Bab 2. Landasan Teori. Sebelum memahami arti dari jyodoushi yang sangat rumit, maka kita harus

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

BAB 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

Bab 2. Landasan Teori. Sebelum membahas mengenai fungsi ~youda dan ~souda terlebih dahulu penulis

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berkomunikasi sehari hari, seringkali muncul pengutaraan kalimat

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

Bab 2. Landasan Teori

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA. Meishi merupakan kata yang menunjuk kepada orang, benda, keadaan, tempat,

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.

BAB 2. Tinjauan Pustaka

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

BAB 2. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,

Bab 2. Landasan Teori. Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau. kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya:

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah adanya. 助詞は 単独で用いられず 名詞や動詞などの他の語に後接する 活用のない語です (Iori, 2000 : 345)

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Melalui bahasa, manusia dapat saling berinteraksi dan

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah perilaku mengekspresikan, menyampaikan, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya, digunakan

Bab 2. Landasan Teori. 2.1 Hinshi Definisi hinshi yang dikemukakan oleh Masuoka dan Takubo (1990:9) adalah: 文中での動き ( 統語的機能 ) に基づいて語を分類したものを 品詞 という

BAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. manusia dikenal sebagai makhluk sosial. Seperti yang dikatakan oleh P.W.J

KESALAHAN PENGGUNAAN SETSUZOKUSHI SOSHITE ( そして ), SOREKARA ( それから ), DAN SORENI ( それに ) PADA

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. Penulis akan membagi teori yang dipakai dalam penelitian ini menjadi 5 bagian, yaitu: 2.1 Teori Pragmatik

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak

ABSTRAK. Kata kunci : fukugougo, kruna satma, kontrastif. viii

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

Bab 2. Landasan Teori. Dalam bahasa Jepang, terdapat pembagian kelas kata yang disebut dengan

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BJ システムについて Mengenai BJ System

Bab 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Haseigo Menurut Masuoka dan Takubo (2000:10) yang dimaksud dengan haseigo adalah sebagai berikut:

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Kalimat- kalimat bahasa sebagai ungkapan sikap, perasaan, dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

Bab 2. Landasan Teori. baik dalam memberikan penjelasan tentang hubungan antara satu kata dengan kata

Bab 3. Analisis Data. Dalam bab ini penulis akan melakukan analisis terhadap sejumlah jyodoushi da

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. terciptanya interaksi antara manusia dengan sesamanya. Tanpa bahasa, manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dari berbagai negara memiliki ciri universal dan ciri khusus.

Bab 2. Landasan Teori

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Dikerjakan O L E H SUNITA BR

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pesan dimaksud dapat dipahami. (KBBI:1998:445) dengan adanya penggunaan joshi atau kata bantu dalam kalimat.

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP VERBA BANTU -TAI DAN -TAGARU. Dalam tata bahasa Jepang, kata diklasifikasikan menjadi 10 jenis.

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

BAB 2. Landasan Teori

KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki nuansa makna yang berbeda pada setiap struktur

Bab 2. Landasan Teori. Secara umum pembagian kelas kata dalam bahasa Jepang disebut dengan hinshi.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa di dunia memiliki ciri khas masing-masing. Salah satunya

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

BAB 1. Pendahuluan. Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

Bab 2. Landasan Teori. dengan sendirinya dapat menjadi predikat, contoh : suatu kalimat. Keiyoushi memiliki beberapa perubahan bentuk.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran,

LANDASAN TEORI. Menurut Niwa saburo (1998 : 2005/03/18 ) bahwa: とも や っけ って か. menurut gendai nihongo bunpo gaisetsu adalah sebagai berikut :

keinginan kepada seseorang baik secara lisan maupun tertulis, orang adalah alat yang digunakan seseorang untuk melahirkan pikiran-pikiran

