Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Doushi Menurut Kindaichi dalam Torana (2009:17), membagi predikat kata kerja menjadi dua kelompok besar, yaitu : a. Joutaisou ( 状態相 ) Dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai kata kerja keadaan. b. Dousasou ( 動作相 ) Dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai kata kerja perbuatan. Kindaichi juga membagi kata kerja (doushi) menjadi empat macam berdasarkan bisa tidaknya dirubah menjadi ~ ている, yaitu : 1) Joutai Doushi ( 状態動詞 ) Joutai doushi adalah kata kerja yang menerangkan kondisi atau keadaan. Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai kata kerja keadaan. Bentuk ini tidak bisa dirubah menjadi bentuk ~ ている. Contoh : ある ( 机がある 本棚がある, ) でござる 出来る 出来ない できる 切れる 話せる 見える ( 強そうに見える ) 言う ( という人 ) 要する 値する, dan lain-lain. 7
2) Keizoku Doushi ( 継続動詞 ) Keizoku doushi adalah kata kerja yang menunjukkan suatu perbuatan yang berlangsung secara berkelanjutan. Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai kata kerja berkelanjutan atau kontinuatif. Bentuk ini bisa dirubah menjadi bentuk ~ ている dan menyatakan suatu keadaan yang tengah berlangsung. Contoh : - Kegiatan yang dilakukan oleh manusia, yaitu : 読む 書く 泣く 歌う 見る 聞く 食べる, dan lain-lain. - Yang menyatakan fenomena alam, yaitu : 散る 降る 揺れる 燃える, dan lain-lain. 3) Shunkan Doushi ( 瞬間動地 ) Shunkan doushi adalah kata kerja yang menunjukkan perbuatan yang selesai dalam sesaat. Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai ;kata kerja sesaat. Bentuk ini dapat dirubah menjadi bentuk ~ ている dan menunjukkan hasil setelah perbuatan selesai dilakukan atau terjadi. Contoh : 死ぬ 点く 消える 触る 止まる 忘れる 失う, dan lain-lain. 4) Daiyonshu no Doushi ( 第四種の動詞 ) Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai kata kerja tipe empat. Bentuk ini menunjukkan keadaan ruang dan berfungsi untuk menunjukkan suatu kondisi. Memiliki bentuk ~ ている. 8
Contoh : すぐれる おもだつ ありふれる にやける 高い鼻をする 丸顔をする, dan lain-lain. 2.2. Teori Bentuk ~te ~ て形 Menurut Tanaka (2001:116), perubahan kata kerja bentuk ~te dikelompokkan sebagai berikut : Tabel 2.1 Perubahan Kata Kerja Bentuk ~te ます形 ~ て形意味 Kata Kerja kelompok I : V + ki + masu V + ite V + mi + masu V + nde V + bi + masu V + nde V + i + masu V + tte V + chi + masu V + tte V + ri + masu V + tte V + gi + masu V + ide * Pengecualian untuk 行きます ikimasu pergi. かきます Kakimasu かいて Kaite Menulis いきます Ikimasu いって Itte Pergi いそぎます Isogimasu いそいで Isoide Bergegas のみます Nomimasu のんで Nonde Minum よびます Yobimasu よんで Yonde Memanggil かえります Kaerimasu かえって Kaette Pulang かいます Kaimasu かって Katte Membeli まちます Machimasu うまって Matte Menunggu かします Kashimasu かして Kashite Meminjamkan Kata Kerja kelompok II : V + masu V + te たべます Tabemasu たべて Tabete Makan ねます Nemasu ねて Nete Tidur 9
おきます Okimasu おきて Okite Bangun かります Karimasu かりて Karite Meminjam みます Mimasu みて Mite Melihat います Imasu いて Ite Ada (makhluk hidup) Kata Kerja kelompok III : V + masu V + te きます Kimasu きて Kite Datang します Shimasu して Shite Melakukan suatu aktifitas さんぽします Sanposhimasu さんぽして Sanposhite Sumber : Kurniawaty (2006:16) Jalan-jalan 2.3. Teori ~te aru ~ てある Dalam Ichikawa (2008:213), dijelaskan mengenai fungsi ~te aru ~ てある yang menyatakan keadaan atau situasi persiapan atau junbi no jokyou wo arawasu ( 準備の 