METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Bagan Kerangka Pemikiran "##

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =

METODE. PAUD Cikal Mandiri. PAUD Dukuh. Gambar 2 Kerangka pemilihan contoh. Kls B 1 :25. Kls A:20. Kls B 2 :30. Kls B:25. Kls A:11

METODE. n = Z 2 P (1- P)

METODE PENELITIAN. n = N 1+ N (d 2 ) keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh. Pemilihan SDN Kebon Kopi 2 Bogor. Purposive. siswa kelas 5 & 6. Siswa laki-laki (n=27)

METODE PENELITIAN. n = n/n(d) 2 + 1

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN. Kelas Populasi (N) Contoh (n) Kelas Kelas Total 81 40

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Karakteristik Sampel: Usia Jenis Kelamin Berat Badan Tinggi Badan. Kebutuhan Energi dan Zat Gizi. Status Gizi

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. n = z 2 α/2.p(1-p) = (1,96) 2. 0,15 (1-0,15) = 48,9 49 d 2 0,1 2

METODOLOGI PENELITIAN

METODE. Zα 2 x p x (1-p)

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Desain, Tempat dan Waktu Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. n [(1.96) 2 x (0.188 x 0.812)] (0.1) 2. n 59 Keterangan: = jumlah contoh

Gambar 1. Kerangka pemikiran tingkat kecukupan energi zat gizi anak usia sekolah Keterangan : = Variabel yang diteliti = Hubungan yang diteliti

KERANGKA PEMIKIRAN. Karakteristik sosial ekonomi keluarga contoh: Karakteristik contoh: Pengetahuan gizi seimbang. Jenis kelamin Umur Uang saku

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Gambar 2Cara Penarikan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN A.

METODE PENELITIAN. penelitian. Kota Medan. 21 Kecamatan. 2 Kecamatan. Kec. Medan Kota Kelurahan Sitirejo (60 RT)

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

TINJAUAN PUSTAKA Dewasa Awal dan Mahasiswa Konsumsi Pangan

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Gambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu

METODE PENELITIAN. =(1.96) (0.9) (0.2) =77.8=78 (orang)

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODOLOGI. n = Z 2 (1-α/2) x σ 2 ε 2 x φ 2 n = x x n = 79 mahasiswi

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KECUKUPAN GIZI DAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KEBUGARAN MAHASISWA IPB

METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE Disain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI BODY IMAGE, TINGKAT KECUKUPAN GIZI DENGAN KELENTUKAN DAN DAYA TAHAN ATLET SENAM DI SEKOLAH ATLET RAGUNAN JAKARTA YUSVITA SARI

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subjek

BAB III METODE PENELITIAN

Konsumsi Pangan (makanan dan minuman) Intake energi. Persentase tingkat konsumsi cairan. Kecenderungan dehidrasi

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Karakteristik Sosial Ekonomi - Jenis kelamin - Umur - Besar keluarga - Pendidikan - Pekerjaan - Pendapatan

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Yayasan Yasmina Bogor (Purposive) N= 65. Kabupaten Bogor (N = 54) Populasi sumber (N=50) Contoh penelitian (n= 30)

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh Jenis dan Cara Pengambilan Data

METODE Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN. n =

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh

Pola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Perubahan konsumsi pangan sebelum dan sesudah mengikuti program pemberdayaan Tingkat Kecukupan energi dan zat gizi

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

BAB I PENDAHULUAN. luang dan menanggulangi keadaan-keadaan mendadak yang tidak. yang berkaitan dengan kesehatan dan yang berkaitan dengan performance.

METODOLOGI. n = (Z /2) 2 X σ 2. n = X n = 54 siswa

BAB 4 METODE PENELITIAN

METODE Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

LEMBAR PERSETUJUAN...

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan olahraga yang paling populer di Indonesia. Hal

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

Gambar 1 Hubungan pola asuh makan dan kesehatan dengan status gizi anak balita

HUBUNGAN KONSUMSI PANGAN, TINGKAT KECUKUPAN GIZI DAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KEBUGARAN ATLET FUTSAL PUTRI TITA NIA FANINA

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian = 51 orang. 21 orang keluar. Kriteria inklusi. 30 orang responden. Gambar 2 Cara penarikan contoh

