BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen

dokumen-dokumen yang mirip
2.1. Visi dan Misi...11

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pangsa pasar dan memenangkan persaingan. lingkungan bisnis yang kompleks dalam rangka mewujudkan visi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin meramaikan

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berbagai kemajuan pesat di bidang industri mau tak mau

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. pengukuran kinerja yang hanya berdasar pada tolak ukur keuangan sudah

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan gambaran yang riil mengenai keadaan perusahaan. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma lama dari manajemen pemerintahan yang berfokus pada

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memasuki lingkungan bisnis yang semakin kompetitif, manajemen. mampu bersaing dan berkembang dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan laba. Semua itu tidak lepas dari kemampuan perusahaan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

Model deskriptif manajemen strategik lanjutan Meet -5

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang amat penting bagi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan perekonomian dan dunia usaha akhir ini yang disertai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin

PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Efektivitas dan efisiensi sistem perbankan di suatu

BAB I PENDAHULUAN. berdampak negatif bagi perusahaan. memilih pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard

Analisis Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukuran Kinerja Perusahaan Pada PT. Taspen (Persero) Kcu Bandung

I. PENDAHULUAN. makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan

BAB I PENDAHULUAN. hasil dari pengukuran kinerja merupakan ukuran apakah sebuah strategi yang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhannya. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka semua kegiatan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mampu menghasilkan produk yang bermutu, dan cost effective (Srimindarti, memberikan kepuasan terus menerus kepada pelanggan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk

BAB III RERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN. Dewasa ini penyelenggaraan pelayanan publik masih dihadapkan pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Di era globalisasi ini, untuk menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif,

BAB 1 PENDAHULUAN. tidur dan tenaga kerja sebanyak 677 orang. Masalah utama dalam penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Semakin meningkatnya proses globalisasi, menjadikan manajemen suatu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. memberikan pedoman kebijakan industri BPR agar jelas dan terarah yang disebut

BAB 1 PENDAHULUAN. ditunjukkan banyak sekolah swasta yang terakreditasi A. Para pelanggan (orang

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Untuk menghadapi tantangan persaingan tersebut, perusahaan harus mempunyai daya

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan utama dari organisasi sektor publik adalah bagaimana

I. PENDAHULUAN. Meningkat pesatnya kegiatan pembangunan serta laju pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kinerja usahanya yang dapat bertahan dan menghasilkan keuntungan

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam perusahaan dengan tujuan untuk memotivasi karyawan dalam

BAB I PENDAHULUAN Konteks Penelitian. Di masa sekarang dan di masa depan, perusahaan-perusahaan

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. : Balanced Scorecard, Pengukuran kinerja. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan yang saat ini terjadi dimana era globalisasi telah menyebabkan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa sangat

BAB I PENDAHULUAN. sedang berlangsung dan yang akan datang, Indonesia diperkirakan akan. agar mampu memenangkan persaingan dan memperoleh profit atau

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak dan secara psikologis membantu proses penyembuhan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aktivitas bisnis pada era pasar persaingan sempurna saat ini semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. hambatan dikarenakan tidak adanya batasan antar negara. dasarnya memiliki tujuan yang sama yakni memperoleh laba (Profit oriented),

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah pada dasarnya adalah pelayan masyarakat. Maka dari itu,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan perusahaan lain. Persaingan yang bersifat global dan tajam

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan baik jasa, dagang maupun industri selalu berusaha mengikuti

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk organisasi sangat diperlukan agar suatu organisasi mampu bersaing dan

KEMUNGKINAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI SISTEM PENILAIAN KINERJA PADA RSUD GIRIWONO WONOGIRI SKRIPSI

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. dicapai hanya dengan mempertimbangkan dari sisi keuangan atau dari kinerja

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dagang maupun perusahaan jasa. Dengan adanya persaingan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan

yang ada dalam perusahaan. Perubahan tersebut bersifat global dan hanya perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring

BAB V PENUTUP. Padang dengan pendekatan balanced scorecard. Berdasarkan hasil

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat membantu individu maupun perusahaan agar arus informasi berjalan cepat, tepat

ABSTRAK. Kata kunci: Balanced Scorecard. Universitas Kristen Maranatha

Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. merupakan sebagai alat pengontrol dan evaluasi kinerja karyawan.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. di BUMIDA untuk mengatasi kelemahan financial control system yang selama ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar organisasi mengukur kinerjanya dengan menitik beratkan

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai bisnis, dewasa ini kita dapat merasakan bahwa

Mengenal Balanced Scorecard

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang didapat dari penjualan produk. Mengejar laba setinggi-tingginya

BAB I PENDAHULUAN. cermat dan bijaksana dalam merancang dan mengimplementasikan berbagai strategi

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

Farah Esa B

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian sesuai dengan selera konsumen pelanggan Hansen

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengukuran kinerja telah menjadi topik yang menarik di banyak negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan. pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting, karena pendidikan merupakan akar dari peradaban

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sumber Daya Air dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR TABEL. Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15

DAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar...

