BAB 3 METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 5. Ringkasan. negeri sakura, Jepang. Dewasa ini, manga tidak hanya dikenal di Jepang. Saat ini manga

PENERJEMAHAN KATA DAN KALIMAT PADA KOMIK NUSANTARANGER KE DALAM BAHASA JEPANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

Latar belakang munculnya fenomena bankonka pada tokoh Natsumi Hayasaka dalam drama Kekkon Dekinai Otoko

BAB I PENDAHULUAN. Hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang,

BAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa memungkinkan sesama manusia berkomunikasi satu sama lain begitu

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai alat berkomunikasi, manusia menggunakan bahasa sebagai sarananya.

Bab 1. Pendahuluan. sarana yang dipakai oleh manusia dalam berkomunikasi, sehingga bahasa itu menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni

BAB 1 PENDAHULUAN. Hangeul adalah alfabet asli Korea Selatan. Penemu atau pencipta hangeul adalah

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini Penulis akan menjabarkan tentang teori yang digunakan Penulis

Bab 1. Pendahuluan. (interpersonal communication). Komunikasi inilah yang merupakan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan memerlukan energi dari alam. Makhluk hidup memiliki karakteristik

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Komik yang akan diterjemahkan pada Tugas Akhir ini adalah sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak

BAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa merupakan alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat, dan

BAB I PENDAHULUAN. sasaran (selanjutnya disingkat Bsa) se-alami mungkin baik secara arti dan secara

BAB I PENDAHULUAN. yang dirasakannya melalui hasil karya tulisnya kepada para pembacanya. Banyak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan negara yang mempunyai empat musim, yaitu haru

Bahasa Inggris, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jawa

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan bisa mencakup beberapa pengertian. Ahli linguistik telah

BAB I PENDAHULUAN. Luar angkasa adalah ruang hampa yang berada di luar bumi dan terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. namun juga terkenal dengan masyarakat yang masih memegang teguh budayanya.

Contoh: (1) Tsu : A, a kibun onsenyado da ne korya. (CMCJ. Tsa Wah, nikmatnya scpcrti scdang berlibur ke pemandian air paiias saja (CMCI5:42)

BAB I PENDAHULUAN. kelompok pertempuran sesuai dengan golongan darahnya.

IDEOLOGI DALAM PENERJEMAHAN (Farida Amalia Universitas Pendidikan Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. berbeda. Dalam menghadapi masalah ini, kegiatan penerjemahan memberikan solusi karena

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan suatu kegiatan dalam sebuah lingkungan berkelompok maupun individu.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Buku cerita bilingual Kumpulan Cerita Anak Kreatif - Tales for Creative

BAB I PENDAHULUAN. Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga

BAB I PENDAHULUAN. ringan biasa disebut raito noberu dan disingkat menjadi ranob. Salah satu penulis

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selain musik, drama, anime dan lain-lain, untuk mempelajari dan

BAB I PENDAHULUAN. tanah liat, clay juga ada yang terbuat dari bermacam-macam bahan tetapi adonannya

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai pembelajar bahasa asing pada pendidikan formal, sudah sewajarnya

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan banyaknya produk terkenal yang berkualitas milik negara Jepang, yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia membaca adalah melihat serta

BAB I PENDAHULUAN. orang lain baik menggunakan kata maupun gerakan. Setiap negara pasti memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu kerja sama, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, politik maupun kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Indonesia ke bahasa Jepang, kita dapat menerjemahkan suatu teks dari

Bab 3 Metodologi Penelitian Tahap 1 : Melakukan penelitian sesuai metodologi

BAB I PENDAHULUAN. Jepang yang masuk ke Indonesia tidak hanya animasi, komik, dan musik namun juga

BAB I PENDAHULUAN. penerjemah tersebut adalah teks sastra berupa novel dengan judul Madame

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Analisis Penerjemahan Ateji Dalam Komik Jepang Ke Dalam Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak. kegiatan manusia yang tidak disertai oleh bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sangat

ANALISIS BUDAYA MATERIAL DALAM TERJEMAHAN KUMPULAN CERITA PENDEK MADEMOISELLE FIFI KARYA GUY DE MAUPASSANT

BAB I PENDAHULUAN. pergeseran. Pergeseran makna yang belum begitu jauh memungkinkan penutur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks

Bab 1. Pendahuluan. bahkan dunia seseorang dengan Tuhannya (Pateda, 1993:6). Tanpa adanya bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Larson (1984: 3), dalam bukunya Meaning-Based Translation: A

BAB I PENDAHULUAN. keniscayaan karena kebutuhan informasi dan ilmu pengetahuan yang semakin

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini penulis bermaksud melakukan penelitian kontrastif, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini Teknologi komunikasi dengan telepon seluler (ponsel) telah

BAB I PENDAHULUAN. Tidak sedikit pula orang Indonesia yang menirukan gaya atau budaya luar itu.

