciri: 1) Menpunyai harta sebagai warisan dan berdasarkan harta warisan itu diselenggarakan suatu unit usaha yang berkaitan dengan perekonomian keluarga. 2) Secara periodik menyelenggarakan upacara pemujaan arwah leluhur dan menjaga kelangsungan keturunan dari generasi kegenerasi terutama yang berhubungan dengan kesinambungan nama keluarga (myoji). 2.2 Konsep Sejahtera bagi Orang Jepang dalam Hal Finansial Midgley (2000: xi) mendefinisikan kesejahteraan sosial sebagai a condition or state of human well-being. Kondisi sejahtera terjadi manakala kehidupan manusia aman dan bahagia karena kebutuhan dasar akan gizi, kesehatan, pendidikan, tempat tinggal, dan pendapatan dapat dipenuhi; serta manakala manusia memperoleh perlindungan dari resiko-resiko utama yang mengancam kehidupannya. Konsep sejahtera bagi orang Jepang dalam hal finansial pun, dapat dilihat dalam alasan untuk permasalahan penikahan berikut, yang berarti jika masalah berikut telah dapat dipenuhi akan menjadi kondisi sejahtera bagi orang Jepang. Seperti yang dijelaskan oleh Suzuki, Nawada, Muraoka, 2009: 4) bahwa: 福祉のサロン では 社会福祉について 制度 政策 機関 機能 サービス等全ての資源を動員して 人権主体としての人間の充足状態を保障すること と定義している Kesejahteraan Sosial adalah keadaan dimana adanya jaminan terpenuhinya organsisasi, lembaga, fasilitas, dan semua service yang dibutuhkan sebagai hak individu. Dalam Watanabe (2010: 7) dipaparkan bahwa alasan individu tidak ingin menikah, terbagi menjadi dua kategori, yaitu: 1. Golongan yang bisa menikah tetapi menjadi tidak menikah, karena ada perubahan sudut pandang terhadap pernikahan a. Ingin menjadi lebih bermanfaat didunia kerja b. Tidak ingin kehilangan kebebasan sebagai single c. Masih ada hal prioritas lain disbanding keluarga d. Bisa hidup bersama pasangan saja sudah cukup 8

9 2. Golongan yang ingin menikah tetapi tidak bisa menikah, karena adanya keterbatasan dalam hal ekonomi, mempertimbangkan kesejahteraannya akan terpenuhi jika masalah berikut terpenuhi. Berdasarkan gender: a.) Laki-laki: Tidak percaya diri dengan kemampuan ekonominya b.) Wanita: Belum menemukan pasangan yang mapan (kemampuan ekonomi) (pekerjaan) Keluarga akan dapat dikatakan sejahtera jika aliran peran di dalam keluarga dapat terpenuhi, seoerti dalam system ie untuk peran masing-masing anggota keluarga. Watanabe (2010: 6) menjelaskan bahwa: 家族を養えることは一種のステータスであり 男性は経済的な柱になることを当然のように求められる 女性は無収入でも 家事手伝い や 専業主婦 という職業があるのだ kesejahteraan keluarga adalah jika peran laki-laki yang menjadi pilar pencari nafkah terpenuhi dan wanita yang bekerja seutuhnya sebagai ibu rumah tangga terpenuhi. 2.3 Konsep Wakamono no Hinkonka 2.3.1 Definisi Wakamono no Hinkonka 1. Secara harafiah di jelaskan oleh Matsura (2005: 1153; 285; 389) a. wakamono ( 若者 ) yang berarti pemuda, b. hinkon ( 貧困 ) yang berarti miskin atau kemiskinan, c. ka ( 化 ) yang berarti berkembang terus. 2. Ogura, Inuyama, dan Yamaguchi (2008: 14) o wakingu pua (Wakamono no Hinkonka; kenaikan pemuda miskin di jepang) 2.3.2 Perkembangan Wakamono no Hinkonka Ogura, Inuyama, dan Yamaguchi (2008: 14) menjelaskan perkembangan wakamono no hinkonka sebenarnya sudah ada sejak lama, tetapi baru mulai muncul sebaking wakamono no hinkonka pada tahun 2000-an. 1. wakingu pua (wakamono no hinkonka; kenaikan pemuda miskin di jepang) menyebar dan dikenal beberapa tahun belakangan ini. Sejak lama masalah wakingu pua ini, sudah ada.