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Perusahaan memerlukan sistem manajemen yang didesain sesuai dengan tuntutan lingkungan usahanya, karena dengan menggunakan sistem manajemen yang sesuai dengan tuntutan lingkungan usaha maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. Sistem manajemen kinerja adalah salah satunya. Sistem ini penting bagi perusahaan untuk mengendalikan perusahaan karena melalui sistem tersebut kinerja perusahaan dapat diukur. Pengukuran kinerja inilah yang pada akhirnya dapat digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan. Selama ini pengukuran kinerja secara tradisional hanya menitikberatkan pada sisi keuangan. Manajer yang berhasil mencapai tingkat keuntungan yang tinggi akan dinilai berhasil dan memperoleh imbalan yang baik dari perusahaan. Menilai kinerja perusahaan semata-mata dari sisi keuangan akan dapat menyesatkan, karena kinerja keuangan yang baik saat ini dapat dicapai dengan mengorbankan kepentingan-kepentingan jangka panjang perusahaan. Dan sebaliknya, kinerja keuangan yang kurang baik dalam jangka pendek dapat terjadi karena perusahaan melakukan investasi-investasi demi kepentingan jangka panjang. Untuk mengatasi kekurangan ini, maka diciptakan suatu metode

Bab I Pendahuluan 2 pendekatan yang mengukur kinerja perusahaan dengan mempertimbangkan empat aspek yaitu aspek keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta proses pembelajaran dan pertumbuhan. Metode ini berusaha untuk menyeimbangkan pengukuran aspek keuangan dengan aspek non keuangan yang secara umum dinamakan Balanced Scorecard. Dengan menerapkan metode Balanced Scorecard para manajer perusahaan akan mampu mengukur bagaimana unit bisnis mereka melakukan penciptaan nilai saat ini dengan tetap mempertimbangkan kepentingan-kepentingan di masa yang akan datang. Dalam menyeimbangkan antara kepentingan jangka panjang maupun jangka pendek tersebut, sebuah perusahaan memerlukan suatu sistem manajemen menyeluruh yang dimulai dari proses perencanaan strategi. Suatu strategi dapat disebut baik apabila perencanaan tersebut dapat ditindaklanjuti secara praktis ke dalam program-program operasional yang berorientasi kepada economic - equity - quality. Artinya perusahaan dikelola secara efektif dan efisien, melayani segala lapisan masyarakat dan berkualitas. Dengan terciptanya tata kelola perusahaan yang efektif dan efisien (good governance) diharapkan sebuah perusahaan betul-betul siap dengan daya saing di tingkat global, karena di dalam era tersebut para konsumen bebas memilih perusahaan mana yang mampu memberikan pelayanan memuaskan, profesional dengan harga bersaing, sehingga strategi dan kinerja perusahaan pun harus berorientasi pada keinginan konsumen tersebut.

Bab I Pendahuluan 3 Hal itu membuktikan bahwa memasuki era globalisasi permasalahan perusahaan akan semakin kompleks. Disatu pihak perusahaan dihadapkan pada kekuatan-kekuatan dan masalah-masalah intern yang ada, sedangkan di lain pihak secara bersamaan juga dihadapkan pada kondisi lingkungan dengan berbagai faktor peluang dan tantangan yang senantiasa berkembang dinamis. Oleh karena itu untuk dapat memberikan pelayanan yang prima bagi masyarakat perlu disusun Visi, Misi, Tujuan, Sasaran serta Indikator Keberhasilan yang dirampungkan dalam bentuk Rencana Strategik. Indikator Keberhasilan merupakan alat ukur yang harus dievaluasi secara periodik berkesinambungan. Indikator bukan saja dalam bentuk finansial tapi juga dengan indikator yang lain seperti pelangan, bisnis internal juga pembelajaran dan pertumbuhan yang selanjutnya dijadikan bahan untuk mengendalikan arah dan mutu pelayanan agar visi yang telah ditetapkan benar-benar dapat diwujudkan. Kesuksesan perusahaan dalam mencapai visinya tergantung pada sejauh mana ia mampu merebut kepercayaan masyarakat. Kepercayaan ini sangatlah penting, mengingat masyarakat merupakan pengguna jasanya. Diharapkan dengan peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan mempunyai dampak pada pendapatan perusahaan. Melihat fenomena tersebut di atas, maka perlu digunakan alternatif penilaian kinerja dengan menggunakan Balanced Scorecard yang lebih komprehensif, akurat, terukur karena dalam menilai kinerja suatu organisasi tidak hanya dinilai dari aspek keuangan saja, tetapi juga dinilai dari aspek non keuangan.

