HIPERPLASIA ADRENAL KONGENITAL

dokumen-dokumen yang mirip
Fisiologi poros GnRH-LH/FSH- Estrogen

DIVISI ENDOKRINOLOGI ANAK FKUSU/RSHAM Dr. HAKIMI, SpAK. Dr. MELDA DELIANA, SpAK. DR. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA

Obat-obat Hormon Hipofisis anterior

UNIVERSITAS INDONESIA MUTASI GEN CYP21 DAN PROFIL KLINIS ANAK DENGAN HIPERPLASIA ADRENAL KONGENITAL TESIS. Ludi Dhyani Rahmartani

KETOASIDOSIS DIABETIK

KETOASIDOSIS DIABETIK

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan hormon. Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur

Dr. HAKIMI, SpAK. Dr. MELDA DELIANA, SpAK. Dr. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA

Dr. HAKIMI, SpAK Dr. MELDA DELIANA, SpAK Dr. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA DIVISI ENDOKRINOLOGI ANAK FKUSU / RSHAM

LAPORAN AKHIR PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA KADAR HORMON TESTOSTERON DAN 17-OH PROGESTERON TERHADAP BERBAGAI TINGKAT VIRILISASI PADA

Krisis Adrenal pada Bayi dengan Hiperplasia Adrenal Kongenital

OBAT YANG MEMPENGARUHI REPRODUKSI PRIA KELOMPOK 23

PROFIL KARAKTERISTIK FISIK PADA PASIEN CONGENITAL ADRENAL HYPERPLASIA DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berperan, sampai saat ini masih menjadi perhatian dalam dunia kedokteran. Hal ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANAK. DIVISI ENDOKRINOLOGI ANAK FKUSU/RSHAM Dr. HAKIMI, SpAK Dr. MELDA DELIANA, SpAK Dr. SISKA MAYASARI LUBIS,SpA

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik anovulasi, hiperandrogenisme, dan/atau adanya morfologi ovarium polikistik.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Apa pengertian dari sindrom cushing? 2. Apa klasifikasi dari sindrom cushing? 3. Apa etiologi dari sindrom cushing?

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh gangguan hormonal, kelainan organik genetalia dan kontak

Sambutan Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia

Pend h a uluan Etiologi PUD B l e dik um t e h a i u t pas iti Beberapa pilihan terapi

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

EATING DISORDERS. Silvia Erfan

DIABETES MELITUS NEONATAL

HORMON REPRODUKSI JANTAN

Anemia Megaloblastik. Haryson Tondy Winoto, dr.,msi.med.,sp.a Bag. Anak FK-UWK Surabaya

BAB 2 DEFINISI, ETIOLOGI

ASKEP GAWAT DARURAT ENDOKRIN

HIPONATREMIA. Banyak kemungkinan kondisi dan faktor gaya hidup dapat menyebabkan hiponatremia, termasuk:

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko

Hiperplasia adrenal kongenital (HAK)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Usia tulang merupakan indikator utama untuk menilai maturitas tulang

KELAINAN-KELAINAN ADRENOKORTIKAL RUSWANA ANWAR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pubertas merupakan suatu tahap penting dalam proses tumbuh kembang

Jenis hormon berdasarkan pembentuknya 1. Hormon steroid; struktur kimianya mirip dengan kolesterol. Contoh : kortisol, aldosteron, estrogen,

DIAGNOSIS DM DAN KLASIFIKASI DM

KESEHATAN REPRODUKSI. Erwin Setyo Kriswanto PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB V PEMBAHASAN. apakah ada hubungan antara lama menstruasi dengan kejadian anemia pada

Definisi: keadaan yang terjadi apabila perbandingan kuantitas jaringan lemak

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. menuju dewasa dimana terjadi proses pematangan seksual dengan. hasil tercapainya kemampuan reproduksi. Tanda pertama pubertas

GANGGUAN NAPAS PADA BAYI

BAB I. PENDAHULUAN. Meningioma merupakan tumor otak primer yang berasal jaringan. meninges dan merupakan salah satu tumor primer yang cukup sering

