DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan P2KP Oleh : Ayi Sugandhi Maret 2009
datanglah kepada masyarakat hiduplah bersama mereka belajarlah dari mereka cintailah mereka mulailah sesuatu dari apa yang mereka ketahui membangunlah dari apa yang mereka miliki namun, milikilah dulu pemimpin yang baik ketika pekerjaan telah selesai dan tujuan tercapai Masyarakat akan berkata : kita sendirilah yang mengerjakan ini semua
Apa itu Perencanaan Partisipatif..? Secara sederhana perencanaan partisipatif sering disebut sebagai model perencanaan yang menerapkan konsep partisipasi, yaitu pola perencanaan yg melibatkan semua pihak (pelaku) dalam proses pengambilan keputusan yg langsung mempengaruhi kehidupan mereka yg terkena pembangunan
Apa itu PJM Pronangkis? Perencanaan Jangka Menengah (PJM) Program Penanggulangan Kemiskinan (Pronangkis) Program Masyarakat yang direncanakan secara partisipatif oleh masyarakat kelurahan/desa melalui Tim Perencanaan Partisipatif. Perencanaan partisipatif PJM pronangkis ini merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari Refleksi Kemiskinan dan Pemetaan Swadaya
Kenapa Perlu PJM Pronangkis? Belajar dari pengalaman yg lalu dimana banyak proyek gagal/mubadzir oleh sebab kurang dilibatkannya masyarakat dalam kedudukan yg setara sehingga tidak terjadinya persamaan pemahaman Tidak diakuinya posisi masyarakat sebagai pemilik telah melemahkan rasa kepemilikan yg pada gilirannya telah menghambat keberlanjutan pembangunan (sustainability) Tidak/belum adanya program penanggulangan kemiskinan yang direncanakan secara bersama sebagai dokumen perencanaan di tingkat kelurahan/desa
Apa maksud & Tujuannya..? Masyarakat belajar menyusun program yang direncanakan secara bersama dengan berlandaskan hasil-hasil pemetaan swadaya (yang mencerminkan visi masyarakat kedepan, prioritas kebutuhan riil masyarakat sesuai dengan tingkat kemendesakan dan urgensi masalah serta kapasitas dan potensi yang dimiliki); Tumbuhnya Kesadaran Kritis Masyarakat terhadap prinsip dan pendekatan perencanaan partisipatif sebagai bagian integral dalam pembangunan partisipatif (Participatory Development); Masyarakat mampu belajar menyusun PJM Pronangkis minimal periode 3 tahun, dan Rencana Kegiatan Tahunan Pronangkis (Renta Pronangkis); Tumbuhnya kesadaran kritis Masyarakat untuk menerapkan prinsip dan nilai P2KP dalam kegiatan menyusun program masyarakat secara sistematis, terarah dan sesuai kebutuhan (Pro Poor); Tumbuhnya Kesadaran Kritis Masyarakat pada pembangunan berkelanjutan (sustainable development) melalui implementasi prinsip dan pendekatan TRIDAYA pada PRONANGKIS yang disusun masyarakat, yakni program bidang lingkungan, sosial dan ekonomi yang berlandaskan pada keseimbangan proporsional Tridaya dan berbasis kebutuhan riil.
Apa Keluaran yang diharapkan? Visi dan Misi serta Tujuan masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan di wilayahnya masing-masing; Rumusan strategi penanggulangan kemiskinan dan sasaran kegiatan; Catatan proses analisis permasalahan; Rencana program jangka menengah penanggulangan kemiskinan untuk 3 tahun; Rencana penanggulangan kemiskinan untuk tahun pertama, kedua dan ketiga.
Siapa yang melakukan? Pada perinsipnya melibatkan seluruh masyarakat dari sejak Refleksi Kemiskinan dan Pemetaan Swadaya Dibentuk tim kecil yang dinamakan Tim Perencanaan Partisipatif (TPP) yang terdiri dari unsur masyarakat (BKM, Relawan/Kelompok Peduli), unsur pemerintah/lembaga formal (aparat kelurahan/desa, LPM/BPD)
Gambar 1. Diagram Alir Bagaimana Tahapannya..? L-10 L-2 BKM mengadakan rembug warga dalam rangka pembentukan Tim PP (Tim Inti & Tim Teknis) Bimbingan Perencanaan Partisipatif kepada Tim PP dan Penyusunan Rencana Aksi Catatan hasil RK (harapan masyarakat) dan Dok.PS (rekap hasil kajian tingkat kelurahan) L-4 Lokakarya PP Kelurahan/Desa (Hari ke-1) untuk Perumusan Visi & Misi Masyarakat dalam Nangkis L-3 L-5 Konsultansi PJM Pronangkis Tingkat Kec Dokumen Hasil PS Lokakarya PP Kelurahan/Desa (Hari ke-2) untuk Perumusan dan Penyepakatan Program serta Indikasi Kegiatan Konsultansi PJM Pronangkis Tingkat Kota/Kabupaten L-9 L-8 Sosialisasi PJM Pronangkis Sosialisasi keseluruh PJM Masyarakat Pronangkis keseluruh Kelurahan/Desa Masyarakat Kelurahan/Desa L-8 Revisi & Pengesahan Dokumen PJM Pronangkis sebagai PJM Kelurahan/Desa L-1 Bimbingan Fasilitator tentang PP PJM Pronangkis L-6 Penyusunan Draft Dokumen PJM Pronangkis oleh Tim PP Sosialisasi Draft PJM oleh wakil Tim PP di tiap RW L-7 Konsultansi & Sosialisasi PJM Pronangkis di Tingkat Kel./ Desa (Pameran PJM Proanangkis dan Lelang Amal Penanggulangan Kemiskinan)
Melalui apa PJM-P dapat diimplementasikan? Stimulan dana BLM (Pusat) Swadaya Masyarakat (in cash/in kind) APBD (sinergi program) Swasta/Kelompok Peduli (channeling)
Plus-Minus Hasil PJM-P di P2KP a. Hasil Positif (bila proses dilaksanakan dengan baik) Mampu menggalang solidaritas Mampu mendorong warga lebih peduli : Contoh Hasil PJM :Riau, 19 Maret 2009 Kuantan Singingi Raih Rp 2,7 Miliar dari Lelang Amal PJM Pronangkis Perencanaan sesuai kebutuhan Adanya dokumen perencanaan yang dapat dievaluasi warga setiap tahun (evaluasi Renta Pronangkis)
b. Hasil Negatif (bila proses dilaksanakan tidak/kurang baik-hanya memenuhi prasyarat proyek) Tim PJM = penunjukan elit kelurahan/desa Dokumen PJM dibuat oleh Faskel PJM = Shoping List Jumlah Kebutuhan PJM = Pagu BLM PJM tidak komprehensif