UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI TEKNIK PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

dokumen-dokumen yang mirip
Fitria Andriyani 1, Retno Winarni 2, Hadiyah 3 ¹Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

Iud Puspita Wijianingsih 1, Ruli Hafidah 1 Yudianto Sujana

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGENALAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN TEBAK KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK/RA CEMARA DUA SURAKARTA TAHUN AJARAN

Andrefi Purjiningrum 1, Siti Wahyuningsih 2, Rukayah 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL GUNA PENINGKATAN PENGENALAN POLA MATEMATIKA PADA ANAK KELOMPOK A TK KARANG INDRIYA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGINGAT CERITA MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA ANAK KELOMPOK B TK MASYITOH IV SURAKARTA TAHUN AJARAN

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan 1-10 Melalui Model Pembelajaran Guided Discovery

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Pada Anak Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI MEDIA POP UP BOOK PADA KELOMPOK B TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/201


PENDAHULUAN. Widia Eka Anggraeni 1, Siti Kamsiyati 2, Tri Budiharto 2 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGOLONGAN BENDA MELALUI

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

UPAYA PENINGKATAN PENGENALAN LAMBANG BILANGAN MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK A TKIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015

Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENDAHULUAN. Tri Widiyaningsih 1, Matsuri 2, Joko Daryanto 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Skripsi. Oleh: WURI MAULANI K

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Talking Stick

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI. Oleh : APRILIA PUSPITASARI K

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGENALAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN TEBAK KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK CEMARA DUA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR


PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN MELALUI BERMAIN KONSTRUKTIF PADA ANAK KELOMPOK A1 Reni Dewi Nur Isnaini 1, Yudianto Sujana 1, Djaelani 2

Skripsi. Disusun Oleh: Ybnu Prasetyo K

UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN WOODBALL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGAMBAR MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL PADA ANAK KELOMPOK B TK LKMD 1 SALAKAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/ 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI PERMAINAN PUZZLE

UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN

PENDAHULUAN. Nur Wulan Rahmawati 1, Chumdari 2, Lies Lestari 2 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2 Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

SKRIPSI. Oleh : ATEIN RESPATI NINGRUM K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

MUSLIHAH NUR AINI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI MELUKIS DENGAN MIXED MEDIA PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI 02 NGIJO, KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN BERPASANGAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)

Upaya Meningkatkan Kemampuan Interaksi Sosial melalui Metode Numbered Heads Together Kelompok A TK Aisyiyah 56 Baron Tahun Ajaran 2014/2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK B3 TK AL-HUDA KERTEN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI. Oleh : MARETTA ENGGAR KUSUMANINGTYAS K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2015

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN ROMAWI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2 Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret.

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENINGKATAN PENGENALAN HURUF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM PADA ANAK KELOMPOK A TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015 / 2016

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND PICTURE

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENERAPAN READING WORKSHOP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN CAMPURAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Upaya Meningkatkan Kemampuan Fisik Motorik Halus Melalui Media Realia pada Anak Kelompok A TK Tunas Bangsa Pati Tahun Ajaran 2015/2016

SKRIPSI. Oleh: KUKUH FAJAR TRAWOCO (K ) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 commit to user

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN SOAL CERITA DALAM MATEMATIKA

PENINGKATAN PENGENALAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF KOTAK ALFABET PADA ANAK KELOMPOK B TK KEMALA BHAYANGKARI 55 TAHUN AJARAN

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2. Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PERKALIAN DENGAN METODE KUMON PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

SKRIPSI. Oleh : I S M I A T I K X


PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGURUTKAN POLA MELALUI MEDIA BAHAN ALAM PADA ANAK KELOMPOK A1 TK DESA WONOLOPO TASIKMADU KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI PECAHAN DENGAN MEDIA BANGUN GEOMETRI

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENERAPAN METODE GUIDED NOTE TAKING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MELALUI MEDIA REALIA SISWA KELAS II SD NEGERI KARANGWARU 1, PLUPUH, SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN I MENDAK DELANGGU KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

SKRIPSI. Oleh: ISMIATI NUR HALIMAH K

PUBLIKASI ILMIAH AFRINA NUR BAITI A

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN AJARAN

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BACA MELALUI BERMAIN KARTU KATA BERGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRIT BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