BAB I PENDAHULUAN. penyakit pada wanita lebih banyak dihubungkan dengan fungsi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kronik yang sering ditemukan (Kurniati, 2003). Biasanya terjadi di daerah yang

Pelayanan Kesehatan bagi Anak. Bab 7 Gizi Buruk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Gangguan Sistem Reproduksi Wanita. kesehatan reproduksi (Manuaba, 2008). Hal ini mencakup infeksi,

Gangguan Hormon Pada wanita

FISIOLOGI HORMON STRUKTUR KELENJAR ENDOKRIN STRUKTUR KELENJAR ENDOKRIN

2 kromosom Y diduga mempunyai pengaruh terhadap fenotip seks secara tidak langsung.8 Hal ini dapat dipahami oleh karena kromosom Y mengandung lokus kr

Tujuan 1. Memahami proses pembentukan hormon-hormon korteks adrenal dan enzim yang berperan

PENGERTIAN GIZI DAN FERTILITAS PENYEBAB FERTILITAS. Muslim, MPH 5/18/2010

BAYI DARI IBU DIABETES

Karakteristik Densitas Tulang Anak dengan Hiperplasia Adrenal Kongenital yang Mendapat Terapi Glukokortikoid

142 Hipokortilism pada Anak

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang

Mutasi Gen CYP21 dan Manifestasi Klinis pada Hiperplasia Adrenal Kongenital

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan kesehatan suatu negara. Menurunkan angka kematian bayi dari 34

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. metode deteksi dini yang akurat. Sehingga hanya 20-30% penderita kanker

BAB I PENDAHULUAN. insulin, atau kedua-duanya. Diagnosis DM umumnya dikaitkan dengan adanya gejala

BAB I PENDAHULUAN. Late-onset hypogonadism (LOH) atau andropause secara klinis dan

MAKALAH KOMA HIPERGLIKEMI


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. selama hari, 3-6 hari adalah waktu keluarnya darah menstruasi. perdarahan bercak atau spotting (Baziad, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. senam aerobik yang sangat diminati ibu-ibu dan remaja putri baik di kota

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Anatomi sistem endokrin. Kerja hipotalamus dan hubungannya dengan kelenjar hormon Mekanisme umpan balik hormon Hormon yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB XIII. Kelenjar Adrenal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terbanyak yang sering dijumpai pada anak. Sindrom nefrotik adalah suatu sindrom

Apa yang terjadi selama menggunakan obat aborsi?

Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU/RS H.Adam Malik Medan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. inflamasi. Hormon steroid dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu glukokortikoid

HIPERTIROID DALAM KEHAMILAN

ABORTUS INKOMPLIT. No. Dokumen : No. Revisi : - Tanggal Terbit : Halaman : 1/ Sutarjo, SKM, M.MKes NIP

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Derajat 2 : seperti derajat 1, disertai perdarah spontan di kulit dan atau perdarahan lain

DETEKSI DINI, DIAGNOSIS KELAINAN KONGENITAL. dr.jalila Zamzam, Sp.A

BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di

Pelayanan Kesehatan bagi Anak. Bab 5 Diare. Catatan untuk instruktur

BAB I PENDAHULUAN. Thalassemia adalah penyakit kelainan darah herediter dimana tubuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan progesteron dalam ovarium. Menopause alami ditegakkan secara

BAB I PENDAHULUAN. timbulnya ciri-ciri kelamin sekunder, dan berakhir jika sudah ada kemampuan

1. Asetat dimetabolisme di otot, dan masih dapat ditolelir pada pasien yang mengalami gangguan hai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan

TERAPI CAIRAN MAINTENANCE. RSUD ABDUL AZIS 21 April Partner in Health and Hope

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berbagai komplikasi yang dialami oleh ibu hamil mungkin saja terjadi

BAB I PENDAHULUAN. dari ayah maupun ibu dan lingkungan intrauterine (Soetjaningsih, 2014).Berat badan lahir

DIARE AKUT. Berdasarkan Riskesdas 2007 : diare merupakan penyebab kematian pada 42% bayi dan 25,2% pada anak usia 1-4 tahun.