Bab III. Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam era globalisasi ini. Ilmu pengetahuan dan teknologi dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. berdekatan (Kedutaan Besar Jepang, 1985: 5). Jepang adalah salah satu negara

BAB I PENDAHULUAN. penting guna menyimpan uang serta barang-barang berharga yang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. Komik dalam bahasa Jepang disebut manga. Menurut Scott McCloud dalam

BAB I PENDAHULUAN. Inggris bahasa Madura Enggi Bunten. Madura yang digunakan untuk berkomunikasi dalam kehidupan seharihari.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kenali adalah surat perjanjian, sertifikat, buku ilmu pengetahuan bidang hukum

BAB I PENDAHULUAN. Jepang maupun luar negeri, mulai dari anak-anak hingga orang tua.

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini, penulis akan mengemukakan beberapa teori mengenai pengertian

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkomunikasi. Salah satunya adalah Bahasa Mandarin. waktu Bahasa Mandarin kian penting, sehingga banyak sekolah yang

BAB 3 METODOLOGI KAJIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tata surya merupakan kumpulan benda langit yang terdiri atas semua

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Setelah mengumpulkan dan menganalisis data dari hasil tes dan angket

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini yang bercirikan keterbukaaan, persaingan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa di dunia mempunyai cara berbeda-beda untuk mengungkap

BAB V. Simpulan dan Saran. pertanyaan yang diungkapkan di BAB 1 mengenai kesalahan apa saja yang muncul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam teks yang sepadan dengan bahasa sasaran. Munday (2001) mendefinisikan

PENERJEMAHAN LIRIK LAGU SEPASANG MATA BOLA KARYA ISMAIL MARZUKI

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak

BAB I PENDAHULUAN. seperti fabel yang menceritakan tentang binatang, hikayat yang merupakan cerita

BAB I PENDAHULUAN. Terkadang orang menghadapi kesulitan dalam memahami isi atau makna

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 PENUTUP. dan melakukan wawancara, kesulitan-kesulitan yang dialami oleh mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, penguasaan terhadap bahasa asing sangat dibutuhkan. Bukan hanya

BAB III METODE PENULISAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berhasil menerjemahkan suatu teks dari bahasa sumber ke bahasa sasaran jika ia

BAB 1 PENDAHULUAN. pergaulan dan mempengaruhi kehidupan untuk berkomunikasi dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. membedakannya dengan bahasa lain. Sehingga tidaklah mengherankan jika

BAB I PENDAHULUAN. Apabila berbicara tentang Jepang, kita pasti langsung terbayang akan

MAKNA PENERJEMAHAN IDIOM BAHASA JEPANG PADA KOMIK DORAEMON EDISI SEBELAS

Transkripsi:

BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam bab ini, penulis akan menjabarkan tahap penelitian yang penulis lakukan dari penentuan masalah dan tujuan hingga analisis data. Hasil dari penelitian ini akan penulis uraikan dalam bab berikutnya. Tahap 1: Merumuskan Masalah, Metode, dan Teori Penelitian Input: Masalah Penerjemahan Indonesia-Jepang Menggunakan metode pendekatan kualitatif dan metode kepustakaan Metode analisis data evaluasi deskriptif Melakukan penafsirann penerjemahan secara kasar, kemudian menentukan metode yang cocok untuk menerjemahkannya. 1. Teori Penerjemahan (Nida dan Taber, 1974) 2. Teori Metode Penerjemahan (Newmark, 1988) 3. Teori Teknik Penerjemahan (Hoed, 2006) 4. Teori Fuctional- Equivalent (Nida, 1986) Output: 1. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif 2. Metode tinjauan pustaka 3. Metode evaluasi deskriptif 4. Teori: a. Penerjemahan (Nida dan Taber, 1974) b. Metode Penerjemahan (Newmark, 1988) c. Teknik Penerjemahan (Hoed, 2006) d. Fuctional-Equivalent (Nida, 1986) 19