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

PENGGUNAAN KONJUNGSI SOSHITE, SOREKARA, DAN SORENI DALAM MAJALAH NIPPONIA SKRIPSI OLEH LINA SUSANTI NIM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dimengerti oleh lawan bicara. Kata-kata tersebut terkadang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam gramatika suatu bahasa, terdapat penggunaan adverbia. Adverbia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan salah satu unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan yang sangat penting dalam masyarakat sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. Merujuk dari peribahasa Lain padang lain belalang, maka setiap bahasa juga

DIALEK OKAYAMA YANG TERDAPAT DALAM NOVEL BOKKE, KYOUTE KARYA SHIMAKO IWAI SKRIPSI OLEH ELFI RAHMA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan interaksi atau

Bab 2. Landasan Teori. 2.1 Definisi Makna Peribahasa Menurut Orang Jepang dan Orang Indonesia Definisi Makna Peribahasa Menurut Orang Jepang

Transkripsi:

Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Keitairon (Morfologi) Sebelum memahami arti dari jyodoushi yang sangat rumit, maka kita harus mengetahui teori dasar yang membahas tentang pembentukan kata yaitu teori morfologi. Istilah morfologi dalam bahasa Jepang dikenal dengan sebutan keitairon ( 形態論 ). Morfologi merupakan cabang dari linguistik yang mengkaji tentang kata dan proses pembentukannya. Objek yang dipelajarinya yaitu tentang kata ( go atau tango) dan morfem keitaiso ( 形態素 ). Shigeyuki (1992:73) mengemukakan 形態論は単語より小さな, 単語の部品となる 語基 や 接辞 といった形態素の組み立て ( 派生 ) についての規則と, 形態素の組み合わせによる複合語形成の規則とからなります yang artinya adalah Yang disebut dengan Morfologi adalah, bagian yang lebih kecil terhadap kata yang terdiri dari aturan tentang perikatan morfem (perubahan) atau kata dasar atau imbuhan yang menjadi bagian kata. Pembentukan morfem adalah bentuk fukugo hingga menjadi sebuah bentuk tango. Morfem atau keitaiso ( 形態素 ) merupakan satuan bahasa terkecil yang memiliki makna dan tidak bisa dipecahkan lagi ke dalam suatu makna yang lebih kecil lagi. Misalnya kata daigaku ( 大学 ) yang artinya universitas, terdiri dari dua huruf kanji, yaitu 11

dai ( 大 ) dan gaku ( 学 ), tetapi kedua satuan tersebut tidak bisa dipecahkan lagi menjadi satuan yang lebih kecil yang mengandung makna. Contoh : Daigaku Dai Gaku 2.2 Teori Jyodoushi berikut : Menurut Masuoka dan Takubo (1993:20), Jyodoushi mempunyai arti sebagai 述語 ( 動詞 形容詞 判定詞 ) の基本形 タ形 連体形に接続して複雑な述語を作る語を 助動詞 という. 助動詞が接続する場合に述語が連体形の形を取るのは 述語がナ形容詞か判定詞であり ( 動詞 形容詞 判定詞の活用の項を参照おこと ) かつ 後続する助動詞が形式名詞を要表として含む助動詞である場合に限られる 助動詞は 一部のものを除き 活用する (Masuoka dan Takubo, 1993:20) Terjemahan : Yang disebut dengan Jyodoushi adalah kata yang terbentuk oleh bentuk predikat rumit yang menyambung dengan Bentuk rentaikei, takei dan kihonkei (doushi, keiyoushi, hanteishi). dasar predikat ( kata kerja, kata sifat, hanteishi). Pada saat jyodoushi menyambung dengan predikatnya, maka akan membentuk rentaikei, predikatnya berupa hanteishi atau nakeiyoushi. (merujuk pada doushi, keiyoushi dan hanteishi yang disegmentasikan) maka bentuk sambung jyodoushi ini sebagai unsure pembentuk keishikimeishi pun. Yang dimaksud dengan jyodoushi disini adalah, menghilangkan satu bagian untuk dapat disegmentasikan. Matsumoto (1984:8) mendefinisikan pengertian jyodoushi adalah 助動詞は付属 語 ( あるいは辞 ) に属するものであり. 国語においては非常に重要な品詞の一つ 12