Pengertian. Endometriosis

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS

Transkripsi:

HIPERPLASIA ADRENAL KONGENITAL 1 DIVISI ENDOKRINOLOGI ANAK FKUSU/RSHAM Dr. HAKIMI, SpAK Dr. MELDA DELIANA, SpAK Dr. SISKA MAYASARI LUBIS, SpA

HIPERPLASIA ADRENAL KONGENITAL 2 Kelainan genetik dimana terjadi defisiensi enzim atau gangguan pada salah satu dari 5 tahap enzimatik yang diperlukan untuk biosintesis steroid (kortisol) di dalam kelenjar adrenal Merupakan suatu kegawatan medis Angka kejadian 1:12.000 sampai 1: 15.000

PATOFISIOLOGI DAN PATOGENESIS Resesif autosomal 3 Defisiensi salah satu enzim pada sintesis kortisol Kadar kortisol rendah mekanisme umpan balik ACTH disekresi berlebihan hiperplasia adrenal Melibatkan 3 steroid penting: 1. Kortisol (glukokortikoid) 2. Aldosteron (mineralokortikoid) 3. Androgen adrenal (testosteron)

Gambar 1. Regulasi sekresi kortisol pada subyek normal dan pada pasien dengaan hiperplasia adrenal kongenital NORMAL 4 HAK HIPOTALAMUS Stimulus Normal HIPOTALAMUS Stimulus Normal HIPOFISIS ACTH? KORTEKS ADRENAL HIPOFISIS ACTH KORTEKS ADRENAL KORTISOL

5 BIOSINTESIS STEROID Jalur biosintesis steroid dalam korteks adrenal

BENTUK KLINIS DAN DIAGNOSA 6 Terdapat 3 jenis HAK: 1. Maskulinisasi Pranatal pseudohermafroditisme wanita 2. Salt wasting syndrome 3. Virilisasi postnatal

7 BENTUK KLINIS DAN DIAGNOSA Manifestasi klinis dan hasil laboratorium pada hiperplasia adrenal kongenital

8 BENTUK KLINIS DAN DIAGNOSA Manifestasi klinis dan hasil laboratorium pada hiperplasia adrenal kongenital (lanjutan)

DEFISIENSI ENZIM 21-HIDROKSILASE (P450c21) Virilizing congenital adrenal hyperplasia Kasus HAK terbanyak (95%) 2 gambaran klinis: 1. Hiperplasia adrenal kongenital klasik a.the salt losing form b. The simple virilizing form 9 2. Hiperplasia adrenal kongenital nonklasik (the late onset nonclassical form/least severe)

1. Hiperplasia adrenal kongenital klasik Bentuk yang berat Muncul saat lahir atau minggu-minggu pertama setelah lahir Salt losing/wasting HAK A.No cortisol = hypoglikemia B.No aldosteron= salt and water loss C.Increased cortisol precusors (17 hydroxyprogesterone) = salt losing tendency D.Increased androgens = masculinization 10

11

1. Hiperplasia adrenal kongenital klasik Simple-Virilizing HAK A.Normal or near normal cortisol B.Increased cortisol precusors ((17 hydroxyprogesterone) C.Increased aldosteron to compensate for salt losing tendency D.Increased androgens=masculinization 12 Pada kedua bentuk di atas selalu terjadi peningkatan androgen adrenal

2. Hiperplasia adrenal kongenital nonklasik 13 Bentuk yang lebih ringan Muncul saat anak-anak, atau usia dewasa Late onset HAK: A.Normal kortisol B.Normal Aldosteron C.Increased 17 hydroxyprogesterone (moderate) D.Increased androgen = masculinization

DIAGNOSIS 14 Curiga pada bayi dengan ambigus genitalia Bayi laki-laki seringkali gejala tidak jelas Banyak meninggal tanpa terdiagnosis sebagai HAK tipe salt wasting

MANIFESTASI KLINIK Salt losing/wasting HAK Hiponatremia Gagal tumbuh Dehidrasi Hiperkalemia Krisis adrenal: 15 bayi tidak mau minum, muntah, diare, BB turun drastis, dehidrasi, hiperkalemia, hiponatremia, asidosis, hipoglikemia, hiperpigmentasi