Bab I Pendahuluan 4 Berdasarkan hal-hal di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai pengukuran kinerja dalam bentuk skripsi dengan judul: PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD. Studi Kasus Pada PT. Batara Titian Kencana XTrans ( Salah satu perusahaan Jasa Transportasi) Cabang Bandung. 1.2 Identifikasi Masalah Agar memiliki keunggulan dibandingkan pesaingnya perusahaan harus bisa merancang sebuah strategi yang baik dan menerapkannya secara sukses dalam dunia nyata. Tercapai dengan sukses atau tidaknya strategi yang diterapkan perusahaan dapat diukur dari segi finansial dan non finansialnya yaitu dengan menggunakan Balanced Scorecard. Sistem penilaian dan perencanaan kinerja perusahaan dengan Balanced Scorecard ini diimplementasikan dengan menjabarkan visi dan misi perusahaan ke dalam sasaran-sasaran strategis kemudian menentukan indikator-indikator kinerja untuk mengetahui apakah sasaran-sasaran strategis tersebut telah tercapai dengan efektif dan efisien. Berdasarkan uraian di atas, masalah-masalah yang akan diidentifikasi oleh penulis dalam bentuk pertanyaan penelitian, yaitu: a. Apa sasaran strategis XTrans dan bagaimana hubungan sebab akibat antara sasaran-sasaran tersebut? b. Apa saja Key Performance Indicator (KPI) yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja XTrans?

Bab I Pendahuluan 5 c. Bagaimana bobot masing-masing KPI dalam mengukur kinerja XTrans? d. Bagaimana mekanisme dari hasil rancangan sistem pengukuran kinerja berbasis Balanced Scorecard? e. Bagaimana penerapan dari sistem pengukuran kinerja berbasis Balanced Scorecard tersebut pada XTrans? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian adalah untuk merancang sistem pengukuran kinerja menggunakan Balanced Scorecard pada XTrans. Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah: a. Untuk mengetahui sasaran strategis XTrans dan hubungan sebab akibat antara sasaran-sasaran tersebut b. Untuk mengidentifikasi Key Performance Indicator (KPI) yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja XTrans c. Untuk menentukan bobot masing-masing KPI dalam mengukur kinerja XTrans d. Untuk menyusun mekanisme dari hasil rancangan sistem pengukuran kinerja berbasis Balanced Scorecard e. Untuk mengetahui penerapan dari sistem pengukuran kinerja berbasis Balanced Scorecard tersebut pada XTrans dengan menggunakan data imaginer (bukan data sebenarnya).

Bab I Pendahuluan 6 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam skripsi ini diharapkan memberi manfaat bagi penulis sendiri dan bagi XTrans yang menjadi objek penelitian serta bagi pembaca. Manfaat bagi penulis: a. Menambah pengetahuan mengenai konsep pengukuran kinerja b. Menambah pengalaman dalam merancang sistem pengukuran kinerja secara nyata di lingkungan kerja dan memahami interaksi didalamnya c. Sebagai salah satu syarat wajib dalam menempuh ujian akhir sarjana (S1). Manfaat bagi Manajemen XTrans: a. Membantu pihak manajemen XTrans dalam merancang sistem penilaian kinerja perusahaan yang sejalan dengan visi dan misi b. Perusahaan dapat mengetahui kondisi dan prestasi finansial dan non finansial yang dimilikinya saat ini beserta potensinya di masa yang akan datang c. Membantu manajemen dalam perencanaan kinerja perusahaan yang bersifat taktis Manfaat bagi pembaca: Pembaca dapat menambah pengetahuan dan sebagai bahan referensi khususnya untuk penulisan karya tulis ilmiah dengan topik yang sama.