である yang artinya adalah Jyodoushi adalah termasuk kelas kata yang tidak dapat berdiri sendiri (atau ungkapan). Dalam tata bahasa baku merupakan salah satu jenis kata yang sangat penting. Menurut Morita (1989:122) definisi jyodoushi adalah それだけでは文節を構成せず 常に他の語に付属して これとともに文節を作る辞は 活用するものは助動詞 yang artinya adalah Oleh karena itu tanpa membentuk sebuah bunsetsu,, yang melekat pada jenis kata lain, maka yang membentuk bunsetsu ini, sehingga dapat disegmentasikan maka disebut dengan jyodoushi. Sejalan dengan pendapat tersebut, Sudjianto (2004:174) mendefinisikan jyodoushi sebagai berikut : Jyodoushi adalah kelompok kelas kata yang termasuk fuzokugo yang dapat berubah bentuknya. Kelas kata ini tidak dapat membentuk bunsetsu. Ia akan membentuk bunsetsu apabila dipakai secara bersamaan dengan kata lain yang dapat menjadi sebuah bunsetsu. Penulis juga menemukan pengertian jyodoushi menurut Yoshikawa (2006), Jyodoushi adalah 助動詞 ということばは国語の文法に現れる 付属語で活用するもの を助動詞と言っている 日本語教育での文法には ふつうこのことばは現れない yang artinya adalah kata yang disebut dengan jyodoushi adalah kata yang muncul dalam tata bahasa baku (kata yang penggunaanya dengan cara disambung) disebut sebagai jyodoushi. Dalam pengajaran tata bahasa Jepang, biasanya kata ini tidak muncul. 13

2.3 Jenis-Jenis Jyodoushi Dalam Bahasa Jepang Hirai dalam Sudjianto (2004:174) menyebutkan ada dua belas macam bentuk jyodoushi yakni : 1) Reru dan rareru (ukemi, kanou, jihatsu, sonkei) a.ukemi : untuk menunjukkan aktivitas yang tidak dilakukan sendiri. Contoh : Tarou ga chichi ni dakareru. Tarou dipeluk oleh ayah. b. Kanou : menyatakan makna potensial untuk melakukan suatu aktivitas. Contoh : Koko kara choujou e ikareru. Dari sini dapat pergi ke puncak. c. Jihatsu : menyatakan makna bahwa suatu kejadian terjadi secara ilmiah. Contoh : Mukashi no koto ga omowareru. Teringat hal-hal yang terjadi dulu. d. Sonkei : Untuk menunjukkan rasa hormat. Contoh : Inchou wa yoso e dekakerareru. Kepala rumah sakit pergi ke tempat lain. 2) Seru dan saseru : menyatakan bahwa aktivitas tersebut merupakan suatu suruhan untuk melakukan suatu aktivitas. Contoh : Sensei ga minna ni uta o utawaseru. Pak guru menyuruh semua menyanyikan lagu. 3) Da dan desu : kata da dan desu menyatakan suatu keputusan yang jelas. Contoh : Kasa jizoo wa nihon no minwa desu. Kasa Jizoo adalah cerita rakyat Jepang. 14

4) Nai dan nu : uchikesu (bentuk negatif) Contoh : Tarou wa mikan wo tabenai. Tarou tidak makan jeruk. 5) Ta : selain untuk bentuk lampau ta pun memiliki berbagai fungsi. Contoh : Saa, itta itta ( meireikei atau bentuk perintah) Ayo pergi! Pergi! 6) Rashii : kata rashii dipakai pada waktu menduga sesuatu berdasarkan alasan. Contoh : Ano takai yama wa Fujisan rashii. Gunung tinggi itu seperti gunung Fuji. 7) U~youdarou : untuk menyatakan perkiraan (suiryou), kemauan(ishi). Contoh : Gogo ni wa sora mo hareyou. Pada siang hari mungkin langit akan cerah. 8) Mai : bentuk perkiraan negatif (uchikeshi no suiryou) Contoh : Konna ooyuki de wa anata mo kaeremai. Dengan keadaan salju yang banyak seperti ini anda pun mungkin tidak akan bisa pulang. 9) ~Souda : untuk menyampaikan berita kepada orang lain (denbun), untuk menyatakan dugaan atau perkiraan setelah melihat keadaan atau suasana (youtai). Contoh : Ano mori ni wa tengu ga aru ~souda. Katanya di hutan itu ada hantu berhidung panjang. 10) ~Youda : bentuk perumpamaan (tatoe), keputusan yang tidak pasti (futashikana dantei) Contoh : Ano yama wa marude Fujisan no ~youda (tatoe). Gunung itu seolah seperti gunung Fuji. 15