MANIFESTASI KLINIK 16 Ambigous Genitalia Pseudohermafoditisme dengan klitoromegali Fusi partial komplet lipatan labioskrotal Gradasi dengan skala Prader Biasanya ada korelasi antara gambaran genitalia dengan ada/tidaknya salt losing atau kadar hiponatremia

MANIFESTASI KLINIK 17 Postnatal virilization Laki-laki: Terdiagnosa usia 3-7 tahun isoseksual prekok Usia tulang maju Karakterisktik prapubertas prekok Remaja dan wanita dewasa: Klitoromegali, virilisasi, hirsutisme, menstruasi iregular, infertilisasi, jerawat Cryptic

MANIFESTASI KLINIK 18 Pertumbuhan Linear Percepatan laju pertumbuhan Umur tulang maju Mempercepat penutupan epifisis Tinggi dewasa pendek Efek androgen Efek glukokortikoid Mengurangi tinggi potensi dewasa

MANIFESTASI KLINIK Fungsi reproduksi 19 Oligocy, amenore, menstruasi iregular, infertilisasi Androgen pranatal wanita seperti laki-laki Laki-laki tidak diterapi defisiensi spermatogenesis Simple virilization Bayi laki-laki tidak terdiagnosis, diagnosis setelah kelebihan androgen Bayi wanita tanda-tanda seks ambigus

MANIFESTASI KLINIK 20 Tipe nonklasik Pubertas prekoks, usia tulang maju, pertumbuhan yang pesat Perempuan: ovarium polikistik, hirsutisme, menstruasi tidak teratur, perawakan pendek, fertilitas menurun Heterozigot Kelebihan androgen walaupun ringan

PEMERIKSAAN LABORATORIUM 21 Salt losing/wasting HAK Pola khas elektrolit serum (Na rendah dan K tinggi) Peningkatan 17OH-progesteron (17-OHP), hormon-hormon androgen adrenal dalam serum (androstenedion) Kortisol serum rendah Seks ambigus apusan bukal analisis kromosom

PEMERIKSAAN LABORATORIUM 22 Renin plasma insufisiensi mineralokortikoid Genitografi USG genitalia Foto tulang Tes genetik HAK tipe nonklasik Sulit dan diperlukan tes stimulasi ACTH

TATA LAKSANA 23 Terapi hormonal Terapi pembedahan Rekonstruksi pada wanita Konseling psikiatri Konseling genetik

TATA LAKSANA 24 Tujuan terapi: Mencegah terjadinya insufisiensi adrenal dengan mengoreksi kadar kortisol dan kekurangan aldosteron, serta menekan sekresi androgen berlebihan dari adrenal

TERAPI HORMONAL 25 Salt losing/wasting HAK Tangani syok, hipoglikemia Hidrokortison hemisuksinat (solucortef) 1-2 mg/kgbb iv segera infus 24 jam pertama dosis 20-150 mg rumatan dosis fisiologis seumur hidup 15-20 mg/m 2 /hari dalam 2-3 kali pemberian oral

TERAPI HORMONAL 26 insufisiensi aldosteron dengan krisis adrenal deoksikortikosteroid asetat 0,5-1 mg/hari im Fludokortison asetat oral 50-200 ίg/hari dalam 3 kali pemberian seumur hidup NaCl 1-2 g/hari sampai usia 2 tahun Evaluasi dan pemantauan terapi

TERAPI HORMONAL Kondisi khusus (darurat atau pembedahan elektif) 27 Obat diganti intramuskular, pasien dirawat Tingkatkan dua sampai tiga kali lipat beberapa hari

DIAGNOSIS PRENATAL DAN TERAPI 28 Anamnesis keluarga Analisis cairan amnion Evaluasi genetik amniosit atau biopsi vilus korionik Terapi: Dexamethason 20 µ/kgbb ibu saat hamil 3 kali perhari Tujuan: efek virilisasi dapat dihindari

29