3

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI TEKNIK PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA ANAK KELOMPOK A TK MASYITOH IV SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Dewi Praja Ningrum¹, Djaelani¹, Warananingtyas Palupi¹ ¹Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret Email: dewi.pn@student.uns.ac.id, drsdjaelani@gmail.com, palupi@fkip.uns.ac.id ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan melalui teknik pembelajaran Make A Match pada anak kelompok A TK Masyitoh IV Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah anak kelompok kelompok A Masyitoh IV Surakarta yang berjumlah 19 anak. Sumber data berasal dari guru dan anak. Teknik pengumpulan data yang di gunakan berupa observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes unjuk kerja. Validitas data yang digunakan adalah triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui teknik pembelajaran Make A Match dapat meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak kelompok A TK Masyitoh IV Surakarta dari prasiklus ke siklus I, dan dari siklus I ke siklus II. Ketuntasan anak secara klasikal dalam mengenal konsep bilangan pada prasiklus adalah sebesar 42,10% atau 8 anak yang mencapai kriteria tuntas. Peningkatan terjadi pada siklus I yaitu 63, 15% atau 12 anak mencapai kriteria tuntas dalam mengenal konsep bilangan. Dilanjutkan ke siklus II ketuntasan anak secara klasikal dalam mengenal konsep bilangan meningkat menjadi 84, 21% atau 16 anak mencapai kriteria tuntas. Simpulan penelitian ini adalah melalui teknik pembelajaran Make A Match dapat meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak kelompok A TK Masyitoh IV Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Kata Kunci: konsep bilangan, teknik Make A Match. ABSTRACT The objective of this research is to improve the ability to know the concept of numbers through learning techniques Make A Match at group A children of Masyitoh IV Surakarta Kindergarten in Academic Year 2015/2016. This research represented the classroom action research (CAR) is implemented in two cycles. Each cycle consists of planning, action, observation, and reflection. The subjects were children at group A of Masyitoh IV Surakarta totaling 19 children. Source of data derived from the teachers and children. Data collection techniques used in the form of observation, interviews, documentation, and test performance. The validity of the data use source triangulation and techniques triangulation. The Analysis of data used interactive model that consists of data collection, data reduction, data display, and conclusion. The results of the research shows that through learning Make A Match technique can improve the ability to know the concept of the number at group A children of Masyitoh IV Surakarta Kindergarten from precycle to the first cycle, and from the first cycle to the second cycle. The completeness classically children in recognizing the concept of numbers in precycle amounted to 42.10% or 8 children who achieve complete criteria. The increase occurred in the first cycle is 63, 15% or 12 children reached complete criteria in recognizing the concept of numbers. Proceed to the second cycle in the classical completeness children in recognizing the concept of number increased to 84, 21% or 16 children reached complete criteria. The conclusions of the research is through learning Make A Match technique can improve the ability to know the concept of numbers at group A children of Masyitoh IV Surakarta Kindergarten Academic Year 2015/2016. Keywords: concept of numbers, Make A Match technique.

PENDAHULUAN Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan suatu upaya pembinaan yang bertujuan untuk memberikan rangsangan-rangsangan pendidikan kepada anak sejak lahir hingga berusia enam tahun. Salah satu pendidikan formal yang diperuntukkan bagi anak usia 4-6 tahun adalah Taman Kanak-Kanak yang bertujuan untuk mengembangkan aspek perkembangan anak mencakup nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni (Permendikbud no 146 tahun 2014, pasal 5 ayat 1). Keenam aspek perkembangan tersebut memiliki peranan penting bagi pendidikan anak selanjutya, termasuk perkembangan kognitif. Kemampuan kognitif akan sangat berperan dalam membantu anak menyelesaikan suatu permasalahan. Selain itu kemampuan kognitif tidak hanya bermanfaat pada usia anak-anak tetapi juga akan berpengaruh bagi kehidupan nantinya. Menurut Brendefur, dkk. (2013: 187), kemampuan matematika awal yang meningkat dapat mempersiapkan peserta didik untuk menjadi lebih sukses pada jenjang pendidikan selanjutnya. Pernyataan diatas juga didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Edwards, dkk. (2009), keterampilan membaca dan matematika memberikan landasan penting untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam semua profesi dan setiap aspek kehidupan. Dalam Permendiknas No. 58 Tahun 2009, salah satu lingkup perkembangan kognitif (konsep bilangan dan lambang bilangan) adalah mengetahui konsep banyak sedikit, membilang 1-10, menunjukkan lambang bilangan 1-10, menghubungkan atau memasangkan lambang bilangan dan mengenal lambang bilangan 1-10. Sejalan dengan pernyataan diatas, Lembke & Foegen (2009) mengungkapkan bahwa terdapat empat indikator untuk mengukur kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan. Keempat indikaor tersebut meliputi: kemampuan membandingan lambang bilangan, kemampuan membilang, kemampuan mengurutkan lambang bilangan, dan kemampuan menyebutkan nama lambang bilangan. Berdasarkan hasil wawancara guru kelompok A, kepala sekolah, dan hasil observasi yang dilakukan pada anak kelompok A TK Masyitoh IV Surakarta, kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan belum berkembang secara optimal, sehingga perlu untuk ditingkatkan. Berdasarkan hasil pre-test yang mengacu pada indikator permendiknas menunjukkan bahwa baru 42,10 % dari jumlah 19 anak atau sebanyak 8 anak, yang mencapai kriteria tuntas, sedangkan 11 anak atau 57,90 % dinyatakan belum tuntas. Dalam ranah pendidikan anak usia dini, matematika menjadi bagian penting dalam proses pembelajaran. Matematika merupakan komponen dalam ranah kognitif pada lembaga pendidikan anak usia dini. Anak-anak pada usia dini mulai membentuk pengetahuan tentang angka, operasi bilangan dan konsep matematika (Oates & Robinson, 2012). Menurut Brendefur, dkk. (2013), banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa matematika untuk anak usia dini hanya berfokus pada angka atau lambang bilangan yang meliputi mengenal, mengurutkan, dan mengukur. Meskipun demikian, akan lebih baik apabila pada taman kanak-kanak juga diberikan pengenalan terhadap hubungan matematis, memecahkan masalah, konsep ruang, dan pengukuran. Berbeda dengan Seefeldt & Wasik (2008: 385) yang menyatakan bahwa anak usia 3-5 tahun sedang mengalami perubahan dan perkembangan yang sangat cepat dalam berpikir dan bernalar. Perubahan tersebut memungkinkan anak untuk memahami konsep-konsep matematika dengan cara baru. Anak-anak mulai berpikir tentang simbol/lambang, memahami kelestarian bilangan, dan berpikir secara semilogis. Selanjutnya, Brendefur, dkk. (2013) menyatakan bahwa pengembangan