11) Tai : untuk menyatakan keinginan apabila diucapkan orang ke-3 menjadi tagaru. Contoh : Tennyo ga tsuki no sekai ni kaeritagaru. Bidadari ingin pulang ke dunianya di bulan. 12) Masu : untuk menyatakan perasaan hormat dan sopan. Contoh : Ame ga furimasu. Hujan akan turun Jenis-jenis Jyodoushi yang telah dijelaskan dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2.1 Jenis-Jenis Jyodoushi たい らしい ようだ そうだ そうだ よう う 希望 推定 例示 伝聞 様態 勘誘 比況 推量 推定 意志 たかろ ようだ そうだ ろ ろ たくーたかっ らしくーらしかっ ようにようでようだっ そうで そうにそうでそうだっ たい らしい ようだ そうだ そうだ よう う たい らしい ような そうな よう う たけれ らしけ ような そうな れー ら ら だ 推定 だろ ウ未然形 でーだっ だ ナレ ナイ タ 連用形 終止形 ( な ) トキ連体形 なら バ仮定形 16

2.4 Teori Hanteishi Hanteishi adalah bentuk yang menyatakan keputusan dengan jelas. Menurut Takashi Masuoka dan Yukinori Takubo (1993:25), だ である です adalah hanteishi. 判定詞には 文体の違いに対応して だ である です の3つの系列がある これらは いずれも文中での働きの違いに応じて活用する yang artinya bentuk [da], [dearu], [desu] setelah disegmentasikan (katsuyou), terjemahan dan penerapannya masing masing berbeda dalam kalimat. Menurut Masuoka (1991:16), Da merupakan bentuk yang digunakan secara tidak formal, desu digunakan dalam percakapan atau tulisan formal dan dearu digunakan dalam penulisan formal seperti pada koran dan artikel 2.5 Bentuk Konjugasi ( 活用形 ) Jyodoushi dalam bahasa Jepang, terutama dalam kelas kata bahasa Jepang merupakan bentuk yang mengalami katsuyou dan dapat dikonjugasikan sehingga dapat merubah penggunaan dan fungsinya. Menurut Yoko Matsuoka (1991:5), ada tujuh bentuk, yaitu mizenkei, renyoukei, shuushikei, rentaikei, kateikei, meireikei dan suiryoukei. Berikut adalah bentuk dasar yang dipakai dalam bahasa Jepang menurut klasifikasinya. 2.5.1 Mizenkei ( 未然形 ) Dasar yang menyatakan bentuk menyangkal adalah polanya tergantung pada situasi, karena hanya diperuntukan sebagai satu fungsi dasr, yakni bentuk menyangkal tersebut.. Bagaimanapun jika ingin menggunakan pola ini, akan sangat menolong jika menyimpan 17