III. METODE PENELITIAN. atau resiko dan variabel terikat atau variabel akibat, akan dikumpulkan

TINGKAT KECUKUPAN ZAT GIZI, AKTIVITAS FISIK, DAN KEBUGARAN PEGAWAI PT INDOCEMENT DI CITEUREUP BOGOR KHARISMA TAMIMI

STATUS GIZI, ANGKA KECUKUPAN GIZI, DAN PENILAIAN KONSUMSI PANGAN

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian n = (zα² PQ) / d²

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Disain dan Tempat Penelitian. Teknik Penarikan Contoh. di = di/d x 100

HUBUNGAN TINGKAT KECUKUPAN GIZI DAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEBUGARAN FISIK PADA SISWA SMAN 1 SUNGAI APIT YESSY NIARTY

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat

ASUPAN ENERGI-PROTEIN DAN KEBIASAAN OLAHRAGA KAITANNYA DENGAN MASSA OTOT DAN DAYA TAHAN KARDIORESPIRASI PADA MAHASISWA UKM DAN NON-UKM SEPAKBOLA IPB

rumus : n = (P 1 -P Ket : Z 1- - P 1 Kebiasaan makan..., Evi Heryanti, FKM UI, )²

METODOLOGI PENELITIAN

Gambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo.

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Tempat. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dan

Gambar 1 Bagan kerangka pemikiran analisis kontribusi konsumsi ikan terhadap kecukupan zat gizi ibu hamil

HUBUNGAN JENIS TRANSPORTASI KE SEKOLAH DENGAN STATUS GIZI, TINGKAT KECUKUPAN ZAT GIZI DAN KEBUGARAN JASMANI REMAJA PUTRI AKSOVA MASTURINA

HUBUNGAN SOSIO EKONOMI, ASUPAN ZAT GIZI, DAN STATUS GIZI DENGAN KETAHANAN FISIK PADA SISWI SMA NEGERI 9 BOGOR. Oleh: Willy Prasetyo Raharjo

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif observasional dengan

Transkripsi:

17 METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November-Desember 2011 di lingkungan Kampus (IPB) Darmaga. Cara Pengambilan Contoh Contoh dari penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2009 dari Mayor Ilmu Gizi. Seluruh mahasiswa Mayor Ilmu Gizi angkatan 2009 diminta untuk mengisi kuesioner penelitian. Kemudian dari semua kuesioner yang dikembalikan untuk selanjutnya dipilih kuesioner yang terisi dengan lengkap. Seluruh mahasiswa yang kuesionernya terisi lengkap diminta untuk mengikuti tes kebugaran (flexibility dan balke test) dan pengukuran komposisi lemak tubuh. Mahasiswa yang memiliki data yang lengkap, yang akan dijadikan contoh. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data yang dikumpulkan meliputi data primer. Data primer dilakukan melalui penyebaran kuesioner dan pengukuran langsung. Data primer ini meliputi data karakteristik contoh, data antropometri (tinggi badan, dan berat badan), data komposisi tubuh contoh (persentase lemak tubuh, Lean Body Mass dan Mass of Body Fat), konsumsi pangan, dan tingkat kebugaran. Cara pengumpulan data karakteristik contoh dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Data antropometri contoh dikumpulkan dengan mengukur secara langsung berat badan contoh menggunakan timbangan injak sedangkan tinggi badan contoh dengan menggunakan microtoise dengan ketelitian 0,1 cm. Cara pengumpulan data komposisi tubuh contoh dengan menggunakan alat Body Composition Analyzer. Cara pengumpulan data konsumsi pangan contoh dengan menggunakan wawancara dengan alat bantu kuesioner recall 2x24 jam. Data kebugaran contoh dikumpulkan dengan cara mengukur langsung dengan metode tes balke dan tes reach. Jenis data dan cara pengumpulan data penelitian disajikan dalam Tabel 4.