matematika awal untuk anak usia dini terdiri dari empat area pokok yang meliputi: konsep bilangan, penafsiran hubungan, pengukuran, dan konsep ruang. Edden & Potter (2013) mengemukakan bahwa kepekaan terhadap konsep bilangan merupakan pondasi awal dalam kecerdasan matematika, dan kepekaan terhadap konsep bilangan pada anak berkembang sebelum usia sekolah. Berdasarkan pernyataan diatas maka dapat diketahui pentingnya mengenalkan konsep bilangan sejak usia dini. Terdapat beberapa model pembelajaran inovatif yang bisa digunakan dalam proses pemebalajaran, diantaranya adalah model pembelajaran Kooperatif. Teknik pembelajaran Make A Match merupakan salah satu jenis dari model kooperatif. Model pembelajaran kooperatif teknik Make A Match menurut Sugiyanto (2009: 49) merupakan teknik belajar mengajar yang dikembangakan oleh Curran (1994) dan salah satu kelebihan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Selain itu, teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan semua tingkatan anak didik. Teknik Make A Match juga merupakan salah satu teknik pembelajaran yang berorientasi pada permainan. Lebih lanjut Huda (2013: 253) bahwa kelebihan teknik Make A Match antara lain (1) dapat meningkatkan aktivitas belajar anak, baik secara kognitif maupun fisik (2) karena ada unsur permainan, teknik ini menyenangkan, (3) meningkatkan pemahaman anak terhadap materi yang dipelajari dan dapat meningkatkan motivasi belajar anak, (4) efektif sebagai sarana melatuh keberanian anak untuk tampil presentasi, dan (5) efektif melatih kedisiplinan anak menghargai waktu untuk belajar. Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dibuat rumusan masalah yaitu bagaimanakah teknik pembelajaran Make A Match dapat meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak kelompok A TK Masyitoh IV Surakarta, tahun ajaran 2015/2016. Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mendeskripsikan cara meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan melalui teknik pembelajaran Make A Match pada anak kelompok A TK Masyitoh IV Surakarta tahun ajaran 2015/2016. METODE Penelitian ini dilaksanakan selama dua siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi dengan subjek penelitian anak kelompok A TK Masyitoh IV Surakarta tahun ajaran 2015/2016 berjumlah 19 anak yang terdiri dari 9 anak laki-laki dan 10 anak perempuan. Data berupa nilai anak, hasil observasi dan informasi dari guru. Sumber data meliputi data primer yang berasal dari anak, guru, dan hasil nilai anak sedangkan data sekunder berasal dari hasil observasi guru dan anak, arsip atau dokumen dan rekaman atau video proses pembelajaran. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan tes unjuk kerja. Validitas data yang digunakan menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian dilaksanakan sebanyak dua siklus, setiap siklus terdiri atas tiga kali pertemuan. Dalam penelitian, peneliti berperan sebagai observer dan guru berperan sebagai pelaksana pembelajaran dengan menggunakan teknik Make A Match. Teknik Pembelajan Make A Match dapat meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak kelompok A TK Masyitoh IV Surakarta tahun ajaran 2014/2015. Dengan subjek penelitian sebanyak 19 anak, pada pratindakan nilai ketuntasan anak dalam membilang banyak benda 1-10, menghubungkan atau memasangkan