状況を表す ~ てある ). Seperti yang disebutkan dalam kutipan berikut ini : 行為者の意図を示すという性質から ~ てある は単なる結果の状態だけでなく 準備の状況 ( 前もってしてある 準備がしてあるという意味 ) を表すことがあります Terjemahan : Karena bersifat menunjukkan maksud atau niat subjek, ~te aru ~ てある bukan hanya berarti hasil dari suatu keadaan, dapat juga menyatakan keadaan atau situasi persiapan ( yang sebelumnya sudah disiapkan, yang berarti sudah ada persiapan). Pola pemakaian ~te aru ~ てある menurut Ichikawa (2008:213) : 準備の状況 ~ が /~ を + 意志動詞 ( 自動詞 他動詞 )+ てある 10
Objek yang menjadi fokus kalimat dikombinasikan dengan ishi doushi 意志動詞 yaitu kata kerja berdasarkan keinginan atau kemauan subjek yang dapat berupa jidoushi 自動詞 dan tadoushi 他動詞 yang dapat digabungkan dengan bentuk ~te aru ~ てある. Contoh : 1) 結婚式の手配はもうしてあります Kekkonshiki no tehai ha mou shite arimasu. Urusan pernikahan sudah dilakukan / dipersiapkan. 2) 花見の会場はもう下見に行ってある Hanami no kaijyou ha mou shitami ni itte aru. Tempat pertemuan hanami sudah ditinjau lebih dulu. Ada pula kasus atau situasi ketika bentuk ~が /~を digunakan seperti contoh dibawah ini : 3) 私の家には胃の薬がいつも置いてある Watashi no ie ni wa i no kusuri ga itsumo oite aru. Di rumah saya selalu diletakkan obat sakit perut. 4) ホテルを予約してありますから 心配しないでください Hoteru wo yoyaku shite arimasu kara, shinpai shinaide kudasai. Karena hotel sudah dipesan, maka tidak usah khawatir. 11
2.3. Teori ~te oku ~ ておく Menurut Ichikawa (2008:213-214), ~te oku ~ ておく biasanya dinyatakan dalam bentuk hiragana. Makna dasar dari ~te oku ~ ておく adalah setelah memprediksi hal yang akan terjadi, maka sebelumnya dilakukan sesuatu untuk mengantisipasinya. Aturan penggunaan makna ~te oku ~ ておく, biasanya diekspresikan menjadi dua bagian seperti berikut : 1. Sudah disiapkan sebelumnya (mae motte suru) 前もってする Pola pemakaiannya dalam kalimat : 行為者 +が + 意志動詞 ( 自動詞 他動詞 )+ておく Fokus kalimat ada pada subjek, yang kemudian dikombinasikan dengan ishi doushi 意志動詞 yang dapat berupa jidoushi 自動詞 dan tadoushi 他動詞. Setelah itu digabungkan dengan bentuk ~te oku ~ ておく. Contoh : 1) 行く前に相手先に電話しておく Iku mae ni aitesaki ni denwa shite oku. Sebelum pergi saya menelepon partner. 2) 今晩人が来るので ビールを買っておこう Konban hito ga kuru no de, biiru wo katte okou. Malam ini karena ada orang yang akan datang, ayo beli bir. 3) 若いうちに 苦労をしておいたほうがいい Wakai uchi ni, kurou wo shite oita hou ga ii. Selagi muda, sebaiknya bekerja keras. 12
2. Membiarkan seperti apa adanya (sonomama ni suru) そのままにする Pola pemakaiannya dalam kalimat : 行為者 +が (+ 目的語 +を )+ 意志動詞 ( 他動詞 )+ておく Fokus kalimat ada pada subjek. Sebelumnya dapat ditambahkan mokutekigo 目的語 yang berarti objek. Lalu dikombinasikan dengan ishi doushi 意志動詞 dalam bentuk tadoushi 他動詞. Setelah itu baru digabungkan dengan bentuk ~te oku ~ ておく. Contoh : 4) A : 窓を閉めましょうか B : いえ そのまま開けておいてください A : Mado wo shimemashouka? B : Ie, sonomama akete oite kudasai. A : Perlukah saya tutupkan jendelanya? B : Tidak, tolong biarkan terbuka seperti itu. 5) 子供のやりたいようにやらせておく Kodomo no yaritai you ni yarasete oku. Saya biarkan anak-anak menjadi seperti yang diinginkannya. Fungsi nomor 1 merupakan hal yang pasti, sedangkan makna di fungsi nomor 2 yakni membiarkan seperti apa adanya そのままにする timbul karena apa adanya disini identik dengan adanya suatu pikiran mengenai suatu tujuan, rencana, dan prediksi. 13