18 Tabel 4 Jenis dan cara pengumpulan data penelitian No Variabel Jenis Data Cara pengumpulan data 1. Karakteristik 1. Nama Wawancara dengan contoh 2. Jenis Kelamin menggunakan kuesioner 3. Umur 2. Status Gizi 1. IMT (BB dan TB) 2. Komposisi tubuh lemak tubuh Lean Body Mass Mass of Body Fat 1. Berat badan diukur dengan menggunakan timbangan injak 2. Tinggi badan diukur menggunakan microtoise dengan ketelitian 0,1 cm 3. IMT dihitung (WHO 2007). 4. Komposisi tubuh diukur dengan menggunakan Body Composition Analyzer. 3. Konsumsi pangan Jenis dan jumlah makanan Wawancara jenis dan jumlah pangan dengan menggunakan recall 2x24 jam. 4. Tingkat kebugaran Kelentukan tubuh VO 2 max Pengukuran kelentukan dengan cara test reach Pengukuran VO 2 max dengan balke test Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh diperiksa terlebih dahulu agar informasi yang diperoleh sesuai dengan tujuan penelitian. Tahapan pengolahan data dimulai dari verifikasi, coding, entry, cleaning dan selanjutnya dianalisis. Verifikasi dilakukan untuk mengecek konsistensi informasi. Data yang telah di verifikasi kemudian dilakukan penyusunan code-book sebagai panduan entri dan pengolahan data, serta selanjutnya dilakukan entri data. Setelah itu dilakukan pengecekan ulang (cleaning) untuk memastikan penentuan data yang lengkap. Pengolahan dan analisis data menggunakan perangkat program Microsoft excel 2007. Hubungan antar variabel diuji dengan menggunakan uji korelasi pearson dan uji beda Independent T-test. Data karakteristik ini memberikan gambaran mengenai mahasiswa yang dijadikan sebagai contoh. Data status gizi contoh ditentukan dengan Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT dihitung dengan membandingkan berat badan (kg) dengan kuadrat dari tinggi badan (m 2 ). Kemudian IMT diklasifikasikan berdasarkan kategori

19 WHO (2007), yaitu kurus (<18,5), normal (18,5-24,9), gizi lebih (25,0-29,9), obes (30,0-39,9), dan sangat obes (>40,0). Data konsumsi pangan yang diperoleh kemudian dikonversikan untuk menentukan kandungan zat gizi yaitu protein, lemak dan karbohidrat serta energi. Kandungan energi dan zat gizi ditentukan dengan menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) dengan rumus sebagai berikut (Hardinsyah & Briawan 1994). Kgij = (Bj/100) x Gij x (BDDj/100) Keterangan: KGij = Kandungan zat gizi i dalam bahan makanan j Bj = Berat makanan j yang dikonsumsi Gij = Kandungan zat gizi i dalam 100 gram BDD bahan makanan j BDDj = Bagian yang dapat dimakan dalam bahan makanan j Untuk menentukan Angka Kecukupan energi dan protein contoh digunakan rumus: AKGI = (Ba/Bs) x AKG Keterangan: AKGI = Angka kecukupan gizi contoh Ba = Berat badan aktual sehat (kg) Bs = Berat badan standar (kg) AKG = Angka kecukupan energi dan protein yang dianjurkan Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi WKNPG (2004). Angka kecukupan lemak lebih difokuskan pada komposisi energi yang berasal dari lemak. Berdasarkan WKNPG (2004) komposisi energi yang berasal dari lemak 20-30%. Kecukupan lemak menggunakan perhitungan 25% dari total konsumsi energi contoh WKNPG (2004). Setelah mengetahui banyaknya energi yang digunakan untuk memenuhi kecukupan protein dan lemak, maka dapat diperoleh kecukupan karbohidrat contoh. Angka kecukupan karbohidrat lebih difokuskan pada komposisi energi yang berasal dari karbohidrat. Berdasarkan WKNPG (2004) komposisi energi yang berasal dari karbohidrat adalah 50-65% dari angka kecukupan energi. Perhitungan data kecukupan karbohidrat contoh menggunakan 65% dari total konsumsi energi contoh WKNPG (2004).