FREKUENSI lambang bilangan dan mengenal konsep banyak sedikit mencapai 42,10% atau 8 anak memperoleh nilai tuntas, siklus I mencapai 63,15% atau 12 anak memperoleh nilai tuntas, dan siklus II yang memperoleh nilai tuntas mencapai 84,21% atau 16 anak. Perbandingan peningkatan persentase mengenal konsep bilangan dapat dilihat pada table 1 sebagai berikut: Tabel 1. Perbandingan Ketuntasan Mengenal Konsep Bilangan antarsiklus Kemampuan Pratindakan Siklus I Siklus II No Mengenal Konsep Bilangan F % F % F % 1 Tuntas 8 42,10 12 63,15 16 84,21 2 Belum Tuntas 11 57,90 7 36,85 3 15,79 Jumlah 19 100 19 100 19 100 Berdasarkan tabel 1, perbandingan peningkatan persentase mengenal konsep bilangan juga dapat disajikan pada gambar 1 berikut ini: 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 Pratindakan Siklus I Siklus II Tuntas Belum Tuntas Gambar 1. Histogram Perbandingan Ketuntasan Mengenal Konsep Bilangan antarsiklus Peningkatan juga terjadi pada aktivitas guru mengajar dan aktivitas belajar anak. Skor Rata-rata aktivitas guru mengajar pada siklus I pertemuan pertama 3,25 (65%), pertemuan kedua 3,57 (71,5%) dan pada siklus II pertemuan pertama 4 (80%), pertemuan kedua 4,49 (89,93%). Selanjutnya untuk aktivitas belajar anak pada siklus I pertemuan pertama memperoleh 2,12 (53%), pertemuan kedua 2,45 (61,25%) dan untuk siklus II pertemuan pertama 3,04 (76%), pertemuan kedua 3,37 (84,37%). Meningkatnya mengenal konsep bilangan pada anak kelompok A melalui teknik pembelajaran Make A Match dilakukan dalam suasana yang menyenangkan, seperti yang dikemukakan Sugiyanto (2009: 49) bahwa Make A Match merupakan teknik mencri pasangan sambil belajar mengenai konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Karena teknik Make A Match ini merupakan suatu hal yang baru bagia anak dan dilakukan dalam suasana yang menyenangkan serta dikemas sesuai dengan karakteristik anak usia dini, maka memungkinkan anak untuk memahami suatu konsep yang baru. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Seefeldt & Wasik (2008: 35) yang menyatakan bahwa anak usia 3-5 tahun sedang mengalami perubahan dan perkembangan yang sangat cepat dalam berpikir dan bernalar. Perubahan tersebut memungkinkan