pola di dalam memori otak kita, karena sangat mudah untuk mengingat bentuk -nai yang digunakan diseluruh kata kerja. Mizenkei mengindikasikan sebuah aksi atau kondisi yang tidak berlangsung. Menurut Sutedi (2003:48), mizenkei adalah perubahan bentuk verba yang di dalamnya mencakup bentuk menyangkal (bentuk nai), bentuk maksud (ou / you), bentuk pasif (reru). 2.5.2 Renyoukei( 連用形 ) Ini adalah pola yang sering dipakai. Ini adalah bentuk yang digunakan untuk membuat pola kata kerja gabungan. Kata benda yang berhubungan dengan kata kerja juga berasal dari ini. Contoh kangae yang mempunyai arti pikiran berasal dari kangaeru, yang mempunyai arti berpikir, kaeri yang berarti jalan pulang berasal dari kaeru yang mempunyai arti pulang. Dasar kedua ini juga berfungsi mengkoordinasi kata sambung yaitu dan. Contoh : ototo wa uchi dei hon o yomi, watashi wa toshokan de benkyoushimashita. Adik laki-laki saya membaca buku di rumah, dan saya belajar di perpustakaan. Menurut Dedi Sutedi (2003:48), renyoukei adalah perubahan bentuk verba yang mencakup bentuk sopan (bentuk masu), bentuk sambung (bentuk te) dan bentuk lampau (bentuk te) 2.5.3 Shuushikei ( 終止形 ) dan Rentaikei( 連体形 ) Dasar ketiga ini adalah bentuk kamus dari semua kata kerja. Kata kerja bersambung dalam Bahasa jepang klasik, terbagi menjadi dua dasar yang terpisah shuushikei dan rentaikei Bagaimanapun juga bahasa Jepang telah mengalami perubahan secara gramatikal dalam beberapa abad. Dan bentuk rentaikei dan shuushikei dalam bahasa 18

Jepang modern tidak lagi mempunyai bentuk yang terpisah. Bentuk Rentaikei dalam kata kerja diikuti hanya dengan kata benda. Rentaikei digunakan untuk memodifikasi atau untuk memperbaharui. Menurut Dedi Sutedi (2003:48), shuushikei yaitu verba bentuk kamus atau yang digunakan di akhir kalimat. 2.5.4 Kateikei ( 仮定形 ) Satu satunya fungsi dari dasar ini pada kalimat modern adalah untuk menggunakan akhiran ba, dimana akhiran tersebut berubah menjadi bentuk pengandaian sederhana yang bermakna jika atau bila. 2.5.5 Meireikei ( 命令形 ) Sebagai bentuk perintah, bentuk ini digunakan hanya pada kalimat tidak sopan. Karena itu, para pemula dalam pembelajaran sebaiknya menghindari bentuk ini. Bagaimanapun juga bentuk ini biasanya banyak digunakan dalam kalimat sebelum to. 2.5.6 Suiryoukei ( 推量形 ) Suiryoukei adalah bentuk yang dipakai sewaktu membuat pernyataan yang tidak pasti berdasarkan yang dilihat, didengar atau dirasakan. 2.6 Jyodoushi Da ( 助動詞 だ ) Da adalah bentuk biasa dari desu. Menurut Yoko Matsuoka (1991 : 51), Da adalah bentuk akhiran yang tidak formal yang digunakan untuk menyempurnakan kalimat, namun da juga dapat digunakan sebagai pengubah kata benda. Jyodoushi da terletak 19

sesudah kata benda atau kata sifat na. Berikut ini adalah contoh penggunaan da menurut Takashugi Shinji ( 1997 :7 ) きものはきれいだ Terjemahan : Kimono nya cantik 2.6.1 Bentuk Konjugasi ( 活用形 ) Pada Jyodoushi Da Seperti karakteristik jyodoushi yang dapat berubah, jyodoushi da dapat diklasifikasikan sesuai dengan fungsinya bersamaan dengan bentuk konjugasi. Berikut ini adalah tabel perubahan bentuk Jyodoushi da : Tabel 2.2 Konjugasi Jyodoushi Da Bentuk Dasar Suffix 活用形 で - 連用形 だった ( かこ ; 過去 かんりょう ; 完了 ) だ なら 終止形 仮定形 だろ う ( 推量 意志 ) 推量形 Suzuki Shinobu (1990:232) Suzuki (1990:232) mengemukakan なら は一般に助動詞 だ の仮定形 とされている だ の未然形は だろ 連用形は だっ で 終止形は だ 連体形は な 仮定形は なら のように活用する yang artinya adalah なら adalah bentuk kateikei dari jyodoushi da, bentuk mizenkei dari da 20