20 Selanjutnya tingkat kecukupan energi, protein, lemak dan karbohidrat diperoleh dengan cara membandingkan jumlah konsumsi zat gizi tersebut dengan kecukupannya. Berikut rumus tingkat kecukupan zat gizi yang digunakan (Hardinsyah dan Briawan 1994). TKG = (K/AKGI) x 100% Keterangan: TKG = Tingkat kecukupan zat gizi K = Konsumsi zat gizi AKGI = Angka kecukupan gizi contoh Data tingkat kebugaran yang diperoleh merupakan data primer yaitu dengan menggunakan hasil beberapa tes kebugaran diantaranya adalah kelentukan (flexibility) dan daya tahan kardiorespiratori (tes balke). Contoh berlari terus menerus tanpa berhenti selama selang waktu 15 menit. Kemudian setelah selesai melakukan tes, dihitung jarak yang telah ditempuh oleh contoh selama berlari 15 menit tersebut. Hasil perhitungan jarak tersebut kemudian dihitung dengan menggunakan software perhitungan tes balke (balke VO 2 max calculator). Selain dimasukkan ke dalam software, hasil perhitungan jarak tempuh contoh juga dapat dihitung dengan cara data tersebut dimasukkan ke dalam rumus (Mackenzie 1997). %VO 2 max = [((Jarak total yang ditempuh/15) 133) x 0.172] + 33.3 Data kebugaran selain dengan tes balke, dilakukan tes kebugaran lainnya yaitu tes reach. Tes tersebut dilakukan dengan cara contoh berdiri di balok yang telah disediakan, contoh diinstruksikan untuk membungkuk sejauh mungkin ke bawah dengan kedua kaki dan tangan lurus ke bawah, diukur jarak tangan yang mampu/tidak melewati batas balok tempat berdiri tadi, Jika mampu melewati batas balok diukur sebagai (+) cm dan jika tidak melewati batas balok diukur sebagai (-) cm. Untuk perhitungan nilai kebugaran flexibility dari hasil pengukuran tersebut kemudian dikategorikan ke dalam beberapa kategori. Data kategori kebugaran flexibility terdiri dari perempuan dan laki-laki disajikan pada Tabel 5 sedangkan data kategori pengukuran data penelitian disajikan pada Tabel 6 di bawah ini.

21 Tabel 5 Pengkategorian tes kelentukan (flexibility) Kategori Pria (cm) Wanita (cm) Bagus sekali +21 +22 Bagus +17 +18 Sedang +11 +12 Cukup +5 +8 Kurang -2 +2 Sumber : Anonim (2009a) Tabel 6 Kategori pengukuran data penelitian No Variabel Jenis Data Kategori Pengukuran 1. Status gizi contoh 1. Komposisi tubuh (persentase lemak 1. Perempuan Essential fat 10-13% tubuh) Athletes 14-20% 2. IMT Fitness 21-24% Acceptable 25-31% Obese >32% Laki-laki Essential fat 2-5% Athletes 6-13% Fitness 14-17% Acceptable 18-25% Obese >25% 2.IMT dengan kategori (WHO 2007) Kurus : <18.5 Normal : 18.5-24.9 Gizi lebih : 25.0-29.9 Obes : 30.0-39.9 2. Konsumsi pangan Jenis dan jumlah makanan Sangat obes : >40.0 Tingkat konsumsi energi (Depkes. dkk. 1996): 1. Defisit tingkat berat (<70% 2. Defisit tingkat sedang (70-79% 3. Defisit tingkat ringan (80-89% 4. Normal (90-119% 5. Kelebihan ( 120% Tingkat konsumsi protein (Depkes. dkk. 1996): 1. Defisit tingkat berat (<70% 2. Defisit tingkat sedang (70-79% 3. Defisit tingkat ringan (80-89% 4. Normal (90-119% 5. Kelebihan ( 120% Tingkat konsumsi lemak (Depkes. dkk. 1996):

22 No Variabel Jenis Data Kategori Pengukuran 1. Defisit tingkat berat (<70% 2. Defisit tingkat sedang (70-79% 3. Defisit tingkat ringan (80-89% 4. Normal (90-119% 5. Kelebihan ( 120% Tingkat konsumsi karbohidrat (Depkes. dkk. 1996): 1. Defisit tingkat berat (<70% 2. Defisit tingkat sedang (70-79% 3. Defisit tingkat ringan (80-89% 4. Normal (90-119% 5. Kelebihan ( 120% 3. Tingkat kebugaran VO2max Umur 13-19 dan 20-29 (wanita) Very poor <25.0 dan <23.6 Poor 25.0-30.9 dan 23.6-28.9 Fair 31.0-34.9 dan 29.0-32.9 Good 35.0-38.9 dan 33.0-36.9 Excellent 39.0-41.9 dan 37.0-41.0 Seperior >41.9 dan >41.0 Umur 13-19 dan 20-29 (pria) Very poor <35.0 dan <33.0 Poor 35.0-38.3 dan 33.6-36.4 Fair 38.4-45.1 dan 36.5-42.4 Good 45.2-50.9 dan 42.5-46.4 Excellent 51.0-55.9 dan 46.5-52.4 Seperior >55.9 dan >52.4 Kelentukan tubuh Laki-laki Bagus sekali (+21) Bagus (+17) Sedang (+11) Cukup (+5) Kurang (-2) Perempuan Bagus sekali (+22) Bagus (+18) Sedang (+12) Cukup (+8) Kurang (+2)