anak untuk memahami konsep-konsep matematika dengan cara baru. Sehingga dengan teknik pembelajaran Make A Match memungkinkan anak untuk mempermudah dalam hal membilang 1-10 dengan banyak benda yang mewakili, menghubungkan atau memasangkan lambang bilangan dan membedakan konsep banyak sedikit. Penelitian ini juga relevan dengan penelitian dari Rahyuni, Agung, Suarni (2014) dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Make A Match Berbantu Media Kartu Bergambar Untuk Meningkatkan Perkembangan Bahasa Anak dari e- Journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 2 No 1 Tahun 2014). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan perkembangan bahasa anak dengan penerapan model pembelajaran Make A Match berbantu media kartu bergambar. Selain meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak, teknik Make A Match juga meningkatkan motivasi anak dalam belajar, sesuai dengan pendapat Huda (2013: 253) menyatakan Make A Match dapat membuat belajar lebih menyenangkan karena terdapat unsur permainan di dalamnya, dapat meningkatkan aktivitas belajar anak baik secara kognitif maupun fisik, selain itu juga dapat meningkatkan pemahaman anak terhadap materi yang dipelajari dan dapat meningkatkan motivasi belajar anak. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas, kemampuan mengenal konsep bilangan meningkat melalui teknik pemebelajaran Make A Match pada anak kelompok A TK Masyitoh IV Surakarta tahun ajaran 2015/2016. Hal ini dapat dilihat dari hasil persentase ketuntasan anak dalam mengenal konsep bilangan yang terdiri atas tiga indikator yaitu membilang banyak benda 1-10, menghubungkan atau memasangkan lambang bilangan, dan mengenal konsep banyak sedikit pada pratindakan diperoleh persentase sebesar 42,10% atau 8 dari 19 anak, siklus I diperoleh persentase 63,12% atau 12 dari 19 anak dan pada siklus II diperoleh persentase 84,21% atau 16 dari 19 anak. Persentase ketuntasan pada siklus II sudah melebihi target penelitian yaitu rata-rata ketuntasan dalam mengenal konsep bilangan 75% dari jumlah anak dalam satu kelas. Dengan tercapainya 84,21%, masih terdapat 3 anak yang belum memperoleh nilai tuntas, maka peneliti berkonsultasi dengan guru kelas dan merekomendasikan kepada guru kelompok A agar anak tersebut memperoleh bimbingan lebih lanjut. Pembelajaran Make A Match dapat dijadikan sebagai upaya meningkatkan kemempuan mengenal konsep bilangan karena dilakukan dalam suasana yang menyenangkan dan melalui permainan sehingga anak mudah untuk menerima pembelajaran yang disampaikan guru. Agar tujuan pemebelajaran dapat tercapai secara optimal maka guru sebaiknya melibatkan anak secara langsung dalam proses pemebelajaran, teknik pembelajaran Make A Match bisa dijadikan salah satu alternatif pilihannya bukan hanya untuk mengembangkan kemampuan mengenal konsep bilangan tetapi juga untuk meningkatkan kemampuan lainnya. Selain guru, sekolah juga diharapkan mendukung upaya guru dalam menggunakan teknik pembelajaran yang tepat maupun memfasilitasi media yang dibutuhkan untuk menunjang proses pembelajaran sehingga kemampuan yang dimiliki anak bisa berkembang secara optimal. Peneliti menyadari masih banyak kekurangan pada penelitian ini. Hasil penelitian ini semoga bermanfaat bagi peneliti lain yang memiliki kajian yang sama, yaitu konsep bilangan sebagai variabel y dan Make A match sebagai variabel x. Peneliti lain dapat melakukan penelitian lanjut untuk menyempurkan penelitian yang sudah terlaksana untuk mengetahui faktor-faktor yang turut mendukung peningkatan konsep bilangan yang belum terungkap pada penelitian ini, sehingga dapat menemukan alternatif lain dan menyempurnakan penelitian sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA Brendefur, J., Strother, S., Thiede, K., Lane, C., & Surges-Prokop, M. J. (2013, August 23). A Professional Development Program To Improve Math Skills Among Preschool Children In Head Start. Early Childhood Educ J, 41, 187-195. Diperoleh 29 Desember 2015, dari http://content.ebscohost.com. Edens, K. M., & Potter, E. F. (2013). An Exploratory Look At The Relationships Among Math Skills, Motivational Factors An Activity Choice. Early Childhood Educ J, 41, 235-243. Diperoleh 29 Desember 2015, dari http://content.ebscohost.com. Edwards, K., Edwars, B., Jones, G., & Ham, S. (2009). Outcomes of the Saturday School: A Church-based Approach to Enhance Achievement in Reading & Mathematics. The ABNF Journal, 109-111. Huda, M. (2013). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Lambke, E., & Foegen, A. (2009). Identifying Early Numeracy Indicators For Kindergarten And First-Grade Students. Learning Disabilities Research & Practice, 24, 12-20. Diperoleh 30 Desember 2015, dari http://content.ebscohost.com. Oates, J. D., & Robinson, C. (2012). Preschoolers Mathematics Skills And Behavior: Analysis Of A National Sample. School Psychology Review, 41, 371-386. Diperoleh 29 Desember 2015, dari http://content.ebscohost.com. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014. (2015). Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Permendikbud. Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 58 Tahun 2009. (2010). Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Rahyuni, S. A. P., Agung, A. A. G., & Suarni, N. K. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Make A Match Berbantuan Media Kartu Bergambar Untuk Meningkatkan Perkembangan Bahasa Anak. e-journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha, 2 (1). Diperoleh 4 Januari 2016, dari ejournal.undiksha.ac.id/index.php/jjpaud/.../3147. Seefeldt, C. & Wasik, B.A. (2008). Pendidikan Anak Usia Dini Menyiapkan Usia Tiga, Empat dan Lima Tahun Masuk Sekolah. Jakarta: PT. Indeks. Sugiyanto. (2009). Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: UNS Press.