20 Keterangan: Penulis memulai penelitian dari permasalahan yang telah dikemukakan, diidentifikasi, dan dirumuskan. Permasalahan yang akan penulis teliti adalah penerjemahan Indonesia-Jepang pada komik Nusantaranger. Berdasarkan permasalahan ini, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan masalah yang kerap kali muncul dalam proses penerjemahan komik Indonesia-Jepang dan menyelesaikannya menggunakan teori dan metode penerjemahan yang penulis temukan dalam kajian studi pustaka. Dalam prosesnya, penulis menemukan bahwa penelitian yang akan penulis lakukan termasuk dalam golongan metode penelitian kualitatif karena tidak memiliki nilai berupa angka dan pengukur dalam satuan pasti. Adapun penulis menemukan metode analisis yang dinilai sesuai dengan penelitian penulis adalah metode analisis data evaluasi deskriptif. Evaluasi dalam arti, penulis menjelaskan fenomena dan proses terjadinya suatu produk yang mana dalam hal ini adalah proses penerjemahan yang dilakukan oleh penulis dan hasil terjemahan sebagai suatu produk yang dijelaskan. Sementara deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih tanpa membuat perbandingan. Variable dalam hal ini adalah sampel dalam bahasa sumber dan hasil dalam bahasa sasaran. Penulis melakukan penelitian ini untuk mengetahui nilai dari sampel tersebut yang dalam hal ini adalah makna dari setiap sampel. Dengan demikian, Output pada tahap 1 ini, penulis memperoleh: 1. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif 2. Metode tinjauan pustaka 3. Metode evaluasi deskriptif 4. Teori: a. Penerjemahan (Nida dan Taber, 1974) b. Metode Penerjemahan (Newmark, 1988) c. Teknik Penerjemahan (Hoed, 2006) d. Fuctional-Equivalent (Nida, 1986)

21 Tahap 2: Mengumpulkan Data (Sampel Penelitian) Input Metode kepustakaan Pendekatan kualitatif Sumber data yang digunakan diambil dari Komik Nusantaranger Melakukan klasifikasi sampel penelitian menjadi 3: 1. Kata 2. Istilah 3. Kalimat Korpus data yang ditetapkan berjumlah 9 sampel. Melakukan penafsiran makna secara kasar Output: 9 hasil terjemahan sebagai sampel penelitian telah siap untuk dianalisis.

22 Keterangan: Dalam tahap ini, penulis menggunakan metode kepustakaan sebagai metode untuk mengumpulkan data yang akan diteliti. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penulis mengumpulkan sumber data dalam penelitian ini dengan menggunakan metode evaluasi pada korpus data, yaitu Komik Nusantaranger. Bagian komik Nusantaranger yang penulis teliti adalah Buku Elang, Bab 1. Setelah melakukan tafsiran kasar pada keseluruhan bab, penulis mengumpulkan sampel penelitian dengan mengelompokkannya ke dalam 3 bagian. Kata, Klausa dan Kalimat. Masing-masing 3 sampel. Dengan demikian, pada tahap ini, penulis telah berhasil menetapkan 9 sampel kata untuk dapat dianalisis lebih dalam. Tahap 3: Analisis Data Input: Menerjemahkan 5 bab Buku Elang dari Komik Nusantaranger dalam bentuk tafsiran kasar Menganalisis data yang telah dipilah ke dalam masing-masing kelompok menggunakan teori yang ada Menarik kesimpulan yaitu masalah apa saja yang muncul dalam proses penerjemahan Mengkaji data ke dalam 3 bagian: - Kata - Istilah - Kalimat Memilih data yang akan dianalisis dan memasukkannya ke dalam 3 kelompok di atas Menentukan metode penerjemahan yang tepat untuk setiap sampel Menerjemahkan sampel ke dalam terjemahan yang dinilai paling tepat sesuai dengan metode yang digunakan Output: Kesimpulan akhir penelitian Kesimpulan akhir skripsi

23 Keterangan: Tahap pertama dalam analisis data tidak dapat dilakukan apabila penulis tidak terlebih dahulu melakukan penafsiran secara kasar pada teks Nusantaranger. Dengan melakukan penafsiran kasar, penulis dapat menentukan sampel yang akan digunakan untuk penelitian. Setelah menetapkan 9 sampel penelitian, penulis melakukan analisis terhadap tafsiran, melihat metode penerjemahan yang sesuai dengan sampel tersebut, kemudian menerjemahkannya dengan makna yang paling dekat dalam bahasa sasaran dan menerangkan alasan penggunaan terjemahan tersebut. Data-data yang telah dianalisis akan membentuk suatu kesimpulan. Dan kesimpulan di akhir penelitian akan menjadi kesimpulan skripsi.

24