23 Uji Statistik yang Digunakan pada penelitian ini antara lain: 1. Uji beda untuk menganalisis keberadaan perbedaan tingkat kebugaran antar gender dengan menggunakan analisis Independent T-Test. 2. Uji beda untuk menganalisis keberadaan perbedaan IMT antar gender diuji dengan menggunakan analisis Independent T-Test. 3. Uji beda untuk menganalisis keberadaan perbedaan persentase lemak tubuh antar gender dengan menggunakan analisis Independent T-Test. 4. Uji beda untuk menganalisis keberadaan perbedaan tingkat kecukupan energi dan zat gizi antar gender dengan menggunakan analisis Independent T-Test. 5. Hubungan antara tingkat kecukupan energi dan zat gizi contoh dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) diuji dengan menggunakan analisis korelasi Pearson. 6. Hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan tingkat kebugaran diuji dengan menggunakan analisis korelasi Pearson. 7. Hubungan antara komposisi lemak tubuh contoh dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) diuji dengan menggunakan analisis korelasi Pearson. 8. Hubungan antara tingkat kecukupan energi dan zat gizi contoh dengan komposisi tubuh diuji dengan menggunakan analisi korelasi Pearson. 9. Hubungan antara komposisi tubuh contoh dengan tingkat kebugaran diuji dengan menggunakan analisis korelasi Pearson. 10. Hubungan antara tingkat kecukupan energi dan zat gizi dengan tingkat kebugaran iuji dengan menggunakan analisis korelasi Pearson. Definisi Operasional Contoh adalah mahasiswa dan mahasiswi Mayor Ilmu Gizi tahun ajaran 2009 yang mengikuti mata kuliah Gizi Olahraga. Mahasiswa adalah seseorang yang masih menjalani perkuliah dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang memiliki usia 19 hingga 21. Konsumsi pangan adalah jumlah dan jenis bahan makanan yang dimakan oleh contoh untuk memenuhi kebutuhan hidup dan melakukan aktifitas fisik serta aktivitas lain. Asupan zat gizi dan energi adalah jumlah zat gizi yang dikonsumsi contoh berupa karbohidrat, protein, lemak dan energi.

24 Tingkat kecukupan gizi dan energi adalah perbandingan rata-rata asupan zat gizi dan energi terhadap angka kecukupan yang dianjurkan menurut umur berdasarkan WKNPG (2004) yang dinyatakan dalam persen. Antropometri adalah metode yang digunakan dalam melakukan penilaian status gizi secara langsung yaitu tinggi badan, berat badan. Status gizi adalah keadaan kesehatan tubuh contoh yang diakibatkan oleh konsumsi, absorpsi, dan penggunaan zat gizi yang ditentukan melalui IMT dan komposisi tubuh. Kebugaran fisik adalah kemampuan tubuh untuk melakukan kegiatan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan fisik dan mental yang berlebihan. VO 2 max adalah kemampuan tubuh mengkonsumsi oksigen yang merupakan indikator kebugaran dalam melakukan aktivitas. Balke test adalah salah satu dari tes kebugaran yang dilakukan oleh contoh dengan cara lari selama 15 menit kemudian diukur dan dicatat jarak tempuhnya dalam kurun waktu tersebut. Flexibility test adalah tes yang dilakukan untuk melihat kemampuan sendi tubuh bergerak sesuai dengan ruang gerak sendinya. Reach test adalah salah satu dari tes kebugaran yang dilakukan contoh dengan cara contoh berdiri di balok yang telah disediakan, contoh diinstruksikan untuk membungkuk sejauh mungkin ke bawah dengan kedua kaki dan tangan lurus ke bawah, diukur jarak tangan yang mampu/tidak melewati batas balok tempat berdiri tadi, Jika mampu melewati batas balok maka dinyatakan jarak (cm) bertanda positif (+) dan jika tidak melewati batas balok maka dinyatakan jarak (cm) bertanda negatif (-). Komposisi massa tubuh adalah komposisi tubuh yang menggambarkan perbandingan bagian tubuh yang secara metabolisme aktif, terutama otot, dibandingkan dengan bagian yang kurang aktif, terutama lemak. Terdiri dari persentase lemak tubuh, Mass of Body Fat dan Lean Body Mass. Presentase lemak tubuh adalah jumlah lemak dalam tubuh contoh yang diukur dengan menggunakan alat Body Composition Analyzer dan dinyatakan dalam persen.