adalah だろ, bentuk renyoukei dari da adalah だっ で, bentuk rentaikei dari da adalah な, seperti bentuk penggunaan kateikei dari なら. 2.7 Fungsi Jyodoushi da Yoko Matsuoka (1991: 13-15) menyebutkan dalam bahasa Jepang ada beberapa fungsi da. Fungsi da, baik yang masih berupa bentuk biasa da maupun yang telah berubah menjadi darou, datta, jyana dan naraba, mempunyai delapan fungsi dari bentuk konjugasi yaitu: 2.7. 1 Bentuk Shuushikei dari Jyodoushi da ( だ ) 1) Berfungsi Sebagai Predikat Kata Kerja Jyodoushi Da dalam bentuk shuushikei adalah だ. Da だ sebagai predikat kata kerja, menunjukkan bahwa subjek (A) sama dengan pelengkap (B). Pelengkap dapat berupa kata benda ataupun bagian lain dalam kalimat. Contoh : ぼくはがくせいだ A B = Terjemahan : Saya adalah murid. (A=B) 2) Berfungsi Sebagai Penyambung Predikat Lainnya Sebagai predikat, da dapat digunakan sebagai penyambung predikat atau kata kerja lainnya, seperti contoh berikut ini. Contoh : ぼくはカレライスだけどきみはなんにする Terjemahan : Saya pilih nasi dan kari, bagaimana dengan kamu. 3) Berfungsi Sebagai Penunjuk Letak (Pengganti ni imasu atau ni arimasu) 21

Setelah kata benda yang menunjukkan tempat, da mempunyai arti yang sama dengan ni imasu ataupun ni arimasu, seperti contoh berikut ini. Contoh : ぼくのうちは東京だ = ぼくのうちは東京にあります Terjemahan : Rumah saya terletak di Tokyo 2.7.2 Bentuk Renyoukei dari Jyodoushi Da ( だっ で ) 1) Berfungsi Sebagai Bentuk Lampau ( だった ) Jyodoushi da dalam bentuk renyoukei ( 連用形 ) adalah だっ,namun jika bertemu dengan bentuk た akan berubah menjadi だった. Sedangkan た adalah bentuk lampau ( 過去 ). Datta だった menyatakan bentuk lampau. 2) Berfungsi Sebagai Bentuk Menyangkal( じゃない ) Jyodoushi Da dalam bentuk renyoukei( 連用形 )berupa でー. じゃない berasal dari でー disambung dengan はない menjadi bentuk menyangkal. ではない mempunyai arti yang sama dengan. じゃない berfungsi sebagai bentuk menyangkal. 2.7.3 Bentuk Suiryoukei dari Jyodoushi Da ( だろ ) 1) Berfungsi Sebagai Bentuk Dugaan ( だろう ) Jyodoushi da dalam bentuk mizenkei ( 未然形 )adalah だろ dan jika bertemu dengan ( う ) akan berubah menjadi だろう. Darou termasuk suiryoukei ( 推量形 ), seperti contoh berikut ini. Contoh : かれはもうすぐアメリカえいくだろう 22

Terjemahan : Kemungkinan dia akan pergi ke Amerika 2) Da berfungsi sebagai bentuk menanyakan persetujuan ( だろう ) Penggunaan だろう dengan intonasi yang menaik di akhir kalimat menunjukan pertanyaan yang menanyakan persetujuan (hal konfirmasi), seperti contoh berikut ini. Contoh : あしたいらっしゃるだろう Terjemahan : Besok kamu akan pergi kan? Bentuk ini sama seperti bentuk darou diatas, tetapi mempunyai fungsi yang berbeda. Darou yang menanyakan persetujuan juga termasuk suiryoukei( 推量形 ). 2.7.4 Bentuk Kateikei dari Jyodoushi Da( なら ) 1) Berfungsi sebagai bentuk pengandaian ( なら ) Jyodoushi Da dalam bentuk kateikei 仮定形 adalah なら. なら merupakan bentuk pengandaian. 23