10 2. Dahulu wakamono no hinkonka dikenal dengan teishotokusha, gezoukaikyu, binbounin, tetapi sekarang menjadi wakingu pua, dan dalam bahasa asli Jepangnya ialah wakamono no hinkonka 2.3.3 Ciri-Ciri Wakamono no Hinkonka Ciri-ciri wakamono no hinkonka menurut Ebihara (2010) dan Kokuzeicho (2005) a. Bekerja sebagai pegawai tidak tetap b. Rentang umur 20-34 tahun c. 5 dari 1 orang Jepang berpenghasilan dibawah 2 juta yen pertahun. d. Tidak terkait antara umur dan jenis kelamin 2.4 Konsep Shoshika 2.4.1 Definisi Shoshika Shoshika ialah, tingkat kelahiran yang terus menerus rendah sehingga antara generasi baru dan lama satu persatu kehilangan populasi pengganti. (Kono, 2007) 2.4.2 Sebab terjadinya Shoshika Dalam Cabinet Office of Japan (Naikakufu)(2004) faktor utama timbul dan meningkatnya shoshika, adalah penundaan pernikahan atau tidak adanya keinginan menikah dikalangan masyarakat Jepang dan rendahnya keinginan untuk mempunyai anak sebuah rata-rata keluarga Jepang. 1 夫婦の出生率の低下 = Penurunan tingkat kelahiran dari pasangan yang sudah menikah 1 未婚化の進展 = Naiknya tingkat populasi yang tidak ingin menikah 1 晩婚化の進展 = Naiknya tingkat populasi yang menunda menikah Naikakufu (2011) memaparkan bahwa proses terjadinya shoshika dikarenakan keadaan dari bermasalahnya proses pernikahan hingga melahirkan anak. Seperti pada gambar berikut, ketika para pemuda Jepang ingin menikah, mereka mempunyai beberapa masalah dan alasan yang menyebabkan tidak adanya keinginan menikah atau, mereka menunda untuk menikah dan penurunan tingkat kelahiran dari pasangan yang sudah menikah.

11 Gambar 2.1 Alur Proses Shoshika (Sumber: Naikakufu, 2011 ) Sebab Shoshika (Rendahnya Tingkat Kelahiran) dan Latar Belakang Bertambahnya tingkat individu yang tidak menikah Bertambahnya mikonka Rendahnya Tenaga Kependidikan Anak dlm keluarga atau daerah - Tidak PD mengurus anak - Kemandirian mengurus anak - Struktur Keluarga inti - Naiknya keluarga inti Sependapat Perubahan pandangan pernikahan: tidak menikahpun tdk apa2 Penurunan tingkat kelahiran dari pasangan yang sudah menikah -Bertambahnya beban biaya pendidikan/pengasuhan -Beban menjalani dua kegiatan (kerjamengasuh) -Ketidaksertaan ayah mengasuh anak -Bertambahnya beban fisik-jiwa istri -Berkurangnya keberadaan anak stlh tua -Bertambahnya biaya pendidikan/kelahiran Menikah Mempunyai anak Bertambahnya bankonka Pendidikan, kesehatan, anak yang baru lahir Subsidi pengasuhan, biaya sekolah, asuransi Biaya TK, libur kerja utk mengasuh anak, dll Melakukan dua pekerjaan sekaligus, yaitu bekerja dan rumah tangga Anjuran keturutsertaan ayah mengasuh anak, mengurangin jam kerja Bantuan Pengasuhan anak di daerah Makna Kehidupan, Pemahaman tugas masing2 di dalam keluarga -Belum bertemu dengan yg cocok -Senang dengan kehidupan sendiri -Tidak punya biaya pernikahan -Tingginya tingkat wanita career -Bertambahnya biaya kelahiran pernikahan Perubahan pemikiran pernikahan tinggal bersama orang tua Bertambahnya wakamono yg tidak mapan secara ekonomi Bantuan Pekerjaan Pemuda Generasi Muda Generasi sebelum Menikah Gambar 2.1 Alur Proses Shoshika (Terjemahan) (Sumber: Naikakufu, 2011 )