Bab I Pendahuluan 7 1.5 Kerangka Pemikiran Perkembangan dunia bisnis yang semakin lama semakin cepat mendorong perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya supaya tetap bertahan dan berkembang. Agar dapat memenuhi persaingan perusahaan dituntut melakukan perbaikan pada tiap bagian. Perbaikan dilakukan dengan terlebih dahulu mengukur sistem yang ada, menganalisa, dan untuk memutuskan apakah sistem tersebut perlu diperbaiki atau tidak. Penilaian kinerja merupakan bagian dalam sistem manajemen dengan membandingkan antara rencana yang dibuat dan hasil yang dicapai, menganalisa penyimpangan yang terjadi dan melakukan perbaikan. Pengukuran kinerja suatu perusahaan adalah sangat penting bagi manajer, guna evaluasi dan perencanaan masa depan. Beberapa jenis informasi yang digunakan dalam pengendalian disiapkan dalam rangka menjamin bahwa visi dan misi yang dirumuskan perusahaan sudah dilakukan dan dicapai secara efektif dan efisien. Dalam skripsi ini akan dilakukan pengukuran kinerja dengan menggunakan sistem pengukuran kinerja yang disebut Balanced Scorecard kepada sebuah perusahaan atau organisasi publik yang belum mengenal sistem pengukuran kinerja tersebut. Balanced Scorecard dikembangkan untuk melengkapi pengukuran kinerja finansial dan sebagai alat yang cukup penting bagi organisasi atau perusahaan untuk merefleksikan pemikiran baru dalam era kompetitif dan efektivitas organisasi. Balanced Scorecard merupakan solusi terbaik dalam pengukuran kinerja bisnis. Empat perspekif utama di sorot melalui Balanced Scorecard yaitu:

Bab I Pendahuluan 8 1. Perpektif keuangan 2. Perpektif konsumen atau pelanggan 3. Perpektif proses internal bisnis 4. Perpektif pembelajaran dan pertumbuhan Dalam Balanced Scorecard keempat perspektif tersebut menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, juga merupakan indikator pengukuran kinerja yang saling melengkapi dan memiliki hubungan sebab akibat. Dalam penilaian kinerja dengan Balanced Scorecard langkah yang dilakukan adalah dengan menjabarkan setiap visi, misi dan strategi perusahaan ke masing-masing perspektif dan menentukan tujuan strategis ke dalam indikatorindikator kinerja. Indikator-indikator kinerja ini yang nantinya akan dinilai. Proses penilaian dan penentuan skor menggunakan Key Performance Indicator (KPI). KPI digunakan untuk membobotkan tingkat kepentingan dari perspektif dan indikator-indikator kinerja. Jadi dalam Balanced Scorecard perusahaan dapat mendefinisikan apa yang ingin dicapai (visi dan misi) serta membuat ukurannya yang selanjutnya terus memonitor progres yang telah dicapai. Selanjutnya kita bisa melihat apakah tujuan kita akan tercapai atau tidak. Bagan kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 1.1 berikut ini:

Bab I Pendahuluan 9 Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Visi, Misi dan Strategi Tema Strategis Perspektif finansial Perspektif pelanggan Perspektif bisnis internal Perspektif pertumbuhan & pembelajaran Sasaran Strategis Menilai apakah sasaran strategis tersebut telah berhasil dicapai atau belum KPI Pembobotan KPI Pembobotan Perspektif

Bab I Pendahuluan 10 1.6 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan cara mengumpulkan, mengolah, menginterpretasikan, serta analisis data untuk memecahkan masalah yang ada. Penulis mengumpulkan data dengan cara: 1. Penelitian di lapangan (field research) dengan cara mencari data secara langsung ke perusahaan yang diteliti melalui: a. Observasi Peneliti melakukan pengamatan secara langsung terhadap pelaksanaan aktivitas di perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. b. Wawancara Peneliti melakukan tanya jawab dengan staf, karyawan, serta pihak manajemen perusahaan untuk memperoleh data yang akurat. c. Kuesioner Peneliti menyebarkan daftar pertanyaan yang kemudian akan diisi oleh responden atau pejabat yang bersangkutan. 2. Studi kepustakaan (library research) dengan cara membaca dan mempelajari buku literatur dan bahan referensi yang berkaitan dengan masalah yang ada. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada XTrans, salah satu Perusahaan Jasa Transportasi di Bandung. Dengan waktu penelitian dari bulan September sampai dengan selesai.